Anda di halaman 1dari 14

PELUANG DAN TANTANGAN

KESIAPAN LAYANAN INVESTASI DI


BIDANG PERTANAHAN DALAM ?
MENDUKUNG EKONOMI RAKYAT
BERKELANJUTAN DI ERA DIGITAL

Oleh
Prof.Dr.Ir.H. Musa Hubeis, MS,Dipl.Ing,DEA
Ketua PS IKM SPs IPB dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen

WEBINAR LAYANAN INVESTASI DI BIDANG


PERTANAHAN PADA KEMENTERIAN ATR/BPN
23 FEBRUARI 2023 DI JAKARTA
PENDAHULUAN
Mayoritas penduduk Indonesia berada di daerah pedesaan yang memiliki
74 ribu desa dan mayoritas penduduknya masih tergolong miskin, dan
berpendapatan rendah, serta sebagian besar darinya menggantungkan hi-
dup pada sektor pertanian, sehingga penggunaan lahan sebagian besar
untuk lahan pertanian. Maka kebijakan pembangunan paling tepat adalah
pembangunan pedesaan (rural development) menurut kondisi, potensi dan
peluang melalui investasi pertanian yang membuat pengusaha dapat
melihat ada peluang peningkatan produksi pertanian dan perluasan ekspor
sebagai investasi, maupun bentuk investasi lainnya sesuai perencanaan
pembangunan ekonomi menurut karakter ekonomi, sosial dan fisik, ter-
masuk interaksinya dengan daerah lain.
Pembangunan ekonomi adalah upaya menaikkan pendapatan total dan
per kapita dengan memperhitungkan jumlah penduduk meningkat yang
disertai perubahan dasar di dalam struktur ekonomi dan pemerataan pen-
dapatan bagi warga negara. Untuk itu, pembangunan ekonomi berke-
lanjutan sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemera-
taan ekonomi Indonesia.
Dasar pengembangan ekonomi (termasuk investasi) perlu: (1)
mengenal ekonomi wilayah, (2) merumuskan manajemen pem-
bangunan daerah pro-bisnis, serta (3) meningkatkan kapasitas
para aparat daerah, wakil rakyat, jumlah pengusaha (dalam/ luar
negeri atau DN/LN), dan warga daerah. Hal ini bagian dari sik-
lus program terintegrasi dan terancang dengan tujuan dan sa-
saran tertentu (misal sistem ekonomi kerakyatan berkelanjutan).
Dalam konteks pengembangan ekonomi secara luas, sistem ekonomi
kerakyatan (pasal 33 UUD 1945) merupakan sistem ekonomi mandiri, ter-
buka, dan berkelanjutan (tidak merusak lingkungan, mengorbankan ke-
pentingan masa depan dan masyarakat) berbasis sumber daya lokal dan
ditujukan memenuhi kebutuhan lokal (kepentingan dan kemakmuran).
Contoh riil ekonomi kerakyatan adalah Usaha Mikro Kecil dan Me-
nengah (UMKM) dalam berbagai ragam kegiatan ekonominya.
Kondisi tersebut menunjukkan isu investasi sebagai kunci pertumbuhan
ekonomi, karena investasi menjadi rebutan semua negara, maka persya-
ratan dasar perizinan berusaha (Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ru-
ang atau KKPR berimplikasi pada RDTR) di Indonesia harus cepat (misal
tidak berbulan-bulan), maka Gubernur, Bupati, Wali kota, dan DPRD harus
diselesaikan, agar mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah/Indonesia.
Dewasa ini, kehidupan masyarakat tidak lepas dari teknologi
digital, karena mulai dari berbelanja, konsultasi kesehatan, hing-
ga belajar secara daring. Pandemi Covid-19 membuat tingginya
kebutuhan masyarakat akan teknologi digital, sehingga semua
pihak harus beradaptasi dengan transformasi digital berbasis
Revolusi Industri 4.0 yang mengubah cara dunia bekerja di
abad 21. Ilustrasi adanya pandemi Covid-19 dan teknologi digital
telah membuat perlunya kesiapan layanan investasi di bidang
pertanahan dalam arti luas melalui Sistem Penataan Agraria
Berkelanjutan (SPAB).

SPAB memastikan sumber daya agraria terdistribusi, serta termanfaarkan


secara berkeadilan dan berkelanjutan. Untuk itu perlu penyelesaian Lo-
kasi Prioritas Reforma Agraria (LPRA) yang bersinggungan dengan Ke-
menterian/Lembaga (K/L) dalam mempercepat penyelesaian agraria yang
bersifat lintas sektor. Ilustrasi ini berupa percepatan dan kemudahan serti-
fikasi lahan rakyat, sehingga ada kepastian hukum dan mencegah
konflik agraria karena sengketa batas lahan.
INVESTASI
Investasi bagian penting dari pembangunan ekonomi, yaitu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi, baik melalui SDA (sumber daya alam), SDM
dan SDB (sumber daya buatan). Melalui investasi, akan tersedia ber-
bagai sarana produksi untuk menghasilkan output dan nilai tambah,
sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kegiatan investasi dilaku-
kan oleh sektor pemerintah dan swasta, terutama investasi pemerintah
dialokasikan untuk pembangunan fisik dan non fisik yang tidak dapat di-
biayai dan dilaksanakan masyarakat. Saat ini, kemampuan dan kapasitas
(manajemen) pemerintah pusat/daerah untuk membangun sarana pro-
duksi dan infrastruktur relatif terbatas, karena kelangkaan modal di sektor
pemerintah, maka adanya investor dalam maupun luar negeri merupakan
solusi masalah finansial mendatang.

Ease of Doing Business (EODB) digunakan sebagai indikator kemu-


dahan berusaha/investasi di suatu negara: Starting a business; Dealing
with construction permits; Trading across borders, dan Enforcing contracts.
Secara tidak langsung kebijakan ini lebih mendukung RDTR, sehingga
berdampak signifikan pada peningkatan EODB.
1. Pertanahan
Kementerian Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mene-
gaskan pentingnya RDTR terintegrasi dengan Online Single Submission
(OSS), percepatan pendaftaran tanah, digitalisasi layanan pertanahan,
dan Bank Tanah. RDTR merupakan acuan persyaratan KKPR, maka
pengusaha mendapatkan kesesuaian lokasi usaha dengan Rencana Tata
Ruang (RTR), atau Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Dalam RT-
RW ada sistem kegiatan diperkotaan berupa Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW), Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), dan Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK); serta perdesaan berupa Pusat Pelayanan Lokal (PPL)
dan PPK.
Dengan RTRW, dimudahkan adanya simpul utama penggerak ekonomi
nasional (misal sektor riil) dan potensi/unggulan regional (misal industri
bahan baku dan pengolahan). Dalam pengembangannya, pilar yang ber-
peran adalah keunggulan komparatif sumber daya, aglomerasi, dan biaya
transport. Kondisi tersebut dapat menimbulkan ketimpangan antar daerah
yang diakibatkan oleh perbedaan: SDA, kondisi demografis, kurang lan-
carnya mobilitas barang dan jasa, konsentrasi kegiatan ekonomi, alokasi
dana pembangunan, dan desentralisasi.
2. Reformasi Agraria

Reformasi Agraria untuk Kemudahan Investasi di Daerah erat kaitannya


dengan isu Penguatan Investasi, Hilirisasi, dan Kemudahan Perizinan Ber-
usaha, maka diperlukan penataan ruang melalui Rapat Koordinasi Nasio-
nal (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan di Daerah
(FOROPIMDA). Hal ini menujukkan Reformasi Agraria sebagai strategi
dasar negara untuk membangun struktur politik, ekonomi, dan sosial yang
berkeadilan.

Reformasi Agraria merupakan kebijakan untuk memecahkan persoalan


mendasar (struktural) melalui empowering mode of development. Dalam,
hal ini diperlukan identifikasi potensi ekonomi daerah dengan informasi
mengenai KPJU (komoditi/produk/jenis usaha) potensial sebagai unggulan
yang dapat dikembangkan oleh pelaku UMKM, dalam rangka mendukung
pembangunan ekonomi daerah/Indonesia, penciptaan lapangan kerja dan
penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan daya saing produk.
PELUANG & TANTANGAN
1. PELUANG

Dengan investasi di bidang pertanahan dalam sistem ekonomi rakyat,


kegiatan penanaman modal oleh masyarakat dan investor/perusahaan
dapat meningkatkan jumlah bahan baku, menambah karyawan, dan me-
lakukan ekspansi perusahaan ke dalam/luar negeri. Dalam hal ini,
Platform investasi yang memiliki fitur lengkap dan praktis atau cara ber-
investasi yang lebih mudah, dan jenis instrumen beragam dapat meng-
ubah cara berinvestasi di bidang pertanahan dalam sistem ekonomi
rakyat. Layanan perangkat lunak sebagai bentuk kesiapan tersebut me-
mungkinkan masyarakat (individual/kolektif) untuk memulai berinvestasi
dengan modal terjangkau.
Pemetaan prospek investasi dimulai dari penentuan nama jenis usaha
hingga persaingan sesuai temuan passion, dan pemutusannya sesuai
kriteria pemilihan dan pertimbangan menurut prioritas (nilai total ter-
tinggi).
2. Tantangan

Kegiatan investasi di bidang pertanahan dalam sistem ekonomi rakyat


merupakan Tindakan pengambilan keputusan yang menghasilkan ba-
rang ataupun bangunan (properti) untuk mendapat keuntungan dalam
jangka waktu tertentu (jangka pendek: 3 tahun; dan jangka Panjang: > 5
tahun) dalam mendukung jalannya roda perekonomian. Faktor-faktor yang
memengaruhi investasi pada umumnya untuk menarik investor (DN/LN):
Kepercayaan terhadap pemerintah, Stabilitas politik dan ekonomi makro,
Keuntungan dan risiko, Nilai tukar (kurs) dan inflasi.
Untuk itu, temukan kelemahan, kekuatan dan strategi, sambil menjalan-
kan aktivitas dan nantinya belajar melalui konsep action seperti Amati–
Tiru–Modifikasi dalam menjawab Apa yang seharusnya dimiliki?, Apa
yang seharusnya dilakukan? dan Apa yang seharusnya dihasilkan?
Identifikasi faktor determinan dengan 5 w’s: 1. What?
2. Why? 3. Who? 4. Where? 5. When? Setelah men-
jawab ke-5 w’s, maka berpindah ke ‘How’(much).
Nama Jenis Bahan Tekno- Per-
No Pasar SDM Modal Total
Investasi Baku logi saingan
1
2
3
4

10

Penilaian
1: Sangat kurang, 2: Kurang, 3: Cu- Bersiaplah berubah
kup, 4: Baik & 5: Sangat Baik

Berani Menjadi (to Be)


Berani Bertindak (to Do)
Berani Mempunyai (to Have)
PROSPEK & KELAYAKAN
1. Visi ke Depan

Kemampuan Kemampuan
Strategi Sintesis

Kemampuan Kemampuan
Organisasi Komunikasi

Kemampuan Kemampuan
Negosiasi Presentasi

Dinamika Ketangguhan
2. Realisasi Investasi

a. Mengenal Istilah Investasi dalam konteks menghasilkan pendapatan


atau diapresiasi di masa depan.
b. Menentukan Tujuan investasi terkait return sesuai rencana keuangan.
c. Menentukan Kebijakan investasi terkait penentuan keputusan alokasi
aset dalam pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai klas-klas
aset yang tersedia,
d. Pemilihan Strategi portofolio, baik aktif melalui kegiatan penggunaan
informasi dan teknik-teknik estimasi secara aktif dalam mencari kom-
binasi portofolio yang lebih baik; dan pasif melalui aktivitas investasi
pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar yang ada.
e. Pemilihan aset untuk mendapatkan kombinasi portofolio terbaik dari se-
tiap portofolio yang ada.
f. Mengukur dan mengevaluasi kinerja portofolio yang dipilih, terutama
dalam membuat keputusan baru.
PENUTUP
1. Diperlukan Manajemen investasi untuk membangun portofolio yang
dapat memberi kesiapan layanan investasi di bidang pertanahan da-
lam sistem ekonomi rakyat, diantaranya menyarankan strategi inves-
tasi kepada investor (membeli, menjual investasi dan mengelolanya
secara keseluruhan).
2. Menyediakan layanan manajemen investasi untuk mengoptimalkan
kinerja portofolio yang terkait dengan Peningkatkan Kesejahteraan
Ekonomi Masyarakat melalui akses sumber daya ekonomi (modal,
bahan baku, dan informasi) dan penataan kelembagaan, Kenaikkan
Pendapatan Masyarakat Per Kapita, dan Mendorong Pertumbuhan
Ekonomi Daerah/Negara.
3. Penyusunan Strategi dan Implementasi Kemitraan melalui Kolabo-
rasi dengan pelaku ABGCM untuk Sosialisasi Layanan Digital inves-
tasi di bidang pertanahan dalam, sistem ekonomi rakyat yang dapat
mempermudah adaptasi layanan digital, serta meningkatkan kapa-
sitas daya saing dan pendapatan masyarakat di era global berbasis
digital dalam sistem otonomi daerah yang dinamis.
If everything is under control, you are just
not driving fast enough

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Mencari dan Memberi yang Terbaik
hubeis.musa@yahoo.com/musa@apps.ipb.ac.id
www.mushma.wordpress.com
0811119424

Anda mungkin juga menyukai