Lokasi:
OLEH:
DOSEN PENGAMPU:
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah kemiskinan menjadi topik perhatian dalam Islam. Pada sisi yang lain,
peranan untuk penyelamat dari jurang kemiskinan juga menjadi perhatian utama. Dengan
demikian, Islam menaruh perhatian terhadap kualitas hidup manusia.
Para cendekiawan Muslim dan juga Ulama juga menaruh perhatian terhadap kondisi
ini. Sebut saja misalnya, pendapat Buya Ahmad Syafii Maarif, mantan ketua umum PP
Muhammadiyah, dalam berbagai cerama dan tulisannya dengan bahasa yang metafora,
menggambarkan Islam menaruh pehatian pada kemiskinan namun anti kemiskinan.
Mufasir asal Indonesia, Prof. Quraish Shihab juga memberikan gambaran betapa
pentingnya harta dalam Islam. Sampai-sampai beliau memberikan gambaran bagaimana
hubungan ibadah dengan kekayaan (harta). Agar kualitas ibadah berjalan dengan nyaman,
maka fasilitas yang memadai harus menyertainya, bahwa menurutnya, kemakmuran
(kekayaan) adalah jalan kelancaran mewujudkan perintah Allah swt sebagai khalifah,
itulah gam-baran betapa pentingnya mencari harta dalam Islam.
Bahkan ulama asal Mesir, Syeikh Yusuf al-Qardhawi memberikan gambaran yang
sangat mengkhawatirkan jika umat itu miskin. Menurutnya, kondisi kemiskinan akan
membuat umat menjadi lemah. Kelemahan itu beliau kategorikan menjadi lima hal yaitu
pertama, kemiskinan akan membahayakan akidah. Kedua, kemiskinan membahayakan
moral dan akhlak. Ketiga, kemiskinan mengancam kestabilan pemikiran. Keempat,
kemiskinan membahayakan keluarga. Kelima, kemiskinan membahayakan kondisi sosial
kemasyarakatan.
Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara
melembaga sesuai dengan syari’at Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian
hukum, terintegrasi, dan akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat. Dengan menjadikan zakat sebagai sarana
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan menanggulangi kemiskinan,
membangkitkan ekonomi kerakyatan, dan memoderasi kesenjangan sosial.
Demi mencapai tujuan pengelolaan zakat, maka dibentuklah amil zakat tingkat nasional
disebut BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional), tingkat Provinsi BAZNAS Provinsi dan
tingkat Kabupaten/Kota BAZNAS Kabupaten/ Kota merupakan lembaga non struktural
yang dibentuk oleh pemerintah bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada
pemerintah dan masyarakat sesuai tingkatannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Baznas kota yogyakarta?
2. Bagaimana struktur organisasi dalam Baznas kota Yogyakarta dan apa visi misi nya?
3. Apa saja program-program Baznas kota yogyakarta?
4. Apa saja produk yang ada di Baznas kota Yogyakarta?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Baznas kota yogyakarta
2. Untuk mengetahui struktur Baznas kota yogyakarta dan visi misinya
3. Untuk mengetahui program yang dilakukan baznas kota yogyakarta
4. Untuk mengetahui produk apa saja yang ada di baznas kota Yogyakarta
D. Metode
Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) yaitu jenis
penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah. Pendekatan
yang penulis gunakan secara metodologi adalah pendekatan kualitatif dengan
menggunakan tekhnik studi kasus yang digunakan untuk mengetahui dengan lebih
mendalam dan terperinci tentang suatu permasalahan atau fenomena yang hendak diteliti.
Karena pendekatan ini bersumber dari tulisan atau ungkapan dan tingkah laku yang dapat
diobservasi oleh manusia. Studi kasus berasaskan metode kualitatif yang menggabungkan
instrumen wawancara dan pengamatan serta analisis dokumen yang menyoroti berbagai
faktor atau fenomena hubungan sosial dalam situasi tertentu, melukiskan keunikannya,
sekaligus mencoba menawarkan pemahaman-pemahaman mendalam yang mempunyai
relevansi lebih luas.
BAB II
PEMBAHASAN
1. SEJARAH BERDIRINYA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA
Pengelolaan zakat, infaq dan sedekah (ZIS) pegawai di Kota Yogyakarta pada
awalnya dikelola oleh BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq Sedekah) berdiri tahun 1996,
berdasarkan Keputusan Walikota madya Daerah Tingkat II Yogyakarta nomor
177/KD/1996. Program pokok yakni mengumpulkan ZIS secara sukarela dari PNS di
lingkungan Pemda Kotamadya Yogyakarta dan ditasharufkan untuk
pembangunan/renofasi tempat ibadah/madrasah.
2. DASAR HUKUM
PELAKSANA
2. Nurul Istiqomah, SE
Visi
1) Visioner: Amilin yang bervisi jauh kedepan, strategis dan maslahat. Hal ini
sesuaidengan Firman Allah SWT “Wahai orang-orang yang beriman!
Bertaqwalahkepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang
telahdiperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada
Allah.Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu ker-jakan”. (QS Al
Hasyrayat 18).
2) Optimis: Amilin yang bersungguh-sungguh, memiliki keyakinan kuat
bahwakemudahan yang diciptakan oleh Allah jauh lebih banyak dibanding
kesulitanatau masalah. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT “Maka
sesungguhnyabersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya bersama
kesulitan adakemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu
urusan), tetaplahbekerja keras untuk (urusan yang lain).” (QS. Al-Insyirah ayat
5-7).
3) Jujur: Amilin yang memiliki kesatuan antara kata dan perbuatan. Hal ini
sesuaidengan Firman Allah SWT “Wahai orang-orang beriman! Mengapa
kamumengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan”. (QS Ash-Shaff ayat 2).
4) Sabar: Amilin yang memiliki kesabaran dalam menjalankan kebenaran. Hal
inisesuai dengan Firman Allah SWT “Dan bersabarlah bahwa sesungguhnya
janjiAllah itu pasti benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang
tidakmenyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (QS
ArRum ayat 60).
5) Amanah: Amilin hendaknya amanah dalam menjalankan tugas. Hal ini
sesuaidengan Firman Allah SWT “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamumengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah
kamumengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamumengetahui.” (QS. Al-Anfal ayat 27)
6) Keteladan: Amilin yang menjadi teladan dalam kehidupan. Hal ini sesuai
denganFirman Allah SWT “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suriteladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS.
AlAhzabayat 21)
7) Profesional: Amilin yang senantiasa melakukan yang terbaik dan
profesionaldalam aktifitasnya. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT “Yang
menjadikanmati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebihbaik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS.
Al-Mulkayat 2). Demikian juga dengan hadist berikut, “Sesungguhnya Allah
SWTmencintai jika seorang dari kalian bekerja, maka ia itqon
(profesional)dalam pekerjaannya” (HR Baihaqi)
8) Perbaikan Berkelanjutan: Amilin yang senantiasa memperbaiki amal
danpekerjaannya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah saw “Barangsiapa
yangharinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk
orangyang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka
diaadalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih
jelekdaripada harinya kemarin maka dia celaka.” (HR. Ad-Dailami)
2) JOGJA CERDAS
3) JOGJA SEHAT
Pentasharufan ZIS dan DSKL untuk membantu masyarakat kurang mampu yang
terkena musibah sakit.
4) JOGJA SEJAHTERA
5) JOGJA PEDULI
Pentasharufan ZIS dan DSKL untuk meringankan beban masyarakat yang terkena
musibah bencana alam.
C. Program Pemberdayaan
a) KAMPUNG PINTAR
Kampung pintar merupakan program binaan yang memilik karakter dan potensi
kearifan lokal yang bisa dikembangkan untuk menciptakan maupun meningkatkan
produktifitas melalui pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan Program
yang dijalankan diwilayah bingan menyentuh unsur ideal meliputi lingkungan,
kesehatan, ekonomi, teknologi nutris, pendidikan dan keagamaan
b) KAMPUNG TAQWA
c) KAMPUNG SEJAHTERA
Kategori Zakat Emas dan Perak Harta lain yang juga termasuk kategori emas dan
perak
Nishab Perak adalah 200 dirham, 1 dirham = 2,975 gram, maka nishab perak
adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram.
Demikian juga macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat
dikategorikan dalam emas dan perak, seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat
berharga ataupun bentuk lainnya. Maka nishab dan zakatnya sama dengan ketentuan
emas dan perak. Artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam bentuk harta dan
jumlah akumulasinya lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia
telah terkena kewajiban zakat (2.5%).
Para ulama bersepakat bahwa zakat madu diambil dari pendapatan bersih madu, atau
setelah dikurangi dari biaya-biaya untuk mendapatkannya dan besarnya sepersepuluh
(10%)
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: [Pada “rikaz”harta
galian, zakatnya seperlima (20%) [HR Bukhori Muslim].
5 Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari pengembangan
potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti upah
kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek, dll. Dari berbagai pendapat dinyatakan
bahwa landasan zakat profesi dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu
dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya, demikian juga dengan nishobnya yaitu
sebesar 524 kg makanan pokok, dan dibayarkan dari pendapatan kotor. Sedangkan
tarifnya adalah dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas
dasar kaidah “Qias Asysyabah”.
Zakat yang dikeluarkan sebesar 2,5 % dari total nilai bruto hal tersebut di atas
Baznas kota mempunyai sebuah program unggulan yang telah berjalan yaitu
mendirikan sebuah cofe shop di Mall Pelayanan Publik DPMPTSP (Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dimana program tersebut
mempekerjakan beberapa penyandang Disabilitas sebagai penjaga cofe shop tersebut.
Program unggulan ini bisa menjadi solusi atau contoh bagi lembaga lain agar bisa
bermanfaat dalam kehidupan dunia maupun di akhirat. Untuk kekurangan kami
belum menemukan adanya hal yang bisa kami jabarkan, untuk saran semoga dalam
kelanjutanya Baznas Kota Yogyakarta bisa selalu bermanfaat bagi umat.
BAB III
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah kami paparkan, dapat ditarik kesimpulan
bahwasannya terdapat beberapa program yang direncanakann oleh Baznas Kota
Yogyakarta. Program-program tersebut telah diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,
mulai dari rencana strategis baznas 2021-2026, program unggulan, program
pemberdayaan. Selain dari program yang disediakan tersebut, Baznas Kota Yogyakarta
juga meluncurkan beberapa produk yang meliputi: zakat pertanian, zakat emas perak dan
uang, zakat atas madu, zakat harta galian, zakat profesi, serta zakat saham dan obligasi.
Baznas Kota Yogyakarta juga memanfaatkan teknologi informatika dalam
menjalankan programnya, yaitu denga menggunakan layanan q-ris untuk zakat infak dan
shodaqoh. Layanan ini tentunya lebih memudahkan masyarakat era modern yang
notabene banyak menggunakan layanan digital dalam keseharian disamping juga
menyediakan layanan secara offline.
Program pemberdayaan yang menurut kami sangat unik yang telah dilakukan oleh
Baznas Kota Yogyakarta yaitu adanya coffee shop Baznas Kota Yogyakarta. Program ini
terletak pada kantin Mal Pelayanan Public, komplek dinas balai kota Yogyakarta. Daya
unik dari program ini yaitu memberdayakan kaum difabel yang mana kurang
diperhatikan masyarakat juga pemerintah sebagai penyelenggara kegiatan sekaligus
pekerja dalam kesehariannya. Tentunya dilakukan beriringan dengan pengawasan dan
pembimbingan dari pihak baznas selaku penyelenggara program kegiatan.