Anda di halaman 1dari 16

MINI RISET

PRAKTIKUM ZAKAT DAN WAKAF

Lokasi:

BAZNAS KOTA YOGYAKARTA

OLEH:

AJI NURROKHMAT (19103080056)


HANDIKA MAULANA (19103080073)
RENDY AZHIM PRAMONO (19103080078)
AMALIA RIQBA MUKTASIMA (19103080086)
PUTRI RAMADANA (19103080089)

DOSEN PENGAMPU:

SAIFUDDIN, S.HI., M.SI.

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Masalah kemiskinan menjadi topik perhatian dalam Islam. Pada sisi yang lain,
peranan untuk penyelamat dari jurang kemiskinan juga menjadi perhatian utama. Dengan
demikian, Islam menaruh perhatian terhadap kualitas hidup manusia.

Para cendekiawan Muslim dan juga Ulama juga menaruh perhatian terhadap kondisi
ini. Sebut saja misalnya, pendapat Buya Ahmad Syafii Maarif, mantan ketua umum PP
Muhammadiyah, dalam berbagai cerama dan tulisannya dengan bahasa yang metafora,
menggambarkan Islam menaruh pehatian pada kemiskinan namun anti kemiskinan.

Mufasir asal Indonesia, Prof. Quraish Shihab juga memberikan gambaran betapa
pentingnya harta dalam Islam. Sampai-sampai beliau memberikan gambaran bagaimana
hubungan ibadah dengan kekayaan (harta). Agar kualitas ibadah berjalan dengan nyaman,
maka fasilitas yang memadai harus menyertainya, bahwa menurutnya, kemakmuran
(kekayaan) adalah jalan kelancaran mewujudkan perintah Allah swt sebagai khalifah,
itulah gam-baran betapa pentingnya mencari harta dalam Islam.

Bahkan ulama asal Mesir, Syeikh Yusuf al-Qardhawi memberikan gambaran yang
sangat mengkhawatirkan jika umat itu miskin. Menurutnya, kondisi kemiskinan akan
membuat umat menjadi lemah. Kelemahan itu beliau kategorikan menjadi lima hal yaitu
pertama, kemiskinan akan membahayakan akidah. Kedua, kemiskinan membahayakan
moral dan akhlak. Ketiga, kemiskinan mengancam kestabilan pemikiran. Keempat,
kemiskinan membahayakan keluarga. Kelima, kemiskinan membahayakan kondisi sosial
kemasyarakatan.

Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara
melembaga sesuai dengan syari’at Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian
hukum, terintegrasi, dan akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat. Dengan menjadikan zakat sebagai sarana
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan menanggulangi kemiskinan,
membangkitkan ekonomi kerakyatan, dan memoderasi kesenjangan sosial.
Demi mencapai tujuan pengelolaan zakat, maka dibentuklah amil zakat tingkat nasional
disebut BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional), tingkat Provinsi BAZNAS Provinsi dan
tingkat Kabupaten/Kota BAZNAS Kabupaten/ Kota merupakan lembaga non struktural
yang dibentuk oleh pemerintah bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada
pemerintah dan masyarakat sesuai tingkatannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya Baznas kota yogyakarta?
2. Bagaimana struktur organisasi dalam Baznas kota Yogyakarta dan apa visi misi nya?
3. Apa saja program-program Baznas kota yogyakarta?
4. Apa saja produk yang ada di Baznas kota Yogyakarta?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Baznas kota yogyakarta
2. Untuk mengetahui struktur Baznas kota yogyakarta dan visi misinya
3. Untuk mengetahui program yang dilakukan baznas kota yogyakarta
4. Untuk mengetahui produk apa saja yang ada di baznas kota Yogyakarta
D. Metode

Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) yaitu jenis
penelitian yang mempelajari fenomena dalam lingkungannya yang alamiah. Pendekatan
yang penulis gunakan secara metodologi adalah pendekatan kualitatif dengan
menggunakan tekhnik studi kasus yang digunakan untuk mengetahui dengan lebih
mendalam dan terperinci tentang suatu permasalahan atau fenomena yang hendak diteliti.
Karena pendekatan ini bersumber dari tulisan atau ungkapan dan tingkah laku yang dapat
diobservasi oleh manusia. Studi kasus berasaskan metode kualitatif yang menggabungkan
instrumen wawancara dan pengamatan serta analisis dokumen yang menyoroti berbagai
faktor atau fenomena hubungan sosial dalam situasi tertentu, melukiskan keunikannya,
sekaligus mencoba menawarkan pemahaman-pemahaman mendalam yang mempunyai
relevansi lebih luas.
BAB II
PEMBAHASAN
1. SEJARAH BERDIRINYA BAZNAS KOTA YOGYAKARTA

Pengelolaan zakat, infaq dan sedekah (ZIS) pegawai di Kota Yogyakarta pada
awalnya dikelola oleh BAZIS (Badan Amil Zakat Infaq Sedekah) berdiri tahun 1996,
berdasarkan Keputusan Walikota madya Daerah Tingkat II Yogyakarta nomor
177/KD/1996. Program pokok yakni mengumpulkan ZIS secara sukarela dari PNS di
lingkungan Pemda Kotamadya Yogyakarta dan ditasharufkan untuk
pembangunan/renofasi tempat ibadah/madrasah.

Dilanjutkan kepengurusan masa bakti 1999-2003 berdasar SK Walikotamadya


Yogyakarta nomor 309/KD/1999. Guna meningkatkan kinerja kepengurusan,
utamanya dalam pengumpulan ZIS, Walikotamadya Yogyakarta mengeluarkan Surat
Edaran nomor 451.12/1546 tanggal 16 Juli 1999 tentang penunaian ZIS bagi PNS
Muslim dilingkungan Pemda Kotamadya Yogyakarta. Walikotamadya Yogyakarta
mengeluarkan SK Nomor 274/KEP/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang pembentukan
Badan Amil Zakat (BAZ) Kota Yogyakarta masa bakti 2005-2008. Akhir tahun 2009,
tepatnya tanggal 1 September 2009, Walikota Yogyakarta mengeluarkan SK Nomor
432/KEP/2009 tentang pembentukan Badan Amil Zakat Daerah Kota Yogyakarta
(BAZDA).

Dengan adanya perubahan UU 38 tahun 1999 menjadi UU 23 tahun 2011 tentang


Pengelolaan Zakat, BAZDA Kota Yogyakarta berubah nama menjadi BAZNAS Kota
Yogyakarta dan meresmikan oleh Walikota Yogyakarta pada tanggal 3 Agustus 2012
dan diterbitkan Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 323 Tahun 2015 tentang
pengangkatan Pimpinan dan Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional Kota Yogyakarta
periode 2015-2020.

2. DASAR HUKUM

Badan Amil Zakat Nasional Kota Yogyakarta yang selanjutnya disingkat


BAZNAS Kota Yogyakarta, dibentuk dengan Surat Keputusan Walikota Yogyakarta
nomor 457 Tahun 2019 berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 dan
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2014.

Tugas pokok BAZNAS Yogyakarta adalah mengelola (memungut,


mentasharufkan dan mempertanggungjawabkan) Zakat, Infaq, Shodaqoh (ZIS) dan
Dana Sosial Keagamaan Lainnya (DSKL) sesuai ketentuan syar’i dan regulasi.

3. STRUKTUR ORGANISASI BAZNAS KOTA YOGYAKARTA


A. Struktur organisasi

Ketua : Drs. H. Syamsul Azhari

Wakil Ketua I : Dr. Adi Soeprapto, S.Sos, M.Si

Wakil Ketua II : Marsudi Endang Sri Rejeki, SE, MM

PELAKSANA

Kepala Pelaksana : Ir. Aman Yuriadijaya, MM

Sekertaris : H. Misbahrudin, S.Ag. MM

Bidang Penghimpunan : Gus Munir, SIP., M.A

Bidang Pentasharufan : Muhaimin, S.Si

Bagian Keuangan :1. Noorlia Dharmawati, SE

2. Nurul Istiqomah, SE

Perencanaan dan Pelaporan

Bagian Administrasi, : Muhammad Fuad,SE

Umum dan SDM

Satuan Audit Internal : Rr. Dwi Lestari Setyaningsih, SE

B. Visi misi Baznas Kota yogyakarta

Visi

"Menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di yogyakarta"


Misi

1. Mengkoordinasikan Lembaga Amil Zakat tingkat Kota Yogyakarta dalam


mencapai target-target nasional
2. Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan ZIS dan DSKL di Kota
Yogyakarta
3. Mengoptimalkan pentasarufan/pendistribusian dan pendayagunaan ZIS dan
DSKL untuk pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejateraan masyarakat, dan
pemoderasian kesenjangan sosial
4. Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel
berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkini
5. Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan ZIS
dan SKL Kota Yogyakarta
6. Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan ZIS dan DSKL Kota
Yogyakarta melalui sinergi umat
7. Terlibat aktif dan memimpin gerakan ZIS dan DSKL di Yogyakarta
8. Mengutamakan ZIS dan DSKL sebagai instrumen pembangunan menuju
masyarakat yang adil dan makmur, baldatun thayibatun wa robbun ghafuur
9. Mengembangkan kompetensi Amil yang unggul dan menjadi rujukan.
C. Nilai (prinsip baznas kota yogyakarta)

Nilai-nilai baznas kota yogyakarta mencakup semua nilai luhur dan


unggul islami, di antaranya:

1) Visioner: Amilin yang bervisi jauh kedepan, strategis dan maslahat. Hal ini
sesuaidengan Firman Allah SWT “Wahai orang-orang yang beriman!
Bertaqwalahkepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang
telahdiperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada
Allah.Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu ker-jakan”. (QS Al
Hasyrayat 18).
2) Optimis: Amilin yang bersungguh-sungguh, memiliki keyakinan kuat
bahwakemudahan yang diciptakan oleh Allah jauh lebih banyak dibanding
kesulitanatau masalah. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT “Maka
sesungguhnyabersama kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya bersama
kesulitan adakemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu
urusan), tetaplahbekerja keras untuk (urusan yang lain).” (QS. Al-Insyirah ayat
5-7).
3) Jujur: Amilin yang memiliki kesatuan antara kata dan perbuatan. Hal ini
sesuaidengan Firman Allah SWT “Wahai orang-orang beriman! Mengapa
kamumengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan”. (QS Ash-Shaff ayat 2).
4) Sabar: Amilin yang memiliki kesabaran dalam menjalankan kebenaran. Hal
inisesuai dengan Firman Allah SWT “Dan bersabarlah bahwa sesungguhnya
janjiAllah itu pasti benar dan sekali-kali janganlah orang-orang yang
tidakmenyakini (kebenaran ayat-ayat Allah) itu menggelisahkan kamu.” (QS
ArRum ayat 60).
5) Amanah: Amilin hendaknya amanah dalam menjalankan tugas. Hal ini
sesuaidengan Firman Allah SWT “Hai orang-orang yang beriman, janganlah
kamumengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah
kamumengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamumengetahui.” (QS. Al-Anfal ayat 27)
6) Keteladan: Amilin yang menjadi teladan dalam kehidupan. Hal ini sesuai
denganFirman Allah SWT “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu
suriteladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)Allah
dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS.
AlAhzabayat 21)
7) Profesional: Amilin yang senantiasa melakukan yang terbaik dan
profesionaldalam aktifitasnya. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT “Yang
menjadikanmati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebihbaik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS.
Al-Mulkayat 2). Demikian juga dengan hadist berikut, “Sesungguhnya Allah
SWTmencintai jika seorang dari kalian bekerja, maka ia itqon
(profesional)dalam pekerjaannya” (HR Baihaqi)
8) Perbaikan Berkelanjutan: Amilin yang senantiasa memperbaiki amal
danpekerjaannya. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah saw “Barangsiapa
yangharinya sekarang lebih baik daripada kemarin maka dia termasuk
orangyang beruntung. Barangsiapa yang harinya sama dengan kemarin maka
diaadalah orang yang merugi. Barangsiapa yang harinya sekarang lebih
jelekdaripada harinya kemarin maka dia celaka.” (HR. Ad-Dailami)

I. Entreprenurial: Amilin yang senantiasa bermental kuat, pantang menyerah,


memiliki optimisme dalam hidup, serta kreatif dan inovatif dalam
menghadapitantangan hidup. Hal ini sesuai dengan Firman Allah “... Barang
siapa bertakwakepada Allah niscaya Dia membukakan jalan keluar baginya.
Dan Diamemberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan
barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan(keperluan)nya. ....” (QS. At-Talaq ayat 2-3) “Sesungguhnya
Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi’ar Allah.Maka barangsiapa yang
beribadah haji ke Baitullah atau ber’umrah, makatidak ada dosa baginya
mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapayang mengerjakan suatu
kebajikan dengan kerelaan hati, makasesungguhnya Allah Maha Mensyukuri
kebaikan lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah ayat 158)
II. Transformasional: Amilin yang senantiasa melakukan perbaikan berke-
lanjutandari kondisi buruk menuju kondisi yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan
yangdicontohkan Rasulullah Muhammad SAW yang sukses memimpin
umatnyaberhijrah dari peradaban jahiliyah menuju peradaban madaniah dalam
waktuyang relatif amat singkat, dan juga sesuai dengan Firman Allah SWT
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
dimuka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah
Allah.Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga
merekamerubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allahmenghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapatmenolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
(QS. Ar-Ra’d ayat 11)

4. PROGRAM PROGRAM BAZNAS KOTA :


A. Rencana strategis baznas kota yogyakarta tahun 2021-2026
1) LEPAS LANDAS (2026)
 Pertumbuhan ZIS mencapai 12 M
 Penyaluran ZIS mencapai 30 M
 Laporan BAZNAS Kota Yogyakarta utama periode 2021-2026 mendapati opini
WTP dan mendapat predikat terbaik secara Indeks Zakat Nesional
 Program ZWCO di 3 titik
 Satu Kelurahan Penghapal Quran Gedung BAZNA Kota Yogyakarta yang
rentative dengan kantor pelayanan
2) PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN (2025)
 Pertumbuhan ZIS mencapai 10,6M
 Penyaluran ZIS mencapai 9,5 M
 Terbentuknya UPZ Perusahaan Swasta Optimalisasi IT dan Website untuk
kemudahan layanan ZWCD di 3 Titik
 Satu Kelurahan Satu Penghapal Quran
 Program Pemberdayaan Ekonomi berkelanjutan
3) PERTUMBUHAN (2024)
 Pertumbuhan ZIS mencapai 9,7 M
 Penyaluran ZIS mencapai 6,6 M
 Database mazaki dan mustahiq tersaji lengkap
 Program ZWCD di 3 Titik
 Satu Kelurahan Satu Penghapal Quran
 Penguatan Lembaga Program BAZNAS Amil BAZNAS Kota Yogyakarta telah
bersertifikasi
4) PENGUATAN (2023)
 Pertumbuhan ZIS mencapai 8.8 M
 UPZ di Lingkungan Pemerintah Kota dan instansi Veikal telah terbentuk
seluruhnya
 BAZNAS Kota Memiliki Dewan Pengawas Syariah
 Program ZWCD 3 Titik
 Satu Kelurahan Satu Penghapal Quran
 Program Pemberdayaan Ekonomi Barkelanjutan
5) KONSOLIDASI (2022)
 Pertumbuhan 25 mencapai 8 M
 Program ZWCD di 3 Titik
 Satu Kelurahan Satu Penghapal Quran
 Terbitnya Perwal Optimalisasi Zakat
 Bekerja sama dengan Pergauan Tinggi dan Media
 Database Mustahiq terintegrasi dangan Pemerintah Kota Yogokarta
6) PONDASI (2021)
 Pertumbuhan 25 mencapai 7.3 M Mendorong terbitnya Perwal Optimalisasi Zakat
 Percepatan Penanganan Dampak COVID-19 dengan5 Program BAZNAS
 Penguatan Program Gandeng Gendong di Program Tasawuf ZWCD 3 titik
 BAZNAS Kata Yogyakarta Bersertifikasi 150 Gedung BAZNAS yang
representati
B. Program Unggulan
1) JOGJA TAKWA

Pentasharutan ZIS dan DSKL yang diarahkan pada peningkatan pemahaman,


penghayatan dan pengamalan ajaran Islam, peningkatan ketersediaan sarana
prasarana tempat ibadah/madrasah, penguatan syiar Islam, beasiswa jariyah santri
TKA/TPA, Madrasah Diniyah (MADIN) berbasis Sekolah Dasar, Madrasah Al-
Qur'an Sekolah dan penghargaan bagi siswa/santri berprestasi dalam bidang
agama.

2) JOGJA CERDAS

Pentasharutan ZIS dan DSKL untuk mendukung peningkatan kualitas dan


kuantitas peserta didik kurang mampu tingkat TK/RA s/d SMP/MTs dengan
program beasiswa anak asuh, rumah Pintar BAZNAS serta beasiswa Mahasiswa
produktif.

3) JOGJA SEHAT

Pentasharufan ZIS dan DSKL untuk membantu masyarakat kurang mampu yang
terkena musibah sakit.
4) JOGJA SEJAHTERA

Penthasyarufan ZIS untuk meningkatkan ekonomi jamaah yang kurang mampu


namun memiliki kegiatan ekonomi produktif, khususnya yatim/piatu, dhuafa’,
difabel, ustadz, penyuluh, penjaga Masjid dan mualaf kurang mampu.

5) JOGJA PEDULI

Pentasharufan ZIS dan DSKL untuk meringankan beban masyarakat yang terkena
musibah bencana alam.

C. Program Pemberdayaan
a) KAMPUNG PINTAR

Kampung pintar merupakan program binaan yang memilik karakter dan potensi
kearifan lokal yang bisa dikembangkan untuk menciptakan maupun meningkatkan
produktifitas melalui pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan Program
yang dijalankan diwilayah bingan menyentuh unsur ideal meliputi lingkungan,
kesehatan, ekonomi, teknologi nutris, pendidikan dan keagamaan

b) KAMPUNG TAQWA

Kampung taqwa merupakan program pengembangan pendidikan keagamaan


dikalangan masyarakat agar lebih mengenal keislaman dan menjalankan sesuai
dengan syariat Islam.

c) KAMPUNG SEJAHTERA

Kampung sejahtera ialah program kerjasama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta


guna mendorong terwujudnya gandeng gendong melalui sinergitas antara
pemerintah selaku pemangku kebijakan dengan stake holder (pemangku
kepentingan) dalam rangka pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat
sejahtera lahir dan batin.

5. PRODUK BAZNAS KOTA YOGYAKARTA


1 Zakat Pertanian
 Nisbah dan Tarif
Dari Jabir, dari Rasulullah saw ” Tidak wajib bayar zakat pada kurma yang kurang
dari 5 ausuqâ”(HR Muslim). Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian
adalah 5 ausuq; Ausuq jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’ =
2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg. Kadar zakat yang harus
dikeluarkan jika diairi oleh hujan atau sungai 10 %, dan jika diairi oleh pengairan 5
%. Zakat pertanian dikeluarkan saat menerima hasil panen.

2 Zakat Emas Perak dan Uang

Kategori Zakat Emas dan Perak Harta lain yang juga termasuk kategori emas dan
perak

 Logam/batu mulia dan Mata uang


 Simpanan seperti : Tabungan, deposito, cek atau surat berharga lainnya Nishab
dan kadar zakat emas, perak dan uang
Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram, maka nishab emas adalah 20 X 4,25 gram
= 85 gram.

 Nishab Perak adalah 200 dirham, 1 dirham = 2,975 gram, maka nishab perak
adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram.
 Demikian juga macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat
dikategorikan dalam emas dan perak, seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat
berharga ataupun bentuk lainnya. Maka nishab dan zakatnya sama dengan ketentuan
emas dan perak. Artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam bentuk harta dan
jumlah akumulasinya lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia
telah terkena kewajiban zakat (2.5%).

3 Zakat atas Madu

Para ulama bersepakat bahwa zakat madu diambil dari pendapatan bersih madu, atau
setelah dikurangi dari biaya-biaya untuk mendapatkannya dan besarnya sepersepuluh
(10%)

Nishab dan Tarif Zakat Madu


 Imam Abu Hanifah tidak menetapkan nishb madu dan menetapkan tarifnya 10 %.
 Imam Ahmad menentukan nishabnya sebanyak 16 liter Bagdadi.
 Sebagian Ulama menganalogikan pada hasil pertanian maka nishabnya adalah
senilai 652,8 kg sedangkan tarifnya 10 % jika terdapat di tanah yang datar dan 5 %
jika berada di pegunungan.

4 Zakat Harta Galian

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda: [Pada “rikaz”harta
galian, zakatnya seperlima (20%)  [HR Bukhori Muslim].

 Zakat Rikaz berbeda dengan zakat Barang Tambang.


 Zakat Barang Tambang mencakup semua jenis, baik padat maupun cair.
 Zakat Rikaz dan Barang Tambang tidak mensyaratkan nishab dan haul.
 Tarif Zakat Rikaz 20% dan Zakat Barang Tambang 2,5 % kecuali ada kemiripan.
 Mustahik Zakat Rikaz dan Barang Tambang sama dengan mustahikkin zakat
lainnya.

5 Zakat Profesi

Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari pengembangan
potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti upah
kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek, dll. Dari berbagai pendapat dinyatakan
bahwa landasan zakat profesi dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu
dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya, demikian juga dengan nishobnya yaitu
sebesar 524 kg makanan pokok, dan dibayarkan dari pendapatan kotor. Sedangkan
tarifnya adalah dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas
dasar kaidah “Qias Asysyabah”.

6 Zakat Saham dan Obligasi

Zakat yang wajib dikeluarkan atas kepemilikan surat berharga, termasuk


diantaranya obligasi, reksadana dan saham bursaefek.Zakat saham ditetapkan
berdasarkan kesepakatan para ulama pada Muktamar Internasional Pertama tentang
zakat di Kuwait (29 Rajab 1404 H) bahwa hasil dari keuntungan investasi saham
wajib dikeluarkan zakatnya.
Zakat saham dapat ditunaikan jika hasil keuntungan investasi sudah mencapai nisab.
Nisab zakat saham sama nilainya dengan nisab zakat maal yaitu senilai 85 gram emas
dengan tarif zakat 2,5% dan sudah mencapai satu tahun (haul).

Periode Haul : setelah dimiliki 1 tahun

Nisab : 85 gram emas

Zakat yang dikeluarkan sebesar 2,5 % dari total nilai bruto hal tersebut di atas

6. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BAZNAS KOTA

Baznas kota mempunyai sebuah program unggulan yang telah berjalan yaitu
mendirikan sebuah cofe shop di Mall Pelayanan Publik DPMPTSP (Dinas
Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dimana program tersebut
mempekerjakan beberapa penyandang Disabilitas sebagai penjaga cofe shop tersebut.

Program unggulan ini bisa menjadi solusi atau contoh bagi lembaga lain agar bisa
bermanfaat dalam kehidupan dunia maupun di akhirat. Untuk kekurangan kami
belum menemukan adanya hal yang bisa kami jabarkan, untuk saran semoga dalam
kelanjutanya Baznas Kota Yogyakarta bisa selalu bermanfaat bagi umat.
BAB III

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah kami paparkan, dapat ditarik kesimpulan
bahwasannya terdapat beberapa program yang direncanakann oleh Baznas Kota
Yogyakarta. Program-program tersebut telah diklasifikasikan menjadi beberapa bagian,
mulai dari rencana strategis baznas 2021-2026, program unggulan, program
pemberdayaan. Selain dari program yang disediakan tersebut, Baznas Kota Yogyakarta
juga meluncurkan beberapa produk yang meliputi: zakat pertanian, zakat emas perak dan
uang, zakat atas madu, zakat harta galian, zakat profesi, serta zakat saham dan obligasi.
Baznas Kota Yogyakarta juga memanfaatkan teknologi informatika dalam
menjalankan programnya, yaitu denga menggunakan layanan q-ris untuk zakat infak dan
shodaqoh. Layanan ini tentunya lebih memudahkan masyarakat era modern yang
notabene banyak menggunakan layanan digital dalam keseharian disamping juga
menyediakan layanan secara offline.
Program pemberdayaan yang menurut kami sangat unik yang telah dilakukan oleh
Baznas Kota Yogyakarta yaitu adanya coffee shop Baznas Kota Yogyakarta. Program ini
terletak pada kantin Mal Pelayanan Public, komplek dinas balai kota Yogyakarta. Daya
unik dari program ini yaitu memberdayakan kaum difabel yang mana kurang
diperhatikan masyarakat juga pemerintah sebagai penyelenggara kegiatan sekaligus
pekerja dalam kesehariannya. Tentunya dilakukan beriringan dengan pengawasan dan
pembimbingan dari pihak baznas selaku penyelenggara program kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai