Bab Iv

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Aplikasi yang Digunakan
Pada pembuatan animasi 3D Proses Terbentuknya Pelangi ini dibuat
dengan menggunakan aplikasi Blender.
4.2 Implemantasi Animasi 3D Proses Terbentuknya Pelangi
4.2.1 Halaman Profil
Halaman Profil ini menampilkan profil penulis, dapat dilihat pada Gambar
4.1.
Gambar 4.1 Halaman Profil
4.2.2 Halaman Intro
Halaman intro adalah halaman bagian pembuka video animasi. Pada
halaman pembuka dibuat dengan sederhana. Judul dari animasi yaitu Animasi
Proses Terbentuknya Pelangi, dapat dilihat pada Gambar 4.2.
67
68
Gambar 4.2 Halaman intro
4.2.3 Halaman Isi/ Alur Cerita
Halaman isi/ alur cerita merupakan animasi yang memberikan pelajaran
atau informasi tentang proses terbentuknya pelangi dengan memasukkan cerita
seorang anak yang bernama Ali sedang berdiri di samping jendela rumah yang
menghadap ke luar rumah, Ali sedang menunggu hujan berhenti untuk dapat
melihat sebuah pelangi yang kerap muncul setelah hujan, seperti yang dikatakan
oleh gurunya di sekolah. Potongan animasinya dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Potongan animasi menit ke 00:00:20

69
Ali terlalu serius melihat hujan, sampai-sampai Ali tidak memperhatikan
bahwa Ayahnya sedang memperhatikan tingkahnya yang sedari tadi terus melihat
ke luar jendela rumah.
Saat Ali terus memandang ke luar rumah, Ayah bertanya kepada Ali apa
yang sedang dilakukan Ali.

70
Ali menjelaskan alasan mengapa dia sedari tadi berdiri memandang ke luar
rumah serta bertanya kepada Ayah tentang pelangi.
Ayah Ali menjelaskan kepada Ali mengenai apa itu pelangi, penjelasaan
tentang matahari yang bersinar setelah hujan turun, penjelasan tentang matahari
yang terbias saat melewati titik air hujan yang berfungsi sebagai prisma kaca.
71

72

73
Ali bertanya kepada Ayah mengenai prisma kaca.
Ayah menyuruh Ali untuk mengambil senter, kertas, wadah berisi air, dan
cermin. Kemudian Ali pun bergegas mengambil senter, kertas, wadah berisi air,
dan cermin yang disuruh oleh Ayahnya. Kemudian Ayah pun menyuruh Ali
memasukkan cermin ke dalam wadah air dan menyorotnya dengan senter.

74

75
Seketika Ali terkejut karena melihat ada warna pelangi yang muncul pada
kertas. Melihat anaknya bingung, Ayah Ali pun menjelaskan tentang cahaya yang
dibelokkan oleh cermin dan air sehingga menghasilkan warna pelangi pada kertas
tersebut.
Tidak terasa hujanpun berhenti, Ali menunjukkan pelangi kepada Ayahnya
dari jendela rumah.

76
Ayah mengajak Ali untuk melihat pelangi dari luar rumah.
Akhirnya Ali dan Ayahnya dapat melihat keindahan pelangi langsung dari
luar rumah.
4.3 Pengujian Kelayakan Sistem
Uji kelayakan sistem dilakukan menggunakan kuisioner dengan metode
TAM (Technology Acceptance Model). Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana kualitas dari animasi yang dirancang, apakah sudah
77
sesuai dengan harapan atau belum. Untuk itu dalam uji kelayakan system
dilakukan penelitian dengan cara menentukan populasi dan sampel. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa dari kelas 5 adalah 83 orang.
Adapun sampel yang diambil pada penelitian ini menggunakan teknik
rundom sampling. Penelitian ini menggunakan kuisioner yang akan dibagi kepada
siswa-siswi SD Negeri 54 Banda Aceh. Jumlah anggota sampel ditentukan
menggunakan rumus Taro Yaname dan Slovin. Adapun rumus tersebut adalah
seagai berikut :
Dimana :
n : Jumlah anggota sampel
N : Jumlah populasi
e : Tingkat kepercayaan/ kesalahan yang di kehendaki 0,1 maka:
= 45 sampel
Jadi, jumlah anggota sampel yang akan diberikan kuisioner adalah 45
orang responden. Kuisioner kemudian akan dibagikan kepada siswa. Isi kuisioner
78
terdiri dari informasi umum responden dan pertanyaan kepuasan ressponden
(kuisioner terlampir).
Adapun pertanyaan mengenai kuisioner terdapat pada lampiran 1, dan
berikut adalah info kuisioner yang telah dibagikan:
 Sampel : 45 orang
 Jenis kelamin : - Pria = 16 siswa
- Wanita = 29 siswi
 Kelas : Kelas V
Perhitungan atas hasil kuisioner diatas dilakukan dengan cara menggunakan
penskoran Skala LIKERT :
- Jumlah skor untuk orang yang menjawab Sangat Tidak Setuju (1)
- Jumlah skor untuk orang yang menjawab Tidak Setuju (2)
- Jumlah skor untuk orang yang menjawab Ragu - ragu (3)
- Jumlah skor untuk orang yang menjawab Setuju (4)
- Jumlah skor untuk orang yang menjawab Sangat Setuju (5)
Sehingga setiap pertanyaan yang diajukan dipakai rumus sebagai berikut :
Jumlah skor ideal untuk pertanyaan yang diajukan kepada responden :
a) Skor tertinggi 5 x 45 (Jumlah Responden) = 225 (Sangat Setuju)
b) Skor terendah 1 x 45 = 45 (Sangat Tidak Setuju)
Interprestasi skor hasil pengamatan:
(Jumlah skor tiap Jawaban/225) x 100% = Hasil Tingkat Kepuasan Responden
4.3.1 Hasil Penelitian dari Kuisioner
Q1 : Belajar menggunakan media Animasi 3D dapat membantu adik-adik

79
dalam pembelajaran Proses Terbentuknya Pelangi:
- Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab Sangat Tidak Setuju (1) : 0 x 1 =
- Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab Tidak Setuju (2) : 0 x 2 = 0
- Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab Ragu-ragu (3) : 0 x 3 = 0
- Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab Setuju (4) : 17 x 4 = 68
- Jumlah skor untuk 0 orang yang menjawab Sangat Setuju (5) : 28 x 5 = 140
- Interpretasi skor hasil pengamatan : (208/225) x 100% = 92%
0% 20% 40% 60% 80% 100%

92%
Sangat Lemah Lemah Cukup Kuat Sangat Kuat
Q2 : Materi yang ditampilkan Animasi 3D sesuai dengan kurikulum
pembelajaran adik-adik:
0% 20% 40% 60% 80% 100%

87%

80
Q3 : Penjelasan materi menggunakan Animasi 3D mudah dipahami untuk
adik-adik :
0% 20% 40% 60% 80% 100%

84%
Q4 : Durasi animasi tersebut cukup untuk membuat adik-adik mengerti
mengenai Proses Terbentuknya Pelangi :

81
0% 20% 40% 60% 80% 100%

87%
Q5 : Adik-adik sudah sangat akrab dengan Animasi :
0% 20% 40% 60% 80% 100%

93%
Q6 : Setelah melihat Animasi 3D dapat menumbuhkan minat belajar bagi
adik-adik :

82
0% 20% 40% 60% 80% 100%

90%
Q7 : Animasi 3D yang ditampilkan sesuai dengan realita yang sering terjadi
dikehidupan sehari-hari :
0% 20% 40% 60% 80% 100%

83%
Q8 : Tampilan Animasi 3D Pembelajaran Proses Terbentuknya Pelangi
memberikan kkesan menarik ketika dilihat :
0
83
0% 20% 40% 60% 80% 100%

86%
Q9 : Setelah melihat Animasi 3D Pembelajaran Proses Terbentuknya Pelangi
ini mampu memberikan manfaat bagi adik-adik :
0% 20% 40% 60% 80% 100%

87%
Dari kuisioner diatas dapat diambil kesimpulan bahwa animasi
Pembelajaran Proses Terbentuknya Pelangi menggunakan Blender mampu

84
memberikan manfaat kepada siswa siswi sehingga mudah dipahamai
(userfriendly) dan memberikan kesan menarik. Hal ini dibuktikan dengan
tingginya nilai-nilai positive pada penilaian. Oleh karena itu, maka animasi
Pembelajaran Proses Terbentuknya Pelangi menggunakan Blender sangat layak
untuk dipublikasikan.
85

Bab Iv

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bab Iv

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Aplikasi yang Digunakan

Pada pembuatan animasi 3D Proses Terbentuknya Pelangi ini dibuat

dengan menggunakan aplikasi Blender.

4.2 Implemantasi Animasi 3D Proses Terbentuknya Pelangi

4.2.1 Halaman Profil

Gambar 4.1 Halaman Profil

4.2.2 Halaman Intro

Halaman intro adalah halaman bagian pembuka video animasi. Pada

Proses Terbentuknya Pelangi, dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Halaman intro

4.2.3 Halaman Isi/ Alur Cerita

Halaman isi/ alur cerita merupakan animasi yang memberikan pelajaran

atau informasi tentang proses terbentuknya pelangi dengan memasukkan cerita

Gambar 4.3 Potongan animasi menit ke 00:00:20

Gambar 4.4 Potongan animasi menit ke 00:00:25

Ali terlalu serius melihat hujan, sampai-sampai Ali tidak memperhatikan

ke luar jendela rumah.

Gambar 4.5 Potongan animasi menit ke 00:00:29

yang sedang dilakukan Ali.

Gambar 4.6 Potongan animasi menit ke 00:00:32

rumah serta bertanya kepada Ayah tentang pelangi.

Gambar 4.7 Potongan animasi menit ke 00:00:35

Gambar 4.8 Potongan animasi menit ke 00:00:57

Gambar 4.9 Potongan animasi menit ke 00:01:01

Gambar 4.10 Potongan animasi menit ke 00:01:04

Gambar 4.11 Potongan animasi menit ke 00:01:15

Gambar 4.12 Potongan animasi menit ke 00:01:26

Ali bertanya kepada Ayah mengenai prisma kaca.

Gambar 4.13 Potongan animasi menit ke 00:02:01

memasukkan cermin ke dalam wadah air dan menyorotnya dengan senter.

Gambar 4.14 Potongan animasi menit ke 00:02:07

Gambar 4.15 Potongan animasi menit ke 00:02:25

Gambar 4.16 Potongan animasi menit ke 00:02:30

Gambar 4.17 Potongan animasi menit ke 00:02:32

Gambar 4.18 Potongan animasi menit ke 00:02:34

Tidak terasa hujanpun berhenti, Ali menunjukkan pelangi kepada Ayahnya

dari jendela rumah.

Gambar 4.19 Potongan animasi menit ke 00:03:23

Ayah mengajak Ali untuk melihat pelangi dari luar rumah.

Gambar 4.20 Potongan animasi menit ke 00:03:25

Gambar 4.21 Potongan animasi menit ke 00:03:30

4.3 Pengujian Kelayakan Sistem

Uji kelayakan sistem dilakukan menggunakan kuisioner dengan metode

TAM (Technology Acceptance Model). Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk

dilakukan penelitian dengan cara menentukan populasi dan sampel. Populasi

Adapun sampel yang diambil pada penelitian ini menggunakan teknik

siswa-siswi SD Negeri 54 Banda Aceh. Jumlah anggota sampel ditentukan

n : Jumlah anggota sampel

e : Tingkat kepercayaan/ kesalahan yang di kehendaki 0,1 maka:

Jadi, jumlah anggota sampel yang akan diberikan kuisioner adalah 45

terdiri dari informasi umum responden dan pertanyaan kepuasan ressponden

Adapun pertanyaan mengenai kuisioner terdapat pada lampiran 1, dan

berikut adalah info kuisioner yang telah dibagikan:

 Jenis kelamin : - Pria = 16 siswa

Perhitungan atas hasil kuisioner diatas dilakukan dengan cara menggunakan

penskoran Skala LIKERT :

- Jumlah skor untuk orang yang menjawab Tidak Setuju (2)

- Jumlah skor untuk orang yang menjawab Ragu - ragu (3)

- Jumlah skor untuk orang yang menjawab Setuju (4)

- Jumlah skor untuk orang yang menjawab Sangat Setuju (5)

Sehingga setiap pertanyaan yang diajukan dipakai rumus sebagai berikut :