MOTOR MATIC
Tugas Bahasa Indonesia
Di Susun Oleh : IMAM MAHFUD HANAFI
TEKNIK MESIN (210111201019)
25 JULI 2022
JAKARTA GLOBAL UNIVERSITY
imammahfudhanafi@gmail.com
PENGARUH JENIS OLI
TERHADAP DAYA TAHAN MESIN MOTOR MATIC
ABSTRAK
Analisa Pengaruh Jenis Oli Terhadap Daya Tahan Mesin Motor Matic bertujuan untuk
membandingkan nilai viskositas terhadap ketahanan mesin dan daya yang dihasilkan, metode
yang digunakan adalah metode Tru Eksperimental yaitu menyelidiki adanya kemungkinan
sebab akibat dengan adanya melakukan control atau kendali. Akibat yang ditimbulkan oleh
beberapa variasi jenis oli terhadap ketahanan mesin yang dihasilkan motor bakar kapasitas 125
CC, penelitian dilakukan dengan bahan SUZUKI SKYWAVE 125 didapatkan nilai bahan
bakar dengan gelas ukur dan nilai daya dengan alat uji dynamometer. Variasi viskositas oli
mempengaruhi terhadap konsumsi bahan bakar, makin tinggi nilai viskositas maka makin
tinggi konsumsi bahan bakarnya terlihat dari gambar 5.1. diatas menunjukkan bahwa pada
putaran 5000 rpm SAE 10W-60 menunjukkan konsumsi bahan bakar paling besar yaknik pada
angka 0,091 gr/ dtk sedangkan pada putaran yang sama yaknik 5000 rpm SAE 10W-30
memiliki nilai konsumsi bahan bakar yang paling sedikit yakni pada angka 0,0455 gr/dtk,
bahwa tingkat kekentalan oli berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan, dimana daya yang
dihasilkan berbanding terbalik dengan tingkat viskositas oli, penurunan daya seiring dengan
bertambahnya viskositas oli, daya menurun pada setiap variasi putaran terlihat daya menurun
pada putaran maksimum dari 22,8 pada SAE 10W, dan angka terus menuru sampai pada titik
20,63 pada SAE 10-60, demikian juga pada putaran 7000 Rpm dan pada putaran 5000 rpm
pada SAE 10W-30 pada titik 9,5 menurun menjadi 7,03 menggunakan SAE 10W-60, tabel
tersebut menunjukkan semakin kental oli yang digunakan maka daya yang dihasilkan semakin
rendah.
Kata kunci : Motor Bakar, Dynamometer, Viskositas, Ketahan Mesin, Daya
ABSTRAK .............................................................................................................................................. II
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... III
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. IV
DAFTAR TABEL ................................................................................................................................... V
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Permaslahan ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................................... 1
1.4 Batasan Masalah ..................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
DASAR TEORI ...................................................................................................................................... 3
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................................................................... 3
B. Pengertian pelumasan dan fungsinya .......................................................................................... 3
C. Jenis Pelumasan Motor Matik ..................................................................................................... 4
a. Oli Gardan............................................................................................................................... 4
b. Oli Mesin ................................................................................................................................ 4
D. Sistem pelumasan pada mesin 4-Langkah .................................................................................. 4
E. Kerangka Pikir Penelitian ........................................................................................................... 5
F. Definisi Operasional ................................................................................................................... 5
BAB III ................................................................................................................................................... 8
METODE PELAKSANAAN ................................................................................................................. 8
1.1 Metode Penelitian ................................................................................................................... 8
1.2 Sistematika penelitian ............................................................................................................. 8
1.3 Media dan peralatan uji ........................................................................................................... 9
1.4 Hasil Dan Pembahasan.......................................................................................................... 12
BAB IV ................................................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................................................ 14
1.1.1 Simpulan ........................................................................................................................... 14
1.1.2 Saran ................................................................................................................................. 14
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 15
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian berikut membahas tentang Pengaruh Jenis Oli Terhadap Daya Tahan Mesin
Motor Matic. Untuk mendukung penelitian ini maka dibutuhkan beberapa penelitian
terdahulu. Menurut Arisandi (2012) pada pelumas semi sintetik pada suhu kamar dari 0 km
sampai 2000 km mengalami penurunan yang cenderung stabil dan juga pada suhu kerja
dari 0 km sampai 2000 km viskositas penurunan pelumas stabil. Pelumas pada seuhu kamar
cenderung mengalami penurunan yang cukup signifikan sedangkan pada suhu kerja
cenderung setabil, hal ini karena pada temperatur kamar viskositas pelumas tinggi sehingga
penurunan viskositas yang drastis akan terlihat. Pada suhu kerja viskositas pelumas sudah
turun, sehingga kalau terjadi penurunan viskositas tidak terlalu signifikan.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Rasta Purba dan Kristian Tarigan Universitas Darma
Agung, Medan yaitu Pengaruh Jenis Oli Terhadap Daya Dan Konsumsi Bahan Bakar Motor
Kapasitas 150 Cc yakni :
1. Variasi viskositas mempengaruhi terhadap konsumsi bahan bakar, makin tinggi nilai
viskositas maka makin tinggi konsumsi bahan bakarnya. pada putaran 5000 rpm SAE
10W-60 menunjukkan konsumsi bahan bakar paling besar yaknik pada angka 0,091 gr/
dtk sedangkan pada putaran yang sama yaknik 5000 rpm SAE 10W-30 memiliki nilai
konsumsi bahan bakar yang paling sedikit yakni pada angka 0,0455 gr/dtk, dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai viskositas oli mengakibatkan konsumsi bahan
bakar akan semakin bertambah.
2. Variasi viskositas oli berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan, dimana daya yang
dihasilkan berbanding terbalik dengan tingkat viskositas oli, penurunan daya seiring
dengan bertambahnya viskositas oli, daya menurun pada setiap variasi putaran terlihat
pada putaran maksimum dari 22,8 pada SAE 10W, dan angka terus menuru sampai
pada titik 20,63 pada SAE 10-60, demikian juga pada putaran 7000 Rpm dan pada
putaran 5000 rpm pada SAE 10W-30 pada titik 9,5 menurun menjadi 7,03
menggunakan SAE 10W-60, tabel tersebut menunjukkan semakin kental oli yang
digunakan maka daya yang dihasilkan semakin rendah.
• Menyerap panas yang timbul karena pergesekan antara komponenkomponen mesin, hal
ini menguntungkan karena komponen mesin terhindar dari overheating atau panas
berlebih.
• Khusus pada pelumasan di silinder akan memperbaiki kerapatan antara torak dan
silinder.
b. Oli Mesin
Oli matic sebagai cairan yang dapat melumasi komponen mesin motor yang
sudah halus maupun kasar. Fungsi oli motor matic terbaik membuat pergesekan
antar komponen mesin menjadi halus dan hilangkan karatan. Oleh karena itu,
mengganti oli secara berkala dan teratur akan menjaga mesin motor matic
F. Definisi Operasional
Dari penelitian yang penulis lakukan ada beberapa istilah yang penulis gunakan. Istilah ini
yang dipandang penting oleh penulis adalah jenis jenis bahan yang terkandung dalam setiap
jenis pelumas.
a. Oli Mineral
Oli mineral terbuat dari base oil yang diambil dari minyak bumi, yang telah diolah dan
disempurnakan dan ditambah dengan zat–zat aditif untuk meningkatkan kemampuan
dan fungsinya. Untuk teknologi motor baru yang membutuhkan oli encer, base oil
mineral kurang mumpuni. Tidak hanya karena kandungan sulfur saja, tapi juga
impurities lain yang membuat oli jadi kurang stabil. Meski begitu, masih ada beberapa
keunggulan dari oli mineral yaitu ketika piston dan blok piston dalam keadaan baru
dianjurkan untuk menggunakan oli mineral.
Oli full sintetik ini keunggulannya tidak mudah menguap, pelumasan lebih merata.
Suhu mesin lebih terjaga dengan oli tipe ini, sehingga cocok untuk motor tipe sport.
Kemudian daya lumas lebih bagus karena bentuk partikel yang cenderung sama
sehingga lebih kuat terhadap gesekan, juga membuat suara mesin lebih halus. Sehingga
jadwal penggantian oli bisa lebih lama jika dibandingkan dengan semi sintetik.
START
PERSIAPAN
PERENCANAAN
PENELITIAN
Pegujian kekentalan Pegujian oli terhadap
jenis oli suhu mesin
Hasil pegujian
kesimpulan
Figure 3 Peralatan
Alat yang digunakan untuk mengukur daya dan torsi adalah dynamometer, Skema
penelitian ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
6. Proses Pegujian
No Dokumentasi Keteragan
1 Proses pegujian
kekentalan (viskositas)
oli sebelum dituang
kedalam mesin motor.
1. Berikut menyajikan data hasil pengujian kekentalan oli terhadap daya yang dihasilkan
Daya (Hp)
Putaran Waktu
Jenis Oli Power Torque Distance Speed
(Rpm) (Detik)
(KW) (N.M) (m) (kph)
SAE 5000 40 5.59 6,43 54,51 72,61
10W-40 7000 50 5,37 5,25 75,70 79,81
(SGO) 9000 60 4,39 4,51 98,67 85,41
2. Akselerasi
Dari grafik pada Gambar 5 terlihat bahwa akselerasi motor menggunakan 0li 10W-
40(SGO) nilainya lebih besar 0,26% s/d 0,01% dibandingkan dengan Oli (Oli SAE
10W-30 shell) atau terjadi selisih akselerasi sebesar 0,1 s/d 0,26 mps2. Sedangkan
untuk 10W-40 ENDURO akselesari lebih rendah 0,54% s/d 2,75% dibandingkan
dengan SAE 10W-30 (shell) atau terjadi selisih akselerasi antara 0,009 s/d 0,13 mps2.
3. Daya (Power)
Dilihat dari faktor daya Oli Mesin 10W-40 (SGO) lebih besar 1,82% s/d 24,04%
dibandingkan dengan daya Oli 10W-30 (SHELL) atau terjadi selisih 0,08 s/d 0,44 kW.
Sedangkan Oli 10W-40 (enduro) mempunyai daya lebih rendah 0,23% s/d 5,30%
dibandingkan dengan (Oli 10W-30 SHELL), terdapat perbedaan 0,01 s/d 0,07 kW.
Daya maksimum pada masing masing Oli Mesin maksimum pada putaran 5500 rpm.
4. Torsi (Torque)
Torsi menggunakan bahan Oli Mesin 10W-40 (SGO) lebih besar 6,65% s/d 25,67%
dibandingkan dengan torsi Oli 10W-30 (SHELL) atau terjadi selisih 0,03 s/d 0,77 N.m.
Sedangkan Bahan Oli 10W-40 (enduro) mempunyai torsi lebih rendah 5,63% s/d 7,12%
dibandingkan dengan Oli 10W-30 SHELL, terdapat perbedaan 0,12 s/d 0,28 N.m
1.1.1 Simpulan
Telah dilakukan pengujian performa engine 4 langkah Suzuki Skywave 125
menggunakan Oli jenis 10W-40 (SGO), 10W-30 (SHELL) dan 10W-40 (Enduro) yaitu
Secara keseluruhan, penggunaan Oli 10W-40 (SGO) pada engine 4 langkah masih
memiliki performa di atas penggunaan 10W-30 (SHELL) 50% dan 10W-40 (Enduro).
Ditinjau dari Performa; untuk 10W-40 (SGO) nilainya lebih besar 0,26% s/d 0,01%,
kecepatan (speed) 10W-40 (SGO) mempunyai speed lebih besar 0,54% s/d 45%, daya
Oli mesin 10W-40 (SGO) lebih besar 1,82% s/d 24,04%, torsi lebih besar 6,65% s/d
25,67%.
1.1.2 Saran
Disarankan bagi penelitian lanjutan untuk memperbaiki performa mesin dan tigkat
keausan mesin pada penggunaan oli pada jagkau tertentu.
Sperpart yang digunakan original apakah berpegaruh pada oli yang akan diuji.