Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

ETIKA PROFESI DESAIN

NAMA : FATIA RAMADANIA


NIM : 122101115

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS SENI DAN REKAYASA
UNIVERSITAS PARAMADINA
GASAL 2022/2023
Bisnis dalam entitas profesi desain selalu menghadirkan para pemangku kepentingan (Stake Holder),
secara sederhana, ada penawaran dan permintaan dalam skema bisnis yang berkembang menjadi
pemberi layanan atau penghasil produk barang atau layanan, pembeli produk atau konsumen,
pemerintah sebagai pengatur regulasi dan pajak, dan komnuitas entitas profesi sebagai pengawas yang
berfungis di swilayah pemeberi masukan akan kebijakan.

Berikut ini soal UTS yang berhubungan daengan para pemangku kepentingan

1. Tuliskan perbedaaan mendasar antara CV dan PT dalam hal penyertaan modal ?


2. Tuliskan persamaan dan perbedaan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), Ormas (Organisasi
Masyarakat), Yayasan (Foundation), LKS (Lembaga Kesejahteraan Sosial), Komunitas (Club) dan
Paguyuban?
3. Menurut pendapat anda apa isu yang penting dalam kaidah etik yang sepatutnya dilakukan
desainer dalam proses membuat logo di kasus Ayam Geprek Bensu ?
4. Menurut pendapat anda apa isu yang penting dalam kaidah etik yang sepatutnya dilakukan
pemilik usaha dalam proses penggunaan logo di kasus Grand Indonesia ?
5. Menurut pendapat anda apa isu penting dalam kaidah etik yang sepatutnya dilakukan
pemegang regulasi dalam hal ini pemerintah dan saran ikatan profesi desain untuk mengatur
penggunaan domain visual tokoh kartun ‘Popeye’ ?

JAWABAN:

1. Jika CV merupakan suatu persekutuan yang terdiri dari beberapa orang yang berusaha dan
beberapa orang yang hanya menyerahkan modal saja. Dalam CV terdapat sekutu aktif dan
sekutu pasif, sekutu aktif adalah mereka yang menjalankan badan usaha dan bertanggunng
jawab penuh atas segala utang piutang badan usaha. Dan sekutu pasif adalah mereka yang
menyerahkan modal saja Sedangkan PT (Perseroan Terbatas) adalah badan usaha yang
modalnya berupa saham – saham, para pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas
modal yang diserahkan. PT merupakan badan hukum yang memiliki kekayaan sendiri, sehingga
hutang piutanng PT tidak ditanggung oleh pemilik saham.
2. Jika LSM, LKS, Paguyuban, Komunitas, dan Ormas, sama-sama merupakan perkumpuolan bukan
berbadan hukum, pendiriannya sangatlah mudah, karena cukup didirikan oleh beberapa orang
saja, dan tujuan serta susunan pengurus perkumpulannya juga tidak ada ketentuan khususnya,
bisa diatur dan dibuat sendiri oleh para pendiri. [ sumber artikel;
https://irmadevita.com/2012/perkumpulan-himpunanikatanlsmpaguyubanormas/ ] Sedangkan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan dipertemukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.
3. Sebagai seorang desainer logo brand tidak seharusnya meniru logo yang sudah ada, karena ini
termasuk ke dalam plagiarisme, dalam kasus agam geprek bensu pada keputusan Pengadilan
Niaga No. 57/Pdt.Sus-Merek/2019/PN Jakarta Pusat tanggal 13 Januari 2020 menyatakan
menolak gugatan Ruben Onsu sebagai pemilik Geprek Bensu dan menyatakan bahwa PT Ayam
Geprek Benny Sujono sebagai pemilik yang sah atas Merek I Am Geprek Bensu berdasarkan
Pasal 1 angka 5 jo. Pasal 21 ayat (2) huruf a UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis sebagai dasar aturan penyelesaian sengketa Hak Kekayaan Intelektual di bidang
Merek. serta Pasal 40 huruf f Undangundang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta serta
diatur juga dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Geografis. Logo mendapatkan perlindungan hukum berdasarkan Undang-undang yang mengatur
logo yaitu Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang menytakan bahwa
untuk mencegah tetjadinya pembajakan logo ada baiknya logo di daftarkan sebagai ciptaan yang
nantinya dapat dijaikan alat bukti jika terjadi sengketa dikemudian hari, dan berdasarkan Pasal 1
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis, apabila diketahui
terdapat tindakan pembajakan logo pelaku dapat dikenakan pidana penjara paling lama lima
tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp2.000.000.000,-.

4. Grad indonesia telah melanggar hak cipta karena menggunakan sketsa tugu selamat datang
menjadi logo tanpa izin, pemilik usaha harus menerima sangsi membayar ganti rugi Rp 1 miliar
kepada ahli waris Henk Ngantung selaku pemegang hak cipta Tugu Selamat Datang.
Hal itu sesuai Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia cq
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Nomor HKI.2-KI.01.01-193 tertanggal 25 Oktober 2019
tentang percatatan pengalihan hak atas ciptaan tercatat nomor 46190 .

[Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Langgar Hak Cipta Tugu Selamat Datang,
Grand Indonesia Dihukum Bayar Ganti Rugi Rp 1 Miliar", Klik untuk
baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/20/16223941/langgar-hak-cipta-tugu-
selamat-datang-grand-indonesia-dihukum-bayar-ganti?page=all.
Penulis;Ihsanuddin
Editor : Nursita Sari]

5. Banyak franchise lokal yang menggunakan nama-nama tokoh kartun luar negeri seperti Popeye
yang dijadikan merek makanan/restoran mereka. Tokoh kartun seperti Popeye  sudah dikenal
sejak lama dalam film kartun Popeye the Sailor. Sebagai hasil karya seni berupa film, tokoh
kartun ini mendapat perlindungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta (“UUHC”).

Anda mungkin juga menyukai