Anda di halaman 1dari 271

Batu

Gabungan
“Don’t stop when you’re tired,
Stop when you’re finish”
Sepsis Dewasa – HHU

2012
1. Perempuan, 55 thn, mengalami penurunan kesadaran, RR=28x/m, HR=98x/m,
TD=110/70, WBC=18.000, sepsis. Apa etiologinya?

a. Gagal ginjal
b. Inflamasi
c. Gagal organ
d. Infeksi?
2. Kriteria SIRS …
Suhu >38OC atau < 36OC
HR > 90x/m
RR > 20x/m (PaCO2 < 30 torr)
Lekosit >12.000 atau < 3000/mm3
a. Suhu <38
b. Denyut jantung >90
c. Eritrosit < 3,5 ×10*6
d. Eritrosit < 4,5 × 10*6
e. Leukosit < 14000
3. Ibu, 55 tahun, datang dengan penurunan kesadaran dengan suhu 39 celsius, RR=28,
HR=98, TD = 110/70, diduga sepsis.
Penyebab :
a. Gagal ginjal
b. Infeksi
c. Gagal organ
d. Inflamasi
e. Gangguan termostat
4. Perempuan 35 tahun ada riwayat partus kasep 3 hr yg lalu. Dikonsul ke bagian obgin
karena perdarahan pervaginam yg tdk berhenti. Demam sejak 3 hr yg lalu. Pemfis sens
CM, Td 100/70, temp 38,6, pem lab hb 7,6 leukosit 13500 trombosit 40.000.
Apa kemungkinan diagnosis kasus?
a. Sepsis
b. Meningitis
c. Sirs
d. Demam dengue
e. Cistitis
5. Seorang wanita berusia 35 tahun melahirkan dengan partus kasep 3 hari yang lalu
mengalami perdarahan pervaginam tidak berhenti. Demam 3 hari yang lalu, T= 38,6 C,
leukosit 13.500, trombosit 40.000. Pemeriksaan apa yang diperlukan?
a. TNF-alfa
b. IL-6
c. Urinalisa rutin
d. Feses rutin
e. Faal homeostasis
6. Dasar patogenesis sepsis
a. Inflamasi
b. Infeksi
7. Laki" 20th mndrta demam selama 3 hr,sakit kpla,nyri sendi,mual,muntah,gusi berdarh
dan bab hitam. Pemfis kesadaran : tmpak mengantuk,nadi terasa kecil dan lmbat, td
80/60mmhg. Lab hb 9,8 leukosit 4,2 rbu ht 40% trombosit 22.000.
Pemeriksaan penunjang yg dbthkan
a. IgG
b. IgM
c. Urin rutin
d. Widal
e. Rumple leet test

2013
1. Ny. Aminah 55 tahun masuk RS dengan demam tinggi 39,5oC. Pernafasan 36x/menit, nadi
112x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg. Hasil laboratorium didapatkan Hb 12 g/dL,
leukosit 14.000/mm3, trombosit 120.000. Diagnosis Ny. Aminah adalah…
a. Septikemia
b. SIRS
c. Sepsis (ada penurunan kesadaran)
d. Sepsis berat
e. Syok septik (+ penurunan tekanan darah meski sudah diberikan cairan)

2. Ny. Aminah 55 tahun masuk RS dengan demam tinggi 39,5oC. Pernafasan 36x/menit, nadi
112x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg. Hasil laboratorium didapatkan Hb 12 g/dL,
leukosit 14.000/mm3, trombosit 120.000. Setelah dilakukan rontgent thorax ternyata ada
Pneumonia. Mekanisme apa yang mendasarinya?
a. Respon inflamasi yang berlebihan
b. Resistensi antibiotika.
c. Patogen yang bermutasi
d. Daya tahan tubuh yang lemah
e. Infeksi nosocomial

3. Tn. Edo, 40 tahun, masuk RS dengan penurunan kesadaran. Suhu tubuh 39oC, nadi
120x/menit, tekanan darah 80/60 mmHg, pernafasan 32x/menit. Hasil laboratorium Hb 14
g/dL, leukosit 12.000/mm3, AGD asidosis metabolik. Diagnosis Tn. Edo adalah…
a. Septikemia
b. SIRS
c. Sepsis
d. Sepsis berat
e. Syok septik

2014
1. Tn. A, 40 tahun, dirawat di RS dengan keluhan demam tinggi. Dokter menegakkan
diagnosis Sepsis dan menduga penyebabnya adalah pneumonia. Dokter mengambil
sampel darah dan sputum untuk dilakukan pemeriksaan kultur mikroorganisme dan segera
memberikan antibiotika meropenem intravena. Setelah diobati 3 hari, keluar hasil kultur
didapatkan patogen Streptococcus pneumonia yang sensitif terhadap ceftriaxon.
Dokter pun mengganti antibiotikanya menjadi ceftriaxon.
Apa prinsip pemberian antibiotika yang dilakukan oleh dokter?
a. Antibiotik profilaksis
b. Antibiotik terapi empiris
c. Pemberian antibiotik terapi definitif
d. Metode eskalasi
e. Metode de-eskalasi

Lebih spesifik. Kalo metode eskalasi dokter memilih obat dari spektrum sempit ke
spektrum luas.
2015
1. Tn. Edo, 40 tahun, masuk RS dengan penurunan kesadaran. Suhu tubuh 39o C, nadi
120x/menit, tekanan darah 80/60 mmHg, pernafasan 32x/menit. Hasil laboratorium Hb
14 g/dL, leukosit 12.000/mm3, AGD asidosis metabolik.
Diagnosis Tn. Edo adalah
a. Septikemia
b. SIRS
c. Sepsis
d. Sepsis berat
e. Syok septik kalo sdh terapi cairan tpi masih hipotensi

Di kasus sudah ada kegagalan respiratory, dan met. Asidosis. Kalau syok septik, harus
SEVERE SEPSIS + kegagalan resusitasi
2. Ada tanda td 110/70, suhu 39,5, leukosit 14.000, ada tanda AGD asidosis metabolik,
pada keadaan apa pasien ini?
b. Sepsis berat
(Ada 3 soal kaya gini, ada yg cuman menunjukkan kenaikan suhu dan leukosit itu
jawabannya SIRS, ada yg selain kenaikan suhu dan leukosit ada penemuan bakteri
pneumonia pada kultur sputum itu jawabannya SEPSIS)
3. Ny. A 55 tahun. Dtng ke rs dengan demam 39,5 derajat, RR 36x/min, nadi 112x/min, BP
110/70mmHg. Lab Hb 12g/dl, leukosit 14.000/mm3, trombosit 120.000. Rontgen thorax
ada pneumonia.
Diagnosis Ny. A adalah:
a. Septikemia
b. SIRS
c. Sepsis
d. Sepsis berat
e. Syok sepsis
4. Mediator utama pada sepsis yang menyebabkan respon inflamasi
a. TNF
b. IL 3
c. IL 1
d. IL 8
e. INF
5. Ny. Aminah 55 tahun masuk RS dengan demam tinggi 39,5o C. Pernafasan 36x/menit,
nadi 112x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg. Hasil laboratorium didapatkan Hb 12 g/dL,
leukosit 14.000/mm3, trombosit 120.000. Foto thorax terlihat ada pneumonia.
Diagnosis Ny. Aminah adalah:
a. Sepsis  ada pneumonia, ada focus infeksinya
b. Sirs
c. Sepsis berat
6. Dia nya itu demam, takipnea, takikardi, td nya rendah, terus asidosis metabolik. Ini apa?
a. Sirs
b. Sepsis
c. Sepsis berat
d. Syok septik
7. Kasus sepsis, mediator inflamasi yang berperan berlebihan adalah
a. TNF a
b. IL 1
c. IL 2
d. IL 3
e. IL 4
8. Marker untuk SIRS/sepsis?
a. CRP
9. Tn T, penderita DM, dokter menduga menderita pneumonia. Untuk mendapatkan
diagnosis/kuman penyebabnya maka dokter akan memeriksa.
a. Kultur darah
b. Kultur sputum

2016
1. Tn. Edo 40th, masuk RS dengan penurunan kesadaran. Suhu 39c, td 80/60 mmHg, nadi
120x/menit, pernafasan 32x/menit. Pemeriksaan lab lekosit 15000, AGD asidosis
metabolik. Mediator apa yang dominan sehingga terjadi keadaan ini
a. TNF alpha
b. IL 10
c. IL 8
d. TGF beta
e. IL 17

2. Vignette: Tanda-tanda SIRS dengan curiga penyebabnya pneumonia. Diagnosisnya?


a. Septikemia
b. SIRS
c. Sepsis
d. Sepsis Berat
e. Sepsis Shock
3. Ny. Aminah 55 tahun masuk RS dengan demam tinggi 39,5o C. Pernafasan 36x/menit,
nadi 112x/menit, tekanan darah 110/70 mmHg. Hasil laboratorium didapatkan Hb 12 g/dL,
leukosit 14.000/mm3 , trombosit 120.000. Setelah dilakukan rontgent thorax ternyata ada
Pneumonia. Mekanisme apa yang mendasarinya?
a. Respon inflamasi yang berlebihan
b. Resistensi antibiotika.
c. Patogen yang bermutasi
d. Daya tahan tubuh yang lemah
e. Infeksi nosocomial
2017
1. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, masuk RS dengan suhu tubuh 40 C, nadi 110 x/menit,
tekanan darah 110/70 mmHg, pernafasan 24 x/menit. Hasil laboratorium Hb 14 g/dl,
lekosit 17.000/mm3, trombosit 150.000. Pasien didiagnosis sepsis. Pemeriksaan marker
apa yang diperlukan untuk pasien ini?
a. Alfa feto protein
b. Fibrinogen
c. CEA
d. PAI-1
e. Prokalsitonin

2. Seorang anak laki-laki dirawat dengan diagnosis difteri. Saat pemantauan pada minggu
kedua ditemukan denyut nadi tidak teratur, dari EKG ditemukan AV block. Apakah
komplikasi yang paling mungkin sedang dialami oleh anak ini?
a. Miokarditis
b. Shock anafilaktik
c. Neuritis
d. Tamponade jantung
e. Shock kardiogenik
3. Seorang perempuan berusia 55 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan demam tinggi.
Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39oC, frekuensi nafas 36 x/menit, nadi 112 x/menit,
tekanan darah 110/70 mmHg. Hasil laboratorium didapatkan Hb 12 g/dl, lekosit
14.000/mm3, trombosit 120.000. Pasien dicurigai menderita pneumonia. Apakah
diagnosis pasien tersebut?
a. Syok septik
b. Septikemia
c. Sepsis
d. SIRS
e. Sepsis berat

4. Seorang perempuan berusia 55 tahun dating ke IGD RS dengan keluhan demam tinggi.
Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39,5 C, frekuensi napas 36 x/menit, nadi 112 x/menit,
tekanan darah 110/70 mmHg. Hasil laboratorium didapatkan Hb 12 g/dL, lekosit
14.000/mm3, trombosit 120.000. Setelah dilakukan rontgen thorax ternyata ada
Pneumonia. Mekanisme apa yang mendasarinya?
a. Infeksi nosocomial
b. Daya tahan tubuh yang lemah
c. Resistensi antibiotika. Sepsis berat
d. Respon inflamasi yang berlebihan
e. Patogen yang bermutasi

Gambar: Apa yang terjadi pada seseorang yang mengalami sepsis. Dimulai dari infeksi
hingga kematian karena respon tubuh berlebihan kita (bisa saja kuman tak berbahaya, org
tertentu ada polimorfisme sepsis  respon tubuh berlebihan)

5. Tn. Edo, 40 tahun, masuk RS dengan penurunan kesadaran. Suhu tubuh 39 C, nadi 120
x/menit, tekanan darah 80/60 mmHg, pernafasan 32 x/menit. Hasil laboratorium Hb 14
g/dl, lekosit 15.000/mm3, AGD asidosis metabolic. Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Syok septik
b. Sepsis berat
c. SIRS
d. Sepsis
e. Septikemia
MEMANG DEFINISI TERBARU SYOK SEPTIK: harus diterapi dengan cairan supaya
MAP > 65 mmHg + laktat > 2 mmol/L PADA KASUS: ada asidosis metabolic  TANDA
LAKTATEMIA.

6. Pada soal di atas (no. 27: SOAL dr. MEGA), antibiotika yang Anda berikan disebut
sebagai:
a. Antibiotika pre-emptif
b. Antibiotika presumptive
c. Antibiotika terapi definitive
d. Antibiotika profilaksis
e. Antibiotika terapi empiris
7. Seorang perempuan berusia 55 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan demam tinggi.
Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39oC, frekuensi nafas 36 x/menit, nadi 112 x/menit,
tekanan darah 110/70 mmHg. Hasil laboratorium didapatkan Hb 12 g/dl,
lekosit14.000/mm3, trombosit 120.000. Pasien dicurigai menderita pneumonia. Maka
diagnosis Ny. Aminah adalah:
a. Sepsis
b. Septikemia
c. Sepsis berat
d. SIRS
e. Syok septik

8. Tn. Edo, 40 tahun, masuk RS dengan penurunan kesadaran. Suhu tubuh 39 C, nadi 120
x/menit, tekanan darah 80/60 mmHg, pernafasan 32 x/menit. Hasil laboratorium Hb 14
g/dL, lekosit 15.000/mm3, AGD asidosis metabolic. Mediator inflamasi apa yang dominan
sehingga terjadi keadaan ini?
a. TNF-α
b. IL-10
c. IL-17
d. IL-8
e. TGF-β

9. Sejumlah prinsip yang berbeda berlaku untuk penatalaksanaan segera anak yang
mengalami syok septik. Secara umum, tatalaksana harus diprioritaskan dalam urutan
urgensi. Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan prioritas segera dalam fase
resusitasi pada anak yang mengalami syok septik?
a. Koreksi anemia
b. Dukungan kardiovaskular
c. Pastikan dukungan jalan nafas yang adekuat
d. Pengobatan antibiotika empiris
b. Berikan resusitasi volume
Sepsis Anak – YI

2012
1. Seorang anak datang ke klinik dengan lab mikrobiologi 24 jam dengan suspek sepsis.
Tindakan yang dilakukan :
a. Beri antibiotik empiris, baru ambil spesimen darah untuk kultur dan resistensi
b. Ambil spesimen darah, lalu beri antibiotik empiris
c. Injeksi steroid
d. Hanya beri antibiotik empiris
e. Tunggu kultur darah baru diberi antibiotic

2013
1. Anda bekerja di RS yang memiliki laboratorium mikrobiologi dengan jamoperasional 24 jam. Pada
saat anda sedang bertugas di IGD datang seorang anak yang anda curigai mengalami sepsis. Apakah
tindakan yang paling tepat anda lakukan?
a. Langsung memberikan terapi antibiotika empiris lalu mengambil spesiment darah untuk
pemeriksaan kultur dan resistensi
b. Mengambil specimen darah untuk pemeriksaan kultur dan resistensi dahulu lalu memberikan
terapi antibiotika empiris
c. Hanya memberikan terapi antibiotika empiris
d. Menunda pemberian antibiotika hingga hasilkultur dan resistensi keluar
e. Memberikan injeksi steroid

2014 (-)
Hepatitis Virus
2012
1. Anak 9 tahun, sklera ikterik dan teraba hepar 4 cm di bawah arcus costae. SGOT, SGPT,
bilirubin meningkat. Anti HAV (-), HBsAg (+), IgM anti HBc (+).
a. Hepatitis A akut
b. Hepatitis A kronik
c. Hepatitis B akut
d. Hepatitis B kronik
b. Hepatitis C
2. Seorang lelaki, sering bekerja di sawah mengeluh demam, nyeri kepala, nyeri pada otot,
batuk-batuk, tidak enak perut, mual, muntah. Pada pemeriksaan didapati demam 38oC,
hepatomegali, sklera ikterik....
DD penyakit di atas:
a. Cystitis
b. Pneumonitis
c. Hepatitis
d. Faringitis
e. Demam tifoid
3. Pemeriksaan baku emas pd pasien laki2 40th, petani sawah, semam menggigil, nyeri
badan, mata kuning, sakit kepala. Pemfis sklera ikterik, labnya kreatinin tinggi, ureum
bilirubin?
a. Darah rutin
b. USG abdomen
c. MAT
d. Echo
e. Ct scan

2013
1. Seorang anak laki-laki usia 9 tahun datang dibawa ibunya ke dokter praktik dengan
keluhan mata dan badan tampak kuning. Pasien juga mengeluhkan demam serta mual
muntah sejak hari yang lalu. Menurut keterangan orang tua pasien, teman sekolah pasien
juga banyak yang mengalami keluhan yang sama, riwayat kebanjiran disangkal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit ringan dengan sklera ikterik. Hasil
laboratorium menunjukkan SGOT 800 U/L dan SGPT 400 U/L. Apakah diagnosis yang
paling mungkin untuk pasien ini?
a. Hepatitis A (transmisi hepatitis A melalui fecal-oral)
b. Hepatitis B
c. Hepatitis C
d. Kolesistitis
e. Leptospirosis

2. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun, datang dibawa ibunya ke dokter praktik dengan
keluhan BAK berwarna kuning pekat sejak 2 hari. Pada pemeriksaan fisik terlihat sklera
ikterik dan kulit warna kuning. Pemeriksaan lanjutan apa yang anda usulkan pada pasien
ini?
a. Ureum/kreatinin
b. Asam urat
c. Gula darah sewaktu dan gula darah puasa
d. SGOT/SGPT
e. Kolesterol total dan LDL
Pembahasan:
 Jujur beydin bingung ini IT ny tentang apo yo sgt banyak soalny judul IT ny hampir
merangkum seluruh blok hihi
 Jadi, beydin menyimpulkan dari gejalanya kan “ALL ABOUT YELLOW” so
automatically kalo inget pelajaran sebelumnya pasti ada hubungan sama metabolisme
bilirubin
 Metabolisme bilirubin kan tempat utamanya di hati?INGET kan bey?, jadi diduga ini
ada gangguan fungsional ataupun struktural di hati nya menyebabkan gangguan untuk
mengubah bilirubin indirectdirect sehingga menumpuk bilirubin indirect di sirkulasi
dan terjadilah manifestasi “YELLOW”
 Untuk itu periksalah yang berhubungan dengan hati TAPI bukan perasaan melainkan
periksalah enzim yang dihasilkan

3. Seorang anak perempuan berumur 9 tahun datang dibawa ibunya ke dokter dengan keluhan
lemah dan mual sekitar 2 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik terlihat sklera ikterik
dan hati teraba 4 cm di bawah arcus costae. Pemeriksaan lab menunjukkan peningkatan
SGOT/SGPT dan bilirubin, IgM anti HAV (-), HBsAg (+), IgM anti HBc (+), anti HCV
(-). Apakah diagnosis pasien ini?
a. Hepatitis B akut
b. Hepatitis C
c. Hepatitis A akut
d. Hepatitis A kronis
e. Hepatitis B kronis
Pembahasan: interpretasi sendiri ya bey
2014
1. Seorang bayi berusia 1 bulan dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi. Ibu
pasien mengatakan bahwa sebelumnya bayinya sudah mendapat imunisasi BCG dan
polio.
Imunisasi apa yang harus diberikan pada bayi ini?
a. Campak
b. Hepatitis B
c. HiB
d. MMR
e. DPT

2015
1. Pernyataan yang tepat ttg hepatitis A
a. Respon baik dengan ribavirin
b. Infeksius pada saat puncak kuning
2. Terdapat tanda2 anak yabg mengalami hepatitis A, apa saja dari berikut ini yg merupakan
pernyataan yg benar pada anak tersebut?
a. Inkubasi dari hep a adalah selama 2-6 minggu
3. Seorang anak yang telah mendapat vaksin hepatitis B, maka antibodi yang akan terbentuk
adalah...
a. Anti-HBs
4. Ada anak yg dirawat karna hepatitis akut, jd seorg dokter akan menjelaskan mengenai
penyakit anak tsb ke ortunya.
Pernyataan yg benar dibawah ini yg sesuai dg pola penularannya adalah
a. Hepatitis B ditulahrlan secara fecal oral  SALAH
b. Hepatitis C ditularkan secara vertical
c. Hepatitis D ditularkan dengan fekal oral  SALAH
d. Hepatitis E ditularkan secara vertical  SALAH
e. Hepatitis G ditularkan secara vertical

5. Pasien sudah 3x imunisasi hepatitis. Pemeriksaan positif pada...


a. Hbc total
b. Anti-Hbs
c. Hbeag
6. Tentang hepatitis A yang benar..
a. Virus 2 rantai dna  hepatitis B| Kalau hepatitis A, single-stranded RNA
b. Masa inkubasi 4-6 minggu (10-50 hari, biasanya 25-30 hari)
c. Paling infeksius pada saat kuning  2 minggu sebelum klinis hingga 1 minggu saat
kuning onset
7. Tentang hepatitis dan jalur transmisinya yg benar..
a. Hepatitis B, fekal oral
b. Hepatitis C, vertical
c. Hepatitis D, fekal oral
d. Hepatitis E, vertical
e. Hepatitis G, vertical
8. Vaksinasi hepatitis b, maka labornya nanti.. (eh lupoo apodio soal ini wkwk)
a. Anti HBs
b. B.
Kalau vaksinasinya berhasil, maka Anti HBs POSITIF, sedangkan dua indeks lain
negative. (HBsAg dan Anti-HBc)

9. Lupa dia nya udah divaksin atau dianya kena hepatititis b. ntar pilihannya
a. anti HB s
b. HBsAg
c. HBC
10. Obat lini pertama ARV
a. Lamivudin, nevirapine, Tenofovir.
b. Nevirapine, efavirens, lamivudine
11. Seorang anak mengalami kasus Hepatitis A. Berikut ini hal yang berhubungan dengan
kasus?
a. Masa inkubasi 2-6 Minggu
b. Hepatitis A lebih berat pada dewasa muda
c. Fase infeksius memuncak pada saat kuning
12. Edukasi pada ibu yang membawa anaknya dengan keluhan hepatitis yang tepat cara
penularannya adalah....
a. Hepatitis B secara fecal oral
b. Hepatitis C secara vertical
c. Hepatitis D secara fecal oral
d. Hepatitis E secara vertical
e. Hepatitis F secara vertical
13. Anak sudah diberi vaksin hepatitis B pada 0, 3 dan 6 bulan. Yang memberikan hasil positif
adalah...
a. HBsAg
b. HBcAg
c. Anti HBs
d. Anti HBs total
14. Pemeriksaan yg positif kalau hepatitis B (kalau dk salah)
a. HbsAg
b. HbeAg
c. IgM anti Hbc

2016
1. Seorang anak didiagnosis Hepatitis A. Berikut pernyataan yang benar tentang hepatitis A
a. Menyerupai utas ganda DNA
b. Masa inkubasi 2-6 minggu
c. Lebih berat pada dewasa muda
d. Puncak infeksius saat kuning
e. Respon terhadap terapi ribavisin

Ini sumbernya dari Medscape (kalo di IT 15-30 hari entah kenapa (?))

2. Anak baru saja mendapatkan vaksinasi hepatitis B. Berikut hasil pemeriksaan apa
seharusnya yang positif?
a. HBsAg
b. Anti-HBs
c. Anti-HBc
d. HbeAg
e. Anti-HBeAg

Pembahasan: IT dr. Yulia “Hepatitis B”

3. Laki laki didiagnosis Infeksi hepatitis akut. Infeksi hepatitis yg benar adalah
a. HepB fecal oral
b. HepC vertikal
c. HepD fecal oral
d. HepE vertikal
e. HepG vertical

4. Pasien dinyatakan menderita kongenital immunodeficiency Vaksin manakah yang aman


untuk pasien tersebut?
a. Vaksin polio oral --> kontraindikasi
b. Vaksin BCG --> kontraindikasi
c. Vaksin MMR --> kontraindikasi
d. Vaksin campak --> kontraindikasi
e. Vaksin hepatitis b

2017
1. Seorang anak berusia 14 tahun diketahui memiliki HBsAg positif dan HBeAg positif.
Manakah kondisi yang paling mungkin sedang dialami oleh anak saat ini?
a. Telah diimunisasi sebelumnya dengan vaksin hepatitis B yang berasal dari karier sehat
dengan HBsAg positif
b. Hepatitis akut dan infeksius
c. Telah sembuh dari infeksi virus hepatitis B sebelumnya
d. Mengalami infeksi virus hepatitis B kronis
e. Mengalami infeksi virus hepatitis virus B dan hepatitis E

2. Seorang anak 12 tahun, penderita tahalassemia, datang dengan keluhan mual, tidak nafsu
makan, kuning pada mata dan urin berwarna gelap. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan HBsAg negative, AntiHBc negative, anti HBs negative, anti-HAV negative,
antiHCV positif. Apakah kemungkinan diagnosis pada kasus ini?
a. Hepatitis B
b. Hepatitis E
c. Hepatitis D
d. Hepatitis C
e. Hepatitis A
3. Seorang ibu dating ke klinik membawa hasil pemeriksaan laboratorium anaknya yang
berusia 2 tahun yaitu: HBsAg negative, HBeAg negative, AntiHBs positif, IgM antiHBC
negative. Pemeriksaan fisik anak dalam batas normal. Apakah interpretasi dari hasil
laboratorium tersebut?
a. Pasca vaksinasi hepatitis B
b. Infeksi kronis asimtomatik (daya tular rendah)
c. Infeksi akut (awal)
d. Infeksi kronis asimtomatik (daya tular tinggi)
e. Pasca infeksi hepatitis B

4. Bayi berusia 2 bulan yang sehat dibawa ke poliklinik untuk pemeriksaan kesehatan anak
rutin. Anak ini memiliki kurva pertumbuhan yang normal. Dia menerima dosis pertama
vaksin hepatitis B saat lahir serta dosis immunoglobulin hepatitis B (HBIg) karena ibunya
HBsAg positif. Manakah dari seri vaksin berikut yang harus diberikan saat ini?
a. DPT, Hib, IPV
b. MMR, IPV, DPT, Hepatitis B
c. MMR, OPV, DPT, Hepatitis B
d. OPV, Hib, DPT, Hepatitis B
e. IPV, DPT, Hepatitis B

5. Virus hepatitis D (VHD) ditemukan hanya pada pasien yang mengalami infeksi virus
hepatitis B akut atau kronis. Manakah pernyataan yang paling benar mengenai VHD?
a. VHD tergantung pada HBsAg untuk pembentukan virion
b. VHD merupakan virus hepatitis B mutan yang cacat
c. VHD berhubungan dengan virus hepatitis C
d. Respons imun VHD tidak bisa dibedakan dari respons imun virus hepatitis B
e. VHD mengandung genom DNA sirkular

Filariasis + Leptospirosis (Dewasa) – NAS


2012
1. Cacing yang masuk ke kulit kemudian memberikan gambaran erupsi atau apa lupa di
dorsum pedis… cacing itu adalah…
a. Anchylostoma dan necator (
2. Bapak 40 tahun seorang petani mengalami mual, muntah, ikterus, hepatomegali, kreatinin
dan ureum meningkat.
Diagnosisnya adalah ...
a. Leptospirosis/ weills
b. B.-E. ...
3. Seorang laki-laki demam disertai mual, nafsu makan berkurang, dan diare. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan eosinofilia. Pencegahan penyakit ini dilakukan
dengan...
a. Memutus siklus hidup cacing
b. Memutus siklus hidup protozoa
c. Memutus siklus hidup virus
d. Memutus siklus hidup amoeba
e. Memutus siklus hidup nyamuk
4. Seorang laki-laki pemulung sampah, 25 tahun, mengeluh mual, nafsu makan berkurang,
diare. hasil pemeriksaan lab eosinofilia. apa komplikasi kasus tersebut?
a. Sepsis
b. Ileus paralitik
c. Pneumonitis
d. Abses hepar
e. Cistitis

5. Laki-laki 25 tahun, seorang pemulung mengeluh mual, nafsu makan menurun dan diare.
Hasil pemeriksaan lab eosinofilia. Pemeriksaan lanjutan?
a. Pemeriksaan IGg dan IGm
b. Pemeriksaan sediaan darah tebal
c. Urin rutin
d. Feses rutin
b. Widal
6. Seorang pemulung mengeluh mual, ... Dari pemeriksaan lab ditemukan eosinofilia.
Kemungkinan penyebab penyakit...
a. Cacing
b. Protozoa
c. Amoeba
d. HIV
e. Bakteri
7. Tuan A 25 tahun seorang pemulung sampah, mengeluh mual muntah nyeri kepala. Dan
didapatkan eosinopilia pada pemerikasaan.
Bagaimana cara penularan pada kasus?
a. Tanah
b. Air
c. Udara
d. Vektor
8. Apa pemeriksaan penunjang yg diperlukan pada kasus diatas?
a. IgM (serologis)
b. Feses
c. Urin
d. (lupa)
9. Baku emas untuk diagnosis leptospirosis
a. A.darah rutin
b. B.USG abdomen
c. C.MAT
d. D.echocardiogram
e. E.CT scan
10. Penyakit pada kasus (leptospirosis) disebabkan oleh
a. Tikus
b. Kerbau/sapi
11. Seorang anak usia 12 tahun datang dengan keluhan pembesaran pada kaki kanan bawah.
Dari anamnesis ditemukan bahwa banyak orang di sekitar rumahnya mengalami hal yang
sama. Anda mencurigai anak tersebut mengalami lymphatic filariasis.
Pemeriksaan penunjang yg dilakukan adalah…

2013
1. Seorang wanita berumur 30 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan sering demam
hilang timbul disertai timbulnya benjolan di ketiak kiri yang juga timbul, kadang ada batuk
pilek. Pemeriksaan fisik dan laboratorium didapatkan suhu tubuh 38o C, limfadenitis
axillaris sinistra, dan eusinofillia. Bagaimana pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
penunjang pada kasus terssebut?
a. Sampel darah yang diambil kapan saja
b. Sampel darah yang diambil pada malam hari (ado di catetan tentang cara untuk
ngambil darah pasien filariasis)
c. Sampel darah yang diambil siang hari
d. Sampel darah yang diambil sore hari
e. Sampel dari kiluria

2. Seorang laki-laki 35 tahun, petani, datang dengan keluhan (2) gusi berdarah, mata
berwarna kuning, demam 1 hari, sakit kepala, nyeri seluruh badan, dan sejak 1 hari yang
lalu tidak bisa BAK. Pemeriksaan fisik terdapat suhu tubuh 39 oC, (1) sclera ikterik, hepar
membesar, oliguria. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan kadar
bilirubin, (3) ureum, kreatinin, dan CK-Nak. Apa diagnosis pada pasien ini?
a. Filariasis
b. Malaria berat
c. Sepsis
d. Well’s disease
e. Hepatitis fulminant
Pembahasan:
Pekerjaan sebagai petani menjadi faktor risiko karena bekerja tersering di dalam lumpur.

3. Seorang laki-laki 35 tahun, petani, datang dengan keluhan gusi berdarah, mata berwarna
kuning, demam 1 hari, sakit kepala, nyeri seluruh badan, dan sejak 1 hari yang lalu tidak
bisa BAK. Pemeriksaan fisik terdapat suhu tubuh 39oC, sclera ikterik, hepar membesar,
oliguria. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan kadar bilirubin, ureum,
kreatinin, dan CK-Nak. Spesimen yang diperiksa untuk mengetahui mikroorganisme
penyebab penyakit ini sebaiknya diambil dari…
a. Ludah
b. Darah (pemeriksaan leptospira kurang dari 1 minggu, kalau lebih dari 1minggu
yang diperiksa urin penderita)
c. Jaringan otot
d. Biopsi hati
e. Biopsi ginjal
Pembahasan: Blood pada minggu pertama.
4. Laki-laki, 40 tahun, datang dengan keluhan tungkai kanan membesar sejak 3 bulan yang
lalu. Selama 1 tahun terakhir sering demam disertai benjolan di lipat paha kanan yang
hilang timbul. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 37 oC, pembesaran seluruh tungkai
kanan yang tidak nyeri, kulit mulus, pembesaran kelenjar limfe inguinal dextra dan
scrotum. Bagaimana pathogenesis terjadinya pembembangkakan tersebut?
a. Mikrofilaria menyumbat di kelenjar limfe
b. Cacing dewasa menyumbat di kelenjar limfe
c. Mikrofilaria menyumbat di aliran darah
d. Cacing dewasa menyumbat aliran darah
e. Mikrofilaria dan cacing dewasa menyumbat aliran darah

Pembahasan:
Intinya: cacing dewasa betina dan jantan (baik itu Wuchereria bancrofti maupun Brugia
malayi dan timori) hidup di saluran dan kelenjar limfe. Kemudian cacing betina dapat
mengeluarkan mikrofilamen yang hidup di dalam darah dan terdapat di aliran darah tepi
pada waktu-waktu tertntu. (Buku: Parasitologi Kedokteran UI Edisi ke4, 2008, halaman
33).
5. Laki-laki 40 tahun, datang dengan keluhan tungkai kanan membesar sejak 3 bulan yang
lalu.selama 1 tahun terakhir sering demam disertai benjolan di lipat paha kanan yang
hilang timbul. Pemeriksaan fisikdidapatkan suhu tubuh 37C. Pembesaran seluruh tungkai
kanan yang tidak nyeri, pembesaran kelenjar limfa inguinal dextra dan scrotum. Apa
diagnosis pasien ini?
a. DVT
b. Penyakit bubo
c. TBC Kelenjar
d. HIV
e. Filariasis limfatik

2014
1. Anda bekerja sbg dokter puskesmas X, yg salah satu desa d wilayah kerja anda sedang
menderita banjir musiman. Tahun lalu, terjadi kejadian luar biasa Leptospirosis di daerah
tsb. Untuk mencegah berulangnya KLB ini, anda mengusulkan pemberian kemoprofilaksis
dengan:
a. Klorokuin
b. Amoksisilin
c. Penisilin G
d. Ciprofloxacin
e. Doksisiklin
2. Seorang laki-laki 50 tahun, datang dengan keluhan mata berwarna kuning, demam
1minggu, sakit kepala, nyeri seluruh badan terutama di betis. 2 minggu yang lalu
rumahnya kebanjiran. Pemeriksaan fisik terdapat suhu tubuh 38,5 C, sclera ikterik,
conjungtival suffusion (+), hepar membesar. Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan peningkatan bilirubin.
Diagnosis pasien ini adalah:
a. Filariasis
b. Leptospirosis
c. Malaria
d. Hepatitis B
e. Hepatitis C
Pembahasan: suffosion = infeksi pada bagian mata atau konjungtiva
Infeksi konjungtiva KHAS pada leptospirosis

3. Seorang laki-laki 50 tahun, datang dengan keluhan mata berwarna kuning, demam
1minggu, sakit kepala, nyeri seluruh badan terutama di betis. 2 minggu yang lalu
rumahnya kebanjiran. Pemeriksaan fisik terdapat suhu tubuh 38,5 C, sclera ikterik,
hepar membesar. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan bilirubin.
Pemeriksaan baku emas untuk penyakit ini adalah:
a. Kultur darah
b. Kultur urin
c. Periksa CPK
d. Periksa SGOT, SGPT
e. MAT

Rumah kebanjiran : faktor resiko LEPTOSPIROSIS


Gold standart nya : MAT --> tes aglutinasi

4. Laki-laki, 40 tahun, datang dengan keluhan tungkai kanan membesar sejak 3 bulan yang
lalu. Selama 1 tahun terakhir sering demam disertai benjolan di lipat paha kanan yang
hilang timbul. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 37 C, pembesaran seluruh tungkai
kanan yang tidak nyeri, kulit mulus, pembesaran kelenjar limfe inguinal dextra dan
scrotum.
Bagaimana pathogenesis terjadinya pembengkakan tersebut?
a. Mikrofilaria menyumbat di kelenjar limfe.
b. Cacing dewasa menyumbat di kelenjar limfe.
c. Mikrofilaria menyumbat aliran darah
d. Cacing dewasa menyumbat aliran darah.
e. Mikrofilaria dan cacing dewasa menyumbat aliran darah.
Pembahasan:
5. Laki-laki, 40 tahun, datang dengan keluhan tungkai kanan membesar sejak 3 bulan yang
lalu. Selama 1 tahun terakhir sering demam disertai benjolan di lipat paha kanan yang
hilang timbul. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 37 C, pembesaran seluruh
tungkai kanan yang tidak nyeri, kulit mulus, pembesaran kelenjar limfe inguinal
dextra dan scrotum.
Penyebabnya adalah:
a. Wuchereria bancrofti
b. Brugia malayi  HANYA tungkai
c. Brugia Timori  HANYA tungkai
d. Leptospira  mata kuning, hepatosplenomegali
e. Mycobacterium tuberculosa

2015
1. Profilaksis untuk leptospirosis..
a. Tetrasiklin
b. Aminoglikosida
Golongan tetrasiklin contohnya ada doksisiklin.
Untuk profilaksis bisa digunakan tetrasiklin (doksisiklin), macrolide (azitromisin), beta-
lactam.
2. (gejala leptospirosis) untuk menidangosis menggunakan kriteria..
a. Modified faine
3. Dia nya alamai leptospirosis. Tatalaksananya....
a. Ciprofloksasin
b. Cephalosporin

4. Penunjang leptoapirosis...
a. Peningkatan CPK 5 kali lipat
5. Bapak 58 tahun. Datang dengan kuning, beberapa hari yang lalu demam, nyeri kepala,
mual muntah. Ada nyeri otot betis. BAK sedikit. (Intinya vignette leptospirosis berat)
Terapi yang tepat diberikan
a. Ivermectin
b. Ciprofloksasin
b. Diacarbamezin (?)
c. Ceftriaxon
6. Seorang laki laki usia 43 tahun datang dengan (gejala penyakit leptospirosis) mata kuning,
hepatomegalo, conjunctival suffusion, mialgia, demam, dengan peningkatan titer MAT 4
kali lipat. Tatalaksana pada pasien ini adalah
a. Dietilkarbamazin
b. Cefadroxil
c. Ceftriaxon
d. Ivermectin
e. Tetrasiklin

7. Kasus leptospirosis. Kriteria diagosis yang dipakai untuk menegakkan diagnosis


a. Framinghan's criteria
b. Modified Faine's criteria
8. Kasus leptospirosis. Pengobatan...
a. DEC
b. ivemerfin
c. Kloramfenikol
d. DOKSISIKLIN

2016
1. Pasien demam, mata kuning, BAB teh tua. Yang ditanyakan pada pasien...
a. Demam 1 minggu pada keluarga/tetangga
b. Bepergian ke daerah endemis
c. Nyeri belakang mata, nyeri sendi, nyeri ulu hati
d. Kontak dengan banjir atau hewan pengerat
2. Hasil anamnesis dan pemfis menunjukan gejala leptospirosis. Untuk mengukur grade
digunakan kriteria klinis ....
a. AAR
b. Modified faine’s criteria
c. Framinghan’s criteria

3. Seorang laki-laki usia X mengalami demam disertai nyeri pada otot betisnya. Ada riwayat
terkena banjir. Pada pemeriksaan fisik didapatkan demam, ikterus, dan nyeri pada otot
gasteonecmius. Pada pemeriksaan lamboraturium didapatkan peningkatan kadar CPK.
Apa tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Kloramfenikol
b. Ceftriakson
c. Dietilkarbamazin
d. Ciprofloxacin
e. (Mungkin) Doksisiklin
PEMBAHASAN: IT dr. Nelda – Leptospirosis
Gejala klinis:
 Demam, 100% kasus
 Injeksi konjungtiva, 54% kasus
 Jaundice, 46% kasus
 Muscullar tenderness ,45% kasus spesifik oto gastrocnemius
 Nyeri otot/seluruh tubuh, 32% kasus
 Gejala abdominal, 29% kasus
 Pening/sakit kepala, 25% kasus
 Menggigil, 22% kasus
 Hepatomegali,18% kasus
 Riwayat Banjir

[Slide 40]
Purpose of Drug Administration Regimen Treatment Mild leptospirosis :
 Doxycycline, 100 mg orally bid or Ampicillin, 500–750 mg orally qid or Amoxicillin,
500 mg orally qid (selama 7 hari), or azitromisin oral 1x1 g hari 1 diikuti 1x500mg
hari 2&3
 Moderate/severe leptospirosis :
Penicillin G, 1.5 million units IV qid (7days) or Ampicillin, 1 g IV qid (7 days)or
Amoxicillin, 1 g IV qid (7days) or Ceftriaxone, 1 g IV once daily (7days) or
Cefotaxime, 1 g IV bid (7days)
 Chemoprophylaxis :
Doxycycline, 200 mg orally once a week

[Slide 41]
 Penisilin-G efektif pd hari1-3  kurang bermanfaat pd fase ke-2, tdk efektif bila
ada ikterus, gagal ginjal, meningitis
 Penisilin-G pilihan I 1,5 juta unit tiap 6 jam selama 5-7 hari
 Th/ suportif sesuai keparahan penyakit

4. Laki-laki, 40 tahun, datang dengan keluhan tungkai kanan membesar sejak 3 bulan yang
lalu. Selama 1 tahun terakhir sering demam disertai benjolan di lipat paha kanan yang
hilang timbul. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 37o C, pembesaran seluruh
tungkai kanan yang tidak nyeri, kulit mulus, pembesaran kelenjar limfe inguinal dextra
dan scrotum. Bagaimana pathogenesis terjadinya pembembangkakan tersebut?
a. Mikrofilaria menyumbat di kelenjar limfe
b. Cacing dewasa menyumbat di kelenjar limfe
b. Mikrofilaria menyumbat di aliran darah
c. Cacing dewasa menyumbat aliran darah
d. Mikrofilaria dan cacing dewasa menyumbat aliran darah
IT dr. Nelda-Filaria, slide 22 dan 24

Intinya: cacing dewasa betina dan jantan (baik itu Wuchereria bancrofti maupun Brugia
malayi dan timori) hidup di saluran dan kelenjar limfe. Kemudian cacing betina dapat
mengeluarkan mikrofilamen yang hidup di dalam darah dan terdapat di aliran darah tepi
pada waktu-waktu tertntu. (Buku: Parasitologi Kedokteran UI Edisi ke4, 2008, hal 33)

5. Laki-laki 40 tahun, datang dengan keluhan tungkai kanan membesar sejak 3 bulan yang
lalu.selama 1 tahun terakhir sering demam disertai benjolan di lipat paha kanan yang
hilang timbul. Pemeriksaan fisikdidapatkan suhu tubuh 37C. Pembesaran seluruh tungkai
kanan yang tidak nyeri, pembesaran kelenjar limfa inguinal dextra dan scrotum. Apa
diagnosis pasien ini?
a. DVT
b. Penyakit bubo
c. TBC Kelenjar
d. HIV
e. Filariasis limfatik

IT dr. Nelda-Filaria, slide 26-27


2017
1. Tn. H, 43 tahun, dibawa ke IGD rumah sakit karena BAK sedikit dan mata kuning sejak 1
hari yang lalu. Keluhan diawali dengan demam sejak 5 hari yg lalu, disertai sakit kepala,
mual, nyeri sendi dan otot terutama otot betis. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
compos mentis, TD 120/60 mmHg, Nadi 104 x/m, suhu 39,6 C, RR 22x/m, sclera ikterik,
conjungtival suffusion (+), nyeri tekan musculus gastrocnemius (+). Pemeriksaan MAT
paired sera meningkat 4x lipat. Terapi yang tepat untuk Tn. H adalah …..
a. Ceftriaxon
b. Ivermectin
c. Dietilcarbamazine
d. Ciprofloxacin
e. Kloramfenikol

PENGOBATAN LEPTOSPIROSIS:
 RINGAN: doksisiklin 100 mg PO 2 kali sehari
o Ampi 500-750 mg 4 kali sehari
o Amox 500 mg PO 4 kali sehari
SELAMA 7 hari
o Atau Azitro 1x1 g hari diikuti 1x500 mg hari 2 & 3
 Sedang/berat
Penisilin G 1.5 juta unit IV 4 kali sehari selama 7 hari/ AMPI 1 g IV, AMOX atau
SEFTRIAKSON (lebih prefer disini) 1 g IV 1 kali sehari selama 7 hari
KEMOPROFILAKSIS: Doksi 200 mg 1 kali seminggu
i. Kalau malaria 1x100 setiap hari
2. Tn. M berobat ke dokter karena keluhan nyeri di lipat paha kiri disertai demam tinggi sejak
5 hari yang lalu. Teraba 3 buah benjolan sebesar kelereng di lipat paha kiri yang nyeri,
hangat, tidak bisa digerakkan. Nyeri juga dirasakan menjalar sepanjang paha kiri dan
tungkai kiri agak bengkak. Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pasti Tn.
M adalah…..
a. Angiografi arteri-vena femoralis
b. Kultur di media agar Fletcher
c. Mikrofilaria darah kapiler malam hari
d. Telur cacing pada pemeriksaan feses
e. Mikroskop lapangan gelap

3. Tn. H, 43 tahun, dibawa ke IGD rumah sakit karena BAK sedikit dan mata kuning sejak 1
hari yang lalu. Keluhan dengan demam sejak 5 hari yg lalu, disertai sakit kepala, mual,
nyeri sendi dan otot terutama otot betis. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos
mentis, TD 120/60 mmHg, Nadi 104 x/m, suhu 39,6 C, RR 22x/m, sclera ikterik,
conjungtival suffusion (+), nyeri tekan musculus gastrocnemius (+). Kriteria klinis yang
dapat dipakai untuk membantu menegakkan diagnosis Tn. H adalah….
a. Kriteria Bursch-Wartowsky
b. Modified Faine’s Criteria
c. Kriteria ARA
d. Indeks Billewicz
e. Framingham’s criteria
4. FILARIASIS Sebagian besar filariasis di Indonesia disebabkan oleh Brugia Malayi.
Apakah vector utama penularan filariasis?
a. Nyamuk Aedes sp.
b. Nyamuk Anopheles sp.
c. Rodent
d. Deer ticks
e. Lalat tsetse
Pembahasan:
 Kaki gajah, elephantiasis, filariasis limfatik
 Penyebab: cacing nematode: wucheria bancrofti, brugia malayi, b timori
 Indo 70% kasus: brugia malayi
 Vektor: nyamuk: nyamuk genus anopheles, culex, mansonia, armigeres
 Vektor utama: anopheles farauti
5. Tn. H, 43 tahun, dibawa ke IGD rumah sakit karena BAK sedikit dan mata kuning sejak 1
hari yang lalu. Keluhan diawali dengan demam sejak 5 hari yg lalu, disertai sakit kepala,
mual, nyeri sendi dan otot terutama otot betis. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
compos mentis, TD 120/60 mmHg, Nadi 104 x/m, suhu 39,6 C, RR 22x/m, sclera ikterik,
conjungtival suffusion (+), nyeri tekan musculus gastrocnemius (+). Kemungkinan
organisme penyebab penyakit yang diderita Tn. H adalah…
a. Salmonella
b. Wuchereria
c. Plasmodium
d. Leptospira
e. Entamoeba

6. Seorang anak usia 9 tahun dengan status gizi kurang, mengeluh mengalami batuk dan
sesak nafas. Ibunya mengatakan bahwa sesekali dahaknya terdapat bercak darah. Pada
auskultasi terdengar bunyi tambahan nafas berupa wheezing. Hasil pemeriksaan hitung
jenis menunjukkan adanya eosinophilia dan pemeriksaan radiologis menyatakan
kecurigaan suatu Sindroma Loeffler. Apakah jenis parasite yang paling sering
menyebabkan keadaan ini?
a. Cacing dewasa trichuris trichiura
b. Cacing dewasa ascaris lumbricoides
c. Larva ascaris lumbricoides
d. Larva brugia malayi
e. Larva trichuris trichiura
Kecacingan Anak + Filariasis + Herpes Virus – AK

2012

1. Anak mengeluhkan gatal2 di sektiar ani.pemeriksan yg dilakukan.


Jawab : Telur cacing

2. Seorang anak laki2 usia 10 tahun gatal di daerah kaki sejak 1 minggu yg lalu.
Dari pemeriksaan fisik di dorsum pedis didapatkan gambaran papulovesikular yg
memanjang eksokoriasi. Penderita sering bermain di lapangan tanpa menggunakan alas
kaki, apa penyakit yg diderita?
a. Ancylostoma sp, necator americanus
b. Ancylostoma sp, Ascaris lumbricoides,
c. Necator americanus, Ascaris lumbricoides,
d. Enterobius vermicularis
e. Enterobius vermicularis, Necator americanus

3. Seorang anak gatal pada daerah perianal. Dengan pemeriksaan menggunakan adhesive
tape, didapatkan parasit. Kemungkinan?
Jawab: E. vermicularis

2013

1. Seorang anak usia 5 tahun datang kepolianak dengan keluhan gatal di sekitar anus dicurigai
pasien terinfeksi cacing kremi. Kapankah waktu yang paling tepat untuk dapat
memvisualisasi cacing pada daerah perinatal?
a. Siang hari
b. Pagi hari
c. 2-3 jam setelah pasien tidur
d. Sesaat sebelum tidur
e. 6 jam setelah pasien tidur

2. Seorang anak dengan keluhan di daerah vulva terutama pada malam hari. Apakah etiologi
yang paling mungkin dari kasus ini?
a. Enterobiasis vermicularis
b. Tinea pedis
c. Pityriasis rosea
d. Lichen sclerosis
e. Dermatitis kontak
Keluhannya apa? Kayaknya ini gatal di vulva terutama malam hari.
Dx: infeksi cacing kremi.

3. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang kepolianak dengan keluhan gatal di daerah
kaki sejak pucat. Pada pemeriksaan fisik di dorsum pedis didapatkan gambaran papulo
veskular yang menunjang dan ekskoriasi. Hasil laboratorium menunjukkan eosinofilila
dan anemia defisiensi besi, pemeriksaan fisis ditemukan telur cacing. Apakah terapi
pilihan utama pada kasus ini?
a. Albendazol
b. Pirantel palmoat
c. Ketokonazol
d. Fluconazole
e. Asam palmiat
Cacing tambang

4. Seorang anak usia 9 tahun datang kepoliklinik dengan status gizi kurang, mengeluh
mengalami batuk dan sesak nafas. Ibunya mengatakan bahwa sesekali dahaknya terdapat
bercak darah. Pada asukultasi terdengar bunyi tambahan nafas berupa wheezing.
Hasil pemeriksaan hitung jenis menunjukkan adanya eosinophilia dan pemeriksaan
radiologis menyatakan kecurigaan suatu sindromaLoeffer Apakah jenis parasite yang
paling sering menyebabkan keadaan ini?
a. Cacing dewasa ascaris lumbricoides
b. Larva ascaris lumbricoides (Yaqueen 100%)
c. Larva bunga malayi
d. Cacingdewasa trichuris trichuria
e. Entamoeba hystoliticia

5. Seorang anak berusia 12 tahun dibawa ibunya kepuskesmas dengan keluhan BAB cair
yang menghitung darah dan lendir. Hasil pemeriksaan tinja menunjukkan adanya telur
trichuris trichuria. Apa terapi yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Albendazole 400 mg selama 3 hari (Yaqueen 100%)
b. Metronidazole 400 mg selama 3 hari
c. Ketokonazole 400 mg selama 7 hari
d. Albendazole 400 mg selama 7 hari
e. Metronidazole 400 mg selama 7 hari

6. Seorang anak usia 3 tahun datang kepoli anak dengan keluhan bintik-bintik berair di
seluruh badan sejak 3 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan gambaran
papulovesikuler tear drop di seluruh badan. Apakah etiologi dari penyakit ini?
a. Varicella-zoster virus (cacar) (Yaqueen 95%)  di IT dr. Yulia disebut
“dewdrops on a rose petal”
b. Herpes simpleks virus
c. Coxsack virus
d. Rhando virus
e. Eipsten-Barr virus
7. Seorang anak usia 8 tahun mengalami perawakan pendek, status gizi kurang, gangguan
belajar, sering lesu dan tampak pucat. Pemeriksaan tinja menunjukkan bahwa anak
tersebut terinfeksi cacing tambang. Apakah kemungkinan terbesar penyebab anemia pada
pasien tersebut?
a. Proses hemolitik
b. Perdarahan
c. Defisiensi besi
d. Defisiensi asam folat
e. Keganasan

Pembahasan:
Cacing tambang hidup di rongga usus halus, dengan mulut yang besar melekat pada
mukosa dinding usus. Pada infeksi kronik atau infeksi berat, bisa terjadi anemia hipokrom
mikrositer. Cacing tambang biasanya tidak menyebabkan kematian, tetapi daya tahan
berkurang dan prestasi kerja turun. (Buku Parasitologi UI).

2014

1. Seorang anak diketahui terjangkit infeksi virus dan telah dinyatakan sembuh oleh dokter
yang menanganinya. Manakah dari kelompok virus berikut yang biasanya dapat
menyebabkan latensi.
a. Virus influenza
b. HIV
c. HIV Rhinovirus
d. Herpesvirus
e. Poliovirus

PEMBAHASAN:
Latensi artinya virus “menetap” di dalam tubuh tanpa menimbulkan gejala klinis atau
menginvasi apa pun, dalam kata lain tertidur/dormant. HIV tidak akan dinyatakan sembuh,
bukan tergolong laten, HIV memiliki perjalanan penyakit yang kronis. Orang yang
terserang virus polio juga tidak mungkin disembuhkan.
2. Tn. F, 27 tahun, karyawan swasta, dibawa keluarga ke IGD karena penurunan
kesadaran sejak 1 hari yg lalu. Sejak 5 hari yang lalu, ia mengeluh sakit kepala hebat
disertai demam tinggi. Dua hari yg lalu ia mengeluh lengan dan tungkai kanan terasa
lemah dan bicara pelo. Menurut keluarga sejak 6 bulan terakhir Tn. F sering sariawan
di mulut yang tidak sembuh-sembuh, sering mencret, sehingga tidak nafsu makan dan
berat badan turun dari 65 kg menjadi 42 kg dalam 6 bulan ini. BAK tidak ada keluhan.
Pemeriksaan penunjang yang paling mungkin didapatkan positif untuk menyokong
diagnosis Tn. F adalah:
a. Nilai CD4 > 200  harusnya KURANG
b. Ureum 250 mg/dL, kreatinin 11,4 mg/dL
c. IgM dan IgG toksoplasma negatif
d. Gambaran cincin multipel pada CT scan kepala dengan kontras
e. Gambaran Plasmodium falciparum bentuk gametosit pada apusan darah

Diagnosis: HIV dengan IO Toxoplasmosis otak. Diberikan penanganan hingga CD4 >200
dalam waktu 3-6 bulan.
3. Seorang wanita berumur 30 tahun, alamat Desa Batumarta, Kabupaten OKU. Datang ke
dokter dengan keluhan sering demam hilang timbul disertai timbulnya benjolan di ketiak
kiri yang juga hilang timbul, kadang ada batuk pilek dan disertai nyeri di sepanjang lengan
kiri. Pemeriksaan fisik dan laboratorium didapatkan suhu tubuh 38 C, limfadenitis
axillaris sinistra, dan esinofilia.
Apakah diagnosis pada kasus ini?
a. Filariasis fase akut
b. HIV
c. Tuberkulosis
d. Avian flu
e. MERS-Cov

PEMBAHASAN:
 Dari IT--> OKU wilayah endemis Filariasis
 limfadenitis

4. Seorang wanita berumur 30 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan sering demam
hilang timbul disertai timbulnya benjolan di ketiak kiri yang juga hilang timbul, kadang
ada batuk pilek. Pemeriksaan fisik dan laboratorium didapatkan suhu tubuh 38 C,
limfadenitis axillaris sinistra, dan esinofilia.
Bagaimanakah pengambilan spesimen untuk pemeriksaan penunjang padakasus tersebut?
a. Sampel darah yang diambil kapan saja.
b. Sampel darah yang diambil pada malam hari.
c. Sampel darah yang diambil siang hari.
d. Sampel darah yang diambil sore hari.
e. Sampel dari kiluria

Pembahasan: diliat dari patogenesisnya. ( DARI IT )


KALAU MALAM --> DARAH
KALAU SIANG --> CAIRAN LIMFE
“Mikrofilaria lepas ke pembuluh darah saat malam, lalu kembali ke pembuluh limfe
setelahnya, pengambilan dari limfatik sulit dilakukan”. –Penjelasan saat IT
Dr.Nelda.

2015

1. Anak gatel di kaki, biasa main di lapangan tidak pake alas kaki
a. Ancylostoma dan necator americanus
b. Ancylostoma dan ascaris
2. Seorang anak diketahui terjangkit virus dan telah dinyatakan sembuh oleh dokter yang
menanganinya. Manakah dari kelompok virus berikut yang biasanya dapat menyebabkan
latensi?
a. Virus influenza
b. HIV
c. HIV Rhinovirus
d. Herpes virus
e. Pilio
3. Anak 5 tahun kena varicella zoster. Pernyataan yang sesuai dengn virus tersebut:
a. Ruam makulopapular
b. Respons adekuat terhadap ribavirin
c. Tetap dalam keadaan laten pada gangglion sensoris setelah infeksi primer
d. Episode rekuren sering terjadi
e. Pasien dengan shingles tidak infeksius.
4. Anak merasa gatal dibagian perianal, uji dengan adhesif tape didapatkan telur
a. Necator americanus
b. Ascaris lumbricoides
c. Trichuris trichuria
d. Enterobius Vermicularis
5. Virus yang memiliki fase latensi?
a. HIV
b. Herpes virus
c. Rubella
6. Anak main tidak pakai sendal, ada lesi vesikulo sirkuler di perianal. Penyebabnya..
a. Ancylostoma dan necator americanus
b. Ancylostoma dan ascaris lumbricoides
7. Gambaran urtikaria di perianal karena infeksi cacing. penyakitnya...
a. Strongyloidosis
b. Enterobiosis
8. Pembengkakan di ketiak, skrotum, tungkai. Etio...
a. Brugia malayi  HANYA TUNGKAI
b. Wucheria bancrofti
9. Cek filariasis....
a. Mikrofilaria darah kapiler malam hari
10. Virus yang laten...
a. HIV
b. HSV
11. Gambaran urtikaria sirkuler
a. Strongcoides  cutaneous lesion
b. Ascaris
c. Taeniasis
d. Entamobeasis
Jawab: jawaban yang lebih tepat  Enterobius

2016

1. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun datang ke klinik dengan keluhan gatal di sekitar anus
pada malam hari. Hasil pemeriksaan mikrobiologis dengan tape adhesif menunjukkan
adanya telur cacing. Cacing apa yang paling mungkin menyebabkan keluhan ini?
a. Tricuris trichiura
b. Ancylostoma duodenale
c. Ascaris lumbricoides
d. Necator americanus
e. Enterobius vermikularis(pinworm/cacing kremi)
Pembahasan:
2. Seorang ibu hamil dengan varicella yang banyak lesi baru saja melahirkan seorang bayi.
Tatalaksana yang mungkin diberikan pada bayi baru lahir adalah..

a. Asiklovir oral
b. Gansiklovir intravena
c. Valganciclovir oral
d. Primetamin sulfadiazin
e. Varicella zooster immunoglobulin
Jawab:

3. Anak 10 th dengan diare berat, gagal tumbuh. Pada pemeriksaan ditemukan eskoriasi
dengan urtikaria perianal. Anak mengalami?
a. Schistosomiasis
b. Filariasis
c. Enterobiasis
d. Taeniasis

4. Ditemukan gambaran urtikaria di perianal karena infeksi cacing. Penyakitnya


a. Strongyloidosis
b. Enterobiosis

5. Seorang anak usia 5 tahun datang kepolianak dengan keluhan gatal di sekitar anus dicurigai
pasien terinfeksi cacing kremi. Kapankah waktu yang paling tepat untuk dapat
memvisualisasi caicng pada daerah perinatal?
a. Siang hari
b. Pagihari
c. 2-3 jam setelah pasien tidur
d. Sesaat sebelum tidur
e. 6 jam setelah pasien tidur

6. Seorang anak dengan keluhan di daerah vulva terutama pada malam hari. Apakah etiologi
yang paling mungkin dari kasus ini?
a. Enterobiasis vermicularis
b. Tinea pedis
c. Pityriasis rosea
d. Lichen sclerosis
e. Dermatitis kontak Keluhannya apa?
Kayaknya ini gatal di vulva terutama malam hari. Dx: infeksi cacing kremi.

7. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang kepolianak dengan keluhan gatal di daerah
kaki sejak pucat. Pada pemeriksaan fisik di dorsum pedis didapatkan gambaran papulo
veskular yang menunjang dan ekskoriasi. Hasil laboratorium menunjukkan eosinofilila
dan anemia defisiensi besi, pemeriksaan fisis ditemukan telur cacing. Apakah terapi
pilihan utama pada kasus ini?
a. Albendazol
b. Pirantel palmoat
c. Ketokonazol
d. Fluconazole
e. Asam palmiat
Jawab: Cacing tambang
8. Seorang anak usia 8 tahun mengalami perawakan pendek, status gizi kurang, gangguan
belajar, sering lesu dan tampak pucat. Pemeriksaan tinja menunjukkan bahwa anak
tersebut terinfeksi cacing tambang. Apakah kemungkinan terbesar penyebab anemia pada
pasien tersebut?
a. Proses hemolitik
b. Perdarahan
c. Defisiensi besi Cacing tambang hidup di rongga usus halus, dengan mulut yang
besar melekat pada mukosa dinding usus. Pada infeksi kronik atau infeksi berat,
bisa terjadi anemia hipokrom mikrositer. Cacing tambang biasanya tidak
menyebabkan kematian, tetapi daya tahan berkurang dan prestasi kerja turun.
(Buku Parasitologi UI)
d. Defisiensi asam folat
e. Keganasan

2017

1. Seorang anak berusia 12 tahun dating dengan keluhan tungkai kanan bawah yang
membengkak. Dari anamnesis didapatkan keterangan bahwa di daerah tempat tinggal
pasien terdapat banyak orang dengan keluhan yang sama. Anda mencurigai pasien
mengalami lymphatic filariasis. Apakah metode pemeriksaan penunjang pilihan untuk
menegakkan diagnosis pasien ini?
a. Pemeriksaan apusan darah tebal yang spesimennya diambil pada pukul 10.00-14.00
b. USG pada pukul 22.00-02.00
c. Pemeriksaan apusan darah tebal yang spesimennya diambil pada pukul 22.00-
02.00
d. Foto rontgen cruris
e. Pemeriksaan hitung jenis

Pembahasan :
Diagnosis
 Apusan darah tebal:
 Ada waktu biasanya malam hari jam 10 malam sampai jam 2 pagi
 Ada Imunokromatografi lebih sensitive
 Pemeriksaan lain: serologis (alternative)
2. Anda memutuskan untuk memberikan antimikroba pada seorang anak yang didiagnosis
dengan Herpetic gingivostomatitis. Antimikroba apa yang paling tepat yang dapat Anda
berikan pada pasien ini?
a. Acyclovir
b. Sulfadiazine
c. Mebendazole
d. Amoxicillin
e. Ganciclovir

3. Seorang anak usia 12 tahun yang sedang kemoterapi dating dengan keluhan timbul erupsi
kulit unilateral pada 1 dermatom yang nyeri. Erupsi kulit berupa vesikel, berkelompok
di atas dasar eritematous. Pada usia 4 tahun pasien pernah didiagnosis varicella. Apa
diagnosis kerja yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Morbili
b. Impetigo bulosa
c. Herpes zoster
d. Cacar air
e. Selulitis
4. Pada pemeriksaan fisik seorang anak usia satu tahun ditemukan lesi ulseratif pada gingiva
dan membrane mukosa mulut. Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal. Infeksi virus
apa yang mungkin dialami pasien ini?
a. Infeksi sitomegalovirus
b. Infeksi Epstein Barr virus
c. Infeksi varicella zoster virus
d. Infeksi HSV-1
e. Infeksi HHV-6

5. Dodi berusia 8 tahun dating dengan keluhan timbul bentol-bentol berisi cairan yang
sebagian telah pecah da nada yang menjadi keropeng. Pada awalnya bentol timbul di
dada kemudian menyebar ke wajah, lengan, dan tungkai. Bentol terasa gatal. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan lesi kulit mulai dari macula, papul, vesikel, dan krusta.
Penderita juga mengalami demam yang tidak terlalu tinggi, dan teman sepermainan
Dodi 2 minggu yang lalu juga mengalami penyakit serupa. Apakah diagnosis penyakit
yang paling mungkin dialami Budi?
a. Morbilli
b. Demam skarlatina
c. Rubella
d. Varicella
e. Hand Foot Mouth Disease

Pembahasan:
VARICELLA (cacar air)
a. Etiologi: varicella zoster infeksi primer
b. Masa inkubasi: 14-16 hari
c. Masa contagious: 48 jam sebelum timbul ruam sampai seluruh ruamnya telah
mengkrusta
d. PRODROMAL:
 Demam, gk mau makan, sakit tenggorokan
e. EXANTHEM:
 Rash vesikuler seluruh tubuh, dalam 24 jam keluar 1 langsung keluar semua
(timbulnya tidak lambat)
 Gatal

 CIRI KHAS: kita bisa menemukan berbagai tahapan lesi: ada yang macule,
papule, vesikel, krusta di wajah, trunk, ekstremitas

6. Apakah salah satu biologic properties yang khas dimiliki oleh virus Herpesviridae?
a. Memiliki kecepatan mutase yang cepat
b. Memiliki DNA atau RNA
c. Dapat menginfeksi manusia, hewan, dan tumbuhan
d. Bersifat laten dan mampu mengalami re-aktivasi
e. Hidup di dalam sel host
7. Seorang anak usia 4 tahun (BB 10 kg) dating dengan keluhan demam 2 hari, mata merah,
dan batuk. Pasien tidak pernah imunisasi. Pada pemeriksaan fisik di daerah buccal tampak
bercak-bercak putih kecil keputihan. Apa diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
a. Demam skarlatina
b. Rubella
c. Morbilli
d. Hand Foot Mouth Disease
e. Varicella

8. Seorang anak usia 5 tahun dating dengan keluhan gatal di perianal dan diagnosis dengan
salah satu jenis infeksi helminthiasis. Sebagai dokter anda menyarankan agar seluruh
anggota keluarga yang satu rumah untuk diterapi dan seluruh pakaian serta kain sprei untuk
dicuci diawal terapi. Apakah tatalaksana yang paling tepat untuk jenis helminthiasis
tersebut pada pasien ini?
a. Albendazole 400 mg satu kali kemudian diulang 2 minggu kemudian dengan
dosis yang sama
b. Pyrantel palmoat 11 mg/kgBB/hari selama 3 hari berturut-turut
c. Albendazole 400 mg dosis tunggal
d. Mebendazole 100 mg satu kali kemudian diulang 1 bulan kemudian
e. Mebendazole 100 mg selama 3 hari berturut-turut
Alur Diagnosis Etiologi Demam pada Dewasa – MEG

2012

1. Anak usia 6 bulan sampai 6 tahun sering menderita demam tinggi. Komplikasi apa yang
sering terjadi?
a. Kejang demam
b. PJB
c. Penurunan konsentrasi
d. Sinkop ---> pingsan
e. Ulkus dekubitus

2013

1. Seorang wanita 20 tahun, datang dengan keluhan, demam sejak 3 hari. Keluhan lainnya
pusing, mual dan lemah. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis,
suhu aksilla 38,5C. Tatalaksana non-farmakologis yang tidak boleh dilakukan adalah…
a. Kompres air dingin
b. Kompres air hangat
c. Jangan membungkus tubuh orang yang demam
d. Singkirkan baju atau selimut yang tebal
e. Minum cairan lebih banyak
Pembahasan:
2. Seorang wanita 40 tahun, datang ke RSUD dengan keluhan demam 3 minggu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, suhu tubuh berkisar 38- 39,5oC.
Os lalu dirawat inap. Selama 1 minggu dirawat, tidak ada perbaikan dan etiologi belum
didapatkan sehingga diputuskan untuk dirujuk. Pasien ini mengalami…
a. Demam kontinyu
b. Demam siklik
c. Demam septik
d. Demam hektik
e. Demam yang belum terdiagnosis

3. Seorang laki-laki 50 tahun, pekerjaan mekanik di suatu pabrik, datang dengan keluhan
demam tinggi sejak satu hari yang lalu, tidak ada perbaikan walau sudah makan antipiretik.
Sebelumnya os baru saja memeriksa mesin pabrik dalam ruangan yang sangat panas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran delirium, suhu tubuh 41,2 oC, lain-lain dalam batas
normal. Pasien ini mengalami…
a. Infeksi virus akut
b. Sepsis
c. Hipertermia
d. Hiperpireksia
e. Pirogen merubah set poin hipotalamus

4. Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan demam hilang timbul sejak tiga hari
yang lalu. Keluhan lainnya mual, sakit kepala, dan lemas. Hari pertama demam, hari kedua
tidak ada demam, hari ketiga demam lagi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37,2 oC,
hepatosplenomegali. Tipe demam ini adalah…
a. Intermitten
b. Remitten
c. Septik
d. Hektik
e. Kontinyu

2014
1. Nn. N, 18 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 3 hari. Demam naik turun, di siang
hari suhu 38 C, di malam hari suhu 39 C . Pemeriksaan nadi 100 x/menit, pernafasan 20
x/menit. Laboratorium lekosit 13.800/mm3, trombosit 150.000/mm3.
Apa tipe demamnya?
a. Demam intermiten  <2 C
b. Demam remiten 1-2 C
c. Demam septik  >2 C
d. Demam hektik >2 C
e. Demam kontinyu  <1 derajat

2. Tn. T, 48 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan badan panas tinggi sejak 4 jam yang lalu.
Demam terjadi setelah Tn. T pulang dari tempat yang sangat panas, sudah diberi obat
penurun panas suhu badan tidak turun. Pemeriksaan tekanan darah 120/80 mmHg,
suhu tubuh 41,50C, nadi 128 x/menit. Laboratorium hb 12 mg/dl, lekosit 9.800/mm3.
Yang dialami pasien ini adalah?
a. FUO
b. Demam septik  tidak ada keterangan
c. Demam hektik  tidak ada keterangan
d. Hiperpireksia  ada mekanisme endogen&eksogen&dll yang menyebabkan
perubahan thermostat pada hipotalamus.
e. Hipertermia  berasal dari PENYESUAIAN tubuh terhadap LINGKUNGAN.
Di vignette ada penjelasan ttg dari tempat yang panas.
Pembahasan : HIPERTERMI >41oc
3. Tn. B, 18 tahun, dirujuk ke RS Tipe A dengan keluhan demam sejak 5 minggu yang lalu.
Pemeriksaan TD 110/70 mmHg, suhu tubuh 38, 5 C, nadi 100 x/menit. Laboratorium
dalam batas normal. Dokter di RS tipe A memutuskan Tn. B harus dirawat untuk dilakukan
pemeriksaan penunjang mencari penyebab demamnya. Setelah dirawat selama 1 minggu
ternyata belum diketahui penyebab demamnya. Dokter akhirnya menegakkan diagnosis
fever of unknown origin (FUO).
Apa dasar diagnosisnya?
a. Demam >4 minggu, setelah dirawat 1 minggu belum diketahui penyebabnya, suhu
tubuh >37,2 C.
b. Demam >4 minggu, setelah dirawat 1 minggu belum diketahui penyebabnya, suhu
tubuh >38,3 C
c. Demam >3 minggu, setelah dirawat 1 minggu belum diketahui penyebabnya, suhu
>37,20C.
d. Demam >3 minggu, setelah dirawat 1 minggu belum diketahui penyebabnya, suhu
tubuh >38,3 C
e. Demam >3 minggu, setelah dirawat 1 minggu belum diketahui penyebabnya, suhu
tubuh >40 C
4. Tn. C, 31 tahun, datang dengan keluhan demam berangsur tinggi sejak 3 hari yang
lalu. Pemeriksaan suhu tubuh malam hari mencapai 410C dan di pagi hari 38,50C,
kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 110 x/menit, pernafasan 22 x/menit.
Laboratorium lekosit 14.100/mm3, trombosit 200.000/mm3.
Apa tipe demamnya?
a. Demam septik  karena turun hanya sampai 38,5
b. Demam hektik  bila turun hingga normal, yaitu 37,2
c. Demam intermiten  sampai normal dalam beberapa jam pada 1 hari
d. Demam remiten  turun setiap hari tapi tidak sampai normal
e. Demam kontinyu  variasi perubahan <1 derajat

5. Tn. G, 45 tahun, datang dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu disertai nyeri
perut kanan atas. Pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, TD 120/80
mmHg, nadi 112 x/menit, suhu tubuh 410C, pernafasan 24 x/menit. Laboratorium lekosit
15.000/mm3, trombosit 190.000/mm3. Dokter menegakkan diagnosis kolesistitis.

Manakah pernyataan di bawah ini yang TIDAK SESUAI untuk kondisi di atas?
a. Hiperpireksia terjadi akibat peningkatan kadar IL-1, IL-6, TNF dan IFN
b. Hiperpireksia terjadi akibat peningkatan kadar prostaglandin E2
c. Hiperpireksia terjadi akibat peningkatan kadar cAMP
d. Hiperpireksia terjadi akibat kerusakan struktur hipotalamus
e. Hiperpireksia terjadi akibat perubahan set poin thermoregulator di hipotalamus
Hiperpireksia disebut juga dengan DEMAM.
6. Seorang anak didiagnosis menderita DBD. Manakah pernyataan yang paling tepat
mengenai pemberian cairan pada pasien anak dengan DBD?
a. Pada fase demam: batasi pemberian cairan intravena
b. Untuk pasien shock, terapi cairan intravena diberikan lebih dari 48 jam
c. Pada fase kritis: kuota pemberian cairan intravena dalam 24 jam adalah maintanance
+ defisit 5%
d. Pada fase pemulihan: pemberian cairan intravena sangat diperlukan
e. Pada fase demam: pasien tidak boleh diberikan cairan intravena

7. Seorang Ny. M usia 32 tahun dibawa keluarganya ke IGD rumah sakit karena sesak nafas
sejak 2 hari yang lalu. Menurut keluarga, sekitar 5 hari yg lalu, Ny. M berupaya bunuh diri
minum racun rumput setelah bertengkar dengan suaminya. Pemeriksaan fisik didapatkan:
sakit sedang, kesadaran compos mentis, TD 110/70 mmHg, Nadi 108 x/m, RR 36 x/m
cepat dangkal, temp 37,0 C, SpO2 94%. Sklera ikterik (+), Mulut: ulcer (+) multipel, Paru:
krepitasi (+). Laboratorium: Bilirubin total 8,20 mg/dL, blirubin direk 6,80 mg/dL, ureum
180 mg/dL, kreatinin 12 mg/dL.
Apa prinsip penatalaksanaan yang paling tepat untuk kasus di atas?
a. Segera berikan antidotum Fullers earth  < 1 jam
b. Hindari pemberian oksigen
c. Suntikkan sulfas atropin 1 mg setiap 15 menit sampai tercapai atropinisasi
d. Segera kumbah lambung sampai tidak tercium lagi bau racun rumput  tidak efektif,
karena >1 jam
e. Berikan natrium bikarbonat  untuk jengkol

8. Tn. E, 65 tahun, dirawat dengan keluhan demam sejak 10 hari yang lalu disertai batuk.
Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, TD 120/80 mmHg, nadi 104 x/menit, pernafasan
22 x/menit, suhu tubuh 38,50C. Dokter menyimpulkan demam akibat infeksi bakteri dan
memutuskan segera memberikan antibiotik.
Sebelum memberikan antibiotik seharusnya dokter melakukan pemeriksaan untuk
menentukan jenis bakteri penyebabnya…
a. Jumlah lekosit
b. Hitung jenis leukosit
c. C- reactive Protein
d. Pemeriksaan mikrobiologi
e. Foto rontgen

9. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun datang dengan tangan dan kaki dingin
disertairiwayat demam tinggi terus menerus selama 3 hari. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan pasien tampak mengantuk, nadi teraba kecil dan cepat, tekanan darah 80/60
mmHg, akral dingin, pada ekstremitas ditemukan petekie.
Apakah pemeriksaan penunjang awal yang dianjurkan untuk pasien ini?
a. Complete blood count
b. Uji Widal
c. Rumple Leede test
d. SGOT / SGPT
e. Gula darah sewaktu

2015

1. Demam tifoid tu pola demamnya bagaimana DEMAM REMITEN


2. Demam 41 turun ke 38, tipe demam apa DEMAM SEPTIK
3. Jenis demam yang tinggi di malam hari dan turun di pagi hari namun tidak sampai normal
disebut.. DEMAM REMITEN
4. Jenis demam yang ketika hari pertama tinggi kemudian esoknya turun namun tidak sampai
demam disebut...tidak sampe demam mungkin mksdnya normalwkwk, jadi DEMAM
INTERMITTEN
5. Jenis demam tifoid adalah DEMAM REMITEN
6. Ada tanda yang leukosit nya menurun dan neutropil juga turun. Biasanya infeksinya apa?
a. Bakteri
b. Virus
c. Parasit
d. Jamur
7. Seorang pasien mengalami penurunan kesadaran. Mediator apa yang mendasari terjadinya
keadaan tersebut?
a. TNF a
b. IL 1
c. IL 2
d. IL 3
e. IL 4

8. Seorang laki-laki, 39 tahun, dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran dan demam tinggi
sejak 1 hari yang lalu, disertai kelemahan tubuh sebelah kiri, mulut mengot dan bicara
pelo, belum menikah, namun tinggal serumah dengan pacarnya. Pemeriksaan fisik
didapatkan sensorium somnolens, TD 110/70 mmHg, nadi 110×/menit, suhu 40°C,
pernapasan 22×/menit. Pemeriksaan anti HIV reaktif 3x. CT Scan kepala dengan kontras
didapatkan lesi multiple dengan ring enhancement di ganglia basalis dextra dan capsula
interna.
Berdasarkan data di atas, diagnosis kerja pasien adalah
a. Meningitis Kriptokokus
b. Ensefalitis Toksoplasma  profilaksis: Kotrimoksazol 960 mg 1x sehari
c. Histoplasmosis Serebri
d. CVD non hemoragik
9. Ny. Aminah, 55 tahun, masuk RS dengan demam tinggi 39,5°C, pernapasan 36×/menit,
TD 110/70 mmHg, nadi 112×/menit. Hasil laboratorium Hb 12 g/dL, leukosit
14.000/mm3, trombosit 120.000. Setelah dilakukan rontgen thorax ternyata ada
pneumonia.
Mekanisme apa yang mendasarinya?
a. Reaksi inflamasi yang berlebihan
b. Resistensi antibiotik, sepsis berat
c. Patogen yang bermutasi
d. Daya tahan tubuh yang lemah

10. Demam suhu tertinggi 39. Terendah 38.


a. Demam siklik
b. Demam intermitten
c. Demam remiten Turun tidak sampe normal 1derajat
d. Demam kontinu
e. Demam siklik
11. Tn. C, 31 tahun, datang dengan keluhan demam berangsur tinggi sejak 3 hari yang lalu.
Pemeriksaan suhu tubuh malam hari mencapai 410C dan di pagi hari 38,50C, kesadaran
compos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 110 x/menit, pernafasan 22 x/menit.
Laboratorium lekosit 14.100/mm3, trombosit 200.000/mm3.
Apa tipe demamnya?
a. Demam septik  >2* celcius
b. Demam hektik  sampai normal
c. Demam intermiten  sampai normal
d. Demam remiten
e. Demam kontinyu  <1* celcius
12. Nn. N, 18 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 3 hari. Demam naik turun, di siang
hari suhu 380C, di malam hari suhu 390C . Pemeriksaan nadi 100 x/menit, pernafasan 20
x/menit. Laboratorium lekosit 13.800/mm3, trombosit 150.000/mm3.
Apa tipe demamnya?
a. Demam intermiten
b. Demam remiten
c. Demam septik
d. Demam hektik
e. Demam kontinyu

2016

1. Yang dimaksud dengan FUO (Fever of unknown region)?


a. Demam > 4 minggu, dirawat setidaknya 1 minggu tanpa diketahui penyebabnya, suhu
tubuh>37.2ºC
b. Demam >4 minggu, dirawat setidaknya 1 minggu tanpa diketahui penyebabnya, suhu
tubuh >39.5ºC
c. Demam >3 minggu, dirawat setidaknya 1 minggu tanpa diketahui penyebabnya, suhu
tubuh >37.2ºC
d. Demam >3 minggu, dirawat setidaknya 1 minggu tanpa diketahui penyebabnya,
suhu tubuh >38.3ºC
e. Demam >3 minggu, dirawat setidaknya 1 minggu tanpa diketahui penyebabnya, suhu
tubuh>39.5 ºC

2. Seorang wanita 40 tahun, datang ke RSUD dengan keluhan demam 3 minggu. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, suhu tubuh berkisar 38- 39,5o C.
Os lalu dirawat inap. Selama 1 minggu dirawat, tidak ada perbaikan dan etiologi belum
didapatkan sehingga diputuskan untuk dirujuk. Pasien ini mengalami:
a. Demam kontinyu
b. Demam siklik
c. Demam septik
d. Demam hektik
e. Demam yang belum terdiagnosis

Sumber: IT dr. Mega (Alur Diagnosis Demam – Slide 24)

3. Seorang laki-laki 50 tahun, pekerjaan mekanik di suatu pabrik, datang dengan keluhan
demam tinggi sejak satu hari yang lalu, tidak ada perbaikan walau sudah makan antipiretik.
Sebelumnya os baru saja memeriksa mesin pabrik dalam ruangan yang sangat panas. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran delirium, suhu tubuh 41,2o C, lain-lain dalam
batas normal. Pasien ini mengalami:
a. Infeksi virus akut
b. Sepsis
c. Hipertermia
d. Hiperpireksia
e. Pirogen merubah set poin hipotalamus

Sumber: IT dr. Mega (Alur Diagnosis Demam – Slide 10 - 11)

2017 (-)

Alur Diagnosis Etiologi Demam pada Anak – YI

2012

1. Seorang anak dilaporkan oleh ibunya menderita demam 39,5 C sejak 1 jam yang lalu.
Demam tidak turun walau sudah diberi asetaminofen 1 dosis. Anak masih bisa makan dan
bermain dengan normal. Apa yang akan anda sarankan?
a. Memberi cairan yang cukup dan memantau apabila muncul gejala lain
b. Memberi asetaminofen lagi
c. Kompres dingin hingga suhu normal
d. Suruh ke RS karena ada tanda infeksi bakteri parah
e. Beri antibiotik karena ada tanda infeksi bakteri
2013

1. Seorang anak usia 5 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan demam sejak 4 hari yang
lalu disetai nyeri menelan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan demam dengan suhu 38,6 oC
tonsil T2-T2 hiperemis dengan detritus, disertai pembesaran KGB di region colli Apakah
tatalaksana kausatif lini pertama yang paling tepat pada kasus ini?
a. Cefixim
b. Kotrimoksazol
c. Kloramfenikol
d. Tetrasiklin
e. Amoksisilin (faringitis, ado di it)

2. Bayi laki-laki usia 19 bulan datang ke emergensi dengan demam 3 hari. Bayi tampak baik
tetapi suhu tympani 39,8oC. Pemeriksaan dada normal, abdomen lembut, dan anak telah
disirkumsisi. Fokus demam tidak ditemukan. Hitung leukosit 8200 (neutrofil 60%, band
27%). Kultur darah sedang dilakukan. Apakah tatalaksana yang paling tepat untuk pasien
ini?
a. periksa urinalisis
b. beri ceftriaxon intramuskuler ((ceftriakson bisa diberikan secara injeksi melaui
IV atau IM))... pemberian antibiotik setelah dilakukan kultur)
c. lakukan pungsi lumbal
d. lakukan pemeriksaan rontgen dada
e. dipulangkan dengan antipiretik
3. Seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan datang dengan demam 38,9oC selama 2 hari. Dari
anamnesis tidak didapatkan keluhan lain kecuali sedikit lebih rewel. Staus imunisasi
lengkap.Temuan pemeriksaan fisik normal, dan bayi tampak baik. Sebutkan pemeriksaan
yang paling membantu dalam menegakkan diagnosis pasien ini.
a. kultur darah
b. foto toraks
c. CBC
d. C-reactive protein
e. kultur urin
4. Bayi berusia 4 minggu dibawa ke emergensi dengan keluhan demam 2 hari, malas minum
dan kejang. Bayi tampak mengantuk dan tidak aktif. Tanda vital: suhu 39,5 0C, nadi
140x/menit, pernapasan 40x/menit. Pemeriksaan fisik normal. Hitung leukosit 30.000/ml,
urinalisis menunjukkan 3 sel darah putih/lpb. Kultur darah dan kultur urin sedang
dilakukan. Apakah tatalaksana awal yang harus dilakukan pada bayi ini?
a. dipulangkan dengan antipiretik dan pemantauan ketat
b. dipulangkan dengan amoksisilin oral dan pemantauan ketat
c. pungsi lumbal dan dirawat untuk pemberian antibiotik parenteral
d. pemeriksaan rontgen dada untuk menyingkirkan pneumonia
e. analisis dan kultur tinja dan pasien dipantau rawat jalan
2014 (-)

2015
1. Anak 5 tahun kena meningitis bakterialis dapet antibiotik IV. Setelh 7 hari ada perbaikan
klinis, ga demam lagi dlm 24 jm tanpa antipiretik,kesadaran compos mentis, ga kejang,
nafsu makn baik. Keluarga minta rawat jalan.
Keputusan klinis anda dalam tatalaksana:
a. Hentikan antibiotik IV dan pulangkan pasien
b. Hentikan antibiotik IV dan pulangkan pasien dengan antibiotik oral hingga 14 hari
c. Ganti obat antibiotik IV dengan antibiotik oral dulu, kalo responds klinis tetap
baik baru izinkan pasien rawat jalan.
d. Larang paien rawat jaln karen harus diberikan antibiotik IV selama 14 hari
e. Izinkan pasien rawat jakan tetapi naikan dosis terakhir antibiotik yang diberikan
sebelum pasien pulang.
2. Anaknya demam, ga respon pct.
a. Hipertermia
b. Hiperpireksia

2016

1. Seorang bayi laki-laki berusia 1 tahun dibawa ke poliklinik. Temuan manakah yang
menurunkan risiko pada bayi ini terkena infeksi bakterial serius?
a. Demam tinggi mendadak dan suhu 40,6 C
b. Tidak mau menyusu 2 hari dan letargi
c. Menangis kuat lalu berhenti
d. Tidak ada rangsangan meningeal
e. Hitung leukosit 28.000 dengan hitung neutrofil absolut 18.000
Pembahasan:
2. Anak usia x tahun. Apa yang bisa menurunkan faktor resiko infeksi berat
a. Demam 41 c
b. Leukosit 18. 000 netrofil x000
c. tidak ada tanda rangsang meningeal??
3. Bayi 4 minggu, demam sejak 2 hari yang lalu, malas minum, kejang, tampak mengantuk
dan tidak aktif. Tanda vital, suhu 39,5 HR 104x/m, RR 40x/m. Pemfis normal. Hitung
leukosit 30000/uL, urinalisis 3 sel darah putih/lpb. Kultur darah dan kultur urin sedand
dikerjakan. Tatalaksana yang tepat....
a. Dipulangkan dengan antipiretik dan monitor yang ketat
b. Dipulangkan dengan amoxicillin oral, monitor ketat
c. Pungsi lumbal dan dirawat untuk pemberian antibiotik parenteral
4. Bayi berusia 4 minggu dibawa ke emergensi dengan keluhan demam 2 hari, malas minum
dan kejang. Bayi tampak mengantuk dan tidak aktif. Tanda vital: suhu 39,50C, nadi
140x/menit, pernapasan 40x/menit. Pemeriksaan fisik normal. Hitung leukosit 30.000/ml,
urinalisis menunjukkan 3 sel darah putih/lpb. Kultur darah dan kultur urin sedang
dilakukan. Apakah tatalaksana awal yang harus dilakukan pada bayi ini?
a. dipulangkan dengan antipiretik dan pemantauan ketat
b. dipulangkan dengan amoksisilin oral dan pemantauan ketat
c. pungsi lumbal dan dirawat untuk pemberian antibiotik parenteral
d. pemeriksaan rontgen dada untuk menyingkirkan pneumonia
e. analisis dan kultur tinja dan pasien dipantau rawat jalan
5. Bayi laki-laki usia 19 bulan datang ke emergensi dengan demam 3 hari. Bayi tampak baik
tetapi suhu tympani 39,8 C. Pemeriksaan dada normal, abdomen lembut, dan anak telah
disirkumsisi. Fokus demam tidak ditemukan. Hitung leukosit 8200 (neutrofil 60%, band
27%). Kultur darah sedang dilakukan. Apakah tatalaksana yang paling tepat untuk pasien
ini?
a. periksa urinalisis
b. beri ceftriaxon intramuskuler ((ceftriakson bisa diberikan secara injeksi melaui
IV atau IM))... pemberian antibiotik setelah dilakukan kultur)
c. lakukan pungsi lumbal
d. lakukan pemeriksaan rontgen dada
e. dipulangka dengan antipiretik
6. Seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan datang dengan demam 38,9 C selama 2 hari. Dari
anamnesis tidak didapatkan keluhan lain kecuali sedikit lebih rewel. Staus imunisasi
lengkap. Temuan pemeriksaan fisik normal, dan bayi tampak baik. Sebutkan pemeriksaan
yang paling membantu dalam menegakkan diagnosis pasien ini.
a. kultur darah
b. foto toraks
c. CBC
d. C-reactive protein
e. kultur urin
7. Bayi laki-laki 10 bulan demam 38,90C selama 2 hari. Hasil anamnesis sedikit lebih rewel.
Pemeriksaan yang paling membantu untuk diagnosis…
a. Kultur darah
b. Foto thoraks
c. Complete blood count
d. C-reactive protein
e. Kultur urin

2017

1. Bayi laki-laki usia 19 bulan dating ke emergensi dengan demam 3 hari. Bayi tampak baik
tetapi suhu tympani 39,8oC. Pemeriksaan dada normal, abdomen lembut, dan anak telah
disirkumsisi. Fokus demam tidak ditemukan. Hitung leukosit 8200 (neutrophil 60%, band
27%). Kultur darah sedang dilakukan. Apakah tatalaksana yang paling tepat untuk pasien
ini?
a. Lakukan pungsi lumbal
b. Lakukan pemeriksaan rontgen dada
c. Periksa urinalisis
d. Beri ceftriaxone intra muscular
e. Dipulangkan dengan antipiretik
Malaria pada Anak dan Dewasa – YI

2012

1. Pasien p.falciparum setelah di obati sembuh, tidak ada resiko relaps karena…
P.falciparum tdak mempunyai stadium hepar dormant (hipnozoit)

2. Pengobatan malaria akibat plasmodium falsiparum


a. artesunat amodiakuin+primakuin dosis tunggal ( dhp 3 hari primakuin 1hari)
b. artesunat amodiakuin+primakuin 14 hari

3. Tatalaksana malaria, ad gangguan kesadaran..


a. Artesunat infus, amodiakuin infus, stelah sekian jam ganti dengan kina
b. Artesunat infus, amodiakuin infus, stelah sekian jam ganti dengan artesunat,
amodiakuin dan primetamin oral
4. Demam dua hari sekali akibat malaria…
a. Falciparum
b. Vivax
c. Ovale
d. Malariae
e. Knowlesi

5. Demam naik tinggi malam hari kemudian turun ke normal pada pagi hari,
a. siklik
b. septik =suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan
turun kembali ke tingkat di atas normal pada pagi hari.
c. remiten = suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan
normal.
d. intermiten = suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam
dalam satu hari.
e. kontinyu

Pada demam ini, suhu badan berangsur naik ke tingkat yang tinggi sekali pada malam hari
dan turun kembali ke tingkat yang normal pada pagi hari = hektik
mungkin soal nya galau
6. Demam naik sanpai ke tingkat sangat tinggi pada malam hari dan berangsur turun hingga
tingkat di atas normal pada pagi hari. Demam ini disebut...
a. Demam siklik
b. Demam septik
c. Demam remiten
d. Demam intermiten
e. Demam kontinyu

7. Demam yang tinggi pada malam hari dan turun di atas tingkat normal pada pagi hari
disebut demam…hektik
a. Siklik
b. Septik
c. Remiten
d. Intermiten
e. Kontinyu

2013

1. Seorang wanita 32 tahun dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu disertai sakit
kepala, nyeri punggung, perasaan dingin, mual dan muntah datang ke dokter membawa
hasil pemeriksaan darah P falciparum positif. Terapi yang harus diberikan untuk pasien ini
adalah…
a. Dihidroartemisin + piperaquin 4 tab hari 1-3
b. Dihidroartemisin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 1 tab hari 1-14
c. Dihidroartemisin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1, 1 tab hari 2-
14
d. Dihidroartemisin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1
e. Artesunat + amodiakuin 4 tab hari 1-3
2. Seorang wanita 32 tahun dengan keuhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu disertai sakit
kepala, nyeri punggung, perasaan dingin, mual dan muntah datang ke dokter membawa
hasil pemeriksaan darah P falciparum positif, Hb 9,0 g/dL; leukosit 4300/mm3, trombosit
150.000/mm3, bilirubin total 2,4 mg/dL, bilirubin indirek 1,9 mg/dL. Patofisiologi yang
mendasari terjadinya anemia pada pasien ini adalah…
a. Anemia aplastic
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia penyakit kronik
d. Anemia hemolitik (kapsel)
e. Anemia karena perdarahan

Pembahasan:
Eritrosit yng terinfeksi akan pecah (hemolisis) mengeluarkan merozoit, yang akan
menginfeksi eritrosit lain. Selain itu eritrosit yang terinfeksi p.falciparum akan membentuk
rossette bersama eritrosit yang kemudian akan di fagosit oleh sel imun  menyebabkan
penurunan eritrosit lebih lanjut.

3. Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan demam intermitten sejak tiga hari yang
lalu. Demam diawali dengan menggigil, diikuti demam tinggi lalu berkeringat. Keluhan
lainnya mual, sakit kepala, dan diare ringan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu
39,0oC, hepar 2 jari di bawah arcus costae, lien schuffner 1. Diagnosis pasien ini…
a. Malaria
b. Tifoid
c. DBD
d. Filaria
e. Sepsis
Pembahasan:
Menggigil, diikuti demam tinggi lalu berkeringat – gejala klasik malaria (trias malaria)
berupa cold stage, hot stage dan sweating stage mual, sakit kepala, dan diare ringan –
gejala prodormal hepar 2 jari di bawah arcus costae, lien schuffner 1. – akibat hemolysis.

4. Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan keluhan demam hilang timbul sejak tiga hari
yang lalu. Keluhan lainnya mual, sakit kepala, dan diare ringan. Hari pertama demam, hari
kedua tidak ada demam, hari ketiga demam lagi. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu
30oC, hepatosplenomegali. Dokter mendiagnosis malaria. Pemeriksaan apusan darah tipis
dari pasien ini akan dijumpai…
a. Plasmodium falciparum
b. Plasmodium vivax
c. Plasmodium ovale
d. Plasmodium malariae
e. Plasmodium knowlesi

5. Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan demam hilang timbul sejak tiga hari
yang lalu, perut rasa penuh, dan lesu. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,5o C,
konjungtiva pucat, hepar 2 jbac, lien schuffner dan sejak itu sudah 3 kali menderita sakit
seperti ini. Pasien ini menderita…
a. Malaria falciparum
b. Malaria vivax (sebenarnya yang bisa relaps itu tidak hanya vivax tapi ovale juga bisa
tapi kenapa jawabanya vivax?, karena kebanyakan kasus di indo adalah m.palcifarum
dan vivax dan kita juga belajar hanya pengobatan vivax dan palciparum) – jawaban
kating
c. Malaria ovale
d. Malaria malariae
e. Malaria knowlesi

Pembahasan:
P. vivax memiliki stadium hipnozoit yang dorman di hati, dan dapat aktif kembali ketika
tubuh host tidak fit  relaps.

6. Seorang wanita 22 tahun, hamil trimester pertama, mengeluh demam tinggi sejak 3 hari
yang lalu disertai sakit kepala, mual, datang ke dokter membawa hasil pemeriksaan darah
P. falciparum positif, Hb 9,8 g/dL, leukosit 5.400/mm3 , trombosit 150.000/mm3 . Obat
yang diberiksan untuk pasien ini adalah…
a. Dyhidroartemisin + piperakuin selama 3 hari
b. Dyhidroartemisin + piperakuin selama 3 hari + primakuin 1 hari
c. Artesunat + amodiakuin selama 3 hari
d. Kina tab selama 7 hari
e. Kina tab + klindamisin tab selama 7 hari

2014

1. Tn G, 30 tahun, pekerja tambang di Bangka, dibawa ke IGD dengan penurunan


kesadaran. Selama 1 minggu ini menggigil, demam intermiten, berkeringat, dan BAK
hitam.Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 390C, TD 100/60 mmHg, nadi 110
x/menit, pernafasan 22x/menit, hepatomegali. Lab: Hb 5 g/dl, trombosit 100.000/mm3,
ureum 120 g/dl, kreatinin 4,8 g/dl, urin hemoglobin positif. Kemungkinan diagnosis pasien
ini adalah:
a. Toksoplasmosis
b. Malaria berat
c. Dengue syok syndrome
d. Demam typhoid
e. Meningitis

2. Nn. C, 23 tahun, mahasiswi, dirawat dengan penurunan kesadaran. Sejak 5 hari yang
lalumenggigil diselingi demam dan berkeringat. 2 hari terakhir mata menjadi kuning.
Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 390 C, TD 100/70 mmHg, nadi 108x/menit,
pernafasan 24x/menit, konjungtiva pucat, hepatosplenomegali. Laboratorium: Hb 5 g/dl,
DDR (+).
Diharapkan hasil pemeriksaan apusan darah tipis didapatkan:
a. Plasmodium falciparum
b. Plasmodium vivax
c. Plasmodium ovale
d. Plasmodium malariae
e. Plasmodium knowlessi

3. Wanita, 40 tahun, datang dengan keluhan menggigil, demam intermiten, berkeringat,


mual dan muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu tubuh 38,50 C, TD 110/70 mmHg,
nadi 100x/menit, pernafasan 20x/menit, hepar 2 jbac, lien S3. Laboratorium: Hb 9,6 g/dl,
DDR (+). 5 bulan yang lalu os pernah mengalami sakit yang sama.
Kemungkinan pasien ini menderita:
a. Malaria falciparum --> tidak ada stadium hipnozoit jadi ga mungkin relaps
b. Malaria vivax
c. Malaria malariae
d. Malaria knowlessi
e. Malaria berat

4. Laki-laki, 28 tahun, datang dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu disertai
sakit kepala, nyeri punggung, perasaan dingin, mual dan muntah datang ke dokter
membawa hasil pemeriksaan laboratorium P. falciparum positif, Hb 9,0 g/dL; leukosit
4300/mm3; trombosit 150.000/mm3; bilirubin total 2,4 mg/dL; bilirubin direk 0,6 mg/dL.
Patofisiologi yang mendasari terjadinya anemia pada pasien ini adalah:
a. Anemia aplastik
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia penyakit kronik
d. Anemia hemolitik
e. Anemia karena perdarahan

5. Laki-laki, 30 tahun, datang ke dokter dengan keluhan demam. Membawa hasil


laboratorium P. vivax positif. Pasien mengatakan 6 bulan yang lalu pernah
didiagnosis yang sama dan makan obat malaria dari dokter. Pemeriksaan fisik
kesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 90 x/menit, nafas 20 x/menit, suhu
380C, lien teraba Schufner 2.
Diagnosis yang paling mungkin adalah:
a. Malaria vivax reinfeksi --> biasanya buat falciparum
b. Malaria vivax relaps
c. Malaria vivax rekrudensi
d. Malaria vivax gagal pengobatan dini --> kalau sudah diberi obat dan jumlah
parasit tidak berkurang atau bertambah
e. Malaria vivax gagal pengobatan kasep.

6. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun mengalami demam yang hilang timbul 2 hari
sekali, menggigil, dan splenomegali. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan sel
darah merah membesar, terdapat granul Schuffner, dan ditemukan parasit yang
berbentuk irregular.
Diagnosis apa yang paling mungkin untuk kasus di atas?
a. Malaria falciparum  RBC ukuran normal, maurer’s
b. Malaria vivax
c. Malaria ovale
d. Malaria tropicana
e. Malaria malariae

Pembahasan :
Tropozoit vivax: ameboid
Tropozoit ovale: irregular

2015

1. Obat kemo-profilaksis malaria..


a. Fase ekso-eritrositer
b. Fase eritrositer  pencegahan relaps
c. Fase peri-eritrositer
d. Anopeles sp.
e. Aedes sp.

2. Obat fase gametosid pada malaria.


a. Primakuin
b. Artesunat

3. (Ada gejala klinis malaria) yg diharapkan pada apusan darah tipis..


a. Falciparum fase seksual
b. Falciparum fase aseksual
c. Vivax fase seksual
d. Vivax fase aseksual
Kalau ada gejala klinis, anggap saja itu demam.. Maka, merupakan fase skizont pecah:
aseksual. Falciparum atau vivaxnya, nggak tahu gimana.

4. Obat anti malaria yang bekerja pada fase hipnozoit pada p. Vivax dan p. Ovale...
a. Primaquine
b. Pyrimethamin-sulfodoksin
c. Kuinin
d. Kuinolon
e. Atremisinin

5. Profilaksis malaria yang TIDAK bekerja pada stadium hati di keempat plasmodium
adalah...
a. Arthemeter
b. Mefloquin
c. Primaquin
d. Kloroquin
e. Doksisiklin

6. Obat anti malaria yang merupakan derivat pyrimidin adalah....


a. Mefloquin
b. Primaquin
c. Sulfoksida
d. Artesunat
e. Pyrimethamin-sulfodoksin
7. Mencegah skizon eritrosit sehingga menghilangkan gejala klimis malaria
8. Obat antimalaria yang berfungsi untuk mencegah malaria, tp tidak bisa membunuh parasit
di dalam hati  KLOROKUIN

9. Apakah contoh obat gametosid malaria..


(Jawabannya klorokuin atau kina)

10. Obat yg berperan sebagai profilaksis, dapat berguna juga sebagai obat gametosit pada
semua jenis plasmodium kecuali p. Falciparum. Obat apakah itu? KLOROKUIN

11. Apa patofisologi yang mendasari pada infeksi P palsifarum?


a. Supresi sumsum tulang
b. Sekuestrasi sel darah merah yang terinfeksi

12. Patofisiologi yang mendasari terjadinya anemia pada pasien malaria


a. Anemia aplastik
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia penyakit kronik
d. Anemia hemolitik
e. Anemia karena pendarahan

13. Laki-laki, 28 tahun, datang dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu disertai
sakit kepala, nyeri punggung, perasaan dingin, mual dan muntah datang ke dokter
membawa hasil pemeriksaan laboratorium P. falciparum positif, Hb 9,0 g/dL; leukosit
4300/mm3; trombosit 150.000/mm3; bilirubin total 2,4 mg/dL; bilirubin direk 0,6 mg/dL.
Patofisiologi yang mendasari terjadinya anemia pada pasien ini adalah:
a. Anemia aplastik
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia penyakit kronik
d. Anemia karena perdarahan
e. Anemia hemolitik

14. Pengobatan lini pertama penyakit malaria adalah DHP+Primakuin


15. Obat yang dapat digunakan sebagai antimalaria, dapat membunuh pada fase skizon dan
gametosit plasmodium, dapat digunakan sebagai profilaksis dan tidak bereaksi dengan
keempat tipe plasmodium (?)
a. Kloroquin
b. Primakuin
c. Tetracycline
d. Doxycycline
e. Pirimidine

16. Obat malaria yang merupakan turunan pirimidin PIRIMETAMIN

17. Penyebab anemia pada malaria palcifsarum


a. Sekuestrasi eritrosit oleh limpa
b. Diseritropoesis morfolog
c. Peningkatan eritropoesis
d. Supresi sumsum tulang
18. Malaria adalah penyakit karena infeksi plasmodium. Dibawah ini golongan antibiotik yang
bersifat anti malaria adalah
a. Aminoglukosida
b. Tetrasiklin
c. Cephalosporin
d. Carbapenem
e. Penisilin

19. Obat anti malaria yang memiliki kemampuan gematosidal adalah ...
a. Meflokuin  skizontosid
b. Pirimetamin  skizontosid
c. Primaquin  Faciparum
d. Kina  vivax/ovale/malarie

2016

1. Ny. P, 30 tahun, datang ke dokter dengan keluhan demam, membawa hasil laboratorium
P. vivax positif. Pasien mengatakan 6 bulan yang lalu pernah didiagnosis yang sama dan
makan obat malaria dari dokter. Diagnosis yang paling mungkin adalah:
a. Malaria vivax reinfeksi
b. Malaria vivax relaps
c. Malaria vivax rekrudensi
d. Pengobatan kasep
e. Malaria vivax gagal

2. Obat untuk p.vivax


a. Dhp
b. dhp + primakuin 3 tab 1
c. dhp + primakuin 1 tab 1
d. amodiakuin

PEMBAHASAN:
IT dr Mega – Infeksi Tropis (dibaca aja ya guys gausa dijelasin lagi hehe hmziee beydin)

3. Obat malaria berat (p.falciparum + hemiglobinuria)

Pembahasan: Hmziee beydin berkata ini soal kurang lengkap tapi first line kalo malaria
berat itu pake Artesunat IV (jika tdk ada pakai kina Drip) tapi di soal ini mintanyo urutan
pemberian artesunat jadi hapali be guys. Sebelumnyo tau kan diagnosis MALARIA
BERAT cakmano?liat lagi ini yap
4. Obat P.Falciparum…

Pembahasan: Inget kalo FALCIPARUM tidak ada stadium HIPNOZOIT/DORMAN


TDK BUTUH PRIMAKUIN. Hmziee beydin

5. Obat P.Falciparum + Vivax…


Karena campuran, jadi untuk primaquin harus mengikuti p.vivax yaitu 14 hari.
Sumber: IT. Dr Mega-Malaria

6. Schuffner dots, pernah sakit seperti ini 6 bulan yang lalu. Diagnosis?
a. P. Falciparum
b. P. Vivax
c. P. Malariae
d. P. Ovale
e. P. Knowlesi

Jawab:
Schuffner dots = gambaran apusan darah pada p.vivax pernah sakit seperti ini 6 bulan yang
lalu = terjadi relaps, kemungkinan p.vivax.

7. Seorang wanita 32 tahun dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu disertai sakit
kepala, nyeri punggung, perasaan dingin, mual dan muntah datang ke dokter membawa
hasil pemeriksaan darah P falciparum positif. Terapi yang harus diberikan untuk pasien ini
adalah:
a. Dihidroartemisin + piperaquin 4 tab hari 1-3
b. Dihidroartemisin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 1 tab hari 1-14
c. Dihidroartemisin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1, 1 tab hari 2-
14
d. Dihidroartemisin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1
e. Artesunat + amodiakuin 4 tab hari 1-3

8. Seorang wanita 32 tahun dengan keuhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu disertai sakit
kepala, nyeri punggung, perasaan dingin, mual dan muntah datang ke dokter membawa
hasil pemeriksaan darah P falciparum positif, Hb 9,0 g/dL; leukosit 4300/mm3 ,
trombosit150.000/mm3 , bilirubin total 2,4 mg/dL, bilirubin indirek 1,9 mg/dL.
Patofisiologi yang mendasari terjadinya anemia pada pasien ini adalah:
a. Anemia aplastic
b. Anemia defisiensi besi
c. Anemia penyakit kronik
d. Anemia hemolitik (kapsel)
e. Anemia karena perdarahan

Eritrosit yng terinfeksi akan pecah(hemolisis) mengeluarkan merozoit, yang akan


menginfeksi eritrosit lain. Selain itu eritrosit yang terinfeksi p.falciparum akan membentuk
rossette bersama eritrosit yang kemudian akan di fagosit oleh sel imun  menyebabkan
penurunan eritrosit lebih lanjut.

9. Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan demam hilang timbul sejak tiga hari
yang lalu, perut rasa penuh, dan lesu. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,5o C,
konjungtiva pucat, hepar 2 jbac, lien schuffner dan sejak itu sudah 3 kali menderita sakit
seperti ini. Pasien ini menderita:
a. Malaria falciparum
b. Malaria vivax (sebenarnya yang bisa relaps itu tidak hanya vivax tapi ovale juga
bisa tapi kenapa jawabanya vivax?, karena kebanyakan kasus di indo adalah
m.palcifarum dan vivax dan kita juga belajar hanya pengobatan vivax dan
palciparum) – jawaban kating
c. Malaria ovale
d. Malaria malariae
e. Malaria knowlesi

Jawab:
P. Vivax memiliki stadium hipnozoit yang dorman di hati, dan dapat aktif kembali ketika
tubuh host tidak fit  relaps.

2017

1. Seorang laki-laki, 37 tahun, dibawa ke IGD RS karena kejang diikuti penurunan kesadaran
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan diawali menggigil, demam tinggi, berkeringat, sakit kepala,
tidak nafsu makan, dan lemas sejak 10 hari yang lalu, saat pasien bekerja di Bangka, dan
kini dibawa pulang oleh keluarga ke Palembang. Menurut keluarga kencing pasien
berwarna kehitaman. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 11, suhu 39,6 C, sclera ikterik,
hepar 2 jbac, lien S1. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hemoglobin 6,2 g/dL, leukosit
11.000/mm3, retikulosit 8%, bilirubin total 12 mg/dL, bilirubin direk 3,4 mg/dL.
Pemeriksaan apusan darah tepi didapatkan sbb. Apakah tatalaksana definitive untuk pasien
ini?

a. Artesunate injeksi intravena + DHP tablet via NGT


b. Kina drip intravena
c. DHP tablet + primakuin via NGT
d. Artesunate injeksi intravena + DHP tablet + primakuin tablet via NGT
e. Artesunate injeksi intravena

2. Sepasang suami istri, dating ke praktik dokter umum, berkonsultasi karena akan berangkat
bertugas ke daerah Nusa Tenggara Timur selama 1 bulan. Mereka menanyakan apakah ada
obat yang dapat dikonsumsi agar terhindar dari penyakit malaria yang banyak disana.
Diketahui si istri sedang hamil 20 minggu. Apakah anjuran Anda sebagai dokter untuk
pasangan ini?
a. Hanya suami dianjurkan konsumsi doksisiklin 1x100 mg per hari dimulai sejak
1 hari sebelum berangkat, selama di daerah endemis, sampai 1 bulan setelah
meninggalkan daerah endemis; Sedangkan istri konsumsi klindamisin 1x150 mg
per hari dengan cara yang sama
b. Suami dan istri dianjurkan konsumsi klindamisin 1x150 mg per hari dimulai sejak 1
hari sebelum berangkat, selama di daerah endemis, sampai 1 bulan setelah
meninggalkan daerah endemis
c. Suami dan istri dianjurkan konsumsi doksisiklin 2 x 100 mg per hari dimulai sejak 1
hari sebelum berangkat, selama di daerah endemis, sampai 1 minggu setelah
meninggalkan daerah endemis
d. Hanya suami dianjurkan konsumsi doksisiklin 1x100 mg per hari dimulai sejak 1 hari
sebelum berangkat, selama di daerah endemis, sampai 1 bulan setelah meninggalkan
daerah endemis
e. Suami dan istri dianjurkan konsumsi doksisiklin 1x100 mg per hari dimulai sejak 1
hari sebelum berangkat, selama di daerah endemis, sampai 1 bulan setelah
meninggalkan daerah endemis

3. Wanita hamil trimester pertama didiagnosis sebagai malaria falciparum. bagaimana


kemungkinan yang paling besar untuk outcome bayi yang dikandung oleh wanita ini?
a. Kematian neonatal
b. Malaria kongenital
c. Stillbirth
d. Aborsi
e. Intra-uterine growth retardation
4. Seorang laki-laki, 37 tahun, dibawa ke IGD RS karena kejang diikuti penurunan kesadaran
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan diawali menggigil, demam tinggi, berkeringat, sakit kepala,
tidak nafsu makan, dan lemas sejak 10 hari yang lalu, saat pasien bekerja di Bangka, dan
kini dibawa pulang oleh keluarga ke Palembang. Menurut keluarga kencing pasien
berwarna kehitaman. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 11, suhu 39,6 C, sclera ikterik,
hepar 2 jbac, lien S1. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hemoglobin 6,2 g/dL, leukosit
11.000/mm3, retikulosit 8%, bilirubin total 12 mg/dL, bilirubin direk 3,4 mg/dL.
Pemeriksaan apusan darah tepi didapatkan sbb.

Apakah penyebab anemia yang diderita pasien ini?


a. Anemia perdarahan akut
b. Anemia perdarahan kronis
c. Anemia defisiensi zat besi
d. Anemia hemolitik
e. Anemia penyakit kronis

5. Seorang laki-laki, 22 tahun, mahasiswa, dating ke praktik dokter karena keluhan demam
sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan demam diawali menggigil diikuti berkeringat,
berlangsung sekitar 4 jam. ia sudah makan parasetamol, demam sempat turun beberapa
hari, namun kemudian timbul lagi. Keluhan disertai sakit kepala, dan tidak nafsu makan.
Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan. Sekitar 1 bulan yang lalu, ia
berwisata ke pantai di Lampung dan menginap 3 malam di pinggir pantai, sempat makan
makanan yang dibakar di pinggir pantai. Pemeriksaan fisik hanya didapatkan hebar teraba
1 jbac. Apakah pemeriksaan penunjang yang rasional dikerjakan untuk menegakkan
diagnosis pasien ini?
a. IgM Leptospira
b. IgM dan IgG toksoplasma
c. Mikrofilaria
d. IgM Salmonella
e. Apusan darah tipis dan tebal malaria

6. Seorang laki-laki, 37 tahun, dibawa ke IGD RS karena kejang diikuti penurunan kesadaran
sejak 1 hari yang lalu. Keluhan diawali menggigil, demam tinggi, berkeringat, sakit kepala,
tidak nafsu makan, dan lemas sejak 10 hari yang lalu, saat pasien bekerja di Bangka, dan
kini dibawa pulang oleh keluarga ke Palembang. Menurut keluarga kencing pasien
berwarna kehitaman. Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 11, suhu 39,6 C, sclera ikterik,
hepar 2 jbac, lien S1. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hemoglobin 6,2 g/dL, leukosit
11.000/mm3, retikulosit 8%, bilirubin total 12 mg/dL, bilirubin direk 3,4 mg/dL.
Pemeriksaan apusan darah tepi didapatkan sbb. Apakah kemungkinan etiologi penyebab
penyakit yang diderita pasien ini?
a. Plasmodium vivax
b. Plasmodium ovale
c. Plasmodium falciparum
d. Plasmodium malariae
e. Plasmodium knowlesi
Congenital Infection Anak – AK

2012

1. Ibu datang dengan anak yg didiagnosis cmv kongenital. Obat dan brp lama?
a. gansiklovir 6 minggu
b. asiklovir 6 minggu
c. IVIG 6 minggu
d. asiklovir 5 hari
e. gansiklovir 5 hari

2013

1. Seorang bayi usia 2 minggu dicurigai mengalami infeksi kongenital. Pada pemeriksaan
ditemukan hydrocephalus, korioretinitis, dengan kalsifikasi intraventricular  toxo
Apakah tatalaksana untuk pasien ini?
a. Sulfadiazin primetamin
b. Gansiklovir
c. Suportif dan rehabilitatif
d. Penisilin
e. Asiklovir dan VZIG
2. Seorang bayi dicurigai mengalami infeksi kongenital. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
lesi vesikobulosa pada wajah, mikrosefali, dan korioretinitis. Apakah infeksi kongenital
yang paling mungkin dialami pasien ini?
a. Toxoplasmosis kongenital
b. Varicella kongenital
c. Infeksi HSV congenital
d. Rubella kongenital
e. Malaria congenital

3. Seorang bayi dibawa ibunya ke puskesmas dengan ulserasi pada mukosa kartilago nasal
sehingga memberikan gambaran saddle nose. Apa terapi yang tepat pada pasien ini?
a. Penicilin G
b. Asiklovir
c. Ganciclovir
d. Suportif
e. Pirimetamin dan sulfadiazine

Dx: Congenital Syphilis

4. Seorang anak usia2 bulan terdiagnosis menderita katarak kongenital. Apa diagnosis yang
mungkin pada anak tersebut?
a. Rubella kongenital
b. Malaria kongenital
c. Neonatal varicella
d. Syphilis kongenital
e. SN congenital

2014
1. Neonatus lahir dengan hepatosplenomegali, lesi pada kulit dan mukosa serta saddle
shaped nose. Infeksi kongenital apa yang dapat memberikan gambaran klinis tersebut di
atas?
a. Rubella kongenital
b. CMV kongenital
c. Sifilis kongenital
d. HIV kongenital
e. Toxoplasmosis kongenital

2. Seorang ibu hamil diketahui mengalami infeksi dalam kehamilannya. Bila janin terinfeksi,
disamping imunitas yang buruk, antibodi apa yang belum terbentuk sehingga janin lebih
rentan terhadap infeksi?
a. IgG
b. IgA
c. IgM
d. IgD
e. IgE

3. tanpa vignette
Kapan janin sangat rentan terhadap infeksi bila seorang ibu hamil terinfeksi virus rubella?
a. Trimester pertama kehamilan
b. Trimester kedua kehamilan
c. Trimester ketiga kehamilan
d. Trimester keempat kehamilan
e. Sepanjang masa kehamilan

2015

1. Seorang anak usia2 bulan terdiagnosis menderita katarak kongenital.


Apa diagnosis yang mungkin pada anak tersebut?
a. Rubella kongenital
b. Malaria kongenital
c. Neonatal varicella
d. Syphilis kongenital
e. SN kongenital

2. Seorang bayi usia 2 minggu dicurigai mengalami infeksi kongenital. Pada pemeriksaan
ditemukan hydrocephalus, korioretinitis, dengan kalsifikasi intraventrikular. Riwayat ada
peliharaan kucing sewaktu hamil. Diagnosis..
a. Toxoplasmosis

3. Bayi nya terinfeksi varicella. treat nya...


a. VZIG atau IVIG

2016

1. Anak usia 2 bulan mengalami katarak kongenital dan PDA. Hal tersebut terjadi
kemungkinan karena infeksi kongenital....
a. Rubella kongenital
b. Measles kongenital
c. Varicella neonatal
d. Syphillis kongenital
e. Varicella kongenital
2. Seorang anak diketahui terjangkit infeksi virus dan telah dinyatakan sembuh oleh dokter
yang menanganinya. Manakah dari kelompok virus berikut yang biasanya dapat
menyebabkan latensi.
a. Virus influenza
b. HIV
c. HIV Rhinovirus
d. Herpes virus
e. Polio virus

IT dr. Yulia-Congenital Infection-slide 22 = herpes simplex virus can cause latent and
ractivate viral shedding.

2017

1. Seorang bayi usia 6 minggu datang dengan keluhan kuning di seluruh tubuh yang sudah
lebih dari 2 minggu. Dokter yang memeriksa mencurigai bayi mengalami infeksi
kongenital. Skrining pendengaran yang dilakukan pada bayi menunjukkan kemungkinan
adanya gangguan pendengaran. Infeksi kongenital apa yang paling mungkin dialami bayi?
a. Varicella kongenital
b. Syphilis kongenital
c. Sindroma rubella kongenital
d. Toxoplasmosis kongenital
e. Sitomegalovirus kongenital

Manifestasi CMV kongenital:


 10-11 simtomatik
 Gejala klinis:
o Paling sering: kuning, purpura/ptechiae, hepatomegali
o Kuning menetap selama 2 minggu (salah satu penyebab yang kita pikirkan)
o Mikrosefali + kalsifikasi periventrikuler
o Kalau toxo: makrosefali
o 50% IUGR
o 14% korioretinitis
 Tuli sensorineural
o Penyebab paling sering ditemukan banyak pada simtomatik
o Kalau mulai asimtomatis masih bisa berprogres jadi tuli
2. Seorang anak usia 6 bulan dating ke Puskesmas dengan keluhan lingkar kepala yang
membesar. Setelah dilakukan anamnesis lengkap diperoleh informasi bahwa pasien telah
menjalani tindakan pemasangan VP-shunt. Orang tua juga membawa hasil pemeriksaan
sebelumnya yang menerangkan bahwa pasien juga mengalami chorioretinitis dan pada
hasil pemeriksaan ultrasonografi kepala yang menemukan kalsifikasi intracranial.
Apakah diagnosis yang paling mungkin dari kasus ini?
a. Syphilis kongenital
b. Varicella kongenital
c. Sitomegalovirus kongenital
d. Sindrom rubella kongenital
e. Toxoplasmosis kongenital

Gejala klasik: TRIAS TOXO


 Hidrosefalus
o
 Korioretinitis
 Kalsifikasi otak
o USG kepala, bisa CT scan (di atas kompetensi kalian)
3. Seorang bayi laki-laki berusia 1 bulan dibawa berobat ke poliklinik. Manakah dari temuan
berikut yang menurunkan risiko pada bayi ini untuk mengalami infeksi bacterial serius?
a. hitung leukosit 28.000/uL dengan hitung neutrophil absolut 18.000/uL
b. Demam mendadak tinggi dan suhu 40,6oC
c. Bayi tidak mau menyusu selama 2 hari dan
letargi
d. Tidak ditemukan tanda rangsang meningeal
e. Bayi menangis kuat dan kemudian berhenti

Important associated symptoms that suggest serious illness : poor appetite, irritability,
lethargy, and change in crying (eg, duration, character).

4. Seorang bayi baru lahir berusia 1 minggu dibawa ke IRD dengan berat 2000 gram. Pada
pemeriksaan fisik ditemui erupsi macular bewarna merah jambu dengan kulit telapak kaki
yang merah dan mengalami deksuamasi. Apakah jenis infeksi kongenital yang paling
mungkin diderita bayi ini?
a. Rubella kongenital
b. Syphilis kongenital
c. Malaria kongenital
d. Varicella kongenital
e. Infeksi HSV kongenital

Sifilis
 Treponema palidum
 Manifestasi:
o Prematur
o IUGR
o Rash klasik:
Telapak tangan & kaki: deskuamasi  pemfigus
o iv. Hepatosplenomegali, asites
o v. Rinitis, laryngitis, dg suara serak
o vi. Saddle nose -> KHAS
o vii. Keterlibatan mata: retinitis, katarak, glaukoma
5. Seorang anak usia 5 bulan datang dengan keluhan katarak kongenital dan tuli
sensorineural. Dari riwayat kelahiran didapatkan informasi bahwa anak lahir cukup bulan
dengan berat lahir 2000 gram. Sang ibu menerangkan bahwa pada masa kehamilan
trimester pertama, ibu mengalami demam yang disertai ruam merah di seluruh tubuh. Jenis
vaksinasi apa yang jika didapatkan si Ibu saat masa anak-anak atau sebelum ibu hamil
dapat mencegah kelainan kongenital ini?
a. Vaksinasi campak
b. Vaksinasi BCG
c. Vaksinasi MR atau MMR
d. Vaksinasi DPT
e. Vaksinasi hepatitis B

Manifestasi RUBELLA KONGENITAL


 Infeksi virus  kena semua jaringan luas mempengaruhi organ
 Paling konsisten:
o Tuli sensorineural berat
o Kelainan mata: katarak kongenital
o Bayi IUGR: BBLR
Pencegahan: imunisasi
Dulu tidak masuk program pemerintah, tapi sekarang karena pentingnya penyakit ini
sekarang udah diusahakan masuk program pemerintah
6. Seorang perempuan, 25 tahun, dating berkonsultasi kepada Anda, membawa hasil
pemeriksaan serologi TORCH. Ia memeriksakan diri, karena bayinya yang berusia 6 bulan
ternyata menderita penyakit jantung bawaan. Saat ini ia tidak ada keluhan. Pemeriksaan
fisik semua dalam batas normal. Hasil laboratorium sbb: IgM toxoplasma 0,05 (reaktif >
0,60), IgG toxoplasma 1,5 (reaktif > 3,0); IgM rubella 0,41 (reaktif > 6,0), IgG Rubella
44,5 (reaktif > 10); IgM cytomegalovirus 0,14 (reaktif > 0,85), IgG cytomegalovirus 205,4
(reaktif > 6,0); antiHIV nonreaktif. Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien ini?
a. Terapi toksoplasmosis dengan pirimetamin
b. Terapi cytomegalovirus dengan gansiklovir
c. Terapi rubella dengan Intravenous immunoglobulin
d. Tidak ada terapi khusus
e. Terapi TORCH dengan steroid

HIV anak, HIV dewasa dan PMTCT

2012

1. Anak dg gizi buruk+pneumonia berat+ diare persisten. Termasuk stadium brp?


a. Stadium 1
b. Stadium 2
c. Stadium 3
d. Stadium 4
2. Ibu penderita HIV, anak pertama trkena hiv. Sedang hamil anak kedua, ibu khawatir anak
kedua terkena hiv. Saran
a. Ikut PMTCT (prevention of mother to child transmission of HIV)

2013
1. Seorang anak berusia 24 bulan diduga menderita HV. Bagaimana menegakkan infeksi HIV
pada anak ini?
a. Adanya antibody spesifik IgG HIV
b. Kultur darah
c. PCR urin
d. Pemeriksaan gambaran darah tepi
e. Antigen VDRL

Pembahasan: untuk anak >= 18 bulan penegakan diagnosis HIV pada anak dari Uji
serologis/antibodi HIV (ELISA)
Pembahasan: untuk anak <18 bulan

2. Seorang dokter muda sedang mepelajari cara transmisi HIV. Faktor resiko apakah yang
membuat bayi dapat terinfeksi HIV?
a. Bayi dari ibu dengan pasangan berganti-ganti
b. Bayi dari ibu atau pasangannya penyalah guna obat intravena
c. Bayi atau anak yang mendapat transfuse darah atau produk darah yang tercemar HIV
d. Bayi atau anak yang terpapar dengan alat suntik atau tusuk bekas yang terkontaminasi
HIV
e. Bayi dari ibu dengan ketuban pecah dini  terinfeksi saat Intra-partum

3. Seorang anak diketahui menderita HIV. Faktor apakah yang meningkatkan kerentanan
anak ini untuk mengalami aspergilosis invasif?
a. gangguan fagositis sel mononuklear dan polimorfonuklear (Sebenarnya Cuma paling
kemungkinan paling banyak adalah akibat leukemia limfoblastik, sel monositnya tapi
pilmorfo juga)
b. pertukaran strain resisten di antara anggota keluarga pasien
c. penggunaan flukonazol jangka panjang
d. penggunaan antibiotik spektrum luas
e. defisit sel limfosit B

Pembahasan: IT dr. Mirna “HIV anak”


4. Seorang anak berusia 3 tahun diketahui menderita HIV. Apakah infeksi oportunistik yang
paling sering ditemukan pada kasus seperti anak ini?
a. esophageal candidiasis
b. oropharyngeal candidiasis
c. invasive aspergillosis
d. disseminated candidiasis
e. cryptococcosis

5. Seorang anak, penderita HIV/AIDS, dirawat dengan demam, kejang dan penurunan
kesadaran. Berdasarkan hasil pemeriksaan, anak didiagnosis menderita meningitis. Jamur
jenis apakah yang paling sering menyebabkan meningitis pada anak ini?
a. Criptococcus neoformans
b. Candida albicans
c. Candida galbrata
d. Histoplasma
e. Aspergillus fumigatus

6. Bayi perempuan, usia 1 hari lahir dari ibu dengan HIV (+). Persalinan secara normal, lahir
langsung menangis. Apa yang disarankan pada bayi tersebut?
a. pemberian obat antiretroviral (termasuk ke dalam alur pencegahan transmisi
HIV dari ibu ke anak. Pemberianya hari 1 sampai mggu ke 6)
b. pemberian ASI
c. kultur darah
d. imunisasi
e. pemberian kotrimoxazol

Pembahasan:
1. HIV ibu (+) jadi sangat tinggi risiko TINGGI penularan ke bayi apalagi lahir
normal atau pervaginam
2. Usahakan kasihlah ARV
3. Sampai 6 Minggu bru cek lagi serologis untuk pembuktian HIV nya
7. Tn. I 26 th, berobat ke poli penyakit dalam karena mencret yang tidak sembuh-sembuh
sejak 1 bulan yang lalu. Ia adalah pekerja salon dan berperilaku homoseksual sejak 4 tahun
yg lalu. Dokter memeriksa anti HIV karena curiga pasien menderita HIV. Hasilnya sbg
berikut: anti HIV I (+), anti HIV II (-); anti HIV III (-) Interpretasi dan tindakan dokter
internship terhadap hasil ini adalah…
a. Reaktid, sehingga pasien harus egera diobat dengan ARV
b. Intermediate, ulangi pemeriksaan 1 bulan lagi
c. Non reaktif, ulangi pemeriksaan 3 bulan lagi
d. Non reaktif, tidak usah ulangi pemeriksaan
e. Intermediate, ulangi pemeriksaan 3 bulan lagi
Pembahasan:
A1 (R) A2(NR) A3(NR) + ada resiko (homoseksual)  INTERMEDIATE Hanya satu tes
reaktif tapi mempunyai risiko atau pasangan berisiko, maka:
 Ulangi tes min 2 minggu kemudian
 Jika hasil tetap intermediate  lakukan PCR
 Jika tidak aa PCR  Rapid tes diulang 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan dari
pemeriksaan pertama.
 Bila 1 tahun tetap intermediate dan faktor risiko rendah  negative

8. Tn.B 22 thn, dibawa ke RS karena keluhan badan lemas, sejak 6 bulan terakhir nafsu
makan menuru, BB makin turun, dan timbul sariawan utih-putih disekitar mulut yang
hilang timbul sehingga sulit makan karena perih. 5 thn yg lalu ia perupakan pecandu
narkoba suntuk, namun sudah berhenti sejak 1 tahun terakhir. Sakit menelan, sesak nafas
dan batuk tidak ada. Pemeriksaan fisik didapatkan bercakjamur di dalam mulut, cor dan
pulmo normal, needletrack di kedua lengan, dan berntol-bentol bekas koreng di keempat
ekstremitas. Rontgen thoraks normal, anti HIV I,II,III semuanya positif. Dokter
mencurigai Tn.B menderita HIV stadium klinis…
a. I
b. II (tanda khas pada stadium dua adanay PPE (papular pluritic eruption)
c. III
d. IV
e. AIDS

Pembahasan:
Sepertinya lebih ke stadium 2 ya, karena mungkin sariawan yang dimaksud adalah ulkus
aftosa. Needletrack di kedua lengan, dan berntol-bentol bekas koreng di keempat
ekstremitas adalah Papular Pluritic Eruption (PPE)

9. Seorang pasien didiagnosis dengan HIV stadium klinis III Tatalaksana yang harus
dilakukan untuk pasien ini adalah…
a. Periksa dulu kadar CD4, jika <200, baru terapi ARV
b. Periksa dulu kadar CD4, jika <350, baru terapi ARV
c. langsung terapi ARV tanpa menunggu hasil CD4
d. Langsung terapi ARV tanpa menunggu hasil CD4 diawali terapi kotrimoksazol
selama 2 minggu terlebih dahulu (stadium III dan IV mulai terapi tanpa
memandang nilai CD4)
e. Langsung terapi ARV, kotrimoksazol dan OAT bersamaan
2014

1. Anak usia 20 bulan dibawa ke poliklinik karena hasil antibodi anti HIV positif. Ayahnya
meninggal baru-baru ini karena AIDS. Kondisi anak saat ini baik. Laoratorium rutin dalam
batas normal.
Pneumocytis carinii termasuk organisme jenis apa?
a. Bakteri
b. Jamur
c. Mycoplasma
d. Protozoa
e. Virus

2. Anak usia 20 bulan dibawa ke poliklinik karena hasil antibodi anti HIV positif. Ayahnya
meninggal baru-baru ini karena AIDS. Kondisi anak saat ini baik. Laboratorium rutin
dalam batas normal.
Anak ini kemungkinan besar mendapatkan infeksi HIV dari:
a. Injeksi yang tidak benar
b. Hygiene orangtua yang tidak baik  tidak berhubungan
c. Dari ibu saat dalam kandungan atau saat persalinan
d. Transfusi  belom pernah transfusi
e. Droplet  tidak mentransmisikan virus
3. Seorang ibu hamil dengan HIV positif datang ke poliklinik anda karena khawatir anak
yang dikandungnya juga akan terinfeksi HIV.
Apa yang akan anda sarankan?
a. Kontrol lagi bila bayi tersebut sudah lahir
b. Bila hasil antibodi bayi positif langsung berikan terapi ARV --> antibody baru bisa
periksa bayi diatas 18 bulan
c. Bayi dapat diberikan ASI, namun bila tidak cukup boleh diberikan susu formula
d. Ibu tidak boleh hamil lagi
e. Berikan konseling untuk pemberika ARV pada ibu, rencanakan kelahiran
dengan operasi sesar dan berikan ARV profilaksis

4. Anak usia 20 bulan dibawa ke poliklinik karena hasil antibodi anti HIV positif. Ayahnya
meninggal baru-baru ini karena AIDS. Kondisi anak saat ini baik. Laoratorium rutin dalam
batas normal.
Imunisasi apa yang tidak boleh diberikan pada anak ini?
a. BCG
b. Hepatitis B
c. Campak
d. Polio
e. HIB

5. Anak usia 20 bulan dibawa ke poliklinik karena hasil antibodi anti HIV positif. Ayahnya
meninggal baru-baru ini karena AIDS. Kondisi anak saat ini baik. Laoratorium rutin dalam
batas normal.
Berapa persen kemungkinan anak ini terinfeksi HIV pada saat persalinan bila tidak
dilakukan pencegahan?
a. 80-90%
b. 10-20%
c. 45%
d. 100%
e. 50-60%

6. Seorang anak usia 6 bulan di rujuk ke RS dengan diagnosis gizi buruk+bronkopneumonia


berat+diare persisten+candidiasis esofagus. Anda mencurigai si anak terkena HIV.
Pemeriksaan apa yang paling ideal untuk penegakan diagnosis?
a. PCR RNA/DNA
b. CD4+
c. Rapid test HIV
d. ELISA HIV --> 18 bulan keatas
e. total lymphocyte count

7. Seorang anak usia 6 bulan di rujuk ke RS dengan diagnosis gizi buruk+bronkopneumonia


berat+diare persisten+candidiasis esofagus. Anda mencurigai si anak terkena HIV.
Bila pemeriksaan diatas tidak memungkinkan, dilakukan diagnosis presumtif HIV.
Manakah berikut yang termasuk kriteria presumtif pada anak tersebut?
a. Gizi buruk
b. Pneumonia berat
c. Candidiasis esofagus
d. Diare persisten
e. Semua diatas benar

8. Anak usia 20 bulan dibawa ke poliklinik karena hasil antibodi anti HIV positif. Ayahnya
meninggal baru-baru ini karena AIDS. Kondisi anak saat ini baik. Laoratorium rutin dalam
batas normal.
Obat apakah yang diberikan untuk profilaksis PCP?
a. Amoksisilin
b. Kotrimoksazol
c. Rifampisin
d. Metronidazol
e. Flukonazol

9. Anak usia 20 bulan dibawa ke poliklinik karena hasil antibodi anti HIV positif. Ayahnya
meninggal baru-baru ini karena AIDS. Kondisi anak saat ini baik. Laoratorium rutin
dalam batas normal.
Anak ini berada pada stadium berapa menurut WHO?
a. Stadium 1
b. Stadium 2
c. Stadium 3
d. Stadium 4  gizi buruk + toxoplasma cerebral
e. Stadium 5
10. Anak usia 20 bulan dibawa ke poliklinik karena hasil antibodi anti HIV positif. Ayahnya
meninggal baru-baru ini karena AIDS. Kondisi anak saat ini baik. Laoratorium rutin dalam
batas normal.
Apa yang akan anda lakukan?
a. Periksa ada tidaknya infeksi oportunistik. ARV dan profilaksis PCP diberikan
bila infeksi oportunistik disingkirkan.
b. Periksa CD4+, bila < 25% baru berikan ARV dan profilaksis PCP.
c. Monitor kondisi klinisnya secara rutin, berikan ARV dan profilaksis PCP bila anak
terkena gizi buruk.
d. Berikan profilaksis PCP, ARV hanya diberikan bila gejala klinis timbul.
e. Ulang pemeriksaan antibodi saat anak usia 2 tahun.

11. Ny. C, 30 tahun, menderita abses di lengan kanan akibat terjatuh dari motor 1 minggu
yang lalu. Dia kontrol ke poliklinik membawa hasil pewarnaan gram dari lukanya dan
didapatkan pathogen bakteri gram positif. Maka antibiotika yang tepat untuk diberikan
adalah:
a. Kloramfenikol  broad spectrum (+/-)
b. Eritromisin  gram +
c. Golongan sefalosporin  broad spectrum
d. Trimetoprim  Gram (-)
e. Golongan kuinolon  Gram (-)

Eritromisin Vs. Sefalosporin. Kalau di jurnal di bawah ini, direkomendasikan 24 jam


setelah terjadinya luka. Sedangkan di vignette kejadian sudah 1 minggu dan ada abses.
Kalau di IT cuma ada sefalosporin. Namun, sefalosporin merupakan board spectrum.
Sudah dikonfirmasi dengan kakak residen mikrobiologi, beliau juga menjawab
Eritromisin.
12. Seorang laki-laki 35 tahun, petani, datang dengan keluhan gusi berdarah, mata
berwarna kuning, demam 5 hari, sakit kepala, nyeri seluruh badan, dan sejak 1 hari yang
lalu tidak bisa BAK. Pemeriksaan fisik terdapat suhu tubuh 39 C, sklera ikterik, hepar
membesar, oliguria. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan bilirubin,
ureum, kreatinin, dan CK-Nak. Spesimen yang diperiksa untuk mengetahui
mikroorganisme penyebab penyakit ini sebaiknya diambil dari:
a. Urin  setelah 10 hari (Keterangan ada di Table 3)
b. Darah
c. Feses
d. Biopsi hati  pemeriksaan faal hati
e. Cairan serebrospinalis
2015

1. Untuk menunjukkan tingkat imunodefisiensi apa yang di periksa


a. CD4

2. Penyebab sariawan pada kasus pasien dengan tanda2 HIV (oral thrust, ada riwayat seksual
sesama jenis) CANDIDA
a. Staphylococcus aureus

3. Penyebab oral trash..


a. Candida

4. Seorang anak 6 bulan di diagnosis menderita HIV. Pemeriksaan apa yang dapat dilakukan..
a. PCR DNA/PCR RNA

5. Seorang ibu hamil dengan HIV positif datang ke poliklinik anda karena khawatir anak
yang dikandungnya juga akan terinfeksi HIV.
Apa yang akan anda sarankan?
a. Kontrol lagi bila bayi tersebut sudah lahir
b. Bila hasil antibodi bayi positif langsung berikan terapi ARV
c. Bayi dapat diberikan ASI, namun bila tidak cukup boleh diberikan susu formula
d. Ibu tidak boleh hamil lagi
e. Berikan konseling untuk pemberika ARV pada ibu, rencanakan kelahiran
dengan operasi sesar dan berikan ARV profilaksis
6. Pasien dengan tanda klinis HIV, diare persisten dan terdapat infeksi oportunistik
(pneumonia). Hasil pemeriksaan fisik HIV positif dan CD4 85. Terapi yang diberikan ?
a. Segera berikan ARV
b. Berikan profilaksis kotrimoksazol
c. Atasi infeksi oportunistik terlebih dahulu
d. Lakukan pemeriksaan serologis

7. Tatalaksana ARV lini pertama pada HIV


a. Lamivudine tenofovir nevirapin
b. Tenofovir nevirapin zidovudin
c. Zidovudin nevirapin efavirens
d. Lamivudine nevirapin efavirens
e. Lamivudine tenofovir zidovudin

8. Tanda klinis HIV dengan penurunan kesadaran, kelemahan pada ekstremitas dan bicara
pelo. Hasil pemeriksaan didapatkan gangguan pada syaraf. Pemeriksaan penunjang yang
dilakukan ?
a. Rontgen kranium
b. Rontgen thoraks
c. Ct scan kepala tanpa kontras
d. Ct scan thoraks dengan kontras
e. MRI dengan kontras

9. Tuan A dibawa ke RS karena lemah, tidak mau makan dan sariawan bercak putih.
Mengaku suka berhubungan sesama jenis. Hasil laboratorium anti HIV 3x reaktif.
Pengobatan sariawannya apa?
a. Griseopulvin
b. Fluconazole
c. OAT
d. Eritromisin
e. Cefixime

10. Anak usia 3 bulan mau tes HIV karena ibunya HIV +. Pemeriksaan yang ideal?
a. Viral Load
b. Hitung limfosit
c. Rapid tes HIV
d. IgM anti HIV
e. CD4  imunologi

11. Wanita,28 tahun, dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya karena badan lemah, tidak nafsu
makan. Di kaki dan tangan banyak luka dan koreng. Mengaku suka berhubungan dengan
sesama jenis dan mengkonsumsi pil ecstasy 15 tahun terakhir ini. Anti hiv reaktif 3x. Tidak
terdeteksi m.tbc. Dari jalur mana kena hiv nya?
a. Berhubungan sesama jenis
b. Suka bersentuhan
c. Pil ecstasy
d. Kehamilan
e. Suka berbagi makanan

12. Vignette sama. Obat arv lini pertamanya apa?


Lamivudine, nevirapine, zidovudine

13. Obat untuk sariawan pada pasien HIV


a. Flukonazole

14. Anak sakit Penumonia, curiga HIV. Tatalaksana


a. Beri pengobatan untuk infeksi oportunistik
b. langsung beri ARV

15. Ortu sudah meninggal, anak terinfeksi HIV, wali yang mengurus takut tertular. Apa yang
dapat menularkan HIV
a. Keringat
b. Air liur
c. Jarum suntik
16. Seorang anak usia 3 bulan direncanakan akan melakukan pemeriksaan HIV, karena ibunya
positif HIV.
Pemeriksaan yang ideal dilakukan pada anak tersebut adalah
a. Viral load
b. Limfosit total
c. Anti IgM HIV
d. CD4
e. Rapid test HIV

17. Penyebab sariawan pada penderita hiv...


a. Candidia
b. Staphylococcus aureus

18. Kriteria diagnosis presumptif pada anak..


a. Oral trush  masih mungkin
b. Gizi kurang  umum
c. Penumonia  pneumonia BERAT
d. Diare akut  kronik
e. Otitis media

19. Seorang anak berusia x tahun yg berat badannya tidak naik-naik, otitis media dll, dg pemfis
tampak kurus kurang gizi, dan oral thrush.
Untuk menegakkan diagnosis presumtif pada daerah terbatas dapat ditegakkan
berdasarkan gejala anak tsb ..
a. Otitis media
b. Oral thrush
c. Gizi buruk
d. Pneumonia

20. (Anak positif HIV, ada penumonia) Langkah pertama yang dilakukan..
a. Obati infeksi opurtunistik
b. Perbaiki status nutrisi
c. Segera beri antiretroviral

Pneumonitis  stadium III

21. Pemeriksaan HIV pada anak usia 3 bulan..


a. IgM anti Hiv  antibody, usia >18 bulan
b. Rapid test hiv
c. PCR RNA/DNA HIV
22. Penyebab penularan HIV..
a. Pemakaian jarum suntik yg terkontaminasi HIV
b. Keringat
c. Barang bersama

23. Pemeriksaan status imunologis pasien HIV..


a. CD4
b. Viral load

24. Penyebab pasien tsb terkena HIV..


a. Hubungan seks sesama jenis

25. Pasien HIV 3x reaktif. Ada mulut sariawan dan bercak putih.
Terapi farmakologis untuk sariawan pada pasien tersebut adalah...
a.
b. Griseofulvin
c. Fluconazole
d. Cefixim

26. Anak HIV 3 bulan. Test...


a. PCR DNA virus
b. PCR RNA virus
c. Viral load

27. Anak 6 bulan HIV. Test nya...


a. Viral load
b. Rapid test
c. ELISA

Tergantung vignette. Kalau untuk mendiagnosis <18 bulan: PCR, apabila tidak ada/tidak
bisa, maka ELISA.
Namun, kalau sudah diketahui HIV, atau terdapat diagnosis presumtif seperti CD4 <20%,
ibu HIV, maka viral load. Viral load berfungsi menghitung JUMLAH virus HIV

28. Seorang anak usia 2 tahun dirawat di rumah sakit akibat diare persisten, oral thrush, gizi
kurang dan pneumonia berat. Beberapa bulan yang lalu juga dirawat akibat sariawan dan
infeksi berulang. Cara mengetahui status imunodefisiensi pada pasien ini adalah
a. Cd4
b. Viral load
c. Pcr dna
d. Pcr rna
e. Jumlah limfosit

29. Seorang bayi usia 3 bulan dirawat di rumah sakit dengan status ibu positif HIV. Cara
mengetahui infeksi virus HIV pada bayi adalah dengan
a. Jumlah limfosit
b. Cd4
c. IgM anti HIV
d. Viral load
30. Seorang anak usia 2 tahun datang dengan diare persisten, otitis media, gizi kurang, gagal
tumbuh dan oral thrush. Apabila tidak memungkinkan dilakukan tes PCR pada anak ini,
maka kriteria diagnosis presumtif yang dapat dipakai untuk daerah ... adalah
a. Diare persisten
b. Otitis media
c. Gizi kurang
d. Pneumonia
e. Oral thrush

31. Seorang laki2 usia 22 tahun dibawa keluarganya karena badan lemas, tidak mau makan
dan mulut sariawan bercak putih. Di kedua lengan dan tungkai banyak didapatkan koreng
di kulit. Pasien mengaku suka berhubungan dengan sesame jenis. Pemeriksaan fisik
mendapatkan oral trush. Pemeriksaan lab reaktif 3x.
Tatalaksana farmakologis?
a. Oat 4 fdc
b. Griseofulvin
c. Fluconazole
d. Eritromisin
e. cefixim

32. Untuk melihat tingkat imunodefisiensi hiv dari pasien, maka dilakukan pemeriksaan...
CD4

33. Anak usia 3 bulan, untuk melihat anak menderita hiv atau tidak, maka pemeriksaan ideal
adalah...
JAWABAN :
Harusnya PCR, tapi pcr bisa untuk melihat viral load, jadi jawabannya viral load

34. Anak, mengalami HIV.


Pemeriksaan lab yang digunakan untuk menilai status imunodefiensi pasien adalah.
a. Viral load
b. CD4+
c. Total limfosit

35. Dibawah ini yang termasuk kriteria presumtive HiV


a. Diare akut
b. Gizi buruk
c. Pneumonia berat

36. Pasien HIV mengalami paralisis dan bicara pelo. Pada ada pemeriksaan CT scan
ditemukan multiple ring enhachment di ganglia basalis. Apa diagnosanya?
Ensefalitis toksoplasmosis

37. Infeksi jamur yang paling sering pada pasien HIV disebabkan oleh?
Candida

38. Seorang bayi akan rentan terkena infeksi karena belum mempunyai antibodi..
a. IgG
b. IgA
c. IgM
d. IgE

39. Nn. R, 20 tahun, mahasiswi, status gizi baik, datang dengan keluhan pilek dengan secret
cair dan bening sejak 2 hari disertai demam yang tidak tinggi, badan terasa pegal. Dokter
mendiagnosis influenza yang disebabkan virus.
Manakah pernyataan yang benar di bawah ini?
a. Tidak perlu antibiotika karena penyebabnya virus
b. Beri antibiotika untuk mencegah infeksi sekunder
c. Beri antibiotika agar cepat sembuh
d. Beri antibiotika agar tidak menjadi lebih parah
e. Beri antibiotika terapi empiris

2016

1. Bayi 3 bulan melakukan pemeriksaan HIV karena hasil pemeriksaan HIV ibunya positif.
Pemeriksaan apa yang ideal untuk dilakukan pada anak ini?
a. Viral load
b. CD4
c. Limfosit total
d. Rapid test HIV
e. IgM anti HIV
PEMBAHASAN:

2. Seorang anak berusia kurang dari 18 bulan lahir dari ibu penderita HIV. Bagaimana cara
mendeteksi atau menegakkan diagnosis HIV pada anak tersebut jika di daerah terpencil?
a. Rapid test
b. Pemeriksaan IgM
c. Kadar CD4
d. ELISA
e. MAT

Jawab: RAGU

Alur diagnosis HIV anak kurang dari 18 tahun


Namun, apabila kondisi pemeriksaan tidak memungkinkanKriteria Diagnosis Presumtif
HIV (Sumber IT dr. Myrna – HIV pada anak slide 26-28)
Kriteria diagnosis presumptif HIV dikembangkan oleh WHO untuk menegakkan diagnosis
infeksi HIV pada bayi berusia di bawah 18 bulan yang tidak bisa diperiksakan PCR
RNA/DNA HIV

3. Anak Usia 3 bulan/tahun (lupa) ingin memeriksa HIV. Riwayat orangtua HIV.
Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk menentukan diagnosis HIV?
a. Viral Load
b. CD4
c. Leukosit
d. Rapid Test HIV (uji serologis/ELISA)
e. IgM + IgG
Sumber: IT HIV pada Anak

4. Anak ingin periksa HIV dengan fasilitas yang terbatas. Pemeriksaan apa yang dilakukan?
a. Viral Load
b. CD4
c. Leukosit
d. Rapid Test HIV
e. IgM + IgG
Sumber: IT HIV pada Anak

5. Anak 4 minggu dibawa oleh ibunya yang terinfeksi HIV dan minum ARV. Jika posisi
didaerah yang sulit terjangkau, dilakukan pemeriksaan?
a. Antigen p24
b. Rapid test hiv
c. Westren blot
d. Pemeriksaan darah rutin
e. PCR RNA

Kata kunci adalah di daerah yang sulit terjangkau maka kemungkinan tidak bisa
melakukan PCR RNA. Jadi beralih ke pilihan selanjutnya dengan diagnosis presumtif
yaitu uji serologi = rapid test.

6. Seorang anak berusia 3 tahun diketahui menderita HIV. Apakah infeksi oportunistik yang
paling sering ditemukan pada kasus seperti anak ini?
a. esophageal candidiasis
b. oropharyngeal candidiasis
c. invasive aspergillosis
d. disseminated candidiasis
e. cryptococcosis
7. Anak usia 20 bulan dibawa kepoliklinik karena hasil antibodi anti HIV positif. Ayahnya
meninggal barubaru ini karena AIDS. Kondisi anak saat ini baik. Laboratorium rutin dalam
batas normal. Imunisasi apa yang tidak boleh diberikan pada anak ini?
a. BCG
b. Hepatitis B
c. Campak
d. Polio
e. HIB

8. Anak usia 20 bulan dibawa ke poliklinik karena hasil antibodi anti HIV positif. Ayahnya
meninggal barubaru ini karena AIDS. Kondisi anak saat ini baik. Laoratorium rutin dalam
batas normal. Anak ini berada pada stadium berapa menurut WHO?
a. Stadium 1
b. Stadium 2
c. Stadium 3
d. Stadium 4
e. Stadium 5
9. Laki, 35 tahun, sakit kepala, bicara cadel/pelo. Compos mentis, parese N VII dan XII
sinistra tipe sentral. Oral trush (+), homoseksual. Tes anti HIV 3x reaktif. MRI kontrak
lesi multipel menyangat kontras di lobus parietal dextra. Pemeriksaan lanjutan adalah....
a. CD4, Hb, Leukosit, kreatinin
b. CD4 dan serologi jamur
c. CD4, screening untuk TBC
d. CD4, HBsAg, anti HCV
e. CD4, antigen kriptokosus
PEMBAHASAN: IT dr Nelda – HIV dewasa
Sebenernya bingung mau jawab yang mana, saya berikan kerangka berpikir nya yaa:
 Di It dr Nelda, setelah didiagnosis HIV, maka pemeriksaan yang dilakukan itu ada
2 yaitu rekomendasi utama & lain (lihat gambar ini)
 Pada rekomendasi utama yang dilakukan adalah pemeriksaan CD 4 dan skrining TB,
tetapi di kasus tidak ada gejala yang mengarahkan ke TB. Jadi apakah pasien harus
skrining TB?
 Pemeriksaan Hb, kreatinin, leukosit diindikasikan jika telah menggunakan ARV
(untuk evaluasi)  pada kasus pasien belum menggunakan ARV
 Pemeriksaan HbsAg dan Anti-HCV tidak diperlukan sekarang karena tidak ada
gejala yang mengarah ke hepatitis
 Gejala
 sakit kepala pada pasien kemungkinan dapat disebabkan oleh toxoplasmosis dan
kriptokokus. Tapi jika memang kriptokokus, tidak ada gejala kaku kuduk dan
meningismus  singkirkan pemeriksaan Antigen Kriptokokus
 bicara cadel/pelo. Compos mentis, parese N VII dan XII sinistra tipe sentral deficit
neurologis kemungkinan besar toxoplasmosis diperkuat dengan hasil MRI
pasien TIDAK PERLU PEMERIKSAAN LEBIH LANJUT KRENA SUDAH
ADA HASIL MRI
 Pada pasien ada oral trush, sehingga diindikasikan untuk periksa serologis jamur
untuk kepentingan tatalaksana

10. Laki-laki, 35 tahun, sakit kepala, bicara cadel/pelo. Compos mentis, parese N VII dan XII
sinistra tipe sentral. Oral trush (+), homoseksual. Tes anti HIV 3x reaktif. MRI kontrak
lesi multipel menyangat kontras di lobus parietal dextra. Apa lini pertama terapinya...
a. TDF + 3TC + FTC
b. TDF + 3TC + EFV
c. FTC + NVP + EFV
d. AZT + 3TC + NVF
e. AZT + 3TC + EFV
11. Seorang perawat dibawa ke UGD karena tertusuk jarum suntik saat menyuntik pasien
penderita 3 bulan HIV dan sudah minum ARV. Perawat memakai handcoon. apa yang
harus dilakukan...
a. Periksa anti HIV 3 reagen
b. Profilaksis segeran sebelum 72 jam
c. Profilaksis langsung selama 14 hari
d. Tidak perlu profilaksis karena perawat tsb menggunakan APD (sarung tangan)
e. Tidak perlu profilaksis karena pasien sudah minum ARV

12. Pada daerah terbatas, pemeriksaan HIV...


a. PCR RNA
b. Western blot
c. Rapid test
d. Antigen
e. Pemeriksaan darah lengkap

13. Stadium HIV..


Kalau stadium 2 ni lebih manifestasinya ke kulit (biar mudah diingat)

Kalau stadium 4 manifestasi nya sudah berat biasanya sudah ada infeksi oportunistik.

14. LK, 35 tahun, belum menikah, homo seksual. KU nyeri kepala hebat 2 minggu SMRS.
Kalo berbicara pelo. Compos mentis, tanda vital dbn, oral trush (+) ketika dilepaskan
mudah berdarah, parasen.vii dan n.xii sinistra tipesentral. pemeriksaan HIV reaktif 3×
positif. MRI kepala dengan kontras terdapat lesi29 multiple di lobus parietal dekstra.
Diagnosis?
a. HIV stadium 1
b. HIV stadium 2
c. HIV stadium 3
d. HIV stadium 4
e. Bukan HIV

pada pasien sudah terjadi kandidiasis mulut yang menetap.

15. Pasien tidak sadarkan diri. Hasil pemeriksaan liquor cerebrospinal menunjukkan jamur
kriptokokkus. Terapi?
a. fluconazole infus
b. itrakonazole tablet
c. ketokonazole tablet
d. Statin drop
e. Griseofulvin

Intravenous fluconazole can be used in early disease when gastrointestinal absorption is


uncertain and then changed to oral fluconazole in the same dose for 10 weeks or more.
Data regarding relapse with fluconazole are limited. Intravenous fluconazole may be
administered to patients with cryptococcal meningitis, but its onset of action can be
prolonged compared with that of amphotericin B. However, in patients with AIDS and
cryptococcal meningitis, oral fluconazole provides excellent long-term therapy once
amphotericin B has controlled the acute meningitis.
Do not use ketoconazole or itraconazole in the initial treatment of disseminated or CNS
cryptococcal disease. These azoles do not cross the blood-brain barrier adequately, and
their onset of action is slower than amphotericin B
https://emedicine.medscape.com/article/ 215354-treatment

16. Lini pertama terapi HIV di Indonesia…


a. TDF+3TC+FTC
b. TDF+3TC+EFV
c. FTC+NVP+EFV
d. AZT+3TC+NVP
e. AZT+3TC+EFV

17. Laki-laki usia 35 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sakit kepala hebat sejak 2 minggu
SMRS. Bicara cadel pelo dan terdapat parese N. VII dan XII sinistra sentral. Terdapat oral
thrust (+) dimulut, ketika dibersihkan mudah berdarah. Pasien mengaku seorang
homoseksual. Pemeriksaan fisik dbn. Laboratorium didapatkan HIV reaktif 3x. MRI
kepala dengan kontras tampak lesi multiple yang menyengat kontras dilobus parietalis
dextra Apa obat lini pertama untuk mengobati oral thrust pada pasien diatas?
a. Fluconazole
b. Metronidazole
c. Amfotericin B
d. Micafungin
e. Asiklovir
18. Laki-laki 35 tahun didiagnosis positif HIV, mengalami bicara pelo, parese N. VII & XII
dextra, ditemukan oral thrush dan bila dikerok akan menghilang meninggalkan kemerahan.
Apa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?
a. CD4 , Hb, Leukosit, Kreatin.
b. CD4, Serologi jamur.
c. CD4, HbsAg, HCV
d. CD4, Antigen kriptokokus
e. CD4, Anti Tbc

IT dr. Nelda HIV dewasa slide 26


Marker utama utk progresivitas HIV (in conjunction with CD4+ %)
IT dr. Nelda HIV dewasa slide 89
Setelah cek CD4 terdiagnosis HIV selanjutnya yang diperika adalah Antigen
Kriptokokus sbg persiapan inisiasi ART.

19. Tn.B 22 thn, dibawa ke RS karena keluhan badan lemas, sejak 6 bulan terakhir nafsu
makan menuru, BB makin turun, dan timbul sariawan utih-putih disekitar mulut yang
hilang timbul sehingga sulit makan karena perih. 5 thn yg lalu ia perupakan pecandu
narkoba suntuk, namun sudah berhenti sejak 1 tahun terakhir. Sakit menelan, sesak nafas
dan batuk tidak ada. Pemeriksaan fisik didapatkan bercakjamur di dalam mulut, cor dan
pulmo normal, needletrack di kedua lengan, dan berntol-bentol bekas koreng di keempat
ekstremitas. Rontgen thoraks normal, anti HIV I,II,III semuanya positif. Dokter
mencurigai Tn.B menderita HIV stadium klinis
a. I
b. II (tanda khas pada stadium dua adanay PPE(papular pluritic eruption)
c. III
d. IV
e. AIDS
Jawab:
Sepertinya lebih ke stadium 2 ya, karena mungkin sariawan yang dimaksud adalah ulkus
aftosa. Needletrack di kedua lengan, dan berntol-bentol bekas koreng di keempat
ekstremitas adalah Papular Pluritic Eruption (PPE) Pembahasan: IT dr NAS “HIV Dewasa
20. Seorang pasien didiagnosis dengan HIV stadium klinis III Tatalaksana yang harus
dilakukan untuk pasien ini adalah
a. Periksa dulu kadar CD4, jika jika <200, baru terapi ARV
b. Periksa dulu kadar CD4, jika <350, baru terapi ARV
c. Langsung terapi ARV tanpa menunggu hasil CD4
d. Langsung terapi ARV tanpa menunggu hasil CD4 diawali terapi kotrimoksazol
selama 2 minggu terlebih dahulu (stadium III dan IV mulai terapi tanpa
memandang nilai cd4)
e. Langsung terapi ARV, kotrimoksazol dan OAT bersamaan

2017

1. Seorang anak usia 6 minggu lahir dari ibu HIV (+) yang sudah mendapatkan ARV
profilaksis. Anda ingin melakukan pemeriksaan untuk diagnosis dini. Pemeriksaan yang
akan anda mintakan adalah:
a. PCR DNA HIV darah
b. Rapid test anti HIV
c. Swab tenggorok
d. Darah perifer lengkap
e. CD4 dan CD8

2. Anda sedang mengedukasi tenaga paramedic mengenai infeksi HIV pada anak dimana
virus HIV menyerang system kekebalan dengan menyerang sel yang memiliki reseptor
CD4. Berikut adalah sel yang memiliki reseptor CD4:
a. Mast
b. Makrofag
c. Keratinosit
d. Eritrosit
e. Sel B
3. Seorang anak usia 2 tahun dibawa oleh kader ke poliklinik RS anda dengan kecurigaan
adanya infeksi HIV. Ibu sudah meninggal 2 jam setelah melahirkan anak ini, anak sering
batuk pilek, keluar cairan dari telinga, tidak nafsu makan sejak 2 hari, da nada oral
moniliasis yang tebal pada mulut dan faring. Gejala berikut yang lebih mengarahkan
kecurigaan kita ke kemungkinan infeksi HIV pada anak adalah:
a. Tidak nafsu makan sejak 2 hari
b. Keluar cairan dari telinga
c. Ibu meninggal 2 jam setelah melahirkan
d. Oral moniliasis yang tebal di mulut dan faring
e. Sering batuk pilek

4. Seorang anak diketahui menderita HIV oleh lingkungan sekitar dan tidak diperkenankan
oleh wali murid lain untuk bersekolah di sekolah yang saat ini anak ini belajar. Hal yang
tepat untuk mengedukasi orang tua murid adalah bahwa:
a. Virus HIV ditularkan vertical dari ibu ke anak serta hubungan seksual dan
parenteral melalui jarum suntik atau transfuse
b. Virus HIV terdapat pada keringat si anak sehingga sebaiknya tidak
bersentuhan/bersalaman
c. Droplet si anak dapat menularkan sehingga perlu physical distancing paling tidak 1-2
meter
d. Anak tidak akan menularkan virus HIV kecuali saat berenang
e. Anak akan menularkan darahnya melalui gigitan nyamuk
5. Seorang anak usia 9 bulan sudah terdiagnosis HIV sejak lahir dengan kadar CD4 normal
menurut usia dan klinis baik, namun belum pernah diberikan imunisasi. Orang tua
menanyakan apakah anak dapat diberikan imunisasi. Vaksin berikut dapat diberikan pada
anak yang dengan infeksi HIV asimtomatik kecuali:
a. Campak
b. BCG
c. Hepatitis B
d. IPV
e. DPT

6. Seorang laki-laki, 25 tahun, dibawa ke praktek dokter karena keluhan kelemahan tubuh
sebelah kanan sejak 1 minggu yang lalu. Ia mengeluh awalnya mulut penuh dengan bercak
putih tebal, sehingga sulit makan, sudah sekitar 1 bulan ini, disertai buang air besar encer.
Badan dirasakan demam naik turun, tidak ada batuk. Pasien mengaku sejak tamat SMA
sering berhubungan seks bebas dengan pasangan nya, total sekitar 5 orang sampai dengan
sekarang. Pemeriksaan fisik didapatkan tampak lemas, oral thrush (+), turgor kulit kurang,
hemiparese dextra dengan kekuatan +2. Pemeriksaan laboratorium didapatkan antiHIV
reaktif 3 reagen. pemeriksaan penunjang MRI kepala dengan kontrasi didapatkan multiple
Space occupying lesion yang menyerap kontras berbentuk cincin, dengan perifokal edema.
Apakah diagnosis kerja pasien ini?
a. HIV stadium klinis III dengan abses serebri
b. HIV stadium klinis IV dengan ensefalitis toksoplasma
c. HIV stadium klinis III dengan meningitis tuberculosis
d. HIV stadium klinis IV dengan meningitis tuberculosis
e. HIV stadium klinis III dengan ensefalitis toksoplasma

7. Seorang perempuan, 21 tahun, dirujuk dari puskesmas ke klinik HIV rumah sakit karena
hasil rapid test anti HIV nya reaktif 3x. Pasien saat ini sedang hamil 10 minggu. Suami os
mempunyai riwayat seks bebas 10 tahun yang lalu, heteroseksual, sebelum menikah
dengan pasien. Saat ini pasien tidak ada keluhan. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Hasil antiHIV reaktif 3 reagen. Tes cepat molekuler sputum tidak diperiksa karena tidak
ada sampel. Apakah tindakan selanjutnya untuk pasien ini?
a. Tunda semua terapi sampai pasien selesai menyusui 6 bulan
b. Segera mulai profilaksis kotrimoksazol, terapi antiretroviral dimulai setelah
kehamilan di atas 24 minggu (masuk trimester 3)
c. Segera mulai terapi antiretroviral dengan kombinasi tenofovir + lamivudine +
efavirenz dan profilaksis kotrimoksazol
d. Segera mulai profilaksis kotrimoksazol, terapi antiretroviral dimulai setelah bersalin
e. Segera mulai terapi antiretroviral dengan kombinasi tenofovir + lamivudine +
efavirenz
8. Seorang laki-laki, 25 tahun, dating ke praktek dokter karena keluhan badan lemas sejak 1
minggu yang lalu. Ia mengeluh mulut penuh dengan bercak putih tebal, sehingga sulit
makan, sudah sekitar 1 bulan ini, disertai buang air besar encer. Badan dirasakan demam
naik turun, dan batuk berdahak putih tidak pernah bercampur darah. Pasien mengaku sejak
tamat SMA sering berhubungan seks bebas dengan pasangan nya, total sekitar 5 orang
sampai dengan sekarang. Pemeriksaan fisik didapatkan tampak lemas, oral thrush (+),
ronki di paru kanan (+), turgor kulit kurang. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
antiHIV reaktif 3 reagen. TCM M. tb detected high, rifampisin resistance not detected.
Mikroskopis swab mulut jamur Candida positif. Apakah tatalaksana yang tepat untuk
pasien ini?
a. Tunda semua terapi sampai didapatkan nilai CD4 < 350
b. Mulai terapi profilaksis kotrimoksazol, mulai terapi obat anti tuberculosis,
mulai terapi antiretroviral setelah terapi tuberculosis berjalan 2-8 minggu
c. Mulai terapi profilaksis kotrimoksazol, mulai terapi obat anti tuberculosis, tunda
terapi antiretroviral sampai selesai pengobatan tuberculosis 6 bulan
d. Mulai terapi profilaksis kotrimoksazol, mulai terapi obat anti tuberculosis, mulai
terapi antiretroviral, bersamaan waktunya
e. Mulai terapi profilaksis kotrimoksazol, tunda terapi obat anti tuberculosis, tunda terapi
antiretroviral
9. Seorang laki-laki, 25 tahun, dating ke praktek dokter karena keluhan badan lemas sejak 1
minggu yang lalu. Ia mengeluh mulut penuh dengan bercak putih tebal, sehingga sulit
makan, sudah sekitar 1 bulan ini, disertai buang air besar encer. Badan dirasakan demam
naik turun, dan batuk berdahak putih tidak pernah bercampur darah. Pasien mengaku sejak
tamat SMA sering berhubungan seks bebas dengan pasangan nya, total sekitar 5 orang
sampai dengan sekarang. Pemeriksaan fisik didapatkan tampak lemas, oral thrush (+),
ronki di paru kanan (+), turgor kulit kurang. Pemeriksaan laboratorium didapatkan
antiHIV reaktif 3 reagen. Apakah pemeriksaan lanjutan yang tepat yang harus dilakukan
sebelum memulai terapi untuk pasien ini?
a. Viral load
b. Rontgen thorax
c. Feses rutin
d. Kultur jamur swab mulut
e. Tes cepat molekuler sputum M.tuberculosis
Infeksi Dengue Anak – YI

2012

1. Anak 12 tahun BAB cair, darah, dan lendir. Pemeriksaan feses ditemukan trichuris
trichiura, tatalaksana ...
„Albendazole 400 mg PO x 3d
„Or „Mebendazole 100 mg PO x 3d
„Iron supplementation (on indication)
dari IT

2013

1. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun di rawat dengan diagnosis DBD derajat III dan
gizikurang. Pasien belum pernah menderita DBD sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan
serologis pada hari sakit keenam didapatkan IgM dengue positif dan IgG dengue negative.
Faktor apakah yang paling mungkin menyebabkan beratnya manifestasi klinis pada pasien
ini?
a. Secondary Hetelogous infection (infeksi kedua lebih parah dari yang pertama)
b. Antibody dependent enhancement (infeksi kedua lebih parah dari yang pertama)
c. Virulensi virus (Yaqueen 99%)
d. Gizi kurang (tidak ada hubungan dengan status gizi)
e. Autoimmunity (no data)

2. Seorang anak usia 5 tahun datang dengan keluhan demam mendadak tinggi, terus menerus,
sakit kepala, dan pegal-pegal. Suhu tubuh 40oC. Tidak ditemukan tanda dan gejala
penyakit lainnya. Kakak pasien diketahui menderita demam berdarah 1 minggu
sebelumnya. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat membantu mengkonfirmasi etiologi
penyakit pasien pada saat ini?
a. IgM dan IgG dengue
b. Complete blood count
c. Antigen NS1 dengue
d. Haemagglutination inhibition test
e. IgM dengue

3. Seorang anak laki-laki dinyatakan menderita Demam Dengue. Bagaimana menegakkan


diagnosis pasti pasien ini?
a. Temuan klinis dan isolasi virus
b. Adanya hemokonsentrasi dan trombositopenia
c. Temuan klinis dan Ig G Dengue pada pemeriksaan serologis
d. Adanya demam, manifestasi perdarahan dan trombositopenia
e. Adanya bukti plasma leakage, manifestasi perdarahan dan trombositoponeia
4. Seorang anak usia 4 tahun dengan keluhan demam 4 hari, myalgia, nyeri retroorbita, dan
nyeri perut. Pada pemeriksaan ditemukan suhu 37oC, nadi 90x/menit, hepatomegali, efusi
pleura, dan ptekie. Hb 14, g/dl, leukosit 3000/ml, hematokrit 50 vol%, trombosit
80.000/ml. Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk pasien ini?
a. DBD derajat I
b. DBD derajat II (ada manifestasi perdarahan kulit ptekie)
c. DBD derajat III
d. DBD derajat IV
e. Demam dengue

5. Anak perempuan berusia 5 tahun, datang dibawa ibunya kedokter praktik dengan keluhan
tangan dan kaki dingin. Dari anamnesis didapatkan riwayat demam tinggi selama 4 hari
dan mimisan. Pada pemeriksaan ditemukan suhu 36oC, nadi 140x/menit lemah, TD 80/60
mmHg, freukensi napas 24x/menit. Bagaimana tatalaksana awal pemberian cairan pada
pasien ini?
a. IVFD dextrose 5%: NaCl 0,9% (3:1) 3-4 ml/kgBB/jam
b. IVFD dextrose 5%: NaCl 0,9% (3:1) 5-7 ml/kgBB/jam
c. IVFD RL 5-7 ml/kgBB/jam
d. IVFD RL 3-4 ml/kgBB/jam
e. IVFD RL 10-20 ml/kgBB/jam
(no jawaban, tidak tahu)

2014

1. Tn. G, 23 tahun, berobat kepada anda dengan keluhan timbul mimisan sejak 3 jam yang
lalu. Sekitar 5 hari yang lalu, pasien mengalami demam tinggidisertai sakit kepala, nyeri
belakang bola mata, nyeri otot dan sendi, sertamual. Pasien sudah makan obat penurun
panas, tapi demam baru turun sekitar 3 hari kemudian. Dari pemeriksaan fisik
didapatkankesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20 x/m, suhu
37,2oC, cavum nasi tampak bekuan darah (+), darah aktif tidak ada. Dari hasil
laboratorium didapatkanHb 14 g/dL, Ht55 vol %, leukosit 6500/mm3, trombosit
86.000/mm3.
Apa pemeriksaan serologi yang paling tepat untuk kasus di atas?
a. MAT --> aglutinasi tadi untuk leptospirosis
b. Widal --> typhoid
c. Tubex --> typhoid
d. NS1 antigen  3 hari
e. IgM dan IgG Dengue
Pembahasan:
kalo ini nemu dr IT dr Yulia Dengue for children

2. Seorang anak dengan demam 3 hari dibawa berobat ke poliklinik dan diduga menderita
demam dengue. Pemeriksaan laboratorium apakah yang paling sesuai untuk
mengkonfirmasi infeksi virus dengue pada anak ini?
a. IgM Dengue, single serra
b. IgG Dengue, single serra
c. HI test, single serra
d. PCR DNA virus Dengue
e. Tubex TF
Bisa 2 PCR sama NS1

2015
1. Seorang anak dengan demam 3 hari dibawa berobat ke poliklinik dan diduga menderita
infeksi dengue
Pemeriksaan laboratorium apakah yang paling sesuai untuk mengkonfirmasi infeksi virus
dengue pada anak ini?
a. IgM Dengue, single sera
b. igG Dengue, single sera
c. HI test, single sera
d. PCR DNA virus dengue
e. Tubex tf

2. Seorang anak didiagnosis menderita DBD. Manakah pernyataan yang paling tepat
mengenai pemberian cairan pada pasien anak dengan DBD?
a. Pada fase demam: batasi pemberian cairan intravena
b. Untuk pasien shock, terapi cairan intravena diberikan lebih dari 48 jam
c. Pada fase kritis: kuota pemberian cairan intravena dalam 24 jam adalah maintanance
+ defisit 5%
d. Pada fase pemulihan: pemberian cairan intravena sangat diperlukan
e. Pada fase demam: pasien tidak boleh diberikan cairan intravena
2016

1. Kapan pasien dapat dipulangkan..


a. Trombosit>100.000
b. Efusi pleura tanpa distress nafas
c. Mimisan, trombosit>50.000
d. Demam tdk ada stlh pemberian paracetamol
e. Hematokrit <45vol

2. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun di rawat dengan diagnosis DBD derajat III dan
gizi kurang. Pasien belum pernah menderita DBD sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan
serologis pada hari sakit ke enam didapatkan IgM dengue positif dan IgG dengue negative.
Faktor apakah yang paling mungkin menyebabkan beratnya manifestasi klinis pada pasien
ini?
a. Secondary Hetelogous infection (infeksi kedua lebih parah dari yang pertama)
b. Antibody dependent enhancement (infeksi kedua lebih parah dari yang pertama)
c. Virulensi virus (Yaqueen 99%)
d. Gizi kurang (Gizi membaik, risiko berat meningkat) (?)
e. Autoimmunity (no data)
3. Seorang anak demam 3 hari, diduga mengalami infeksi dengue. Pemeriksaan yang tepat
adalah
a. IgG dengue, single serra
b. IgM dengue, single serra
c. HI test, single serra
d. Anti NS1

4. Seorang anak perempuan berusia 8 tahun di rawat dengan diagnosis DBD derajat III dan
gizikurang. Pasien belum pernah menderita DBD sebelumnya. Dari hasil pemeriksaan
serologis pada hari sakit keenam didapatkan IgM dengue positif dan IgG dengue negative.
Faktor apakah yang paling mungkin menyebabkan beratnya manifestasi klinis pada pasien
ini?
a. Secondary Hetelogous infection (infeksi kedua lebih parah dari yang pertama)
b. Antibody dependent enhancement (infeksi kedua lebih parah dari yang pertama)
c. Virulensi virus (Yaqueen 99%)
d. Gizi kurang (tidak ada hubungan dengan status gizi)
e. Autoimmunity (no data)
Jawab: Silakan baca ringkasan 3 patogenesis DBD

2017

1. Seorang anak datang dengan keluhan demam tinggi terus menerus selama 4 hari disertai
sakit kepala, pegal-pegal dan sakit perut. Anak diduga menderita demam berdarah dengue.
Manakah dari keadaan berikut yang merupakan warning sign DBD?
a. Hepatomegali
b. Trombositopenia
c. Kejang
d. Uji torniquette positif
e. Splenomegali
2. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dating dengan keluhan demam mendadak tinggi
selama 4 hari disertai dengan sakit kepala. Pada pemeriksaan fisik didapatkan suhu 37oC,
Rumple Leed test (+). Pemeriksaan darah lengkap: kadar Hb: 12,3 gr%, hematocrit: 37%,
leukosit: 5.600/ mm3, hitung jenis leukosit: 0/2/57/5/28/8 dan trombosit 98.000/mm3.
Pada pemeriksaan serial setelah 12 jam didapatkan hematocrit 38% dan trombosit
118.000/mm3. Pemeriksaan serial berikutnya hematocrit 38% dan trombosit
127.000/mm3. Pada pemeriksaan serologis dengue didapatkan Dengue IgG negative dan
IgM positif. Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk pasien ini?
a. DBD grade 4
b. DBD grade 1
c. DBD grade 2
d. Demam dengue
e. DBD grade 3
3. Seorang anak usia 5 tahun dating dengan keluhan demam mendadak tinggi, terus
menerus, sakit kepala, dan pegal-pegal. Suhu tubuh 40oC. Tidak ditemukan tanda dan
gejala penyakit lainnya. Kakak pasien diketahui menderita demam berdarah 1
minggu sebelumnya. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat membantu mengkonfirmasi
kemungkinan etiologi penyakit pasien pada saat ini?
a. Complete blood count
b. IgM dan IgG dengue
c. Antigen NS1 dengue
d. IgM dengue
e. Haemagglutination inhibition test

4. Anak perempuan berusia 5 tahun dating dengan keluhan tangan dan kaki dingin. Dari
anamnesis didapatkan riwayat demam tinggi selama 4 hari dan mimisan. Pada
pemeriksaan ditemukan suhu 36oC, nadi 140 x/menit lemah, tekanan darah 80/60 mmHg,
frekuensi napas 24 x/menit. Bagaimana tatalaksana awal pemberian cairan pada pasien
ini?
a. IVFD Ringer Lactate 7 ml/kgBB/jam
b. IVFD Ringer Lactate 10 ml/kgBB dalam 1 jam
c. IVFD Dextrose 5%: NaCl 0,9% (3:1) 7 ml/kgBB/jam
d. IVFD Ringer Lactate 4 ml/kgBB/jam
e. IVFD Dextrose 5%: NaCl 0,9% (3:1) 4 ml/kgBB/jam

Dengue Dewasa dan Infeksi TORCH – NAS

2012

1. Diagnosis pasti demam berdarah dengue..


a. Temuan klinis&isolasi kuman
 Adanya antibody yang tebentuk, antibodi 4x lbh tinggi
Tujuan pemberian obat primakuin
b. gametosida
c. anti hipnozoit
d. anti hipnozoit dan gametosida
2. Diagnosis pasti DBD yaitu....
a. IgG dan IgM dengue
b. IgM dengue

3. Ada skenario dbd.


Kriteria yg bisa di katakan trombositopenia..
a. <150.000 → data pem.penunjang dari lab yg di sediakan
b. <100.000 -> yang bener.
c. < 200.000

4. Ibu konsul dg anda. Anaknya lahir dgn bb 2,3 kg. Sekarang bb masih 2,3 kg, perut
mmbesar dan kuning. Ada gngguan pndengaran, ditemukan kalsifikasi periventrikuler.
Diagnosis
a. Toxoplasmosis
b. Rubell
c. CMV
d. Herpes
e. Syfilis

2013

1. Seseorang laki-laki 20 tahun, datang dengan keluhan demam tinggi mendadak sejak 3 hari.
Keluhan penyerta sakit kepala, nyeri retro orbita, dan myalgia. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran compos mentis, suhu aksila 39,0 oC. Kemungkinan penyebab
demamnya adalah..
a. Demam dengue
b. Demam tifoid
c. Tuberkulosis
d. SLE
e. Limfoma
Pembahasan:
sakit kepala, nyeri retro orbita, dan myalgia disertai demam tinggi mendadak merupakan
trias dari demam disebabkan oleh virus – dalam hal ini demam dengue Sumber: catatan IT
HHU – demam dengue
2014

1. Tn. G, 23 tahun, berobat kepada anda dengan keluhan timbul mimisan sejak 3 jam yang
lalu. Sekitar 5 hari yang lalu, pasienmengalami demam tinggidisertai sakit kepala, nyeri
belakang bola mata, nyeri otot dan sendi, sertamual. Pasien sudah makan obat penurun
panas, tapi demam baru turun sekitar 3 harikemudian. Dari pemeriksaan fisik
didapatkankesadaran compos mentis, TD 120/80 mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20 x/m, suhu
37,2oC, cavum nasi tampak bekuan darah (+), darah aktif tidak ada. Dari hasil
laboratorium didapatkanHb 14 g/dL, Ht55 vol %, leukosit 6500/mm3, trombosit
86.000/mm3. Diagnosis yg tepat untuk Tn. G adalah
a. Demam dengue
b. Dengue hemorrhagic fever derajat I
c. Dengue hemorrhagic fever derajat II
d. Dengue hemorrhagic fever derajat III
e. Dengue hemorrhagic fever derajat IV

2. Tn. G, 23 tahun, berobat kepada anda dengan keluhan timbul mimisan sejak 3 jam yang
lalu. Awalnya ia mengalami demam 5 hari yang lalu. Demam awalnya tiba-tiba, diukur
suhu sampai 40 C, disertai sakit kepala, nyeri belakang bola mata, nyeri otot dan
sendi, mual. Os sudah makan obat penurun panas, tapi demam baru turun sekitar 2 hari
yg lalu. Sekitar 3 jam yg lalu, tiba-tiba timbul mimisan, yangmana ia baru pertama kali
mengalaminya. Pemeriksaan fisik BB 50 kg, kesadaran compos mentis, TD 120/80
mmHg, Nadi 90 x/m, RR 20 x/m, suhu 37,2 C, cavum nasi tampak bekuan darah (+), darah
aktif tidak ada. Laboratorium Hemoglobin 14 g/dL, Hematokrit 58 vol %, leukosit
6500/mm3, trombosit 86.000/mm3.
Tatalaksana yg tepat untuk Tn. G adalah
a. Rawat jalan, observasi
b. Rawat inap, infus koloid 2100 mL/24jam
c. Rawat inap, infus kristaloid 2100 mL/24jam
d. Rawat inap, infus kristaloid 350 mL/jam, pantau selama 3-4 jam
e. Rawat inap, infus kristaloid 500-1000 mL secepatnya dalam 10 menit
Ht normal: 38,8-50% --> kasus : kenaikan tidak sampai 20%
Masih binggung cara ngitung cairannya tapi kalau baca IT abis dikasih infus harus
di pantau.

3. Plasma leakage merupakan hallmark demam berdarah dengue. Manakah dari keadaan
berikut yang merupakan bukti plasma leakage?
a. Trombositopenia
b. Lekopenia
c. Hiponatremia
d. Hipoproteinemia
e. Hipokalsemia

4. Tn. D, 21 tahun, datang dengan keluhan demam mendadak tinggi sejak 2 hari yang lalu,
disertai sakit kepala, nyeri retro orbita, dan nyeri persendian, Pemeriksaan suhu tubuh
malam hari mencapai 410C dan suhu tubuh 390C pada pagi hari, kesadaran compos
mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 110 x/menit, pernafasan 22 x/menit. Laboratorium lekosit
3.600/mm3, trombosit 170.000/mm3, netrofil segmen menurun, kadar CRP normal.
Kemungkinan penyebab demamnya adalah:
a. Jamur
b. Virus
c. Bakteri
d. Parasit
e. Malignansi
Kalau disebabkan oleh virus, yang paling khas adalah myalgia. Lalu, bisa dilihat dari kadar
leukosit seharusnya meningkat bila disebabkan oleh bakteri.

2015

1. (Soal yg pasien hiv ada kelemahan tubuh, bicara pelo) Untuk menegakkan diagnosis..
a. Ct scan kepala tanpa kontras
b. Ct scan thorax dengan komtras
c. MRI kepala dengan kontras
d. Foto kranium

2. Kerusakan endotel kapiler yang memperantarai sitokin apa?


a. TNF-α
b. IL-1
c. IL-3
d. IL-6

3. Sitokin yang paling dominan pada inflmasi(? Lupo apodio)..


a. Tnf alfa
b. IL 2
c. IL 3
d. IL 4

4. Demam dengue. Tiba tiba mimisan.


a. Demam dengue
b. Dbd derajat I
c. Dbd derajat II
d. Dbd derajat III  kalau kesadaran, vital sudah terganggu
e. Dbd derajat IV

5. Seorang laki-laki, datang dengan penurunan kesadaran. Dia belum menikah dan selama ini
tinggal dengan pacarnya. Pada pemeriksaan CT scan kepala didapatkan gambaran ring
enhancement di daerah gangglia basalis. Apa diagnosis/penyebabnya?
(Toksiplasmosis otak/toksoplasma)

6. Bagaimana cara pemberian cairan pada DBD? (Sesuai fase demam)

2016
1. Laki-laki, belum menikah, kebiasaan homoseksual, mengeluhkan sakit kepala yang hebat
sejak 2 minggu yang lalu. Kesadaran compos mentis, tanda vital dbn, parese N VII dan
XII sinistra tipe sentral, oral thrush (+) pada mulut, berdarah jika dicoba dihilangkan. Hasil
pemeriksaan menunjukkan HIV reaktif 3x. Hasil MRI dengan kontras menunjukkan lesi
multipel menyangat kontras di lobus parietal dextra. Terapi apa yang tepat diberikan untuk
kondisi sistem saraf pada kondisi di atas?
a. Kotrimoksazol
b. Gancyclovir
c. Amphotericin + Fluconazole
d. Pirimetamin+ klindamisin+ folinic acid
e. Rifampisin+ isoniazid+ pirazinamid+ etambutol

2. Tn. D, 21 tahun, datang dengan keluhan demam mendadak tinggi sejak 2 hari yang lalu,
disertai sakit kepala, nyeri retro orbita, dan nyeri persendian, Pemeriksaan suhu tubuh
malam hari mencapai 410C dan suhu tubuh 390C pada pagi hari, kesadaran compos
mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 110 x/menit, pernafasan 22 x/menit. Laboratorium lekosit
3.600/mm3, trombosit 170.000/mm3, netrofil segmen menurun, kadar CRP normal.
Kemungkinan penyebab demamnya adalah:
a. Jamur
b. Virus
c. Bakteri
d. Parasit
e. Malignansi
IT dr. Harun-DBD-slide19
Pada soal diagnosis mengarah ke Demam Dengue yang disebabkan oleh virus DEN.

2017

1. Seorang laki-laki, 22 tahun, datang ke IGD Rumah sakit karena keluhan demam sejak 4
hari yg lalu. Demam mendadak tinggi disertai sakit kepala, nyeri ulu hati dan tidak nafsu
makan. sudah makan parasetamol tapi demam timbul lagi. Mimisan, gusi berdarah, atau
bintik merah di kulit tidak ada. Pemeriksaan fisik didapatkan compos mentis, TD 120/80
mmHg, nadi 88 x/m, pernafasan 18 x/m, suhu 36,9 C, nyeri tekan epigastrium ada.
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 14 g/dL, Hematokrit 45 vol%, trombosit
86.000/mm3, NS1 antigen positif, IgM Salmonella +2. Pasien ditatalaksana sesuai
penyakitnya. Saat perawatan hari ke 8 sejak awal demam, pasien mengeluh tidak demam
lagi, nafsu makan baik, pemeriksaan laboratorium Hb 13,8 g/dL, Hematokrit 42 vol%,
trombosit 72.000/mm3 (hari ke 6 demam, trombosit 48.000/mm3). Namun pasien
mengeluh timbul bercak kemerahan meluas di sekujur tungkai bawah, sehingga pasien
ketakutan. Apakah istilah/nama untuk bercak kemerahan yang baru muncul ini?
a. Erythematous purple rash
b. The isles of white in the sea of red
c. Red flag signs
d. Bullseye rash
e. Malar rash
2. Seorang laki-laki, 22 tahun, datang ke IGD Rumah sakit karena keluhan demam sejak 4
hari yg lalu. Demam mendadak tinggi disertai sakit kepala, nyeri ulu hati dan tidak nafsu
makan. sudah makan parasetamol tapi demam timbul lagi. Mimisan, gusi berdarah, atau
bintik merah di kulit tidak ada. Pemeriksaan fisik didapatkan compos mentis, TD 120/80
mmHg, nadi 88 x/m, pernafasan 18 x/m, suhu 36,9 C, nyeri tekan epigastrium ada.
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 14 g/dL, Hematokrit 45 vol%, trombosit
86.000/mm3, NS1 antigen positif, IgM Salmonella +2. Pasien ditatalaksana sesuai
penyakitnya. Saat perawatan hari ke 8 sejak awal demam, pasien mengeluh tidak demam
lagi, nafsu makan baik, pemeriksaan laboratorium Hb 13,8 g/dL, Hematokrit 42 vol%,
trombosit 72.000/mm3 (hari ke 6 demam, trombosit 48.000/mm3). Bagaimana sikap
dokter yang merawat terhadap perkembangan pasien ini?
a. Pasien boleh pulang karena tidak ada peningkatan hematocrit > 20% dari nilai awal
b. Pasien belum boleh pulang karena hematocrit > 40 vol%
c. Pasien belum boleh pulang karena NS1 antigen belum diperiksa ulang apakah sudah
negative
d. Pasien belum boleh pulang karena trombosit belum > 100.000/mm3
e. Pasien boleh pulang karena trombosit > 50.000/mm3 dan cenderung naik
3. Seorang laki-laki, 22 tahun, datang ke IGD Rumah sakit karena keluhan demam sejak 4
hari yg lalu. Demam mendadak tinggi disertai sakit kepala, nyeri ulu hati dan tidak nafsu
makan. sudah makan parasetamol tapi demam timbul lagi. Mimisan, gusi berdarah, atau
bintik merah di kulit tidak ada. Pemeriksaan fisik didapatkan compos mentis, TD 120/80
mmHg, nadi 88 x/m, pernafasan 18 x/m, suhu 36,9 C, nyeri tekan epigastrium ada.
pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 14 g/dL, Hematokrit 45 vol%, trombosit
86.000/mm3, NS1 antigen positif, IgM Salmonella +2. Apakah kemungkinan diagnosis
kerja pasien ini?
a. Hantavirus cardiopulmonary syndrome
b. Demam tifoid
c. Demam berdarah dengue
d. Demam dengue
e. Leptospirosis

4. Seorang laki-laki, usia 45 tahun, dibawa ke IGD karena demam yang mendadak dan
langsung tinggi sejak 2 hari yang lalu. Demam disertai nyeri otot dan belakang bola
mata. Sebelumnya tidak ada riwayat mengkonsumsi antibiotika yang lama. Pemeriksaan
fisik didapatkan kesadaran compos mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, pernafasan 22
kali permenit, laju nadi 110 kali permenit, suhu axilla 39o C, lesi di kulit dan mukosa tidak
ada. Hasil laboratorium didapatkan Hb 4 g%, lekosit 3900 sel/mm3, trombosit dan hitung
jenis normal. Kemungkinan demam disebabkan:
a. Virus
b. Jamur
c. Protozoa
d. Bakteri
e. FUO
1) DEMAM VIRUS: demam tiba2 tinggi mendadak (habis magrib panas, tengah malam
panas tinggi), disertai nyeri sendi, otot
o DBD: di belakang bola mata nyeri
2) DEMAM BAKTERI: demam agak pelan, kemaren tidak terlalu tinggi, hari ini agak
tinggi bertahap
o Pasien datangnya udah 1 minggu
o Seminggu sebelum masih bisa dibawa aktivitas demamnya, minggu ke 2 udh tinggi

5. Seorang laki-laki, 22 tahun, datang ke IGD Rumah sakit karena keluhan demam sejak 4
hari yg lalu. Demam mendadak tinggi disertai sakit kepala, nyeri ulu hati dan tidak nafsu
makan. sudah makan parasetamol tapi demam timbul lagi. Mimisan ada, gusi berdarah
tidak ada. Pemeriksaan fisik didapatkan compos mentis, TD 120/80 mmHg, nadi 88 x/m,
pernafasan 18 x/m, suhu 36,9 C, nyeri tekan epigastrium ada. pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb 14 g/dL, Hematokrit 49 vol%, trombosit 86.000/mm3, NS1 antigen
positif, IgM Salmonella +2. Hasil rontgen thorax didapatkan efusi pleura minimal bilateral.
Hasil USG abdomen didapatkan hepatomegaly. Apakah kriteria dari data klinis di atas
yang mendukung demam berdarah dengue?
a. Hematocrit 49 vol%
b. USG abdomen hepatomegaly
c. Mimisan ada
d. Rontgen thorax efusi pelura minimal bilateral
e. NS1 antigen positi

Demam dengan Ruam & GAS Infection - AK


2012
1. Anak 1 tahun 2 bulan, eritem makulopapular dimulai dari perut. Tiga hari yang lalu
demam tinggi,matamerah, batuk, pilek. Demam turun dengan cepat saat ruam keluar.
Etiologinya?
a. HHV 6
b. Rubella
c. GAS

2. Anak 1 tahun 2 bulan datang ke RS dengan ruam makulopapular, awalnya di perut


kemudian menyebar ke seluruh tubuh. 3 hari sebelumnya mengalami demam, mata
merah, batuk dan pilek. Diagnosis yang mungkin ….
a. HHV-6
b. Varicela Zoster
c. Toxoplasmosis
d. GAS infection
e. Rubell

3. Anak perempuan 3 th, ruam pada wajah dan menyebar ke seluruh tubuh 1 hari yg lalu,
demam tidak terlalu tinggi, pembesaran KGB di belakang telinga. manakah terapi yang
tepat?
a. antibiotika
b. imunisasi mmr
c. antiviral
d. imunoglobulin intravena
e. suportif dan simptomatis

4. Seorang anak datang dengan keluhan kemerahan pada kulit. Sejak kecil, dia alergi susu
sapi. Dokter mengira selain ada alergi, ank ini ada infeksi bakteri sekunder. Pengobatan
antibiotik anak ini dengan cara……
a. oral
b. intravena
c. (maaf lupa)
d. Intratekal
e. intraarticular
2013
1. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun datang kepoli anak dengan keluhan ruam
erithemaosa, warna merah cerah, punctate, yang memucat bila ditekan. Dimulai pada
aksila. Kulit teraba seperti “sandpaper” memudar dan mengalami deskuamasi pada
daerah tangan dan kaki. Lidah tampak seperti “strawberry tongue” Apa diagnosa yang
tepat pada kasus ini?
a. Penyakit Kawasaki
b. Demam skarlatina
c. Mono nuckeosis infeksiosa
d. Exanthema cubitum
e. Impetigo
Pembahasan:

2. Dalam menemukan diagnosis, penyakit demam dengan ruam dapat dikelompokkan


berdasarkan gambaran ruamnya, yaitu makulo popular dan papulo vakular, infeksi virus
berikut dapat menimbulkan manifestasi ruam papulo vaskular. Apa virus yang
dimaksud..
a. Rubella
b. Human herpes virus-6
c. Herpes simplex virus-1  eksema herpeticum
d. Morbili
e. Meningococcemia
Pembahasan:
3. Seorang anak usia 5 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan demam sejak 4 hari yang
lalu disetai nyeri menelan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan demam dengan suhu
38,6oC tonsil T2-T2 hiperemisdengan detritus, disertai pembesaran KGB di region colli
Apakah tatalaksana kausatif lini pertama yang paling tepat pada kasus ini?
a. Cefixim
b. Kotrimoksazol
c. Kloramfenikol
d. Tetrasiklin
e. Amoksisilin (faringitis, ado di it)

4. Seorang anak laki-laki usia 5 tahun datang kepolianak dengan keluhan bengkak
kemerahan pada kedua tungkai bawahnya sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan
ditemukan tonsulitia eksudativa. Apa mikroorganisme yang paling mungkin
menyebabkan infeksi tersebut?
a. Grup A Streptococcus (Yaqueen 80%)
b. Mycoplasma pneumonia
c. Chlamydia
d. Haemophylus influenza
e. Eschericia coli
5. Seorang anak berumur 5 tahun datang ke poli anak dengan keluhan ruam macula popular
yang muncul dari wajah dan menyebar keseluruh tubuh dengan pembesaran KGB
retroaurikular sejak 3 hari yang lalu. Apa diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Varicella
b. Campak
c. Herpes zoster
d. Rubella
e. Variola

2014
1. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat dengan
keluhan demam disertai ruam menyerupai renda (lacy body rash). Ibu mengatakan bahwa
kemarin ruam hanya tampak pada muka, tetapi pagi ini telah menyebar ke badan dan
ekstremitas.
Manakah mikroorganisme yang paling mungkin menyebabkan gejala ini?
a. Rubella
b. Measles
c. Parvovirus B19
d. HHV-6
e. Varicella zoster virus
Pembahasan :
2015
1. Seorang anak perempuan, 6 tahun, datang dengan keluhan demam disertai ruam
menyerupai renda (lacy body rash). Ibu mengatakan bahwa kemarin ruam hanya
tampak di muka, tetapi pagi ini telah menyebar ke badan dan ekstremitas. Manakah
mikroorganisme penyebab gejala ini?
a. Rubella
b. Measles
c. Parvovirus B19
d. HHV 6
e. Varicella zoster virus

2. Tentang penyakit dan masa inkubasinya yang benar..


a. Rubella, dari timbul ruam sampai 4 hari setelahnya
b. Mumps, dari prodormal sampai 4 hari setelahnya
c. Varisella, dari timbul ruam sampai semua lesi menjadi krusta
3. Masa infeksiusnya yg bener yg mana?
a. Campak masa prodormal sampai 4 hari stlah erupsi
b. Varisela: ruam muncul hingga semua erupsi menjadi koreng

4. Anak sakit measles yg bener


a. Ruam mulai dari dada ke tubuh
b. B.
c. C.
d. D. Koplik sign itu tanda khas  muncul pada akhir fase prodromal  muncul
2-3 hari setelah terjadi gejala, spots putih di dalam mulut
e. E. Koplik sign muncul sblum ruam

5. Anak sakit ada ciri2 mulai ruam dr telinga ke tubuh... measles

6. Berikut ini pernyataan yang tepat antara patogen penyebab infeksi dan masa infeksiusnya
adalah ...
a. Scarlet fever : dimulai saat ruam sampai 7 hari setelah ruam
b. rubella : dimulai saat ruam sampai 7 hari setelah
c. varisela : sejak ruam hingga hilang menjadi krusta
d. measles : sejak masa prodormal hingga 4 hari setelah ruam

2016
1. Seorang anak perempuan berusia 6 tahun datang keInstalasi Gawat Darurat dengan
keluhan demam disertai ruam menyerupai renda (lacy body rash). Ibu mengatakan bahwa
kemarin ruam hanya tampak pada muka, tetapi pagi ini telah menyebar kebadan dan
ekstremitas. Manakah mikroorganisme yang paling mungkin menyebabkan gejala ini?
a. Rubella
b. Measles
c. Parvovirus B19
d. HHV-6

2. Seorang bayi baru saja dilahirkan dari ibu yang menderita varisela dengan lesi erupsi aktif.
Tindakan apa yang tepat menurut anda yang harus dilakukan pada bayi?
a. Beri acyclovir
b. Beri ganciclovir
c. Segera vaksinasi varicella (vaksinasi varisella tidak bisa pada saat baru lahir, tapi
paling cepat pada umur 12 bulan)
3. Anak 8 tahun sakit menelan dan mual muntah. Pemfis: suhu 38,5 tonsil T3-T3, hiperemis
dgn eksudat putih kekuningan pada tonsil, region collia dan pembesaran KGB.
Tatalaksana?
a. Amoksisilin 50 mg/kgBB/hari selama 10 hari
b. amoksisilin 100 mg/kgBB/hari selama 10 hari
c. amoksisilin 50 mg/mg/kgBB/hari selama 5 hari
d. amoksisilin 100 mg/kgBB/hari selama 5 hari
e. amoksisilin 100 mg/kgBB/hari selama 3 hari

4. Vignette: Demam dengan ruam maculopapular eritem. Penyebaran dari belakang telinga
ke trunkus dan seluruh tubuh dan pasien tampak sakit. Diagnosis?
a. Demam scarlatina
b. Rubella
c. Measles
d. Roseolla Infantum
5. Seorang anak berumur 5 tahun datang ke poli anak dengan keluhan ruam macula popular
yang muncul dari wajah dan menyebar keseluruh tubuh dengan pembesaran KGB
retroaurikular sejak 3 hari yang lalu. Apa diagnosis yang tepat pada kasus ini?
a. Varicella
b. Campak
c. Herpes zoster
d. Rubella
e. Variola

6. Demam 7 hari, mual muntah tanpa diare, BAB terakhir 4 hari yang lalu dan muncul
makulopapular pada bagian dada. Diagnosis?
a. Malaria
b. Tifoid
c. Demam dengue
d. DBD
e. Measles
2017
1. Seorang anak usia 6 tahun datang dengan keluhan nyeri menelan yang disertai demam.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan tonsil yang membesar dan hiperemis. Apakah salah
satu system skoring yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan menatalaksana kasus
tersebut?
a. Kriteria ARA
b. Skoring PELOD
c. Ross
d. Skoring tuberculosis
e. Centor
Kita curiga pasien ke arah faringitis ec gas

2. Seorang ibu hamil dating ke praktek anda dengan keluhan demam akibat luka di kulit
kakinya yang semakin meluas sejak 2 hari ini. Anda menegakkan diagnosis kerja vulnus
laceratum terinfeksi dan akan memberikan antibiotic peroral. Pilihan antibiotikanya
adalah:
a. Cotrimoxazol
b. Asam nalidixat
c. Metronidazol
d. Ciprofloxacin
e. Amoxicilin
Tatalaksana:

sebagian besar luka biasanya mengandung Staphylococus.


o Berikan ampisilin oral (25–50mg/kgBB/dosis 4 kali sehari), gentamisin (7.5 mg/kgBB
IV/IM sekali sehari) dan metronidazol (7.5 mg/kgBB/dosis 3 kali sehari) jika dicurigai
terjadi pertumbuhan bakteri saluran cerna.
3. Seorang anak usia 7 tahun anda diagnosis kerja dengan streptococcal pharyngitis. Anda
memutuskan untuk memberikan amoxicillin oral kepada pasien sebagai terapi kausatif.
Berapa lama durasi pemberian amoxicillin yang Anda rencanakan untuk diberikan kepada
pasien ini?
a. 10 hari
b. 5 hari
c. 3 hari
d. Dosis tungggal
e. 21 hari

IT Demam Thypoid Anak

2013
1. Seorang anak usia 14 tahun didiagnosis demam tifoid. Kapankah komplikasi perdarahan
saluran cerna pada anak ini paling mungkin terjadi?
a. awal minggu pertama
b. akhir minggu pertama
c. minggu pertama-kedua
d. awal minggu kedua
e. minggu ketiga-keempat
2. Yovita, usia 11 tahun, mengalami demam sejak 10 hari yang lalu. Pada awalnya demam
terutama pada malam hari dan kemudian ditemukan pada pagi dan malam hari. Keluhan
disertai dengan mual, muntah, nyeri perut, nafsu makan berkurang, serta tidak BAB sejak
5 hari yang lalu. Ia sering jajan sembarangan. Penyakit apakah yang paling mungkin
diderita oleh Yovita?
a. Demam tifoid
b. demam dengue
c. malaria
d. tuberculosis
e. bronchitis
2015
1. Nn. Nina, 18 tahun, datang denga keluhan mual muntah, demam 10 hari. Pemeriksaan
suhu tubuh 39 C, nadi 88x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemi, roseola (+). Apa
diagnosisnya?
a. Malaria
b. Demem thypoid
c. Leptospira
d. Demam dengue
e. Gastritis

2. Komplikasi pencernaan tifoid terjadi pada Minggu ke III

3. Komplikasi perdarahan saluran cerna pada anak paling mungkin terjadi pada minggu??
Minggu ke III

4. Segera lakukan katarsis/intestinal lavage dengan MgSO4Seorang anak usia 14 tahun


didiagnosis demam tifoid. Kapankah komplikasi perdarahan saluran cerna pada anak ini
paling mungkin terjadi?
a. awal minggu pertama
b. akhir minggu pertama
c. minggu pertama-kedua
d. awal minggu kedua
e. minggu ketiga-keempat

5. Ciri demam tifoid


a. Demam step ladder terus menetap

6. Jenis demam pada tifoid..


a. Demam kontinue pada 2 minggu terakhir  contoh pneumonia
b. Demam dengan pola step ladder dan tetap bertahan tinggi
c. Demam mendadak, terus-menerus, selama 2-7 hari
d. Demam dengan pola tapal kuda  DBD

7. Pasien anak diduga demam tifoid. Setelah 4 hari dirawat tidak ada perubahan. Langkah yg
harus dilakukan ....
a. Mengganti antibiotik
b. Memberikan antibiotik kombinasi
c. Meningkatkan dosis antibiotik
d. Memberikan anti jamur
e. Mengevaluasi ketepatan pemberian anribiotik dan mencari komplikasi dan
sumber infeksi lain

2016
1. Anda sedang merawat anak yang dicurigai demam tifoid setelah 4 hari perawatan tidak
menunjukkan perbaikan. apa yang akan Anda lakukan
a. Mengganti antibiotik
b. Memberikan antibiotic kombinasi
c. Meningkatkan dosis
d. anti jamur sistemik
e. Mengevaluasi compliance dan ketepatan antibiotic

2017
1. Seorang anak usia 11 tahun, domisili di Palembang, datang dengan keluhan demam 8 hari
dengan pola step ladder, tidak nafsu makan, serta tidak BAB selama 5 hari. Apakah
diagnosis yang paling mungkin untuk kasus ini?
a. Demam dengue
b. Malaria
c. Konstipasi dengan infeksi sekunder
d. Demam skarlatina
e. Demam tifoid
Pembahasan :
 Diagnosis TIFUS ANAK
 Gejala klinis: usia > 5 th, demam yang onsetnya bertahap seperti anak tangga,
Ggn GI tract

2. Seorang anak dirawat dengan diagnosis demam tifoid. Bagian manakah dari usus yang
paling sering merupakan tempat terjadinya perforasi?
a. Ileum terminal
b. Duodenum
c. Colon sigmoid
d. Jejunum
e. Caecum

Demam Typhoid Dewasa – MEG

2012
1. Tipe demam yg turun tapi tidak sampai normal?
a. Demam siklik
b. Demam intermiten
c. Demam remiten
d. Demam septik
e. Demam kontinyu

2013
1. Seorang wanita 30 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 8 hari. Keluhan lainnya
sakit kepala, sakit perut, mual dan mencret. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
compos mentis, suhu aksila 38,5o C, nyeri tekan abdomen. Kemungkinan penyebab
demamnya adalah…
a. Demam dengue
b. Demam tifoid
c. Demam chikungunya
d. Yellow fever
e. Demam zika

2. Nn. Nana, 18 tahun, datang dengan keluhan mual muntah, perut kram, demam >1 minggu.
Pemeriksaan suhu tubuh 39oC, nadi 88x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemi, roseola
(+). Laboratorium leukosit 3.800/mm3, trombosit 150.000/mm3. Apa diagnosisnya?
a. Malaria
b. Demam typhoid
c. Leptospira
d. Demam dengue
e. Gastritis
3. Bapak A, 42 thn seorang petani dibawa keluargnaya ke IGD dengan keluhan sesak nafas
sejak 1 hari SMRS. Sejak 5 hari yang lalu ia mengalami demam tinggi mendadak, sakit
kepala,mualmuntah,nyeri otot dan sendi. 2 hari yll matanya matanya tampak kuning
disertai kemerahan, BAK bewarna seperti teh tua. 1 hari SMRS nafas mulai sesak dan
BAK sedikit. Pemeriksaan fisik didapatkan sensorium compos mentis, TD 140/90 mmHg,
nadi 100 x/mnt, RR 26 x/menit cepat dalam, sclera ikterik, injeksi siller (?),nyeri tekan
gastrocnemius. Pemeriksaan penunjang yg paling teapt dilakuakn untuk menegakkan
diagnosis pasien ini adalah?
a. Bilirubin
b. DDR malaria
c. Ureum, kreatinin
d. Fungsi hati
e. MAT
Pembahasan:
IT dr NAS “Demam tifoid” Tapi bingung kalo demam tifoid demamnya perlahan naik
seperti anak tangga kan, tapi di soal demem mendadak tinggi. Kalo demam mendadak
tinggi  Demam dengue tapi nggak yakin. Karena gejala lain lebih ke Demam tifoid.

4. Nn. Nina 18 tahun datang dengan keluhan mual muntah perut kram, demam >1 minggu.
Pemeriksaan suhu tubuh 39C, nadi 88x/mnt, lidah kotor dengan tepihiperemis, roseola (+).
Laboratorium leukosit 3.800/mm3 trombosit 150.000/mm3 Pemeriksaan laboratorium apa
yang diperlukan?
a. DDR
b. IgM anti salmonella
c. MAT
d. NS-1
e. Mikroskop lapangan gelap
Pembahasan:
IT dr. NAS “demam tifoid” Diagnosis adalah demam tifoid.

5. Nn. Sari, 28 tahun, datang dengan keluhan mual muntah, perut kram, demam >1 minggu.
Pemeriksaan suhu tubuh 39oC, nadi 88x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemis, roseola
(+). Laboratorium leukosit 3800/mm3, trombosit 150.000/mm3. Pasien tidak mampu
berobat, minggu berikutnya timbul keluhan nyeri perut. Pemeriksaan fisik didapatkan
defans muskuler. Apa diagnosis saat ini?
a. malaria berat
b. tifoid perforasi
c. tifoid rensefalopati
d. Weil’s disease
e. DSS
Pembahasan:
IT dr. NAS “demam tifoid” Pernah dr nelda bilang kalo Salmonella tyhpii dan makanan
yang berat mengandung serat akibat pengobatan demam tifoid bisa menyebabkan ususnya
jebol (perforasi).

6. Nn. Nina 18 tahun, datang dengan keluhan mual muntah, perut kram, demam >1 minggu.
Pemeriksaan suhu tubuh 39oC, nadi 88x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemi, roseola
(+). Laboratorium leukosit 3800/mm3, trombosit 150.000/mm3. Pasien tidak mampu
berobat, minggu berikutnya timbul keluhan nyeri perut. Pemeriksaan fisik didapatkan
defans muskuler. Bagaimana patogenesisnya?
a. ulserasi plak payeri
b. perkembangan bakteri di hepar
c. nekrosis lien
d. nekrosis appendiks
e. perforasi gaster

2014
1. Nn. Nina, 18 tahun, datang dengan keluhan mual muntah, perut kram, demam 10 hari.
Pemeriksaan suhu tubuh 39 C, nadi 88 x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemi,
roseola (+). Laboratorium lekosit 3.800/mm3, trombosit 150.000/mm3
Apa diagnosisnya?
a. Malaria
b. Demam typhoid
c. Leptospira
d. Demam dengue
e. Gastritis

2. Nn. Nina, 18 tahun, datang dengan keluhan mual muntah, perut kram, demam 10 hari.
Pemeriksaan suhu tubuh 39 C, nadi 88 x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemi, roseola
(+). Laboratorium lekosit 3.800/mm3, trombosit 150.000/mm3.
Pemeriksaan laboratorium apa yang diperlukan?
a. DDR --> malaria
b. IgM Anti Salmonela
c. MAT --> leptospirosis ( tes aglutinasi)
d. NS-1 --> Tes nonstruktural untuk Demam Dengue
e. Mikroskop lapangan gelap  leptospira

3. Nn. Nina, 28 tahun, datang dengan keluhan mual muntah, perut kram, demam 10 hari.
Pemeriksaan suhu tubuh 39 C, nadi 88 x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemi, roseola
(+). Laboratorium lekosit 3.800/mm3, trombosit 150.000/mm3.
Apa antibiotik lini pertama untuk kasus di atas menurut WHO?
a. Kloramfenikol
b. Ciprofloxacin
c. Azitromisin
d. Ampicillin
e. Kotrimoksazol  alternatif

4. Nn. Nina, 28 tahun, datang dengan keluhan mual muntah, perut kram, demam 10 hari.
Pemeriksaan suhu tubuh 39 C, nadi 88 x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemi, roseola
(+). Laboratorium lekosit 3.800/mm3, trombosit 150.000/mm3.
Di manakah mikroba penyebab penyakit di atas berkembang biak?
a. Plak peyeri di duodenum
b. Plak peyeri di jejunum
c. Plak peyeri di ileum
d. Plak peyeri di caecum
e. Plak peyeri di kolon asendens
2016
1. Sari,28 tahun keluhan perut keram, demam > 7 hari, suhh 39C, nadi 88x menit, lidsh kotor
tepi hiperemis, roseola (+). Tidak mampu berobat,minggu berikutnya nyeri perut, dan
terdapat defans muskuler. Hal tersebut terjadi karena..
a. Malaria berat
b. Typhoid perforasi
c. Typhoid ensefalopati
d. Weil Disease
e. SSD

2. Demam tifoid memiliki pola demam dan keluhan gastrointestinal. Bagaimana pola demam
pada kasus ini?
a. Demam tinggi pada akhir minggu ke-2
b. Demam dengan pola step ladder chart temperature, kemudian demam tinggi
menetap
c. Demam remiten
d. Demam tinggi, mendadak, menetap 2-7 hari
e. Demam dengan pola pelana kuda
3. Pada demam tifoid, biasanya komplikasi tifoid perforasi terjadi pada....
a. Minggu pertama
b. Minggu kedua
c. Minggu ketiga sampai keempat
d. Minggu pertama sampai kedua
Pembahasan: IT dr. Yul “Thypoid”

4. Demam lebih dari 7 hari, trombosit kadar normal, 4 hari konstipasi, penyebab... demam
typhoid

Intinya kalo demamnya lebih dari 7 hari itu ada 2 kemungkinan yaitu demam tifoid atau
malaria. Kalau tifoid demamnya terus-terusan dan khasnya adanya gejala gastrointestinal
kalau malaria ada fase bebas demam dan ada gejala-gejala viremia (myalgia, sefalgia,
arthralgia)

5. Seorang wanita 30 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 8 hari. 39 Keluhan lainnya
sakit kepala, sakit perut, mual dan mencret. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran
compos mentis, suhu aksila 38,5o C, nyeri tekan abdomen. Kemungkinan penyebab
demamnya adalah:
a. Demam dengue
b. Demam tifoid
c. Demam chikungunya
d. Yellow fever
e. Demam zika

Sumber: IT dr. Nelda (Demam Tifoid – Slide 11)

6. Nn. Nina 18 tahun, datang dengan keluhan mual muntah, perut kram, demam >1 minggu.
Pemeriksaan suhu tubuh 39 C, nadi 88x/menit, lidah kotor dengan tepi hiperemi, roseola
(+). Laboratorium leukosit 3800/mm3, trombosit 150.000/mm3. Pasien tidak mampu
berobat, minggu berikutnya timbul keluhan nyeri perut. Pemeriksaan fisik didapatkan
defans muskuler. Bagaimana patogenesisnya?
a. ulserasi plak payeri
b. perkembangan bakteri di hepar
c. nekrosis lien
d. nekrosis appendiks
e. perforasi gaster
2017
1. Seorang pria 23 tahun, mahasiswa yang tinggal di tempat kos di Palembang, setiap hari
makan di warung sekitar kampus dan tempat kos. Mengalami demam setiap hari yang
semakin tinggi sejak 8 hari yang lalu. Nafsu makan menurun, nyeri perut, mual,
muntah, sudah 5 hari tidak BAB, BAK biasa. Awal demam tidak terlalu tinggi, semakin
hari semakin tinggi terutama di malam hari, menggigil ada. Makan antipiretik tidak ada
perbaikan. Untuk membantu menegakkan diagnosis, pemeriksaan penunjang yang paling
tepat adalah:
a. Kultur darah
b. Apusan darah tipis
c. IgM dan IgG dengue
d. NS1
e. Uji widal

2. Seorang wanita 24 tahun dibawa ke IGD karena nyeri seluruh lapangan perut disertai
kembung, muntah, dan sulit flatus. Selama 10 hari ini demam terus menerus, naik turun.
Pemeriksaan fisik kesadaran compos mentis, tekanan darah 80/60 mmHg, nadi 120
x/menit, kecil, suhu 39,2oC. Pemeriksaan fisik didapatkan bercak rosela di region thorax,
abdomen didapatkan defans muscular, bising usus menurun. Kemungkinan wanita ini
mengalami:
a. Amubiasis
b. Gastritis akut
c. Ileus obstruksi
d. Appendisitis akut
e. Tifoid perforasi

3. Pasien laki-laki usia 19 tahun dating ke dokter mengeluh demam sejak 1 minggu yang lalu.
Demam terutama soresampai malam hari, dan turun pada pagi hari. Keluhan lain yang
dirasakan adalah lemas, tidak nafsu makan, mual, muntah, sedikit batuk dan belum BAB
sejak mulai demam. Pemeriksaan fisik didapatkan suhu 39oC, nadi 78 x/m, nyeri tekan
abdomen. Anda menegakkan diagnosis kerja demam tifoid dan melakukan pemeriksaan
penunjang. Hasil yang Anda harapkan adalah:
a. IgM salmonella +2
b. IgG salmonella +4
c. Titer widal typhi O = 1/160
d. Titer widal typhi H = 1/640
e. Titer widal typhi H = 1/320
4. Seorang laki-laki 21 tahun datang ke dokter mengeluh demam 2 hari yang lalu. Demam
terutama sore sampai malam hari dengan suhu 38,5o C. Di pagi hari demam turun sehingga
ia dapat beraktifitas seperti biasa.
a. Demam siklik
b. Demam hektik
c. Demam intermitten
d. Demam septik
e. Demam remitten

Pertusis Anak

2015
1. Pada anak yang menderita pertusis, fase paroksismal ditandai dengan?
Apnea, muntah setelah batuk

2. Apakah ciri fase paroksismal dari pertusis...


a. Terdapat apneu dan diakhir batuk disertai muntah
b. Batuk berulang, takipneu

3. Pasien mengalami av block, dan gambaran ekg yg tidak normal. Komplikasi difteri apakah
yang dialami pasien..
a. Miokarditis

4. Soal cerita pasien yang mengalami difteri. Pemeriksaan apakah yang dilakukan untuk
menegakkan diagnosis kasus ini?
a. Mikroskopik dengan pewarnaan methylene blue, neisser dan toluidine blue dan
kultur dengan media loeffler
5. Pemeriksaaan difterii...
a. Analisi swab tenggorok, nelsen, lofler

6. Pasien difteri dengan AV blok sudah mengarah ke komplikasi berupa? Miokarditis

IT - Infeksi SARS COV2 Dewasa-HHU

2017

1. Salah satu dilema dalam keadaan wabah covid 19 adalah dalam hal pemberian
kompensasi bagi tenaga kesehatan. Pembuat kebijakan diminta pembayaran
kompensasi tersebut, sedangkan masyarakat merasa hal tersebut berlebihan. Di sisi lain,
transparansi dalam hal ekonomi adalah hal yang penting pula diberitakan. Apa tindakan
yang sebaiknya dilakukan pemerintah?
a. Membatasi pemberitaan soal kompensasi, karena masyarakat belum tentu
memahami
b. Tidak perlu memberikan kompensasi karena sudah cukup dengan pemberian APD
c. Memberikan edukasi yang luas dan dalam untuk membantu masyarakat memahami
pemberian kompensasi tersebut
d. Memberi kompensasi bagi semua lapisan masyarakat
e. Menahan pemberian kompensasi sampai masyarakat dianggap cukup menghargai
pengorbanan tenaga kesehatan
Pembahasan :
kalau soal kompensasi, perlu transparansi tidak ke masyarakat: dokter, perawat, orang lab
mendapat kompensasi sekian,
apakah masyarakat perlu tahu?
jawab: tetap memberi kompensasi walaupun tidak disebarluaskan secara
transparan sepenuhnya ke masyarakat

2. Dengan merebaknya wabah Covid-19, di berbagai belahan dunia banyak Negara


memberlakukan maneuver kendali social, terutama dalam bentuk pembatasan aktivitas.
Salah satu masalah yang kemudian timbul dengan pembatasan demikian adalah turunnya
pendapatan masyarakat. Tidak sedikit pihak yang meminta pemerintah melonggarkan
aturan pembatasan aktivitas tersebut. Apa tindakan yang sebaiknya dilakukan pemerintah?
a. Berdasarkan prinsip beneficence dan otonomi, memberi paket bantuan ekonomi bagi
rakyat kecil dan melonggarkan pembatasan aktivitas bagi pelaku ekonomi skala besar
b. Berdasarkan prinsip otonomi dan non-maleficence, menyetujui pelonggaran atas
pembatasan aktivitas tertentu
c. Berdasarkan prinsip non-maleficence dan keadilan, mempertahankan pembatasan
aktivitas bagi semua
d. Berdasarkan prinsip non-maleficence dan beneficence, memberi paket bantuan
ekonomi bagi rakyat kecil dan tetap membatasi aktivitas
e. Berdasarkan prinsip otonomi dan keadilan, menyetujui pelonggaran atas semua
aktivitas
Menurutmu kita mau dahulukan otonomi dan ekonomi atau kesehatan masyarakat?
misalnya udah sampai di titik genting, kalau karantina terus ekonomi ambruk, kalau tak
diteruskan nanti kesmas ambruk jawab: Kesehatan masyarakat didahulukan, kalau kita
sehat bisa memperbaiki ekonomi dan otonomi. kalau kitanya tidak sehat gimana otonomi
dan ekonomi bisa jalan

Fungal Infection pada Anak – YI

2012
1. Penyebab tersering infeksi jamir invasif pada anak perempuan dgn leukimia limpositik
a. Zygomices
b. Candida
c. Malasezia
d. Clostridium neoformans
e. Blastomices

2. Seorang anak menderita leukimia limfositik akut, penyebab tersering infeksi jamur invasif
pada kasus tersebut adalah…
a. mycoplasma
b. candida
c. aspergillus
d. cryptococcus neoformans
e. blastomyces
3. Laki2 60 tahun, batuk batuk berdahak, hasil rontgen: fungus ball(mikosis paru).
Pemeriksaan yang dilakukan?
a. Swab vagina
b. Kultur sputum
c. Feses rutin
d. Urin rutin

4. Efek samping anti jamur flusitosin adalah?


 anemia, leukopenia, dan trombositopenia,mual,muntah, diare dan enterokolitis yang
hebat,terjadi sakit kepala, kebingungan, pusing, mengantuk dan halusinasi

2013 (-)

2014 (-)

FUNGAL INFECTION PADA DEWASA - HHU

2014
1. Seorang wanita 30 tahun datang ke IGD karena keluhan badan lemah, ia mengeluh tidak
bisa makan karena mulutnya penuh dengan bercak-bercak putih. Pada pemeriksanaan fisik
didapatkan kompos mentis, nadi 88x/m, isi & tegangan norman, RR: 18x/m, mata cekung
- , oral thrush + , turgor kembali normal.
Tatalaksana yang tepat untuk keluhan di atas?
a. Albendazole tablet  parasite cacing
b. Metronidazole tablet  BV
c. Nistatin tetes mulut
d. Gentian violet tetes mulut  penyakit mulut ringan, seperti sariawan
e. Triamcinolon acetat salep mulut  eczema, dermatitis, allergies, rash

2015
1. Seorang anak dirawat di rumah sakit karena meningitis bakterialis. Diberikan antibiotik
intravena. Setelah perawat selama 7 hari, keadaan klinis anak sudah membaik, nafsu
makan baik, tidak demam tanpa antipiretik. Orangtua meminta anaknya dapat
dipulangkan. Apa keputusan dokter?
a. Anak dipulangkan
b. Anak dipulangkan dan diberi antibiotik oral selama 14 hari

2. Jamur penyebab meningitis tersering pada anak.. Cryptococcus

3. Tonsil hiperemis, selaput putih jika dikerok terlihat dasar kemerahan, ada rash, dll.
Penyebabnya..
a. Infeksi bakteri akut
b. Infeksi viral akut

4. Komplikasi penyakit jantung tersering pada infeksi jamur pada anak..


a. Miokarditis
b. Temponade jantung
c. Syok kardiogenik

5. Infeksi jamur yang paling banyak berkaitan dengan kejadian leukimia limfositik?
a. candida
b. aspergilus

6. Dianya kena meningocal criptococus. Tatalaksananya


a. Griseofulfin
b. Flukonazol
c. Ivermectin
7. Infeksi karena candida. Tatalaksana.
a. Ivermectin
b. Flukonazol

8. Dianya faringitis. Tatalaksana nya...


a. Amoksisilin 50 mg/kgBB selama 10 hari
b. Amoksisilin 100mg/kgBB selama 3 hari

9. Jamur bersifat sistemik


a. Zygomyces
b. Malassezia sp
c. Candida
d. Aspergillus

10. Seorang wanita mengeluh keluar sekret putih bergumpal dari kemaluannya. Apa
kemungkinan penyebab penyakit pada kasus tersebut? CHEESY-LIKE
Candida

11. Kemungkinan sakit HIV, sariawan terus menerus. Kemungkinan Penyebab


a. candida
b. criptococcus

12. Perempuan gatal pada kemaluan, keluar lendir putih, kemungkinan infeksi
a. candida

2016
1. Anak dengan leukemia mieloblastik akut. Kuman apa yang sering menyebabkan infeksi
invasif?
a. Candida albicans
b. Trichopython
c. Aspergilus
d. Cryptococcus
e. Malassezia spp
Jawab: RAGU Sebenernya diriku masih ragu dengan jawaban ini cuman kalau dari analisis
cocoklogi...
Leukemia mieloblastik akut (kondisi immunocompromised)

2. Seorang laki-laki 20 tahun datang ke klinik karena sulit menelan. Pasien baru saja selesai
mengkonsumsi amoksisilin selama 2 minggu karena luka di kaki akibat kecelakaan.
Pemeriksaan kultur swab faring terdapat kolonisasi candida. Pasien diberi antijamur
Pemberian anti jamur merupakan terapi apa?
a. Empiris
b. Preemtipf
c. Profilaksis
d. Presumtif
e. Definitif
PEMBAHASAN: Terapi definitif dilakukan setelah kuman ditemukan lewat biakan
kuman atau uji kepekaan.

3. Seorang anak usia 5 tahun datang kepoliklinik dengan keluhan demam sejak 4 hari yang
lalu disetai nyeri menelan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan demam dengan suhu 38,6C
tonsil T2-T2 hiperemisdengan detritus, disertai pembesaran KGB di region colli Apakah
tatalaksana kausatif lini pertama yang paling tepat pada kasus ini?
a. Cefixim
b. Kotrimoksazol
c. Kloramfenikol
d. Tetrasiklin
e. Amoksisilin (faringitis, ado di it)

2017
1. Seorang laki-laki, 25 tahun, datang ke praktek dokter karena keluhan badan lemas sejak 1
minggu yang lalu. Ia mengeluh mulut penuh dengan bercak putih tebal, sehingga sulit
makan, sudah sekitar 1 bulan ini, disertai buang air besar encer. Badan dirasakan demam
naik turun, dan batuk berdahak putih tidak pernah bercampur darah. Pasien mengaku sejak
tamat SMA sering berhubungan seks bebas dengan pasangan nya, total sekitar 5 orang
sampai dengan sekarang. Pemeriksaan fisik didapatkan tampak lemas, oral trush (+), ronki
di paru kanan (+), turgor kulit kurang. Pemeriksaan laboratorium didapatkan antiHIV
reaktif 3 reagen. Apakah terapi yang tepat diberikan untuk mengatasi keluhan bercak putih
di mulut?
a. Fluconazole
b. Metronidazole
c. Albendazole
d. Benzalkonium chloride
e. Kotrimoksazole
Pada pasien penyakit AIDS, flukonazol dengan dosis 100-200 mg/hari merupakan
preparat yang paling efektif untuk mengatasi kandidiasis oral & esophagus (PAPDI,
2014).
2. Ny. Beti, 25 tahun, karyawati bank yang sibuk, 2 hari ini mengeluh kemaluannya gatal
dan mengeluarkan secret putih bergumpal. Dokter mendiagnosis keputihan karena
jamur. Kemungkinan jamur apa penyebabnya?
a. Cryptococcus
b. Pneumocystis
c. Candida
d. Aspergillus
e. Histoplasma

3. Seorang laki-laki 30 tahun, imunokompromais, dirawat dengan penurunan kesadaran. Dari


pemeriksaan didapatkan suhu tubuh 39 C, kaku kuduk (+). Hasil kultur cairan
serebrospinal penyebabnya infeksi jamur. Apa diagnosis yang paling mungkin untuk
pasien ini?
a. Fussarium infection
b. Invassive aspergillosis
c. Rhinocerebral mucormycosis
d. Cryptococcal meningitis
e. Zygomycetes infection
4. Laki-laki 30 tahun, imunokompromais, dirawat dengan penurunan kesadaran. Dari
pemeriksaan didapatkan suhu tubuh 39 C, kaku kuduk (+). Hasil kultur cairan
serebrospinal penyebabnya infeksi jamur Cryptococcus. Regimen terapi yang paling
tepat adalah:
a. Griseofulvin
b. Statin drop
c. Itrakonazol tablet
d. Ketoconazol tablet
e. Fluconazol infus

5. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, penderita DM,mengeluh batuk berdahak, demam 38,5
C, sesak, nyeri dada sebelah kiri. Dokter mendiagnosis pneumonia. Rontgen thorax: pulmo
sinistra terdapat gambar perselubungan bentuk bola dikelilingi halo. Patogen apa
kemungkinan penyebabnya?
a. Leptospira
b. Jamur
c. Bakteri
d. Filaria
e. Toksoplasma

6. Tn. Pendi, 50 tahun, penderita DM, mengeluh batuk berdahak, demam 38,5 C, sesak, nyeri
dada sebelah kiri. Dokter mendiagnosis pneumonia. Rontgen thorax: pulmo sinistra
terdapat gambar perselubungan bentuk bola dikelilingi halo. Pemeriksaan penunjang
apa untuk memastikan pathogen tersebut?
a. MAT
b. PCR
c. Mikroskop lapangan pandang gelap
d. Kultur sputum
e. Kultur darah

7. Seorang anak usia 6 tahun didiagnosis Tinea corporis yang luas dan tidak membaik dengan
terapi topical. Anda sebagai dokter yang menangani berencana memberikan pengobatan
sistemik. Jenis anti fungal yang pertimbangkan untuk diberikan pada pasien ini?
a. Clindamycin
b. Gancyclovir
c. Terbinafine
d. Pyrimethamine
e. Nystatin
8. Seorang anak laki-laki usia 1 tahun 2 bulan dating dengan ruam makulapapular diseluruh
tubuh yang bermula dari perut. Tiga hari sebelumnya penderita sempat demam tinggi
dengan mata merah dan batuk pilek, namun demam turun dengan cepat setelah ruam mulai
keluar. Keadaan umum penderita tampak baik. Apakah tatalaksana pada pasien ini?
a. Antiviral
b. Suportif dan simtomatis
c. Imunisasi MMR
d. Imunoglobulin intravena
e. Antibiotika

1) ROSEOLA INFANTUM
o ETIOLOGI: HHV 6: human herpes virus type 6
o Masa inkubasi: sulit ditentukan
o GEJALA: demam tinggi, anoreksia, coryza, iritabel, konjungtivitis (mirip measles)
o MULAINYA dari trunk (badan) ke perifer i. Kalau measles: dari kepala ke bawah
o ROSEOLA: begitu demamnya turun, ruamnya baru keluar
 Ruamnya udah keluar demam makin tinggi pada CAMPAK
o Diagnosis Klinis
o Terapi: simtomatik

9. Seorang anak usia 13 tahun dating dengan keluhan demam, batuk lama, dan berat badan
tidak naik. Pada pemeriksaan awal pasien didiagnosis kerja mengalami infeksi
tuberculosis. Namun setelah pemeriksaan lanjutan infeksi tuberculosis tidak dapat
dibuktikan. Pasien juga tidak mengalami kelainan system imunitas. Dokter mencurigai
pasien mengalami infeksi jamur sistemik. Infeksi sistemik jamur apa yang mungkin
dialami pasien ini?
a. Histoplasmosis
b. Candidiasis oral
c. Zygomicosis
d. Dermatophytes
e. Tinea corporis

Imunisasi Anak dan Remaja – YI

2012
1. Bayi perempuan 6 bulan datang ke puskesmas untuk vaksinasi BCG. Apakah yang harus
dilakukan petugas kesehatan?
a. Memberikan vaksin BCG setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik
b. Menjelaskan sudah terlambat untuk vaksinasi BCG
c. Anamnesis, pemeriksaan fisik, tes tuberkulin
d. Anamnesis pemeriksaan fisik untuk mengetahui adanya kontraindikasi
e. Langsung memberikan vaksin BCG

2. Vaksin tidak boleh u/ HIV adalah BCG


3. Yang termasuk vaksin hidup adalah BCG, OPV, MEASLES, VARISELLA
4. Anak-anak usia 1 tahun mengalami immunodeficiency. Vaksinasi yang tidak boleh
diberikan pada anak tersebut adalah …
a. Vaksinasi DPT --> ensefalopati, progressif neurologic disorder, anafilatik reaksi
sebelumby
b. Inactive Pneumococcal Vaccine --> imunocompromised
c. Vaksin hepatitis B -->anafilatik reaksi pemberian sebelumnya
d. Polio Vaccine
e. MMR
Imunidefisiensi gaboloe kasi yang idup

5. Seorang anak dengan imunodefisiensi datang untuk diimunisasi. vaksin mana yg tidak
boleh diberikan?
a. dpt
b. inactived polio vaksin
c. vaksin hepatitis b
d. vaksin pneumokokus
e. mmr
6. Langkah pemberian vaksin yg benar adalah…
sumber IDAI = Hep b - polio - BCG - DPT - Hib - Pcv - Rotaviru - infulenza (Hib) -
Campak - MMR - Tifoid - Hep A - Varisela - HPV
a. Dpt blablabla
b. campak blablbla

2013
1. Seorang bayi perempuan sehat berumur 1 bulan dibawa ibunya untuk pemeriksaan
kesehatan rutin di poliklinik. Bayi telah mendapatkan vaksinasi hepatitis B dan polio oral
saat berusia 0 hari. Vaksin apakah yang harus diberikan saat ini?
a. vaksin DPT
b. vaksin hepatitis B (imunisasi idai)
c. vaksin pneumococcus
d. vaksin HB
e. vaksin rotavirus
Pembahasan:
Dengan cara berpikir:
o Liat riwayat imunisasi sebelumnya
o Sesuaikan usianya dengan vaksin yang akan diberikan di tabel IDAI.
2. Seorang perempuan berumur 30 tahun melahirkan bayi sehat saat usia gestasi 38 minggu.
Ibu diketahui menderita hepatitis B kronis dengan hasil HBsAg positif dan HBeAg negatif.
Tatalaksana apakah yang paling tepat untuk bayi yang dilahirkan?
a. pemberian vaksin hepatitis B saja segera setelah lahir
b. pemberian HBIg (hepatitis B immunoglobulin) saja segera setelah lahir
c. pemberian vaksin hepatitis B dan HBIg bersamaan segera setelah lahir
d. pemberian HBIg segera dan vaksin hepatitis B saat usia 1 minggu
e. pemberian vaksin hepatitis B segara dan HBIg saat usia 1 minggu
Pembahasan:
sumber: IT dr Yulia – Acute Viral Infections in Children (ga ada, jadi karena jawaban
vaksin aku masukin IT ini)
Cara berpikir:
 Ingat waktu blok obgyn kan selagi HbsAg(+) BERARTI VIRUS HEP B tetap
berada di sirkulasi (akut atau kronik karena HbeAg + jdi kronik yekan)
 Apalagi ibu hamil jika HbsAg + maka sangat rentan menularkan ke anak karena
perinatal melahirkan secara pervaginam pasti transmisi ke darah
 Jadi, kasihlah immunoprofilaksis aktif dan pasif guys >>> Vaksin Hep B dalam 1
jam pertama & HBIg dalam 12 jam pertama maksimal 2 minggu setelah melahirkan
(kalau bisa bersamaan impusnya)
2014
1. Seorang bayi berusia 1 bulan dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi. Ibu
pasien mengatakan bahwa sebelumnya bayinya sudah mendapat imunisasi BCG dan
polio.
Imunisasi apa yang harus diberikan pada bayi ini?
a. campak
b. hepatitis B
c. HiB
d. MMR
e. DPT

2015
1. Anak umur 1 bulan dibawa ibunya utk imunisasi sebelumnya sudah diberi bcg dan polio,
imunisasi yg akan diberikan saat ini adalah
a. Hib
b. Hepatitis B
c. Dpt
d. MMR

2. Anak bengkak di leher kanan kiri, untuk pencegahan kasih vaksin apa? MMR

3. Anak 1 bulan sudah BCG dan polio. Datang mau imunisasi. Kasih apa?
a. MMR
b. HiB
c. DPT
d. BCG

4. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, vaksin yang diberikan... MMR

5. Anak dateng dengan bengkak dikedua sisi leher (sepertinya mumps) Apa pencegahan yang
bisa di lakukan? Imunisasi MMR

6. Intinya anak sakit mumps (sakit leher, telinga naik krn bengkak, genitalia batas normal)
dapat dicegah dengan vaksin
a. BCG  Tuberculosis
b. MMR
c. DPT

2016
1. Anak usia 1 bulan, datang untuk melakukan imunisasi, sebelumnya sudah imunisasi
hepatitis B dan polio Oral. Apa imunisasi yang akan diberikan?
a. Campak
b. BCG
c. MMR
d. Hib
e. DPT
2. Seorang anak immunodefisiensi, manakah vaksin yang aman diberikan?
a. BCG
b. Measles
c. Polio oral
d. MMR
e. Hepatitis B

PEMBAHASAN:
 Kontraindikasi vaksin MMR

 Kontraindikasi vaksin polio

 Kontraindikasi vaksin BCG

Karena vaksin BCG, MMR, dan polio oral merupakan vaksin yang berasal dari
mikroorganisme hidup yang dilemahkan kontraindikasi untuk pasien immunodefisiensi.
Vaksin yang aman untuk pasien immunodefisiensi hepatitis B (inactivated viral antigen)
Sumber: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produ
k_hukum/PMK_No._12_ttg_Penyelengg araan_Imunisasi_.pdf
IT dr. Yulia (Principle of immunization tahun 2015; hal 34)

3. Seorang anak 14 thn mengalami thalasemia b mayor akan melakukan splenektomi.


Sebelumnya sebaiknya diberikan vaksin ?
a. BCG
b. Polio
c. MMR
d. Hepatitis B
e. Pneumococcus
PEMBAHASAN:

4. Anak dengan immunocompromise boleh diberikan vaksin


a. MMR
b. BCG
c. Campak
d. Polio
e. Hepatitis B

IT dr. Yulia – Principles of Immunization slide 24


Pasien immunocompromised ga boleh dikasih vaksin hidup. Vaksin Hep-B termasuk
vaksin yang diinaktivasi

5. Bayi 1 bulan sudah vaksin hepatitis b dan polio oral. Vaksin apa yang tepat untuk bayi ini?
a. Campak
b. BCG
c. HiBh
d. MMR
e. DPT

6. Laki” 7 tahun bengkak di kedua leher 1 hari yg lalu, demam 3 hari yang lalu dan sakit
menelan, batuk dan pilek. Pemfis : benjolan kedua leher, nyeri tekan, kedua telinga
terangkat. Upaya pencegahan penyakitini?
a. vaksin MMR
b. pemberian gamablobulin
c. vaksinasi PCV 13
d. penggunaan antiviral profilaksis
e. pemberian antibiotic profilaksi

7. Seorang dokter sedang menjelaskan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada orang tua
pasien. Manakah dari KIPI berikut yang digolongkan sebagai reaksi berat?
a. Muntah, terjadi 5 menit setelah mendapat vaksin BCG
b. Bengkak pada tempat suntikan, 1 hari setelah mendapatkan vaksin DPT
c. Anafilkaksis, 5 menit setelah mendapatkan vaksin influenza A (Yaqueen 70%)
d. Demam, 4 hari setelah vaksinasi campak
e. Kehilangan nafsu makan, 4 hari setelah vaksinasi BCG
PEMBAHASAN:
Di IT tidak ada KIPI influenza A. tapi secara umum, reaksi berat imunisasi ialah reaksi
anafilaksis.

2017
1. Seorang mahasiswa sedang mempelajari perbedaan vaksin polio oral (OPV) dan inaktivasi
(IPV). Manakah pernyataan yang paling tepat mengenai vaksin polio?
a. OPV merangsang pembentukan antibody di usus
b. IPV tersedia dalam bentuk preparat intramuscular dan oral
c. OPV memberikan perlindungan pada kontak dengan orang yang divaksinasi
d. OPV mengurangi frekuensi ekskresi virus liar dari orang tanpa gejala
e. IPV yang digunakan di Indonesia saat ini mengandung tiga strain virus polio
Pembahasan:
VAKSIN POLIOMIELITIS
1. OPV: oral polio vaksin
 Dulunya trivalen: 3 serotipe dari virus polio
 Yang ada saat ini: BOPV (2 serotipe dari virus polio)
 Yang gk ada serotipenya tadi dicover dengan IPV
2. IPV: inactivated or killed polio vaksin
3. Jadwal: 0 (polio oral), 1,2,3 : usia 2, 4, 6 bulan
4. Paling sedikit 1 dosis IPV untuk eradikasi polio
5. WHO : indonesia bebas polio 27 maret 2014 (terakhir di perbatasan Papua New
Guinea)
6. Vaksin hidup yang dilemahkan: OPV, IPV: inactivated
7. Dosis 3-4
8. ESO: jarang tapi bisa vaccine associated paralitik polio pada OPV, IPV: pada
tempat suntikan nyeri

YANG DIMUSNAHKAN GK ADA LAGI 3 strain itu ORAL, sdgkan IPV dia
UNTUK MENGCOVER KEKURANGAN STARIN PD ORAL, maka dia ada 3
strain virus.

2. Seorang bayi dinyatakan menderita HIV-AIDS. Manakah dari vaksin berikut yang aman
diberikan kepada bayi ini?
a. Vaksin campak
b. Vaksin DPT-HepB-Hib-IPV
c. Vaksin polio oral
d. Vaksin MMR
e. Vaksin BCG
3. Salah satu dasar penolakan imunisasi adalah karena adanya kemungkinan seseorang
menghadapi efek samping, berupa panas. Salah seorang ibu yang dating menyatakan
anaknya pernah kejang akibat demam, sedangkan ia tidak mampu membeli imunisasi
berbayar. Ia memutuskan bahwa anaknya tidak akan ikut imunisasi. Apa tindakan yang
sebaiknya dilakukan dokter?
a. Melakukan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya imunisasi
b. Menunda imunisasi beberapa waktu, sambil cari tahu penyebab (dan
tatalaksana) demam
c. Mendatangi dan tetap memberikan imunisasi, meski sudah ditolak
d. Membatalkan imunisasi bagi anak tersebut
e. Menganjurkan menggunakan imunisasi berbayar
Jadi dia sudah diberi vaksin, kdg2 eso vaksin itu jdi demam, lalu anaknya jdi kejang, kalau
kejadian eso terjadi di vaksinasi selanjutnya gimana?
jawab: dicari dahulu penyebab kejangnya apabila betul karena vaksin, edukasi bahwa
hal itu merupakan risiko vaksinasi, kejang kita tatalaksana (kalau ibunya merasa dokternya
nambah2in obat biar laku: kita kasih pengertian bahwa vaksinasi memang lebih banyak
manfaat dari efek samping, serta tiap tindakan pasti ad risiko)

4. Memelihara rantai dingin memastikan bahwa vaksin disimpan pada suhu yang sesuai
petunjuk pabrik agar tidak rusak dan atau potensi vaksin tidak berkurang. Berapakah
rentang suhu yang dianjurkan untuk hal tersebut?
a. +4 - +8oC
b. +2 - +8oC
c. +2 - +10oC
d. -1 – 5oC
e. 0 – 4oC

5. Imunisasi merupakan program pemerintah yang dianggap penting untuk mencegah


terjadinya penyakit. Beberapa paket imunisasi juga sudah dibiayai pemerintah. Meski
demikian, ada beberapa pihak yang menentang, menyatakan tidak ingin mengambil hak
bagi anaknya sebagai keputusan yang dibuat sendiri. Apa tindakan yang sebaiknya
dilakukan dokter?
a. Mendahulukan beneficence anak, tetap melakukan imunisasi
b. Menghargai otonomi orang tua, sambil tetap melanjutkan edukasi
c. Menghargai aturan dan undang-undang, tetap melakukan imunisasi
d. Mendahulukan beneficence masyarakat, tetap melakukan imunisasi
e. Menghargai otonomi anak, biar ia sendiri yang menentukan
Vaksin itu berarti memberi intervensi yang tidak ada kasusnya, sifatnya pencegahan,
manfaat tidak segera tampak dan tak disadari. temen saya yg gk divaksin kok sehat2 aja.
bgmn pdpt?
jawab: edukasi disertai promosi, dapat memperlihatkan bukti (ebm) tapi takut tidak
menarik di mata masyarakat, jadi bisa pakai tokoh masyarakat untuk memperkuat argumen
kita

6. Pemberian vaksin akan merangsang respon imun sesuai dengan antigen yang terkandung
di dalam vaksin tersebut. Manakah pernyataan yang paling tepat mengenai vaksin dan
respons imun yang ditimbulkannya?
a. Vaksin polisakarida merangsang T-cell independent response
b. Vaksin memberikan kekebalan secara pasif
c. Respon terhadap antigen vaksin saat awal didominasi oleh IgG, kemudian diikuti oleh
IgM
d. Vaksin konjugasi cenderung merangsang respon imun yang lebih buruk daripada
vaksin polisakarida
e. Vaksin hidup yang dilemahkan memberikan kekebalan seumur hidup sehingga tidak
membutuhkan booster

Vaccine Preventable Diseases – YI

2012
1. Seorang anak dilaporkan oleh ibunya menderita demam 39,5 C sejak 1 jam yang lalu.
Demam tidak turun walau sudah diberi asetaminofen 1 dosis. Anak masih bisa makan dan
bermain dengan normal. Apa yang akan anda sarankan?
a. Memberi cairan yang cukup dan memantau apabila muncul gejala lain
b. Memberi asetaminofen lagi
c. Kompres dingin hingga suhu normal
d. Suruh ke RS karena ada tanda infeksi bakteri parah
e. Beri antibiotik karena ada tanda infeksi bakteri

2. Seorang anak demam sejak 3 hari. Datang ke IGD dgn sesak, susah menelan , stridor.
Terdapat lapisan pseudomembran menutupi tonsil dan faring. Terdapat bullneck
(difteri) Tatalaksana ny adalah ...
a. oksigen, antibiotik, anti difteri serum
b. antibiotik dan anti difteri serum
c. antibiotik, anti difteri serum, kortikosteroid, trakeostomi
d. oksigen dan anti difteri serun
e. antibiotik, anti difteri serum, …
Pembahasan : antibiotik pertama

3. Anak perempuan 3 th, ruam pada wajah dan menyebar ke seluruh tubuh 1 hari yg lalu,
demam tidak terlalu tinggi, pembesaran KGB di belakang telinga. manakah terapi yang
tepat?
a. antibiotika
b. imunisasi mmr
c. antiviral
d. imunoglobulin intravena
e. suportif dan simptomatis

2013
1. Seorang dokter sedang menjelaskan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada orang tua
pasien. Manakah dari KIPI berikut yang digolongkan sebagai reaksi berat?
a. Muntah, terjadi 5 menit setelah mendapat vaksin BCG
b. Bengkak pada tempat suntikan, 1 hari setelah mendapatkan vaksin DPT
c. Anafilkaksis, 5 menit setelah mendapatkan vaksin influenza A (Yaqueen 70%)
d. Demam, 4 hari setelah vaksinasi campak
e. Kehilangan nafsu makan, 4 hari setelah vaksinasi BCG
Di IT tidak ada KIPI influenza A. tapi secara umum, reaksi berat imunisasi ialah reaksi
anafilaksis
2. Seorang dokter harus memiliki pemahaman yang baik mengenai adverse event following
immunization. Manakah pernyataan yang paling benar dari mengenai konsep adverse
event following immunization?
a. Adverse vaccine reaction adalah kejadian yang berhubungan dengan vaksin atau yang
timbul akibat pemberian vaksin, saat vaksin sudah diberikan dengan benar
b. Adverse vaccine reaction dapat disebabkan oleh kesalahan dalam pemberian vaksin
c. Adverse vaccine reaction dapat disebabkan oleh kejadian koinsidens yang tidak
berhubungan
d. Adverse event following immunization dapat disebabkan oleh pernyataan a, b,
dan c (Yaqueen 99%)
e. Adverse event following immunization selalu berhubungan dengan pemberian vaksin
yang benar

2014 (-)

2015 (-)

2016
1. Seorang anak dirawat di rumah sakit dengan diagnosis difteri. Didapatkan nadi tidak
teratur dan hasil EKG menunjukkan aritmia berupa AV Block. Apa komplikasi yang
paling mungkin yang dapat dialami oleh anak ini?
a. Syok Kardiogenik
b. Syok Anafilaktik
c. Neuritis
d. Miokarditis
e. Tamponade Jantung

2. Bayi 2 bulan pertusis Tanda dan gejala pada stadium paroksimal ?


a. demam subfebris , kejang dan sesak nafas
b. apnea , muntah batuk
c. batuk berulang
d. pilek dan batuk
e. letargi...
sumber: Interner (sebenernya ado di IT dr Yulia tapi terlalu tidak tutepoint jadi ini ajaya
hmziee beydin)

3. Nyeri pada sendi2 tonsil hiperemis selaput putih jika dikerok terlihat dasar kemerahan...
Penyebabnya
a. Infeksi bakteri akut
b. Infeksi viral akut.
c. Tonsilofaringitis Diphteriae
4. Anak 7 tahun keluhan demam dan mengorok. Pemeriksaan fisik membrane putih kelabu
melekat erat di sel permukaan tonsil dan berdarah saat dicoba dilepaskan, pasien belum
pernah vaksin. Diagnosis paling mungkin…
a. Streptococcal tonsillitis
b. Vincents angina
c. Mononucleosis infeksiosa
d. Syphilis
e. Tonsillitis difteri

5. Seorang dokter sedang menjelaskan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada orang tua
pasien. Manakah dari KIPI berikut yang digolongkan sebagai reaksi berat?
a. Muntah, terjadi 5 menit setelah mendapat vaksin BCG
b. Bengkak pada tempat suntikan, 1 hari setelah mendapatkan vaksin DPT
c. Anafilkaksis, 5 menit setelah mendapatkan vaksin influenza A (Yaqueen 70%)
d. Demam, 4 hari setelah vaksinasi campak
e. Kehilangan nafsu makan, 4 hari setelah vaksinasi BCG
Jawab:
Di IT tidak ada KIPI influenza A. tapi secara umum, reaksi berat imunisasi ialah reaksi
anafilaksis.

2017
1. Bayi berusia 2 bulan didiagnosis pertussis. Pada stadium paroksismal bayi ini mungkin
akan mengalami kondisi berikut:
a. Demam subfebril, kejang, sesak napas
b. Letargis, malas minum, demam tinggi
c. Batuk berulang, demam tinggi, takipnea
d. Pilek, batuk, muntah setiap kali batuk
e. Apnea, muntah di akhir batuk, kejang

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi – HHU


2012
1. Laki2 dari bengkulu mengeluh demam, menggigil, berkeringat, muntah, suka makan
diluar, tempat tinggal dekat ayam
Diagnosisnya?
a. Malaria
b. Avian influenza
c. Demam thypoid

2013 (-)

2014
1. Seorang laki-laki, 60 tahun, irawat di RS karena tidak bisa BAK sejak 7 jam yll.
Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis, TD 100/70
mmHg, nadi 90 x/menit, pernafasan 182 x/menit, suhu 37,00C, Dokter mendiagnosis
BPH dan dipasang kateter urin. 3 hari kemudian pasien mengalami demam tinggi dan
nyeri suprapubic. Hasil laboratorium didapatkan urin keruh.
Kondisi yang dialami pasien tersebut disebut:
a. IADP -- darah perifer(arteri)
b. VAP --> ventilator and pneumonia
c. HAIs
d. Nosokomial --> nama lama HAIS sudah tak dipakau
e. IDO/ILO --> infeksi daerah operasi

2. Berdasarkan ketentuan dari Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), seorang dokter
yang akan melakukan pemeriksaan dan tindakan kepada pasiennya harus melakukan cuci
tangan sesuai dengan pedoman WHO.
Cuci tangan dalam PPI merupakan bagian dari:
a. Kewaspadaan dini
b. Kewaspadaan standar
c. Kewaspadaan isolasi
d. Kewaspadaan transmisi
e. Kewaspadaan surveilens
2016
1. Seorang lakilaki, 50 tahun, demam suhu 40C, Nadi 110x/menit, TD 110/70mmHg,
frekuensi napas 24x/menit, hb 14g/dL, leukosit 17.000/mm3, trombosit 150.000.
Didiagnosis sepsis. Pemeriksaan marker yang diperlukan?
a. PAI-1
b. Fibrinogen
c. CEA
d. Prokalsitonin
e. Alfa feto protein

IT MEG – PRUDENTIAL USE OF ANTIBIOTIC IN


CHILDREN AND ADULT

2013
1. Seorang anak perempuan berumur 2 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan kemerahan
pada pipi sejak sebulan yang lalu. Anak ini sebelumnya sudah terdiagnosis alergi susu
sapi, dan sering muncul ruam pada kulit yang sering digaruk. Anda mencurigai reaksi
alerginya telah disertai dengan infeksi bacterial sekunder. Apakah pilihan rute pemberian
antibiotika yang tepat pada kasus ini?
a. Intravena
b. Oral
c. Topical (curiga infeksi karena garukan kan, so ab topikal)
d. Intrarektal
e. Intraartikular
Pembahasan:
Pada anak, sediaan antibakteri topikal digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada
kulit lokal, yang disebabkan oleh organisme Gram positif (terutama stafilokokus atau
streptokokus). Terapi sistemik antibakteri lebih sesuai untuk infeksi kulit yang dalam.
http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/1310-antiinfeksi-untuk-kulit/13101-antibakteri

2. Pada tatalaksana endocarditis infektis digunakan kombinasi antibiotika beta lactam dan
aminoglikosid. Apa alasan perlu digunakannya terapi kombinasi pada kasus ini?
a. Untuk mengurangi kejadian resistensi
b. Untuk mengurangi toksisitas
c. Sebagai terapi empiris
d. Untuk menghadapi kemungkinan infeksi polimikrobial
e. Untuk mendapatkan aktifitas sinergistik dari kedua antibiotika dalam menghadapi
mikroorganisme penyebab

3. Seorang laki-laki 60 tahun, datang dirawat dengan keluhan nyeri BAK disertai demam
sejak 6 hari. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, suhu
aksila38,5oC, terdapat nyeri tekan supra pubis. Hasil pencegahan gram didapatkan bakteri
pathogen gram negative. Dokter akan memberikan antibodi yang sesuai. Golongan
antibiotic yang sebaiknya TIDAK diberikan adalah…
a. Antibiotik yang bekerja di dinding sel
b. Antibiotik yang bekerja di sitoplasma sel
c. Antibiotik yang menghambat sintesis RNA
d. Antibiotik yang menghambat sintesis DNA
e. Antibiotik yang bekerja di jaringan
Pembahasan:
Tidak ada di IT cuman di kuliah dikatakan “karena bakteri gram positive adalah bakteri
yang memiliki dinding sel tebal, maka kita berikan antibiotic yang menyerang dinding sel.
Berlaku juga sebaliknya, karena bakteri gram negative “tidak memiliki” dinding sel, maka
jangan kita targetkan dinding selnya karena tidak mempan---- kita targetkan bagian dalam
dari sel tersebut, yang menargetkan enzim, cara kerja organelle sel, atau pun intinya”.

4. Seorang laki-laki 58 tahun, dirawat karena akan menjalani operasi pemasangan alat pacu
jantung. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, suhu aksila 36,5 oC,
tidak terdapat tanda-tanda infeksi. Setengah jam sebelum insisi, dokter menyuntik
antibiotic. Antibiotik yang diberiksan adalah…
a. Antibiotik empiris
b. Antibiotik definitive
c. Antibiotik profilaksis
d. Antibiotik eskalasi
e. Antibiotik de-eskalasi
5. Seorang laki-laki 68 tahun, pekerjaan pemulung sampah, dirawat karena infeksi saluran
kemih. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan ureum dan kreatinin.
Hasil kultur urin didapatkan bakteri pathogen. Hasil uji resistensi: 1. Ampisilin:sensitive,
2. Gentamisin:sangat sensitive, 3.Levofloksasin:sangat sensitive, 4. Kotrimoxazol
intermediate, 5. Asamnalidiksat:resisten. Pilihan antibiotic yang paling bijak untuk pasien
ini adalah…
a. Ampisilin
b. Gentamisin
c. Levofloksasin
d. Kotrmoksazol
e. Asam nalidiksat

6. Seorang laki-laki 40 tahun, datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 5 hari disertai
sesak, batuk, dan nyeri dada. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis,
suhu aksila 38oC, terdapat ronkhi di paru kiri. Dokter memutuskan untuk segera
memberikan antibiotic spectrum luas. Sebelum diberikan antibiotic seharusnya dilakukan
pemeriksaan…
a. Hb, hematokrit, trombosit
b. Foto torak
c. Sputum BTA
d. Kultur dan resistensi sputum
e. Analisa gas darah
Dx: TBC
Pembahasan:
 Sebelum pemberian antibiotik spectrum luas atau terapi empiris berdasarkan adanya
tanda infeksi, seharusnya dilakukan pemeriksaan lab dan mikrobiologi terhadap
spesimen yang sesuai  pada kasus spesimennya yaitu sputum BTA
 Sedangkan pemeriksaan kultur dan resistensi sputum dilakukan untuk pemberian
antibiotik terapi definitif

2014
1. Nn. R, 20 tahun, mahasiswi, status gizi baik, datang dengan keluhan pilek dengan secret
cair dan bening sejak 2 hari disertai demam yang tidak tinggi, badan terasa pegal. Dokter
mendiagnosis influenza yang disebabkan virus.
Manakah pernyataan yang benar di bawah ini?
a. Tidak perlu antibiotika karena penyebabnya virus
b. Beri antibiotika untuk mencegah infeksi sekunder
c. Beri antibiotika agar cepat sembuh
d. Beri antibiotika agar tidak menjadi lebih parah
e. Beri antibiotika terapi empiris.

2. Ny. S, 80 tahun, dirawat dengan diagnosis infeksi saluran kemih. Hasil pemeriksaan
laboratorium hb 12 g/dl, lekosit 16.000/mm3, ureum 70 mg/dl, kreatinin 1,6 mg/dl, kultur
urin didapatkan Proteus sp. yang sensitif dengan: 1. Ceftriakson (MIC 2) 2. Gentamisin
(MIC 1) 3. Ciprofloksasin (MIC 8).
Bagaimana pilihan antibiotika yang bijak untuk kondisi Ny. S?
a. Ceftriakson karena aman untuk ginjal
b. Gentamisin karena yang paling sensitif
c. Ciprofloksasin karena selalu tersedia
d. Ceftriakson + gentamisin
e. Ciprofloksasin + gentamisin

3. Tn. H, 37 tahun, menderita ulkus diabetikum di plantar pedis sinistra sejak 2 minggu yang
lalu. Hasil pewarnaan gram dari lukanya didapatkan pathogen bakteri gram negatif.
Apa antibiotika pilihan untuk terapi Tn. H?
a. Ceftriakson
b. Cefotaxim
c. Meropenem
d. Vankomisin
e. Ciprofloksasin

4. Ny. I, 55 tahun, dirawat karena penurunan kesadaran. Pemeriksaan fisik kesadaran


somnolen, kaku kuduk positif, vital sign dalam batas normal. Hasil MRI kepala
menunjukkan meningoencefalitis.
Obat mana di bawah ini yang tidak bisa digunakan untuk kasus ini?
a. Ceftriakson  ISK
b. Levofloksasin
c. Penisilin G
d. Ampisilin
e. Kloramfenikol

5. Tn. B, 35 tahun. dirawat di RS dengan diagnosis Diabetes melitus dengan gangren pedis
sinistra. Dia mendapat antibiotika ceftriaxon untuk menyembuhkan gangren
pedisnya. Dalam perkembangan perawatan ternyata pedis sinistra harus diamputasi.
Manakah pernyataan yang benar di bawah ini?
a. Ceftriaxon diteruskan dan tidak perlu diberikan antibiotik profilaksis sebelum operasi
amputasi.
b. Ceftriaxon diteruskan dan diberikan antibiotik lain sebagai antibiotik profilaksis 30
menit sebelum dilakukan operasi.
c. Ceftriaxon distop dan diberikan antibiotik lain sebagai antibiotik profilaksis 30 menit
sebelum dilakukan operasi.
d. Ceftriaxon diganti antibiotika lain dan sebelum operasi diberikan antibiotika lain
sebagai profilaksis
e. Ceftriaxon diganti antibiotika lain, sebelum operasi tidak perlu diberikan antibiotika
profilaksis
Sumber: Residen Ortho. Pasien sudah mendapat terapeutik berupa ceftriaxone, sehingga
tidak diperlukan lagi profilaksis sebelum amputasi.

2015
1. Pemberiaan terapi antibiotik yang sesuai dengan guideline disebut...
a. Terapi empirik.
b. Terapi definitive

2. Tn. A, 50 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam karena dengan keluhan batuk, demam
tinggi, sesak nafas, dan nyeri dada sejak 5 hari yang lalu. Dari pemeriksaan rontgen thorax
menunjukkan infiltrat konsolidasi di basal paru kiri. Hasil pemeriksaan kultur sputum
belum ada. Dokter mendiagnosis dengan pneumonia dan memberikan antibiotik agar
kondisi pasien tidak memburuk.
Pemberian antibiotik yang dilakukan dokter disebut sebagai:
a. Terapi profilaksis
b. Terapi pre-emptif
c. Terapi empiris
d. Terapi definitif
e. Terapi de-eskalasi

3. Dari gejala yg ada, dokter mengdiagnosis anak tsb dengan erisipelas. Berdasarkan buku
panduan klinis di puskesmas tempat ia bekerja, disebutkan bahwa pengobatan erisepelas
adalah ceftriaxon. Maka dokter tsb memberi obat ceftriaxon pada anak tsb. Hal tersebut
termasuk..
a. Terapi kausatif
b. Terapi definitif
c. Terapi empiris

4. Tn. A, 50 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam karena dengan keluhan batuk, demam
tinggi, sesak nafas, dan nyeri dada sejak 5 hari yang lalu. Dari pemeriksaan rontgen thorax
menunjukkan infiltrat konsolidasi di basal paru kiri. Hasil pemeriksaan kultur sputum
belum ada. Dokter mendiagnosis dengan pneumonia dan memberikan antibiotik agar
kondisi pasien tidak memburuk.
Pemberian antibiotik yang dilakukan dokter disebut sebagai:
a. Terapi profilaksis
b. Terapi pre-emptif
c. Terapi empiris
d. Terapi definitif
e. Terapi de-eskalasi
5. Anak 8 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas, antibiotik yanh diberikan..
a. Amoxicilin 50mg/bb/hari selama 10 hari
b. Amoxicilin 100mg/bb/hari selama 10 hari
c. Amoxicilin 50mg/bb/hari selama 5 hari
d. Amoxicilin 100mg/bb/hari selama 5 hari

6. Anak diberikan antibiotik, ternyata setelah 4 hari masih belum ada perbaikan(atau
perbaikan parsial, lupo aku). Apa yg dokter lakukan..
a. Ganti antibiotik
b. Antibiotik kombinasi
c. Tambahkan dosis antibiotik
d. Cek compliance, ketepatan antibiotik, cari fokus infeksi lain

7. Antibiotik kombinasi antara ripamfisin dan OAT lain tujuannya untuk..


a. Mencegah meningkatnya resistensi
b. Mekanisme sinergis antar obat dalam mengobat penyebab penyakit tersebut
8. Lesinya ada pus, dikasih antibuotik, ternyata tidak ada perbaikan. Apa yg dokter lakukan..
a. Insisi abses dan lanjutkan antibiotik tersebut

9. Pada pengobatan tuberkulosis anak, rifampisin dikombinasikan dengan antibiotik lain


(INH, pirazinamid, etambutol).
Tujuan OAT kombinasi tersebut adalah....
a. Mengurangi toksisitas
b. Mencegah kejadian resistensi
c. Mendapatkan aktivitas sinergistik dari antibiotik
d. Mendapatkan aktivitas additif dari antibiotik

10. Antibiotik bakteri gram negatif...


a. Sefalosporin
b. Ciprofloksasin
c. acyclovir

11. Kecelakaan, terus luka. Dari hasi kultur luka ditemukan bakteri gram positif. Obatnya
apa? CEPHALOSPORIN/CARBAPENEM
12. Obat untuk gram (+)
a. Meropenem
b. Eritromisin
c. Ciprofloksasin
d. Ceftriakson
e. Cefixime

13. Obat untuk gram (-)


a. Ciprofloksasin
b. Vancomicin
c. Meropenem
d. Ceftriakson

14. Ada kasus anak tonsilitis, apa obatnya


a. Amoxicilin 50mg/kgbb selama 10 hari
b. Amoxicilin 100 mg/kgbb selama 10 hari

15. Tuan Q infeksi karena luka jatoh seminggu yang lalu, dia bawa hasil pemeriksaan gram
positif. Apa antibiotik untuk gram positif?
a. Amoxicillin
b. Tetrasiklin
c. Ciprofloxacin
d. Eritromycin

16. Tn. Q mendapatkan luka akibat kecelakaan motor 1 minggu yg lalu. Kontrol ke klinik
dengan membawa hasil laboratorium, ternyata patogen bakteri gram positive. Apa
antibiotik yg dibutuhkan? Eritromisin

17. Sakit tenggorokan, ada debris di bagian tonsil, T3-T3, antibiotik yang digunakan
a. amoksisilin 100 mg selama 10 hari
b. amoksisilin 50 mg selama 10 hari
c. amoksisilin 100 mg selama 5 hari
d. amoksisilin 50 mg selama 5 hari
e. amoksisilin 100 mg selama 3 hari
18. Ny. S, 80 tahun, dirawat dengan diagnosis infeksi saluran kemih. Hasil pemeriksaan
laboratorium hb 12 g/dl, leukosit 16. 000/mm3, ureum 70 mg/dl, kreatinin 1,6 mg/dl, kultur
urin didapatkan Proteus sp. yang sensitif dengan: 1. Ceftriakson (sensitif) 2. Gentamisin
(sensitif) 3. Ciprofloksasin (intermediate).
Bagaimana pilihan antibiotika yang bijak untuk kondisi Ny. S?
a. Ceftriakson karena aman untuk ginjal
b. Gentamisin karena yang paling sensitif
c. Ciprofloksasin karena selalu tersedia
d. Ceftriakson + gentamisin
e. Ciprofloksasin + gentamisin

19. Obat bakteri gram positif


a. Amoksisilin
b. Carbapenem
c. Ciprofloksasin

20. Kasus keracunan jengkol


Terapi yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah...
a. Nalokson
b. Natrium bikarbonat
c. Natrium thiosulfat
d. Atropin
e. Pralidoxime

21. Tn. H, 37 tahun, menderita ulkus diabetikum di plantar pedis sinistra sejak 2 minggu yang
lalu. Hasil pewarnaan gram dari lukanya didapatkan pathogen bakteri gram negatif.
Apa antibiotika pilihan untuk terapi Tn. H?
a. Ceftriakson
b. Cefotaxim
c. Meropenem
d. Vankomisin
e. Ciprofloksasin

22. Hasil kultur bakteri gram positif. Antibiotik yang diberikan?


a. Eritromisin
b. Klaritromisin
c. Ceftriakson

23. Hasil kultur bakteri gram negatif. Antibiotik yang diberikan?


a. Ciprofloxacin
b. Penisilin
c. Amoksisilin
d. Ceftriakson
24. Pasien mengalami abses colli, telah diberikan antibiotik sesuai kultur, tetapi setelah 4 hari
(?) hanya berpengaruh parsial yang dilakukan...
a. Insisi abses dan antibiotik
b. Antibiotik diganti
c. Pemberian obat jamur
d. Antibiotik kombinasi

2016
1. Patogen gram (+). Diberi antibiotik...
a. Amoksisilin
b. Eritromisin
c. Tetrasiklin
d. Trimetoprim
e. Ciprofloksasin
PEMBAHASAN:
Gram (+) efektif diberikan antibiotik dengan kerja di dinding sel. Salah satunya ialah
Amoksisilin (Golongan penisilin).
2. Pemeriksaan pus sdh dikultur dan uji sensitivitas tp hasilnya parsial
a. kasih antibiotic
b. kasih antijamur
c. insisi dan drainase abses
d. ulangi kultur dan uji sensistivitas
PEMBAHASAN:
IT dr. Yulia dijelaskan bahwa pada infeksi dengan kumpulan cairan seperti abses ditangani
dengan pembedahan. Di antara pilihan di atas yang paling sesuai ialah insisi dan drainase
abses (Tolong koreksi bila kurang tepat)

3. Tn Q mengalami luka di lengan akibat jatuh dari motor seminggu yang lalu. Kontrol
kepoliklinik membawa hasil pemeriksaan pewarnaan gram. Didapatkan gram positif.
Antibiotik yang diberikan adalah?
a. Amoksisilin
b. Eritromisin
c. Tetrasiklin
d. Trimetropin
e. Ciprofloksasin
Jawab:
Amoksisilin = betalactam/penisilin
Eritromisin = makrolid
Tetrasiklin = makrolid
Trimetropin = sulfonamid
Ciprofloksasin = fluroquinolone
Cephalosporin = betalactam.
4. Tn. A, 50 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam karena dengan keluhan batuk, demam
tinggi, sesak nafas, dan nyeri dada sejak 5 hari yll. Dari pemeriksaan rontgen thorax
menunjukkan infiltrate konsolidasi di basal paru kiri. Hasil pemeriksaan kultur sputum
belum ada. Dokter mendiagnosis dengan pneumonia dan memberikan antibiotik agar
kondisi pasien tidak memburuk. Pemberian antibiotik yang dilakukan dokter disebut
sebagai:
a. Terapi profilaksis.
b. Terapi pre-emptif.
c. Terapi empirik.
d. Terapi definitif.
e. Terapi de-eskalasi.

5. Nn. R, 20 tahun, mahasiswi, status gizi baik, datang dengan keluhan pilek dengan secret
cair dan bening sejak 2 hari disertai demam yang tidak tinggi, badan terasa pegal. 50
Dokter mendiagnosis influenza yang disebabkan virus. Manakah pernyataan yang benar
di bawah ini?
a. Tidak perlu antibiotic karena penyebabnya virus
b. Beri antibiotika untuk mencegah infeksi sekunder
c. Beri antibiotika agar cepat sembuh
d. Beri antibiotika agar tidak menjadi lebih parah
e. Beri antibiotika terapi empiris.

2017
1. Pada soal di atas, setelah laboratorium menyatakan bakteri hanya sensitive dengan
ceftriaxone, Anda menyetop pemberian metronidazole. Metode pemberian antibiotika
tersebut disebut sebagai:
a. Definitif
b. Empiris
c. De-eskalasi
d. Profilaksis
e. Eskalasi

2. Seorang perempuan usia 18 tahun di RS karena demam. Hasil kultur darah menunjukkan
patogennya bakteri yang sensitive dengan antibiotika sebagai berikut (diurutkan dari yang
paling sensitive): 1) Ciprofloxacin 2. Ceftriaxon 3. Tigecyclin. Dengan
mempertimbangkan keadaan host, maka antibiotika yang akan Anda berikan untuk pasien
tersebut adalah:
a. Kombinasi ceftriaxone dengan tigecyclin
b. Tigecyclin
c. Ciprofloxacin
d. Kombinasi ciprofloxacin dengan ceftriaxone
e. Ceftriaxon

3. Seorang pria 68 tahun dibawa ke IGD karena sepsis. Anda sebagai dokter jaga IGD
memutuskan pasien harus segera diberikan antibiotika untuk menyelamatkan jiwanya.
Antibiotika yang diberikan adalah ceftriaxone 1 g setiap 12 jam dan metronidazole 500
mg setiap 8 jam intravena. Untuk memastikan antibiotika apa yang paling tepat bagi pasien
tersebut, sebelum memberikan antibiotika. Anda mengambil sampel darahnya untuk
pemeriksaan:
a. Jumlah lekosit
b. Hitung jenis lekosit
c. Prokalsitonin
d. CRP
e. Kultur dan resistensi mikroorganisme
4. Seorang anak usia 7 tahun dating dengan keluhan demam dan nyeri BAK. Anda
mendiagnosis pasien tersebut dengan infeksi saluran kemih. Berdasarkan pedoman praktek
klinis di RS tempat anda bekerja maka antibiotika yang diberikan untuk ISK adalah
cefotaxime dan gentamisin. Apakah istilah terapi dengan memberikan cefotaxime dan
gentamisin tersebut?
a. Terapi definitive
b. Terapi profilaksis
c. Terapi kausatif
d. Terapi empiris
e. Monoterapi

5. Seorang anak yang anda yakini mengalami infeksi bakteri dan telah anda berikan
antibiotika mengeluh tidak membaik walau sudah empat hari mengkonsumsi antibiotika
yang anda berikan. Tindakan awal apa yang sebaiknya anda lakukan untuk mengevaluasi
tatalaksana yang anda berikan?
a. Mengganti dengan antibiotika lain
b. Merawat pasien dan memberikan antibiotika intravena
c. Mengevaluasi apakah dosis antibiotika yang diberikan telah tepat
d. Melakukan pemeriksaan laboratorium
e. Merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
Evaluasi terapi
1. Antibiotik (sensitive)
2. Rata-rata antibiotic tidak langsung kerja (missal sore kasih, paginya turun:
mgkin bukan bakteri)
3. Kerja AB paling cepat: 72 jam baru mulai turun demam
 Jgn 2-3 hari belum turun kita ngomong resisten
 Utk anak: tidak ada komplikasi, nafsu makan baik  terapi berhasil
4. Perlu beberapa hari bekerja: 72 jam harus turun demam
 Kalau > 72 jam gk ada hasil  pengobatan tak berhasil
 Jangan buru-buru ngomong resisten: evaluasi lagi
1. Compliance: diminum gk, bener gk dikasih perawat
2. Komplikasi
3. Fokus infeksi lain
4. Resisten
5. Salah diagnosa
Kegagalan terapi antibiotic
o Dosis salah
o Pemilihan AB salah
o Area nekrotik
o Sumber infeksi lain
o Diagnosa salah

6. Seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan datang dengan demam 38,9o C selama 2 hari. Dari
anamnesis tidak didapatkan keluhan lain kecuali sedikit lebih rewel. Status imunisasi
lengkap. Temuan pemeriksaan fisik normal, dan bayi tampak baik. Sebutkan pemeriksaan
yang paling membantu dalam menegakkan diagnosis pasien ini.
a. Kultur urin
b. Kultur darah
c. Complete blood count
d. Foto toraks
e. C-reactive protein
IT TEO – FARMAKOLOGI ANTI MALARIA

2014
1. Laki-laki, 42 tahun, datang dengan keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu disertai
sakit kepala, nyeri punggung, perasaan dingin, mual dan muntah datang ke dokter
membawa hasil pemeriksaan darah P. falciparum positif. Kesadaran compos mentis, TD
120/70 mmHg, nadi 96 x/m, pernafasan 20 x/m, suhu 38 oC.
Terapi yang harus diberikan untuk pasien ini adalah:
a. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3
b. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 1 tab hari 1-14 --> kalau
sampai 2 minggu untuk mencegah tidak relaps berti buat P. Vivax
c. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1 dilanjutkan
1 tab hari 2-14
d. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1
e. Artesunat + amodiakuin 4 tab hari 1-3

2. Wanita hamil 10 minggu, datang ke dokter dengan keluhan demam intermiten sejak 6
hari. Keadaan umum baik, TD 120/80 mmHg, nadi 100 x/menit, pernafasan 20 x/menit,
suhu 38,50C. Setelah diperiksa laboratorium didapatkan P. falciparum positif.
Terapi pilihannya adalah:
a. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1
b. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3
c. Kina tab 10 mg/kgBB dan klindamisin tab 10 mg/kgBB selama 7 hari
d. Kina tab 10 mg/kgBB dan doksisiklin tab 10 mg/kgBB selama 7 hari
e. Kina tab 10 mg/kgBB dan tetrasiklin tab 10 mg/kgBB selama 7 hari

3. Seorang wanita, 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan demam, berkeringat,


menggigil, sakit kepala dan mual. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, hanya suhu
badan 38,5 C. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan P. vivax.
Terapi yang diberikan adalah
a. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1 --> P.
Falciparum
b. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin1 tab hari 1-14
c. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1 dilanjutkan
1 tab hari 2-14
d. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 4
e. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1

4. Seorang lakilaki, 45 tahun, datang ke poliklinik untuk kontrol post terapi malaria. saat
diperiksa ulang laboratorium hari ketujuh masih didapatkan trofozoit P. falciparum.
Terapi yang anda berikan adalah:
a. Dihidroartemisinin+piperakuin 4 tab hari 1-3, dan primakuin 3 tab hari 1
b. Dihidroartemisinin + piperakuin 4 tab hari 1-3, primakuin 1 tab hari 1-14
c. Kina 3 x 3 tab dan doksisiklin 2 x 100 mg selama 7 hari, primakuin 1 tab hari 1-14
d. Kina 3 x 3 tab dan tetrasiklin 4 x 250 mg selama 7 hari, primakuin 1 tab hari 1-14.
e. Kina 3 x 3 tab dan tetrasiklin 4 x 250 mg selama 7 hari, primakuin 3 tab hari ke
1
5. Seorang lakilaki, 30 tahun, dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran. Pemeriksaan
fisik delirium, TD 100/70 mmHg, nadi 100 x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu 390C,
berat badan 50 kg. Hasil laboratorium DDR positif P. falciparum dan hemoglobinuria.
Terapinya adalah..
a. Dihidroartemisinin + piperaquin 4 tab hari 1-3 dan primakuin 3 tab hari 1
b. Artesunat 2 vial intravena tiap 24 jam sampai pasien sadar.
c. Artesunat 2 vial intravena pada jam ke 0, 12, 24, selanjutnya tiap 24 jam sampai
pasien sadar.
d. Artesunat2 vial intramuskuler pada hari pertama, selanjutnya 1 vial tiap 24 jam sampai
pasien sadar.
e. Artemeter 2 ampul intramuskuler pada jam ke 0, 12, 24, selanjutnya tiap 24 jam
sampai pasien sadar.

IT NAS – INTOKSIKASI

2013
1. Seorang wanita 29 tahun dibawa ke IGD karena tidak sadar 2 jam yangn lalu. Ia ditemukan
keluarganya dalam keadaan tidak sadar di dalam kamarnya dengan mulut mengeluarkan
busa. Disampingnya didapatkan gelas yang sudah kosong dan cairan berceceran di lantai
dan bau mneyengat insekstisida. Pada pemeriksaan fisik didapatkan sensorium
somnolens,TD 100/70mmHg, nadi 56 x/mnt, RR 28 x/menit, pin point pupil, mulut
mengeluarkan banyak liur. Tatalaksana farmakologi yang paling tepat untuk pasien ini
adalah…
a. Injeksi epinefrin 0,3 mgSC
b. Injeksi nalokson 2 mg IV
c. Injeksi sulfas atropine 2 mgIV
d. Injeksi sulfas atropine 2 mgSC
e. Injeksi epinefrin 0,3 mgIV
2. Tn. F 55 thn dibawa ke IGD karena tidaksengaja terminum cuka aprah sekitar 4 jam yang
lalu. Pasien merasa mulut dan kerongkongan terasa nyeri, panas seperti terbakar.
Pemeriksaan fisik didapatkan sensorium compos mentis, TD 130/60 mmHg, nadi
104x/menit, RR 22x/menit, cavum oris, erosi (+). Tatalaksana paling tepat untuk Tn. F
adalah…
a. Segera lakukan kumbah lambung sampai cairannya bening
b. Kumbah lambung tidak boleh dilaksanakan karena kontra indikasi
c. Kumbah lambung tidak boleh dilakukan karena sudah 4 jam sehingga tidak
bermanfaat
d. Segera berikan basa kuat untuk menetralisit cuka para
e. Segera lakukan katarsis/intestinal lavage dengan MgSO4

Pembahasan:
Pasien tarsebut mengalami keracunan bahan korosif asam kuat (cuka para),
Kontraindikasi: dilakukannya Kumbah Lambung karena bahan korosif tsb bisa naik ke
atas (esofagus, mulut dan GI bagian atas) sehingga malah makin memperparah keadaan.
2014
1. Seorang perempuan berusia 47 tahun datang ke poliklinik karena nyeri pinggang kanan
sejak 3 jam yang lalu. Keluhan disertai mual dan nyeri saat BAK. Satu hari sebelumnya
pasien mengaku mengonsumsi jengkol sebanyak 1 piring makan. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan nafas berbau jengkol, tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 98 x/menit,
frekuensi napas 20 x/menit, suhu 36,8oc, nyeri ketok costovertebra angle kanan.
Apa antidotum yang paling tepat untuk pasien tersebut?
a. Atropin  insektisida
b. Nalokson  opiat
c. Pralidoxime  insektisida
d. Natrium thiosulfate  sianida
e. Natrium bikarbonat

2. Seorang perempuan berusia 21 tahun dibawa ke UGD RS karena ditemukan tidak sadar
di akmar kostnya. Dari mulut keluar busa, seluruh badan berkeringat. Menurut
keluarga pasien, di dekat pasien ditemukan racun serangga dan gelas dengan bau racun
serangga yang yang menyengat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen,
tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 70 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36,9oc,
pin point pupil, dan nafas berbau racun serangga.
Bagaimana mekanisme kerja racun serangga sehingga dapat menyebabkan intoksikasi
pada pasien di atas?
a. Agonis asetilkolin
b. Antagonis asetilkolin
c. Agonis kolinesterase
d. Penghambat asetilkolin
e. Penghambat kolinesterase

3. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dibawa ke UGD RS karena ditemukan tidak sadar di
kamarnya. Dari mulut keluar busa, seluruh badan berkeringat. Menurut istri pasien, di
dekat pasien ditemukan racun serangga dan gelas dengan bau racun serangga yang yang
menyengat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 100/60
mmHg, nadi 85 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36,9oc, pin point pupil, dan
nafas berbau racun serangga.
Apa tatalaksana yang tepat untuk kasus di atas?
a. Nalokson  opiat
b. Sulfas atropine  IFO
c. Natrium bikarbonat  jengkol
d. Natrium thiosulfate  sianida

2015
1. Soal 11. Diganti jadi mekanisme racun serangga nya
a. Racun serangga merupakan kolinesterase inhibitor
b. Menekan saraf parasimpatik
c. Racun serangga bekerja secara dopaminergic

2. Seorang perempuan berusia 47 tahun datang ke poliklinik karena nyeri pinggang kanan
sejak 3 jam yang lalu. Keluhan disertai mual dan nyeri saat BAK. Satu hari sebelumnya
pasien mengaku mengonsumsi jengkol sebanyak 1 piring makan. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan nafas berbau jengkol, tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 98 x/menit, frekuensi
napas 20 x/menit, suhu 36,8oc, nyeri ketok costovertebra angle kanan.
Apa antidotum yang paling tepat untuk pasien tersebut?
a. Atropin
b. Nalokson
c. Pralidoxime
d. Natrium thiosulfat
e. Natrium bikarbonat

3. Antidotum untuk keracunan asam jengkolat


a. Sulfas atropin
b. Natrium thiosulfat
c. Kumbah lambung
d. Natrium bikarbonat

4. Seorang perempuan berusia 21 tahun dibawa ke UGD RS karena ditemukan tidak sadar di
akmar kostnya. Dari mulutkeluar busa, seluruh badan berkeringat. Menurut keluarga
pasien, di dekat pasien ditemukan racun serangga dan gelas dengan bau racun serangga
yang yang menyengat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 70 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36,9oc, pin point
pupil, dan nafas berbau racun serangga.
Bagaimana mekanisme kerja racun serangga sehingga dapat menyebabkan intoksikasi
pada pasien di atas?
a. Agonis asetilkolin
b. Antagonis asetilkolin
c. Agonis kolinesterase
d. Penghambat asetilkolin
e. Penghambat kolinesterase
Cholinesterase adalah enzim darah yang diperlukan agar syaraf dapat berfungsi dengan
baik. Ketika seseorang keracunan organofosfat, tingkat aktivitas cholinesterase akan
turun. Sehingga, IFO tergolong INHIBITOR untuk kolinesterase.
Kalau asetilkolin adalah neurotransmitter. IFO menyerang enzimnya saja.

5. Tn. F 55 thn dibawa ke IGD karena tidak sengaja terminum cuka parah sekitar 4 jam yang
lalu. Pasien merasa mulut dan kerongkongan terasa nyeri, panas seperti terbakar.
Pemeriksaan fisik didapatkan sensorium compos mentis, TD 130/60 mmHg, nadi
104x/menit, RR 22x/menit, cavum oris, erosi (+)
Tatalaksana paling tepat untuk Tn F adalah
a. Segera lakukan kumbah lambung sampai cairannya bening
b. Kumbah lambung tidak boleh dilaksanakan karena kontra indikasi
c. Kumbah lambung tidak boleh dilakukan karena sudah 4 jam sehingga tidak
bermanfaat
d. Segera berikan basa kuat untuk menetralisit cuka para

6. Seorang perempuan berusia 21 tahun dibawa ke UGD RS karena ditemukan tidak sadar di
akmar kostnya. Dari mulut keluar busa, seluruh badan berkeringat. Menurut keluarga
pasien, di dekat pasien ditemukan racun serangga dan gelas dengan bau racun serangga
yang yang menyengat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 70 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36,9oc, pin point
pupil, dan nafas berbau racun serangga.
Bagaimana mekanisme kerja racun serangga sehingga dapat menyebabkan intoksikasi
pada pasien di atas?
a. Agonis asetilkolin
b. Antagonis asetilkolin
c. Agonis kolinesterase
d. Penghambat asetilkolin
e. Penghambat kolinesterase

7. Seorang perempuan berusia 47 tahun datang ke poliklinik karena nyeri pinggang kanan
sejak 3 jam yang lalu. Keluhan disertai mual dan nyeri saat BAK. Satu hari sebelumnya
pasien mengaku mengonsumsi jengkol sebanyak 1 piring makan. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan nafas berbau jengkol, tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 98 x/menit, frekuensi
napas 20 x/menit, suhu 36,8oc, nyeri ketok costovertebra angle kanan.
Apa antidotum yang paling tepat untuk pasien tersebut? BIKNAT
a. Atropin
b. Nalokson
c. Pralidoxime
d. Natrium thiosulfat
e. Natrium bikarbonat

2016
1. Nn. S, 21 tahun dibawa ke IGD karena ditemukan di kamarnya dalam keadaan tidak sadar
dan mulut mengeluarkan banyak buih. Di dekatnya didapatkan gelas yang sudah kosong.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolens, TD 100/70 mmHg, nadi 62 x/m,
RR 24 x/m, pupil pin point, nafas berbau racun serangga. Tatalaksana yang tepat untuk
pasien ini?
a. Kumbah lambung tidak disarankan karena bersfat korosif.
b. Kumbah lambung disarankan karena sudah lebih dari 10 jam.
c. Suntik atropine sulfat sampai pupil midriasis.
d. Resusitasi dengan koloid.
e. Perubahan posisi lateral decubitus
PEMBAHASAN: Tertera di IT dr. Nelda tentang Keracunan

2. Nn. S, 21 tahun dibawa ke IGD karena ditemukan di kamarnya dalam keadaan tidak sadar
dan mulut mengeluarkan banyak buih. Di dekatnya didapatkan gelas yang sudah kosong.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolens, TD 100/70 mmHg, nadi 62 x/m,
RR 24 x/m, pupil pin point, nafas berbau racun serangga. Kondisi yang terjadi pada Nn. S
adalah akibat.....
a. Racun serangga mengaktifkan sistem syaraf parasimpatis
b. Racun serangga menghambat enzim sitokrom oksidase
c. Racun serangga menimbulkan radikal bebas dan stres oksidatif
d. Racun serangga menekan sistem syaraf parasimpatis
e. Racun serangga bersifat dopaminergic
Jawab:
Organofosfat menimbulkan efek pada serangga, mamalia dan manusia melalui inhibisi
asetilkolinesterase pada saraf.(1,2,3,4,5,6,7)
Fungsi normal asetilkolin esterase adalah hidrolisa dan dengan cara demikian tidak
mengaktifkan asetilkolin. Pengetahuan mekanisme toksisitas memerlukan pengetahuan
lebih dulu aksi kolinergik neurotransmiter yaitu asetilkolin (ACh) . Reseptor muskarinik
dan nikotinikasetilkolin dijumpai pada sistem saraf pusat dan perifer.(1) Pada sistem saraf
perifer, asetilkolin dilepaskan di ganglion otonomik :
1. sinaps preganglion simpatik dan parasimpatik
2. sinaps postgamglion parasimpatik
3. neuromuscular junction pada otot rangka.
IT dr. Nelda-Intoksikasi-slide 25

3. Seorang perempuan berusia 47 tahun datang kepoliklinik karena nyeri pinggang kanan
sejak 3 jam yang lalu. Keluhan disertai mual dan nyeri saat BAK. Satu hari sebelumnya
pasien mengaku mengonsumsi jengkol sebanyak 1 piring makan. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan nafas berbau jengkol, tekanan darah 140/80 mmHg, nadi 98 x/menit, frekuensi
napas 20 x/menit, suhu 36,8oc, nyeri ketok costovertebra angle kanan. Apa antidotum yang
paling tepat untuk pasien tersebut?
a. Atropin
b. Nalokson
c. Pralidoxime
d. Natrium thiosulfate
e. Natrium bikarbonat

4. Seorang laki-laki berusia 35 tahun dibawa ke UGD RS karena ditemukan49 tidak sadar di
kamarnya. Dari mulut keluar busa, seluruh badan berkeringat. Menurut istri pasien, di
dekat pasien ditemukan racun serangga dan gelas dengan bau racun serangga yang yang
menyengat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan darah 100/60
mmHg, nadi 85 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36,9o c, pin point pupil, dan
nafas berbau racun serangga. Apa tatalaksana yang tepat untuk kasus di atas?
a. Nalokson
b. Sulfas atropine  seharusnya sih atrofin sulfat, samaaja kali ya.
c. Natriumbikarbonat
d. Natrium thiosulfat
e. Natrium kromoglika

5. Seorang perempuan berusia 21 tahun dibawa ke UGD RS karena ditemukan tidak sadar di
kamar kostnya. Dari mulut keluar busa, seluruh badan berkeringat. Menurut keluarga
pasien, di dekat pasien ditemukan racun serangga dan gelas dengan bau racun serangga
yang yang menyengat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 70 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36,9o c, pin point
pupil, dan nafas berbau racun serangga. Bagaimana mekanisme kerja racun serangga
sehingga dapat menyebabkan intoksikasi pada pasien di atas?
a. Agonis asetilkolin
b. Antagonis asetilkolin
c. Agonis kolinesterase
d. Penghambat asetilkolin
e. Penghambat kolinesterase
2017
1. Seorang perempuan, 21 tahun, dibawa ke IGD rumah sakit karena ditemukan muntah-
muntah setelah mencoba bunuh diri dengan meminum racun rumput (herbisida), sekitar
12 jam yang lalu. Menurut pengakuan pasien, racun rumput yang diminum sekitar 1 teguk
setelah itu langsung muntah-muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak
lemas, TD 110/60 mmHg, nadi 92 x/m, pernafasan 22 x/m, suhu 37 C, SpO2 98% room
air, nyeri tekan epigastrium ada, lain-lain dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium
dalam batas normal. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, di hari ke 5, mata pasien
tampak kuning, bagian dalam mulut sariawan, nafas sesak, dan buang air kecil sangat
sedikit. Di hari ke 7 perawatan pasien meninggal. Apakah kemungkinan kandungan dari
racun rumput ini yang bersifat toksik pada manusia?
a. Asam klorida
b. Carbamate
c. Fosfat organic
d. Hydrocarbon
e. Paraquate

2. Seorang laki-laki, 27 tahun, dibawa ke IGD rumah sakit sekitar pukul 6 pagi karena
keluhan gelisah dan berdebar-debar. Ia mengaku habis menelan pil ecstasy total
sebanyak 3 buah sejak pukul 11 malam sebelumnya di diskotik, serta mengkonsumsi
minuman beralkohol yang ia tidak ingat berapa banyak jumlah nya. Pemeriksaan fisik
didapatkan kesadaran gelisah, TD 160/90 mmHg, nadi 130 x/m, suhu 37 C, pernafasan 24
x/m, keadaan spesifik lain dalam batas normal. Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien
ini?
a. Antihipertensi betabloker
b. Nalokson
c. Diazepam intravena
d. Isosorbid dinitrate sub lingual
e. Antihipertensi alfabloker

3. Seorang anak dating dengan keluhan kemerahan pada pipi. Anak ini sebelumnya sudah
terdiagnosis alergi susu sapi, dan sering muncul ruam pada kulit yang sering digaruk. Anda
mencurigai reaksi alerginya telah disertai dengan infeksi bacterial sekunder. Keadaan
umum anak tampak baik. Apakah pilihan rute pemberian antibiotika yang tepat pada kasus
ini?
a. Intravena
b. Intraartikular
c. Topikal
d. Oral
e. Intramuskular

4. Seorang perempuan, 55 tahun, dibawa keluarga ke IGD rumah sakit karena mengeluh sakit
pinggang kanan disertai buang air kecil kemerahan bercampur darah sejak 3 jam yang lalu.
Pasien mengaku 1 hari yang lalu makan lalap jengkol sebanyak hampir setengah kilogram.
Pemeriksaan fisik didapatkan sakit sedang, TD 140/90 mmHg, nadi 100 x/m, pernafasan
24 x/m, suhu 36,8 C, skala nyeri 7/10, nafas berbau jengkol, nyeri ketok CVA dextra.
Apakah tatalaksana yang tepat diberikan untuk pasien ini?
a. Natrium bikarbonat
b. Nalokson
c. Natrium klorida
d. Natrium thiosulfate
e. Kalium sianida

5. Seorang perempuan, 19 tahun, ditemukan muntah-muntah di kamar mandi. Di dekatnya


didapati cairan pembersih kotoran keramik lantai yang terbuka dan tumpah sebagian
isinya. Setelah anamnesis, diketahui ia mencoba bunuh diri karena mengetahui kekasihnya
berselingkuh. Apakah pertolongan pertama yang dapat dilakukan untuk perempuan ini
sebelum dibawa ke rumah sakit?
a. Menyuruh minum air banyak-banyak, lalu memintanya untuk memuntahkan kembali
apa yang sudah diminum
b. Terus menyuruhnya untuk memuntahkan apa yang sudah ditelannya tadi
c. Menyuruh minum susu cair sebanyak-banyaknya
d. Memberi antibiotic amoksisilin tablet
e. Menyuruhnya minum air soda
6. Seorang perempuan, 21 tahun, dibawa ke IGD rumah sakit karena ditemukan muntah-
muntah setelah mencoba bunuh diri dengan meminum racun rumput (herbisida), sekitar
12 jam yang lalu. Menurut pengakuan pasien, racun rumput yang diminum sekitar 1 teguk
setelah itu langsung muntah-muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak
lemas, TD 110/60 mmHg, nadi 92 x/m, pernafasan 22 x/m, suhu 37 C, SpO2 98% room
air, nyeri tekan epigastrium ada, lain-lain dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium
dalam batas normal. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, di hari ke 5, mata pasien
tampak kuning, bagian dalam mulut sariawan, nafas sesak, dan buang air kecil sangat
sedikit. Di hari ke 7 perawatan pasien meninggal. Bagaimanakah mekanisme toksisitas
keracunan racun rumput yang dialami pasien ini?
a. Membentuk Kristal intraseluler
b. Pembentukan kompleks senyawa racun-hemoglobin sehingga terjadi desaturasi
c. Sebagai kolinesterase inhibitor
d. Pembentukan radikal bebas dan stress oksidatif
e. Efek sitodestruksi langsung

IT Penyakit infeksi emerging dan re-emerging


2013
1. Seorang anak berusia 7 tahun dibawa ibunya kedokter praktik dengan keluhan demam dan
mengorok. Pada pemeriksaan fisik ditemukan membrane berwarna putih-kelabu yang
melekat erat di seluruh permukaan tonsil dan berdarah saat coba dilepaskan. Pasien belum
pernah divaksinasi. Apakah diagnosis yang paling mungkin untuk pasien ini?
a. tonsilitis viral
b. Vincent’s angina
c. mononucleosis infeksiosa
d. syphilis
e. tonsillitis difteri

2. Seorang anak laki-laki dibawa ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Saat diperiksa
anak tampak sesak, sianosis, terdengar stridor dan terdapat pseudomembran di permukaan
tonsil dan faring serta bullneck. Tatalaksana apakah yang paling tepat untuk kasus di atas?
a. Pemberian oksigen, antibiotik, dan anti diphteria serum
b. Pemberian antibiotik dan anti diphteria serum
c. Pemberian antibiotik, anti diphteria serum, corticosteroid, dan trakeostomi
d. Pemberian oksigen dan anti diphteria serum
e. Pemberian antibiotik, anti diphteria serum, dan trakeostomi
IT UNKNOWN (kayanya emerging infectious)
1. Seorang bayi berusia 6 minggu dirujuk ke RS Mohammad Hoesin dengan keluhan batuk
paroksismal, pada saat akhir batuk, dan telah berlangsung selama 10 hari. Pasien
didiagnosis pertussis. Manakah pernyataan yang paling benar mengenai pertussis?
a. Fase kataral paling infeksius
(sumber: kapsel) Terdapat tiga fase dalam perjalanan penyakit pertusis, yaitu fase kataral,
paroksismal, dan konvalesen. Fase paling infeksius adalah fasekataral dan awal fase
paroksismal (Espinoza, 2015).
https://www.academia.edu/25497290/Pertusis
b. Pemberian antibiotik dapat menyembuhkan penyakit
Macrolide therapy can shorten course if startedearly in catarrhal stage. If started later, will
stilldecrease infectivity and spread of disease. Pemberian antibiotik efektif diberikan pada
fase kataral. Pemberian antibiotik berguna untuk menghambat progresi dari pertusis.
c. Hasil complete blood count menunjukkan leukositosis dengan neutrophil predominan
(Hasil menunjukkan leukositosis dengan limfosit predominan)
d. Vaksin DPT untuk mencegah pertussi dapat diberikan paling cepat pada usia 4 minggu
Vaksin DPT dapat diberikan 3 kali yaitu usia 2,4, dan 6 bulan. Paling cepat diberikan pada
usia 6 minggu.
e. Bordella pertussis merupakan bakteri gram positif dengan kemampuan menghasilkan
toksin
Bordetella pertussis merupakan bakteri gram negatif.

Anda mungkin juga menyukai