Anda di halaman 1dari 3

MOOREN ULCER

Sejarah
 Bowman ( 11849 ) pertama kali menggambarkan ulkus kornea perifer, yaitu ulkus
serpiginosa kronik dan ulkus roden yang sekarang dikenal dg ulkus mooren.
 Mooren ( 1867) menggambarkan kelainan ulkus ini secara lebih detail.

Epidemiologi
 Ulkus mooren termasuk kasus yg tdk biasa.
 25 % ulkus mooren bilateral adalah tipe benign dan 75 % tipe malignant.
 Keitzman (1968) melaporkan tipe malignant tinggi frekuensi nya pd laki-laki usia
muda di Nigeria. Juga dilaporkan lebih tinggi progresifitas nya pada kulit hitam.

Manifestasi klinik
Ulkus mooren bersifat kronik, progresif, bisa unilateral dan bilateral. Ulkus di
mulai dari perifer kornea di epitel dan stromal, berjalan sikumferensial dan kemudian
sentripetal, merayap di bawah epitel, perjalanan ulkus lambat ke arah sclera.
Ulcerasi di mulai dg adanya infiltrate berwarna abu-abu di limbus, biasanya di
daerah fissure interpalpebra. Dalam beberapa minggu dapat terjadi kerusakan eptel dan
anterior stromal yang kemudian akan bersatu, sedang ke arah posterior kerusakan sampai
ke membrane descemet. Perforasi spontan jarang terjadi, kecuali bila ada trauma
minimal atau terjadi infeksi sekunder. Pada kornea dapat timbul vaskularisasi dan
fibrosis.
Pada pasien mooren ulcer didapat nyeri, mata merah, lakrimasi meningkat,
fotophobia, bisa juga di temukan uveitis anterior, glaucoma sekunder, katarak, irregular
astigmat karena penipisan kornea perifer.
Ada 2 tipe ulkus mooren :
1. Unilateral, biasanya pd usia lebih tua, gejala ringan sampai sedang, slowly
progressive, respon terhadap medika mentosa dan tindakan bedah baik. Pada
tipe ini tidak ada factor predisposisi yg pernah dilaporkan.
2. Bilateral, lebih nyeri, rapidly progressive, usia lebih muda, respon terhadap
medikamentosa dan tindakan bedah jelek, lebih sering terjadi perforasi.
Pathogenesa
Etiologi ulkus mooren tidak di ketahui, adapun faktor predisposisi adalah :
1. Trauma pd mata sebelumnya.
2. Tindakan bedah : ekstraksi katarak, Penetrating keratoplasty
3. Infeksi parasit : Helminthiasis
4. Benda asing
5. Chemical burn
6. Infeksi herpes sinplek dan herpes zoster
7. Infeksi hepatitis C kronik yg sudah di terapi interferon.
Patogenesa ulkus mooren secara jelas tidak di ketahui, di duga peranan proses
autoimun. Sel-sel yg ada pd ulkus dan keratocytes menghasilkan MHC class II antigen .
di duga terjadi autoreaktifitas antara kornea dan antigen spesifik.Penyimpangan dari
HLA-DR antigen dari sel limbal dapat memicu rekasi autoimun di perifer kornea.
Mekanisme imunitas humoral dan seluler terlibat dalam proses destruksi kornea.
Pada pasien mooren ulcer di temukan :
 Defisiensi T sel suppressor
 Peninggian level Ig A
 Peninggian plasma sel dan limfosit di konjungtiva dekat ulkus
 Terjadi reaksi immunoglobulin dan complement di epitel konjungtiva dan
perifer kornea.

Diferensial Diagnosis
DD/ Peripheral ulcerative Keratitis adalah :
1. Ocular infeksi : Bakterial ( Stafilokokkus, streptokokkus, GO, Moraxella,
Haemophilus ), viral ( Herpes simplek ), Acanthamuba, fungi.
2. Ocular Non infeksi : exposure, dry eye, Terrien;s marginal degeneration,
Pellucid degeneration.
3. Sistemik infeksi : TB, Syfhilis, Herpas zoster, AIDS. Hepatitis C,
Helminthiasis.
4. Sistemik Non Infeksi : RA. SLE, Wagener’s granulomatosus, Polyartritis
Nodosa, Sjogren Syndrom, Behcet Syndrome.
Managemen
 Sulit dan sering tidak memuaskan
 Dapat kembali setelah dilakukan keratoplasty
 Tujuan therapy : mengatasi proses inflamasi dan menjaga integritas struktus mata
 Kortikosteroid topical
 Lensa kontak
 Acetyl cysteine ( Mucomyst 10% ) dan L- cysteine
 Collagenase inhibitor
 Immuno suppressive : kortikosteroid, cyclophospamide, methotrexate,
cyclosporine Topical ( Restasis ED) dan sistemik ( Sandimun ).
 Interferon : bila di duga bersamaan dg hepatitis C
 Eksisi limbal konjungtiva
 Cryotherapi
 Tindakan bedah pada fase akut : Lamellar keratectomy, delimiting keratotomy,
konjungtival flap, periosteal graft.
 Tindakan pada ancaman perforasi : lem cyanoacrylate, tindakan bedah.
 Bila inflamasi sudah teratasi maka dilakukan perbaikan visual acuity.

Anda mungkin juga menyukai