Anda di halaman 1dari 3

1

PENGUMPAT DAN PENCELA dan penentu status diri kita apakah kita ini baik,  atau kah kita ini
buruk.
Kaum muslimiin yang dirahmati Allah
Rasulullah pernah mengingatkan kita tentang ini  ”ketahuilah
Bersyukur kita kepada Allah yang senantiasa memberikan nikmat sesungguhnya dalam tubuh terdapat segumpal daging. Apabila
kepada kita. Shalawat dan salam mari kita senantiasa kita segumpal daging ini baik maka baiklah dirinya. Apabila segumpal
sampaikan kepada Rasullah daging itu buruk, maka buruklah dirinya. Segumpal daging itu adalah
hati. (HR. Bukhari-Muslim)
Kaum muslimiin yang dirahmati Allah Kaum muslimiin yang dirahmati Allah

Pada khutbah ini khatib mengajak kita mari merenungi firman yang Karena itu, khatib mengajak kitas semua untuk mendiaknosa diri,

terdapat dalam surah al-humazah : apakah hati ini termasuk hati yang sehat, yang baik atau sebaliknya

kecelakaanlah bagi Setiap pengumpat lagi pencela, yang apakah hati kita ini termasuk hati buruk? Yang tahu hanyalah kita

mengumpulkan harta dan menghitung-hitung. Dia mengira bahwa Allah.

hartanya itu dapat mengkekalkannya. Sekali-kali tidak! Namun jika hati yang ada pada diri kita ini adalah hati yang buruk,

Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam maka khatib mengajak,  mari menyegerkan diri  bertaubat kepada

Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Yaitu) api (yang Allah selagi masih belum terlambat.

disediakan) Allah yang dinyalakan. Yang (membakar) sampai ke


hati.  Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,  (Sedang Kaum muslimiin

mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang. (QS. Al- Salah satu penyakit hati yang mesti diwaspadai keberadaannya

Humazah :1- 9) dalam diri kita adalah mengupat dan mencelah. Dia merupakan

Kaum muslimiin yang dirahmati Allah penyakit yang berbahaya, jika tidak segera diobati tentu laknat dan
murka Allah yang didapat.
Setiap dosa dan kesalahan yang kita buat, tidak akan terlepas
adanyapenyakit hati yang ada dan kita derita. Ia adalah merupakan ‫َو ْي ٌل لِّ ُك ِّل ُه َم َز ٍة لُّ َم َز ۙ ٍة‬
2

Celakalah bagi mereka yang senantiasa mengupat dan mencelah. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(QS.Al-Humazah:1) (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan
Didalam ayat ini terdapat kata al-hamz  dan al-lamz yang janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
mengandung arti pelecehan dan penghancuran. Kata itu ditujukan menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu
kepada orang yang senantiasa  memiliki kebiasaan melecehkan, yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka
memburukan, memfitnah orang lain dan menjatuhkan martabatnya. tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada
Parbuatan ini ia lakukan untuk menjatuhkan martabat orang lain, Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha
sambil menuntujakn kehebatan diri sendiri. Penyayang. (QS. Al-Hujurat :12)
Dalam Tafsir Kementerian Agama, ayat diatas dapat  dipahami Kaum muslimiin yang dirahmati Allah
Celakalah bagi setiap pengumpat atau pencaci, baik dengan ucapan Orang seperti ini, memiliki karater sifat selalu mencari –cari
atau isyarat, dan demikian pula pencela dengan menampilkan kesalahan orang lain. Yang dia lihat hanyalah keburukan orang
keburukan orang lain untuk menghinakannya. Perbuatan ini dibelakangnya. Ketika dihadapkan kepada orang tersebut dia malah
berdampak buruk dalam pergaulan karena mencoreng wibawa dan memuji-muji orang itu seperti menjilat.
kehormatan seseorang, serta menghilangkan kepercayatan kepada Diartikan al-hamz  dan al-lamz penghacuran, karena memang bagi
orang tersebut. mereka yang memiliki sifat ini, akan mendapatkan azab yang dapat
Allah akan timpakan kemurkaan dan azab-Nya kepada setiap orang menghancurkan mereka.
yang mengumpat, mencela, dan menyakiti mereka baik di hadapan
ۨ ۙ ٗ‫الَّ ِذيْ َج َم َع َمااًل وَّ َع َّد َده‬
maupun di belakang mereka.
Dalam ayat lain Allah berfirman : Yaitu orang yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya.

‫الظنِّ ا ِْث ٌم‬


َّ ‫ض‬ َ ْ‫الظ ۖنِّ اِنَّ َبع‬َّ ‫ْن ٰا َم ُنوا اجْ َت ِنب ُْوا َك ِثيْرً ا م َِّن‬Tَ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي‬ (QS. Al-Humazah : 2)

‫ض ُك ْم َبعْ ض ًۗا اَ ُيحِبُّ اَ َح ُد ُك ْم اَنْ َّيْأ ُك َل‬ ُ ْ‫وَّ اَل َت َج َّسس ُْوا َواَل َي ْغ َتبْ بَّع‬ Penyebab adanya sifat ini pada diri seseorang adalah suka

‫َلحْ َم اَ ِخ ْي ِه َم ْي ًتا َف َك ِرهْ ُتم ُْو ۗهُ َوا َّتقُوا هّٰللا َ ۗاِنَّ هّٰللا َ َتوَّ ابٌ رَّ ِح ْي ٌم‬
mengumpulkan harta dan menghitungnya. Ia memandang harta
adalah segala-galanya. Dengan kekayaan yang melimpah dia bisa
mendapatkan segala yang ia inginkan. Dalam padangan hidupnya,
3

kemuliaan, ketinggian derajat, harkat dan martabat hanya ada dalam Yaitu api yang disediakan Allah untuk dinyalakan.Yang membakar
harta. Orang yang mempunyai harta yang sama dengannya ia akan sampai kehati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka.
puji-puji. Sebaliknya orang yang tidak mempunyai harta akan terhina Sedangkan mereka itu diikat  pada tiang-tiang yang panjang. (QS.
dimana-mana. Al-Humazah : 4-9)
Setiap dia mendapatkan tambahan harta, sehingga hartanya Disini, Allah dengan kasih sayangnya kembali mengingatkan, bahwa
semakin banyak, pada waktu itulah timbul kecongkakan untuk perbuatan  mengupat dan mencela itu  jangan lah dilakukan. Jika
menghina orang lain.  Setiap orang yang datang kepadanya ia sudah terlancur di buat maka jangan di teruskan, segera berhenti
terima dengan rasa curiga dengan memandang renda orang dan bertaubat.
tersebut. Jika perbuatan itu diteruskan tentu mendapatkan balasan berupa
Kaum muslimiin yang dirahmati Allah siksaan yang peroleh di dalam neraka yang disebut dengan neraka
ۚٗ‫َيحْ َسبُ اَنَّ َما َل ٗ ٓه اَ ْخ َل َده‬ hutomah.(na’uzubillah).

Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. (QS. Al-


‫اِئر المُسْ لِ ِمي َْن‬ َ ‫َأقُ ْو ُل َق ْولِي َه َذا َواسْ َت ْغ ِف ُر‬
ِ ‫هللا لِي َو َل ُك ْم َول َِس‬
Humazah : 3)
َ ‫ِإ َّن ُه ه َُو ال َس ِم ْي ُع‬
‫العلِ ْي ُم‬
Ini merupakan puncak dari sikap hidupnya. Ia menyangka, dengan KHUTBAH KEDUA
harta yang dia miliki akan melanggengkan hidupnya. Ia terpesona ‫ ِه‬Tِ‫ا م َُح َّم ٍد َو َعلَى آل‬TT‫لِي َْن َن ِب ِّي َن‬T‫ا ِء َوالمرْ َس‬TT‫ َرافِ اَأل ْن ِب َي‬T‫الَ ُم َعلَى َأ ْش‬T‫الس‬
َّ ‫الَةُ َو‬T‫الص‬
َّ ‫ ال ِمي َْن َو‬T‫الع‬ ِ ‫ ُد‬Tْ‫الحم‬
َ ِّ‫هلل َرب‬ َ
‫َأ‬
‫صحْ ِب ِه جْ َم ِعي َْن‬َ ‫و‬.َ
dengan berbagai keistimewaan yang ia dapat sehingga ia lupa,
bahwa kehidupan ini pasti akan berakhir. Ia lupa diri, dan ‫لِّ ْم‬T ‫ص ِّل َو َس‬
َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬.‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬ َ ‫ َياَأيُّها َ الَّ ِذي َْن َءا َم ُن ْوا‬، ِّ‫صلُّ ْو َن َعلَى ال َّن ِبي‬
َ ‫ه ُي‬Tُ ‫هللا َو َمالَِئ َك َت‬
َ َّ‫ِإن‬
‫اركْ َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َو َق َرا َب ِت ِه َوَأ ْز َوا ِج ِه َو ُذرِّ يَّا ِت ِه َأجْ َم ِعي َْن‬ ‫ب‬‫و‬.
ِ َ َ
memandang hidup ini akan terus selama- lamanya. Karena ia
merasa bahwa dengan harta itu dia terpelihara dari gangguan ُ‫ريْبٌ ُم ِجيْب‬T َ ‫ ِإ َّن‬،ِ‫ َوات‬Tْ‫ا ِء ِم ْن ُه ْم َو ْاَألم‬TT‫ت ْاَألحْ َي‬
ِ T‫ك َق‬ ِ ‫ا‬TT‫ت َو ْالمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َن‬
ِ ‫اغفِرْ ل ِْلمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما‬
ْ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ت‬
ِ ‫اجا‬ ْ
َ ‫ت َو َيا َقاضِ َي ال َح‬ ِ ‫َّع َوا‬
َ ‫الد‬
penyakit, terpelihara dangguan keamanan dan bahaya kelaparan.
ْ ِ T‫آ ِء َو ْالمُن َك‬T ‫رْ َبى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ َش‬TTُ‫آِئ ذِي ْالق‬TT‫ان َوِإي َت‬ ‫ْأ‬
Sehingga ia tidak mau terpisah dari hartanya. ِ‫ر َوال َب ْغي‬T ِ ‫هللا َي ُم ُر ُك ْم ِب ْال َع ْد ِل َو ْاِإلحْ َس‬
َ َّ‫ ِإن‬،‫هللا‬
ِ َ‫عِ َباد‬
َّ َ َ ُ َّ َ ُ ُ
‫َيعِظك ْم ل َعلك ْم تذكر ُْو َن‬
Sekali-kali tidak ! sesungguhnya di benar-benar akan dilemparkan ke
dalam neraka hutamah.Dan tahukan kamu apa neraka hutamah itu ? ِ ‫ َف ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو ْادع ُْوهُ َيسْ َت ِجبْ لَ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر‬.
‫هللا َأ ْك َب ُر‬

Anda mungkin juga menyukai