Anda di halaman 1dari 6

OPTIMASI PROSES PENYERAPAN HIDROGEN PADA PERMUKAAN

BOROPHENE YANG DIDOPING DENGAN NITROGEN UNTUK APLIKASI


PENYIMPANAN HIDROGEN

Bab 1 pendahuluan

1.1. Latar belakang


Manusia tidak akan bisa dipisahkan dengan entitas yang mengawali dan
ikut menjadi pengaruh dalam proses penunjang perkembangan alam
semesta. Secara teori yang telah dikemukakan oleh para ahli dan diterima
masyarakat luas bahwa alam semesta berawal dari sebuah ledakan besar
yang disebut big bang, yang memancarkan energi berupa radiasi ke segala
penjuru. Dari ledakan big bang segala proses perubahan terus
berlangsung dengan reaksi energi yang berkelanjutan. Manusia
mempelajari bahwa perlu suatu konversi energi untuk keberlangsungan
kehidupan, Sehingga Manusia memaknai energi sebagai kemampuan
untuk melakukan kehendak (usaha). Dalam teori yang dikemukakan oleh
Einstein pada sebuah percobaan yang melibatkan massa inti atom yang
dianggap sebagai penjumlahan semua massa inti atom tersebut, namun
hasil dari percobaan tersebut tidak menampilkan hasil data yang sama dan
diambil kesimpulan bahwa terdapat massa yang diubah kedalam bentuk
energi dalam proses penggabungan maupun pembelahaan oleh atom
tersebut dikenal sebagai penyusutan massa atau (mass defect). Dengan
seiringnya perkembangan manusia menjadikan manusia mengenal energi
tak hanya digunakan sebatas pemakaian sederhana, manusia berusaha
memanfaatkan energi secara maksimal dengan menyalurkan kepada
peralatan bernama teknologi.
Perkembangan manusia, teknologi dan pemanfaatan energi akan terus
terikat satu dan lainnya. Kebutuhan manusia dan penggunaan teknologi
yang terus meningkat tidak diiringi dengan ketersediaan sumber daya
energi yang tersedia. Di bumi terdapat 2 sumber energi yang
mendominasi terdiri dari sia-sia bara api hasil pembentukan bumi yang
nantinya akan hadir berupa energi panas bumi (geothermal) dan energi
matahari yang umum digunakan oleh manusia berupa bahan bakar
terbarukan (tenaga air, surya, angin, gelombang laut dan biomassa)
maupun baik fosil (batubara, gas dan minyak bumi). Ketersediaan dan
penggunaan teknologi yang meningkat dengan diiringi dengan
penambahan penduduk didunia, membuat pemakaian sumber energi
konvensional tereksploitasi secara cepat. berdasarkan data yang dihimpun
oleh IEA (International Energy Agency) menyampaikan Presentase
pasokan sumber energi yang digunakan di seluruh dunia pada tahun 2019
diawali dengan penggunaan bahan bakar bio dan limbah sebesar 6,3 %,
air sebesar 2,3 % , nuklir sebesar 9,7 %, gas alam sebesar 29,1 %, batu
bara sebesar 14,4 %, hingga penggunaan sumber daya terbanyak minyak
bumi sebesar 35,3%,dan sumber energi lainnya sebesar 2,9 %.
Penggunaan sumber energi alternatif diperlukan untuk mengimbangi
pemakaian sumber energi tidak terbarukan serta ditujukan supaya
menanggulangi krisis energi dimasa yang akan datang meningkat potensi
energi alternatif yang tinggi dan penggunaan yang ramah lingkungan
sangat menjanjikan sebagai cadangan maupun pengganti energi
konvensional. Perpindahan penggunaan sumber daya konvensional
menuju sumber daya alternatif juga harus dipercepat untuk mengurangi
dampak buruk penggunaan sumber daya konvensional. Penggunaan
bahan bakar fosil juga mulai menimbulkan berbagai dampak negatif,
dalam kurung waktu 30 tahun terakhir efek dari proses pembakaran, efek
rumah kaca, hingga pelepasan gas CO2 mengakibatkan bertambahnya
emisi gas CO2 hingga menjadi 31,5 Gt CO2 pada tahun 2020 dibanding
pada tahun 1990 peningkatan emisi gas hanya sebesar 20,5 Gt CO2.
Selain dampak negatif terhadap lingkungan ketersediaan bahan bakar fosil
yang terus berkurang mengakibatkan tidak stabilnya perekonomian dan
membuat kesejahteraan masyarakat terganggu. Melihat kondisi yang akan
terjadi, saat ini terus dilakukan penelitian yang intensif dalam
mengoptimalkan energi terbarukan yang sudah ada maupun mendalami
potensi energi terbarukan lainnya.
Dalam beberapa tahun kebelakang hidrogen menjadi salah satu fokus dan
perhatian para peneliti dalam mengembangakan potensi untuk dijadikan
salah satu energi terbarukan yang menjanjikan untuk digunakan pada
masa yang akan datang. Hidrogen menjadi salah satu kandidat energi
terbarukan karena memiliki proses akhir reaksi berupa uap air sehingga
lebih bersih dan ramah lingkungan jika digunakan secara terus menerus,
selain itu penggunaan efisien dan portabel untuk digunakan menjadikan
hidrogen diminati untuk dijadikan bahan bakar kendaraan bermotor
selanjutnya. Ketersediaan hidrogen yang melimpah di bumi membuat
hidrogen menjadikan energi yang ekonomis untuk dikembangkan dimana
sekarang untuk ketersediaan hidrogen hampir mencapai 75% dari total
massa unsur di alam semesta, yang dapat diperoleh dari produksi
elektrolisis dari bahan air, yang akan memisahkan molekul air menjadi
gas hidrogen dan oksigen.
Penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar tentunya memerlukan proses
hingga dapat digunakan semestinya. Peneliti terus mengembangkan
sistem-sistem yang mendukung penggunaan bahan bakar hidrogen dari
produksi hidrogen, penggunaan hingga penyimpanan hidrogen yang
sesuai dengan kebutuhan teknologi sekarang ini. Keamanan dan efisiensi
menjadi faktor utama dalam menyimpan hidrogen.
material brophene menjadi salah satu material pendukung penyimpanan
hidrogen. berkaca dari penyimpanan hidrogen yang berhasil dikemukakan
dalam bidang industri maupun penelitian dengan menggunakan material
graphene. Borophene memiliki massa atom boron yang lebih kecil dari
massa atom karbon penyusun graphene, sehingga mampu untuk
memaksimalkan proses absorpsi hidrogen dalam penyimpanan hidrogen
dan memiliki seesing yang baik terhadap gas hidrogen. Para ilmuwan
telah mengembangkan cara yang efektif untuk meningkatkan H2efisiensi
penyimpanan di atas bahan 2D melalui dekorasi / doping substrat dengan
adattom logam dan penciptaan cacat. Akibatnya, banyak bahan 2D telah
disaring secara komprehensif dengan dekorasi alkali dan adatom logam
lainnya dengan kemampuan yang sangat baik terhadap H2kapasitas
penyimpanan. Sehingga terdapat efek dekorasi N dan doping pada
borofena untuk H2 penyimpanan belum ditangani sampai sekarang. Oleh
karena itu, sangat perlu untuk melakukan studi sistematis pada lembaran
borofen yang didekorasi dan didoping N untuk H2penyimpanan.
Penelitian ini terinspirasi dari borophene yang dihias nitrogen .
berdasarkan penelitian yang telah dikemukakan lembar borophene murni
tidak dapat digunakan sebagai substrat ideal untuk penyimpanan
Hidrogen yang efensien dikarenakan energi adsorpsinya yang relatif
rendah. Dan mempelajari bahwa energi adsorpsi atom N yang di doping
pada lembaran borophene murni lebih besar daripada kohesifnya sehingga
memmungkinkan untuk meningkatkan kemampuan menyimpan hidrogen.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Untuk lembaran borofen
yang didoping-N, adsorpsi maksimum H2 molekul ditemukan menjadi
dua H2molekul dengan 0,6 eV/H2energi adsorpsi. Untuk lembaran
borofen yang didoping-N, kerapatan gravimetri yang dihitung adalah 1,51
% berat, yang jauhlebih rendah dibandingkan dengan lembaran borfena
yang didekorasi dengan N. Perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu
penelitian ini berfokus mengamati pemberian (doping) Nitrogen pada
Borophene sehingga mendapatkan hasil sehingga mendapatkan hasil
paling stabil untuk dijadikan sebagai bahan penyimpan hidrogen.

1.2. Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, rumusan
masalah yang diperoleh untuk mendapatkan struktur permukaan
borophene yang stabil berkaitan dengan optimasi proses penyerapan
hidrogen pada borophene dengan doping nitrogen, yaitu:
1.2.1. Bagaimana nilai energi penghalang yang diperlukan pada proses
disosiasi molekul hidrogen menjadi atom hidrogen pada permukaan
borophene yang didoping dengan atom Nitrogen jika dibandingkan
dengan nilai penhalang pada borophene murni?
1.2.2. Bagaimana konfigurasi dimer yang paling stabil dari borophene
yang didoping dengan atom Nitrogen pada proses penyerapan
hidrogen di permukaan borophene?

1.3. Batasan masalah


Batasan masalah dari penilitan ini sebagai berikut :
1.3.1. Struktur kristal borophene yang akan diteliti merupakan struktur
kristal borophene yang non-pristine yaitu borophene yang didoping
dengan atom Nitrogen (terbatas 1 atom doping nitrogen)
1.3.2. Simulasi yang ingin dilakukan hanya terbatas pada kasus
penyerapan hidrogen dalam konsentrasi kecil (dua hidrogen atom)

1.4. Tujuan penelitian


Tujuan dilakukan penelitian ini sebagai berikut ::
1.4.1. Mengetahui pengaruh doping atom Nitrogen pada nilai energi
penghalang yang diperlukan pada proses disosiasi molekul hidrogen
dan penyerapan atom hidrogen pada permukaan borophene.
1.4.2. Mengetahui pengaruh doping atom Nitrogen pada konfigurasi
akhir dimer hidrogen yang terserap pada permukaan borophene.

1.5. Manfaat
Berkontribusi pada upaya penemuan material baru untuk penyimpanan
hidrogen berbasis material dengan menggunakan metode komputasi
density functional theory (DFT). Kontribusi tersebut mencakup
pemahaman proses mikroskopik pada interaksi hidrogen molekul dengan
permukaan borophene (adsorpsi dan desorpsi) yang tidak bisa diamati
secara langsung dengan eksperimen.

Anda mungkin juga menyukai