Anda di halaman 1dari 3

Epidemi dan Kesehatan Lingkungan – Hari Santoso

- Beberapa istilah kejadian penyakit di masyarakat dan kebutuhan regulasi


- Beberapa istilah,
a. Penyakit baru. Pertama kali ditemukan dengan kriteria
1. Penyakit menular langsung (from human to human), tidak langsung (from animal to
human contohnya) maupun tidak menular.
2. Akut. Untuk wabah biasanya hanya fokus pada penyakit yang akut ini.
3. Dampaknya serius. Biasanya dilihat dari angka kematian. Dari case fatality rate.
Seperti pada masa flu burung case fatality rate nya bisa sampai 80 persen.
4. Bila memenuhi kriteria makan akan ditetapkan sebagai penyakit yang berpotensi
menimbulkan wabah.
b. Endemik : penyakit ditemukan di masyarakat tapi tidak menimbulkan masalah. Dalam
kondisi tertentu seperti pemicu atau tidak dapat dikontrol dengan baik maka akan
meningkatkan jumlah kasus atau angka kematiannya jadi meningkat. Nah kondisi ini
sudah masuk ke epidemik.
c. Epidemik/ outbreak/ unusual event/ KLB. Jadi epidemik ini kondisi endemik yang tiba-
tiba melonjak.
d. Pandemik/ wabah = bila situasi epidemik tidak terontrol maka akan bisa meluas
antarnegara yang disebut pandemik
e. Bencana = sebutan ini hanya ada di indonesia yang sudah diatur oleh undang2. Bila
situasi pandemik tidak dapat dikontrol maka penyakti akan menjadi bencana.
f. Di dunia internasional adalah PHEIC. Dideklarasikan oleh Dirjen WHO. Seperti contohnya
COVID-19.
- PERMENKES NOMOR 1501. Pasal 6 dibaca ya terkait syarat terjadinya KLB/epidemi. Yang
harus menetapkan KLB/epidemi adalah gubernur atau walikota. Nah biasanya gubernur atau
walikota tidak mau menetapkan karena mungkin ada faktor psikis malu atau biaya jika
daerahnya mengalami epidemi/KLB.
- Jika terjadi epidemi/KLB maka biaya kesehatan menjadi tanggung jawab pemerintah. Ini juga
menjadi alasan bagi pemerintah untuk tidak menetapkan KLB.
- Penetapan satuan wilayah tidak berdasarkan wilayah administratif pemerintahan tapi
berdasarkan satuan wilayah epidemiologi. Jadi wilayah KLB itu hanya titik2 yang memang
terjadi penularan. Dahulu masih wilayah administratif pemerintahan dengan
konsekuensinya adalah perkiraan sumber daya yang menjadi salah.
- Istilah pengendalian penyakit di masyarakat
a. Pencegahan = pencegahan ada 2 yaitu pencegahan penyakit baru (misal seperti penyakit
akibat resisten antibiotik) atau pencegahan penyakit endemi jangan sampai epidemi.
b. Reduksi = berbagai upaya untuk menurunkan jumlah kasus dan atau kematian penyakit
endemik agar semakin berkurang jumlahnya di masyarakat. Contoh reduksi penyakti
campak.
c. Eliminasi = sudah ditetapkan menurunkan jumlah penyakti endemik sampai batas
tertentu. Contoh TN harus kurang dari 1/1000 kelahiran hidup di setiap kabupaten/kota.
Eliminasi malaria (annual parasitic incidence <1/1000 penduduk berisiko di kabupaten
atau kota). Jika eliminasi sudah berhasil maka selanjutnya ke tahap,
d. Eradikasi = situasi dimana penyakit tidak ditemukan lagi di manusia tetapi agen penyakit
masih ada di bumi. Contoh cacar (variola), polio (polio 2 dan 3 global)
e. Punah/ extinct = belum ada status punah untuk penyakit apapun.
- Syarat eradikasi,
a. Untuk eradikasi juga harus penyakit yang hostnya cuma 1 yaitu manusia. Jadi seperti
rabies tidak bisa.
b. Agent tidak tahan di luar lingkungan. Jadi seperti anthrax tidak bisa karena spora nya
bisa bertahan hingga 70 tahun di lingkungan luar
c. Ada teknologi. Yang sering digunakan adalah vaksin.
- Identifikasi kebutuhan regulasi. Dibutuhkan regulasi yang cepat dan kuat untuk mengatasi
situasi pandemi.
- Aspek yang perlu diketahui produk hukum yang diperlukan dalam kondisi pandemi
a. Produk UU tidak bisa seperti produk hukum yang biasa saja.
b. Harus dipikirkan dari segala aspek.
- Jika menjabat sebagai kepala dinas kesehatan kemudian mendapatkan data bahwa wilayah
tersebut mengalami KLB maka harus segera melaporkan secara tertulis kepada
bupati/walikota/gubernur. Intinya kita melakukan kewajiban kita.
- Ada peraturan bahwa daerah misal kabupaten atau walikota memohon dana pada provinsi.
Provinsi bisa meminta pada pusat.
- International Health Regulation (IHR) tahun 2005.
Merupakan suatu persetujuan dari 196 negara termasuk semua negara anggota WHO
bekerja sama untuk keamanan kesehatan global.

- IHR 69 >> IHR 2005 perubahan apa?


a. Jadi 69 hanya meregulasi 3 penyakit yaitu Yellow fever, cholera, dan wabah. 2005
menjadi semua risko kesehatan masyarakat (biologi, radiasi, makanan, dan bahan kimia)
b. Terkait dengan respon nya harus sesuai dengan kondisinya
c. Dulunya upaya penanggulan hanya menutup perbatasan. Jadi negara menutup dari
negara lain. Sekarang konsepnya adalah menanggulangi pusat sumber penyakitnya. Jadi
ini lebih ke arah moral negara yang harus membantu manusia lain.
- 8 bidang utama yang harus diurusi adalah
1. Legislasi dan kebijakan (peraturan)
2. Koordinasi
3. Surveillance – menjadi salah satu kunci untuk how to detect, how to response, how to
prevent
4. Response
5. Preparedness
6. Risk communication – seperti masalah yang menolak atau provokator
7. Human resources
8. Laboratory
- Potential hazards
a. Infeksius
b. Zoonotik 60-80 persen menjadi penyebab
c. Ketahanan pangan
d. Kimia
e. Radiasi nuklir
- Direktur jenderal WHO mendeklarasikan IHR karena masukan dari tim emergency.
- 4 pertanyaan PHEIC adalah
1. Is the public health impact of the event serious?
2. Is the event unusual event or unexpected
3. Is there a significant risk of international spread
4. Is there a significiant risk ... economy?
- PHEIC sudah dideklarasikan 5 kali
1. H1N1 swine flu 2009
2. 2014 Polio kasus polio di beberapa negara meningkat pesat. Di Indonesia sudah
eradikasi
3. 2014 Ebola virus
4. 2016 Zika virus
5. 2020 COVID-19

Anda mungkin juga menyukai