Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS LOGAM-LOGAM RENIK

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala Puji bagi ALLAH karena atas kekuasaan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai salah satu prasyarat pemenuhan tugas dari mata kuliah
Analisis Logam – Logam Renik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Analisis Logam – Logam Renik, Bapak Dr. Muh. Nurdin, M. Sc, 
yang telah memberikan kesempatan dan materi masukan selama proses perkuliahan
submateri Analisis Logam Dalam Sistem Periodik Serta terima kasih pula kepada rekan –
rekan Kimia FMIPA UNHALU yang turut mengikuti mata kuliah ini atas segala saran,
kritikan dan bantuannya selama proses pembuatan makalah ini.

Penulis telah berusaha untuk menyempurnakan penulisan makalah ini namun sebagai
manusia penulis menyadari akan  keterbatasan  maupun kehilafan  dan  kesalahan  yang 
tanpa  disadari.  Oleh  karena  itu,  saran  dan kritik untuk perbaikan makalah ini akan sangat
dinantikan.Akhir dari pengantar ini penulis berharap semoga dari makalah ini kita dapat
memperoleh ilmu yang bermanfaat. Amin.

Kendari, Februari 2011

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
……………

DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
…………

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar
Belakang………………………………………………………………………………
…………
2. Tujuan…………………………………………………………………………………
…………………
3. Rumusan
masalah…………………………………………………………………………………
….

BAB II PEMBAHASAN

1. Sifat-sifat  logam
magnesium………………………………………………………………………
2. Keberadaan Logam  Magnesium di
Alam……………………………………………………….
3. Pembuatan Logam 
Magnesium………………………………………………………………….
4. Pemanfaatan Logam Magnesium Dalam Kehidupan Sehari-
hari…………………………
5. Peranan Logam Magnesium Bagi
Tubuh………………………………………………………..
6. Metode Analisis Logam
Magnesium…………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
….
2. Saran……………………………………………………………………………………
………………..

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang

Dalam kaitannya dengan berbagai perubahan materi, kajian – kajian dalam ilmu kimia
membuahkan pengetahuan dasar mengenai unsur, senyawa, campuran, atom, molekul, ion,
ikatan kimia, rumus kimia dan pengetahuan dasar atau teori – teori kimia lainnya yang
bermanfaat untuk menjelaskan hakekat perubahan materi dan energi yang terlibat dalam
lingkup perubahan materi tersebut. Salah satu pengetahuan dasar yang penting untuk dikuasai
dalam mempelajari ilmu kimia adalah pengetahuan tentang unsur – unsur logam. Mengetahui
latar belakang dari penemuan dan pembentukan berbagai unsur logam di alam merupakan
sebuah pengetahuan dasar yang tidak bisa dihindari dalam menggeluti ilmu kimia yang
meliputi seluruh aspek hayati dan non hayati dalam kehidupan yang kompleks dibumi ini.

Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk ke
dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium (Sr),
Barium (Ba),  dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti logam.
Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air. Dan
istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam bebatuan
di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk menggambarkan
kelompok unsur golongan II A.

Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII A,
setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi elektron
pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s22s22p63s2 atau (Ne) 3s2. Ikatan yang dimiliki kebanyakan
senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya telah siap
untuk di lepaskan,  agar mencapai kestabilan.

Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara,
membentuk lapisan luar pada oksigen.

Nama ini berasal dari perkataan Yunani bagi sebuah daerah di Thessaly yang bernama
Magnesia. Joseph Black dari England mengenalpasti magnesium sebagai sejenis unsur pada
tahun 1755, Sir Humphry Davy mengasingkan logam magnesium secara elektrolisis pada
tahun 1808 daripada campuran magnesia dan HgO, sementara A. A. B. Bussy pula telah
menyediakannya dalam bentuk koheren pada tahun 1831. Magnesium merupakan unsur
kelapan paling berlimpah dalam kerak Bumi. Ia merupakan logam Alkali Bumi, maka tidak
wujud secara semula jadi dalam keadaan tak bergabung dengan lain-lain unsur. Ia wujud
dalam mendapan besar magnesit, dolomit, dan mineral lain.

Magnesium adalah logam yang agak kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih ringan
daripada aluminium) dan akan menjadi kusam sekiranya didedahkan pada udara, walaupun
berlainan daripada logam alkali, penyimpanan dalam persekitaran yang bebas oksigen
tidaklah diperlukan. Dalam bentuk serbuk, logam ini terbakar apabila didedahkan kepada
kelembapan dan terbakar dengan nyala putih. Ia amat sukar untuk terbakar secara pukal,
sebaliknya mudah untuk menyala jika dipotong menjadi jalur nipis. Apabila ia terbakar,
amatlah sukar untuk mematikan pembakaran, kerana ia boleh terbakar bersama nitrogen
{membentuk magnesium nitrida), dan karbon dioksida (membentuk magnesium oksida, dan
karbon). Apabila pita logam magnesium dibakar dan seterusnya direndam dalam air, ia akan
meneruskan pembakaran sehingga pita magnesium habis terbakar. Magnesium, ketika
dibakar dalam udara, menghasilkan cahaya putih yang terang. Ini digunakan pada zaman
awal fotografi di mana serbuk magnesium digunakan sebagai sumber pencahayaan (serbuk
kilat). Kemudiannya, pita magnesium digunakan dalam mentol denyar yang dinyala secara
elektrik. Serbuk magnesium masih digunakan dalam pembuatan mercun dan nyala marin
apabila cahaya putih terang diperlukan.

Magnesium merupakan mineral yang terlibat dalam 300 lebih reaksi kimia dalam tubuh.
Magnesium juga merupakan bagian dari klorofil pectin dan fiftin. Magnesium cenderung
boros dipakai saat kondisi stres. Defisiensi magnesium kerap dihubungkan dengan sindrom
kelelahan. Magnesium merupakan relaxan otot alami, merupakan pilihan bagus untuk
mengurangi ketegangan otot, menurunkan tekanan darah dan memperbaiki tidur. Magnesium
merupakan trace mineral yang diketahui diperlukan untuk beratus-ratus fungsi tubuh yang
berbeda. Magnesium ditemukan di dalam sel, di mana zat ini mengaktifkan enzim yang
diperlukan untuk metabolisme karbohidrat dan asam amino. Magnesium juga membantu
mengatur keseimbangan asam-alkalin di dalam tubuh. Magnesium membantu meningkatkan
penyerapan dan metabolisme mineral-mineral yang lain seperti kalsium, fosfor, natrium serta
kalium. Dan magnesium ini larut daalam cairan sel.

Dewasa ini penggunaan logam Magnesium sudah sangat banyak diantaranya adalah sebagai
bahan refraktori untuk menghasilkan besi, kaca, dan semen. Dalam bentuk logam, kegunaan
utama unsur ini adalah sebagai bahan tambah logam dalam aluminium. Logam aluminium-
magnesium ini biasanya digunakan dalam pembuatan kaleng minuman, digunakan dalam
beberapa komponen otomotif dan truk , serta dapat melindungi struktur besi seperti pipa-pipa
dan tangki air yang terpendam di dalam tanah terhadap korosi.Magnesium memegang
peranan amat penting dalam proses kehidupan hewan dan tumbuhan. Magnesium terdapat
dalam klorofil, yaitu yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis. Magnesium juga
mengambil peranan dalam replikasi DNA dan RNA yang mempunyai peranan amat penting
dalam proses keturunan semua organisme. Di samping itu magnesium mengaktifkan berbagai
enzim yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh manusia dan dijadikan sebagai obat
penetralisir asam lambung.

Oleh karena itu, berdasarkan hal yang dikemukakan diatas, terkait dengan semakin maraknya
penemuan dan pemanfaatan logam dalam kehidpan sehari – hari, baik dalam skala industry
maupun sebagai bahan eksperiment dalam laboratorium, dapat dikatakan bahwa pengetahuan
mengenai suatu unsur logam merupakan salah satu aspek yang tidak dapat diabaikan begitu
saja. Terutama yang terkait metode analisis dan penanganan logam – logam dengan tingkat
toksitas yang perlu diwaspadai.

1. 2. Tujuan
2. Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia dari logam magnesium
3. Untuk mengetahui keberadaan magnesium di alam.
4. Untuk mengatahui proses pembuatan logam magnesium
5. Untuk mengetahui peranan logam magnesium dalam kehidupan sehari-hari.
6. Untuk mengetahui pengaruh logam magnesium didalam tubuh.
7. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk analisis logam magnesium.
1. 3. Rumusan Masalah
2. Bagaimana sifat fisika dan kimia dari logam magnesium?
3. Bagaimana keberadaan logam magnesium di alam?
4. Bagaimana proses pembuatan logam magnesium?
5. Bagaimana peranan logam magnesium dalam kehidupan sehari-hari?
6. Bagaimana pengaruh logam magnesium di dalam tubuh?
7. Apa metode yang digunakan untuk analisis logam magnesium?

BAB II

PEMBAHASAN

1. 1. Sifat – Sifat Logam Magnesium


Magnesium adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga lebih ringan
daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan pada udara. Dalam bentuk
serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan nyala putih apabila udaranya
lembab. Apabila pita logam magnesium dibakar lalu direndam dalam air, maka akan tetap
terbakar hingga pita magnesiumnya habis. Magnesium, ketika dibakar dalam udara,
menghasilkan cahaya putih yang terang. Ini digunakan pada zaman awal fotografi sebagai
sumber pencahayaan (serbuk kilat). Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3. Massa
atom relatimya adalah 24, dan nomor atomnya 12. Magnesium meleleh pada suhu 111°C.

1. a. Sifat fisika logam magnesium

12

natri
um

mag
nesi
um

alu
mini
um
Be

Mg Tabel periodik

Ca
Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom magnesium, Mg, 12
Deret kimia alkali tanah
Golongan, Periode, Blok 2, 3, s
Penampilan putih keperakan
Massa atom 24.3050(6) g/mol
Konfigurasi elektron [Ne] 3s2
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 2
Ciri-ciri fisik
Fase padat
Massa jenis (sekitar suhu
1.738 g/cm³
kamar)
Massa jenis cair pada titik
1.584 g/cm³
lebur
923 K
Titik lebur
(650 °C, 1202 °F)
1363 K
Titik didih
(1090 °C, 1994 °F)
Kalor peleburan 8.48 kJ/mol
Kalor penguapan 128 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 °C) 24.869 J/(mol·K)
Tekanan uap
P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T/K 701 773 861 971 1132 1361
Ciri-ciri atom
Struktur kristal segi enam
2(
Bilangan oksidasi oksida dasar
yang kuat)
Elektronegativitas 1.31 (skala Pauling)
Energi ionisasi ke-1: 737.7 kJ/mol
(detil) ke-2: 1450.7 kJ/mol
ke-3: 7732.7 kJ/mol
Jari-jari atom 150 pm
Jari-jari atom (terhitung) 145 pm
Jari-jari kovalen 130 pm
Jari-jari Van der Waals 173 pm
Lain-lain
Sifat magnetik paramagnetik
Resistivitas listrik (20 °C) 43.9 nΩ·m
Konduktivitas termal (300 K) 156 W/(m·K)
Ekspansi termal (25 °C) 24.8 µm/(m·K)
Kecepatan suara (suhu kamar)
(pada wujud kawat) 4940 m/s
Modulus Young 45 GPa
Modulus geser 17 GPa
Modulus ruah 45 GPa
Nisbah Poisson 0.29
Skala kekerasan Mohs 2.5
Kekerasan Brinell 260 MPa
Nomor CAS 7439-95-4
Isotop
iso NA waktu paruh DM DE (MeV) DP
24
Mg 78.99% Mg stabil dengan 12 neutron
25
Mg 10% Mg stabil dengan 13 neutron
26
Mg 11.01% Mg stabil dengan 14 neutron
Referensi

Gambar logam magnesium

1. b. Sifat kimia dari logam magnesium

 Reaksi dengan Air


Magnesium bereaksi dengan air dapat berubah menjadi basa secara perlahan dan gas
hidrogen akan dibebaskan sesuai reaksi:

Mg(s) + 2H2O → Mg(OH)2 +H2

 Reaksi dengan Udara

Logam magnesium terbakar di udara sesuai dengan reaksi:


2Mg(s) + O2 → MgO(s)

3Mg(s) + N2 → Mn3N2(s)

 Reaksi dengan Halogen

Magnesium  bereaksi dengan halogen membentuk magnesium (II) halida, reaksi:

Mg(s) + Cl2 → MgCl2

Mg(s) + Br2 → MgBr2

Mg(s) + I2 → MgI2

Mg(s) + F2 → MgF2

 Reaksi dengan Asam

Logam magnesium bereaksi dengan asam-asam encer secara cepat menghasilkan gas
hidrogen sesuai reaksi:

Mg(s) + H2SO4 → Mg2+(aq) + SO42-(aq) + H2(g)

1. 2. Keberadaan Logam Magnesium Di Alam

Magnesium tidak ditemukan di alam dalam unsure bebas tetapi dalam bentuk senyawa.
Senyawa-senyawa magnesium telah lama diketahui. Black telah mengenal magnesium
sebagai elemen di tahun 1755. Davy berhasil mengisolasikannya di tahun 1808 dan Busy
mempersiapkannya dalam bentuk yang koheren di tahun 1831. Magnesium merupakan
elemen terbanyak kedelepan di kerak bumi. Ia tidak muncul tersendiri, tapi selalu ditemukan
dalam jumlah deposit yang banyak dalam bentuk magnesite, dolomite dan mineral-mineral
lainnya. Magnesium juga terdapat dalam air laut sekitar 3,7 % dan dalam sayuran bayam.

1. a. Magnesit

Magnesium merupakan logam yang teringan, dengan berat jenisnya 1,74, cukup kuat dan
dalam bentuk alloy, tahan terhadap korosi di udara tetapi tidak tahan terhadap air laut, serta
mudah terbakar. Jumlah mineral yang mengandung magnesium tercatat sebanyak 244 buah.
Magnesit dapat ditemukan dalam mineral sekunder dan biasanya berasosiasi dengan batuan
sedimen atau batuan metamorfik, berasal dari endapan marin, kecuali brukit. Magnesit
ditemukan didalam batuan serpentin. Mineral-mineral lain yang sering ditemukan bersama
magnesium adalah talk, limonit, opal, dan kalsit.

Magnesit umumnya jarang ditemukan dalam bentuk mineral, tetapi secara utuh terdapat pada
larutan padat siderit (FeCO3) bersama-sama Mn dan Ca yang dapat menggantikan unsur Mg.

Magenesit sering digunakan untuk bahan refraktori, industri semen sorel, bahan isolasi,
pertanian, peternakan, industri karet, dll. Mineral magnesit keterdapatannya berasosiasi
dengan batuan ubahan, sehingga cadangan magnesit akan mengikuti pola cadangan bahan
ubahan tersebut. Batuan atau mineral yang mengandung mangnesit adalah dolomit (Ca
Mg(CO3)2, magnesit zedin (Mg CO3), epsonil (Mg So4) 7 H2O, dan brukit (Mg (OH)2.

Batuan dan mineral tersebut dapat ditemukan di DI. Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat,
Jawa Tengah , Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Irian Jaya.

1. b. Dolomit

Dolomit termasuk rumpun mineral karbonat, mineral dolomit murni secara teoritis
mengandung 45,6% MgCO3 atau 21,9% MgO dan 54,3% CaCO3 atau 30,4% CaO. Rumus
kimia mineral dolomit dapat ditulis meliputi CaCO3.MgCO3, CaMg(CO3)2 atau CaxMg1-
xCO3, dengan nilai x lebih kecil dari satu. Dolomit di alam jarang yang murni, karena
umumnya mineral ini selalu terdapat bersama-sama dengan batu gamping, kwarsa, rijang,
pirit dan lempung. Dalam mineral dolomit terdapat juga pengotor, terutama ion besi.

Dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari
batugamping, yaitu berkisar antara 3,50 – 4,00, bersifat pejal, berat jenis antara 2,80 – 2,90,
berbutir halus hingga kasar dan mempunyai sifat mudah menyerap air serta mudah
dihancurkan. Klasifikasi dolomit dalam perdagangan mineral industri didasarkan atas
kandungan unsur magnesium, Mg (kimia), mineral dolomit (mineralogi) dan unsur kalsium
(Ca) dan magnesium (Mg). Kandungan unsur magnesium ini menentukan nama dolomit
tersebut. Misalnya, batugamping mengandung ± 10 % MgCO3 disebut batugamping
dolomitan, sedangkan bila mengandung 19 % MgCO3 disebut dolomit

Penggunaan dolomit dalam industri tidak seluas penggunaan batugamping dan magnesit.
Kadang-kadang penggunaan dolomit ini sejalan atau sama dengan penggunaan batugamping
atau magnesit untuk suatu industri tertentu. Akan tetapi, biasanya dolomit lebih disukai
karena banyak terdapat di alam.

Madiapoera, T (1990) menyatakan bahwa penyebaran dolomit yang cukup besar terdapat di
Propinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Madura dan Papua.
Di beberapa daerah sebenarnya terdapat juga potensi dolomit, namun jumlahnya relatif jauh
lebih kecil dan hanya berupa lensa-lensa pada endapan batugamping.

Propinsi Nangroe Aceh Darussalam; Aceh Tenggara, desa Kungki berupa marmer dolomit.
Cadangan masih berupa   sumberdaya dengan kandungan MgO = 19%.

Propinsi Sumatera Utara; Tapanuli Selatan, desa Pangoloan, berupa lensa dalam
batugamping. Cadangan berupa sumberdaya   dengan kandungan MgO = 11 – 18%.
Propinsi Sumatera Barat; Daerah Gunung Kajai. (antara Bukittinggi – Payakumbuh). Umur
diperkirakan Permokarbon.

Propinsi Jawa Barat; daerah Cibinong, yaitu di Pasir Gedogan. Dolomit di daerah ini
umumnya berwarna putih abu-abu dan   putih serta termasuk batugamping dolomitan yang
bersifat keras, kompak dan kristalin.

Propinsi Jawa Tengah; 10 km timur laut Pamotan. Endapan batuan dolomit dan batugamping
dolomitan.

Propinsi Jawa Timur; Gn. Ngaten dan Gn. Ngembang, Tuban, formasi batu-gamping Pliosen.
MgO = 18,5% sebesar 9 juta m3, kandungan MgO = 14,5% sebesar 3 juta m3;  Tamperan,
Pacitan. Cadangan berupa sumberdaya dengan cadangan sebesar puluhan juta ton.
Kandungan MgO = 18%;  Sekapuk, sebelah Utara Kampung Sekapuk (Sedayu – Tuban).
Terdapat di Bukit Sekapuk, Kaklak dan Malang, formasi gamping umur Pliosen, ketebalan 50
m, bersifat lunak dan berwarna putih. Cadangan sekitar 50 juta m3; Kandungan MgO di
Sekapuk (7,1 – 20,54%); di Sedayu (9,95- 21,20 %); dan di Kaklak (9,5 – 20,8%); Gunung
Lengis, Gresik. Cadangan sumberdaya, dengan kandungan MgO = 11,1- 20,9 %, merupakan
batuan dolomit yang bersifat keras, pejal, kompak dan kristalin;  Socah, Bangkalan, Madura;
satu km sebelah Timur Socah. Cadangan 430 juta ton dan sumberdaya. Termasuk Formasi
Kalibeng   berumur Pliosen, warna putih, agak lunak, sarang. Ada di bawah batugamping
dengan kandungan MgO 9,32 -20,92%. Pacitan, Sentul dan Pancen; batugamping dolomitan
45,5 90,4%, berumur Pliosen. Di Bukit Kaklak, Gresik endapan dolomit   terdapat dalam
formasi batu-gamping Pliosen, tebal + 35 m dan jcadangan sekitar 70 juta m3.  Propinsi
Sulawesi Selatan; di Tonassa, dolomit berumur Miosen dan merupakan lensa-lensa dalam
batugamping. Propinsi Papua; di Abe Pantai, sekitar Gunung Sejahiro, Gunung Mer dan
Tanah Hitam; kandungan MgO sebesar 10,7-21,8%,   dan merupakan lensa-lensa dan
kantong-kantong dalam batugamping.

1. 3. Pembuatan Logam Magnesium

Magnesium tergolong logam ringan, dan tahan terhadap karat berkat lapisan oksida
magnesium.Magnesium alloy dapat di tuang pada cetakan pasir dan juga dapat dilas dan di
mesin.Biji magnesium yang banyak kita kenal adalah Magnesit/ Magnesium karbonat)
MgCO3, Dolomite CaCO3, MgCO3, carolite MgCl2KCl6 H2O.Proses pembuatan
magnesium dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut :

1. a. Elektrolisis air laut

Logam-logam alkali tanah diproduksi melalui proses elektrolisis lelehan garam halida
(biasanya klorida) atau melalui reduksi halida atau oksida. Magnesium diproduksi melalui
elektrolisis lelehan MgCl2. Air laut mengandung sumber ion Mg2+ yang tidak pernah habis.
Rumah tiram yang banyak terdapat di laut mengandung kalsium karbonat sebagai sumber
kalsium. Pembuatan logam magnesium dari air laut telah dikembangkan oleh berbagai
industri kimia seperti ditunjukkan pada gambar berikut

Pembuatan logam magnesium dari air laut


Jika rumah tiram dipanaskan, CaCO3 terurai membentuk oksida:

CaCO3⎯→CaO(s) + CO2(g)

Penambahan CaO ke dalam air laut dapat mengendapkan magnesium menjadi hidroksidanya:

Mg2+(aq) + CaO(s) + H2O(􀁁)⎯⎯→ Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)

Selanjutnya, Mg(OH)2 disaring dan diolah dengan asam klorida menjadi magnesium klorida.

Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) ⎯⎯→MgCl2(aq) + 2H2O(􀁁)

Setelah kering, garam MgCl2 dilelehkan dan dielektrolisis:

MgCl2(􀁁) ⎯E⎯lek⎯troli⎯sis 1⎯.700°⎯→ Mg(􀁁) + Cl2(g)

1. b. Metode Reduksi

Untuk mendapatkan magnesium kita dapat mengekstraksinya dari dolomit [MgCa(CO3)2]


karena dolomite merupakan salah satu sumber yang dapat menhasilkan magnesium. Dolomite
dipanaskan sehingga terbentuk MgO.CaO. lalu MgO.CaO. dipanaskan dengan FeSi sehingga
menhasilkan Mg.

2[ MgO.CaO] +  FeSi à 2Mg + Ca2SiO4 + Fe

1. c. Thermal proses

Thermal proses adalah didasarkan pada reduksi magnesium oksida dengan karbon, silikon
atau unsur lain pada temperatur dan vakum yang tinggi.-Reduksi pendahuluan bijih

-Reduksi penguapan dan pengembunan uap magnesium

-Peleburan kristal (condensat crystal) menjadi magnesium kasar.

 
a. anode
b. cathode
c. dinding pemisah (hood)

1. 4. Pemanfaatan Logam Magnesium Dalam Kehidupan Sehari-hari

Pemanfaatan  magnesium, terutama magnesium oksida digunakan sebagai bahan refraktori


untuk menghasilkan besi, kaca, dan semen. Dalam bentuk logam, kegunaan utama unsur ini
adalah sebagai bahan tambah logam dalam aluminium. Logam aluminium-magnesium ini
biasanya digunakan dalam pembuatan kaleng minuman, digunakan dalam beberapa
komponen otomotif dan truk , serta dapat melindungi struktur besi seperti pipa-pipa dan
tangki air yang terpendam di dalam tanah terhadap korosi.
Magnesium memegang peranan amat penting dalam proses kehidupan hewan dan tumbuhan.
Magnesium terdapat dalam klorofil, yaitu yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis.
Magnesium juga mengambil peranan dalam replikasi DNA dan RNA yang mempunyai
peranan amat penting dalam proses keturunan semua organisme. Di samping itu magnesium
mengaktifkan berbagai enzim yang mempercepat reaksi kimia dalam tubuh manusia dan
dijadikan sebagai obat penetralisir asam lambung.

1. 5. Peran Logam Magnesium Bagi Tubuh

Logam magnesium merupakan salah satu logam yang penting peranannya dalam system
biologi sutu organisme baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Pada kehidupan sehari-hari ,
logam magnesium mempunyai berbagai fungsi antara lain :

 Magnesium membantu menjaga fungsi otot dan syarat yang normal.


 Magnesium mempertahankan ritme jantung hingga menjadi stabil.
 Magnesium membantu penguatan tulang.
 Magnesium dapat menghambat penumbuhan kanker otak
 magnesium dapat mengobati sakit asma akut.
 Magnesium berfungsi dalam metabolisme energi dan sintesa protein.
 Magnesium dapat mengobati migren, gangguan fungsi ginjal dan prostat, memulihkan
kesegaran dan stamina tubuh, serta memulihkan gairah seksual.
 Magnesium berfungsi sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat
pengikat oksigen dan hemoglobin.
 Digunakan sebagai pupuk.

Pengaruh pada tubuh manusia jika kekurangan magnesium dalam tubuh adalah

 Menyebabkan peningkatan kadar adrenalin,menimbulkan perasaan cemas.


 Menyebabkan penyembulan katup mitral, meningkatkan tingkat perasaan cemas.
 Kehilangan nafsu makan
 Depresi
 Menyebabkan darah tinggi dan osteoporosis
 Kontraksi otot serta kram
 Kejang koroner

 
 

1. 6. Metode Analisis Logam Magnesium


1. a. Analisis Kuantitatif

AAS

Untuk menganalisa logam magnesium dari suatu sampel dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik instrumentasi AAS.

Teknik analisa dari spektrofotometer serapan atom (atomic absorption spectrophotometry /


AAS) pertama kali oleh Welsh (Australia) pada tahun 1955.

Merupakan metoda yang populer untuk analisa logam karena di samping relatif sederhana ia
juga selektif dan sangat sensitif.

Radiasi dari sumber cahaya (hollow cathode lamp) dengan energi yang sesuai dengan energi
yang dibutuhkan oleh atom atom dari unsur yang diperiksa untuk melakukan transisi
elektronik, dipancarkan melalui nyala. Nyala yang dihasilkan memiliki temperature yang
bervariasi, tergantung bahan bakar apa yang digunakan, seperti data di bawah ini.

Pada nyala tersebut, atom-atom dari zat yang diperiksa akan meresap radiasi tadi sesuai
dengan konsentrasi zat tersebut yaitu sesuai dengan populasi atom-atom pada level energi
terendah (ground state). Nyala ini berguna untuk merubah sampel (padat atau cair) menjadi
bentuk gas dan kemudian gas di-atomisasi.

Magnesium adalah unsur yang dapat dianalisa oleh AAS, karena sifatnya yang spesifik, maka
harus digunakan nyala lampu yang sesuai dengan panjang gelombang yang dimiliki oleh
logam magnesium.

1. b. Analisis kualitatif

Uji nyala

Analisa kualitatif adalah suatu analisa untuk mengetahui adanya suatu zat dalam sampel
tanpa mengetahui jumlah zat tersebut. Analisis kualitatif dapat dilakukan dengan tes uji
nyala. Apabila suatu sampel yang dibakar menghasilkan warna putih terang, maka dalam
sampel tersebut terdapat magnesium.

 
 

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan.
1. Magnesium adalah logam yang kuat, putih keperakan, ringan (satu pertiga
lebih ringan daripada aluminium) dan akan menjadi kusam jika dibiarkan pada
udara. Dalam bentuk serbuk, logam ini sangat reaktif dan bisa terbakar dengan
nyala putih apabila udaranya lembab. Apabila pita logam magnesium dibakar
lalu direndam dalam air, maka akan tetap terbakar hingga pita magnesiumnya
habis. Magnesium, ketika dibakar dalam udara, menghasilkan cahaya putih
yang terang. Ini digunakan pada zaman awal fotografi sebagai sumber
pencahayaan (serbuk kilat). Rapat massa magnesium adalah 1,738 gram/cm3.
Massa atom relatimya adalah 24, dan nomor atomnya 12. Magnesium meleleh
pada suhu 111°C
2. Keberadaan magnesium di alam tidak berada dalam keadaan bebas melainkan
ditemukan dalam mineral seperti dolomin,  magnesit zedin,  epsonil dan brukit
3. Pembuatan logam magnesium dapat dilakukan dengan elektrolisis leburan
garam magnesium.
4. Pemanfaatan  magnesium, terutama magnesium oksida digunakan sebagai
bahan refraktori untuk menghasilkan besi, kaca, dan semen. Dalam bentuk
logam, kegunaan utama unsur ini adalah sebagai bahan tambah logam dalam
aluminium. Logam aluminium-magnesium ini biasanya digunakan dalam
pembuatan kaleng minuman, digunakan dalam beberapa komponen otomotif
dan truk , serta dapat melindungi struktur besi seperti pipa-pipa dan tangki air
yang terpendam di dalam tanah terhadap korosi.
5. Logam Mg merupakan logam penting dalam sistem biologi makhluk hidup.
Magnesium membantu menjaga fungsi otot dan saraf yang normal.
6. Metode analisis logam magnesium  dapat dilakukan secara kuantitatif dengan
menggunakan Spektrofotometri Serapan atom (AAS) dan secara kualitatif
dengan melakukan tes uji nyala.

1. Saran

Saran yang dapat kami kemukakan terkait dengan penulisan makalah ini adalah agar dalam
penulisan makalah yang relevan selanjutnya dapat mengemukakan tambahan metode –
metode analisis lainnya terhadap logam magnesium secara mendetail.
DAFTAR PUSTAKA

http://blog.unsri.ac.id/amir/material-teknik/paduan-magnesium-solusi-cerdas-pengurangan-
polusi-kendaraan

http://budikolonjono.blogspot.com

http://id.wikipedia.org/wiki/magnesium

http://jabirbinhayyan.files.wordpress.com

http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Magnesium

http://rumahkimia.wordpress.com/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/magnesium/

http://www.tekmira.esdm.go.id

Advertisements

Related

Analisis Logam Merkuri (Hg)

HPLC

Instrumentasi SEM-EDX



Leave a Reply

Create a free website or blog at WordPress.com.

Search

Anda mungkin juga menyukai