Anda di halaman 1dari 2

Nama : M.

Ramli Kartian
NIM : 08041381823055
Dosen Pengampu : Dr. Elisa Nurnawati, M.Si
Tugas : Bioteknologi

Stem Sel atau Sel Punca

Sel punca atau stem sel, pada dasarnya merupakan sel yang secara alami
taerdapat di dalam tubuh seuatu organisme individu, yang akan dilepaskan menuju
organ yang sedang mengalami kerusakan dan kemudian akan diperbaikinya. Hal
semacam ini akan terjadi karena sifat dari sel punca yang masih mempunyai fungsi dan
karak teristik tertentu secara khusus, dan juga memliki potensi yang mana sel ini dapat
memperbanyak diri sehingga dapat berkembang menjadi sel yang identik dengan sel
asalnya, mengikuti sinyal biologis yang diterimanya.
Dalam pengaplikasian metode sel punca di ruang lingkup kedokteran. Dapat
menjadi dua garis besar, yaitu autotransplantasi dan allotranspalantasi. Dan kedua
metode ini dibedakan berdasarnkan pendonornya. Pada metode autotranplatasi donor
dan respien berasal dari orang yang sama, sadangkan allotransplantasi donor dan
resepiennya adalah orang yang berbeda. Tetapi dengan semakin berkembangnya
teknologi, maka muncul metode xenotranplantasi yang mana antara donor dan resepien
adalah spesies yang berbeda.
Autotranplantasi merupkan sebuah metode yang paling sering digunkan saat ini.
Hal ini terjadi akibat sel punca yang didonorkan tidak perlu melakukan penyersuaian,
serta tidak akan mengalami proses penolakan dari kekebalan tubuh resepien. Sumber
sel punca dalam metode ini beasal dari darah tepi, darah tali pusar, dan sumsum tulang
belakang. Untuk mekanisme kerjanya sel punca yang berlokasi di jaringa tubuh lainnya
dapat, seperti di sumsum tulang pada suatu individu dapat berpindah menuju sirkulasi
darah. Dengan demikian proses pengumpulan sel punca dari darah tepi merupakan
teknik yang paling sering dipakai saat ini karena relatif aman dan nyaman.
Allotranplantasi seperti yang telah digambarkan di atas, pengaplikasian metode
ini terjadi misalnya ada pasien yang mengalami luka bakar yang luas terjadi di
permukaan pasien, atau seorang manula yang mengalami penyakit sistemik. Dalam
kondisi tersebut untuk melakukan pengumpulan sel akan sangat sulit. Pada metode ini
sel punca yang didapat dari donor lain, berkemungkinan akan mengalami penolakan
yang beasal dari sistem kekebalan resepien. Upaya yang diambil dalam menangani
masalah ini yaitu dengan menggukan immunosupresan, yang mana hal ini mendorong
para ahlio untuk terus mengembangkan metode ini sebagai upaya untuk penyimpanan
sel punca bagi resepien lain dikemudian hari.
Xenotranplantasi dimana sebuah teknik transplantasi yang saat ini belum
diterima oleh seluruh kalangan orang di dunia. Munculnya teknik ini dilatar belakangi
oleh kebutuhan sel punca yang semakin meningkat belakangan ini. Kelebihan lain yang
didapat dari penerapan sistem sel ini yaitu berupa kulaitas dari sel punca yang
dihasilkan dapat diatur sedemikian rupa. Sedangkan permasalahan yang akan dijumpai
kabanyakan merupakan masalah etik, prosedur penggunaan hewan, validitas prosedur
teknis, dan rasa ketidak mauanya pasien menerima sel punca dari hewan.
Kelebihan dan kekurangan dari penggunaan metode stem sel adalah sebagai
berikut. Keunggulan dari pemanfaat metode stem sel dalam lingkup kedokteran, yaitu
sebagai penemuyan dan pengembagan obat baru, yang mana hal ini dilakukan sebagai
media untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan tubuh. Serta mengetahui
bagaimana mekanisme perkembangan sel kankerm dan sebaginya. Untuk dampak
negatif yang dialam oleh pasien yang menerima akan mengalami tumorigenik yang
mana artinya jika mana adanya kontaminasi akan berpotensi menjadi kanker.
Sementara itu permasalah yang akan menjadi persoalan utama bagi peneliti yang
malakukan hal ini, yaitu akan sering ditemui merupakan masalah etik, terlebih dalam
penggunaan sistem stem sel pada speseies oranisme yang berbeda.

Bahan Referensi

Mardani, Y., Agus K. 2012. Penggunaan Srtem Sel dalam Ilmu bidang Kedokteran.
Jurnal pendidikan biologi. 1(2): 1-2.
Roselin, I. 2015. Peranan Sel Punca dalam Penanganan Luka Kronis. Jurnal CDK.
42(7): 538.
Sandra, F., Harry M., Nurul A., Caroline S., dan Boenjamin S. 2008. Potensi Terapi Sel
Punca dalam Dunia Kedokteran dan Permasalahannya. Jurnal kesehatan
masyarakat. 8(1): 95-96.

Anda mungkin juga menyukai