Anda di halaman 1dari 19

pISSN : 2301 - 8968

JEKT ♦ 10 [2] : 155-173


eISSN : 2303 - 0186

Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi


Kreatif
di Kota Denpasar

Ni Luh Putu Wiagustini 1


I Ketut Mustanda2
Luh Gede Meydianawathi 3
Nyoman Abundanti4

1,2, 4
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana
3
Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Udayana

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi investasi dan iklim usaha investasi
berbasis ekonomi kreatif di Kota Denpasar. Guna mencapai tujuan penelitian digunakan teknik
analisis Location Quotient (LQ), Anova, dan Performance-Important Analysis. Data penelitian
menggunakan data sekunder dan primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi
investasi berbasis ekonomi kreatif yang dapat dikembangkan di Kota Denpasar meliputi :
kerajinan, penerbitan dan percetakan, fesyen, kuliner dan musik. Terdapat perbedaan jumlah
tenaga kerja, investasi dan nilai ekonomis per sub-sektor ekonomi kreatif, antara lain: tenaga
kerja berpengaruh signifikan pada subsektor kerajinan, percetakan dan kuliner; investasi
dan nilai ekonomis berpengaruh signifikan pada subsektor kerajinan, fesyen dan kuliner.
Pengembangan Investasi ekonomi kreatif yang perlu menjadi prioritas utama, mendapatkan
perhatian dan penanganan Pemerintah Kota Denpasar meliputi: (1) bantuan kelancaran
operasional; (2) bantuan pemasaran hasil produksi; (3) bantuan untuk meningkatkan
kualitas SDM; (4) bantuan pendanaan melalui hutang, (5) bantuan untuk mempertahankan
kelangsungan aktivitas; dan (6) bantuan pendistribusian hasil produksi.

Kata kunci : investasi, ekonomi kreatif, analisis potensi investasi, analisis iklim usaha

Development Potentials of Creative Economy-


Based Investments
in Denpasar City

ABSTRACT

This research aimed to analyze investment potentials and investment business climate
based on creative economies in Denpasar City. In order to achieve this research objective,
Location Quotient (LQ), Anova, and Performance-Importance Analysis techniques were
employed. Research utilized both secondary and primary data. Research results showed that
creative economy-based investment potentials and those which were expandable in Denpasar
City include: handicraft, printing and publishing, fashion, culinary and music. There were
differences in the impact of number of workforce and investment and economic value per
creative economy sub-sector as follows: the workforce posed significant impact on handicraft,
printing and culinary; while investment and economic value significantly impacted handicraft,
fashion and culinary. Developments of creative economy-based investments which need to be
highly prioritized, given attention to and properly handled by Denpasar City Government
include: (1) operational efficiency assistance; (2) product marketing assistance; (3) assistance in

email : wiagustini@yahoo.co.id 155


JURNAL EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN Vol. 10 No. 2 ▪ AGUSTUS 2017

human resources quality improvement; (4) assistance in funding fulfillment through loans; (5)
assistance in maintenance of activity sustainability; (6) assistance in product distributions.

Keywords : investment, creative economy, investment potential analysis, business climate analysis

PENDAHULUAN pertanian, perikanan, penggalian, rumah


makan/restoran, pengolahan makanan, dan
Investasi menjadi salah satu kata kunci dalam jasa lainnya. UMKM berperan penting dalam
setiap upaya menciptakan pertumbuhan menciptakan lapangan kerja, berkontribusi
ekonomi. KegiatanInvestasi juga merupakan dalam penerimaan pajak, memfasilitasi
salah satu faktor utama sebagai pendorong pendistribusian barang-barang produksi,
tumbuh dan berkembangnya sektor-sektor berkontribusi dalam pembangunan sumber
perdagangan, ekspor-impor, perbankan, daya manusia dan dunia usaha. Kondisi
transportasi dan asuransi. Disamping tersebut selanjutnya secara signifikan
itu faktor pendidikan juga akan terpacu, berpengaruh terhadap kondisi poverty
sehingga berdampak pada peningkatan reduction di negara Ghana.
sumber daya manusia (SDM). Demikian juga Berkaitan dengan kemiskinan, hasil sensus
dengan adanya investasi dapat mengurangi penduduk tahun 2010 menerangkan bahwa
pengangguran karena tersedianya lapangan masih terdapat rumah tangga miskin (RTM)
pekerjaan yang dapat meningkatkan di Kota Denpasar pada tahun 2010 sebanyak
pendapatan, dan pada akhirnya akan terjadi 2.889 RTM, atau sekitar 1,26% dari total
peningkatan daya beli masyarakat. Melalui rumah tangga di Kota Denpasar (SK Walikota
peningkatan kegiatan investasi, baik dalam Denpasar Nomor: 188.45/669/ HK/2010).
bentuk akumulasi kapital domestik maupun Berdasarkan data RTM di Kota Denpasar dan
luar negeri, akan menjadi faktor pengungkit pola pengentasan kemiskinan di negara Ghana
yang sangat dibutuhkan bagi suatu Negara (Agyapong, 2000), maka Kota Denpasar perlu
atau daerah dalam menggerakan mesin memiliki suatu model investasi yang yang
ekonomi mengawal pertumbuhan yang pelakunya mengedepankan UMKM dalam
berkelanjutan. mengurangi jumlah RTM di Kota Denpasar.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Investasi yang berbasis ekonomi kreatif yang
tentang Pemerintahan Daerah pada pelakunya adalah dominan UMKM, menjadi
hakekatnya memberikan kebebasan pada alternatif utama mengingat Kota Denpasar
masyarakat di daerah untuk memilih cara- memiliki keterbatasan sumber daya alam,
cara pengembangan daerahnya sesuai dengan apalagi dikaitkan dengan Visi Kota Denpasar
potensi sumber daya alam dan sumberdaya untuk menjadi kota kreatif berbasis kearifan
manusia yang ada dengan melibatkan budaya lokal, maka tujuan pengentasan
sebanyak mungkin partisipasi masyarakat kemiskinan melalui pengembangan investasi
sesuai dengan perundang-undangan yang UMKM di sektor ekonomi kreatif dapat
berlaku. Pembangunan dalam otonomi terlaksana.
daerah menekankan pada strategi percepatan Penelitian tentang potensi pengembangan
pengembangan wilayah sesuai dengan investasi yang berbasis ekonomi kreatif
penjabaran Rencana Pembangunan Jangka di Kota Denpasar sangat perlu dilakukan
Panjang Daerah (RPJP) dan Rencana Kerja dengan alasan sebagai berikut: (1) ekonomi
Pemerintah (RKP). kreatif memiliki arah yang tidak hanya
Investasi yang berbasis pada sektor mikro kecil menguntungkan secara ekonomi tetapi juga
dan menengah (UMKM) mampu menekan secara moral, budaya, alam dan lingkungan
jumlah kemiskinan di suatu wilayah, seperti masyarakat; (2) daya kreativitas yang timbul
yang terjadi di negara Ghana. Agyapong dari ekonomi kreatif, berdampak positif
(2010) menemukan bahwa di Negara Ghana terhadap peningkatan kapasitas daya saing
UMKM memperkuat sektor-sektor seperti dan inovasi; (3) pelaku ekonomi kreatif

156
Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar[Ni Luh Putu Wiagustini]

didominasi oleh UMKM, sehingga diharapkan semakin besar pertumbuhan GNP) demikian
dapat mampu mengurangi jumlah RTM, dan pula sebaliknya.
selanjutnya mengentaskan kemiskinan; (4) Menurut Todaro (2000), logika ekonomi
ekonomi kreatif sangat tepat dikembangkan dibalik formula pembangunan versi Harror-
pada wilayah yang memiliki keterbatasan Domar dimaksud sangat sederhana dimana
sumber daya alam seperti di Kota Denpasar, agar bisa tumbuh dengan pesat, maka
dimana luas lahan pertanian hanya 2.519 Ha setiap perekonomian haruslah menabung
(20%) dari 12.778 Ha luas kota Denpasar. dan menginvestasikan sebanyak mungkin
dari GNP-nya. Semakin banyak yang dapat
Tinjauan tentang Investasi ditabung untuk kemudian dialokasikan
Teori ekonomi juga mengartikan investasi kepada para investor sehingga menjadi
sebagai pengeluaran-pengeluran untuk investasi, maka laju perekonomian akan
membeli barang-barang modal atau peralatan- semakin cepat. Dalam hal ini dibutuhkan
peralatan produksi dengan tujuan untuk sebuah asumsi yang kuat bahwa factor-faktor
mengganti dan terutama menambah barang- lain bergerak ceteris paribus.
barang modal dalam perekonomian yang Investasi yang dimaksud dalam konteks
akan digunakan untuk memproduksikan ekonomi makro adalah investasi yang
barang dan jasa di masa depan (Sadono, berbentuk investas fisik seperti barang
2000). Berdasarkan definisi dimaksud maka modal (pabrik dan peralatan), bangunan dan
dapat diketahui bahwa investasi memiliki persediaan barang. Barang modal umumnya
keterkaitan erat dengan pertumbuhan diukur dalam nilai uang, yaitu jumlah barang
ekonomi. modal dikalikan harga perolehan per unit
Salah satu dalil ekonomi yang cukup terkenal barang modal tersebut.Untuk mencegah
yang menjelaskan hubungan keduanya terjadinya kerancuan, maka perhitungan
adalah Teori Harrord-Domar. Kedua ilmuwan investasi harus sesuai dengan perhitungna
ini menyimpulkan terdapat hubungan pendapatan nasional (Prathama, 2008)
ekonomi langsung antara besarnya stok bahwa yang dimasukkan dalam perhitungan
modal keseluruhan, K dengan GNP (Y) yang investasi adalah barang modal, bangunan/
diformulasikan sebagai rasio modal/output. konstruksi, maupun persediaan barang jadi
Hubungan ini menjelaskan jika semakin yang masih baru. Jika seorang pengusaha
tinggi stok modal di dalam perekonomian membeli pabrik dan bangunan yang pernah
maka semakin tinggi pula output yang dipakai orang lain, kegiatan tersebut tidak
dapat dihasilkan. Secara sederhana teori dapat dihitung sebagai investasi, sebab
pertumbuhan ini dituliskan sebagai berikut kegiatan tersebut tidak menambah stok
(Todaro, 2000) ; barang modal jenis yang baru.

Sektor Ekonomi Kreatif


Ekonorni kreatif adalah konsep ekonomi
yang mengandalkan kreatifitas individu
Dari persamaan tersebut dapat dipahami dalam mengoptimalkan daya saing yang
dengan mudah bahwa tingkat pertumbuhan dimilki. Wiko (2010) menjelaskan bahwa
yang diwakili oleh notasi ditentukan landasan dasar dari konsep ekonomi kreatif
secara bersama-sama oleh rasio tabungan ini adalah dimana ilmu pengetahuan dan
nasional, s, serta rasio modal-output nasional, teknologi merupakan input utama dalam
k. Lebih mengkhusus, identitas ini dapat pula mendorong pembangunan ekonomi dan
dideskripsikan denga ntingkat pertumbuhan menciptakan pertumbuhan ekonomi
pendapatan nasional akan secara langsung yang baik. Ekonomi kreatif adalah sebuah
atau secara “positif” berbanding lurus degnan konsep ekonomi di era ekonomi baru yang
rasio tabungan (yakni semakin banyak bagian mengintensifkan informasi dan kreativitas
GNP yan ditabung dan diinvestasikan, maka yang mengandalkan ide dan pengetahuan

157
JURNAL EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN Vol. 10 No. 2 ▪ AGUSTUS 2017

dari sumber daya manuasia sebagai faktor 3. Pasar Barang Seni: kegiatan kreatif yang
produksi utama dalam proses produksinya berkaitan dengan perdagangan barang-
Potensi ekonomi kreatif sangat berkembang barang asli, unik dan langka serta memiliki
di Indonesia. Pada tahun 2007 tercatat 6,3% nilai estetika seni yang misalnya: alat
dari total Produk Domestik Bruto Indonesia musik, percetakan, kerajinan, automobile,
disumbang dari indutri kreatif. Karena film, seni rupa dan lukisan.
itu pemerintah melalui lembaga terkait
memberi perhatian besar dan penting dalam 4. Kerajinan: kegiatan kreatif yang berkaitan
pengembangan sektor ini. Adapun alasan lain dengan kreasi, produksi dan distribusi
perlunya dikembangkan industri kreatif di produk yang dibuat dihasilkan oleh
Indonesia adalah: 1) Memberikan kontribusi tenaga pengrajin yang berawal dari desain
ekonomi yang signifikan; 2) Menciptakan awal sampai dengan proses penyelesaian
iklim bisnis yang positif; 3) Membangun citra produknya, antara lain meliputi barang
dan identitas bangsa; 4) Berbasis pada sumber kerajinan yang terbuat dari: batu berharga,
daya yang terbarukan; 5) Menciptakan inovasi serat alam maupun buatan, kulit, rotan,
dan kreativitas yang merupakan keunggulan bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga,
kompetitif suatu bangsa; dan 6) Memberikan perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain,
dampak sosial yang positif. marmer, tanah liat, dan kapur. Produk
Hasil konvensi pengembangan ekonomi kerajinan pada umumnya hanya diproduksi
kreatif Kementrian Perdagangan Republik dalam jumlah yang relatif kecil (bukan
Indonesia menjabarkan sekitar 15 subsektor produksi massal).
industri kreatif di Indonesia yang disesuaikan
dengan KBLI 2005. Kelima belas sektor 5. Desain: kegiatan kreatif yang terkait dengan
dimaksud antara lain sebagai berikut. kreasi desain grafis, desain interior, desain
produk, desain industri, konsultasi identitas
1. Periklanan: kegiatan kreatif yang perusahaan dan jasa riset pemasaran serta
berkaitan jasa periklanan (komunikasi produksi kemasan dan jasa pengepakan.
satu arah dengan menggunakan medium
tertentu), yang meliputi proses kreasi, 6. Fesyen: kegiatan kreatif yang terkait
produksi dan distribusi dari iklan dengan kreasi desain pakaian, desain alas
yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, kaki, dan desain aksesoris mode lainnya,
perencanaan komunikasi iklan, iklan luar produksi pakaian mode dan aksesorisnya,
ruang, produksi material iklan, promosi, konsultansi lini produk fesyen, serta
kampanye relasi publik, tampilan iklan distribusi produk fesyen.
di media cetak (surat kabar, majalah) dan
elektronik (televisi dan radio), pemasangan 7. Video, Film dan Fotografi: kegiatan kreatif
berbagai poster dan gambar, penyebaran yang terkait dengan kreasi produksi video,
selebaran, pamflet, edaran, brosur dan film, dan jasa fotografi, serta distribusi
reklame sejenis, distribusi dan delivery rekaman video dan film. Termasuk di
advertising materials atau samples, serta dalamnya penulisan skrip, dubbing film,
penyewaan kolom untuk iklan. sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

2. Arsitektur: kegiatan kreatif yang berkaitan 8. Permainan Interaktif: kegiatan kreatif yang
dengan jasa desain bangunan, perencanaan berkaitan dengan kreasi, produksi, dan
biaya konstruksi, konservasi bangunan distribusi permainan komputer dan video
warisan, pengawasan konstruksi baik yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan
secara menyeluruh dari level makro edukasi. Subsektor permainan interaktif
(Town planning, urban design, landscape bukan didominasi sebagai hiburan
architecture) sampai dengan level mikro semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu
(detail konstruksi, misalnya: arsitektur pembelajaran atau edukasi.
taman, desain interior).
158
Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar[Ni Luh Putu Wiagustini]

9. Musik: kegiatan kreatif yang berkaitan 14. Riset dan Pengembangan: kegiatan
dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, kreatif yang terkait dengan usaha inovatif
reproduksi, dan distribusi dari rekaman yang menawarkan penemuan ilmu
suara. dan teknologi dan penerapan ilmu dan
pengetahuan tersebut untuk perbaikan
10. Seni Pertunjukan: kegiatan kreatif yang produk dan kreasi produk baru, proses
berkaitan dengan usaha pengembangan baru, material baru, alat baru, metode
konten, produksi pertunjukan (misal: baru, dan teknologi baru yang dapat
pertunjukan balet, tarian tradisional, memenuhi kebutuhan pasar; termasuk
tarian kontemporer, drama, musik yang berkaitan dengan humaniora seperti
tradisional, musik teater, opera, termasuk penelitian dan pengembangan bahasa,
tur musik etnik), desain dan pembuatan sastra, dan seni; serta jasa konsultansi
busana pertunjukan, tata panggung, dan bisnis dan manajemen.
tata pencahayaan.
15. Kuliner: kegiatan kreatif ini termasuk
11. Penerbitan dan Percetakan: kegiatan baru, kedepan direncanakan untuk
kreatif yang terkait dengan penulisan dimasukkan ke dalam sektor industri
konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, kreatif dengan melakukan sebuah studi
majalah, tabloid, dan konten digital serta terhadap pemetaan produk makanan
kegiatan kantor berita dan pencari berita. olahan khas Indonesia yang dapat
Subsektor ini juga mencakup penerbitan ditingkatkan daya saingnya di pasar ritel
perangko, materai, uang kertas, blanko dan passar internasional. Studi dilakukan
cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, untuk mengumpulkan data dan informasi
surat berharga lainnya, passport, tiket selengkap mungkin mengenai produk-
pesawat terbang, dan terbitan khusus produk makanan olahan khas Indonesia,
lainnya. Juga mencakup penerbitan foto- untuk disebarluaskan melalui media yang
foto, grafir (engraving) dan kartu pos, tepat, di dalam dan di luar negeri, sehingga
formulir, poster, reproduksi, percetakan memperoleh peningkatan daya saing di
lukisan, dan barang cetakan lainnya, pasar ritel modern dan pasar internasional.
termasuk rekaman mikro film. Pentingnya kegiatan ini dilatarbelakangi
bahwa Indonesia memiliki warisan
12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak: budaya produk makanan khas, yang pada
kegiatan kreatif yang terkait dengan dasarnya merupakan sumber keunggulan
pengembangan teknologi informasi komparatif bagi Indonesia. Hanya saja,
termasuk jasa layanan komputer, kurangnya perhatian dan pengelolaan
pengolahan data, pengembangan yang menarik, membuat keunggulan
database, pengembangan piranti lunak, komparatif tersebut tidak tergali menjadi
integrasi sistem, desain dan analisis lebih bernilai ekonomis. Kegiatan ekonomi
sistem, desain arsitektur piranti lunak, kreatif sebagai prakarsa dengan pola
desain prasarana piranti lunak dan pemikir cost kecil tetapi memiliki pangsa
piranti keras, serta desain portal termasuk pasar yang luas serta diminati masyarakat
perawatannya. luas diantaranya usaha kuliner, assesoris,
cetak sablon, bordir dan usaha rakyat kecil
13. Televisi dan Radio: kegiatan kreatif yang seperti penjual bala-bala, bakso, comro,
berkaitan dengan usaha kreasi, produksi gehu, batagor, bajigur dan ketoprak.
dan pengemasan acara televisi (seperti
games, kuis, reality show, infotainment,
dan lainnya), penyiaran, dan transmisi
konten acara televisi dan radio, termasuk
kegiatan station relay (pemancar kembali)
siaran radio dan televisi.
159
JURNAL EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN Vol. 10 No. 2 ▪ AGUSTUS 2017

Usaha Mikro Kecil dan Menengah 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
Kementrian Menteri Negara Koperasi dan dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00
Usaha Kecil Menengah (Menegkop dan (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
UKM), mendefinisikan Usaha Kecil (UK), tanah dan bangunan tempat usaha; dan (2)
termasuk Usaha Mikro (UMI), adalah sebagai memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
entitas usaha yang memiliki kekayaan Rp 2.500.000.000,00 (dua milyarlima ratus
bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 tidak juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, 50.000.000.000,00 (limapuluh milyar rupiah).
dan memiliki penjualan tahunan paling UMKM dapat berperan dalam perekonomian,
banyak Rp 1.000.000.000,00. Usaha Menengah meningkatkan kesejahteraan.Hal ini juga
(UM) merupakan entitas usaha milik warga diperkuat dengan ilustrasi yang disampaikan
negara Indonesia yang memiliki kekayaan Agyapong (2010:205) mengenai peran UMKM
bersih lebih besar dari Rp 200.000.000,00 - dalam pengentasan kemiskinan.
Rp 10.000.000.000,00 tidak termasuk tanah
dan bangunan. Badan Pusat Statistik (BPS) Gambar 1. Ilustrasi Konsep Peran UMKM
memberikan definisi UKM berdasarkan terhadap Penurunan Kemiskinan
kuantitas tenaga kerja.Usaha kecil merupakan
entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga
kerja 5-19 orang, sedangkan usaha menengah
merupakan entitas usaha yang memiliki
tenaga kerja 20-99 orang.
Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan
Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27
Juni 1994, usaha kecil didefinisikan sebagai
perorangan atau badan usaha yang telah
melakukan kegiatan/usaha yang mempunyai
Sumber: Agyapong, 2010
penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya
Rp 600.000.000,00 atau aset/aktiva setinggi- Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dalam
tingginya Rp 600.000.000,00 (di luar tanah dan perkembangannya menciptakan berbagai
bangunan yang ditempati) terdiri dari : (1) inovasi, akan berdampak pada terbukanya
badan usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi) dan kesempatan kerja. Inovasi baru dan
(2) perorangan (pengrajin/industri rumah peningkatan kesempatan kerja biasanya akan
tangga, petani, peternak, nelayan, perambah dibarengi dengan pembangunan sumber
hutan, penambang, pedagang barang dan daya manusia. Kondisi positif tersebut
jasa). Sedangkan menurut UU No 20 Tahun akan berdampak pada level pendapatan
2008 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang masyarakat, yang semakin meningkat.
disebut dengan Usaha Kecil adalah entitas Pendapatan meningkat berasosiasi pada
yang memiliki kriteria sebagai berikut : (1) peningkatan kesejahteraan masyarakat,
kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 yang berarti terjadi penurunana pada jumlah
(lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling kemiskinan.
banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan Kemiskinan dan Faktor Penyebabnya
tempat usaha; dan (2) memiliki hasil penjualan Kemiskinan didefinisikan sebagai suatu
tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga standar tingkat hidup yang rendah, yaitu
ratus juta rupiah) sampai dengan paling adanya suatu tingkat kekurangan materi
banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar dibandingkan dengan standar kehidupan
lima ratus juta rupiah). Sementara itu, yang yang umum berlaku dalam masyarakat yang
disebut dengan Usaha Menengah adalah bersangkutan. Tolok ukur yang digunakan
entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai Bank Dunia dalam mendefinisikan
berikut : (1) kekayaan bersih lebih dari Rp kemiskinan itu adalah tercapainya kehidupan

160
Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar[Ni Luh Putu Wiagustini]

layak dengan penghasilan USD 1.00 per perkembangan teknologi merupakan salah
hari, di negara dengan katagori pendapatan satu sumber penting dari inovasi, berarti
rendah, USD 2.00 per hari di negara dengan juga teknologi menjadi sumber penting bagi
pendapatan sedang, dan USD 14.00 per hari peningkatan daya saing (Tambunan, 2009).
di negara maju. Tambunan (2010), mengemukakan hasil
United Nations Development Programme penelitian Bank Pembangunan Asia (ADB)
(UNDP) mendefinisikan kemiskinan sebagai yang melakukan suatu studi untuk mengkaji
kelaparan, ketiadaan tempat berlindung, sejauh mana hasil dari upaya-upaya
ketidakmampuan berobat ke dokter jika sakit, pemerintah dan swasta selama ini dalam
tidka mempunyai akses ke sekolah dan buta membantu UKM non pertanian. Berdasarkan
huruf, tidak mempunyai pekerjaan, takut hasil penelitian tersebut, menunjukkan
akan masa depan, hidup dalam hitungan bahwa walaupun pemerintah dan swasta
harian, ketidakmampuan mendapatkan telah melakukan berbagai macam program,
air bersih, ketidakberdayaan, tidak ada hasilnya tidak memuaskan. Sebagian besar
keterwakilan dan kebebasan. Badan Pusat dari jumlah responden yang tidak mengetahui
Statistik memiliki definisi berbeda mengenai adanya pelayanan-pelayanan publik
kemiskinan, yaitu suatu kondisi seseorang untuk mengembangkan bisnis (business
yang hanya dapat memenuhi makanannya development service/BDS). Hasil penelitian
kurang dari 2100 kalori perkapita sehari. tersebut juga melaporkan bahwa sering kali
Kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi lembaga-lembaga pemberi pelayanan seperti
tiga ukuran, yakni kemiskinan absolut, BDS tidak mengetahui apa sebenarnya yang
kemiskinan relatif, dan kemiskinan kultural dibutuhkan oleh pengusaha-pengusaha
(Daryanto dan Hafizrianda, 2010:207). UKM, karena mereka menganggap BDS
Seseorang termasuk golongan miskin absolut tidak menjalin suatu jaringan kerja yang baik
apabila hasil pendapatannya berada di dengan mereka. Akibatnya pelayanan riil
bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk yang disediakan BDS tidak sesuai dengan
memenuhi kebutuhan hidup minimum: kebutuhan riil dari pengusaha-pengusaha
pangan, sandang, kesehatan, papan, UKM.
pendidikan. Miskin relatif berarti seseorang Studi CESS dan Swisscontact (2003) terhadap
sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan UKM ekspor di Bali juga menunjukkan bahwa
namun masih berada di bawah kemampuan pada kondisi pasar yang semakin kompetitif,
masyarakat di sekitarnya. Sedangkan miskin lingkungan bisnis yang tidak kondusif dan
kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang menambah beban biaya menjadi masalah
atau sekelompok masyarakat yang tidak mau yang sangat mengganggu kenyamanan
berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya berusaha eksportir/trading house. Akibatnya
sekalipun ada usaha dari pihak lain yang daya saing dari produk eksportir/trading
membantunya. house dari Bali yang notabene berasal
dari UKM, menurun tajam karena sulit
Penelitian Terdahulu bersaing dengan produk dari negara yang
Pusat inovasi UMKM APEC tahun 2006, ongksos produksinya lebih murah. Bali yang
melakukan suatu studi tentang daya merupakan salah satu andalan ekspor UKM
saing global dari UMKM di 13 negara (termasuk untuk produk dari daerah lain)
APEC. Berdasarakan hasil studi tersebut, dihadapi oleh semakin memburuknya iklim
menunjukkan bahwa Indonesia termasuk usaha akibat semakin banyaknya pungutan
negara yang UMKM-nya berdaya saing dan perijinan yang dihadapi. Akibatnya
rendah. Indonesia bersama Meksikodan trading house yang menjadi saluran ekspor
Rusia merupakan negara-negara dengan bagi produk UKM untuk meraih pasar
pendanaan paling kecil bagi perkembangan mancanegara semakin merasa berat untuk
teknologi di UMKM. Padahal berdasarkan mempertahankan usahanya.
hasil studi yang sama, menunjukkan bahwa

161
JURNAL EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN Vol. 10 No. 2 ▪ AGUSTUS 2017

DATA DAN METODOLOGI SLQ = 1 sektor i merupakan sektor


unggulan baik di daerah studi
Metode analisis yang digunakan dalam studi maupun di daerah himpunannya
penelitian Model Pengembangan Investasi
Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar DLQ menggunakan Laju Product Domestic
meliputi sebagai berikut: Regional Bruto (PDRB) masing-masing sektor
perkecamatan di Kota Denpasar dibandingkan
1. Analisis potensi Investasi setiap Kecamatan dengan Laju sektor tersebut secara keseluruhan
di Kota Denpasar yang memiliki potensi di Kota Denpasar. Hasil perhitungan dengan
untuk dibina dan dikembangkan menjadi metode ini menjelaskan seberapa laju/cepat
ekonomi kreatif yang berdaya saing pertumbuhan setiap sektor pada setiap
dan bernilai tinggi. Alat analisis yang kecamatan dibandingkan pertumbuhan sektor
digunakan: Location Qoutient. Perhitungan yang sama pada wilayah himpunannya yang
LQ dilakukan dengan (1) Static Location dalam hal ini adalah Kota Denpasar. Rumus
Quotient (SLQ) dan (2) Dynamic Location perhitungan DLQ adalah sebagai berikut.
Quotient (DLQ). SLQ menggunakan
Product Domestic Regional Bruto (PDRB)
masing-masing sektor perkecamatan di
Kota Denpasar dibandingkan dengan
sektor tersebut secara keseluruhan di Kota
Denpasar. Dengan menggunakan rumus : Keterangan:
DLQ = Dynamic Location Quotient di
Vik suatu wilayah
Vk gij = Laju pertumbuhan sektor i di daerah j
SLQ ik =
Vip
Vp
(kecamatan Denpasar Utara/Selatan/
Barat/Timur)
Vik = nilai PDRB sektor i di daerah j Gi = Laju pertumbuhan sektor i di daerah
(Kecamatan Denpasar Utara/ himpunan (Kota Denpasar)
Selatan/Barat/Timur) gj = Rata-rata laju pertumbuhan daerah j
(kecamatan Denpasar Utara/Selatan/
Vk = nilai PDRB total daerah himpunan Barat/Timur)
(Kecamatan Denpasar Utara/ G = Rata-rata laju pertumbuhan daerah
Selatan/ Barat/Timur) himpunan (Kota Denpasar)

Vip = nilai PDRB sektor i di daerah Dengan ketentuan bila:


himpunan (Kota Denpasar) DLQ > 1 sektor ini mempunyai potensi
perkembangan yang lebih cepat
Vp = nilai PDRB total daerah himpunan dibandingkan daerah yang
(Kota Denpasar) menjadi himpunannya.
DLQ < 1 sektor ini mempunyai potensi
Dengan ketentuan bila: perkembangan yang lebih lambat
SLQ > 1 daerah studi (kecamatan) dibandingkan daerah yang menjadi
memiliki spesialisasi di sektor himpunannya.
i dibandingkan wilayah DLQ = 1 sektor ini mempunyai potensi
himpunannya (sektor dimaksud perkembangan yang sama cepat
tergolong unggulan) dengan daerah yang menjadi
himpunannya.
SLQ < 1 daerah studi (kecamatan) tidak
memiliki spesialisasi di sektor i
dibandingkan wilayah himpunan
(sektor tidak tergolong unggulan)
162
Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar[Ni Luh Putu Wiagustini]

Tabel 1. Rekapitulasi Sektor Basis dan Laju Sektor Kota Denpasar Tahun 2009– 2013

Sumber : Hasil Analisis


Ket :
B : Basis LL : Laju Lambat
NB : Non Basis LC : Laju Cepat

2. Menganalisis iklim usaha yang terkait HASIL DAN PEMBAHASAN


dengan pendorong dan penghambat
keleluasaan pelaku IKM berbasis ekonomi Analisis Potensi Investasi di Kota Denpasar
kreatif untuk tumbuh berkembang maju. Potensi Investasi di Kota Denpasar dianalisis
Alat analisis yang digunakan adalah Analisis dengan Analisis Location Quotient (LQ), yang
Interaksi Sosial antar IKM Ekonomi kreatif, merupakan teknik analisis yang digunakan
Anova untuk mengalisis Karakteristik untuk menganalisis sektor potensial atau basis
Usaha, Analisis Pelayanan Prima Dinas dalam perekonomian di suatu daerah. Sektor
terkait dan analisis Performanse Importance unggulan yang berkembang dengan baik
Analysis untuk mengetahui peran institusi akan mempunyai pengaruh yang signifikan
pembina (instansi teknis pembina) yang terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang
berkaitan dengan pengembangan IKM pada akhirnya akhirnya dapat meningkatkan
berbasis ekonomi kreatif. pendapatan daerah secara optimal.
Perhitungan LQ dilakukan dengan (1) Static
Data yang digunakan dalam penelitian ini Location Quotient (SLQ) dan (2) Dynamic
adalah data sekunder yang berupa data PDRB Location Quotient (DLQ). SLQ menggunakan
dan Laju PDRB masing-masing sektor per Product Domestic Regional Bruto (PDRB)
Kecamatan di Kota Denpasar, serta dilengkapi masing-masing sektor perkecamatan di
dengan data jumlah industri, jumlah pekerja, Kota Denpasar dibandingkan dengan
nilai investasi, nilai modal masing-masing sektor tersebut secara keseluruhan di Kota
sektor. Selain menggunakan data sekunder, Denpasar. Sedangkan DLQ menggunakan
penelitan ini juga menggunakan data primer Laju Produk Domestik Regional Bruto (Laju
dalam menganalisis iklim usaha di Kota PDRB) masing-masing sektor perkecamatan
Denpasar. Responden penelitian adalah 100 di Kota Denpasar dibandingkan dengan Laju
responden pelaku ekonomi kreatif di Kota sektor tersebut secara keseluruhan di Kota
Denpasar, serta instansi terkait diantaranya Denpasar.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Berdasarkan Analisis SLQ dan DLQ maka
Denpasar. dapat ditunjukkan sektor basis dan laju sektor
Kota Denpasar pada Tabel 1.

163
JURNAL EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN Vol. 10 No. 2 ▪ AGUSTUS 2017

Merujuk pada hasil rekapitulasi sektor basis Analisis Potensi Investasi Subsektor
dan laju sektor basis Kota Denpasar (Tabel 1) Ekonomi Kreatif
dapat diuraikan sebagai berikut. Berdasarkan analisis potensi investasi Kota
Denpasar ekonomi kreatif termasuk pada
1. Sektor primer (pertanian, perkebunan, sektor industri pengolahan pada kelompok
peternakan, kehutanan & perikanan) ekonomi kreaatif kerajinan dan fesyen;
berbasis di Kecamatan Denpasar Utara, sebagian pada perdagangan dan restoran pada
Timur dan Selatan, namun semuanya kelompok ekonomi kreaatif barang dan feyen
memiliki laju pertumbuhan yang lambat. kuliner dan pasar barang seni dan kuliner.
Subsektor industri kreatif berpotensi di Kota
2. Sektor industri pengolahan berbasis di potensi dikembangkan di seluruh Kecamatan
Kecamatan Denpasar Barat, dengan semua di Kota Denpasar. Subsektor industri kreatif
kecamatan baik basis maupun non basis potensi dikembangkan di Kota Denpasar
memiliki laju pertumbuhan yang cepat. adalah Subsektor Kerajinan, Subsektor
penerbitan dan percetakan, subsektor fesyen,
3. Sektor listrik, gas dan air bersih berbasis di Subsektor kuliner, dan Subsektor Musik,
Kecamatan Denpasar Timur, dengan semua masing-masing dapat draikan sebagai berikut.
kecamatan baik basis maupun non basis Jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota
memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Denpasar pada Tahun 2014 yang tergolong
dalam kelompok subsektor kerajinan
4. Sektor bangunan memiliki basis di Kecamatan berjumlah 1.602 unit usaha, jumlah tenaga
Denpasar Utara dengan laju pertumbuhan yang kerja yang diserap sebanyak 9.656 orang,
tinggi/cepat. Pada Kecamatan yang lainnya Nilai investasi sebanyak Rp 64.628.949.000,00;
bukan basis dengan laju pertumbuhan yang kapasitas produksi 21.646.991 unit; nilai
lambat. produksi Rp 378.843.451.000,00 dan nilai
ekonomis (nilai produksi dikurangi nilai
5. Sektor perdagangan, hotel dan restoran berbasis bahan baku dan bahan penolong) Rp
di Kecamatan Denpasar Selatan, dengan 266.453.699.000,00. Jumlah industri, pekerja,
semua kecamatan baik basis maupun non basis nilai investasi, kapasitas produksi, nilai
memiliki laju pertumbuhan yang cepat. produksi dan nilai keuntungan subsektor
kerajinan disajikan pada Tabel 2.
6. Sektor pengangkutan dan komunikasi berbasis di Jumlah IKM di Kota Denpasar pada Tahun
Kecamatan Denpasar Utara dan Timur, dengan 2014 yang tergolong dalam kelompok
semua kecamatan baik basis maupun non basis subsektor penertiban dan percetakan
memiliki laju pertumbuhan yang cepat. berjumlah 369 unit usaha; yang mampu
menyerap Pekerja sebanyak 2.340 orang;
7. Sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Nilai investasi sebanyak Rp 59.973.935.000,00;
berbasis di Kecamatan Denpasar Timur, rata- kapasitas produksi 3.315.046 unit; nilai
rata laju pertumbuhan yang tinggi/cepat, di produksi Rp 103.755.237.000,00; dan nilai
Kecamatan Denpasar Barat dan Selatan bukan ekonomis Rp 78.735.942.000,00. Jumlah
basis tetapi memiliki laju pertumbuhan yang industri, pekerja, nilai investasi, kapasitas
cepat. Selanjutnya di Kecamatan Utara bukan produksi, nilai produksi dan nilai keuntungan
basis dengan laju pertumbuhan yang lambat. subsektor penertiban dan percetakan disajikan
pada Tabel 3.
8. Sektor jasa-jasa berbasis di Kecamatan
Denpasar Timur dan Utara dengan rata-rata
laju pertumbuhan yang tinggi/cepat, untuk
kecamatan lainnya (Denpasar Selatan dan Barat)
bukan basis mulai memiliki laju pertumbuhan
yang tinggi/cepat.

164
Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar[Ni Luh Putu Wiagustini]

Tabel 2. Jumlah Industri, Pekerja, Nilai Investasi, dan Nilai Modal Subsektor Kerajinan Tahun 2014

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Tahun 2015 (data diolah)

Tabel 3. Jumlah Industri, Pekerja, Nilai Investasi, dan Nilai Modal Subsektor Penertiban dan
Percetakan Tahun 2014

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Tahun 2015 (data diolah)

Tabel 4. Jumlah Industri, Pekerja, Nilai Investasi, dan Nilai Modal Subsektor Fesyen Tahun 2014

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Tahun 2015 (data diolah)

Jumlah IKM di Kota Denpasar pada tahun berjumlah 901 unit usaha; mampu menyerap
2014 yang tergolong dalam kelompok pekerja sebanyak 5.939 orang; nilai investasi
Subsektor Fesyen berjumlah 1.001 unit usaha. sebanyak Rp 101.765.990.000,00; kapasitas produksi
Nilai investasi, kapasitas produksi, nilai 53.737.775 unit; nilai produksi Rp 420.525.286,00;
produksi dan nilai keuntungan subsektor dan nilai ekonomisnya Rp 300.917.751,00. Kondisi
fesyen disajikan pada Tabel 4. ini disajikan pada Tabel 5.
Jumlah IKM di Kota Denpasar pada Tahun 2014
yang tergolong dalam kelompok Subsektor Kuliner

165
JURNAL EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN Vol. 10 No. 2 ▪ AGUSTUS 2017

Tabel 5. Jumlah Industri, Pekerja, Nilai Investasi, dan Nilai Modal Subsektor Kuliner Tahun 2014

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Tahun 2015 (data diolah)

Tabel 6. Jumlah Industri, Pekerja, Nilai Investasi, dan Nilai Modal Subsektor Musik Tahun 2014

Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali Tahun 2015 (data diolah)

Analisis Iklim Usaha kepada beberapa IKM kerajinan dan


a.Interaksi Sosial IKM berbasis Ekonomi fesyen, mengungkapkan bahwa IKM
Kreatif kerajinan dan fesyen memiliki asosiasi
Gambaran interaksi sosial IKM ekonomi seperti: Asososiasi Produk Tekstil, Asosiasi
kreatif di Kota Denpasar, dilakukan melalui Kerajinan Kayu, Asosiasi Kerajinan Perak,
wawancara secara mendalam dengan Asosiasi Tekstil dan Produk Tekstil dan
pelaku ekonomi kreatif di Kota Denpasar. lainnya. Adanya asosiasi ini menunjukkan
Indikator modal sosial yang menjadi bahwa tingkat kebersamaan IKM kerajinan
perhatian penelitian ini adalah : 1) Indikator dan fesyen sangat kuat, terutama dalam
jaringan (network), indikator ini merupakan mengahadapai arus globalisasi. Peran
indikator yang berkaitan dengan gambaran ketua asosiasi masing-masing produk
tentang interaksi IKM ekonomi kreatif dalam kerajinan dan fesyen sangat tinggi dalam
mengatasi permasalahan sosial-ekonomi memperjuangkan IKM untuk mendapatkan
mereka, 2) Indikator kepercayaan (trust), pembinaan, fasilitas, kemudahan perijinan
dan 3) Indikator norma (norms). Penilaian kepada pemerintah, menginformasikan
interaksi sosial IKM ekonomi kreatif kebutuhan pasar asing dan lainnya. IKM
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner Kerajinan di Bali khususnya di Kota
terhadap 100 responden yang dilakukan Denpasar, mengutamakan kebersamaan
secara proporsional berdasarkan jenis untuk menghadapai pasar luar negeri.
ekonomi kreatifyang sudah berkembang di Karena pasar produk kerajinan dan fesyen
Kota Denpasar. di Bali adalah sebagaian besar pasar
1. Indikator Jaringan (Network) luar negeri (ekspor). Kebersamaan IKM
IKM kerajinan dan fesyen memiliki kerajinan dan fesyen bisa dilihat dari: saling
tingkat kebersamaan sangat tinggi. Hal berbagi informasi tentang kebutuhan pasar,
ini dikuatkan dari wawancara mendalam disain produk, dan pembuatan produk.

166
Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar[Ni Luh Putu Wiagustini]

IKM penerbitan dan percetakan, kuliner, tersebut menggambarkan bahwa tingkat


dan musik. Tanggapan responden berkaitan kepercayaan IKM Ekonomi Kreatif di
dengan tingkat kebersamaan antar IKM Kota Denpasar dalam hal pengembalian
penerbitan dan percetakan; kuliner pinjaman sangat tinggi. Hanya ada 15%
dan musik masih relatif rendah. Ketika responden yang menjawab “percaya bahwa
IKM ditanya mengenai “seberapa besar sebagian kecil dan tidak ada IKM akan
perasaan kebersamaan atau kedekatan mengembalikan pinjaman”, sedangkan
antar IKM penerbitan dan percetakan; yang menjawab “percaya sebagain besar
kuliner dan musik”, maka kondisi jawaban nelayan akan mengembalikan pinjaman”
dari responden bisa dilihat pada Gambar 2, sebanyak 5% dari total responden.
yang menunjukkan bahwa sebagian besar
yaitu 57% anggota masyarakat biasa saja, Gambar 3. Persentase Jawaban Responden Atas
Kondisi Tingkat Kepercayaan IKM
jawaban ini menggambarkan bahwa antara
Ekonomi Kreatif Dalam Hal
IKM Penerbitan dan Percetakan; Kuliner
Pengembalian Pinjaman
dan Musik lainnya tidak mempunyai
kedekatan yang sangat kuat. Bahwa sebesar
35% yang menyatakan bahwa kedekatan
mereka mempunyai perasaan yang “jauh”,
atau dengan kata lain tidak mempunyi
ikatan emosional antar IKM Penerbitan dan
Percetakan; Kuliner dan Musik.

Gambar 2. Persentase Jawaban Responden Atas


Kondisi Perasaan Kebersamaan Antar
IKM Penerbitan dan Percetakan

3. Indikator Norma (Norms)


Aspek yang bisa digunakan sebagai
instrumen untuk mengukur norma di dalam
masyarakat adalah: kepercayaan terhadap
aturan, kepatuhan IKM Ekonomi Kreatif
terhadap aturan, dan kepercayaan kepada
pemerintah sebagai pembuat aturan.
(1) Kepercayaan terhadap aturan
2. Indikator Kepercayaan (Trust) Ketika IKM Ekonomi Kreatif ditanya
Tingkat kepercayaan dalam pengelolaan mengenai “apakah anda percaya pada
unit usaha IKM ekonomi kreatif aturan yang telah dibuat oleh lembaga
dapat dilihat dari kepercayaan dalam dimana anda melakukan hubungan
pengembalian pinjaman. Ketika IKM transaksi ekonomi?”, maka kondisi jawaban
ekonomi kreatif ditanya mengenai “apakah dari responden bisa kita lihat pada Gambar
anda percaya bahwa IKM ekonomi kreatif 4.
akan mengembalikan pinjaman bila (2) Kepatuhan anggota terhadap aturan
diberikan kredit?”, maka kondisi jawaban Ketika IKM EkonomiKreatif di Kota
dari responden bisa kita lihat pada Gambar Denpasar ditanya mengenai “apakah anda
3, yang menunjukkan bahwa sebagian percaya bahwa IKM pada kelompok anda
besar yaitu 70% IKM yang menjadi akan mematuhi aturan yang dibuat oleh
responden menjawab “sebagian besar pemerintah?”, maka kondisi jawaban dari
dan seluruh IKM membayar pinjaman” responden bisa di lihat pada Gambar 5.
dan 5% menjawab “Ragu-ragu”. Jawaban

167
JURNAL EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN Vol. 10 No. 2 ▪ AGUSTUS 2017

Tabel 7. Model Anova Karakteristik IKM Berbasis Ekonomi Kreatif

Gambar 4. Persentase Jawaban Responden antar subsektor IKM berbasis ekonomi kreatif.
Atas Kondisi Tingkat Kepercayaan Analisis yang dipergunakan adalah Uji One
IKM Ekonomi Kreatif Terhadap Way ANOVA. Output Anova adalah akhir
Perturan yang Dibuat Pemerintah dari perhitungan yang digunakan sebagai
penentuan analisis terhadap hubungan
jumlah tenaga kerja yang dipakai, investasi
dan nilai ekonomis IKM berbasis ekonomi
kreatif.
Berdasarkan pada hasil yang diperoleh pada
uji ANOVA, bahwa jumlah tenaga kerja,
investasi dan nilai ekonomis memiliki nilai
Sig. ≤ 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada
perbedaan jumlah tenaga kerja, investasi dan
nilai ekonomis per subsektor IKM berbasis
ekonomi (kerajinan, percetakan, fesyen dan
kuliner).
Setelah diketahui bahwa ada perbedaan
Gambar 5. Persentase Jawaban Responden
Atas Kondisi Tingkat Kepatuhan IKM
yang signifikan terhadap rata-rata jumlah
Ekonomi Kreatif Terhadap Aturan
tenaga kerja yang digunakan antar IKM
Yang Dibuat Pemerintah berbasis ekonomi kreatif, selanjutnya
menentukan subsektor yang mana yang
memiliki nilai rata-rata jumlah tenaga yang
digunakan berbeda dan nilai rata-rata
perbedaan jumlah tenaga yang digunakan
antar subsektor IKM berbasis ekonomi kreatif
dengan melihat hasil analisis Tuckey dalam
post hoc test, yang menunjukan bahwa
tenaga kerja berpengaruh signifikan pada
subsektor kerajinan, percetakan dan kuliner;
investasi dan nilai ekonomis berpengaruh
signifikan berpengaruh signifikan pada
b. Karakteristik IKM Berbasis Ekonomi Kreatif subsektor kerajinan, fesyen dan kuliner.
Karakteristik IKM berbasis ekonomi kreatif Berikut ditampilkan hasil output Post Hoc
di Kota Denpasar akan dilihat dari bagaimana Test masing-masing, seperti disajikan pada
hubungan jumlah tenaga kerja yang Tabel 8, 9, dan 10.
dipergunakan, investasi dan nilai ekonomis
168
Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar[Ni Luh Putu Wiagustini]

Tabel 8. Post Hoc Test (output Tuckey HSD) Jumlah Tenaga Kerja

Tabel 9. Post Hoc Test (output Tuckey HSD) Investasi

Tabel 10. Post Hoc Test (output Tuckey HSD) Nilai Ekonomis

169
JURNAL EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN Vol. 10 No. 2 ▪ AGUSTUS 2017

Tabel 11. Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Dinas Perindustrian dan Perdagangan dari
Persepsi Sektor Ekonomi Kreatif

c.Analisis Pelayanan Prima d.Analisis Peran Institusi


Analisis Pelayanan Prima dilakukan dengan Analisis Peran Institusi dilakukan
melakukan analisis kepuasan publik terhadap dengan analisis kesenjangan yang disebut
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Performance-Importance Analysis.
Denpasar, sebagai pembina Sektor Ekonomi Performance-Importance Analysis dilakukan
Kreatif di Kota Denpasar, berdasarkan untuk menilai apakah ada kesenjangan
Keputusan Menteri Pendayaan Aparatur antara bantuan yang dibutuhkan oleh
Negara Nomor: 25/M.PAN/2/200. Indeks UMKM Ekonomi Kreatif kepeda Pemerintah
Kepuasan Masyarakat terhadap Dinas yang diukur dengan Indeks Kebutuhan
Perindustrian dan Perdagangan Kota dibandingkan dengan Penilaian UMKM
Denpasar dinilai oleh 100 unit IKM ekonomi Ekonomi Kreatif yang diukur denga Indeks
kreatif di Kota Denpasar seperti disajikan Penilaian.
pada Tabel 11. Berdasarkan Tabel 11 terlihat Performance-Importance Analysis, yang
bahwa Dinas Perindustrian dan Perdagangan dianalisis dengan Diagram Kartesius.
Kota Denpasar memiliki Mutu Pelayanan B, Penilaian Peran Institusi pada IKM Ekonomi
yang berarti Kinerja Unit Pelayanan Baik. kreatif di Kota Denpasar disajikan pada Tabel
12.

170
Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar[Ni Luh Putu Wiagustini]

Tabel 12. Nilai Rata-rata Penilaian Kinerja Masing-Masing Atribut IKM Berbasis Ekonomi Kreatif di
Kota Denpasar

Berdasarkan Tabel 12 dapat diuraikan Berdasarkan hasil analisis kesenjangan IKM


bahwa nilai rata-rara jawaban responden Ekonomi kreatif dapat diuraikan sebagai
IKM Ekonomi kreatif adalah 4,17, sedangkan berikut, atribut yang yang perlu menjadi
penilaian kinerja rata-rata adalah 2,65. prioritas utama bagi IKM Ekonomi Kreatif
Terdapat kesenjangan peran institusi Pemkot Sub sektor Kerajinan, untuk mendapatkan
Denpasar yang dibutuhkan oleh IKM ekonomi perhatian dan penanganan oleh Pemkot
kreatif dibandingkan dengan kinerja yang Denpasar. Putri dan Jember (2016) juga
dicapai sebesar 1,52. Kesenjangan atribut- menjelaskan hasil penelitiannya bahwa
atribut yang dibutuhkan dibandingkan modal pinjaman juga sangat menentukan
dengan kinerja yang dicapai IKM ekonomi pendapatan UMKM di Kabupaten Tabanan.
kreatif secara detail disajikan pada Gambar 6. Oleh karena itu, perlu diperhitungkan peran
pemerintah dalam memfasilitasi bantuan
Gambar 6. Diagram Kartesius Performance-
keuangan bagi UMKM. Terdapat 6 (enam)
Importance Analysis IKM Berbasis
atribut yang perlu mendapat prioritas utama
Ekonomi Kreatif Sub sektor Kerajinan
Pemkot Denpasar adalah sebagai berikut: (i)
di Kota Denpasar
bantuan kelancaran operasional (X_1); (ii)
5 bantuan pemasaran hasil produksi (X_2); (iii)
X_5
X_8 X_6
X_1 X_9 X_10 bantuan untuk meningkatkan kualitas SDM
X_3
sangat tidak baik

X_4 X_2 (X_4); (iv) bantuan memenuhi kebutuhan


Kinerja sangat baik
Kinerja Sangat tidak baik

pendanaan melalui hutang (X_5); (v)


3
membantu mempertahankan kelangsungan
aktivitas (X_6); dan (vi) bantuan dalam
pendistribusian hasil produksi (X_8).
Kinerja

X_7
1
1 3 5
Sangat tidak Penting

171
JURNAL EKONOMI KUANTITATIF TERAPAN Vol. 10 No. 2 ▪ AGUSTUS 2017

SIMPULAN dikatagorikan Baik. Penilaian dianalisis


berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat
Berdasarkan uraian hasil analisis penelitian, sesuai Keputusan Menteri Pendayaan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut. Aparatur Negara Nomor: 25/M.PAN/2/2004.
Potensi investasi berbasis ekonomi kreatif
teridentifikasi adalah IKM subsektor SARAN
kerajinan, penerbitan dan percetakan, fesyen,
kuniler, dan musik. Masing-masing dilihat Bagi pelaku IKM berbasis ekonomi kreatif
dari jumlah usaha, penyerapan tenaga kerja subsektor kerajinan, percetakan, fesyen,
Nilai investasi, keuntungan per Kecamatan kuliner dan musik di Kota Denpasar untuk
di Kota Denpasar. Potensi pengembangan mengoptimalkan potensi investasinya, karena
Investasi berbasis ekonomi kreatif ini usaha ini sangat menjanjikan dilihat dari nilai
diimplementasikan dalam Sistem Informasi ekonomis dan tenaga kerja yang diserap.
Geografis. Berdasarkan analisis peran institusi terhadap
Iklim Usaha Investasi berbasis ekonomi IKM ekonomi kreatif, terdapat beberapa
kreatif dapat dilihat dari interaksi sosial dan prioritas penanganan yang disarankan
karakteristiknya. (1) Interaksi sosial IKM kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan
berbasis ekonomi kreatif, menunjukkan Kota Denpasar yaitu: (1) bantuan kelancaran
bahwa: pertama, tingkat kebersamaan operasional; (2) bantuan pemasaran hasil
IKM kerajinan dan fesyen sangat tinggi produksi; (3) bantuan untuk meningkatkan
bisa dilihat dari: saling berbagi informasi kualitas; (4) bantuan pendanaan melalui
tentang kebutuhan pasar, disain produk, hutang; (5) membantu mempertahankan
dan pembuatan produk melalui asosiasi kelangsungan aktivitas; dan (6) bantuan
yang dibentuk (Asosiasi Produk Tekstil, pendistribusian hasil produksi.
Asosiasi Kerajinan Kayu, Asosiasi Kerajinan
Perak, Asosiasi Tekstil dan Produk Tekstil). REFERENSI
Sedangkan IKM Penerbitan dan Percetakan;
Kuliner dan Musik masih relatif rendah, Agyapong, Daniel. (2010). Micro, Small and
yang dilihat dari tingkat keperdulain dalam Medium Enterprises’ Activities,
membantu mengatasi permasalahannya Income Level, and Poverty Reduction in
dalam aspek bantuan mengatasi masalah dan Ghana – A Synthesis of Related
bantuan dalam mengatasi kegagalan usaha. Literature. International Journal of
Kedua, tingkat kepercayaan IKM berbasis Business and Management.Vol. 5, No.
Ekonomi Kreatif dalam mengembalikan 12; December 2010, hal: 196-205. Avalable
Pinjaman dan Tingkat Kepercayaan dan at: http://www. proquest. umi.com/
Kepatuhan terhadap aturan dan pemerintah pqdweb? index pada 23 Maret 2011.
pembuat aturan sangat tinggi untuk Badan Pusat Statistik. (2008). Berita Resmi
Subsektor-subsektor Kerajinan, Percetakan, Statistik Badan Pusat Statistik No.
Fesyen, Kuliner dan Musik; (2) Karakteistik 28/05/Th XI, 30 Mei 2008. Diunduh dari:
IKM berbasis ekonomi kreatif, menunjukkan http://www.depkop.go.id/ documents/
bahwa tenaga kerja berpengaruh signifikan cat_view/35-statistik/37-statistik-
pada subsektor kerajinan, percetakan ukm/186-statistik-ukm-2008.
dan kuliner; investasi dan nilai ekonomis Keputusan Walikota Denpasar No.
berpengaruh signifikan berpengaruh 188.45/669/HK/2010.Penetapan Data
signifikan pada subsektor kerajinan, fesyen Base Kemiskinan di Kota Denpasar
dan kuliner. Tahun 2010.Pemerintah Kota Denpasar,
Dinas Perindustrian, Perdagangan Kota 2010.
Denpasar sebagai pembinan IKM berbasis
Ekonmi kreatif memiliki Mutu Pelayanan
B, yang berarti Kinerja Unit Pelayanan

172
Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif di Kota Denpasar[Ni Luh Putu Wiagustini]

Murjana Yasa, I G.W. (2007). Putri, Ni Made Dwi Maharani dan I Made
Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Jember. (2016). Pengaruh Modal Sendiri
Partisipasi Masyarakat di Propinsi Bali. dan Lokasi Usaha Terhadap Pendapatan
Makalah dalam Seminar BKFE-Unud Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Tahun 2007. di Kabupaten Tabanan (Modal Pinjaman
Raharja, Prathama dan Mandala Manurung. sebagai Variable Intervening). Jurnal
(2008). Teori Ekonomi Makro Suatu Ekonomi Kuantitatif Terapan. Volume
Pengantar. Edisi Keempat. Jakarta: 9 (2), p.89-176. Available at: https://
Lembaga Penerbit Fakultas ojs.unud.ac.id/index.php/jekt/article/
Ekonomi Universitas Indonesia. view/27432.
Sukirno, Sadono. (2000). Makroekonomi Tambunan, Tulus. (1993). Kontribusi Industri
Modern. Jakarta: PT. Raja Grafindo Skala Kecil Terhadap Ekonomi Lokal.
Persada. Prisma. Vol. XXII, No. 3: 83-92.
Thodaro, Michael P. (2000). Pembangunan www.depkop.go.id/statistik-umkm
Ekonomi di Dunia Ketiga. Jakarta:
Penerbit Erlanga.

173

Anda mungkin juga menyukai