Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

BIAYA BAHAN BAKU

DOSEN PENGAMPU :
WAYAN ENY MARIANI, S.M.B., M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
1. KADEK DHEA PRATIWI (02 / 2115654006)
2. MADE SRI WIDHIANI (05 / 2115654019)
3. I GUSTI AYU DEVI PRAMIESTHI PUTRI (07 / 2115654024)
4. PUTU YUNTIA SUKMA DEWANI (08 / 2115654027)
5. PUTU EKA APRILIA WAHYUNI (13 / 2115654040)
6. I WAYAN UGI DHARMA AMBARA PUTRA (14 / 2115654042)
7. NI NYOMAN ALIT SRI WAHYUNI (27 / 2115654088)

3A AKUNTANSI PERPAJAKAN
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
JIMBARAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “BIAYA BAHAN BAKU” dengan baik.
Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wayan Eny Mariani,
S.M.B., M.Si selaku dosen mata kuliah Akuntansi Biaya yang telah memberikan tugas
ini kepada kami. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang selalu
membantu dalam pembuatan makalah ini hingga selesai.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dalam struktur kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, kami menerima segala
saran dan kritik dari para pembaca agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
Akhir kata kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan makalah ini. Kami berharap tidak lebih dari makalah ini akan
bermanfaat bagi para pembaca.

Badung, 4 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3

2.1 Jurnal Pembelian Bahan ............................................................................ 3

2.2 Jurnal Pemakaian Bahan ............................................................................ 5

2.3 Metode Harga Pokok Bahan ...................................................................... 7

2.3.1 Periodik ............................................................................................ 7

2.3.2 Perpetual ........................................................................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 12

3.2 Saran ........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang digunakan dalam
merekam transaksi biaya secara sistematis, lalu menyajikan informasi biaya dalam
bentuk laporan biaya. Akuntansi biaya pada saat ini ditujukan untuk menyajikan
informasi biaya bagi manajemen baik biaya produksi maupun non produksi, Setiap
aktivitas perusahaan yang melibatkan kegiatan ekonomi maka konsekuensi yang
didapat adalah harus mampu mewujudkan tujuan perusahaan yaitu memperoleh
keuntungan yang semaksimal mungkin dengan pengeluaran yang minimum.
Prinsip ekonomi tersebut kemudian diinterpretasikan ke dalam lingkungan
perusahaan yang memiliki banyak penggunaan biaya dalam kegiatan
operasionalnya. Dalam hal itu, sesuatu utama yang paling mempengaruhi adalah
biaya bahan baku.
Biaya bahan baku adalah jenis biaya yang utama dalam pembuatan produk
jadi. Dalam perusahaan manufaktur, bahan baku diolah menjadi produk jadi dengan
didukung pengeluaran untuk biaya lainnya. Bahan yang digunakan untuk produksi
dibedakan menjadi bahan baku dan bahan pembantu. Bahan baku yaitu bahan yang
digunakan untuk produksi yang dapat diidentifikasikan ke produk, contohnya
seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Bahan pembantu
meliputi semua bahan yang bukan merupakan bahan baku, contohnya biaya
overhead pabrik saat bahan tersebut digunakan untuk produksi.
Adapun beberapa proses sebelum bahan baku digunakan dalam proses
pembuatan bahan jadi. Prosesnya dimulai dari pembelian bahan baku, maksudnya
adalah perusahaan melakukan penyediaan terkait barang yang diperlukan untuk
nantinya dijadikan suatu produk. Selanjutnya penggunaan bahan, penggunaan
bahan yakni bagaimana bahan yang telah dibeli lalu diproduksi. Lalu, setelah
dilakukan pembelian, transaksi tersebut juga harus dicatat dalam jurnal pembelian
bahan. Setelah itu, proses selanjutnya adalah pemakaian bahan baku tersebut dalam
proses membuat bahan jadi. Pemakaian bahan baku sendiri juga harus dicatat dalam
jurnal. Dalam akuntansi biaya ini, juga dijelaskan sebuah metode dalam mencari

1
harga pokok bahan baku, baik itu yang masih tersedia maupun yang sudah terpakai
dalam beberapa metode, yaitu FIFO, LIFO, Average.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana penjelasan mengenai jurnal pembelian bahan ?
1.2.2 Bagaimana penjelasan mengenai jurnal pemakaian bahan ?
1.2.3 Apa saja metode untuk menentukan harga pokok bahan ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui penjelasan mengenai jurnal pembelian bahan
1.3.2 Untuk mengetahui penjelasan mengenai jurnal pemakaian bahan
1.3.3 Untuk mengetahui macam metode untuk menentukan harga pokok bahan

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jurnal Pembelian Bahan
 Jurnal Pembelian
Jurnal pembelian bahan adalah suatu catatan jurnal yang dimanfaatkan untuk
mencatat berbagai transaksi pembelian bahan.
 Potongan Pembelian
Potongan pembelian juga bisa timbul akibat membayar dalam jangka waktu
tertentu. Potongan seperti ini disebut sebagai potongan tunai yang dalam akuntansi
dicatat ke dalam rekening pembelian.
Pengertian potongan pembelian adalah pengurangan terhadap harga pokok
persediaan.
Beberapa cara berikut ini adalah untuk mencatat potongan pembelian sebagai
pengurangan terhadap harga pokok diantaranya:
 Pembelian dicatat dengan harga netto
 Pembelian dicatat dengan harga brutto.
 Contoh Potongan Pembelian
Penerapan metode ini dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Dibeli barang dagangan pada tanggal 1 Desember 2017 dengan harga faktur Rp500.000.
Syarat pembayaran 2/10, n/30. Perusahaan membayar utang pada tanggal 10 Desember
2017 sehingga diperoleh potongan pembelian sebesar 2%.

Jurnal untuk mencatat transaksi di atas adalah sebagai berikut :


1. Pembelian dicatat dengan harga bruto

Tanggal Keterangan Debet Kredit

1 Des Pembelian (persediaan barang) Rp 500.000

2017 Utang Rp 500.000

(mencatat pembelian hutang dagang)

10 Des Utang Rp 500.000

3
2017 Potongan pembelian Rp 10.000

Kas Rp 490.000

(mencatat pelunasan hutang)

JIka perusahaan membayar utang sesudah tanggal 10 Desember 2017 berarti tidak
diperoleh potongan dan pembayaran sebesar Rp 500.000 dicatat dengan jurnal sebagai
berikut :

Utang Rp 500.000

Kas Rp 500.000

2. Pembelian dicatat dengan harga neto

Utang Dicatat Utang dicatat


Tgl
Neto bruto

1 Des Pembelian Rp. 490.000 Pembelian Rp. 490.000

Cad. Pot.
2017 Utang Rp. 490.000 Rp. 10.000
Pembelian

Utang Rp 500.000

10
Utang Rp 490.000 Utang Rp 500.000
Des

Cad. Pot.
2017 Kas Rp 490.000 Rp. 10.000
Pembelian

Kas Rp. 490.000

Apabila pembayaran utang dilakukan sesudah tanggal 10 Desember 2005 berarti tidak
mendapat potongan. Jumlah pembayaran utang sebesar Rp 500.000,00 dicatat sebagai
berikut :

4
Utang dicatat
Tgl Utang Dicatat Neto
bruto

10
Utang Rp. 490.000 Utang Rp. 500.000
Des

Pot. Pembelian yg
2017 Rp. 10.000 Kas Rp. 500.000
hilang

Pot. Pembelian yg
Kas Rp 500.000 Rp. 10.000
hilang

Cad. Pot. Pembelian Rp. 10.000

3. Pembelian dicatat dengan biaya angkut


Dibeli secara tunai bahan baku pada tanggal 1 Desember 2018 dengan harga Rp800.000
dengan biaya angkut sebesar Rp50.000.
Jurnal untuk mencatat pembelian bahan baku tersebut :

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1 Des Persediaan Rp 850.000,00

2017 Kas Rp 850.000,00

(mencatat pembelian bahan baku)

2.2 Jurnal Pemakaian Bahan


Jurnal pemakaian bahan baku adalah sebuah jurnal khusus yang digunakan untuk
mencatat harga pokok bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Ada dua
macam metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi yaitu metode
mutasi persediaan (perpetual inventory method) dan metode persediaan fisik (physical
inventory method). Metode Mutasi Persediaan (perpetual inventory method) adalah
metode pencatatan biaya bahan baku di mana setiap mutasi bahan baku dicatat dalam
kartu persediaan. Metode Persediaan Fisik (physical inventory method) merupakan

5
metode pencatatan biaya bahan baku di mana hanya tambahan persediaan bahan baku
dari pembelian saja yang dicatat.
Transaksi pemakaian bahan juga memerlukan dokumen yang berfungsi sebagai
otorisasi terjadinya transaksi oleh pihak atau pejabat yang berwenang. Pemberian
otorisasi pemakaian bahan baku dan pemakaian bahan penolong merupakan wewenang
manajer produksi dalam bentuk dokumen atau formulir pemakaian bahan. Sebagai
otorisasi pemakaian atau pengeluaran bahan dari gudang, dokumen permintaan bahan
anatara lain harus memuat informasi tentang jenis dan kuantitas bahan yang diperlukan,
departemen yang memerlukan, jenis produk serta harga pokok, baik untuk setiap satuan
bahan maupun dalam jumlah.
Formulir permintaan bahan bergantung pada sistem administrasi (pencatatan) yang
dipakai. Formulir permintaan bahan sedikitnya dibuat sebanyak dua lembar (pada sistem
fisik) dan didistribusikan. Lembar asli diserahkan kepada bagian gudang (sebagai
otorisasi pengeluaran bahan dan dasar pencatatan ke dalam kartu gudang), sedangkan
tembusannya untuk bagian produksi (sebagai arsip dan untuk memantau pelaksanaan
kegiatan produksi).

6
Pencatatan pemakaian bahan baku dilakukan apabila terjadi pemakaian dari bahan
baku yang dibeli untuk proses produksi. Pencatatan bahan baku dengan metode perpetual
yaitu dengan mencatat BDP (Barang Dalam Proses) Biaya Bahan Baku di sebelah debet
dan mengkredit persediaan bahan baku (karena terjadi pengurangan persediaan di
gudang)
Contoh :
Dari pembelian tanggal 1 Maret 2011 , pada tanggal 20 Mei 2011 dipakai bahan
baku sebanyak 2.500 kg senilai Rp. 7.500.000, maka jurnal nya adalah sebagai berikut :
Tanggal Perkiraan Debit Kredit

20 Mei 2011 BDP BBB Rp 7.500.000

Persediaan Bahan Baku Rp 7.500.000

2.3 Metode Penentuan Harga Pokok Bahan


2.3.1 Periodik
 First In First Out (FIFO)
Metode ini mengasumsikan bahwa barang-barang yang dikeluarkan sesuai
dengan urutan pembeliannya. Maksudnya, barang yang pertama kali dibeli adalah
barang yang pertama kali keluar. Metode First In First Out (FIFO) adalah metode
untuk menentukan biaya bahan baku yang dimana dianggap bahwa harga pokok per
satuan bahan baku yang pertama masuk dalam gudang, digunakan untuk
menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai (keluar).
Sebagai ilustrasi, pembelian tanggal 1 April sebanyak 1.000 unit, pembelian
tanggal 5 April sebanyak 1.200 unit, pembelian tanggal 15 April sebanyak 1.000
unit dan pembelian tanggal 25 April sebanyak 800 unit seharga Rp 650 per unit.
Perusahaan memakai 3.000 unit persediaan yang diambil dari pembelian tanggal 1
April 1.000 unit, 5 April 1.200 unit, dan 800 unit dari sebagian pembelian 15 April.
Untuk menentukan harga pokok bahan dapat dilihat pada tabel berikut :

7
 Last In First Out (LIFO)
Metode ini adalah metode untuk menentukan biaya bahan baku yang dimana
dianggap bahwa harga pokok per satuan bahan baku yang terakhir masuk dalam
gudang, digunakan untuk menentukan harga bahan baku yang pertama kali dipakai
(keluar).
Sebagai ilustrasi, pembelian tanggal 1 April sebanyak 1.000 unit seharga Rp
500, pembelian tanggal 5 April sebanyak 1.200 unit, pembelian tanggal 15 April
sebanyak 1.000 unit dan pembelian tanggal 25 April sebanyak 800 unit. Perusahaan
memakai 3.000 unit persediaan yang diambil dari pembelian tanggal 25 April 800
unit, 15 April 1.000 unit, dan 1.200 unit dari pembelian 5 April. Untuk menentukan
harga pokok bahan dapat dilihat pada tabel berikut :

8
 Average
Dalam penentuan harga pokok bahan dengan metode average periodik
disebut dengan metode rata-rata sederhana yang merupakan suatu metode dalam
mengalokasikan biaya bersama bahwa seluruh produk yang dihasilkan dari proses
produksi bersama harus dibebani satu nilai secara proporsional dari seluruh biaya
bersama atau dari besarmya unit yang di produksi.
Metode ini menghitung harga pos-pos yang terdapat dalam persediaan atas
dasar biaya rata-rata barang yang sama tersedia selama suatu periode. Sebagai
ilustrasi, diasumsikan sebuah perusahaan memiliki saldo awal persediaan per
tanggal 2 Maret sebanyak 2.000 unit, pembelaian tanggal 15 Maret sebanyak 6.00
unit, dan pembelian tanggal 30 Maret sebanyak 2.000 unit. Dengan menggunakan
pencatatan persediaan secara periodik, maka berikut perhitungan dengan metode
rata-rata tertimbang sebagai berikut :

2.3.2 Perpetual
• First In First Out (FIFO)
Metode ini mempunyai prinsip bahwa barang yang pertama masuk atau dibeli
adalah yang pertama keluar atau dipakai (first in first out). Maka dari itu, harga
pokok per unit dari bahan baku yang dipakai dihitung berdasarkan harga perolehan

9
dari pembelian bahan baku yang pertama. Untuk pengaplikasian FIFO dapat dilihat
dalam tabel berikut :

• Last In First Out (LIFO)


Metode ini mempunyai prinsip bahwa barang yang terakhir masuk atau dibeli
adalah yang pertama keluar atau dipakai (last in first out). Maka dari itu, harga
pokok per unit dari bahan baku yang dipakai dihitung berdasarkan harga perolehan
dari pembelian bahan baku yang terakhir. Untuk pengaplikasian LIFO dalam
perpetual dapat dilihat dalam tabel berikut :

10
• Average
Dalam metode ini, biaya rata-rata per unit baru akan dihitung setiap kali
pembelian dilakukan. Saat perusahaan melakukan pembelian tanggal 15 Maret
sebesar 6.000 unit seharga $26.400, perusahaan memiliki persediaan 8.000 unit
dengan harga pokok sebesar $34.000. Dengan demikian, biaya rata-rata per unit
adalah $4.30 ($34.000 : 8.000 unit). Biaya per unit ini digunakan dalam kalkulasi
biaya penarikan sampai pembelian berikutnya dilakukan, ketika biaya rata-rata per
unit yang baru dihitung. Oleh karena itu, biaya dari 4.000 unit yang dikeluarkan
pada tanggal 19 Maret adalah $4.30, atau total harga pokok penjualan sebesar
$17.200. Berikut disajikan ilustrasi dari pengaplikasian metode biaya rata-rata
dengan perpetual :

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jurnal pembelian bahan adalah suatu catatan jurnal yang dimanfaatkan untuk
mencatat berbagai transaksi pembelian bahan. Pencatatan jurnal pembelian bahan dapat
dilakukan dalam tiga metode yaitu pembelian yang dicatat dengan harga bruto, pembelian
yang dicatat dengan harga neto, dan pembelian dicatat dengan biaya angkut. Jurnal
pemakaian bahan baku adalah sebuah jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat
harga pokok bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Terdapat dua macam
metode pencatatan biaya bahan baku yang dipakai dalam produksi yaitu metode mutasi
persediaan (perpetual inventory method) dan metode persediaan fisik (physical inventory
method). Metode penentuan harga pokok bahan dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis
yaitu LIFO, FIFO, dan Average yang dapat dicatat baik secara periodik maupun
perpetual.

3.2 Saran
Akuntansi biaya dengan hal penentuan biaya bahan merupakan sebuah rangkaian
sistem yang tidak dapat dipisahkan karena dalam akuntansi biaya menyajikan informasi
terkait biaya yang dikeluarkan oleh suatu entitas khususnya perusahaan manufaktur falam
melaporkan kegiatannya. Oleh karena itu, sebagai generasi muda khususnya di jurusan
akuntansi alangkah baiknya kita mempelajari dan memahami akuntansi biaya agar
nantinya kita memiliki ilmu yang berguna bagi entitas dimana kita bekerja nantinya.

12
DAFTAR PUSTAKA
Pencatatan Jurnal Pembelian dan Penjualan Perusahaan Dagang.
https://www.jurnal.id/id/blog/7-poin-penting-mengenai-pencatatan-jurnal-
pembelian-dan-penjualan-perusahaan-dagang/. Diakses pada 5 Oktober 2022
Refita. (2021). Biaya Bahan Baku: Pengertian, Jenis, dan Metode Pencatatannya.
https://finata.id/biaya-bahan-baku-pengertian-jenis-dan-metode-pencatatannya/.
Diakses pada 4 Oktober 2022
Suryana, Oya. (2011). Pencatatan Pemakaian Bahan Baku I Metode Perpetual.
http://smkn2-kng.sch.id/blog/2011/10/13/pencatatan-pemakaian-bahan-baku-
metode-perpetual/. Diakses pada 5 Oktober 2022
http://repositori.ukdc.ac.id/43/3/Bab%20II%20BOBBY.F.pdf. Diakses pada 3 Oktober
2022
Syaiful Bahri, Wayan Eni Mariani, Muslichah. (2021). Akuntansi Biaya. Yogyakarta:
Penerbit Andi

13

Anda mungkin juga menyukai