Anda di halaman 1dari 1

Sumber Dana Bantuan untuk 20 BUMDes Dipertanyakan, Deni Rahman : Keputusn Bupati

Cacat Hukum

Pemberian bantuan modal usaha sebesar Rp 50 Juta untuk 20 Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) oleh Bupati Lombok Timur dipertanyakan praktisi hukum lantaran dinilai cacat
anggaran dan terkesan tebang pilih dalam penentuan BUMDes penerima bantuan.

LOMBOK TIMUR, Corongrakyat.co.id – Adalah Deni Rahman, SH, salah seorang praktisi
hukum Lombok Timur ini mempertanyakan sumber dana bantuan oleh Bupati Lombok
Timur, HM. Sukiman Azmy.
Pada Corong RAKYAT, Senin (30/12/2020) di Selong ia mengatakan, melalui Keputusan
Bupati Lombok Timur No. 188.45/725/PMD/2020 tentang Pemberian Bantuan Keuangan
Kepada Pemerintah Desa untuk Pelaksanaan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) Tahun Anggaran 2020 perlu disikapi serius.sebab kebijakan ini sangat
diskriminatif dan terbatas hanya kepada 20 BUMDes yang ada di dari ratusan BUMDes yang
di Lombok Timur.
“Sumber anggarannya menjadi menarik untuk dikritisi serius, sebab kuat dugaan kami
sumber dan bantuan tersebut tidak jelas yang dapat menimbulkan konplik dan cacat
anggaran,” tegas Deni.
Lebih jauh lelaki berperawakan atletis itu menjelaskan, ada beberapa sumber anggaran yang
bisa ditelaah secara logis untuk bantuan ini, beberapa sumber anggaran itu antara lain yakni
Dana Tidak Terduga (DTT) dan Dana Insentif Daerah (DID).
Namun demikian, menurut Deny pemberian bantuan untuk 20 BUMDes itu sangat tidak
mungkin jika dialokasikan dari DTT dan DID.
Menurutnya, DTT sangat mustahil dianggarkan untuk kegiatan lain mengigat DTT hanya
diperuntukan khusus pada hal ihwal kedaruratan. Sedangkan DID jika merujuk pada Pasal 5
Ayat 3 Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 19/PMK. 07/2020 Tentang
Penyaluran dan Penggunaan Dana Bagi Hasil (DID), Dana alokasi Umum (DAU), dan Dana
Intensif Daerah (DID) TTahun Anggaran 2020 dalam rangka penanganan Corona Virus
Disase 2019 (COVID-19) hanya dikhusukan pengunaanya pada penanganan dan pencegahan
Covid19.
“Jika mengacu pada PMK No. 87 dan PMK. NO. 114/07 /2020 DID yang diperoleh Kabupaten
Lombok Timur tidak sampai Rp. 100 Juta. Lantas sumber anggaran untuk bantuan dana untu
20 BUMDes itu darimana?,” tegas Deni dengan nada tanya.
Oleh karenanya, lanjut Deni, Bupati Lombok Timur sudah seharusnya lebih transparan dan
mengkaji secara komperhensif terkait sumber dana untuk bantuan 20 BUMDes.
Masih menurut Deni, tidak hanya sumber anggaran yang perlu dikritisi, akan tetapi pra
kebijakan tersebut. Apakah Pemkab sudah melalui proses verifikasi faktual terkait dengan
calon BUMDes penerima bantuan.
Pihaknya menilai sepertinya proses verifikasi tidak dilakukan dengan serius, namun lebih
kepada subyektifitas mengigat Surat Keputusan Bupati Lombok Timur tersebut ada salah
satu Kelurahan tercantum sebagai penerima bantuan BUMDes.
“Jika dihajatkan untuk BUMDes ya harus BUMDes bukan untuk Kelurahan, sebab kalau
untuk Badan Usaha Milik Kelurahan kan BUMKel namanya. Kesalahan ini secara hukum
ketata negaraan dapat mengakibatkan keputusan tersebut cacat demi hukum,” pungkasnya
pula. (CR-Red)

Anda mungkin juga menyukai