Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KIMIA KUANTUM
NICKEL MOLYBDENUM ZINC

OLEH :
HASNA NADIFA
21030234052

PROGRAM STUDI S1 KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya sampaikan kepada Allah SWT karena dengan limpahan rahmat dan
karunia-Nyalah saya masih diberi kesehatan dan kemampuan untuk menyelesaikan makalah ini.
Saya juga menyampaikan terimakasih kepada segala pihak, terutama teman-
teman yang telah membantu sehingga makalah Kimia Kuantum “Nickel Molydenum Zinc” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tak lupa saya sampaikan terimakasih untuk Dr. I Gusti Made Sanjaya selaku dosen
pengampu mata kuliah kimia kuantum atas ilmu dan bimbingannya saya dapat menyelesaikan
tugas ini dengan baik.
Saya menyadari masih banyak terdapat kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan
makalah selanjutnya sehingga saya dapat menyusun makalah yang lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk lebih mengenal dan
memahami material nickel molybdenum zinc.

Surabaya, 7 September 2021

Hasna Nadifa

i
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR .......................................................................................................i
DAFTAR
ISI..................................................................................................... ..............ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG........................................................................................1
1.2 RUMUSAN
MASALAH..................................................................................2
1.3 TUJUAN……..
……………………………………………………………………………
…………..…2
BAB II PEMBAHASAN
2.2KONSEP DAN PRINSIP
DASAR…………….........................................................3
2.3SEJARAH DITEMUKAN PERTAMA
KALI.........................................................3
2.3MATERIAL YANG MENJADI BAHAN
BAKU....................................................3
2.4PROSES
PENGOLAHAN.................................................................................4
2.5PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA...............................................6
BAB V
PENUTUP...........................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan tenologi telah berkembang dengan
begitu pesat. Tidak terkecuali pada teknologi esame y, yang telah berkembang sesuai
perkembangan zaman. Meskipun teknologi telah berkembang pesat, pengetahuan setiap
orang tentang teknologi berbeda satu sama lainnya. Ada yang memiliki pengetahuan luas
dan ada yang memiliki pengetahuan kurang. Dalam dunia esame y pengetahuan yang
penting dimiliki oleh orang yang berminat terhadap esame y adalah komponen materi
yang bermanfaat dalam proses produksi.Salah satu komponen penting yang biasa dipakai
dalam produksi esame y adalah logam Nickel, molybdenum, dan zinc.
Nikel berupa logam yang keras namun dapat dibentuk.Karena sifatnya yang
fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik seperti tidak berubah
sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan kemampuannya untuk
mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim, nikel lazim
digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan esame y. Nikel sangat penting dalam
pembentukan logam campuran (alloy dan superalloy), terutamabaja tidak berkarat
(stainless steel).
Molibdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran dengan logam lain.
Campuran sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur logam yang pertama,
Molibdenum biasanya sering dicampur dengan baja untuk meningkatkan kekuatan,
ketangguhan, ketahanan terhadap keausan dan korosi, dan kemampuan untuk
mengeraskan baja
Berabad-abad sebelum zinc dikenal sebagai unsur tersendiri yang unik, bijih seng
telah digunakan dalam pembuatan kuningan. Nickel Molbdenum Seng memiliki peran
penting dalam proses esame y. Oleh karena itu sangat penting bagi setiap scientist untuk
mengetahui manfaat ketiga material tersebut. Sebagai seorang mahasiswa kimia
diharapkan untuk menguasai pengetahuan tentang Nickel Molybdenum Zinc.
Berawal dari hal tersebut penulisan sekaligus penyusunan makalah ilmiah ini
disusun. Hal tersebut layak dan memang sepantasnya dikuak dan dipublikasikan, agar
mahasiswa tahu bahwa manfaat dari Nickel Molydenum Zinc patut dimengerti. Karena
sebagai manusia khalayaknya memiliki kesadaran untuk berbuat lebih pada esame, atau
mementingkan sosialisasi dengan memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan ilmu
yang dimiliki.telah. Mahasiswa harus mengembangkan manfaat Nickel Molybdenum
Zinc dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan manusia. Metode yang dilakukan
untuk meneliti masalah ini diawali dengan studi literatur atau referensi. Lalu dilakukan
analisis dan penarikkan kesimpulan dalam tahap akhir pengumpulan data. Metodologi ini
dinyatakan
1
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah konsep dan prinsip dasar Nickel Molybdenum Zinc?
2. Kapan Nickel Molybdenum Zinc ditemukan pertama kali?
3. Material apa saja yang menjadi bahan baku Nickel Molybdenum Zinc?
4. Bagaimanakah proses pembuatan Nickel Molybdenum Zinc?
5. Apa sajakah penerapan Nickel Molybdenum Zinc dalam menunjang kehidupan
manusia?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui konsep dan prinsip dasar Nickel Molybdenum Zinc
2. Mengetahui sejarah penemuan pertama kali Nickel Molybdenum Zinc
3. Mengetahui material yang menjadi bahan baku Nickel Molybdenum Zinc
4. Mengetahui proses pembuatan Nickel Molybdenum Zinc
5. Mengetahui penerapan Nickel Molybdenum Zinc dalam menunjang kehidupan
manusia
2

BAB II
PEMBAHASAN

Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751. Nikel berwarna putih
keperak-perakan dengan pemolesan tingkat tinggi. Bersifat keras dan mulur (dapat
ditarik), mudah ditempa, sedikit ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang baik
terhadap panas dan listrik. Nikel tergolong dalam logam peralihan besi-kobal, yang dapat
menghasilkan alloy yang sangat berharga. Nikel tergolong dalam logam peralihan.

Nikel adalah unsur kimia metalik dalam ampe amper c yang memiliki symbol
Ni dan nomor atom 28. Nikel ini berupa logam yang keras namun dapat dibentuk. Karena
sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik yang unik seperti tidak
berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap oksidasi dan kemampuannya
untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu yang ekstrim, nikel
biasa digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan amper c. Nikel sangat penting
dalam pembentukan logam campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak berkarat
(stainless steel).

Molibdenum adalah salah satu logam pertama yang ditemukan oleh para ahli
kimia modern. Ditemukan pada tahun 1778 oleh kimiawan Swedia Carl Wilhelm
Scheele. Molibdenum adalah logam transisi, sehingga menempatkannya di tengah-tengah
ampe amper c, dengan nomor atom 42. Tabel amper c itu sendiri adalah suatu bagan
yang menunjukkan bagaimana unsur-unsur kimia yang terkait antara satu dengan yang
lain. Molibdenum bersifat keras, seperti logam perak dengan titik leleh sangat tinggi
Molibdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran dengan logam lain. Campuran
sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur logam yang pertama, Molibdenum
biasanya sering dicampur dengan baja untuk meningkatkan kekuatan, ketangguhan,
ketahanan terhadap keausan dan korosi, dan kemampuan untuk mengeraskan baja

Seng pertama kali ditemukan oleh Kimiawan Jerman Andreas Sigismund


Marggraf pada tahun 1746. Seng diambil dari amper Belanda yaitu zink adalah unsur
kimia dengan lambangkimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom amper c 65,39. Ia
merupakan unsur pertamagolongan 12 pada ampe amper c. Beberapa aspek kimiawi
seng mirip dengan magnesium.Hal ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran amper
sama. Selain itu, keduanya jugamemiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur
paling melimpah ke-24 di kerak Bumidan memiliki lima isotop stabil. Bijih seng yang
paling banyak ditambang adalah sfalerit(seng sulfida).

 3

Proses Pengolahan Nickel Molybdenum Zinc

Nikel berwujud secara gabungan dengan belerang dalam millerite, dengan


arsenik dalam galian niccolite, dan dengan arsenik dan belerang dalam
(nickel glance). Nikel juga terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam
batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak. Terdapat dua
jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu: sebagai hasil konsentrasi residu silika
dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan
nikel- tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit.
Pada pelapukan kimia khususnya, air tanah yang kaya akan CO2 berasal dari udara dan
pembusukan tumbuh-tumbuhan menguraikan mineral-mineral yang tidak stabil (olivin
dan piroksin) pada batuan ultra basa, menghasilkan Mg, Fe, Ni yang larut. Si cenderung
membentuk koloid dari partikel-partikel silika yang sangat halus. Di dalam larutan, Fe
teroksidasi dan mengendap sebagai ferri-hydroksida, akhirnya membentuk mineral-
mineral seperti geothit, limonit, dan haematit dekat permukaan. Bersama mineral-
mineral ini selalu ikut serta unsur cobalt dalam jumlah kecil. Larutan yang
mengandung Mg, Ni, dan Si terus menerus kebawah selama larutannya bersifat asam,
hingga pada suatu kondisi dimana suasana cukup netral akibat adanya kontak dengan
tanah dan batuan, maka ada kecenderungan untuk membentuk endapan
hydrosilikat. Nikel yang terkandung dalam rantai silikat atau hydrosilikat dengan
komposisi yang mungkin bervariasi tersebut akan mengendap pada celah-celah atau
rekahan-rekahan yang dikenal dengan urat-urat garnierit (Ni, Mg) SiO3.xH2O.
Logam Molibdenum murni dapat diperoleh dari Molibdenum trioksida (MoO3)
dalam berbagai cara. Molibdenit ini pertama dipanaskan sampai suhu 700 ° C (1292 °
F) dan sulfida yang teroksidasi menjadi oksida (VI) molibdenum melalui udara :
2MoS2 + 7O2 → 2MoO3 + 4SO2 Bijih teroksidasi kemudian dipanaskan sampai
1.100 ° C (2010 ° F) untuk menghaluskan oksida, atau pencucian dengan amonia yang
kemudian bereaksi dengan oksida (VI) molibdenum untuk membentuk molybdate
yang larut dalam air : MoO3 → NH4OH + 2(NH4) 2(MoO4) + H2O Tembaga
merupakan pengotor yang kurang larut dalam amonia sehingga digunakan hidrogen
sulfida untuk mengendapkannya.

Proses pembuatan zinc dari bahan mentah hingga bahan jadi dimulai dari
proses pemotongan bahan baku kemudian dijadikan dalam bentuk road coil roll (dalam 
keadaangulungan lapis), bahan mentah yang sering digunakan adalah berupa seng yang
banyakditambang adalah sfalerit (seng sulfida). Setelah mendapatkan bahan mentah
yang akan di jadikan bahan jadi dengan proses pencucian dengan air yang bersuhu 70-
80 derajat celcius,hal ini bertujuan agar unsur yang ada pada bahan mentah yang
merupakan hasil dari bahantambang bersih dari unsur lain.Setelah itu kemudian
dilanjutkan dengan proses pelapisan baja dengan menggunakanammonium dan zat aditif
lainnya, hal ini bertujuan agar seng dapat tampang mengkilat dantidak mudah berkarat.
Selanjutnya setelah melalui proses pelapisan baja hasil dari pelapisantersebut
dikeringkan dengan melewati mesin pengeringan dengan suhu 500 derajat
celciussehingga seng dan lapisan baja beserta zat aditif lainnya dapat menyatu dengan
seng dalam bentuk plat. Setelah itu didinginkan, seng dalam bentuk
plat disusun rapi kemudian terakhirdi masukkan ke mesin gelombang sehingga dapat
terbentuk plat seng yang pipih elastis
dan bergelombang rapi. Selanjutnya setelah melewati berbagai tahapan dan telah berben
tukgelombang dan rapi maka seng siap didistribusikan kepasaran.
5
Penerapan Nickel Molybdenum Zinc dalam menunjang kehidupan manusia
Karena sifatnya yang fleksibel dan mempunyai karakteristik-karakteristik
yang unik seperti tidak berubah sifatnya bila terkena udara, ketahanannya terhadap
oksidasi dan kemampuannya untuk mempertahankan sifat-sifat aslinya di bawah suhu
yang ekstrim, nikel lazim digunakan dalam berbagai aplikasi komersial dan industri.
Nikel terutama sangat berharga untuk fungsinya dalam pembentukan logam
campuran (alloy dan superalloy), terutama baja tidak berkarat (stainless
steel).
Sekitar 70% dari produksi nikel digunakan untuk produksi stainless steel, sementara
sisanya digunakan untuk berbagai penggunaan industri seperti baterai, baja campuran
rendah, campuran berbasis logam nikel, campuran berbasis tembaga, electroplating
elektronika, aplikasi industri pesawat terbang, dan berbagai macam produk lain
seperti katalis dan turbin pembangkit listrik bertenaga gas.

Sekitar 75 persen dari Molibdenum yang digunakan di Amerika Serikat pada


tahun 1996 dijadikan campuran untuk baja dan besi. Hampir setengah dari campuran ini
digunakan untuk membuat stainless dan baja tahan panas. Hasilnya dapat digunakan
dalam pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan rudal bagian. Penggunaan penting
lainnya adalah campuran Molibdenum dalam produksi alat-alat khusus, seperti: busi,
shaft baling-baling, senapan barel, peralatan listrik digunakan pada temperatur tinggi,
dan boiler pelat. Penggunaan penting lainnya adalah sebagai katalis Molibdenum.
Katalis adalah zat yang digunakan untuk mempercepat atau memperlambat suatu reaksi
kimia. Katalis tidak mengalami perubahan wujud selama reaksi. Katalis Molibdenum
digunakan dalam berbagai operasi kimia, dalam industri minyak bumi, dan dalam
produksi polimer dan plastik. Molibdenum digunakan pada alloy tertentu yang berbasis
nikel, seperti Hastelloy, yang mana tahan panas dan tahan korosi bahan kimia.
Molibdenum mengoksidasi pada suhu yang meningkat. Penerapan terbaru molibdenum
adalah sebagai elektroda untuk tungku pembakaran kaca yang dipanaskan dengan
listrik. Molibdenum juga digunakan dalam nuklir, dan dalam pembuatan suku cadang
rudal dan pesawat terbang. Molibdenum merupakan katalis penting dalam pemurnian
minyak bumi. Juga diterapkan sebagai bahan filamen dalam dunia elektronik.
Molibdenum adalah unsur esensial dalam jumlah sedikit yang dibutuhkan oleh tanaman;
beberapa daerah tandus karena kekurangan unsur ini dalam tanah. Molibdenum sulfida
adalah pelumas yang sangat berguna, khususnya pada suhu tinggi di mana oli mudah
terurai. Hampir semua baja yang sangat kuat, dengan minimum daya tampung 300.000
psi mengandung molibdenum sejumlah 0.25 hingga 8%. Secara biologis, molibdenum
sebagai unsur penting dalam pengikatan nitrogen dan proses metabolisme lainnya.

Pada industri tekstil, logam seng dapat berfungsi sebagai bahan kimia tambahan
pada proses penyempurnaan akhir juga untuk pengawetan serat khususnya anti jamur(fu
ngisida) dan insektisida. Logam seng juga merupakan bagian dari penyusun zatwarna
tekstil terutama zat warna dari komplek logam dan pigmen.Logam seng digunakan
untuk melapisi besi atau galvanis (electroplating) untukmelindungi dari korosi. Seng
yang bereaksi dengan uap air dan CO2, membentuklapisan tipis Zn(OH)2, ZnCO3, yang
tahan korosi. Zn juga banyak digunakan dalamindustri baterai. ZnS digunakan sebagai
bahan penyusun jenis pupuk, ZnCl2 padaindustri kertas, ZnO digunakan pada obat
salep, cat, dan katalis, serta Zn bacitracinedigunakan sebagai perangsang pada
peternakan hewan.
Pada proses industri barang jadi lateks digunakan logam berat dalam bentuk ZnO
sebagai akselerator proses vulkanisasi karet. Pada proses vulkanisasi barang jadilateks
digunakan ZnO sebagai akselerator untuk mengontrol proses awal dan lajuvulkanisasi,
serta reaksi lanjut antara belerang dengan elastomer. Senyawa ZnO yangdigunakan akan
larut pada proses pencucian untuk menghilangkan sisa asam asetat(koagulan) pada
barang jadinya, dan pada akhir proses, ion Zn2+ terbawa dalamlimbah ndustry barang
jadi karet dalam konsentrasi mencapai 300 ppm .Zn sebagan ZnPto (Zinc pyrithione)
juga digunakan dalam produk sampo sebagai bahan nutrisi bagi rambut untuk mencegah
anti ketombe
7

BAB III
PENUTUP

 Konsep dan prinsip dasar


Sumber dan pembentukan bijih nikel berupa Millerit, NiS, Smaltit(Fe,Co,Ni)As,
Nikolit (Ni)As, Pentlandite (Ni, Cu, Fe)S, Garnierite (Ni,Mg)SiO3.xH2O
Molibdenum adalah logam transisi, sehingga menempatkannya
di tengah-tengah ndus ndustry, dengan nomor atom 42
Seng merupakan unsur kimia dengan ndustr kimia Zn, nomor atom 30, dan massa atom
ndustry 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada ndus ndustry.

 Sejarah
Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751
Molybdenum itemukan pada tahun 1778 oleh kimiawan Swedia Carl Wilhelm Scheele.
Seng pertama kali ditemukan oleh Kimiawan Jerman Andreas Sigismund Marggraf pada
tahun 1746

 Proses
Nikel berwujud secara gabungan dengan belerang dalam millerite, dengan ndustr
dalam galian niccolite, dan dengan ndustr dan belerang dalam (nickel glance).
Nikel terbentuk ndustr-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti
peridotit, baik termetamorfkan ataupun tidak.
Pembuatan seng diambil dari bahan mentah dalam bentuk gulungan lapis dankemudian
diolah dengan ammonisium dan zat aditif lainnya kemudian di lapisi zat baja,setelah itu
didinginkan dan dimasukkan kedalam mesin gelombang dan siap didistribusikan.
Logam Molibdenum murni dapat diperoleh dari Molibdenum trioksida (MoO3) dalam
berbagai cara uaitu dengan dipanaskan sampai suhu 700 ° C (1292 ° F) dan sulfida yang
teroksidasi menjadi oksida (VI)

 Penerapan dalam kehidupan manusia


Penggunaan nikel yang paling utama yaitu dalam produksi stainless steel.
Molibdenum bersifat keras, seperti logam perak dengan titik leleh sangat tinggi.
Molibdenum biasanya digunakan untuk menjadi campuran dengan logam lain. Campuran
sendiri akan memiliki sifat berbeda dari unsur logam yang pertama, Molibdenum
biasanya sering dicampur dengan baja untuk meningkatkan kekuatan, ketangguhan,
ketahanan terhadap keausan dan korosi, dan kemampuan untuk mengeraskan baja
 Pada ndustry tekstil, logam seng dapat berfungsi sebagai bahan kimia tambahan
pada proses penyempurnaan akhir juga untuk pengawetan serat khususnya anti jamur(fun
gisida) dan insektisida.
8

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Asas dan Struktur, terj. Edisi ke-5. Jilid
1.Jakarta: Erlangga.
http://bersamafebri.blogspot.com/2009/04/nikel.html14
http://www.chem-
istry.org/tabel_periodik/nikelhttp://www.docstoc.com/docs/32253789/karakteristik-
nikel
Keenan, Charles W., Donald C. Kleinfelter, dan Jesse H. Wood.1986. Kimia
untukUniversitas, terj. Edisi ke-6. Jilid 2. Jakarta: Erlangga
9

Anda mungkin juga menyukai