Anda di halaman 1dari 1

Abstrak

Pada dasarnya manusia sebagai makhluk beragama mendambakan kedamaian. Setiap agama
mengajarkan nilai-nilai toleransi. Sebagian dari hasil temuan bahwa Islam hadir sebagai
agama yang menjunjung tinggi nilai perdamaian dan kerukunan. Oleh karena itu yang
menjadi problem adalah bagaimana “Merawat Kehidupan Toleransi dengan Beragama
Rahmatan Lil’alamin” dengan tujuan agar bisa mengembalikan asas ketiga dari pada
Pancasila yaitu persatuan Indonesia. Beberapa problem atau masalah yang melatarbelakangi
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sebagai berikut: Sikap toleransi yang mulai
retak, baik toleransi dengan beda agama maupun sesama agama dan Banyak terjadinya
konflik bernuansa agama, suku, dan ras. Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
teori yang digunakan Teori tentang Pengabdian Kepada Masyarakatt, Teori tentang Toleransi
Beragama, dan Teori tentang Rahmatan lil ‘Alamin.

Kata Kunci : Toleransi Beragama, Rahmatan Lil’alamin.

Abstract
Basically as spiritual beings, human want to live in peace. One result of observations on
religious studies shows that Islam as a religion upholds peace and harmony in high esteem.
Therefore, the problem is how to "Maintain a Tolerant Life with Religion Rahmatan
Lil'alamin" in order to restore the third principle of Pancasila, namely the unity of Indonesia.
Some of the problems or problems underlying the implementation of community service are
as follows: Tolerance has begun to crack, both tolerance with different religions and fellow
religions and Many conflicts with religious, ethnic and racial nuances. In the implementation
of community service, the theory used is Theory of Community Service, Theory of Religious
Tolerance, and Theory of Rahmatan lil 'Alamin.

Keyword: Religious Tolerance, Rahmatan lil 'Alamin.

Anda mungkin juga menyukai