Anda di halaman 1dari 9

Apa saja penyakit-penyakit yang memiliki gejala gatal dan kemerahan pada kulit ?

A. Dermatosis eritroskuamosa
1) Psoroasis

Gambar . Psoriasis
Sumber: (Dwinindiya, 2015)

Psoriasis adalah penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar genetik yang kuat
dengan karakteristik perubahan pertumbuhan dan diferensiasi sel epidermis disertai
manifestasi vaskuler, juga diduga adanya pengaruh sistem saraf. Patogenesis psoriasis
digambarkan dengan gangguan biokimiawi, dan imunologik yang menerbitkan berbagai
mediator perusak mekanisme fisiologis kulit dan memengaruhi gambaran klinis.
Umumnya lesi berupa plak eritematosa berskuama berlapis berwama putih keperakan
dengan batas yang tegas. Letaknya dapat terlokalisir, misalnya pada siku, lutut atau
kulit kepala (skalp) atau menyerang hampir 100% luas tubuhnya.

2) Parapsoriasis

Gambar . Parapsoriasis
Sumber: ( Sukmawati,2021)
Parapsoriasis merupakan penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, pada
umumnya tanpa keluhan , kelainan kulit terutama terdiri atas eritema dan skuama,
berkembang perlahan dan perjalanan kronik.

 Parapsoriasis Gutata

Gambar . Psoriasis Gutata


Sumber: ( Sukmawati,2021)

Ruam terdiri atas papul milier serta reticular, eritema dan skuama, dapat
hemoragik kadang – kadang berkonfluensi, dan umumnya simetrik.

 Parapsoriasis Variegata

Gambar 50. Parapsoriasis Variegata


Sumber: ( Sukmawati,2021)

Kelainan terdapat pada badan, bahu, dan tungkai, bentuknya seperti kulit zebra,
terdiri tas skuama dan eritema yang bergaris – garis.
 Parapsoriasis en plaque

Gambar. Parapsoriasis en plaque


Sumber: ( Sukmawati,2021)

Tempat predileksi pada badan dan ekstremitas. Kelainan kulit berupa bercak
eritematosa, permukaan datar, bulat, atau lonjong, diameter 2,5 cm dengan sedikit
skuama berwarna merah jambu, cokelat atau agak kuning. Bentuk ini sering
berkembang menjadi mikosis fungoides.

3) Ptiriasis Rosea

Gambar . Ptiriasis Rosea


Sumber: ( Sukmawati,2021)
Pitiriasis rosea ialah erupsi kulit akut yang sembuh sendiri, dimulai dengan
sebuah lesi inisial berbentuk eritema dan skuama halus. Kemudian disusul oleh lesi-lesi
yang lebih kecil di badan, lengan, dan tungkai atas yang tersusun sesuai dengan lipatan
kulit dan biasanya menyembuh dalam waktu 3-8 minggu.
4) Eritroderma

Gambar . Eritroderma
Sumber: ( Sukmawati,2021)
Eritroderma ialah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya eritema universalis
(90%-100%), biasanya disertai skuama. Bila eritemanya antara 50%-90% kami
menamainya pre-eritroderma. Pada definisi tersebut yang mutlak harus ada ialah
eritema, sedangkan skuama tidak selalu terdapat, misalnya pada eritroderma karena
alergi obat sistemik, pada mulanya tidak disertai skuama, baru kemudian pada stadium
penyembuhan timbul skuama. Pada eritroderma yang kronik, eritema tidak begitu jelas,
karena bercampur dengan hiperpigmentasi.
5) Dermatitis Seboroik

Gambar . Dermatitis seboroik


Sumber: ( Sukmawati,2021)
Dermatitis seboroik adalah kelainan kulit papuloskuamosa. dengan predileksi di
daerah kaya kelenjar sebasea, skalp, wajah dan badan. Dermatitis ini dikaitkan dengan
malasesia, terjadi gangguan imunologis mengikuti kelembaban lingkungan, perubahan
cuaca, ataupun trauma, dengan penyebaran lesi dimulai dari derajat ringan , misalnya
ketombe sampai dengan bentuk eritroderma.

B. Dermatitis

1) Dermatitis Atopik (DA)

Gambar . Dermatitis Atopik


Sumber: ( Sukmawati,2021)
Dermatitis atopik (DA) merupakan peradangan kulit yang bersifat kronis
berulang, disertai rasa gatal, timbul pada tempat predileksi tertentu dan berhubungan
dengan penyakit atopi lainnya, misalnya rinitis alergi dan asma bronkial. Kelainan dapat
terjadi pada semua usia, merupakan salah satu penyakit tersering pada bayi dan anak,
sebanyak 45% terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan. Terdapat 2 bentuk DA, yaitu
ekstrinsik dan intrinsik. Bentuk ekstrinsik didapatkan pada 70-80% pasien DA. Pada
bentuk ini terjadi sensitisasi terhadap alergen lingkungan disertai serum IgE yang
meningkat.
2) Dermatitis Kontak Alergik (DKA)
Gambar . Dermatitis kontak alergik
Sumber: ( Sukmawati,2021)
Dermatitis kontak alergi merupakan reaksi imunologis yang cenderung
melibatkan kulit sekitarnya dan dapat menyebar pada area sekitarnya, disebabkan
terpaparnya kulit dengan bahan yang bersifat alergen. Pada yang kronis terlihat kulit
kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas.

3) Dermatitis Kontak Iritan (DKI)

Gamabar . Dermatitis kontak iritan


Sumber: ( Sukmawati,2021)
Dermatitis kontak iritan adalah jenis dermatitis yang berupa efek sitotosik lokal
langsung dari bahan iritan pada sel-sel epidermis, dengan respon peradangan pada
dermis. Daerah yang paling sering terkena adalah tangan dan pada individu atopik
menderita gejala yang lebih berat. Secara definisi bahan iritan kulit adalah bahan yang
menyebabkan kerusakan secara langsung pada kulit tanpa proses sensitisasi.
C. Tinea Korporis

Gambar . Tinea Korporis


Sumber: ( Sukmawati,2021)
Tinea korporis merupakan dermatofitosis pada kulit tubuh tidak berambut (glabrous
skin). Kelainan yang dilihat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong, berbatas tegas
terdiri atas eritema, skuama, kadang- kadang dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah
tengahnya biasanya lebih tenang. Kadang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat
garukan. Lesi-lesi pada umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain.
Kelainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi-lesi dengan pinggir yang polisiklik, karena
beberapa lesi kulit yang menjadi satu.

D. Liken Planus

Gambar 59. Liken Planus (rash)


Sumber: ( Sukmawati,2021)
Liken planus merupakan suatu penyakit inflamasi kronik yang mengenai kulit, membran
mukosa, kuku, dan rambut, sering dijumpai dan terasa gatal. Gambaran liken planus
menyerupai gambaran scurvy dengan garis halus dan kering, ditandai dengan papul datar
yang gatal berbentuk poligonal dan berwama eritematosa sampai violaseus.
E. Scabies

Gambar . Scabies
Sumber: ( Sukmawati,2021)
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabiel var, hominis, dan produknya (Der Ber 1971 ). Ditandai gatal malam
hari, mengenai sekelompok orang, dengan tempat predileksi di lipatan kulit yang tipis,
hangat, dan lembab. Gejala klinis dapat terlihat polimorfi tersebar di seluruh badan.

F. Rosasea

Gambar . Rosacea
Sumber: ( Sukmawati,2021)
Rosasea adalah penyakit kulit kronis pada daerah sentral wajah (yang
menonjol/cembung) yang ditandai dengan kemerahan pada kulit dan telangiektasi disertai
episode peradangan yang memunculkan erupsi papul, pustul dan edema.
G. Herpes Zoster

Gambar 62. Herpes zoster


Sumber: ( Sukmawati,2021)
Herpes zoster atau shingles adalah penyakit neurokutan dengan manifestasi erupsi
vesikular berkelompok dengan dasar eritematosa disertai nyeri radikular unilateral yang
umumnya terbatas di satu dermatom. Herpes Zoster dapat dimulai dengan timbulnya gejala
prodromal berupa sensasi abnormal atau nyeri otot lokal, nyeri tulang, pegal, parestesia
sepanjang dermatom, gatal, rasa terbakar dari ringan sampai berat.

Sumber:

Harlim, Ago. 2016. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin Penyakit Alergi Kulit.
Jakarta: FK UKI.
Yuliastuti, D. Psoriasis. Depok. Vol. 42 no.12. Tahun 2015: 901-906

Anda mungkin juga menyukai