(BIOGAS)
Biogas adalah bahan bakar yang tidak menghasilkan asap. Dihasilkan oleh
campuran metan (CH4), karbon dioksida (CO2) dan sejumlah kecil nitrogen,
amonia, sulfur dioksida, hidrogen sulfida dan hidrogen. Gas metan merupakan gas
yang tidak berwarna, tidak berbau, mudah terbakar dan dalam pengapian berwarna
biru. Karbon dioksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan bukan
Nilai kalori gas methana dalam biogas 17% lebih tinggi dari bensin. Nilai
kalori gas methana murni 8.900 kcal/m3, sedangkan nilai kalori biogas yang masih
5
6
kandungan metan maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas,
dan sebaliknya semakin kecil kandungan metan semakin kecil nilai kalor.
Elpiji 0,46 kg
Biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang ramah
lingkungan pengganti minyak tanah, LPG, butana, batu bara, maupun bahan-bahan
lain yang berasal dari fosil. Teknologi pembuatannya juga relatif lebih sederhana
dengan memproses limbah biomassa di dalam alat kedap udara yang disebut
digester.
2. Biogas dengan udara (O2) membentuk campuran yang mudah meledak jika
terkena nyala api. Flash point metan (CH4) yaitu sebesar -188 ºC dan
tumpukan sampah, dasar danau atau rawa. Mamalia menghasilkan biogas dalam
Biogas dapat dihasilkan dari semua jenis bahan organik namun hanya bahan
organik (padat, cair) homogen seperti kotoran dan urine hewan ternak yang paling
3. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang berasal dari hasil fotosintesis
tanaman sehingga bila dilepaskan lagi tidak akan menambah jumlah karbon
di atmosfer.
5. Produk samping seperti sludge, yang berupa padata dan cairan. dapat
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan
molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung
(C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang).
Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global
sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan
ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana
yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang
berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan
pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun
secara berturut-turut).
Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat
juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah
kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.
dari gas yang harus dipisahkan. Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan
dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid gas (gas asam)". Gas
alam yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau.
Akan tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas
tersebut diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi
kebocoran gas. Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak
berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya
9
pernafasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang
dapat membahayakan. Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat
mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara,
sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam
ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran
yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang
adalah antara 5% hingga 15%. Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan,
gas alam. Tujuan utama pembuatan biogas adalah untuk mengisi kekurangan atau
rumah tangga, terutama untuk memasak dan lampu penerangan, selain itu dapat
menggerakkan motor bakar. Biogas mengandung berbagai macam zat, baik yang
terbakar maupun yang dapat dibakar. Zat yang tidak dapat dibakar merupakan
kandungan kalornya relatif rendah dibanding dengan gas alam, butana dan propana,
tetapi masih lebih tinggi dari gas batubara. Selain itu biogas ramah lingkungan,
karena sumber bahannya memiliki rantai karbon yang lebih pendek bila
dibandingkan dengan minyak tanah, sehingga gas CO yang dihasilkan relatif lebih
sedikit. Nilai kalori biogas tergantung pada komposisi metana dan karbondioksida,
dan kandungan air di dalam gas. Gas mengandung banyak kandungan air akibat
10
dari temperatur pada saat proses, kandungan air pada bahan dapat menguap dan
bercampur dengan metana. Pada biogas dengan kisaran normal yaitu 60-70%
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan
molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung
(C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang mengandung sulfur (belerang).
Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium.
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global
sumber energi yang berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan
ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana
yang terlepas ke udara relatif hanya berlangsung sesaat. Sumber metana yang
berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak (mamalia) dan
pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100 juta ton per tahun
secara berturut-turut).
Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat
juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah
kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.
dari gas yang harus dipisahkan. Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan
dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai "acid gas (gas asam)". Gas
alam yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau.
Akan tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas
11
tersebut diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi
kebocoran gas. Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak
berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya
pernafasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang
dapat membahayakan. Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat
mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara,
sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam
ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran
yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang
dan konsentrasi yang di luar rentang 5 - 15% yang dapat menimbulkan ledakan.
udara. Komponen biogas yang paling penting adalah metana (CH4). Tabel dibawah
adalah gambaran komposisi biogas dari horikawa tahun 2004 dimana biogas
metabolisme sel. Fermentasi bahan organik tersebut dapat terjadi dalam keadaan
karbondioksida (CO2).
proses dimana bahan awal terus dipecah menjadi unit yang lebih kecil oleh
bahan organik ini berlangsung pada kondisi tanpa udara. Waktu penguraian
Pada tabel dibawah ini menunjukkan beberapa jenis senyawa yang dapat
Organik ml ml CH
Proses
substance biogas/ CH4/ 4%
g g
proses anaerobik digestion. Bakteri ini secara alami terdapat dalam limbah yang
13
mg/l.
terbentuknya gas metana dalam kondisi anaerob dengan bantuan bakteri anaerob
di dalam suatu digester sehingga akan dihasilkan gas metana (CH4) dan gas karbon
dioksida (CO2) yang volumnya lebih besar dari gas hidrogen (H2), nitrogen (N2)
dan asam sulfida (H2S). Proses fermentasi memerlukan waktu 5 sampai 15 hari
range 6,4 – 7,9. Bakteri pembentuk biogas yang digunakan yaitu bakteri anaerob
Reaksi pembentukan metana (Price and Paul, 1981) dari bahan – bahan
biomassa yang dapat terdegradasi dengan bantuan enzim maupun bakteri dapat
- Lemak hidrolisis asam lemak β-oksidasi asam asetat bakteri metana CH4+CO2+H2
- Protein hidrolisis asam amin deaminasi asam asetat bakteri metana CH4+CO2+H2
Pada pembuatan biogas dari bahan baku kotoran sapi yang banyak
mengandung selulosa. Bahan baku dalam bentuk selulosa akan lebih mudah
14
dicerna oleh bakteri anaerob. Reaksi pembentukan CH4 adalah: (Price dan
Cheremisinoff,1981).
Penguraian karbohidrat :
(C6H10O6)x + xH2O(C6H12O6)
Pada tahap ini bahan yang tidak larut seperti selulosa, polisakarida dan lemak
diubah menjadi bahan yang larut dalam air seperti karbohidrat dan asam
Cheremisinoff, 1981).
Reaksi:
pendek hasil proses pada tahap hidrolisis menjadi asam asetat, hidrogen dan
15
dan berkembang pada keadaan asam. Untuk menghasilkan asam asetat bakteri
tersebut memerlukan oksigen dan karbon yang diperoleh dari oksigen yang terlarut
dalam larutan, pembentukan asam dalam kondisi anaerobik sangat penting untuk
membentuk gas metan oleh mikroorganisme pada proses selanjutnya. Selain itu,
bakteri tersebut juga mengubah senyawa yang bermolekul rendah menjadi alkohol,
asam organik, asam amino, karbondioksida, H2S dan sedikit gas metan (Amaru,
2004).
asidogenesis adalah asam asetat, asam propionate, asam butirat, H2 dan CO2.Selain
itu dihasilkan sejumlah kecil asam formiat, asam laktat, asam valerat, methanol,
etanol, butadienol dan aseton.Tahap ini berlangsung pada suhu 25˚ C di digester
dengan berat molekul rendah menjadi senyawa dengan berat molekul tinggi.
Sebagai contoh bakteri ini menggunakan hidrogen, CO2 dan asam asetat untuk
membentuk metana dan CO2. Bakteri penghasil asam dan gas metana
asam. Tanpa adanya proses simbiotik tersebut, akan menciptakan kondisi toksik
hidrogen dan karbon dioksida.Pada tahap ini juga, bakteri metana membentuk
gas metana secara perlahan secara anaerob. Proses ini berlangsung selama 14
hari dengan suhu 25˚ C di dalam digester. Pada proses ini akan dihasilkan 70%
CH4, 30 % CO2, sedikit H2 dan H2S (Price dan Cheremisinoff, 1981) sesuai
a. Faktor biotik
17
fermentasi anaerob. Semakin banyak simbiosis yang terjadi akan semakin baik
b. Faktor abiotik
1. Bahan baku
Pembentukan biogas dapat berlangsung dengan baik apabila bahan baku yang
2. Kadar air
3. Rasio C/N
untuk tumbuh dan berkembang, berupa sumber karbon dan sumber nitrogen.
Kebutuhan unsur karbon dapat dipenuhi dari karbohidrat, lemak, dan asam-
dan nitrat. Perbandingan C/N (C/N rasio) substrat akan berpengaruh pada
terlalu tinggi, nitrogen akan dikonsumsi dengan cepat oleh bakteri metanogen
Sebaliknya jika C/N terlalu rendah, maka akan menghasilkan biogas dengan
18
kandungan CH4 rendah, CO2 tinggi, H2 rendah, dan N2 tinggi, sehingga N2 akan
4. Temperatur
biakan bakteri metan. Temperatur efektif ditentukan dari berbagai faktor antara
Gas metana dapat diproduksi pada tiga range temperatur sesuai dengan
dan produksi methana di dalam digester dengan lama proses yang pendek.
besar bahan sudah dicerna dengan baik pada range temperatur mesophilic,
keluaran/ sludge memiliki kualitas yang rendah untuk pupuk, berbau dan tidak
dipertahankan pada kondisi buffer yang mantap (well buffered) dan dapat tetap
aktif pada perubahan temperatur yang kecil, khususnya bila perubahan berjalan
perlahan. Pada temperatur yang rendah 15oC laju aktivitas bakteri sekitar
19
setengahnya dari laju aktivitas pada temperatur 35oC. Pada temperatur 10oC –
7oC dan dibawah temperatur aktivitas, bakteri akan berhenti beraktivitas dan
pada range ini bakteri fermentasi menjadi dorman sampai temperatur naik
produksi gas akan berjalan dengan cepat hanya beberapa jam tetapi untuk sisa
Massa bahan yang sama akan dicerna dua kali lebih cepat pada 35°C
dibanding pada 15°C dan menghasilkan hampir 15 kali lebih banyak gas pada
panas dari kotoran dapat dikurangi dan panas yang dibutuhkan untuk mencapai
35 oC lebih sedikit.
20
dibutuhkan untuk digester antara 7 – 8,5. Bila proses tidak dimulai dengan
kolam, kondisi buffer tidak akan tercipta dan perubahan yang terjadi adalah:
selama tahap awal dari proses sekitar 2 minggu, pH akan turun hingga 6, atau
lebih rendah, ketika sejumlah CO2 diberikan. Hal ini akan terjadi selama 3
bulan dengan penurunan keasaman yang lambat (6 bulan pada cuaca yang
dingin) selama waktu itu ikatan asam volatile dan nitrogen terbentuk Seperti
meningkat hingga 7.
meningkat diatas netral hingga 7,5 – 8,5. Setelah itu campuran menjadi buffer
yang mantap (well buffered), dimana bila dimasukkan asam/basa dalam jumlah
yang banyak, campuran akan stabil dengan sendirinya pada pH 7,5 – 8,5
sejumlah kecil bahan secara berkala dan dapat mempertahankan secara konstan
produksi gas dan sludge (pada digester aliran kontinyu). Bila bahan
Pertumbuhan bakteri penghasil gas metana akan baik bila pH bahannya pada
normal dan anaerobik, maka pH akan secara otomatis berkisar antara 7 – 8,5.
Bila derajat keasaman lebih kecil atau lebih besar dari batas, maka bahan
6. Konsentrasi substrat
dihasilkan jauh lebih baik. Konsentrasi padatan yang ideal untuk pembentukan
biogas adalah 7-9% kandungan kering. Kondisi ini dapat membuat proses
yang baik akan menjamin proses fermentasi yang stabil di dalam pencerna. Hal
fermentasi merata.
7. Agitasi (pengadukan)
kobalt. Level nutrisi harus sekurangnya lebih dari konsentrasi optimum yang
nutrisi dengan bahan yang sederhana seperti glukosa, buangan industri, dan
nutrisi yang mencukupi. Nutrisi yang penting bagi pertumbuhan bakteri, dapat
bersifat toksik apabila konsentrasi di dalam bahan terlalu banyak. Pada kasus
optimal untuk mencapai digester yang baik tanpa adanya efek toksik.
9. Lama Proses.
Lama proses atau jumlah hari bahan terproses didalam biodigester. Pada
digester tipe aliran kontinyu, bahan akan bergerak dari inlet menuju outlet
selama waktu tertentu akibat terdorong bahan segar yang dimasukkan, setelah
itu bahan akan keluar dengan sendirinya. Misalnya apabila lama proses atau
pengisian bahan ditetapkan selama 30 hari, maka bahan akan berada didalam
dari jumlah relatif gas yang diproduksi, setelah hari ke-10 maka produksi gas
mulai menurun. Oleh karena itu digester harus didesain untuk mencukupi
hanya hari terbaik dari produksi dan setelah itu sludge/ lumpur dapat
menjadi terlalu singkat. Bahan akan terdorong keluar sedangkan gas masih
Terdapat dua tipe digester yang telah dikembangkan. Masing- masing tipe
biogas, terjadi peningkatan tekanan dalam reaktor (biodigester). Karena itu, gas
yang terbentuk akan segera dialirkan ke pengumpul gas diluar reaktor. Indikator
Pada tipe ini terdapat bagian reaktor yang dapat bergerak seiring dengan
bahwa produksi biogas sudah dimulai atau sudah terjadi. Bagian yang bergerak
tadi juga berfungsi sebagai pengumpul biogas. Dengan model ini, kelemahan
25
tekanan gas dapat berfluktuasi pada reaktor jenis kubah tetap dapat diatasi
Kelemahan lainnya adalah biodigester jenis ini adalah material dari tampungan
Tujuan utama dari pembuatan biodigester yang baik adalah membuat suatu tempat
kedap udara supaya bahan organik tersebut dapat teruarai secara biologi dengan
bantuan bakteri alami. Hasil dari proses penguraian bahan organik tersebut dapat
dihasilkan gas yang mengandung CH4 dengan konsentrasi tinggi. Hal yang perlu
dalam keadaan anaerob yaitu tidak terjadi kontak langsung dengan oksigen (O2).
Bakteri alami untuk proses penguraian bahan organik membutuhkan kondisi kedap
umum terdapat tiga rentang temperatur yang disenangi oleh bakteri, yaitu :
b. Bakteri fermentasi mesophilic yang hidup pada temperatur 35-37 oC. Bakteri
ini dapat berkembang pada Negara-negara tropis seperti di Indonesia. Untuk itu
Temperatur dimana bakteri ini bekerja secara optimum adalah pada 35-40 oC.