Anda di halaman 1dari 4

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS tak ingin ikut campur soal wacana kocok ulang atau reshuffle

terhadap
dua menteri NasDem yang diusulkan PDIP.

Ketua Departemen Politik PKS Nabil Fauzi mengatakan reshuffle kabinet sepenuhnya merupakan hak
prerogatif presiden. Menurutnya jika ada pihak yang mengusulkan untuk mengevaluasi menteri
tertentu, hal itu sah-sah saja.

"Jadi soal siapa yang menyuarakan atau menyarankan soal reshuffle itu sah-sah saja. Termasuk soal
menteri mana yang perlu dievaluasi," kata Nabil kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/12).

Namun begitu, dia menilai evaluasi mestinya dilakukan presiden terhadap semua menterinya. Sebab
kinerja menteri sepenuhnya merupakan tanggung jawab presiden.

Lihat Juga :

Jokowi Tersenyum Respons Usul PDIP Reshuffle 2 Menteri Nasdem

Sehingga, kegagalan kinerja seorang menteri secara tak langsung juga wajah kegagalan presiden.

"Jika ada menteri yang dinilai berkinerja buruk atau dicap gagal, maka secara tidak langsung itu
kegagalan presiden. Presiden yang memegang tombol kendali penuh pemerintahan," katanya.

FOTO: Milad ke-20 PKS dan Gema Presiden untuk Anies Baswedan

slide 1 of 9
slide 1 to 5 of 9

Nabil juga mengingatkan sisa masa pemerintahan Presiden Jokowi yang kini tersisa kurang dua tahun.
Dengan waktu itu, Presiden mestinya fokus menuntaskan seluruh janji kampanye, alih-alih melakukan
kegaduhan politik.

"Jangan justru rakyat dipaksa menikmati kagaduhan-kegaduhan yang tidak perlu," katanya.

Lihat Juga :

PKB soal Rencana Koalisi dengan NasDem: Belum Ada Gerakan Apa-apa

Demokrat minta PDIP tak arogan

Elite Partai Demokrat Kamhar Lakumani meminta Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDIP) Djarot Saiful Hidayat tidak mempertontonkan sikap arogan di hadapan publik.
Permintaan itu disampaikan Kamhar merespons pernyataan Djarot yang menyatakan Menteri Pertanian
(Mentan) Syahrul Yasin Limpo serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya perlu
dievaluasi, usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirim sinyal akan ada reshuffle kabinet sebelum
2024.

Menurutnya, dinamika politik di internal koalisi parpol pendukung pemerintah seharusnya diselesaikan
secara bijak dengan tetap menghargai hak prerogatif presiden.

"Persoalan dinamika politik dalam koalisi pemerintah silahkan diselesaikan secara bijak tanpa perlu
mempertontonkan praktek arogansi politik dengan tetap menghargai hak prerogatif presiden," kata
Kamhar saat dihubungi, Senin (26/12).

Ia bilang, penyusunan dan perombakan kabinet sepenuhnya adalah hak prerogatif presiden yang dijamin
konstitusi dan tak boleh diintervensi oleh kekuatan politik manapun demi menjaga maruah presiden dan
lembaga kepresidenan.

Menurut Kamhar, Djarot semestinya mengetahui hal tersebut dan menunjukkan perilaku politik
kenegarawanan yang taat asas.

"Tak elok mempertontonkan ke publik praktik arogansi politik yang terbaca menjadi bentuk intervensi
politik yang terus mensubordinasi presiden yang selalu ditempatkan sebagai petugas partai," tutur
Kamhar.

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat sebelumnya mengusulkan agar Presiden mengevaluasi dua
menterinya dari NasDem, yakni Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan. Hal itu disampaikan Djarot
menyusul sinyal Jokowi akan kembali melakukan reshuffle.

Pernyataan Djarot menuai kritik dari politikus NasDem Irma Surya Chaniago. Dia meminta Djarot tak asal
bicara.
"Reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Sebaiknya Saiful Djarot jangan asal bunyi. Karena faktanya,
dua menteri NasDem yang dia minta dievaluasi adalah menteri-menteri yang punya prestasi," kata Irma,
Sabtu (24/12).

Baca artikel CNN Indonesia "PKS dan Demokrat Buka Suara Isu Reshuffle 2 Menteri Nasdem Usul PDIP"
selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221226191521-32-892294/pks-dan-
demokrat-buka-suara-isu-reshuffle-2-menteri-nasdem-usul-pdip.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Anda mungkin juga menyukai