Feminisme-Fatima Mernissi
Feminisme-Fatima Mernissi
SEX GENDER
Menjadi Tenaga profesional
BIOLOGIS Kultur/Adat istiadat
Menstruasi,hamil,melahirkan,menyusui Memasak,mencuci,merawat
anak/ortu,mendidik anak,bekerja diluar
rumah
EQUITY = FAIRNESS
(Setara / Seimbang)
Maka dari itu Perempuan mendapatkan jatah 20% di pemilu supaya ada perempuan yang
masuk ke lembaga legislatif
Promblematika Gender
Marjinalisasi ( Peminggiran dari dunia pendidikan,politik,ekonomi,dll )
Burde ( Pemberian beban kerja lebih panjang dan lebih berat )
Subordinasi ( Perempuan tidak penting sekedar pelengkap kepentigan laki laki )
Stereotype ( Pelabelan / penggabungan Negatif )
Violence ( Kekerasan (Fisik maupun Non Fisik) )
INILAH KONDISI REAL PEREMPUAN
Ideologi : Nilai/Apa yang diharapkan, norma/ apa yang harus dilakukan dan kepercayaan.
Patrrarchy : Bentuk organisasi Sosial dimana laki laki mendominasi Perempuan.
Ideologi Patriarkhi : Pandangan yang menempatkan laki laki sebagai superordinat dari
Perempuan,Perempuan dalam ini bersifat subordinat.
Ideologi Patriarkhi melahirkan startifikasi gender yaitu ketimpangan dalam pembagian
kekayaan,kekuasaan dan privelese antara laki laki dan perempuan.
Adanya stratifikasi gender telah mendorong lahirnya gerakan sosial di kalangan kaum
perempuan,yang bertujuan membela dan memperluas hak hak kaum perempuan. Gerakan
ini dinamakan feminisme. Feminisme bermula di Prancis pada abad ke-18 dan kemudian
menyebar ke negara-negara lain dibenua Eropa,Amerika,Afrika dan Asia.
3. Taqwa
Orang yang selalu sadar bahwa allah selalu hadir dalam kehidupannya, hati yang
selalu waspada akan keberadaan tuhan, orang yang senantiasa melaksanakan perintah
allah dan menjauhi larangannya. Orang seperti ini merupakan orang yang tidak akan
melakukan diskriminasi kepada orang lain, apapun dan siapapun. Bila seseorang yang
dianggap bertaqwa namun masih melakukan diskriminasi maka dipertanyakan level
ketaqwaannya.
Perempuan jawa memiliki ciri-ciri ia harus setia kepada laki-laki, rela dimadu, mencintai
suami, terampil dalam pekerjaan perempuan, pandai berdandan dan merawat diri, sedarhana,
pandai melayani kehendak laki-laki, menaruh perhatian terhadap mertua, dan gemar membaca
buku-buku yang berisi nasihat. (ranggawarsita serat candrarini)
Surat yang ditulis oleh R.A. Kartini kepada Ny. Abondanon, Agustus 1900, seorang
perempuan jawa adalah sebutir permata, pendiam, tak bergerak-gerak seperti boneka kayu;
berbicara hanya bila hanya benar-benar perlu dengan sauna berbisisk, sampai semut pun tak
sanggup mendengarnya, berjalan setindak demi setindak seperti siput, tertawa halus tanpa suara,
tanpa membuka bibir, sunggguh buruk nian kalua giginya tampak seperti luwak.
Kagelisahaan R.A. Kartini dalam ketidak berdayaan perempuan, satu-satunya jalan bagi
gadis jawa, terutama bagi kalangan ningrat adalah perkawinan. Perkawinana yang mestinya
merupakan panggilan suci telah menjadi semacam jabatan . jabatan yang harus dikerjakan
dengan syarat-syarat yang merendahkan dan mencemarkan bagi wanita. Seorang gadis harus siap
untuk mengikuti seorang laki-laki yang tidak pefrnah dikenalnya, yang tidak jarang telah
mempunyai istri dan anak.
Dalam surat yang ditulis oleh R.A. Kartini kepada N. VanKol. 19 Agustus 1901 “saya putus
asa, dengan rasa pedih-pedih saya punter-puntir tangan saya menjadi satu. Sebagai manusia saya
merasa seorang diri tidak mampu melawan kejahatan berukuran raksasa itu, san yang aduh,
alanhgkah kejamnya! Dilindungi! Oleh ajaran islam dan dihidupi oleh kebodohan perempuan ;
korbannya! Aduh! Saat aku membayangkan mungkin suatu nasib ajan menimpakan saya, suatu
siksaan yang kejam yang bernama poligami itu! ‘saya tidak mau’ mulutku menjerit, hatiku
menggemakan jeritan itu beribuan kali…”
Kritik agama dalam masalah poligami dalam surat R.A. Kartini kepada Nona Stella Z, 1900
“ Alloh menjadikan perempuan jadi teman laki-laki, dan tujuan hidupnya ialah bersuami. Benar
tidak tersangkal dan dengan senang hati aku mengakui bahwa Bahagia perempuan yang
sebenarnya… hidup bersama dengan rlaki=laki dengan damai dan selarasa! Tapi betapakah
mungkin hidup bersama dengan damai dan selaras, bila aturan kawin kami demikian… tiap-tiap
orang perempuan yang kawin dalam dunia pergaulan hidup kami tahu, bahwa bukan hanya dia
saja akan tetap jadi istri suaminya, dan bahwa besok lusa suaminya itu boleh membawa
perempuan lain jadi teman pulang kerumah; menurut hokum islam perempuan itu istrinya yang
sah juga.
“Agama memang menjauhkan kita dari dosa tapi, berapa banyak dosa yang kita
lakukan atas nama agama?” R.A. Kartini
“Ya Tuhan, kadang-kadang saya berharap, alangkah baiknya jika tidak pernah ada
agama. Sebab agama yang seharusnya justru mempersatukan semua umat manusia, sejak
berabad abad menjadi pangkal perselisihan dan perpecahan, pangkal pertumpahan darah
yang sangat mengerikan. Orang-orang seibu sebapa ancam-mengancam berhadap-
hadapan Karena berlainan cara mengabdi kepada Tuhan yang Esa dan Tuhan yang sama”
Tuhan sama tapi sering terjadi perselisihan
Kartini mengingatkan kepada kyia shaleh, kemudian ia menulis tafsir dalam bahasa jawa
pegon. Namun hanya sampai juz 13. Kemudian ia meninggal
Ajaran islam itu luar biasa, uamatnya yang kurang beres. Dalam menafsirkan sesuai
kepentinngan sendiri
Beliau juga mengkritisi barat
KRITIK BARAT
Orang-orang Belanda itu menertawai dan mengejek kebodohan kami, tapi kami berusaha
untuk maju, kemudian mereka mengambil sikap menantang kami. Aduhai betapa banyaknya
duka cita dahulu semasa masih kanak-kanak di sekolah, para guru kami dan banyak diantara
kawan-kawan sekolah kami mengambil sikap permusuhan terhadap kami...kebanyakan guru
tidak rela memberikan angka tertinggi pada anak Jawa, sekalipun si murid berhak menerimanya.
Kerap kali aku bertemu dengan orang kulit putih yang sekali-sekali bukan bodoh, malahan
bangsawan pikiran, tetapi angkuhnya bukan main, tidak tertahan. Hal itu menyakiti hatiku bukan
main. Dan terlalu banyak orang merasa bahwa kami orang Jawa sebenarnya bukanlah manusia.
Bagaimana orang belanda hendak kami kasih sayangi apabila kami diperlakukan demikian?
Cinta membangkitkan balasan cinta, tetapi penghinaan selama-lamanya tak akan menghidupkan
rasa cinta
"Saya tahu jalan yang hendak saya tempuh itu sukar, banyak duri dan onaknya,
dan lubang-lubangnya; jalan itu berbatu-batu, berlekuk-lekuk, licin jalan itu. Belum
dirintis! Dan meskipun saya tidak beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di
tengah jalan, saya akan mati dengan bahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya
turut membantu membuka jalan menuju ke tempat perempuan bumiputra merdeka dan
berdiri sendiri."
Surat Kartini kepada Ny. Abendanon-oktober 1900
3. OPTIMISME
"Suatu perobahan dalam seluruh masyarakat pribumi pasti akan datang. Titik
tolaknya telah ditakdirkan. Hanya.....kapan? itulah pertanyaan yang besar. Kita tidak
dapat mempercepat saat meletusnya revolusi. Sungguh aneh bahwa di pelosok daerah
pedalaman yang terpencil ini mengendap pikiran-pikiran memberontak itu. Teman-teman
kami disini mengatakan, sebaiknya kami tidur saja dahulu barang 100 tahun-kalau kami
bangun kembali, akan kami temukan tanah Jawa sebagai yang kami inginkan."
# Cara untuk menaikan level seorang wanita agar setara dengan laki-laki
1. Pendidikan :
SOLUSI: PENDIDIKAN
"Pemerintah tiada akan sanggup menyediakan nasi di piring bagi segala orang
Jawa, akan dimakannya, tetapi pemerintah dapat memberikan daya upaya, supaya orang
Jawa itu dapat mencapai tempat makanan itu. Daya upaya itu ialah pengajaran."
-Surat Kepada Stella Zeehandeler, 12 Januari 1900
...memberi kesempatan kepada anak bangsa Jawa laki-laki dan perempuan untuk mencari
kepandaian agar mereka mampu membawa tanah air dan bangsanya kearah
perkembangan jiwa, kearah kecerdasan pikiran serta kemakmuran dan kesejahteraan...."
a. PENDIDIKAN PEREMPUAN
• "Karena saya yakin sedalam-dalamnya bahwa wanita dapat memberi pengaruh kepada
masyarakat, maka tidak ada yang lebih saya inginkan daripada menjadi guru, agar supaya
kelak dapat mendidik gadis-gadis dari para pejabat tinggi kita.
▪ O, saya ingin sekali menuntun anak-anak itu, membentuk wataknya, mengembangkan
otaknya yang muda, membina mereka menjadi wanita-wanita dari hari depan, supaya
mereka kelak dapat meneruskan segala yang baik itu. Bagi masyarakat kita pasti akan
membahagiakan, bilamana wanita-wanitanya mendapat pendidikan yang baik."
Surat Kartini kepana Nona Van Kool
Majunya seorang wanita bukan kalahnya laki-laki. Kata orang jawa Wanita (wani di
tata). Dalam hidup tidak hanya orang yang “mampu nata”, dunia juga perlu orang yang “bisa
ditata”. Sebagus apa pemimpin kalau tidak ada wanitanya, itu selesai ngga akan beres. Maka
atribut wanita tidak perlu disesali. Itu seuah penhormatan. Tirulah karakter feminisnya
perempuan.
Perempuan di didik maka separuh peradaban dunia kan maju. Oleh karena itu apabila wanita dan
laki-laki dan wanita maju bersama maka peradaban dunia akan maju seutuhnya.
Ibu adalah guru pertama generasi yang akan datang, pendidikan dari ibu merupakan
sebuah fondasi. Seorang ibu juga harus berkualitas, ibu yang berkualitas akan
menumbuhkan generasi yang berkualitas. Apabila seorang wanita ditindas, dipinggirkan,
diskriminasi, dikalahkan, disingkirkan, sehingga membuat mereka menjadi lemah dan
merasa tersingkir, maka jangan sesali bahwa generasi yang akan datang itu generasi yang
lemah dan tersingkirkan. Hal itu bisa terjadi karena ibu nya yang sebagai pendidik pertama,
yang memegang dia pertama, itu lemah. Seorang ibu harus kuat dan paling kuat, karena
ialah yang membangun generasi yang akan datang.
c. PENDIDIKAN KARAKTER
“Pendidik ialah mendidik budi dan jiwa, kewajiban seorang pendidik belumah selesai jika ia
hanya baru mencerdaskan pikiran saja; bahwa tau adat dan bahasa serta cerdas, pikiran
belumlah lagi jaminan orang hidup susila dan mempunyai budi pekerti…”
Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, seorang pendidik juga harus mendidik budi
pekertinya, tidak hanya dari ilmu pengetahuannya. Karakter ini kunci untuk melahirkan generasi
yang sempurna. Generasi yang sempurna terbangun apabila memiliki nilai moral atau budi
pekerti yang bagus dan diimbangi dengan intelektual yang mumpuni.
Seorang individu harus mandiri, karena nantinya setiap dituntut untuk melakukan tanggung
jawabnya sendiri. Walaupun setiap manusia merupakan makhluk social, namun setiap individu
juga harus bisa mandiri. Kemandirian ini yang akan menuntun individu menemukan jati dirinya.
Setiap individu mempunyai pilihannya sendiri, seorang individu tidak bisa hanya mengukuti
jalan dari individu lainnya.
Antara laki-laki dan wanita memiliki hak yang sama dalam mmemilih jalan mereka. Tidak
boleh ada yang melarang ataupun menyalahkan pilihan mereka. Tidak hanya laki-laki yang
berhak bebas memilih jalannya, seorang wanita juga bisa berpikir sendiri, mereka akan memilih
apa dan lebih tau apa yang baik untuknya. Pada dasarnya laki-laki dan wanita itu sama, setara,
haknya sama, segala konstruk yang membangun perbedan gender itu hanya sebuah kesepakatan.
“Banyak hal yang bisa menjatuhkan mu, tapi hal yang benar-benar menjatuhkanmu
adalah sikapmu sendiri”
- habis gelap, terbitlah terang
4. Feminisme dalam Perspektif Nawal El Sa’adawi
Novita Nur H
Kegelisahan perempuan.
Nawal ketika keluar dari penjara beliau berkata : "ada dua rute yang bisa saya ambil, saya
bisa menjadi salah satu dari mereka dengan menjadi budak penguasa sehingga dapat memperoleh
keamanan , kemakmuran, hadiah , dinamis "penulis besar" Dan saya dapat melihat foto saya di
koran dandi televisi. Atau saya bisa melanjutkan jalan yang sulit , salah satu yang telah
membawa ke penjara.Bahaya telah manjadi bagian dari hidup saya sejak saya mengambil pena
dan menulis. "
Resiko apapun tidak masalah yang penting yang dilakukan benar , hasilnya seperti apa
dampaknya seperti apa tidak usah di pikir yang penting kita berada jalur yang baik. Kalo dalam
islam dilihat dalam sumber perbuatan. Jika terdapat dua jalur pilihlah jalur yang baik walaupun
hasil, efek dan dampaknya sering kali tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Asumsi Besar Nawal
"I Believe in freedom , justice , dignitydignity and Aquality between all poeples.
Regardless of gender , class, race, religion, colour or any other differences between poeple. "
Aku percaya pada kebebasan, keadilan, martabat manusia baik itu laki-laki maupun itu
perempuan dan kesetaraan manusia . Tanpa melihat gender , kelas, raagama, agama, warna kulit
dan semua perbedaan antar manusia.
Nilai penting dari perempuan
"Women are half the society . You cannot have a revolution without women. You cannot have
democracy without women. You cannot have equality without women. You can't have
anything without women".
Perempuan itu kan manusia , bagian dari hidup kita yang jumlahnya mungkin
setengahnya ataupun lebih banyak dari laki-laki. Tidak bisa bikin revolusi tanpa adanya
perempuan , tidak bisa mewujudkan demokrasi tanpa adanya perempuan, tidak akan ada lahir
keadilan ketika perempuan tidak di libatkan.
Pendidikan akan hancur ketika perempuan tidak ikut melibatkan diri . Perempuan
setengah masyarakat tanpa adanya perempuan hanya dapat 50 persennya saja. Apapun cita-cita
sosial kita negara yang maju adil dan beradab itu tidak mungkin tanpa melibatkan adanya
perempuan.
Problem hari ini: Gender Inequality
Power and Male Hegemoni
•laki -laki memiliki akses lebih besar menuju :
Cultural prestige (menuju kehormatan sosial)
Political authority
Corporate power (urusan bisnis)
Wealth
Material Comforts
Hegemoni itu mendapat legitimasi dari edeologi sosial politik budaya maupun agama
Agen-agen sosialisasi:
Orang tua dan keluarga : perlakuan, baju, mainan , etiket
Cara bagaimana orang tua memperlakukan dan mendidik anaknya. Karena perempuan
lebih ketat dalam dididik.
Kelompok : tekanan untuk mengikuti aturan /perilaku tertentu
Agama
Media dan bahasa
Ekspresi :polisi wanita, jurnalis perempuan
Education
Budaya :feminine mystique masculine mystique