Kabupaten Langkat
BAB V
INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN
PELUANG
5.1 ANALISIS SWOT
Analisis strengths, weakness, oppurtunities dan threats (SWOT) adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi.
Analisis ini berdasarkan pada logika untuk dapat memaksimalkan
kekuatan (Strengths) dan Peluang (Oppurtunities) dan sekaligus secara
bersamaan dapat meminimalkan Kelemahan (Weakness) dan Ancaman
(Threats). Dengan demikian perencana strategis (Strategic Planner) harus
menganalisis faktor- faktor strategis (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
Ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Kinerja pembangunan dapat
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor
tersebut dapat dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT
membandingkan antara faktor eksternal opportunities dan threats dengan
faktor internal strengths dan weakness.
Analisis atas faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor
eksternal berupa peluang dan ancaman, dapat dipergunakan untuk
melakukan analisis atas strategi pengembangan penanaman modal
Kabupaten Langkat, selanjutnya digambarkan dalam diagram analisis
SWOT di bawah ini.
Berbagai Peluang
Kuadran 3 Kuadran 1
Strategi Turn-around Strategi agresif
Kuadran 4 Kuadran 2
Strategi Defensif Strategi
Kompetitif advantage
Berbagai ancaman
51
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
1. Kuadran - 1
Posisi pada kuadran 1 merupakan situasi yang sangat
menguntungkan. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
memaksimalkan potensi dan sumber daya yang ada untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi sebesar-besarnya (growth oriented strategy).
2. Kuadran – 2
Pada posisi kuadran 2, meskipun terdapat ancaman yang datang dari
luar, daerah masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang
harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara menggunakan berbagai keunggulan
komparatif yang dimiliki Kabupaten Langkat untuk diubah menjadi
keunggulan kompetitif.
3. Kuadran – 3
Posisi kuadran 3, fokus strategi yang perlu diambil adalah
meminimalkan masalah-masalah internal sehingga tetap dapat menarik
investor serta merebut peluang pasar yang lebih baik.
4. Kuadran – 4
Posisi kuadran, merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan.
Pemerintah menghadapi berbagai ancaman eksternal dan internal.
Berdasarkan berbagai potensi kewilayahan, potensi kependudukan,
potensi perekonomian dan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh
Kabupaten Langkat, serta realitas dan dinamika penanaman modal di
Kabupaten Langkat, maka beberapa komponen dalam analisis SWOT
rencana umum penanaman modal di Kabupaten Langkat dipaparakan
sebagai berikut:
52
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
Strenght ( Kekuatan )
53
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
Weakness ( Kelemahan )
1. Kurangnya Pemberdayaan Ekonomi terhadap sektor-sektor ekonomi
strategis
2. Terdapatnya kesulitan Pembangunan/ pengembangan sarana dan
prasarana dibeberapa potensi peluang investasi.
3. Promosi dan sosialisasi peluang investasi di Kabupaten Langkat
yang masih kurang.
4. Pendidikan penduduk Kabupaten Langkat relatif masih rendah, yang
menyebabkan SDM lokalnya kalah bersaing.
5. Potensi Peluang Investasi yang belum di garap secara optimal.
6. Faktor Kelembagaan yang belum mapan antara lain Manajemen
(Pengelolaan ) Penanaman Modal di Kabupaten Langkat.
7. Minimnya sarana dan prasarana penarik Investor.
8. Kewenangan perijinan investasi sebagian masih menjadi
kewenangan pemerintah pusat dan propinsi.
Opportunity ( Peluang )
1. Adanya otonomi daerah mendukung pengembangan investasi
didaerah
2. Potensi Peluang Investasi yang masih terbuka lebar
3. Banyaknya pihak (domestik maupun asing) yang bisa diajak kerja
sama dalam rangka promosi investasi di Kabupaten Langkat.
54
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
55
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
Kekuatan Peluang
Adanya Kebijakan pusat, Tersedianya dukungan regulasi yang
provinsi, dan kabupaten/kota dinamis dan lintas sektor, yang
untuk mengefisienkan prosedur memberikan peluang pemberian
perizinan penanaman modal. fasilitas, insentif, dan kemudahan
Terbitnya peraturan yang bagi penanaman modal
ditujukan untuk mengefisienkan Kabupaten Langkat memiliki lahan
proses perizinan. yang cukup untuk kegiatan pertanian
Adanya tuntutan bagi para dan perkebunan.
stakeholder untuk meningkatkan
nilai tambah sektor dan/atau
nilai tambah kawasan baik
melalui investasi pemerintah,
swasta, maupun masyarakat.
Inevestasi dijadikan salah satu
tolak ukur daya saing daerah.
Kelemahan Ancaman
Isu strategis iklim penanaman Meningkatnya investasi yang ada,
modal belum didukung oleh belum tentu berdampak positif pada
ketersediaan data informasi struktur ekonomi kabupaten Langkat
sektoral dan spasial jika dikorelasikan dengan manfaat
Belum sistematis, detail, dan yang diperoleh.
belum komunikatifnya isu iklim Isu keamanan dan birokrasi
penanaman modal yang perizinan yang berbelit-belit dapat
dimaksud, sehingga sulit menjadi penghalang bagi investasi di
diinterpretasikan oleh publik. Kab. Langkat
56
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
57
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
58
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
59
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
investasi
61
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
62
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
yang ada.
5.7 PEMBERIAN FASILITAS KEMUDAHAN DAN INSENTIF
PENANAMAN MODAL
Fasilitas kemudahan dan/atau insentif penanaman modal merupakan
suatu keuntungan/manfaat apapun (sosial, budaya, lingkungan, dan
sebagainya) yang dapat dikonversikan ke dalam manfaat ekonomi yang
diberikan kepada penanam modal jika melakukan investasinya sesuai
dengan kelembagaan yang ada dan sudah ditetapkan di Kabupaten
Langkat. Isu strategis dalam kebijakan ini adalah, materi, fasilitas,
kemudahan, dan insentif yang belum terlembagakan secara
komprehensif, memunculkan potensi iklim investasi yang tidak kondusif,
tidak transparan, tidak akuntable, dan tidak efektif/tidak efisien
Indikasi Kekuatan, Kelemahan, Ancaman, dan Peluang arah kebijakan
Pemberian Fasilitas Kemudahan dan Insentif Penanaman Modal, adalah
sebagai berikut:
63
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
64
Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM)
Kabupaten Langkat
65