Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ety Rubiyeti MS

NPM : 220110013

UTS : ASKEB FISIOLOGIS

Analisa terhadap laporan kasus asuhan kebidanan persalinan normal pada ny.r

di pmb bidan nowo punggur lampung tengah tahun 2022

Pada studi kasus Ny. R dengan G1 P0 A0, usia kehamilan 39 minggu 5 hari.

Hal ini sesuai dengan teori persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang

dilakukan secara spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian

selama proses persalinan, bayi dilahirkan spontan dengan presentasi belakang kepala

pada usia kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap (Elisabeth dkk, 2016).

Pasien mengatakan perutnya kenceng-kenceng dan keluar lendir bercampur darah

serta dilakukan pemeriksaan dalam sudah ada pembukaan dan penipisan serviks. Hal

ini sesuai dengan teori tanda-tanda persalinan menurut Elisabeth, 2016 yaitu adanya

kontraksi uterus, keluar lendir bercampur darah (Blood slym) dan adanya pembukaan

dan penipisan serviks.

- Kala 1 normal pada lembar partograp di dapat tidak melewati garis waspada

Dari hasil pemeriksaan dalam, didapatkan vulva vagina tidak ada kelainan,

pembukaan seviks 7 cm, portio tipis lunak, ketuban positif, posisi kepala di hodge

III, hal ini sesuai dengan teori tahapan persalinan pada kala 1 fase aktif yaitu

(pembukaan serviks 4-10 cm) dan normalnya fase aktif berlangsung selama 6 jam.

Setelah 2 jam kemudian, dilakukan pemeriksaan dalam kembali didapatkan hasil

pembukaan 10 cm, ketuban pecah spontan jernih. Menurut teori tahapan

persalinan Ny. R mengalami Periode dilatasi maksimal yang berlangsung selama


2 jam, pembukaan berlangsung cepat dari 4 cm menjadi 9 cm dan Periode

deselerasi berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap.

(Elishabeth, 2016)

- Kala II normal proses persalinan tidak lebih dari 2 jam.

Pada pukul 15:15 WIB Ny.R mengatakan ada rasa ingin meneran seperti BAB,

setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan pembukaan lengkap 10 cm lalu pasien

dipimpin meneran. Pada pukul 15:45 WIB bayi lahir spontan, segera menangis,

gerakan aktif, warna kulit kemerahan.Hal ini sesuai dengan teori Kala II

persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir

dengan lahirnya bayi. Kala II pada primipira berlangsung selama 2 jam dan pada

multipara 1 jam.

Pada pukul 15:45 WIB bayi lahir spontan, segera menangis, gerkan aktif warna

kulit kemerahan dan berat badan bayi 3.200 gram, panjang bayi 50 cm jenis

kelamin perempuan . Hal ini sesuai dengan teori bayi baru lahir menurut Jenny

(2013, h.150) dikatakan bayi baru lahir normal jika berat bayi 2500-4000 gram,

Panjang bayi 50 cm-51cm.

- Kala III normal plasenta lahir lengkap.

Setelah bayi lahir dilakukan manajemen aktif kala III yaitu dengan menyuntikan

10 IU oksitosin secara IM dipaha kanan, kemudian terdapat perubahan bentuk

uterus, tali pusat memanjang dan adanya semburan darah. Hal ini sesuai dengan

teori tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu terjadi perubahan bentuk uterus dan

tinggi fundus uteri , tali pusat memanjang atau terjulur keluar melalui vagina/

vulva danadanya semburan darah secara tiba–tiba. (Elishabeth,2016). 10 menit

kemudian plasenta lahir spontan kotiledon lengkap, selaput plasenta tidak ada

robekan, sesuai dengan teori kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan
berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses biasanya

berlangsung dalam 6 menit - 15 menit setelah bayi lahir. Segera setelah plasenta

lahir dilakukan masase uterus selama 15 kali selama 15 detik dan uterus

berkontraksi dengan baik, teraba keras dan globuler. Pengeluaran darah kurang

lebih 150 cc, Perdarahan dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 500 cc.

Kala IV normal fundus uteri berkontraksi dan tidak terjadi perdarahan

Hal ini sesuai dengan teori kala IV persalinan yaitu Kala IV (kala pengawasan).

Kala IV dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah proses

tersebut. Pemantauan dan evaluasi lanjut pada kala IV , Tanda vital, Kontraksi

uterus, Lochea, Kandung kemih, Perineum, Perkiraan darah yang hilang.

Maka dapat disimpulkan :

1. Pengkajian pada kasus persalinan data subjektif dan objektif tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

2. Proses persalinan yang dialami Ny.R sesuai dengan teori yang sudah ada dan

semua dalam batas normal.

3. Antisipasi yang dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter untuk mengetahui

lebih lanjut keadaan ibu dan bayi

4. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat yaitu

memberikan penyuluhan tentang asuhan kebidanan pada saat sekarang

Anda mungkin juga menyukai