Anda di halaman 1dari 7

EDISI 154/ Jum’at, 1 Maret 2024

KHUTBAH I

َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ‫ْ ُ ُ ْو‬ ُ ُ َ َ ْ ْ َ ْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ َّ َ ْ َ ْ َّ
‫ات‬ِ ‫اهلل ِمن شر ِر أنف ِسنا و ِمن س ِيئ‬ ِ ‫ّلِل نح َمده ونست ِع ْينه ونستغ ِف ُره ونعوذ ِب‬ ِ ِ ‫ِإن الحمد‬
َ ُ َ ْ َ ُ َّ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َّ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ
‫ أشهد أن َل ِإله ِإَل هللا وحده َل‬.‫ من يه ِد ِه هللا فال م ِضل له ومن يض ِلل فال ه ِادي له‬،‫أعم ِالنا‬
َ َ َ َّ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ
‫ش ِريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله اللهم ص ِل وس ِلم على س ِي ِدنا ون ِب ِينا محمد وعلى‬
َّ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ َ ٰ ْ َّ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ََ
ِ ‫ ف ِإني أو ِصيكم ونف ِس ي ِبتقوى‬،‫ ِعباد الرحم ِن‬: ‫ أما بعد‬.‫ِآل ِه وأصح ِاب ِه أجم ِعين‬
،‫هللا اْلن ِان‬
َ‫َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َّ ُ َّ َ َ َّ ُ َ َ َ َ ُ ُ َّ َّ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ ن‬ َْ
‫ يا أيها ال ِذين آمنوا اتقوا ّٰللا حق تق ِات ِه وَل تموتن ِإَل وأنتم مس ِلمو‬: ‫الق ِائ ِل ِفي ِك َت ِاب ِه الكريم‬

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah nahi munkar (menyeru kepada kebaikan


dan mencegah kemunkaran).

Lika-liku kehidupan umat manusia


berjalan pasang surut. Ada saat umat Kerusakan fisik dan moral tidak boleh
mengalami kemajuan, kemuliaan, dan kita biarkan terjadi begitu saja. Harus
kejayaan. Ada pula masa di mana umat ada tindakan nyata dalam menghilang-
mengalami kemunduran, kemorosotan, kan, atau setidaknya mengurangi ke-
dan bahkan kebinasaan. munkaran serta menyuburkan kebaikan
di tengah masyarakat.

Maju dan mundur, mulia dan hina, jaya


dan ambruknya umat bisa terjadi karena Hadirin yang Dirahmati Allah
beberapa sebab. Ada tiga sebab kebina-
saan yang perlu kita pahami dan kita
Allah SWT tidak suka kepada orang-
hindari.
orang yang melakukan kerusakan dalam
segala bentuknya, sebagaimana firman
Sebab pertama kehancuran umat adalah Allah SWT :
keengganan melakukan melakukan
amar makruf nahi munkar. Jika kita َ َ ‫َّ ه‬ َ ْ َ َ َ ْ َْ ََ
ingin menjadi umat yang mulia, unggul ‫ّٰللا َل ُي ِح ُّب‬ ‫ض ِۗان‬
ِ
ْ‫اَلر‬ ‫وَل تب ِغ الفساد ِفى‬
di berbagai bidang, maju dalam banyak
ُْ
hal, jangan kita tinggalkan amar makruf ‫اْل ْف ِس ِد ْي َن‬
EDISI 154/ Jum’at, 1 Maret 2024
"Janganlah kamu berbuat kerusakan di "Maka setelah mereka melupakan apa
bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai yang diperingatkan kepada mereka, Kami
orang yang berbuat kerusakan." (QS. al- selamatkan orang-orang yang melarang
Qashas : 77) orang berbuat jahat dan Kami timpakan
kepada orang-orang yang zalim siksaan
yang keras, disebabkan mereka selalu
Umat yang peduli dengan keadaan sekitar,
berbuat fasik." (QS. al-A'raf : 165)
berusaha menegakkan aturan sebagaimana
mestinya, tidak acuh saat ada maksiat
seperti peredaran minuman keras, Sufyan Ats-Tsauri berkata, “Jika engkau
narkoba, perjudian, perzinaan, dan melaksanakan amar makruf, berarti
sebagainya, maka mereka adalah kaum engkau telah menguatkan punggung kaum
yang akan diselamatkan oleh Allah SWT. mukminin. Dan jika engkau melaksana-
kan nahi munkar, berarti engkau telah
membuat sedih kaum munafikin.”
Sebaliknya, umat yang masa bodoh
dengan kemunkaran, baginya yang
terpenting beribadah dengan baik, Kaum Muslimin Hafidzakumullah
melaksanakan salat setiap hari, waktunya
puasa mereka berpuasa, waktunya
Kedua, sebab kehancuran umat adalah
mengaji mereka mengaji, tapi ada maksiat
tenggelam dalam kehidupan dunia. Dunia
ada kerusakan di lingkungannya, dia tidak
bukan sesuatu yang haram untuk kita
mau ambil pusing, tidak memiliki
miliki. Kita boleh menikmati dunia
kepedulian sedikit pun meski mengingkari
sebagai ladang beramal saleh. Kita boleh
dengan hati, maka perbuatan ini menjadi
menikmati dunia sesuai kebutuhan, dunia
sebab mendapatkan azab dan siksa yang
yang kita kendalikan bukan dunia yang
pedih, baik di dunia mau pun di akhirat,
mengendalikan kita.
sebagaimana firman Allah SWT :

َّ َ َ ََ
‫فل َّما ن ُس ْوا َما ُذ ِك ُر ْوا ِب ٖٓه ا ْن َج ْي َنا ال ِذ ْي َن َي ْن َه ْو َن‬
Kalau kita dikendalikan dunia, kita akan
menyimpang dari tuntunan ajaran agama

‫اب‬ٍۢ ‫الس ْْۤو ِء َوَا َخ ْذ َنا َّال ِذ ْي َن َظ َل ُم ْوا ب َع َذ‬ ُّ ‫َعن‬ lantaran tenggelam di dalamnya. Dikata-
ِ ِ kan tenggelam dalam kenikmatan dunia

َ ٍۢ ْ َ
‫س ِب َما ك ُان ْوا َي ْف ُس ُق ْو َن‬
ketika kita menjadikan dunia sebagai
‫ِبـي‬ segala-galanya yang seakan-akan kita
hidup selama-lamanya, sehingga kita akan

EDISI 154/ Jum’at, 1 Maret 2024


melakukan apa saja untuk mendapatkan- menenggak minuman keras, berjudi, dan
nya, tak peduli apakah jalan yang perbuatan buruk lainnya, menjadi noktah
ditempuh halal atau haram. hitam dalam catatan amal perbuatan
seseorang.

Ingatlah bahwa kenikmatan akhirat jauh


lebih besar dari apa yang kita rasakan di Tindakan-tindakan culas nan hina seperti
dunia. Dunia hanya sementara akhirat di atas menjadi faktor kebinasaan suatu
selamanya. Karena itu, Rasul SAW umat dan sebab turunnya azab yang penuh
memberikan perumpamaan dunia dengan dengan penderitaan di akhirat kelak. Kita
akhirat dengan setetes air yang keluar dari bisa belajar dari keadaan umat masa
jari dibanding dengan air di lautan : lampau yang disiksa oleh Allah dengan
berbagai model siksaan. Allah SWT
berfirman :
ْ َّ َ ْ ُّ َ ‫َو‬
‫اآلخ َرِة ِإَل ِمث ُل َما َي ْج َع ُل‬
ِ ‫هللا ما الدنيا ِفي‬
ِ
َ ْ َ َ ٍْۢ َ َ ْ َ َ ‫َ ُ ا‬
ُ ْ َ َ ْ ُ ََْْ َْ ُ َ َ ْ ْ ُ ُ َ َ
‫أحدكم ِإصبعه ِفي الي ِم فلينظر ِبم ير ِجع؟‬ ‫فكال اخذنا ِبذن ِب ٖۙه ف ِم ْن ُه ْم َّم ْن ا ْر َسل َنا َعل ْي ِه‬
ُ َّ ُ ْ َ َ َ ْ َّ ْ ُ ْ َ ً َ
‫الص ْي َحة َۚو ِم ْن ُه ْم‬ ‫اصبا ۚو ِمنهم من اخذته‬ ِ ‫ح‬
ۚ ْ َْ َْ َ
‫ض َو ِم ْن ُه ْم َّم ْن اغ َرق َنا‬ َۚ ‫اَل ْر‬ ‫َّم ْن خ َس ْف َنا ِب ِه‬
"Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan
akhirat kecuali seperti seseorang dari

ْ َ ٖٓ ُ َ ٰ ْ ُ‫ََ َ َ ه‬
‫ّٰللا ِل َيظ ِل َم ُه ْم َول ِك ْن كان ْوا ان ُف َس ُه ْم‬
kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka
lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia ‫وما كان‬
keluarkan dari laut?" (HR. Muslim)
ْ
‫َيظ ِل ُم ْو َن‬
Jemaah Salat Jumat yang Dimuliakan
Allah
"Maka masing-masing (mereka itu) Kami
azab karena dosa-dosanya, di antara
Penyebab ketiga mengapa suatu umat bisa mereka ada yang Kami timpakan
hancur dan binasa karena perbuatan dosa. kepadanya hujan batu kerikil, ada yang
Dosa adalah penilaian buruk yang ditimpa suara keras yang mengguntur, ada
diberikan oleh Allah SWT atas suatu yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan
perbuatan. Syirik, durhaka kepada orang ada pula yang Kami tenggelamkan. Allah
tua, mensia-siakan anak, menghilangkan sama sekali tidak hendak menzalimi
nyawa sesama, berbuat curang, dusta, mereka, akan tetapi merekalah yang
EDISI 154/ Jum’at, 1 Maret 2024
menzalimi diri mereka sendiri." (QS. al- kehancuran dan kesengsaraan. Bersama-
'Ankabut : 40) sama kita bergerak melestarikan nilai-nilai
kebaikan seperti apa yang dikehendaki
oleh Allah SWT dan Rasul-Nya SAW.
Nabi Adam AS dan Iblis memiliki
Inilah kunci keselamatan dan
perbedaan keadaan yang sangat jauh
kebahagiaan.
karena perbedaan keduanya dalam
memandang perbuatan dosa. Nabi Adam
diangkat derajatnya, diberi kemuliaan dan Insya Allah dengan langkah-langkah kecil
limpahan rahmat. Sedangkan Iblis hidup akan berubah menjadi gerakan dan
terhina selama-lamanya. gebrakan dahsyat dalam menegakkan
nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan
sehari-hari. Demikian pesan khutbah
Muhammad al-Maruzi berkata,
Jumat pada hari ini. Semoga bermanfaat
"Sesungguhnya iblis itu celaka karena
bagi kita semua. Allahummaa Aamiin ya
lima hal : dia tidak mengakui dosanya, dia
Rabbal A'lamin.
tidak menyesalinya, dia tidak mencaci
dirinya karena berdosa, dia tidak cepat
bertobat kepada Allah, dan dia putus asa ،‫الع ِظ ْي ِم‬ َ ‫الق ْرآن‬ ُ ‫هللا لي َو َل ُك ْم في‬ ُ ‫َبا َر َك‬
atas rahmat Allah."
ِ ِ ِ
َ ْ ُ َ ‫َو َن َف‬
‫ني َو ِإ َّياك ْم ِب َما ِف ْي ِه ِم َن اآليا ِت‬ ِ ‫ع‬
"Sebaliknya, Nabi Adam AS menjadi ba-
ُ َ ‫الح ِك ْيم َو َت َق َّب‬ َ ‫َوالذ ْكر‬
hagia karena lima hal : dia mengakui dosa- ‫ني َو ِم ْنك ْم‬ ِ ‫م‬ ِ ‫ل‬ ِ ِ ِ
َُ
nya, menyesalinya, mencaci dirinya
‫ أق ْو ُل‬.‫الع ِل ْي ُم‬ َ ‫السم ْي ُع‬ َّ ‫ِت َال َو َت ُه َإ َّن ُه ُه َو‬
karena dosa, lekas bertobat kepada Allah ِ ِ
dan dia tidak berputus asa atas rahmat
َ َ ْ ُ ََ َ ُ ْ َ ْ ََ َ ْ َ
Allah. Padahal keduanya sama-sama ‫قو ِلي هذا وأستغ ِفر هللا ِلي ولكم وِلسا ِئ ِر‬
bermaksiat (melakukan dosa) kepada
Allah.” ُ
‫َواْل ْؤ ِم ِن ْي َن‬ ‫ات‬ ‫م‬ َ ‫ل‬‫س‬ ْ ُ َ
‫اْل‬ ‫و‬ ‫ن‬ َ ‫ْاْلُ ْسلم ْي‬
ِ ِ ِِ
‫الغ ُف ْو ُر‬ َ َ ُ ُ َّ ُ ‫َ ْ َ ْ ُ ْو‬ َ ُْ َ
Maka dari itu, kita bisa ubah pola perilaku ‫ات فاستغ ِفر ه ِإنه هو‬ ِ ‫واْلؤ ِمن‬
dari perbuatan dosa kepada langkah-
langkah kebaikan agar kita selamat dari .‫الر ِح ْي ُم‬ َّ

EDISI 154/ Jum’at, 1 Maret 2024


‫‪KHUTBAH II‬‬
‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ص َط َفى‪َ ،‬و َع َلى ٰاله َو َأ ْ‬ ‫صل ْي َو ُأ َسل ُم َع َلى َسي ِد َنا ُم َح َّمد ْاْلُ ْ‬ ‫َا ْل َح ْم ُد هّلِل َو َك َفى‪َ ،‬و ُأ َ‬
‫ص َح ِاب ِه أ ْه ِل ال َوفا‪.‬‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫هللا َو ْح َد ُه ََل َشرْي َك َل ُه‪َ ،‬و َأ ْش َه ُد َأ َّن َسي َد َنا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُل ُه َأ َّما َب ْع ُد‪َ ،‬فياَ‬
‫َأ ْش َه ُد َأ ْن ََّل إ ٰل َه إ ََّل ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َ ْ‬
‫أ ُّي َها اْلُ ْس ِل ُم ْو َن‬

‫َّ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُ ْ َ َّ َ َ ُ َ‬ ‫ََْ‬ ‫ُْ ُ ََْ‬


‫الصال ِة‬ ‫هللا أ َم َرك ْم ِبأ ْمر َع ِظ ْيم‪ ،‬أ َم َرك ْم ِب‬ ‫أو ِص ْيك ْم ونف ِس ْي ِبتقوى ِ‬
‫هللا الع ِل ِي الع ِظي ِم واعلموا أن‬
‫ْ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ َّ َ َ ُّ َ َّ َ َ ُ َ ُّ‬ ‫َ َّ َ َ َ‬
‫صلوا‬ ‫السال ِم َعلى ن ِب ِي ِه الك ِري ِم فقال‪ِ :‬إن هللا ومال ِئكته يصلون على الن ِب ِي‪ ،‬يا أيها ال ِذين آمنوا‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َعل ْي ِه َو َس ِل ُموا ت ْس ِل ًيما‬

‫َ ٰ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ه ُ َّ َ َ َ َ َ ُ َ َّ َ َ َ ٰ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َّ‬


‫صل ْي َت َعلى َس ِي ِدنا ِإ ْب َر ِاه ْي َم َو َعلى ا ِل‬ ‫اللهم ص ِل على س ِي ِدنا محمد وعلى ا ِل س ِي ِدنا محمد كما‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ٰ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َس ِي ِدنا ِإ ْب َر ِاه ْي َم َو َبا ِر ْك َعلى َس ِي ِدنا ُم َح َّمد َو َعلى ا ِل َس ِي ِدنا ُم َح َّمد ك َما َب َارك َت َعلى َس ِي ِدنا ِإ ْب َر ِاه ْي َم‬
‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ٰ‬
‫َو َعلى ا ِل َس ِي ِدنا ِإ ْب َر ِاه ْي َم‪ِ ،‬ف ْي ال َع ِاْل ْي َن ِإ َّن َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬

‫َ‬ ‫َ ه‬ ‫ْ َ َْ‬ ‫واْلُ ْؤمن ْي َن َو ْاْلُ ْؤم َن ْ َ ْ‬


‫ْ‬ ‫ْ َ َ ُْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ ه‬
‫ات‪ ،‬الل ُه َّم ْادف ْع َع َّنا‬‫ات اْلح َي ِاء ِمن ُه ْم واْل ْم َو ِ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ات‬ ‫الل ُه َّم اغ ِف ْر ِلل ُم ْس ِل ِمين واْل ْس ِل َم ِ‬
‫َ‬ ‫ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ُّ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َ ْ‬
‫اْل َح َن‪َ ،‬ما ظ َه َر‬ ‫الس ُيوف اْلخت ِلفة والشدا ِئد و ِ‬ ‫البالء والغالء والوباء والفحشاء واْلنكر والبغي و‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ً‬ ‫ُْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ٰ َ َ َّ ً‬
‫اصة َو ِم ْن ُبل َد ِان اْل ْس ِل ِم ْي َن َع َّامة‪ِ ،‬إ َّن َك َعلى ك ِل ش ْيء ق ِد ْي ٌر‬ ‫ِمنها وما بطن‪ِ ،‬من بل ِدنا هذا خ‬

‫ْ ُ َْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ُْْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ‬ ‫َ َ‬


‫هللا‪ ،‬إن هللا يأمر ِبالعد ِل واْلحس ِان و ِإيت ِاء ِذي القربى وينهى ع ِن الفحش ِاء واْلنك ِر‬ ‫ِعباد ِ‬
‫ُ ُ َ َّ ُ َ َ َّ‬ ‫َ َ ْ‬
‫البغ ِي‪َ ،‬ي ِعظك ْم ل َعلك ْم تذك ُر ْون‬ ‫و‬

‫‪EDISI 154/ Jum’at, 1 Maret 2024‬‬


EDISI 154/ Jum’at, 1 Maret 2024

Anda mungkin juga menyukai