PENGUMPAT DAN PENCELA dan penentu status diri kita apakah kita ini baik, atau kah kita ini
buruk.
Kaum muslimiin yang dirahmati Allah
Rasulullah pernah mengingatkan kita tentang ini ”ketahuilah
Bersyukur kita kepada Allah yang senantiasa memberikan nikmat sesungguhnya dalam tubuh terdapat segumpal daging. Apabila
kepada kita. Shalawat dan salam mari kita senantiasa kita sampaikan segumpal daging ini baik maka baiklah dirinya. Apabila segumpal
kepada Rasullah daging itu buruk, maka buruklah dirinya. Segumpal daging itu adalah
hati. (HR. Bukhari-Muslim)
Kaum muslimiin yang dirahmati Allah Kaum muslimiin yang dirahmati Allah
Pada khutbah ini khatib mengajak kita mari merenungi firman yang Karena itu, khatib mengajak kitas semua untuk mendiaknosa diri,
terdapat dalam surah al-humazah : apakah hati ini termasuk hati yang sehat, yang baik atau sebaliknya
kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela, yang apakah hati kita ini termasuk hati buruk? Yang tahu hanyalah kita
hartanya itu dapat mengkekalkannya. Sekali-kali tidak! Namun jika hati yang ada pada diri kita ini adalah hati yang buruk,
Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam maka khatib mengajak, mari menyegerkan diri bertaubat kepada
Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Yaitu) api (yang Allah selagi masih belum terlambat.
mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. (QS. Al-Humazah Salah satu penyakit hati yang mesti diwaspadai keberadaannya
:1- 9) dalam diri kita adalah mengupat dan mencelah. Dia merupakan
Kaum muslimiin yang dirahmati Allah penyakit yang berbahaya, jika tidak segera diobati tentu laknat dan
murka Allah yang didapat.
Setiap dosa dan kesalahan yang kita buat, tidak akan terlepas
adanyapenyakit hati yang ada dan kita derita. Ia adalah merupakan ٍَو ْي ٌل ِّل ُك ِّل ُه َمزَ ةٍ لُّ َمزَ ة
2
Celakalah bagi mereka yang senantiasa mengupat dan mencelah. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(QS.Al-Humazah:1) (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan
Didalam ayat ini terdapat kata al-hamz dan al-lamz yang janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
mengandung arti pelecehan dan penghancuran. Kata itu ditujukan menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
kepada orang yang senantiasa memiliki kebiasaan melecehkan, suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
memburukan, memfitnah orang lain dan menjatuhkan martabatnya. kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah.
Parbuatan ini ia lakukan untuk menjatuhkan martabat orang lain, Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
sambil menuntujakn kehebatan diri sendiri. (QS. Al-Hujurat :12)
Dalam Tafsir Kementerian Agama, ayat diatas dapat dipahami Kaum muslimiin yang dirahmati Allah
Celakalah bagi setiap pengumpat atau pencaci, baik dengan ucapan Orang seperti ini, memiliki karater sifat selalu mencari –cari kesalahan
atau isyarat, dan demikian pula pencela dengan menampilkan orang lain. Yang dia lihat hanyalah keburukan orang dibelakangnya.
keburukan orang lain untuk menghinakannya. Perbuatan ini Ketika dihadapkan kepada orang tersebut dia malah memuji-muji
berdampak buruk dalam pergaulan karena mencoreng wibawa dan orang itu seperti menjilat.
kehormatan seseorang, serta menghilangkan kepercayatan kepada Diartikan al-hamz dan al-lamz penghacuran, karena memang bagi
orang tersebut. mereka yang memiliki sifat ini, akan mendapatkan azab yang dapat
Allah akan timpakan kemurkaan dan azab-Nya kepada setiap orang menghancurkan mereka.
ع َّد َده
َ اَل َّو ْ الَّ ِّذ
ً ي َج َم َع َم
yang mengumpat, mencela, dan menyakiti mereka baik di hadapan
maupun di belakang mereka.
Dalam ayat lain Allah berfirman : Yaitu orang yang mengumpulkan harta dan menghitung-
kemuliaan, ketinggian derajat, harkat dan martabat hanya ada dalam sampai kehati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.
harta. Orang yang mempunyai harta yang sama dengannya ia akan Sedangkan mereka itu diikat pada tiang-tiang yang panjang. (QS. Al-
puji-puji. Sebaliknya orang yang tidak mempunyai harta akan terhina Humazah : 4-9)
dimana-mana. Disini, Allah dengan kasih sayangnya kembali mengingatkan, bahwa
Setiap dia mendapatkan tambahan harta, sehingga hartanya semakin perbuatan mengupat dan mencela itu jangan lah dilakukan. Jika
banyak, pada waktu itulah timbul kecongkakan untuk menghina orang sudah terlancur di buat maka jangan di teruskan, segera berhenti dan
lain. Setiap orang yang datang kepadanya ia terima dengan rasa bertaubat.
curiga dengan memandang renda orang tersebut. Jika perbuatan itu diteruskan tentu mendapatkan balasan berupa
Kaum muslimiin yang dirahmati Allah siksaan yang peroleh di dalam neraka yang disebut dengan neraka