Anda di halaman 1dari 27

tumbuh ketika orang lain menerima nikmat.

Biasanya, jika seseorang


mendapatkan nikmat, maka ada dua sikap yang ada pada manusia.
‫ ويستجيب الذين‬, ‫الحمد هلل الذى يقبل التوبة عن عباده ويعفوا عن السيئات‬ Pertama, benci terhadap nikmat yang diterima kawannya dan senang bila
‫ عالم‬، ‫ أشهد أن ال اله اال هللا وحده ال شريك له‬. ‫آمنو وعملواالصالحات‬ nikmat itu hilang daripadanya. Sikap inilah yang disebut hasud, dengki dan iri
‫ وأشهد أن محمدا عبده ورسوله أرسله هللا بشيرا ونذيرا‬. ‫الغيب والشهادة‬ hati.
Firman Allah dalam QS. Ali Imran : 120
‫ اللهم صل وسلم على عبدك‬.‫وهاديا الى الحق بإذنه وسراجا منيرا‬
Artinya : “Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi
‫ أيها الحاضرون‬: ‫ أما بعد‬،‫ورسولك محمد وعلى آله وأصحابه والتابعين‬ jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu
‫ قال هللا سبحانه‬. ‫الكرام أوصيكم ونفسي بتقوى هللا وطاعته لعلكم تفلحون‬ bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak
َّ ‫ َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا اتَّقُوا‬: ‫وتعالى‬
َ‫َّللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َو َال ت َ ُموت ُ َّن ِإ َّال َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمون‬ mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui
segala apa yang mereka kerjakan.”
Kedua, ia tidak menginginkan nikmat itu hilang dari kawannya, tapi ia berusaha
ُ ‫إِ ّن ْال َح ْمدَ ِهللِ ن َْح َمدُهُ َونَ ْست َ ِع ْينُهُ َونَ ْست َ ْغ ِف ُرهُ َونَعُ ْوذُ بِاهللِ ِم ْن‬
‫ش ُر ْو ِر أ َ ْنفُ ِسنَا‬ keras bagaimana mendapatkan nikmat semacam itu. Sikap kedua ini

‫ِي لَهُ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن‬ َ ‫ض ِل ْل فَالَ هَاد‬ ْ ُ‫ض ّل لَهُ َو َم ْن ي‬ ِ ‫ت أ َ ْع َما ِلنَا َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَالَ ُم‬ ِ ‫سيّئَا‬
َ ‫َو‬
dinamakan ghibthah (keinginan). Jika sifat yang pertama dilarang oleh Allah
SWT sedangkan Sifat yang kedua diperbolehkan.
‫سلّ ْم َعلى ُم َح ّم ٍد‬ َ ‫س ْولُهُ اَلل ُه ّم‬
َ ‫ص ّل َو‬ ُ ‫الَ ِإلهَ ِإالّ هللاُ َوأ َ ْش َهد ُ أ َ ّن ُم َح ّمدًا َع ْبدُهُ َو َر‬
‫ َياأَيّ َها الّذَيْنَ آ َمنُ ْوا‬.‫ان ِإلَى َي ْو ِم الدّيْن‬ ٍ ‫س‬ َ ‫ص َحا ِب ِه َو َم ْن ت َ ِب َع ُه ْم ِبإ ِ ْح‬ ْ َ ‫َو َعلى آ ِل ِه ِوأ‬ Hadirin sidang jumat yang dirahmati Allah SWT

َ‫اتّقُوا هللاَ َح ّق تُقَا ِت ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ ّن ِإالّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْون‬ Rasa dengki pada dasarnya timbul karena kecintaan kepada dunia. Dan dengki
biasanya banyak terjadi di antara orang-orang terdekat misalnya antar
Hadirin sidang jumat yang dirahmati Allah SWT keluarga, antar teman, antar tetangga dan orang-orang yang berdekatan
lainnya. Sebab rasa dengki itu timbul karena saling berebut pada satu tujuan.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, Sholawat dan salam semoga Dan itu tak akan terjadi pada orang-orang yang saling berjauhan, karena pada
tetap tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. keduanya tidak ada ikatan sama sekali.
Selanjutnya kami berwasiat khususnya kepada diri kami sendiri, umumnya Lalu apa saja penyebab manusia mempunyai sifat iri dan dengki :
kepada semua jama’ah yang hadir pada kesempatan kali ini, marilah kita selalu
meningkatkan keimanan dan ketaqwan kita kepada Alloh SWT dengan 1. Pertama permusuhan, adalah penyebab kedengkian yang paling parah.
menjalankan segala perintah_Nya dan menjauhi segala larangan_Nya. Orang yang saling bermusuhan tidak suka jika salah satu dinatara mereka
menerima nikmat, karena dia adalah musuhnya. Bila musuhnya itu mendapat
Pada kesempatan ini kami akan membacakan sebuah khutbah yang berjudul Iri nikmat, hatinya menjadi sakit karena bertentangan dengan tujuannya.
dan Dengki. Iri dan dengki merupakan sifat tidak terpisahkan dari diri manusia.
Banyak orang tidak bisa menghindarkan dirinya dari sifat iri dan dengki, yang
kerap muncul dari berbagai hal yang ditemuinya. Rasa dengki dan iri ini baru
2. Kedua adalah ta’azzuz (merasa paling mulia). Ia keberatan bila ada orang lain Hadirin sidang jumat yang dirahmati Allah SWT
melebihi dirinya. Ia takut apabila orang lain mendapatkan kekuasaan,
pengetahuan atau harta yang bisa mengungguli dirinya. Apabila kita merasa bahwa kita sedang hasad ( iri & dengki ) atau mempunyai
3. Ketiga, takabbur atau sombong. Ia memandang remeh orang lain dan karena sifat hasad kepada orang lain, ada beberapa hal yang seharusnya kita lakukan
itu ia ingin agar dipatuhi dan diikuti perintahnya. Ia takut apabila orang lain adalah :
memperoleh nikmat, berbalik dan tidak mau tunduk kepadanya. 1. Bertobat , beristighfar dan menyibukkan diri dengan banyak membaca Al
4. Keempat, merasa ta’ajub dan heran terhadap kehebatan dirinya. Hal ini Qur’an.
sebagaimana yang biasa terjadi pada umat-umat terdahulu saat menerima 2. Bertaqwa kepada Allah SWT dan takut akibat dari perbuatan hasad di dunia
dakwah dari rasul Allah. Mereka heran manusia yang sama dengan dirinya, maupun di akhirat. Di dunia akan merasakan kesempitan hidup dan di akhirat
bahkan yang lebih rendah kedudukan sosialnya, lalu menyandang pangkat akan habis pahala amalan-amalan kebaikannya.
kerasulan, karena itu mereka mendengki-nya dan berusaha menghilangkan 3. Yakin dan selalu ingat bahwa Allah yang mentaqdirkan segala sesuatu untuk
pangkat kenabian tersebut sehingga mereka berkata: “Adakah Allah mengutus diri kita.
manusia sebagai rasul?” (QS. Al-Mu’minun: 34). Allah Ta’ala menjawab 4. menahan diri dari membicarakan orang lain ( ghibah ) dan menyebarkan
keheranan mereka dengan firmanNya, yang artinya: “Dan apakah kamu (tidak fitnah (namimah) atau berita yang bohong.
percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu Firman Allah SWT dalam QS Al Ahzab : 58
dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi Artinya : “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan
peringatan kepadamu ?” (QS. Al A’raaf: 63) mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka
5. Kelima, ambisi memimpin (hubbur riyasah). Hubbur riyasah dengan hubbul Telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.”
jah (senang pangkat/kedudukan) adalah saling berkaitan. Ia tidak menoleh
kepada kelemahan dirinya,dia merasa dirinya paling hebat seakan-akan dirinya Karena demikian buruk akibat yang ditimbulkan oleh sifat hasad dan
tak ada bandingnya. dengki ini, maka baginda Nabi SAW mengingatkan kepada kita :

Dari ke lima sifat di atas, terhadap orang-orang pendengki tersebut Allah


dengan keras mencela, dalam firman_Nya (QS An Nisaa : 54-55)
‫ب‬
َ ‫ط‬ ُ َّ‫ت َك َما تَأ ْ ُك ُل الن‬
َ ‫ار ْال َح‬ َ ‫سدَ يَأ ْ ُك ُل ْال َح‬
ِ ‫سنَا‬ َ ‫سدَ فَإِ َّن ْال َح‬
َ ‫ِإيّا ُك ْم َو ْال َح‬
Artinya : ”Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran )‫(رواه البيهقي‬
karunia[311] yang Allah Telah berikan kepadanya? Sesungguhnya kami Telah “Jauhilah sifat hasad dan dengki ! karena sifat ini akan dapat menghilangkan
memberikan Kitab dan hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan kami Telah kebaikan sebagaimana api yang melahap kayu bakar.” (HR. Baihaqi)
memberikan kepadanya kerajaan yang besar.
Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang Hadirin sidang jumat yang dirahmati Allah SWT
beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi
(manusia) dari beriman kepadanya. dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang Jika dalam jiwa kita ada iri hati kepada seseorang, hendaknya kita berusaha
menyala-nyala apinya.” untuk memuji perbuatan baiknya. Jika jiwa ingin sombong, hendaknya kita
‫‪melawannya dengan rendah hati, jika dalam hati kita terbetik keinginan‬‬ ‫ت ا َ ْْأل َ ْح َي ِ‬
‫آء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ت َواْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬
‫‪menahan nikmat pada orang lain maka hendaknya kita berdo’a agar nikmat itu‬‬
‫‪ditambahkan. Mudah-mudahan kita tidak tergolong orang-orang yang akan‬‬ ‫ص ِل ْح لَنَا ِد ْينِنَا اَّلذِى هُ َو‬ ‫ْْ قَ ِدي ٌْر‪ .‬اَللَّ ُه َّم ا ْ‬
‫شئ ٍ‬ ‫ت ِإنـ َّ َك َعلَى ُك ِّل َ‬ ‫َواْأل َ ْم َوا ِ‬
‫‪dicela oleh Allah SWT karena sifat iri dan dengki yang ada pada diri kita ketika‬‬ ‫ص ِل ْح‬ ‫شنَا‪َ .‬وا ْ‬ ‫ص ِل ْح لَنَا دُ ْن َيانَاالَّتِى فِ ْي َها َم َعا ُ‬ ‫ص َمةُ ا َ ْم ِرنَا َوا ْ‬ ‫ِع ْ‬
‫‪kita sedang khilaf, dan mudah-mudahan Alloh SWT memberikan hidayah serta‬‬
‫‪menjauhakn kita dari sifat iri dan dengki. Amiin yarobalalamin‬‬ ‫اف َواْل ِغنَى‬ ‫َاآخ َرتَنَاالَّتِى ِالَ ْي َها َم َعادُنَا‪ .‬اَللَّ ُه َّم اِنَّانَ ْسئَلُ َك اْل ُهدَى َوالتُّقَى َواْل َعفَ َ‬
‫لَن ِ‬
‫سا ِك َره ُاِلَى يوم الدِّين‬ ‫ص ْر َع َ‬ ‫ْاال ْسالَ ِم َو ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َوا ْن ُ‬‫اَللَّ ُه َّم ا َ ِيّ ِد ِ‬
‫ت َوال ِذّ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬‫آن اْلعَ ِظي ِْم َونَفَعَنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِاْآليَا ِ‬ ‫ار َك هللا ُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِى اْلقُ ْر ِ‬ ‫بَ َ‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬
‫ظ َل ْمنَا‬ ‫عذ َ َ‬
‫اب النَّ ِار‪َ .‬ر َّبنَا َ‬ ‫آلخ َر ِة َح َ‬ ‫س َنةً َوفِى اْ ِ‬ ‫َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َ‬
‫ار َح ْم َوا َ ْن َ‬
‫ت‬ ‫س ِم ْي ُع اْل َع ِل ْي ُم‪َ .‬وقُ ْل َّر ّ ِ‬
‫ب ا ْغ ِف ْر َو ْ‬ ‫َوتَقَبَّ َل ِم ِنّ ْي َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َوتَه ِإنَّه ُه َوال َّ‬ ‫اوا ِْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوتَ ْر َح ْمنَا لَنَك ُْو َن َّن ِم َن اْل َخا ِ‬
‫س ِر ْي َن‬ ‫ا َ ْنفُ َ‬
‫سنَ َ‬
‫اح ِميْنَ‬
‫الر ِ‬ ‫أ َ ْر َح ُم َّ‬
‫ْتآء ِذاْلقُ ْربَى َويَ ْن َهى َع ِن‬
‫ان َواِي ِ‬ ‫س ِ‬ ‫( ِعبَادَهللاِ) ا َِّن هللاَ يَأ ُم ُر بِاْلعَ ْد ِل َواْ ِال ْح َ‬
‫‪Khutbah II‬‬ ‫ظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َ‬
‫(ولَذِكـــْ ُ‬
‫ـر هللاِ اَكـــْبَ ُر)‬ ‫َآء َواْل ُم ْن َك ِر َواْل َب ْغي ِ َي ِع ُ‬
‫اْلفَ ْخش ِ‬

‫سيِّد ُ اْألَي َِّام‪ .‬أ َ ْش َهد ُ ا َ ْن الَإِلَهَ اِالَ هللاُ‬ ‫ا َ ْل َح ْمدُ هللِ الَّذِى َجعَ َل يَ ْو ُم اْل ُج ْمعَ ِة َ‬
‫س ْيدَنَا َو ِن َبيَنا ُم َح َّمدا ً َع ْبدُهُ‬ ‫َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك لَهُ اْل َم ِلكُ اْل َعالَّم َِوأ َ ْش َهدُ ا َ َّن َ‬
‫ار ْك َعلَى‬ ‫س ِلّ ْم َو َب ِ‬
‫ص ِّل َو َ‬ ‫وث َر ْح َمةً ِل ْْألَن َِام‪ ,‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫سولُهُ ْال َم ْبعُ ُ‬ ‫َو َر ُ‬
‫لى َي ْو ُم ِ ّ‬
‫الز َح ِام‪.‬‬ ‫ص ْح ِب ِه َو َم ْن ت َ ِب َعهُ َحتَّى ِإ َ‬ ‫س ِيّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَىآ ِل ِه َو َ‬ ‫َ‬
‫ص ْي ِنى نــَـ ْفسِي َو ِإيــَّاكــ ُ ْم بِتـ َ ْق َوى هللاَ‬ ‫ا َ َّما َب ْعدُ‪ ,‬فَ َيآيُّ َها اْل ُم ْس ِل ُم ْونَ ا ُ ْو َ‬
‫طا َع ِت ِه لَ َعلَّ ُكم تـ ُ ْف ِل ُح ْونَ ‪.‬‬‫َو َ‬
‫صلُّونَ َعلَى النَّ ِبي‬ ‫الر ِجي ِْم‪ِ :‬إ َّن هللاَ َو َمالَئِ َكتَهُ يُ َ‬ ‫ان َّ‬ ‫ط ِ‬ ‫ش ْي َ‬‫ع ْوذُ ِباهللاِ ِمنَ ال َّ‬ ‫اَ ُ‬
‫ص ِّل َعلَى َ‬
‫س ِيّ ِدنَا‬ ‫س ِـلّ ُمـوا ت َ ْس ِليما ً ‪.‬اَللَّ ُه َّم َ‬
‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫َياأَيُّها َ الَّذِينَ آ َمنُوا َ‬
‫ص َحا َب ِة َوالتــَّابِ ِعيْنَ‬ ‫ص ْح ِب ِه ا َ ْج َم ِعيْنَ َو َعلَى بـ َ ِقيـ َّ ِة ال َّ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل ِه َو َ‬
‫لى َي ْو ِم ال ِدّيْنَ َو َعلَ ْينَا َم َع ُه ْم‬ ‫ان ِإ َ‬ ‫س ِ‬‫َوتــَا ِب ِعى التــَّا ِب ِعيْنَ َو َم ْن ت َ ِب َع ُه ْم ِبإ ِ ْح َ‬
‫اح ِميْنَ ‪.‬‬ ‫الر ِ‬‫ِب َر ْح َمتــ ِ َك يَاا َ ْر َح َم َّ‬ ‫‪DUA HAL PENYEBAB KEHANCURAN‬‬
“Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
, ‫الحمد هلل الذى يقبل التوبة عن عباده ويعفوا عن السيئات‬
mempunyai mata hati”
‫ أشهد أن ال اله اال هللا‬. ‫ويستجيب الذين آمنوا وعملواالصالحات‬
‫ وأشهد أن محمدا عبده‬. ‫ عالم الغيب والشهادة‬، ‫وحده ال شريك له‬ Melalui peristiwa ini Allah SWT ingin menunjukkan kepada kita kaum
‫ورسوله أرسله هللا بشيرا ونذيرا وهاديا الى الحق بإذنه وسراجا‬ muslimin tentang dua sifat perusak yang sewaktu-waktu bisa menghancurkan
‫ اللهم صل وسلم على عبدك ورسولك محمد وعلى آله‬.‫منيرا‬ kehidupan seseorang maupun masyarakat secara luas.

‫ أيها الحاضرون الكرام أوصيكم‬: ‫ أما بعد‬،‫وأصحابه والتابعين‬ Pertama : Sifat sombong. Sifat inilah yang sejak pertama menempel pada diri
: ‫ قال هللا سبحانه وتعالى‬. ‫ونفسي بتقوى هللا وطاعته لعلكم تفلحون‬ Iblis. Ketika ia diperintah untuk sujud kepada Adam as, ia menolak
َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آَ َمنُوا اتَّقُوا‬
َ‫َّللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َو َال تَ ُموت ُ َّن إِ َّال َوأَ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمون‬ mentah-mentah bahkan dengan sangat angkuh dan sombongnya ia

HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG KAMI MULIAKAN berdalih di hadapan Allah SWT :
" Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
Dalam al-Qur’an cerita seputar penciptaan manusia pertama, Nabi Adam as
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
sampai beliau ditrunkan ke bumi, disebutkan secara berulang-ulang oleh Allah SWT
pada surat yang berbeda. Kadang bahkan diceritakan secara detail bagaimana Iblis HADIRIN SIDANG JUM’AT RAHIMAKUMULLAH !
menolak perintah Allah ketika disuruh sujud kepada Adam, bagaimana akhirnya
Orang yang sombong, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, bukanlah
Adam terbujuk sehingga akhirnya ikut terusir dari surga. Demikian pula kisah
mereka yang selalu berpakaian bagus dan mewah. Tetapi yang dimaksud orang yang
tentang putra beliau Qabil yang membunuh Habil, adiknya sendiri.
sombong adalah mereka yang menolak kebenaran, melihat dirinya lebih mulia dan
terhormat, serta memandang orang lain lebih rendah dari dirinya.
Berulang-ulangnya kisah ini disebutkan dalam al-Qur’an, sama sekali bukan
tanpa maksud dan hikmah. Demikian pula bukan karena Allah kekurangan bahan Sebuah rumah tangga akan berantakan jika salah satu dari suami isteri telah
cerita, sebagaimana yang dituduhkan oleh orang-orang barat yang tidak suka dihinggapi sifat sombong ini. Bahkan sebuah lingkungan dan negara sekalipun akan
terhadap Islam. Tetapi ditampilkannya kisah tersebut secara berulang-ulang, tidak kacau jika para pemimpinnya selalu merasa lebih mulia dan lebih terhormat
lain agar kita ummat Islam benar-benar mau menghayatinya dan menjadikannya dibandingkan dengan masyarakat atau rakyat yang dipimpinnya. Seorang pemimpin
sebagai pelajaran yang berharga. Hal ini dijelaskan sendiri oleh Allah SWT pada yang sudah terjangkiti sifat sombong dan angkuh, akan sulit sekali menerima saran
surat Ali ‘Imran ayat 13; dan nasihat, apalagi kritik dari orang lain. Ia selalu merasa diri paling hebat, paling
benar, paling berjasa, dan paling segala-galanya. Perasaan seperti inilah yang pernah merasakan kenyamanan dan ketenangan. Setiap kali melihat orang lain mendapat
hinggap pada diri seorang Fir’aun dan Namruz, dua pemimpin yang tiran dan kemuliaan, hatinya menjadi perih dan sakit. Setiap kali menyaksikan orang lain
diktator. Hukum seolah ada di telunjuk mereka dan undang-undang ada di mulut mendapatkan kebahagiaan, hatinya serasa terbakar dan teriris.
mereka. Apapun yang mereka perintahkan rakyat harus patuh dan taat tanpa ada
Dan akibat yang paling megerikan, sifat iri dan dengki ini dapat menyebabkan
pilihan lain.
keimanan seseorang secara perlahan menjadi luntur dari hatinya. Tak ubahnya
Karena demikian besar bahaya yang ditimbulkan, maka Allah SWT seperti cairan yang menetes terus dari wadah yang bocor. Dalam hal ini Rasulullah
mengancam tidak akan memasukkan ke dalam surga siapapun yang memiliki sifat saw bersabda :
sombong sebelum ia bertobat dengan sepenuhnya. Dalam sebuah hadits shahih yang
َ ‫ان َو ْال َح‬
)‫سدُ (رواه النساءي‬ ِ ْ ‫ع ْب ٍد‬
ُ ‫اْلي َم‬ ِ ‫ان ِفي قَ ْل‬
َ ‫ب‬ ِ ‫َال َي ْجتَ ِم َع‬
diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw mengingatkan : “Tidak akan pernah bisa berkumpul pada diri seseorang keimanan dan sifat
hasad.”
)‫َال َي ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ َم ْن َكانَ فِي قَ ْلبِ ِه ِمثْقَا ُل ذَ َّرةٍ ِم ْن ِكب ٍْر (رواه مسلم‬
“Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya bercokol sifat angkuh dan Karena demikian buruk akibat yang ditimbulkan oleh sifat hasad dan dengki
sombong sekecil apapun.” ini, maka baginda Nabi sa mengingatkan kepada kita :

HADIRIN SIDANG JUM’AT YANG KAMI MULIAKAN !


‫ب‬
َ ‫ط‬ ُ َّ‫ت َك َما تَأ ْ ُك ُل الن‬
َ ‫ار ْال َح‬ َ ‫سدَ يَأ ْ ُك ُل ْال َح‬
ِ ‫سنَا‬ َ ‫سدَ فَإِ َّن ْال َح‬
َ ‫ِإيّا ُك ْم َو ْال َح‬
Kedua : Sifat hasad, iri dan dengki . Sifat inilah yang telah )‫(رواه البيهقي‬
menjerumuskan Qabil, keturunan pertama Nabi Adam as, yang “Jauhilah sifat hasad dan dengki ! karena sifat ini akan dapat menghilangkan
telah melakukan dosa dan pelanggaran pertama di atas muka bumi kebaikan sebagaimana api yang melahap kayu bakar.”
ini. Ia telah begitu tega membunuh adik kandungnya sendiri, Habil
HADIRIN RAHIMAKUMULLAH !
karena iri dan dengki. Karena ia tidak bisa menerima isteri Habil
lebih cantik dari isterinya sendiri. Demikian khutbah singkat yang dapat kami sampaikan dan sebagai penutup
kami ingin mengakhirinya dengan sebuah dialog singkat antara Iblis –laknatullah-
Hadirin Rahimakumullah …! Sungguh tidak ada musibah yang lebih besar dengan Nabi Nuh as. Saat nabi Nuh as menaiki perahunya, tiba-tiba beliau melihat
… tidak ada racun yang lebih ganas … dibandingkan dengan sifat hasad, iri dan seorang kakek tua yang tidak dikenal. Lalu Nabi Nuh bertanya,”Mengapa engkau
dengki ini. Siapapun yang terjangkit penyakit ini, maka dijamin ia tidak akan pernah ikut naik di kapal ini?”
“Aku ingin memasang perangkap untuk para pengikutmu agar hati-hati
‫سائِ ِر‬َ ‫أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأَ ْست َ ْغ ِف ُر هللاَ ْال َع ِظي َْم ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل‬
mereka bersama aku, walaupun tubuh mereka bersamamu.” Jawab sang kakek yang ُ‫ إِنَّه‬،ُ‫ فَا ْستَ ْغ ِف ُر ْوه‬.ِ‫ت َو ْال ُمؤْ ِم ِنيْنَ َو ْال ُمؤْ ِمنَات‬
ِ ‫ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َما‬
tidak lain adalah Iblis laknatullah. َّ ‫ُه َو ْالغَفُ ْو ُر‬
.‫الر ِح ْي ُم‬
“Aku akan membinasakan manusia dengan lima hal. Tiga akan aku
beritahukan kepadamu dan dua akan aku rahasiakan.”
Ketika itu Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Nuh as agar beliau
meminta kepada Iblis supaya memberitahukan dua perkara saja, dan merahasiakan
tiga perkara lainnya. Sang Iblis lantas bercerita, “Wahai Nuh, dulu di surga aku
dengki kepada Adam sehingga aku dilaknat oleh Allah. Kemudian aku sombong
serta merendahkan Adam, maka akupun diusir dari dalam surga. Karena itu aku
bertekad, dengan kedua sifat ini, yaitu dengki dan sombong, aku pasti akan dapat
membinasakan umat manusia.”

Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah …! Semoga khutbah yang sangat


singkat ini mampu menggugah kesadaran kita semua untuk senantiasa berhati-hati
dan waspada terhadap berbagai perangkap yang telah dipasang oleh Iblis untuk
menjerumuskan kita, terutama melalui kedua sifat yang buruk ini, yaitu : sifat
sombong dan hasad.

َ َ‫ ِإ َّن الَّذِينَ َي ْست َ ْكبِ ُرون‬: ‫الر ِجيْم‬


NAHKODA YANG KEHILANGAN HALUAN
‫ع ْن‬ َّ ‫ان‬ ِ ‫ط‬َ ‫ش ْي‬ َّ ‫عوذُ ِباهللاِ ِمنَ ال‬ ُ ‫أ‬ (NASIHAT BAGI PARA ORANG TUA)
‫ار َك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي‬ َ َ‫ ب‬. َ‫اخ ِرين‬ ِ َ‫سيَ ْد ُخلُونَ َج َهنَّ َم د‬ َ ‫ِعبَادَتِي‬
‫ت َوال ِذّ ْك ِر‬ ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اْآليَا‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬ ِ ‫ْالقُ ْر‬ KHUTBAH JUMAT PERTAMA

.‫س ِم ْي ُع ْالعَ ِل ْي ُم‬


َّ ‫ إِنَّهُ ُه َو ال‬،ُ‫ َوتَقَ َب َّل هللاُ ِم ِنّ ْي َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َوتَه‬،‫ْال َح ِكي ِْم‬
, ‫الحمد هلل الذى يقبل التوبة عن عباده ويعفوا عن السيئات‬ Marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
menolong agama-Nya dan selalu berbuat taat kepada-
‫ أشهد أن ال اله اال هللا‬. ‫ويستجيب الذين آمنو وعملواالصالحات‬ Nya,menjalankan segala apa yang diperintahkan serta menjauhi apa
‫ وأشهد أن محمدا عبده‬. ‫ عالم الغيب والشهادة‬، ‫وحده ال شريك له‬ yang dilarang-Nya agar Dia memberikan pertolongan dan pahala-
Nya kepada kita. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
‫ورسوله أرسله هللا بشيرا ونذيرا وهاديا الى الحق بإذنه وسراجا‬
‫ اللهم صل وسلم على عبدك ورسولك محمد وعلى آله‬.‫منيرا‬ ‫ص َرن‬ ُ ‫ص ُرهُ َمن للاُ َولَ َين‬ ُ ‫ع ِزيز لَقَ ِوي للاَ إِن َين‬َ . َ‫ض ِفي مكنا ُهم ِإن الذِين‬ ِ ‫الصالَة َ أَقَا ُموا األَر‬
‫ أيها الحاضرون الكرام أوصيكم‬: ‫ أما بعد‬،‫وأصحابه والتابعين‬ ‫وف َوأ َ َم ُروا الز َكاة َ َو َءات َُوا‬ َ ‫عا ِق َبةُ َو ِلِلِ ال ُمن َك ِر‬
ِ ‫ع ِن َونَ َهوا بِال َمع ُر‬ ِ ‫األ ُ ُم‬
َ ‫ور‬

: ‫ قال هللا سبحانه وتعالى‬. ‫ونفسي بتقوى هللا وطاعته لعلكم تفلحون‬ Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-
َّ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آَ َمنُوا اتَّقُوا‬
َ‫َّللاَ َح َّق تُقَاتِ ِه َو َال تَ ُموت ُ َّن إِ َّال َوأَ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُمون‬ Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
(yaitu) orang-orang yang jika kami teguhkan kedudukan mereka di
Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah muka bumi niscaya mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat,
menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang
Jama’ah Jum’at rahimakumullah, mari kita bersyukur kepada mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan. (Qs al-
Allah subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan berbagai Hajj/22:41-42)
keni’matan dan yang terutama adalah keni’matan Iman dan Islam.
Semua itu dari Allah Ta’ala, maka mesti kita syukuri. Dan Allah akan Bagi seorang muslim, masuk surga merupakan cita-cita tertinggi
menambah keni’matan itu bagi orang-orang yang bersyukur. dan mulia sepanjang hidupnya. Namun ironisnya, terkadang
perbuatannya berbicara lain. Perbuatan yang dia lakukan justeru
Shalawat dan salam semoga Allah tetapkan atas Nabi bisa menggiringnya ke neraka Allâh Subhanahu wa Ta’ala dan
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para menghalanginya dari surga. Oleh karena itu, pada kesempatan yang
sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia dengan baik sampai berbahagia ini, kita perlu mempertajam perhatian kita dan
akhir zaman. meperdalam ilmu kita, agar kita bisa lebih waspada dan cermat
dalam memilih perbuatan yang hendak kita lakukan. Rasûlullâh
Jama’ah Jum’at rahimakumullah, dalam kesempatan ini kami shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
berwasiat kepada diri kami khususnya dan jama’ah pada umumnya,
marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah Ta’ala dengan ‫علَي ِهم َللاُ َحر َم قَد ث َ َالثَة‬ ُ ‫ث أَه ِل ِه فِي يُ ِقر الذِي َوالدي‬
َ َ‫وث َوالعَاق الخَم ِر ُمد ِم ُن ال َجنة‬ َ َ‫ال َخب‬
sebenar-benar taqwa. Dan jangan sampai mati kecuali benar-benar
dalam keadaan Muslim. Tiga golongan manusia yang telah Allâh haramkan baginya
surga (yaitu): pecandu khamer, orang yang durhaka kepada
orang tuanya dan ad-dayyûts (yakni) kepala rumah tangga
yang menyetujui keburukan dalam keluarganya. (HR. Ahmad, َ ِ‫َص َرانِ ِه أَو يُ َه ِّ ِودَانِ ِه فَأ َ َب َواهُ ال ِفط َرة‬
‫علَى يُولَدُ َمولُود ُكل‬ ِّ ِ ‫سانِ ِه أَو يُن‬
َ ‫يُ َم ِ ِّج‬
dishahihkan al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi’, no. 3052)
Setiap anak itu, dilahirkan dalam keadaan fithrah, lalu kedua orang
Dalam hadits yang mulia ini, Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi. (HR. al-
memberitakan dengan tegas bahwa Allâh Subhanahu wa Ta’ala Bukhâri dan Muslim)
mengharamkan surga atas tiga golongan manusia ini. Di antaranya
adalah ad-dayûts (yakni) kepala rumah tangga yang menyetujui Begitulah kedua orang tua, terutama kepala rumah tangga memiliki
atau membiarkan keburukan dalam keluarganya, khususnya peran yang sangat besar dalam membentuk kepribadian anak, baik
keburukan yang mengarah kepada perzinaan. Misal pergaulan dalam hal aqidah, ibadah maupun akhlaq.
bebas, mengumbar aurat, ikhtilâth (campur baur) laki-laki dan
perempuan yang bukan mahram atau yang semisalnya. Inilah inti Sekiranya ada kepala rumah tangga yang dimasukkan ke surga,
pembahasan kita pada kesempatan yang berbahagia ini. akankah dia rela melihat istri tercinta, anak-anak tersayang menjadi
penghuni neraka, terpisah darinya, bahkan bau surga pun tidak bisa
Dalam hadits yang lain, Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam mereka cium??
bersabda,
Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah
‫ظ ُر َل ث َ َالثَة‬ َ ‫ش ِبِّ َهةُ ال ُمت ََر ِ ِّجلَةُ َوال َمرأَة ُ ِل َوا ِلدَي ِه ال َعاق ال ِق َيا َم ِة يَو َم ِإلَي ِهم َو َجل‬
ُ ‫عز َللاُ َين‬ َ َ ‫الر َجا ِل ال ُمت‬
ِّ ِ ‫ِب‬
ُ ‫َوالدي‬
‫وث‬ Bagaimanakah tanggung jawab orang tua? Akankah dia meraih
keberuntungan ketika ia menyia-nyiakan ladang amal terdekatnya?
Tiga golongan manusia yang Allâh Subhanahu wa Ta’ala (tidak jawabannya tentu tidak.
berkenan) melihat mereka, (yaitu) orang yang durhaka kepada
orang tuanya, wanita yang bergaya seperti lelaki dan Kalau membiarkan kemungkaran saja di hukumi daiyûts, lalu
menyerupainya, serta ad-daiyûts. (HR. Ahmad, an-Nasâ’i dan al- bagaimana dengan kepala rumah tangga yang menganjurkan atau
Hâkim, serta dishahihkan al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi’, no. 3071). bahkan menyuruh keluarganya untuk berlaku maksiat.
na’uudzubillah min dzalik.
Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah
Apakah mereka tidak pernah mendengar sabda Nabi shallallahu
Dalam dua hadits yang mulia di atas, nampak jelas bahwa seorang ‘alaihi wa sallam yang mulia,
kepala rumah tangga beresiko besar terhalang dari masuk surga-
Nya bahkan disaat yang begitu mencekam, pada hari kiamat tidak ‫عا َمن‬َ َ‫ور ِمث ُل األَج ِر ِمن َلهُ َكانَ ُهدًى ِإلَى د‬ِ ‫ص َل ت َ ِب َعهُ َمن أ ُ ُج‬
ُ ُ‫ورهِم ِمن ذَلِكَ َينق‬ ِ ‫عا َو َمن شَيئًا أ ُ ُج‬
َ َ‫د‬
dihiraukan Rabb-nya. Hal ini berakar pada prinsip yang ‫ض َاللَة ِإلَى‬
َ َ‫علَي ِه َكان‬ ِ ‫ص َل ت َ ِب َعهُ َمن آث َ ِام ِمث ُل‬
َ ‫اْلث ِم ِمن‬ ُ ُ‫ام ِهم ِمن ذَلِكَ يَنق‬
ِ َ ‫شَيئًا آث‬
disampaikan Rasulullah,
Barangsiapa yang mengajak orang untuk mengikuti petunjuk Allâh Apabila seorang anak Adam telah wafat maka terputuslah semua
Subhanahu wa Ta’ala, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala amal perbuatannya kecuali dari tiga perkara (yaitu) sedekah
orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahala orang- jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shaleh yang
orang tersebut sedikitpun. Dan Barangsiapa yang mengajak orang mendoakannya. (HR. Muslim dan Abu Daud)
lain untuk mengikuti kesesatan, maka ia mendapatkan dosa seperti
dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa Tanpa pembinaan yang baik, maka seorang anak tidak akan menjadi
orang-orang yang mengikutinya sedikitpun. (HR. Muslim dan shaleh. Orang tuanyalah yang berperan dan mereka pulalah yang
Ahmad, serta dishahihkan al-Albâni dalam Shahîhul Jâmi’, no. 6234) akan memetik hasilnya. Alangkah ruginya! Orang tua atau kepala
rumah tangga yang menyia-nyiakan keturunannya tanpa arahan
Setiap kebaikan yang kita ajarkan kepada orang lain, termasuk dan bimbingan. Sehingga mengakibatkan ia menyimpang jauh dari
kepada anak kita, maka pahalanya akan berlipatganda ajaran Islam, tidak mengenal cara berbakti kepada kedua orang tua.
sebanding dengan jumlah orang yang mengikuti ajaran
kebaikan tersebut. Begitu juga dengan keburukan, setiap Semoga kita dijadikan orang tua yang gemar dan sabar
keburukan yang diajarkan seseorang, maka dosanya akan membimbing anak-anak, terutama anak perempuan kita, sehingga
dilipatgandakan sebanding dengan jumlah orang yang kita bisa menikmati hasilnya di hari tua atau sepeninggal kita. Amin
mengikuti keburukan tersebut. ya robbal alamin.....

Manakah yang akan kita pilih untuk diri kita? Bergegas ‫ت‬ ِ ‫ َونَ َفعَنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِم َن اْآليَا‬،‫آن ا ْلعَ ِظ ْي ِم‬ ِ ‫اركَ هللاُ ِل ْي َو َل ُك ْم فِي ا ْلقُ ْر‬ َ َ‫ب‬
mengajarkan kebaikan? Ataukah justeru tanpa sadar .‫س ِم ْي ُع ا ْل َع ِل ْي ُم‬
َّ ‫ ِإنَّهُ ُه َو ال‬،ُ‫ َوتَقَبَ َّل هللاُ ِمنِ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَه‬،‫الذك ِْر ا ْل َح ِك ْي ِم‬ ِ ‫َو‬
menyesatkan anak-anak kita yang merupakan aset tak ternilai
harganya? Dengan membiarkan mereka tanpa arah atau ‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ ا ْلعَ ِظ ْي َم ِل ْي َولَ ُك ْم‬ ْ َ ‫ أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأ‬.‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ ِل ْي َولَ ُك ْم‬ ْ َ ‫َوأ‬
menyediakan televisi sebagai guru mereka. ‫اء ِم ْن ُه ْم‬ ِ َ‫ت اْأل َ ْحي‬ِ ‫ت َوا ْل ُم ْؤ ِمنِ ْي َن َوا ْل ُم ْؤ ِمنَا‬ ْ ‫س ِل ِي ْم َن َوا ْل ُم‬
ِ ‫س ِل َما‬ ْ ‫سائِ ِر ا ْل ُم‬
َ ‫َو ِل‬
ْ ‫ فَا‬.ِ‫َواْأل َ ْم َوات‬
َّ ‫ إِنَّهُ ُه َو ا ْلغَفُ ْو ُر‬،ُ‫ست َ ْغ ِف ُر ْوه‬
.‫الر ِح ْي ُم‬
Kaum muslimin jamaah sholat jumat yang dimuliakan Allah

Hendaklah kita selalu mengingat sabda Nabi Muhammad shallallahu


‘alaihi wa sallam,

‫ان َماتَ ِإذَا‬


ُ ‫س‬َ ‫اْلن‬
ِ ‫ط َع‬ َ ُ‫ع َملُه‬
َ َ‫عنهُ انق‬ َ ‫صدَقَة ِمن إِل ث َ َالثَة ِمن ِإل‬ ِ ‫يُنتَفَ ُع ِعلم أَو َج‬
َ ‫ار َية‬
KHUTBAH JUM’AT BULAN RAJAB : SIKAP KESEDERHANAAN,
‫صا ِلح َولَد أَو بِ ِه‬ ُ ‫لَهُ يَد‬
َ ‫عو‬ HIKMAH DARI OLEH-OLEH NABI KETIKA ISRA’ DAN MI’RAJ
Khutbah Pertama sebenar-benar taqwa. Dan jangan sampai mati kecuali benar-benar
dalam keadaan Muslim.
‫علَى آ ِل ِه َوصَحْ ِب ِه َو َم ْن‬ َ ‫ َو‬،ِ‫ع ْب ِد هللا‬َ ‫س ِي ِدنَا َو َم ْولَنَا ُم َح َّم ِد ب ِْن‬
َ ،ِ‫س ْو ِل هللا‬ ُ ‫علَى َر‬ َ ُ‫صالَة‬ َّ ‫ َوال‬،ِ‫ا َ ْل َح ْم ُد هلل‬
َ َّ‫ش َه ُد أَن‬
َ ‫س ِي َدنَا ُم َح َّمدًا‬
‫ع ْب ُد ُه‬ ْ َ ‫ َوأ‬،ُ‫ش َه ُد أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َد ُه الَ ش َِر ْيكَ لَه‬
ْ َ ‫سالَ ُم أ‬ َّ ‫ َوال‬،ُ‫ت َ ِب َعهُ َو َم َّوالَه‬ Marilah kita bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,
.‫س ْولُهُ الَ نَبِ َّي َب ْع َد ُه‬
ُ ‫َو َر‬ menolong agama-Nya dan selalu berbuat taat kepada-
Nya,menjalankan segala apa yang diperintahkan serta menjauhi apa
،ُ‫ أ َ َّما بَ ْعد‬.‫الد ْي ِن‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َوصَحْ بِ ِه َو َم ْن َدعَا بِ َدع َْوتِ ِه ا‬
ِ ‫ِلى يَ ْو ِم‬ َ ‫علَى نَبِيِنَا ُم َح َّم ٍد َو‬
َ ‫س ِل ْم‬
َ ‫ص ِل َو‬ َ ‫اللَّ ُه َّم‬ yang dilarang-Nya agar Dia memberikan pertolongan dan pahala-
َ ‫فَيَا ِعبَا َد هللاِ ا ُ ْو ِص ْي ُك ْم َونَ ْفسِي بِت َ ْق َوى هللاِ َو َطا‬
. َ‫عتِ ِه لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح ْون‬ Nya kepada kita.
‫س ِم‬
ْ ‫ ِب‬،‫الر ِجي ِْم‬
َّ ‫ان‬ ِ ‫ش ْي َط‬ َّ ‫ أَع ُْوذُ ِباهللِ ِمنَ ال‬، َ‫ق ا ْلقَا ِئ ِل ْين‬
ُ ‫ص َد‬ ْ َ ‫ َو ُه َو أ‬،‫آن ا ْل َع ِظي ِْم‬
ِ ‫َوقَا َل هللاُ ت َ َعالَى فِي اْلقُ ْر‬
ْ ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُموت ُنَّ إِالَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم‬
َ‫س ِل ُمون‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَََّ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوا ات َّقُ ْوا هللاَ َح‬: ‫الر ِحي ِْم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫هللا‬ Al – Hamdulillah, syukur yang setinggi-tingginya marilah senantiasa kita
.)102 :‫(آل عمران‬ sanjungkan kehadirat Allah Swt. dimana berkat limpahan rahmat,
taufiq, hidayah serta ‘Inayah-Nya, kita masih diberikan rizqi “umur
‫ور ُك ْم يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة فَ َم ْن ُزحْ ِز َح ع َِن‬ ِ ‫ ُك ُّل نَ ْف ٍس ذَائِقَةُ ا ْل َم ْو‬: ‫َوقَا َل فِي أَيَ ٍة أ ُ ْخ َرى‬
َ ‫ت َوإِنَّ َما ت ُ َوفَّ ْونَ أ ُ ُج‬ panjang” masih dipertemukan kembali dengan bulan yang agung, bulan
.)185 : ‫ور (آل عمران‬ ِ ‫ع ا ْلغُ ُر‬ َ َ‫النَّ ِار َوأُد ِْخ َل ا ْل َجنَّةَ فَقَ ْد ف‬
ُ ‫از َو َما ا ْل َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِ َّال َمتَا‬
yang mulia yakni “Syahrur Rajab Al Mubaarak”. Bulan yang sangat baik
untuk memperbanyak amal ibadah khususnya berpuasa, bulan dimana
HADIRIN JAMA’AH JUM’AH RAHIMAKUMULLAH ........... di dalamnya terdapat sebuah malam yang menjanjikan ganjaran
sebagaimana pahalanya orang-orang yang jihad fi sabilillah bagi pelaku
Jama’ah Jum’at rahimakumullah, mari kita bersyukur kepada kebajikan.
Allah subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan berbagai
keni’matan dan yang terutama adalah keni’matan Iman dan Islam. HADIRIN JAMA’AH JUM’AH RAHIMAKUMULLAH ...........
Semua itu dari Allah Ta’ala, maka mesti kita syukuri. Dan Allah akan
menambah keni’matan itu bagi orang-orang yang bersyukur. Perjalanan Nabi Muhammad Saw dari Makkah ke Bayt al-Magdis,
kemudian naik ke Sidrat al-Muntaha, bahkan melampuinya, serta
Shalawat dan salam semoga Allah tetapkan atas Nabi kembalinya ke Makkah dalam waktu yang sangat singkat, merupakan
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para tantangan terbesar sesudah Al-Qur'an diturunkankan oleh Allah kepada
sahabatnya, dan para pengikutnya yang setia dengan baik sampai Umat manusia. Peristiwa ini membuktikan bahwa ‘Ilm dan Kudrat Allah
akhir zaman. meliputi dan menjangkau, bahkan mengatasi segala yang terbatas dan
Jama’ah Jum’at rahimakumullah, dalam kesempatan ini kami tak terbatas tanpa terbatas waktu dan ruang.
berwasiat kepada diri kami khususnya dan jama’ah pada umumnya,
marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah Ta’ala dengan Banyak yang tidak mempercayai bahkan menolak kebenarannya,
karena tidak sesuai dengan hukum-hukum alam, bahkan tidak dapat Mi’raj. Lebah juga dipilih untuk menjadi pengantar bagi bagian yang
dibuktikan dengan akal. Dengan ini kita sebagai insan yang beriman menjelaskan manusia seutuhnya. Karena manusia seutuhnya adalah
pembuktian yang paling tepat dan sederhana untuk dapat “Manusia Mukmin” yang menurut Nabi Muhammad Saw adalah
memahaminya adalah cukup dengan cara “Imaniy” sebagaimana yang
bagaikan lebah, tidak makan kecuali yang baik dan indah, seperti
ditempuh oleh sahabat nabi Abu Bakar Al Shiddiq, seperti tergambar
dalam ucapannya : ”apabila Muhammad yang memberitakannya, kembang yang semerbak; tidak menghasilkan sesuatu kecuali yang baik
pastilah benar adanya”. Dan jika kebenaran yang dituntut, maka Al- dan berguna, seperti madu yang dihasilkan lebah itu. Oleh karenanya
Qur'anlah yang harus menjadi pusat sumbernya, dan uraian Al-Qur'an hanya pendekatan “Imaniy” yang lahir dari pribadi Mu’minlah yang
tentang Isra’ Mi’raj. mempercayai peristiwa Isra’ Mi’raj.
Allah Swt. berfirman :
Dalam kaitan tuntutan kebenaran dalam memandang perirstiwa Agung
Isra’ dan Mi’raj nabi Muhammad Saw. dapatlah kiranya kita berfikirnya
‫ تعلــــــمون ال مـــا ويخلق‬. (‫ النحل‬: 8)
dengan cara sebagai berikut :
ّ‫ تعلـــمون ال وانتـــم يعـــلم هللا ان‬. (‫ النحل‬: 74)
Para ilmuwan dari berbagai belahan bumi manapun menyatakn bahwa ‫ قلـــيال إالّ العـــــلم من اوتيـــــتم وما‬. ‫ أ االسر( ا‬: 85)
segala sesuatu pasti memiliki pendahuluan yang mengantar atau
menyebabkannya. Sebagai pakar Al-Qur'an, Imam al-Suyuthi Artinya : “Dia (Allah) menciptakan apa-apa (mahluk) yang kamu tidak
berpendapat bahwa pengantar satu uraian dalam Al-Qur'an adalah mengetahuinya. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak
uraian yang terdapat dalam surat sebelumnya. Sedangkan inti uraian mengetahui. Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali sedikit”.
satu surat difahami dari nama surat tersebut. Dengan demikian, maka
(QS. An Nahl Ayat: 8,74, Dan Qs. Al-Isra' : 85).
pengantar uraian peristiwa Isra’ Mi’raj adalah surat yang dinamai
Tuhan dengan sebutan Al-Nahl, yang berarti “lebah” Dan masih banyak lagi yang lainnya. Itulah sebabnya, manusia harus
mengambil sikap sebagaimana ditegaskan sendiri oleh Allah dengan
firman-Nya :
Artinya : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak
HADIRIN JAMA’AH JUM’AH RAHIMAKUMULLAH ...........
mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa surat Al - Isra’
penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung
didahului oleh An - Nahl, mengapa lebah yang mengantarkannya ?
jawabannya. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan
lebah dipilih oleh Tuhan untuk menggambarkan keajaiban ciptaan Nya,
sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat
agar menjadi pengantar keajaiban pembuat Nya dalam peristiwa Isra’
menembus bumi dan tidak akan sampai setinggi gunung”. (QS. Al-Isra’ :
36 ,37) ‫الفجر آن وقر الليل غسق الى الشمس لدلوك الصلواة أقم‬. ّ‫مشهودا كان الفجر آن قر ان‬. ‫ومن‬
Disamping itu, sebelum Al-Qur'an mengakhiri pengantarnya tentang ‫محـــمودا مقاما ربك يبعثك أن عسى لك نافلة به فتهجد الليل‬. (‫ اء ســر ال ا‬: 79 – 78)
peristiwa Isra’ Mi’raj ini, digambarkannya bagaimana kelak orang-orang
yang tidak mempercayainya, dan bagaimana juga sikap yang harus Artinya : "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai
diambil nabi terhadap orag-oran yang mengingkarinya. Allah berfirman gelap malam dan dirikanlah pula sholat shubuh. Sesungguhnya sholat
dalam surat Al Nahl : 127 – 128. shubuh itu disaksikan oleh Malaikat”, dan pada sebagian malam hari
bersembahyang tahajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
‫عليهم ن تحز وال باهلل إالّ صبرك وما واصبر‬. ‫يمكــــرون مماّ ضيق من والتك‬. ّ‫مــع الــله ان‬ bagimu : mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu pada derajat
‫محســــــنون هم والــذين اتقـــــــــوا الــذين‬. (‫ النحل‬: 128 – 127) yang terpuji”. (QS. AL Isra’ : 78 dan 79).
Dan “Sholat” ini pulalah yang merupakan inti dari peristiwa Isra’ dan
Artinya : “Bersabarlah wahai Muhammad; tiadalah kesabaranmu Mi’raj ini. Sholat pada hakekatnya merupakan kebutuhan mutlak untuk
melainkan dengan pertolongan Allah. Janganlah kamu bersedih hati mewujudkan manusia seutuhnya, kebutuhan akal pikiran dan jiwa
terhadap (keingkaran) mereka. Janganlah pula kamu bersempit dada manusia untuk mewujudkan diri ketika berhubungan dengan kholiqnya
terhadap apa-apa yang mereka tipu dayakan. Allah beserta orang- Allah Swt. Sholat juga dibutuhkan oleh masyarakat manusia, karena
orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan”. sholat dalam pengertiannya yang luas, merupakan dasar-dasar
pembangunan, terutama pembangunan diri dan kepribadian. Sehingga
HADIRIN JAMA’AH JUM’AH RAHIMAKUMULLAH ........... merupakan tanda bagi kerusakan akhlak dan kerendahan moral,
Yang lebih penting lagi untuk kita pertanyakan adalah : mengapa apabila seseorang datang menghadapkan dirinya kepada Tuhan hanya
peristiwa Isra’ Mi’raj meski terjadi dalam sejarah perjalanan Nabi ? pada saat ia didesak oleh kebutuhannya.
jawabnya adalah : Al-Qur'an menekankan betapa pentingnya
pembangunan manusia seutuhnya. Dalam surat Al Isra’ ditemukan Ke – dua : petunjuk-petunjuklain yang ditemukan dalam rangkaian
banyak petunjuk untuk membina diri dan membangun masyarakat. ayat-ayat yang menjelaskan peristiwa Isra’ dan Mi’raj, adalah
Sebagai “hikmah” peristiwa Isra’ Mi’raj itu sendiri antara lain : membangun manusia seutuhnya menuju masyarakat adil dan makmur.
Pertama, ditemukan petunjuk untuk melakukan sholat lima waktu, dan Dalam kaitan ini Allah berfirman dalam Al- Qur’an surat Al-Isra ayat : 16
juga sholat sunnah malam. Allah berfirman : :
adanya pengurangan jumlah sholat dari lima puluh menjadi lima kali
‫ا تدمير مرنها فد القول علـيها فحقّ فيــها متر نا أمر ية قر نهــلك أنّ أردنا واذا‬ saja dalam sehari semalam. Juga ditemukan petunjuk, dalam surat Al-
(‫ اء سر ال ا‬: 16) Isra’ juga yakni yang berkenaan dengan suara ketika melaksanakan
sholat. Allah azza wa zalla berfirman :
Artinya : “Jika kamu hendak membinasakan suatu negeri, maka kami …… ‫ســبيال ذلـك بين وابتغ بها تـخــافت وال بصــالتك تــجهر وال‬. (‫ اء االسر‬: 110)
perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah dinegeri itu
(supaya mereka mentaati Allah untuk hidup adil dalam Artinya : “Janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam sholatmu
kesederhanaan), tetapi mereka durhaka; maka sudah sepantasnyalah dan jangan pula merendahkannya, tetapi carilah jalan tengah diantara
berlaku bagi terhadapnya ketentuan Kami kemudian Kami hancurkan keduanya”. (QS. Al-Isra 110)
negeri itu sehancur-hancurnya”.
Mengambil jalan tengah dalam setiap sikap hidup dan kehidupan,
Petunjuk hidup untuk bersikap “adil” dalam kesederhanaan dan merupakan cermin kehendak Tuhan yang menekankanbetapa
larangan berlebihan, Allah berfirman : pentingnya “Persatuan masyarakat seluruhnya”. Dengan demikian,
‫ ا تبذير تبذر وال الســـبيل وابن المســـكين و حـــقه آ بى القــر ذا وءآت‬. ّ‫كانوآ رين المبذّ ان‬ masing-masing orang dapat melaksanakan tugas hidup sebaik-baiknya,
‫كـفورا به لر الشـيطان وكــان الشيطـين اخون‬. (‫ اء االسر‬: 27 – 26) sesuai dengan bidang dan kemampuan dan bidangnya, tanpa
mempersoalkan agama, keyakinan, dan keimanan orang lain.Hal ini
Artinya : “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan sesuai dengan Firman Alloh Ta’alaa :
haknya, kepada orang miskin dan orang terlantar dalam perjalanan;
dan janganlah kamu menghamburkan hartamu secara boros, ‫شاكلته على يعمل كلّ قل‬. ‫سبيال أهدى هو بمن أعلم بكم فر‬. (‫ اء سر اال‬: 84)
sesungguhnya orang yang hidup berlebihan (boros) adalah saudara- Artinya: “Hendaklah tiap-tiap orang berkarya menurut bidang dan
saudara syaitan. Dan Syaitan itu adalah sangat ingkar kepada kemampuannya masing-masing. Tuhan lebih mengetahui siapa yang
Tuhannya”. (QS. Al-Isra 26-27) lebih benar jalannya”. (Q.S. Al-Isra’: 84)
Oleh karenanya, kita semua dan setiap orang hidup mestinya tetap HADIRIN JAMA’AH JUM’AH RAHIMAKUMULLAH ...........
dalam kesederhanaan dan keseimbangan. Akhirnya,dengan peristiwa besar Isra’ dan Mi’raj Nabi SAW, serta
segala hikmahnya, marilah kita bangun kehidupan kita kembali dengan
Bahkan kesederhanaan yang dituntut bukan hanya dalam bidang semangat persatuan dan kesatuan, menumbuhkan sikap
ekonomi saja, tetapi juga dalam bidang ibadah. Hal ini tersirat dari
‫‪kesederhanaan, dan menjauhkan diri dari gaya hidup yang berlebihan.‬‬ ‫عنَّا‬
‫ض َ‬ ‫ان اِلَىيَ ْو ِم ال ِ ِّدي ِْن َو ْ‬
‫ار َ‬ ‫س ٍ‬‫ص َحا َب ِة َوالتَّابِ ِعي َْن َوتَابِ ِعي التَّابِ ِعي َْن َل ُه ْم بِاِحْ َ‬
‫بَ ِقيَّ ِة ال َّ‬
‫‪Semoga kita mampu menjadi masyarakat yang bersatu,adil dan‬‬ ‫اح ِمي َْن‬ ‫َم َع ُه ْم ِب َرحْ َم ِتكَ َيا ا َ ْر َح َم َّ‬
‫الر ِ‬
‫‪makmur,sertamampu menata kebutuhan kita untuk memuja-Nya,‬‬
‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َواْالَ ْم َوا ِ‬
‫ت‬ ‫س ِل َما ِ‬ ‫س ِل ِمي َْن َواْل ُم ْ‬ ‫ت َواْل ُم ْ‬ ‫اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْؤ ِمنِي َْن َواْل ُم ْؤ ِمنَا ِ‬
‫‪sekaligus mengabdi kepada – Nya .Amiin 3X Yaa Robbal ‘Alamiin...‬‬ ‫ص ْر ِعبَادَكَ اْل ُم َو ِ ِّح ِديَّةَ‬ ‫ش ِّْركَ َواْل ُمش ِْر ِكي َْن َوا ْن ُ‬ ‫س ِل ِمي َْن َوأ َ ِذ َّل ال ِ‬ ‫سالَ َم َواْل ُم ْ‬ ‫الل ُه َّم ا َ ِع َّز اْ ِال ْ‬
‫س ِل ِمي َْن َو د ِ َِّم ْر ا َ ْعدَا َءال ِ ِّدي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َما ِتكَ‬ ‫اخذُ ْل َم ْن َخ َذ َل اْل ُم ْ‬ ‫ص َر ال ِ ِّدي َْن َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫َوا ْن ُ‬
‫س ْو َء اْل ِفتْنَ ِة‬ ‫لم َح َن َو ُ‬ ‫الزالَ ِز َل َواْ ِ‬‫لو َبا َء َو َّ‬ ‫عنَّا اْل َبالَ َء َواْ َ‬ ‫اِلَى َي ْو َم ال ِ ِّدي ِْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬
‫ت‬ ‫آن ا ْلعَ ِظ ْي ِم‪َ ،‬ونَفَعَنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن اْآليَا ِ‬ ‫اركَ هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِي ا ْلقُ ْر ِ‬ ‫بَ َ‬ ‫َان‬ ‫صةً َو َ‬
‫سائِ ِر اْلبُ ْلد ِ‬ ‫سيَّا خآ َّ‬ ‫ط َن ع َْن َبلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِ‬ ‫ظ َه َر ِم ْن َها َو َما بَ َ‬ ‫لم َح َن َما َ‬ ‫َواْ ِ‬
‫س ِم ْي ُع ا ْلعَ ِل ْي ُم‪.‬‬
‫الذك ِْر ا ْل َح ِك ْي ِم‪َ ،‬وتَقَبَ َّل هللاُ ِمنِ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ‪ ،‬إِنَّهُ ُه َو ال َّ‬ ‫َو ِ‬ ‫سنَةً َوقِنَا‬ ‫آلخ َر ِة َح َ‬ ‫سنَةً َوفِى اْ ِ‬ ‫ب اْلعَالَ ِمي َْن‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َ‬ ‫س ِل ِمي َْن عآ َّمةً َيا َر َّ‬ ‫اْل ُم ْ‬
‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ ا ْلعَ ِظ ْي َم ِل ْي َولَ ُك ْم‬‫ست َ ْغ ِف ُر هللاَ ِل ْي َولَ ُك ْم‪ .‬أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأ َ ْ‬ ‫َوأ َ ْ‬ ‫س ِري َْن‪.‬‬ ‫اوا ِْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَ َنا َوتَ ْر َح ْمنَا لَنَك ُْونَ َّن ِم َن اْل َخا ِ‬ ‫سنَ َ‬‫ظ َل ْمنَا اَ ْنفُ َ‬ ‫اب النَّ ِار‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫ع َذ َ‬ ‫َ‬
‫اء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ت اْأل َ ْحيَ ِ‬‫ت َوا ْل ُم ْؤ ِمنِ ْي َن َوا ْل ُم ْؤ ِمنَا ِ‬ ‫س ِل ِي ْم َن َوا ْل ُم ْ‬
‫س ِل َما ِ‬ ‫سائِ ِر ا ْل ُم ْ‬
‫َو ِل َ‬ ‫بى َويَ ْن َهى ع َِن اْلفَحْ ِ‬
‫شآء‬ ‫ْتآء ذِى اْلقُ ْر َ‬ ‫ان َوإِي ِ‬ ‫س ِ‬ ‫هللا يَأ ْ ُم ُرنَا بِاْلعَ ْد ِل َواْ ِالحْ َ‬ ‫هللا ! ا َِّن َ‬ ‫ِعبَا َد ِ‬
‫الر ِح ْي ُم‪.‬‬ ‫َواْأل َ ْم َواتِ‪ .‬فَا ْ‬
‫ست َ ْغ ِف ُر ْو ُه‪ِ ،‬إنَّهُ ُه َو ا ْلغَفُ ْو ُر َّ‬ ‫َلى‬
‫شك ُُر ْوهُ ع َ‬ ‫اذك ُُروهللاَ اْل َع ِظ ْي َم َي ْذك ُْر ُك ْم َوا ْ‬ ‫ظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم ت َ َذك َُّر ْو َن َو ْ‬ ‫َواْل ُم ْنك َِر َواْل َب ْغي َي ِع ُ‬
‫نِعَ ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر ِ‬
‫هللا ا َ ْكبَ ْر‬

‫ش َه ُد ا َ ْن الَ اِلَ َه اِال َّ هللاُ‬ ‫َلى ت َ ْوفِ ْي ِق ِه َوا ِْمتِنَا ِن ِه‪َ .‬وا َ ْ‬
‫ش ْك ُر لَهُ ع َ‬ ‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫َلى اِحْ َ‬ ‫هلل ع َ‬ ‫ا َ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫س ْولُهُ الدَّا ِعى ا َ‬
‫ِلى‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫س ِيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َ‬ ‫ش َه ُد ا َ َّن َ‬ ‫َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ ش َِر ْيكَ لَهُ َوا َ ْ‬ ‫‪Khutbah Pertama‬‬
‫سل‬ ‫س ِلِّ ْم ت َ ْ‬‫ص َحا ِب ِه َو َ‬ ‫علَى ا َ ِل ِه َوا َ ْ‬ ‫س ِيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َ‬ ‫ع َلى َ‬ ‫ص ِ ِّل َ‬
‫ض َوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫ِر ْ‬
‫علَى آ ِل ِه َوصَحْ ِب ِه َو َم ْن‬ ‫ع ْب ِد هللاِ‪َ ،‬و َ‬‫س ِي ِدنَا َو َم ْولَنَا ُم َح َّم ِد ب ِْن َ‬
‫س ْو ِل هللاِ‪َ ،‬‬ ‫علَى َر ُ‬ ‫صالَةُ َ‬ ‫ا َ ْل َح ْم ُد هللِ‪َ ،‬وال َّ‬
‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا ا َ َّن هللاِّ ا َ َم َر ُك ْم‬ ‫اس اِتَّقُوهللاَ فِ ْي َما اَ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬ ‫ا َ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬ ‫ش َه ُد أَنَّ َ‬
‫س ِي َدنَا ُم َح َّمدًا َ‬
‫ع ْب ُد ُه‬ ‫ش َه ُد أ َ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َوحْ َد ُه الَ ش َِر ْيكَ لَهُ‪َ ،‬وأ َ ْ‬
‫سالَ ُم أ َ ْ‬ ‫ت َ ِب َعهُ َو َم َّوالَهُ‪َ ،‬وال َّ‬
‫صلُّ ْو َن‬ ‫هللا َو َمآل ئِ َكتَهُ يُ َ‬ ‫س ِه َوقَا َل تَعاَلَى ا َِّن َ‬ ‫س ِه َوثَـ َنى بِ َمآل ئِ َك ِت ِه بِقُ ْد ِ‬ ‫بِا َ ْم ٍر بَ َدأ َ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِ‬ ‫س ْولُهُ الَ نَبِ َّي بَ ْع َدهُ‪.‬‬
‫َو َر ُ‬
‫س ِيِّ ِدنَا‬
‫ع َلى َ‬ ‫ص ِ ِّل َ‬‫س ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫س ِ ِّل ُم ْوا ت َ ْ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬‫صلُّ ْوا َ‬ ‫َلى النَّ ِبى يآ اَيُّ َها الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا َ‬ ‫ع َ‬ ‫الدي ِْن‪ .‬أ َ َّما بَ ْعدُ‪،‬‬ ‫علَى آ ِل ِه َوصَحْ بِ ِه َو َم ْن َدعَا بِ َدع َْوتِ ِه ا َ‬
‫ِلى يَ ْو ِم ِ‬ ‫علَى نَبِيِنَا ُم َح َّم ٍد َو َ‬
‫س ِل ْم َ‬
‫ص ِل َو َ‬ ‫اللَّ ُه َّم َ‬
‫س ِلكَ َو َمآلئِ َك ِة‬ ‫علَى ا َ ْن ِبيآئِكَ َو ُر ُ‬ ‫سيِِّدِنا َ ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫علَى آ ِل َ‬ ‫س ِلِّ ْم َو َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬
‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫فَيَا ِعبَا َد هللاِ ا ُ ْو ِص ْي ُك ْم َونَ ْفسِي بِت َ ْق َوى هللاِ َو َطا َ‬
‫عتِ ِه لَعَلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح ْونَ ‪.‬‬
‫ع ِلى َوع َْن‬ ‫عثْ َمان َو َ‬ ‫رو ُ‬‫ع َم َ‬ ‫ش ِدي َْن ا َ ِبى بَ ْك ٍر َو ُ‬ ‫الرا ِ‬ ‫اء َّ‬‫ض اللِّ ُه َّم ع َِن اْل ُخلَفَ ِ‬ ‫ار َ‬ ‫اْل ُمقَ َّربِي َْن َو ْ‬
‫س ِم‬
ْ ‫ ِب‬،‫الر ِجي ِْم‬
َّ ‫ان‬ ِ ‫ش ْي َط‬ َّ ‫ أَع ُْوذُ ِباهللِ ِمنَ ال‬، َ‫ق ا ْلقَا ِئ ِل ْين‬ُ ‫ص َد‬ْ َ ‫ َو ُه َو أ‬،‫آن ا ْل َع ِظي ِْم‬
ِ ‫َوقَا َل هللاُ ت َ َعالَى ِفي اْلقُ ْر‬ Namun demikian, jarang dari kita yang sadar bahwa segala fenomena di sekitar kita
ْ ‫ق تُقَا ِت ِه َوالَ ت َ ُموت ُنَّ ِإالَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم‬
َ‫س ِل ُمون‬ َّ ‫ َيا أَيُّ َها الَََّ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هللاَ َح‬: ‫الر ِحي ِْم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫هللا‬ pada hakikatnya adalah cobaan yang berfungsi sebagai ujian kehidupan.
.)102 :‫(آل عمران‬ Bagaimanakah seseorang menyelesaikan ujiannya? Bagaimanakah proses
penyelesian itu. Sebagaian dari kita melenggang menyelesaikan ujian dengan
‫ور ُك ْم يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة فَ َم ْن ُزحْ ِز َح ع َِن‬ ِ ‫ ُك ُّل نَ ْف ٍس ذَائِقَةُ ا ْل َم ْو‬: ‫َوقَا َل فِي أَيَ ٍة أ ُ ْخ َرى‬
َ ‫ت َوإِنَّ َما ت ُ َوفَّ ْونَ أ ُ ُج‬ caranya sendiri. Dan sebagian yang lain menyelesaikan ujian sesuai dengan
.)185 : ‫ور (آل عمران‬ ِ ‫ع ا ْلغُ ُر‬ َ َ‫النَّ ِار َوأُد ِْخ َل ا ْل َجنَّةَ فَقَ ْد ف‬
ُ ‫از َو َما ا ْل َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِ َّال َمتَا‬ petunjuk dan aturan syariah. Dan ada lagi yang malah menikmati ujian itu dengan
membiarkannya tanpa ada usaha penyelesaian.

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah


Hadirin Jama’ah Juma’ah Rahimakumullah
Hadits yang disebutkan di atas dengan jelas mengkatagorikan dua kelompok yang
Marilah dalam kesempatan ini kita bersama meniti ketaqwaan kita dan berbeda dalam penyelesaian ujian dan cobaan. Satu kelompok menghadapi cobaan
menigkatkannya sehingga kwalitas hidup ini semkin membaik. Sesungguhnya itu dengan kesabaran dan satu kelompok menghadapinya dengan kerelaan. Mereka
ketaqwaan itu adalah baro mater kesuksesan hidup ini. Dan hendaklah kita semua yang mampu menghadapi dengan kesabaran itulah para mujtaba dan mereka yang
tetap berpegang kepada norma-norma syariat yang diajarkan Rasulullah saw. menghadapi dengan kerelaan itulah musthafa.
Sebagaimana beliau ajarkan pula cara bersabar menghadapi kehidupan ini.
Secara teoritis istilah musthafa hanya layak disandang oleh Rasulullah saw. Dialah
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Nurul Musthafa cahaya pilihan, dialaha habibil musthafa, sayyidil musthafa,
nabiyyil musthafa. Hanya Rasulullah saw lah al-musthafa. Manusia sempurna yang
Tema khutbah jum’ah kali ini sebenarnya bersumber dari sebuah hadits pendek yang rela di lempar kotoran unta oleh kaumnya sendiri padahal dia memiliki pilihan untuk
berbunyi: membalasnya sebagaimana ditawarkan oleh Jibril. Dialah nabi kita Muhammad saw
yang rela menggembala kambing padahal dia adalah manusia paling berwibawa. Dia
َ ‫ص‬
ُ‫طفَاه‬ ْ ‫يا‬
َ ‫ض‬ ْ ‫اجت َ َباهُ َو‬
ِ ‫ان َر‬ ْ ‫ص َب َر‬ َ ُ‫اِذَا ا َ َحبَّ هللا‬
َ ‫ فَا ِْن‬,ُ‫ع ْبدًا اِ ْبت َ َاله‬ lah manusia yang rela diusir dari tanah airnya sendiri dalam hijrahnya menuju
Madinah. Dialah yang rela menahan tentara untuk tidak menyerang Mekah dan
memilihi perjanjian Hudzibiyyah. Sungguh al-Musthafa memang hanya layak
jika Allah swt mencintai seseorang maka Ia akan mengujinya. kalau orang itu
disandang olehnya. Kemampuannya menanggung pengorbanan dan penghinaan
sabar, maka Allah swt akan menjadikannya orang mulia (mujtaba). Dan jika ia
padahal di satu sisi telah tersedia untuknya kemampuan melakukan perlawanan.
ridha (rela) maka Allah swt akan menjadikannya sebagai orang pilihan yang
istimewa (musthafa).
Jama’ah jum’ah yang berbahagia
Jika diperhatikan dengan seksama maka sesungguhnya Allah swt mencintai kita.
Jika al-musthafa hanya layak untuk junjungan kita, Rasulullah saw maka sebagai
Hampir semua umat muslim di dunia ini selalu dalam ujian-Nya. Ada yang diuji
umatnya tidaklah berlebihan jika kita ingin meneladaninya dengan berusaha menjadi
dengan kegemerlapan dan kekayaan harta, ada yang diuji dengan kekurangan uang.
al-mu’min al-mujtaba. Al-mujtaba sebagaimana dalam konteks hadits di atas adalah
Ada yang dicoba dengan jabatan. Ada pula yang diuji dengan kondisi keluarga. Dan
orang yang sabar dalam menghadapi ujian kehidupan. Sabar memiiki banyak
masih banyak lagi ujian-ujian lainnya.
rujukan kalimat dan makna. Seorang sufi mendefinisikan Sabar sebagai sebuah
ketahanan diri menghadapi keadaan tanpa merasa gusar, tidak mengeluh apalagi "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu
bercerita kepada sesama. Baik keadaan itu senang ataupun susah. Al-Junaid al- akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
baghdadi berkata dalam Risalah Qusyairiyah sabar adalah meeguk kepahitan tanpa
wajah cemberut “ ‫ ”تجرع المرارة بغير تعبيس‬. Sementara Abu Usman berpendapat Sementara sabar terhadap apa yang tidak diupayakan adalah mengkondisikan diri
bahwa sabar adalah menjalani cobaan dengan sikap yang sama dengan menjalani tetap segar, bugar dan berseri menghadapi segala yang telah ditentukan oleh Allah
kenikmata. swt.

Demikian, karena pada hakikatnya cobaan itu tidak hanya berbentuk kesulitan, Jama’ah Jum’ah yang berbahagia
namun kesenangan dan kebahagiaan juga sebuah ujian, kemasyhuran dan kehinaan
juga cobaan. Semoga kita menjadi bagian orang-orang yang sabar. Orang-orang yang tidak
mudah mengeluh, kecuali hanya pada Allah. Orang-orang yang selalu bermuka
Karena itu Ibn Abbas berkata sebagaimana dikutip oleh Imam Ghazali dalam Ihya riang dan orang-orang yang tidak mudah putus asa. Itulah tanda-tanda orang
ulumuddin bahwa sabar menurut al-Qur’an hanya ada tiga macam. Pertama, sabar bersabar. Rasulullah saw sendiri pernah berkata ketika ditanyakan masalah iman
kepada kewajiban-kewajiban Allah. Kedua, sabar menghindar dari larangan Allah kepanya, beliau menjawab:
swt. Ketiga, sabar terhadap musibah Allah swt. dan kesabaran ketiga inilah yang
memiliki derajat paling luhur. Dari ketiga bentuk ini Imam al-Qusyairi dalam
kitabnya meyebutkan bahwa sabar ada dua macam, yaitu sabar terhadap sesuatu
ُ‫س َما َحة‬
ّ ‫صب ُْر َوال‬ ُ ‫اْل ْي َم‬
َّ ‫ان ال‬
yang sedang diupayakan dan sabar terhadap sesuatu yang ada tanpa diupayakan.
Iman adalah keteguhan hati dalam bersabar dan murah hati
Sabar terhadap sesuatu yang diupayakan adalah sabar dalam meniti syariat yang
diperintahkan Allah swt. dan menghindarkan diri dari larangannya. Diantara sabar Dan yang pasti Allah swt telah meyiapkan posisi orang-orang sabar di atas standard
dalam konteks ini adalah selalu menekuni fardhu yang lima pada setiap awal waktu. dengan tiga ratus derajat untuk mereka yang sabar beribadah, enam ratus derajat
Bersabar menjalankan shalat sunnah dhuha, meskipun kondisi ekonomi belum untuk mereka yang sabar menghindar dari ma’shiat dan sembilan ratus derajat bagi
menandakan perubahan. Tetap menadhulukan shalat berjama’ah meskipun teman mereka yang sabar atas musibah. Sebagaimana dijelaskan dalam an-Nahl ayat 96 :
sekitar mengajak makan siang. Ataupun juga berusaha menolak ajakan rekan untuk
mencari kesenangan. Berusaha menghindarkan diri dari berjumpa kemaksiatan dan ‫وال نجزين الذين صبروا‬
juga memilih hidup tetap sederhana dari pada berfoya-foya.
Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar
Mengenai hal ini kisah kesabaran Nabi Ibrahim dalam menyembelih anaknya dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan
merupakah tamsil yang sesuai. Bagaimana nabi Ibrahim sabar mentaati perintah
Allah, dan Nabi Ismail sabar menghadapi hal yang tidak diinginkannya. Demikianlah khutbah jum’ah kali ini, somoga dapat memberikan inspirasi kepada
kita semua. Renungkanlah bagaimana kesabaran menjadi jalan alternatif dalam
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama menyelasaikan kehidupan manusia.
Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: ‫ار َك للاُ ِلي‬
َ ‫َب‬
‫آن ال َع ِظي ِم َونَفَ َعنِي َوإيا ُكم ِب َما ِفي ِه ِمنَ اآليا َ ِ‬
‫ت َوالذكر ِال َح ِكي ِم‬ ‫َولَ ُكم فِي القُر ِ‬ ‫طا َعتِ ِه لَعَلَّ ُكم‬ ‫ص ْي ِنى نــَـ ْفسِي َوإِيــَّاكــ ُ ْم بِتـ َ ْق َوى هللاَ َو َ‬ ‫ا َ َّما بَ ْعد ُ‪َ ,‬فيَآيُّ َها اْل ُم ْس ِل ُم ْونَ ا ُ ْو َ‬
‫َوتَقَب َل ِم ِنِّي َو ِمن ُكم ِتالَ َوتَهُ إنهُ ُه َو الس ِمي ُع ال َع ِلي ُم‬ ‫تـ ُ ْف ِل ُح ْونَ ‪.‬‬
‫علَى النَّ ِبي َياأَيُّها َ‬ ‫صلُّونَ َ‬ ‫الر ِجي ِْم‪ِ :‬إ َّن هللاَ َو َمالَ ِئ َكتَهُ يُ َ‬ ‫ان َّ‬ ‫ط ِ‬ ‫ع ْوذ ُ ِباهللاِ ِمنَ ال َّ‬
‫ش ْي َ‬ ‫اَ ُ‬
‫علَى‬ ‫س ِيّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِّل َ‬ ‫س ِـلّ ُمـوا ت َ ْس ِليما ً ‪.‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫صلُّوا َ‬
‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫الَّذِينَ آ َمنُوا َ‬
‫ص َحابَ ِة َوالتــَّا ِب ِعيْنَ َوتــَا ِب ِعى التــَّا ِب ِعيْنَ َو َم ْن‬ ‫ع َلى بـ َ ِقيـ َّ ِة ال َّ‬ ‫ص ْح ِب ِه ا َ ْج َم ِعيْنَ َو َ‬ ‫آ ِل ِه َو َ‬
‫اح ِميْنَ ‪.‬‬
‫الر ِ‬ ‫علَ ْينَا َم َع ُه ْم ِب َر ْح َمتــ ِ َك َياا َ ْر َح َم َّ‬ ‫لى َي ْو ِم ال ِدّيْنَ َو َ‬ ‫ان ِإ َ‬
‫س ِ‬ ‫ت َ ِب َع ُه ْم ِبإ ِ ْح َ‬
‫آء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ت ا َ ْْأل َ ْحيَ ِ‬ ‫ت َواْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬
‫ص َمة ُ‬ ‫ص ِل ْح لَنَا ِد ْينِنَا اَّلذِى ُه َو ِع ْ‬ ‫ش ْئ ٍْ قَ ِدي ٌْر‪ .‬اَللَّ ُه َّم ا ْ‬ ‫علَى ُك ِّل َ‬ ‫ت إِنـ َّ َك َ‬ ‫َواْأل َ ْم َوا ِ‬
‫َاآخ َرتَنَاالَّتِى ِالَ ْي َها َم َعادُنَا‪ .‬اَللَّ ُه َّم‬
‫ص ِل ْح لَن ِ‬‫شنَا‪َ .‬وا ْ‬ ‫ص ِل ْح لَنَا د ُ ْنيَانَاالَّتِى فِ ْي َها َم َعا ُ‬ ‫ا َ ْم ِرنَا َوا ْ‬
‫ص ْر‬ ‫اف َواْل ِغنَى اَللَّ ُه َّم ا َ ِيّ ِد ْا ِال ْسالَ ِم َو ْال ُم ْس ِل ِم ْينَ َوا ْن ُ‬ ‫اِنَّانَ ْسئَلُ َك اْل ُهدَى َوالتُّقَى َواْل َعفَ َ‬
‫سا ِك َره ُاِلَى يوم الدِّين‬ ‫ع َ‬ ‫َ‬
‫ظ َل ْمنَا‬ ‫اب النَّ ِار‪َ .‬ربَّنَا َ‬ ‫عذ َ َ‬ ‫سنَةً َوقِنَا َ‬ ‫آلخ َر ِة َح َ‬ ‫س َنةً َوفِى اْ ِ‬ ‫َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َ‬
‫اوا ِْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوتَ ْر َح ْمنَا لَنَك ُْو َن َّن ِم َن اْل َخا ِ‬
‫س ِر ْي َن‬ ‫ا َ ْنفُ َ‬
‫سنَ َ‬

‫ع ِن اْلفَ ْخش ِ‬
‫َآء‬ ‫ْتآء ِذاْلقُ ْربَى َويَ ْن َهى َ‬
‫ان َواِي ِ‬‫س ِ‬‫( ِعبَادَهللاِ) ا َِّن هللاَ يَأ ُم ُر بِاْلعَ ْد ِل َواْ ِال ْح َ‬
‫ظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َ‬
‫(ولَذِكـــْ ُ‬
‫ـر هللاِ اَكـــْبَ ُر)‬ ‫َواْل ُم ْن َك ِر َواْلبَ ْغي ِ َي ِع ُ‬

‫‪Khutbah II‬‬ ‫‪DUA HUJAN YANG MENJADI SUMBER KEHIDUPAN‬‬

‫‪Khutbah Jumat Pertama‬‬


‫ا َ ْل َح ْمد ُ هللِ الَّذِى َجعَ َل َي ْو ُم اْل ُج ْمعَ ِة َ‬
‫س ِيّد ُ اْألَي َِّام‪ .‬أ َ ْش َهد ُ ا َ ْن الَإِلَهَ اِالَ هللاُ َو ْحدَهُ الَ‬
‫وث‬‫سولُهُ ْال َم ْبعُ ُ‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬‫س ْيدَنَا َو ِنبَ َينا ُم َح َّمدا ً َ‬‫ش َِري َْك لَهُ اْل َم ِلكُ اْل َعالَّم َِوأ َ ْش َهد ُ ا َ َّن َ‬ ‫‪Khutbah Pertama‬‬

‫علَىآ ِل ِه َو َ‬
‫ص ْح ِب ِه‬ ‫علَى َ‬
‫س ِيّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َ‬ ‫ار ْك َ‬ ‫س ِلّ ْم َو َب ِ‬
‫ص ِّل َو َ‬ ‫َر ْح َمةً ِل ْْألَن َِام‪ ,‬اَللَّ ُه َّم َ‬ ‫علَى آ ِل ِه َوصَحْ بِ ِه َو َم ْن‬ ‫ع ْب ِد هللاِ‪َ ،‬و َ‬‫سيِ ِدنَا َو َم ْولَنَا ُم َح َّم ِد ب ِْن َ‬
‫س ْو ِل هللاِ‪َ ،‬‬ ‫علَى َر ُ‬ ‫صالَةُ َ‬ ‫ا َ ْل َح ْم ُد هللِ‪َ ،‬وال َّ‬
‫لى َي ْو ُم ِ ّ‬
‫الز َح ِام‪.‬‬ ‫َو َم ْن تَبِعَهُ َحتَّى إِ َ‬ ‫ش َه ُد أَنَّ َ‬
‫سيِ َدنَا ُم َح َّمدًا َ‬
‫ع ْب ُدهُ‬ ‫ش َه ُد أ َ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ ش َِر ْيكَ لَهُ‪َ ،‬وأ َ ْ‬
‫سالَ ُم أ َ ْ‬ ‫تَبِعَهُ َو َم َّوالَهُ‪َ ،‬وال َّ‬
‫س ْولُهُ الَ نَبِ َّي بَ ْع َدهُ‪.‬‬
‫َو َر ُ‬
،ُ‫ أ َ َّما َب ْعد‬.‫الد ْي ِن‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َوصَحْ ِب ِه َو َم ْن َدعَا ِب َدع َْو ِت ِه ا‬
ِ ‫ِلى َي ْو ِم‬ َ ‫علَى نَ ِب ِينَا ُم َح َّم ٍد َو‬
َ ‫س ِل ْم‬
َ ‫ص ِل َو‬َ ‫اللَّ ُه َّم‬ kepada Allah adalah pengaman dari bencana dan penyelamat dari petaka. Takwa
َ ‫فَ َيا ِع َبا َد هللاِ ا ُ ْو ِص ْي ُك ْم َونَ ْفسِي ِبت َ ْق َوى هللاِ َو َطا‬
. َ‫عتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ت ُ ْف ِل ُح ْون‬ kepada Allah Subhanahu Wata’ala adalah pelindung dari fitnah dan pembebas dari
musibah.
‫س ِم‬
ْ ‫ ِب‬،‫الر ِجي ِْم‬
َّ ‫ان‬ ِ ‫ش ْي َط‬ َّ ‫ أَع ُْوذُ ِباهللِ ِمنَ ال‬، َ‫ق ا ْلقَائِ ِل ْين‬ُ ‫ص َد‬ ْ َ ‫ َو ُه َو أ‬،‫آن ا ْلعَ ِظي ِْم‬
ِ ‫َوقَا َل هللاُ تَعَالَى فِي اْلقُ ْر‬ Ingat, sesungguhnya takwa adalah kejayaan dan kemuliaan
ْ ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ ت َ ُموت ُنَّ إِالَّ َوأ َ ْنت ُ ْم ُم‬
َ‫س ِل ُمون‬ َّ ‫يَا أَيُّ َها الَََّ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا هللاَ َح‬: ‫الر ِحي ِْم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫هللا‬ Dan cinta Anda pada dunia adalah kekalahan dan penderitaan
.)102 :‫(آل عمران‬ Seorang hamba yang bertakwa tidak punya satu pun kekurangan
Jika ia bisa benar-benar bertakwa, meskipun ia berprofesi sebagai tukang jahit atau
َ ‫ور ُك ْم يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة فَ َم ْن ُزحْ ِز َح‬
‫ع ِن‬ ِ ‫ ُك ُّل نَ ْف ٍس ذَائِقَةُ ا ْل َم ْو‬: ‫َوقَا َل فِي أَيَ ٍة أ ُ ْخ َرى‬
َ ‫ت َوإِنَّ َما ت ُ َوفَّ ْونَ أ ُ ُج‬ tukang bekam
.)185 : ‫ور (آل عمران‬ ِ ‫ع ا ْلغُ ُر‬ َ َ‫النَّ ِار َوأُد ِْخ َل ا ْل َجنَّةَ فَقَ ْد ف‬
ُ ‫از َو َما ا ْل َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِ َّال َمتَا‬
Ayyuhal muslimun! Sesungguhnya Allah Subhanahu Wata’ala menciptakan anda
untuk tujuan sangat penting dan perkara yang sangat besar, yaitu mengabdi kepada-
Nya. Allah berfirman,
Amma ba’du,
‫ُون‬ َ ‫َو َما َخلَقتُ ال ِجن َوا ِْل‬
ِ ‫نس ِإل ِل َيعبُد‬
Wahai umat Islam yang ada di tanah suci! Wahai umat Islam yang ada di belahan
bumi bagian timur dan bagian barat! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-
Wata’ala, taat kepada-Nya, bertaubatlah kepada-Nya dan memohon ampunan Ku. (Q.s. Adz-Dzariat: 56)
kepada-Nya. Karena takwa adalah pakaian terbaik.
Siapakah yang menciptakan anda selain Allah? Siapakah yang menjamin rezeki
‫اس التق َوى ذَلِكَ خَير‬
ُ َ‫َو ِلب‬ Anda selain Allah? Siapakah yang memelihara sepanjang malam dan siang hari
selain Allah?
Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. (Q.s. Al-A’raf: 26)
Sungguh aneh, bagaimana mungkin Tuhan didurhakai
Dan orang yang bertakwa adalah orang yang paling baik. Atau bagaimana mungkin Dia diingkari oleh seseorang
Padahal dalam setiap gerakan dan diam
َ ‫ِإن أ‬ Selalu ada saksi yang bersaksi untuk Allah
Dan pada segala sesuatu ada tanda-tanda bagi-Nya
‫ك َر َم ُكم ِعندَ للاِ أَتقَا ُكم‬
Yang menunjukkan bahwa Dia Mahaesa

Ibadallah! Jangan sekali-kali anda lalai pada rahasia ciptaan Allah di dalam hidup
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
ini. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
yang paling bertakwa di antara kamu. (Q.s. Al-Hujurat: 13)
ُ ‫فَالَ تَغُرن ُك ُم ال َحيَاة ُ الدنيَا َولَ َيغُرن ُكم ِباهللِ الغُ ُر‬
‫ور‬
Barangsiapa yang menginginkan kejayaan dan keberuntungan, menghendaki
kebaikan dan keshalihan, dan mengharapkan bimbingan dan kesuksesan, ia harus
Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali
bertakwa kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Takwa kepada Allah adalah jalan
janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (Q.s.
keluar dari segala kesulitan dan celah keselamatan dari segala himpitan. Takwa
Fathir: 5)
Sungguh, demi Allah, jika manusia mengetahui untuk apa mereka diciptakan ‫س َبت أَيدِي ُكم َو َيعفُوا َعن َكثِير‬ َ َ ‫َو َمآأ‬
ِ ‫صابَ ُكم ِ ِّمن م‬
َ ‫صيبَة فَبِ َما َك‬
Niscaya mereka tidak bisa berbaring dan tidur dengan nyenyak
Sungguh mereka diciptakan untuk suatu urusan Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
Jika mata hati mereka melihatnya perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
Niscaya mereka akan bingung dan linglung kesalahanmu). (Q.s. Asy-Syuraa: 30)
Kematian, kuburan, lalu berkumpul di padang mahsyar
Lalu teguran dan huru-hara yang maha dahsyat ُ ‫صبتُم ِ ِّمثلَي َها قُلتُم أَنى َهذَا قُل ه َُو ِمن ِعن ِد أَنفُ ِس ُكم إِن للاَ َعلَى ُك ِِّل شَيء قَد‬
ُُ‫ِير‬ َ َ ‫صيبَةُُُ قَد أ‬ َ َ ‫أ َ َولَمآأ‬
ِ ‫صابَت ُكم م‬
Manusia telah berbuat untuk mengantisipasi Hari Kiamat
Mereka menunaikan shalat dan puasa karena takut padanya Dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal
Sementara jika kita diperintah atau dicegah kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada
Kita seperti Ashabul Kahfi terjaga tapi tidur peperangan Badar) kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini”
Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri”. Sesungguhnya Allah Mahakuasa
Wahai hamba-hamba Allah, Ibadallah! Sesungguhnya Allah melimpahkan nikmat- atas segala sesuatu. (Q.s. Ali-Imran: 165)
Nya kepada hamba-hamba-Nya agar dapat membantu mereka dalam beribadah dan
mendekatkan diri kepada-Nya. Tapi jika mereka menggunakannya untuk durhaka Kurangnya hujan, keringnya sumber air, maraknya kekeringan,
kepada-Nya, Allah akan mengubah keadaan mereka, sebagai balasan yang setimpal. kelaparan dan kemiskinan yang menimpa umat Islam di berbagai
Dan Allah tidak pernah berlaku zalim kepada hamba-hamba-Nya. belahan dunia tidak lain disebabkan karena dosa-dosa mereka,
maraknya kemaksiatan di antara mereka, dan banyaknya
ُ ‫ِإن للاَ لَيُغَ ِيِّ ُر َما ِبقَوم َحتى يُ َغ ِيِّ ُروا َما ِبأَنفُ ِس ِهم َو ِإذَآ أَ َرادَ للاُ ِبقَوم‬
‫سو ًءا فَالَ َم َرد لَهُ َو َمالَ ُهم ِ ِّمن دُونِ ِه ِمن َوال‬
kemungkaran di dalam masyarakat. Maka kesulitan, bencana,
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah kekeringan, dan kelaparan yang menimpa mereka tidak bisa
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki dihilangkan kecuali dengan membimbing mereka ke jalan Tuhan,
keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali- mengajak mereka kembali kepada agama, bertobat dan
kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Q.s. Ar-Ra’du: 11) memperbanyak istigfar untuk memohon ampun atas kelalaian
mereka.
َ َ‫ذَلِكَ ِبأَن للاَ لَم َيكُ ُمغَ ِيِّ ًرا نِِّع َمةً أَن َع َم َها َعلَى قَوم َحتى يُغَ ِيِّ ُروا َما ِبأَنفُسِ ِهم َوأَن للا‬
‫س ِميع َع ِليم‬
Wahai umat Islam! Allah Subhanahu Wata’ala telah menurunkan dua macam hujan
Yang demikian (siksaan) itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak kepada manusia.
akan merubah suatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada sesuatu kaum,
pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Pendengar lagi Maha Hujan yang pertama adalah hujan hati dan ruhani. Yaitu dengan menurunkan
Pengetahui. (Q.s. Al-Anfal: 53) wahyu kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Hujan ini adalah sumber
kehidupan hati dan kejernihan ruhani, di samping menjadi penentu kebahagiaan
Setiap bencana yang turun dari Allah tentu akibat perbuatan dosa, kelalaian dalam hidupnya di dunia dan akhirat. Hujan inilah yang sejatinya dari diri manusia
menjalankan kewajiban, kedurhakaan kepada Allah, dan memperturutkan hawa sekarang. Bahkan kebutuhan mereka akan hujan ini jauh lebih penting dan lebih
nafsu. besar dibanding hujan jenis kedua, yaitu hujan air ke bumi.

Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,


Ayyuhal muslimun! Anda semua keluar dari rumah untuk meminta hujan kepada tidak lebih kecil dari pada kebutuhannya untuk meminta pertolongan melalui ucapan
Tuhan. Sesungguhnya sudah sepatutnya kita lebih memperhatikan hujan hati dan dan doa.
ruhani. Karena hujan jenis inilah yang menentukan kebahagiaan hidup kita di dunia
dan di akhirat, serta keberhasilan kita mendapatkan hujan yang lain. Allah Tetapi meskipun ada banyak kecerobohan yang dilakukan, ampunan Allah sangatlah
Subhanahu Wata’ala berfirman, luas. Rahmat Allah meliputi segala sesuatu dan ampunannya meliputi semua orang
yang bertobat. Setiap ada perkara yang sempit, Allah selalu menyediakan jalan
ِ ‫آء َواألَر‬
‫ض‬ ِ ‫َولَو أَن أَه َل القُ َرى َءا َمنُوا َواتقَوا لَفَت َحنَا َعلَي ِهم بَ َركَات ِِّمنَ الس َم‬ keluar darinya. Dan setiap ada masalah yang berat, Allah selalu menyediakan
peluang untuk meringankannya. Allah selalu mengundang Anda untuk bertobat dan
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami kembali ke jalan yang benar. Dan dia selalu meminta Anda untuk memanjatkan doa
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. (Q.s. Al-A’raf: 96) dan memohon ampun.

Ibadallah! Terhentinya kuncuran air dari langit antara lain disebabkan karena Allah Subhanahu Wata’ala berfirman,
kelalaian manusia dalam menjalankan ketaatan kepada Tuhan, kekerasan hati
mereka akibat tumpukan noda-noda dosa dan maksiat, ketidak seriusan mereka ُ ُ‫وب َج ِميعًا إِنهُ ه َُو الغَف‬
‫ور الر ِحي ُم‬ َ ُ‫طوا ِمن رح َم ِة للاِ إِن للاَ يَغ ِف ُر الذن‬ ُ َ‫قُل يَا ِعبَادِي الذِينَ أَس َرفُوا َعلَى أَنفُ ِس ِهم لَتَقن‬
dalam menunaikan iman dan takwa, serta kealpaan mereka dalam menunaikan shalat َ ‫َوأَنِيبُوا ِإلَى َر ِبِّ ُكم َوأَس ِل ُموا لَهُ ِمن قَب ِل أَن َيأتِ َي ُك ُم ال َعذَابُ ثُم لَتُن‬
َ‫ص ُرون‬
dan zakat.
Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
Hal ini yang menghambat turunnya hujan adalah keengganan banyak orang untuk sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
bertobat dan memohon ampun kepada Allah. Dan kedua hal ini merupakan faktor mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
terpenting yang memudahkan turunnya hujan. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Rabb-mu, dan berserah
melalui Nuh ‘Alaihissalam. dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat
ditolong (lagi). (Q.s. Az-Zumar: 54)
‫ارا َويُمدِد ُكم بِأَم َوال َوبَنِينَ َويَجعَل ل ُكم َجنات‬
ً ‫ارا يُر ِس ِل الس َمآ َء َعلَي ُكم ِِّمد َر‬
ً ‫فَقُلتُ است َغ ِف ُروا َرب ُكم ِإنهُ َكانَ غَف‬
‫ارا‬
ً َ‫ه‬‫ن‬َ ‫أ‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫ج‬ ‫ي‬‫و‬
َ َ َ ‫صا ِل ًحا ثُم اهتَدَى‬ َ ‫َو ِإ ِنِّي لَغَفار ِلِّ َمن ت‬
َ ‫َاب َو َءا َمنَ َو َع ِم َل‬

Maka aku katakan kepada mereka, “Mohonlah ampun kepada Rabb- Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman,
mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (Q.s. Thahaa: 82)
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta
َ‫ض أ َ ِءلَه م َع للاِ قَ ِليالً ماتَذَك ُرون‬
ِ ‫ِف السو َء َويَجعَلُ ُكم ُخلَفَآ َء األَر‬ َ ‫أَمن ي ُِجيبُ ال ُمض‬
ُ ‫طر إِذَا دَ َعاهُ َويَكش‬
dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. (Q.s. Nuh: 12) Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia
berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan
Ibadallah! Bertakwalah kepada Allah Subhanahu Wata’ala. Ketahuilah bahwa kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?Apakah di samping Allah ada ilah (yang
minta hujan tidak bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan hati yang lalai dan lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya). (Q.s. An-Naml: 62)
akal yang alpa. Upaya ini menuntut adanya pembaharuan kontrak dengan Allah,
pembukaan lembaran kehidupan yang baru yang dipenuhi ketaatan dan jauh dari ‫َوقَا َل َرب ُك ُم ادعُونِي أَست َِجب لَ ُكم‬
kemaksiatan, serta perbaikan menyeluruh dalam segala aspek kehidupan. Karena
kebutuhan umat untuk meminta pertolongan melalui perbuatan dan karya nyata
Dan Rabb-mu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku,niscaya akan Ku-perkenankan Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka
bagimu. (Q.s. Al-Mu’min: 60) siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”. (Q.s. Al-Mulk:
30)
َ‫شدُون‬ ِ ‫سأَلَكَ ِع َبادِي َعنِِّي فَإِنِِّي قَ ِريب أ ُ ِجيبُ دَع َوة َ الداعِ ِإذَا د َ َع‬
ُ ‫ان فَل َيست َِجيبُوا ِلي َوليُؤ ِمنُوا ِبي لَ َعل ُهم َير‬ َ ‫َو ِإذَا‬
‫ضيد ِرزقًا ِلل ِعبَا ِد‬
ِ ‫طلع ن‬ ِ ‫ار ًكا فَأَن َبتنَا بِ ِه َجنات َو َحب ال َح‬
َ ‫صي ِد َوالنخ َل بَا ِسقَات ل َها‬ َ َ‫آء َمآ ًء ُمب‬
ِ ‫َونَزلنَا ِمنَ الس َم‬
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), ‫َوأَحيَينَا ِب ِه بَلدَة ً ميتًا َكذَلِكَ ال ُخ ُرو ُج‬
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa
apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manf’atnya, lalu Kami tumbuhkan
perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, Dan pohon kurma
berada dalam kebenaran. (Q.s. Al-Baqarah: 186) yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, Untuk menjadi
rezeki bagi hamba-hamba (Kami), dan Kami hidupkan dengan air itu tanah yang
َ ‫عوهُ خَوفًا َو‬
‫ط َمعًا إِن‬ ِ ‫ضرعًا َو ُخفيَةً إِنهُ لَي ُِحب ال ُمعتَدِينَ َولَتُف ِسد ُوا فِي األَر‬
ُ ‫ض بَعدَ إِصالَ ِح َها َواد‬ َ َ ‫ادعُوا َرب ُكم ت‬ mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan. (Q.s. Qaaf: 9-11)
َ‫َرح َمتَ للاِ قَ ِريب ِِّمنَ ال ُمح ِسنِين‬
ِ ‫آء َمآ ًء فَأَس َقينَا ُك ُموهُ َو َمآأَنتُم لَهُ بِخ‬
َ‫َازنِين‬ ِ ‫الريَا َح لَ َواقِ َح فَأَنزَ لنَا ِمنَ الس َم‬ َ ‫َوأَر‬
ِّ ِ ‫سلنَا‬
Berdoalah kepada Rabb-mu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan
janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu,dan
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. (Q.s. Al-Hijr: 22)
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.s. Al-A’raf: 55-56) َ ِ‫ورا ِلِّنُحي‬
ُ‫ى بِ ِه بَلدَة ً ميتًا َونُس ِقيَه‬ ً ‫ط ُه‬ ِ ‫الريَا َح بُش ًرا بَينَ يَدَي َرح َمتِ ِه َوأَنزَ لنَا ِمنَ الس َم‬
َ ‫آء َمآ ًء‬ َ ‫َوه َُو الذِي أَر‬
ِّ ِ ‫س َل‬
ً ُ‫اس ِإل َكف‬
‫ورا‬ ِ ِِّ‫صرفنَاهُ بَينَ ُهم ِليَذك ُروا فَأَبَى أَكثَ ُر الن‬
َ ‫يرا َولَ َقد‬ ً ِ‫ِمما َخلَقنَآ أَن َعا ًما َوأَنَا ِسي َكث‬
ُ ‫ث ِمن بَع ِد َماقَ َن‬
ُ ‫طوا َويَن‬
ُ‫ش ُر َرح َمتَهُ َوه َُو ال َو ِلي ال َح ِميد‬ َ ‫َوه َُوالذِي يُن ِ َِّز ُل الغَي‬
Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum
Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat
menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi bersih, Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar
Maha Terpuji. (Q.s. Asy-Syura: 28) Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-
binatang ternak dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya Kami telah
َ‫نزلُونَ لَو نَشَآ ُء َجعَلنَاهُ أ ُ َجا ًجا فَلَول‬
ِ ‫أَفَ َر َءيت ُ ُم ال َمآ َء الذِي ت َش َربُون َءأَنتُم أَنزَ لت ُ ُموهُ ِمنَ ال ُمز ِن أَم نَحنُ ال ُم‬
mempergilirkan hujan itu di antara manusia supaya mereka mengambil pelajaran
َ‫تَش ُك ُرون‬ (daripadanya); maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari
(nikmat). (Q.s. Al-Furqan: 50)
Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang
menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan, Kalau kami kehendaki Ayyuhal ikhwah fillah ! Setiap kali Allah Subhanahu Wata’ala
niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur (Q.s. Al- menimpakan musibah atau cobaan kepada penduduk bumi,
Waqi’ah: 70) sesungguhnya Dia ingin mengetahui siapakah orang-orang yang jujur
dan siapakah orang-orang yang dusta. Dan Allah Subhanahu Wata’ala
‫قُل أ َ َر َءيتُم ِإن أَص َب َح َمآ ُؤ ُكم غَو ًرا فَ َمن َيأتِي ُكم ِب َمآء م ِعين‬ juga hendak melihat siapa di antara mereka yang mau bertobat dan
kembali ke jalan yang benar.
‫آن ا ْل َع ِظ ْي ِم‪َ ،‬ونَفَ َع ِن ْي َو ِإيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِم َن اْآل َيا ِ‬
‫ت‬ ‫اركَ هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم ِفي ا ْلقُ ْر ِ‬ ‫َب َ‬
‫س ِم ْي ُع ا ْل َع ِل ْي ُم‪.‬‬
‫الذك ِْر ا ْل َح ِك ْي ِم‪َ ،‬وتَقَ َب َّل هللاُ ِمنِ ْي َو ِم ْن ُك ْم ِتالَ َوتَهُ‪ِ ،‬إنَّهُ ُه َو ال َّ‬
‫َو ِ‬

‫‪Tanda-Tanda Kebesaran Allah di Bumi‬‬


‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫ست َ ْغ ِف ُرهُ‪َ ،‬ونَعُ ْوذُ بِاهللِ ِم ْن ش ُُر ْو ِر أ َ ْنفُ ِ‬


‫سنَا‬ ‫ست َ ِع ْينُهُ َونَ ْ‬‫إِ َّن ا ْل َح ْم َد ِ َّّلِلِ‪ ،‬نَحْ َم ُدهُ َو َن ْ‬
‫ض ِل ْل فَالَ َهاد َ‬
‫ِي لَهُ‪.‬‬ ‫ت أ َ ْع َما ِل َنا‪َ .‬م ْن يَ ْه ِد هللاُ فَالَ ُم ِض َّل لَهُ َو َم ْن يُ ْ‬ ‫س ِيئَا ِ‬ ‫َو ِم ْن َ‬
‫س ْولُهُ‪.‬‬ ‫ش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّمدًا َ‬
‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫ش َه ُد أ َ ْن الَ إِلَ َه إِالَّ هللاُ َوأ َ ْ‬ ‫َوأ َ ْ‬

‫ق ت ُ َقاتِ ِه َوالَ ت َ ُم ْوت ُ َّن إِالَّ َوأَنت ُ ْم ُّم ْ‬


‫س ِل ُم ْو َن‪.‬‬ ‫يَا أَيُّها َ الَّ ِذ ْي َن َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َح َّ‬

‫اح َد ٍة َو َخ َلقَ ِم ْن َها َز ْو َج َها‬ ‫ِي َخلَقَ ُك ْم ِم ْن نَ ْف ٍس َو ِ‬


‫اس اتَّقُ ْوا َربَّ ُك ُم الَّذ ْ‬ ‫يَا أَيُّ َها النَّ ُ‬
‫سآ َءلُ ْو َن ِب ِه َواْأل َ ْر َحا َم إِ َّن‬ ‫سآ ًء َواتَّقُوا هللاَ الَّذ ْ‬
‫ِي ت َ َ‬ ‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجاالً َكثِ ْي ًرا َونِ َ‬ ‫َوبَ َّ‬
‫علَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‪.‬‬ ‫هللاَ ك َ‬
‫َان َ‬
‫ص ِل ْح لَ ُك ْم أ َ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغ ِف ْر‬ َ ً‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ ْي َن َءا َمنُوا اتَّقُوا هللاَ َوقُ ْولُ ْوا قَ ْوال‬
ْ ُ‫ ي‬.‫س ِد ْيدًا‬ “Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan
Allah) untuk orang-orang yang beriman.” (QS:Al-Jaatsiyah | Ayat: 3).
.‫از فَ ْو ًزا ع َِظ ْي ًما‬
َ َ‫س ْولَهُ فَقَ ْد ف‬ َ ‫لَ ُك ْم ذُنُ ْو َب ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع‬
ُ ‫هللا َو َر‬
ِ ‫َوفِي األَر‬
َ‫ض آ َيات ِلل ُموقِنِين‬
ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫ْي ُم َح َّم ٍد‬ ُ ‫اب هللاِ َو َخ ْي َر ا ْل َهدي ِ َهد‬ ُ َ‫ث ِكت‬ ِ ‫صدَقَ ا ْل َح ِد ْي‬ ْ َ ‫أ َ َّما بَ ْع ُد’ فَ ِإ َّن أ‬
ٌ‫ضالَلة‬
َ ‫ع ٍة‬َ ‫ َو ُك َّل ُمحْ َدثَ ٍة ِب ْدعَةٌ َو ُك َّل ِب ْد‬،‫ َوش ََّر األ ُ ُم ْو ِر ُم َح َدثَات ُ َها‬،‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
yakin.” (QS:Adz-Dzaariyat | Ayat: 20).
.‫ضالَلَ ٍة فِي النَّ ِار‬ َ ‫َو ُك َّل‬
(19) ‫ص َبت‬ َ ‫( َوإِلَى ال ِجبَا ِل كَي‬18) ‫ف ُرفِ َعت‬
ِ ُ‫ف ن‬ ِ ‫( َوإِلَى الس َم‬17) ‫ف ُخ ِلقَت‬
َ ‫اء كَي‬ َ ‫اْلبِ ِل كَي‬ ُ ‫أَفَ َال يَن‬
ِ ‫ظ ُرونَ إِلَى‬
‫ان إِلَى َي ْو ِم‬
ٍ ‫س‬َ ْ‫علَى آ ِل ِه َوصَحْ ِب ِه َو َم ْن ت َ ِبعَ ُه ْم ِب ِإح‬
َ ‫علَى ُم َح َّم ٍد َو‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
َ ‫ص ِل‬ ‫س ِط َحت‬
ُ ‫ف‬
َ ‫ض كَي‬ َ
ِ ‫َو ِإلَى األر‬
.‫الد ْي ِن‬
ِ
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan? Dan
langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?
Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS:Al-Ghaasyiyah | Ayat: 17-20).

Betapa agungnya ayat-ayat Allah ‫ ﷻ‬ini. Semuanya menujukkan betapa sempurnanya


Takwa adalah pondasi kebahagiaan dan jalan menuju kesuksesan di dunia dan Dia ‫ﷻ‬. Bumi ini, Allah adakan bukan untuk main-main, sia-sia, atau bahkan berbuat
akhirat. Ketauhilah wahai hamba Allah, Allah ‫ ﷻ‬mengajak hamba-hamba-Nya kebatilan. Yang demikian jauh dari hikmah dan kebaikan. Maha Suci Allah dari
berpikir dan merenungi tanda-tanda kebesaran-Nya yang telah Dia ciptakan. melakukan perbuatan yang sia-sia seperti ini. Allah ‫ ﷻ‬tidak menciptakannya sia-sia.
Merenungi tentang ciptaan-Nya yang sempurna dan agung yang menunjukkan Malah Dia berikan kepada penghuni bumi kenikmatan yang banyak. Kenikmatan
betapa agung dan mulianya pencipta makhluk-makhluk tersebut. Betapa banyak yang tidak hingga jumlahnya.
ayat-ayat Alquran yang memberi penjelasan yang begitu gamblang akan
kesempurnaah sang Khalik, Allah ‫ﷻ‬. (12) ُ‫ف َوالري َحان‬ ِ ‫( َوال َحب ذُو العَص‬11) ‫( فِي َها فَا ِك َهة َوالنخ ُل ذَاتُ األَك َم ِام‬10) ‫ضعَ َها ِلْلَن َِام‬ َ ‫َواألَر‬
َ ‫ض َو‬
ِّ َ ‫فَ ِبأ‬
ِ ‫ي ِ َآل ِء َر ِِّب ُك َما ت ُ َك ِذِّ َب‬
‫ان‬
Ada yang menyatakan, “Dalam segala sesuatu terdapat tanda-tanda keagungan-Nya,
Yang menunjukkan ke-Maha Esaannya”. “Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk(Nya). Di bumi itu ada buah-
buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang
Ibadallah, berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhan kamu yang
manakah yang kamu dustakan?” (QS:Ar-Rahmaan | Ayat: 13).
Di antara tanda-tanda kebesaran dan keagungan Allah ‫ ﷻ‬yang menunjukkan ke-
Maha Sempurnaan-Nya adalah bumi ini. Bumi yang menjadi tempat manusia hidup Ibadallah,
dan berjalan di atasanya. Di dalam bumi sendiri sangat banyak tanda-tanda
kebesaran Allah yang menunjukkan Dialah Yang Maha Sempurna. Allah ‫ﷻ‬, Di antara tanda kebesaran dan kekuasaan Allah ‫ ﷻ‬di bumi adalah Allah tidak
menjadikan bumi itu bergoncang atau hancur menghilang. Padahal ia berada di alam
ِ ‫ت َواألَر‬
َ‫ض َآليَات ِلل ُمؤ ِمنِين‬ ِ ‫إِن فِي الس َم َاوا‬ yang memiliki ruang. Ada benda-benda tata surya yang bisa saling menghancurkan.
Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

ً ُ‫س َك ُه َما ِمن أ َ َحد ِمن بَع ِد ِه ِإنهُ َكانَ َح ِلي ًما َغف‬
‫ورا‬ َ ‫ول َولَئِن زَ الَتَا ِإن أَم‬
َ ‫ض أَن ت َُز‬
َ ‫ت َواألَر‬
ِ ‫ِإن َللاَ يُم ِسكُ الس َم َاوا‬
“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh ً ‫سا‬
‫طا‬ َ ‫َوَللاُ َجعَ َل لَ ُك ُم األ َر‬
َ ِ‫ض ب‬
jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang pun yang dapat menahan keduanya
selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.” “Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan.” (QS:Nuh | Ayat: 19).
(QS:Faathir | Ayat: 41).
Dan firman-Nya juga,
Dia ‫ ﷻ‬juga berfirman,
‫ور‬
ُ ‫ش‬ُ ‫شوا فِي َمنَا ِك ِب َها َو ُكلُوا ِمن ِرزقِ ِه َوإِلَي ِه الن‬
ُ ‫ول فَام‬ َ ‫ه َُو الذِي َجعَ َل لَ ُك ُم األَر‬
ً ُ‫ض ذَل‬
‫ض ِبأَم ِر ِه‬
ُ ‫وم الس َما ُء َواألَر‬
َ ُ‫َو ِمن آيَاتِ ِه أَن تَق‬
“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah
iradat-Nya.” (QS:Ar-Ruum | Ayat: 25). kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS:Al-Mulk | Ayat: 15).

Maha Besar dan Maha Suci Allah. Betapa agungnya kekuasaan-Nya. Dia َ ‫َواألَر‬
‫ض َمدَدنَاهَا‬
berkemampuan menahan bumi agar tidak bergoncang dan menghilang. Ini adalah
tanda kekuasaan-Nya dan kesempurnaan ciptaan-Nya. Tidak ada sesembahan- “Dan Kami hamparkan bumi itu.” (QS:Qaaf | Ayat: 7).
sesembahan selain Allah yang dapat melakukan demikian. Bahkan sesembahan
selain Allah ‫ ﷻ‬tidak mampu menolak bahaya dan mendatangkan manfaat untuk diri Alangkah agung penciptan-Nya. Allah menghamparkan bumi. Di atasnya ada jalan-
mereka sendiri. Dia-lah Allah ‫ﷻ‬, Rabb Yang Maha Agung. jalan. Padanya juga kapal-kapal bisa berlayar. Di bumi itu pula manusia dan
makhluk-makhluk lainnya mengais rezeki mereka dan mencari kenikmatan-
Allah menyempurnakan penciptaan bumi dengan memancangkan gunung-gunung kenimatan yang telah Allah anugerahkan. Alangkah agung dan sempurna ciptaan-
sebagai pengokoh dumi dan juga sebagai keindahan serta nikmat-nikmat lainnya. Nya.

‫ي أَن ت َِميدَ ِب ُكم‬ ِ ‫َوأَلقَى فِي األَر‬


َ ‫ض َر َوا ِس‬ Ibadallah,

“Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang Di antara tanda kebesaran Allah yang lainnya, yang ada di bumi adalah Anda
bersama kamu.” (QS:An-Nahl | Ayat: 15). melihat ada bagian bumi yang kering yang tidak tumbuh di sana tumbuh-tumbuhan,
kemudian Allah ‫ ﷻ‬turunkan air lalu tumbuhlah tumbuh-tumbuhan yang hijau
َ ‫َوال ِج َبا َل أَر‬
‫ساه‬ menyejukkan pandangan. Dan ini adalah ayat-ayat Allah ‫ ﷻ‬yang menunjukkan
kebesaran-Nya. Menunjukkan Dialah Tuhan yang sebenarnya. Dan Dialah yang
“Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh.” (QS:An-Naazi’aat | Ayat: berkuasa atas segala sesuatu. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,
32).
‫( ذَلِكَ ِبأَن َللاَ ه َُو‬5) ‫َامدَة ً َفإِذَا أَنزَ لنَا َع َلي َها ال َما َء اهت َزت َو َر َبت َوأَن َبت َت ِمن ُك ِِّل زَ وج َب ِهيج‬
ِ ‫ضه‬َ ‫َوت ََرى األَر‬
Allah ‫ ﷻ‬menjadikan gunung untuk menjaga agar bumi tidak bergoncang. Gunung- ُ َ
‫ب ِفي َها َوأن َللاَ َيبعَث َمن فِي‬ َ ‫( َوأن السا َعة آتِيَة َل َري‬6) ‫ال َحق َوأَنهُ يُحي ِ ال َموت َى َوأنهُ َعلى ك ِِّل شَيء قَدِير‬
َ َ ُ َ َ
gunung itu tegak dan menghujam ke dalam bumi. Allah ‫ ﷻ‬menjadikannya bagaikan ِ ‫القُب‬
‫ُور‬
paku untuk bumi agar ia tetap kuat dan kokoh.
“Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
Kemudian Allah menghamparkan bumi ini untuk para hamba-Nya. Agar hamba- atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam
hamba tersebut bisa hidup di atasnya. Allah ‫ ﷻ‬berfirman, tumbuh-tumbuhan yang indah. Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah,
Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati kehilangan ketenangan mereka. Itu hanya terjadi di sebagian tempat dan dalam
dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya hari waktu yang singkat. Apabila gempa itu sangat kuat, maka ia bisa membinasakan
kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah manusia.
membangkitkan semua orang di dalam kubur.” (QS:Al-Hajj | Ayat: 5-7).
Kita mendengar baru-baru ini terjadi gempa di sebagian wilayah dunia. Terjadi
Ibadallah, dalam suatu malam, namun mengakibatkan ribuan nyawa melayang. Ribuan
manusia binasa dalam satu waktu saja. Rumah-rumah mereka hancur. Kebun dan
Tanda-tanda kebesaran dan keagungan-Nya yang lain, yang ada di muka bumi ladang mereka rusak. Ini adalah tanda kebesaran Allah. Allah ‫ ﷻ‬mampu mematikan
adalah variasinya jenis-jenis tumbuhan. Beda bentuknya, warnanya, buahnya, ribuan manusia dalam satu waktu. Dialah yang kuasa atas segala sesuatu. Allah ‫ﷻ‬
rasanya, dll. padahal tumbuh-tumbuhan itu disirami dengan air yang sama. Yaitu air berfirman,
yang berasal dari langit yang sama. Alangkah agungnya tanda-tanda kebesaran-Nya.
Allah ‫ ﷻ‬berfirman, ‫ت إِل ت َخ ِويفًا‬
ِ ‫َو َما نُر ِس ُل بِاآليَا‬

ِ ‫صن َوان يُسقَى بِ َماء َو‬


‫احد‬ ِ ‫صن َوان َوغَي ُر‬ ِ ‫طع ُمت َ َجا ِو َرات َو َجنات ِمن أَعنَاب َوزَ رع َون َِخيل‬ ِ ‫َوفِي األَر‬
َ ِ‫ض ق‬ “Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.” (QS:Al-
َ‫ض َها َعلَى َبعض فِي األ ُ ُك ِل ِإن فِي ذَلِكَ َآل َيات ِلقَوم َيع ِقلُون‬ ِّ ِ َ‫َونُف‬
َ ‫ض ُل َبع‬ Israa’ | Ayat: 59).

“Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun Allah ‫ ﷻ‬memberi pengajaran dan pelajaran bagi hamba-hamba-Nya. Agar mereka
anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak kembali ingat betapa mereka itu lemah dan Allah ‫ ﷻ‬adalah yang Maha Kuat, Maha
bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam- Mulia, dan Maha Sempurna. Dia kuasa atas segala sesuatu.
tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir.” Tidakkah hamba-hamba Allah mengingat nikmat tenang dan tidak bergoncangnya
(QS:Ar-Ra’d | Ayat: 4). bumi. Bumi tempat mereka tinggal dan berjalan. Renungkanlah wahai hamba Allah,
kalau sekiranya bumi yang ada di bawah kita ini, yang kita sedang duduk dan
Ibadallah, berjalan di atasnya, ia terus bergetar, bagaimana keadaan kita? Bagaimana keadaan
manusia? Bagimana keadaan rumah-rumah dan bangunan? Bagaimana keadaan
Allah jadikan bumi ini kokoh bagi para hamba-Nya. Bumi itu tenang tidak membuat tanaman di perkebunan?
orang yang tinggal di atasnya berdesak-desakan. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,
Ibadallah,
َ ‫َللاُ الذِي َجعَ َل لَ ُك ُم األَر‬
ً ‫ض قَ َر‬
‫ارا‬
Manfaat itulah yang kadang tidak kita rasakan seabgai kenikmatan. Ketenangan
“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap…” (QS:Al-Mu’min | bumi inilah yang sudah kita anggap biasa sehingga sedikitnya syukur kita kepada-
Ayat: 64). Nya. Hendaknya kita merenungkan tanda kebesaran Allah. Hendaknya kita
menyambut seruan dan perintah-Nya. Ada seorang ulama salaf yang berkata ketika
Bumi itu kokoh, orang yang berjalan di atasnya tenang tidak terombang-ambing. terjadi gempa. Ia berkata kepada orang-orang, “Sesungguhnya Rabb kalian
Alangkah besar tanda kekuasaan Allah ‫ ﷻ‬di bumi. mengingatkan kalian agar kembali kepada-Nya”. Hendaknya seorang hamba
kembali dan bertaubat kepada Allah. Mengingat kebesaran-Nya. Mengingat kembali
Perhatikan dan renungkanlah, ketika bumi ini bergoncang, goncangan gempa yang bahwasanya Allah menciptakan mereka untuk menaati mereka.
hanya terjadi pada suatu waktu dan pada bagian tertentu saja. Lihatlah manusia
‫‪Dijelaskan dalam buku-buku sirah bahwasanya terjadi gempa bumi di Kota‬‬ ‫‪Khutbah Kedua :‬‬
‫‪Madinah, di zaman Umar bin al-Khattab radhiallahu ‘anhu. Umar pun berdiri dan‬‬
‫لى ت َ ْو ِف ْي ِق ِه َوا ِْم ِتنَا ِن ِه‪َ .‬وا َ ْش َهدُ ا َ ْن الَ اِلَهَ اِالَّ‬
‫ش ْك ُر لَهُ َع َ‬
‫سا ِن ِه َوال ُّ‬ ‫ا َ ْل َح ْمدُ هللِ َع َ‬
‫لى ا ِْح َ‬
‫‪berkhotbah menasihati dan mengingatkan masyarakat. Di antara yang beliau‬‬
‫‪katakana adalah, “Kalau gempa ini terjadi lagi, aku tidak akan tinggal bersama‬‬
‫‪kalian lagi di kota ini”. Maksud beliau tidak mau lagi, karena kalian setelah bersalah‬‬
‫‪tidak segera kembali kepada Allah.‬‬ ‫س ْولُهُ الدَّا ِعى‬ ‫هللاُ َوهللاُ َو ْحدَهُ الَ ش َِري َْك لَهُ َوا َ ْش َهد ُ ا َ َّن َ‬
‫س ِيّدَنَا ُم َح َّمدًا َع ْبدُهُ َو َر ُ‬
‫‪Ibadallah,‬‬ ‫س ِلّ ْم ت َ ْس ِل ْي ًما‬ ‫س ِيّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى ا َ ِل ِه َوا َ ْ‬
‫ص َحا ِب ِه َو َ‬ ‫ص ِّل َعلَى َ‬
‫ِلى ِرض َْوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫ا َ‬
‫‪Hendaknya kita bertaubat kepada Allah. Mengingat nikmat-nikmat dan anugerah-‬‬ ‫ِكثي ًْرا‬
‫‪Nya kepada kita. Mengingat apa yang telah Dia beri kepada kita di bumi ini. Dia‬‬
‫‪mengadakan kita dari tidak ada. Dia telah membuat bumi tenang sehingga kita bisa‬‬
‫‪hidup dan berjalan di atasnya dengan tenang pula. Kepada Allah lah kita semestinya‬‬
‫اس اِتَّقُوهللاَ فِ ْي َما ا َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َع َّما نَ َهى‬
‫َّما بَ ْعدُ فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫َوا ْعلَ ُم ْوا ا َ َّن هللاّ ا َ َم َر ُك ْم ِبا َ ْم ٍر َبدَأ َ ِف ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْد ِس ِه َوقَا َل‬
‫‪taat. Dan kepada-Nya pula mestinya kita merasa takut. Wajib agi kita para hamba‬‬
‫‪menerima perintah-perintah-Nya. Dan rahmat serta kasih sayang-Nya lah yang kita‬‬
‫‪harapkan.‬‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه‬‫لى النَّ ِبى يآ اَيُّ َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬ ‫صلُّ ْونَ َع َ‬ ‫ت َعاَلَى ا َِّن هللاَ َو َمآل ئِ َكتَهُ يُ َ‬
‫ع ْن ِعبَادَ ِتي‬ ‫الر ِجيْم ‪ :‬إِ َّن الَّذِينَ يَ ْستَ ْكبِ ُرونَ َ‬ ‫ان َّ‬ ‫ط ِ‬ ‫عوذُ بِاهللاِ ِمنَ ال َّ‬
‫ش ْي َ‬ ‫أ ُ‬ ‫س ِلّ ْم َو َعلَى آ ِل‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫ص ِّل َعلَى َ‬
‫س ِيّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫س ِلّ ُم ْوا ت َ ْس ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫َو َ‬
‫س َي ْد ُخلُونَ َج َهنَّ َم دَا ِخ ِرينَ ‪.‬‬ ‫آن ْالعَ ِظي ِْم‪َ ،‬‬ ‫ار َك هللاُ ِل ْي َولَ ُك ْم ِفي ْالقُ ْر ِ‬ ‫َب َ‬
‫ت َوال ِذّ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪َ ،‬وتَقَبَ َّل هللاُ ِمنِّ ْي‬ ‫َونَفَ َعنِ ْي َو ِإيَّا ُك ْم ِب َما فِ ْي ِه ِمنَ اْآليَا ِ‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن‬ ‫ار َ‬ ‫س ِل َك َو َمآلئِ َك ِة اْل ُمقَ َّربِيْنَ َو ْ‬
‫س ِيّدِنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ا َ ْنبِيآئِ َك َو ُر ُ‬
‫َ‬
‫س ِم ْي ُع ْالعَ ِل ْي ُم‪ .‬أَقُ ْو ُل قَ ْو ِل ْي َهذَا َوأ َ ْستَ ْغ ِف ُر هللاَ‬‫َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ‪ِ ،‬إنَّهُ ُه َو ال َّ‬ ‫عثْ َمان َو َع ِلى َو َع ْن َب ِقيَّ ِة ال َّ‬
‫ص َحا َب ِة‬ ‫رو ُ‬ ‫الرا ِش ِديْنَ ا َ ِبى َب ْك ٍر َو ُ‬
‫ع َم َ‬ ‫اْل ُخلَفَ ِ‬
‫اء َّ‬
‫ت َو ْال ُمؤْ ِمنِيْنَ‬ ‫سائِ ِر ْال ُم ْس ِل ِميْنَ َو ْال ُم ْس ِل َما ِ‬‫ْالعَ ِظي َْم ِل ْي َولَ ُك ْم َو ِل َ‬ ‫عنَّا َمعَ ُه ْم‬
‫ض َ‬ ‫ان اِلَى َي ْو ِم ال ِدّي ِْن َو ْ‬
‫ار َ‬ ‫س ٍ‬‫َوالتَّا ِب ِعيْنَ َوتَا ِب ِعي التَّابِ ِعيْنَ لَ ُه ْم ِبا ِْح َ‬
‫َو ْال ُمؤْ ِمنَاتِ‪ .‬فَا ْست َ ْغ ِف ُر ْوهُ‪ِ ،‬إنَّهُ ُه َو ْالغَفُ ْو ُر َّ‬
‫الر ِح ْي ُم‪.‬‬
‫اح ِميْنَ‬
‫الر ِ‬ ‫ِب َر ْح َمتِ َك يَا ا َ ْر َح َم َّ‬
‫ت َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬
‫ت اَالَ ْحيآ ُء ِم ْن ُه ْم‬ ‫اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِمنِيْنَ َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫ص ْر‬ ‫ش ِْر َك َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫ت الل ُه َّم ا َ ِع َّز اْ ِال ْسالَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َوأ َ ِذ َّل ال ّ‬
‫َواْالَ ْم َوا ِ‬
‫اخذُ ْل َم ْن َخذَ َل اْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو دَ ِ ّم ْر‬ ‫ص َر ال ِدّيْنَ َو ْ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ِع َبادَ َك اْل ُم َو ِ ّح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬
‫سنَةً َوفِى‬
‫ا َ ْعدَا َءال ِدّي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َماتِ َك اِلَى يَ ْو َم ال ِدّي ِْن‪َ ..‬ربَّنَا آتِنا َ فِى الدُّ ْنيَا َح َ‬
‫سن ََاوا ِْن لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا‬
‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬
‫ار‪َ .‬ربَّنَا َ‬
‫اب النَّ ِ‬‫سنَةً َوقِنَا َعذَ َ‬ ‫اْ ِ‬
‫آلخ َر ِة َح َ‬
‫ْتآء ذِى‬‫ان َوإِي ِ‬ ‫س ِ‬ ‫لَنَ ُك ْون ََّن ِمنَ اْلخَا ِس ِريْنَ ‪ِ .‬عبَادَهللاِ ! ا َِّن هللاَ يَأ ْ ُم ُرنَا ِباْل َع ْد ِل َواْ ِال ْح َ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ‬
‫شآء َواْل ُم ْن َك ِر َواْلبَ ْغي يَ ِع ُ‬
‫بى َويَ ْن َهى َع ِن اْلفَ ْح ِ‬ ‫اْلقُ ْر َ‬
‫َوا ْذ ُك ُروهللاَ اْلعَ ِظي َْم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ َع َ‬
‫لى نِعَ ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ ا َ ْكبَ ْر‬

Anda mungkin juga menyukai