Anda di halaman 1dari 1

Contoh Kasus

1. Meski tidak ada aturan eksplisit soal orang tua yang membiarkan anaknya putus sekolah, dalam
praktiknya, contoh kasus orang tua yang tidak membiayai pendidikan anaknya sehingga anaknya
putus sekolah dapat kita temukan dalam Putusan Pengadilan Militer I-02 Medan Nomor PUT/74-
K/PM I-02/AD/V/2012.

Terdakwa sejak Juni 2010 tidak menafkahi istri dan anak-anaknya. Terdakwa menikah lagi
dengan wanita lain padahal masih berstatus sebagai suami dari istrinya. Akibat dari perbuatan
terdakwa, anaknya yang kedua berhenti sekolah sehingga anaknya terlantar dan istrinya
terpaksa menjual barang-barang rumah tangganya

Akhirnya, hakim menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
pidana “Menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangga. Hakim menjatuhkan pidana penjara
selama dua bulan.” Sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (“UU PKDRT”).

2. Contoh lain dapat kita temukan juga dalam Putusan Pengadilan Negeri Soe No :
158/Pid.Sus/2014/PN.SOE. Berdasarkan fakta yang terungkap di pengadilan diketahui bahwa
sejak Terdakwa keluar dari rumah meninggalkan istri dan anak-anaknya Terdakwa tidak pernah
memberikan biaya untuk kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. Sehingga untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, istri harus bekerja kebun dibantu oleh anak-anaknya dan anaknya yang
kedua (13 tahun) sempat putus sekolah dengan bekerja sebagai pengojek.

Terdakwa lalu diadili berdasarkan Pasal 49 huruf a UU PKDRT. Terdakwa terbukti secara sah dan
meyakinkan “Menelantarkan Orang Dalam Lingkup Rumah Tangga”. Hakim menjatuhkan pidana
kepada Terdakwa tersebut di atas oleh karena itu dengan pidana penjara selama 7 (tujuh) bulan.

Anda mungkin juga menyukai