100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
44 tayangan2 halaman
Formulir ini digunakan untuk mengajukan kewenangan klinis dokter spesialis kedokteran okupasi di Rumah Sakit Olahraga Nasional. Terdapat daftar 23 kompetensi klinis yang dapat diminta, disetujui, atau ditolak. Formulir ini harus diisi dan ditandatangani oleh dokter spesialis untuk proses rekrutmen, re-kredensial, atau penambahan kewenangan klinis.
Formulir ini digunakan untuk mengajukan kewenangan klinis dokter spesialis kedokteran okupasi di Rumah Sakit Olahraga Nasional. Terdapat daftar 23 kompetensi klinis yang dapat diminta, disetujui, atau ditolak. Formulir ini harus diisi dan ditandatangani oleh dokter spesialis untuk proses rekrutmen, re-kredensial, atau penambahan kewenangan klinis.
Formulir ini digunakan untuk mengajukan kewenangan klinis dokter spesialis kedokteran okupasi di Rumah Sakit Olahraga Nasional. Terdapat daftar 23 kompetensi klinis yang dapat diminta, disetujui, atau ditolak. Formulir ini harus diisi dan ditandatangani oleh dokter spesialis untuk proses rekrutmen, re-kredensial, atau penambahan kewenangan klinis.
FORM PENGAJUAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN
OKUPASI
NAMA LENGKAP : (beserta gelar)
DIAJUKAN UNTUK :
Proses Rekruitmen/ Kredensial
Proses Re-Kredensial Proses Penambahan Kewenangan Klinis
DAFTAR KEWENANGAN KLINIS DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN OKUPASI
DAFTAR KOMPETENSI DOKTER DIMINTAKAN DISETUJUI DITOLAK KET
SPESIALIS KEDOKTERAN OKUPASI 1. Surveilens medis pada komunitas pekerja (Occupational medical survailance) 2. Penentuan diagnosis penyakit akibat kerja (okupasi) 3. Tatalaksana spesialistik penyakit akibat kerja secara komperhensif 4. Penilaian laik kerja (Fit to work ) pekerja 5. Evaluasi dan pengembangan program kembali kerja (Return to work) 6. Penilaian kecacatan dan perhitungan presentase kecacatan akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja 7. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dan berkala serta khusus pada pekerja dan komunitas pekerja 8. Analisis dan menyimpulkan hasil pemeriksaan kesehatan kerja secara individu dan kelompok serta rekomendasinya 9. Merancang dan melaksanakanprogram promotif dan preventif dalam bidang kedokteran okupasi 10. Mengidentifikasi faktor risiko dan bahaya potensial di tempat kerja maupun lingkungan di tempat kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan individu pekerja dan komunitas 11. Melakukan manajemen risiko di tempat kerja 12. Melakukan Job Analysis pekerja 13. Mengimplementasikan prinsip toksikologi industry pada pekerja 14. Mengaplikasikan aspek psikologi kerja dalam menunjang keputusan pelaksanaan masalah kesehatan kerja 15. Menganalisis kebutuhan gizi komunitas pekerja 16. Analisis dan pencegahan kecelakaan kerja secara komperhensif 17. Melakukan atau menilai uji latih kapasitas paru dan kardiovaskuler untuk penentuan laik kerja (Fit to work) 18. Evaluasi pajanan seperti biomonitoring 19. Penilaian pemeriksaan Spirometri Okupasi 20. Penilaian pemeriksaan Audiometri Okupasi 21. Penilaian pemeriksaan ILO Radiografi 22. Mampu membuat modul pelatihan dan atau pendidikan dalam bidang kedokteran okupasi dan kesehatan kerja 23. Mampu memimpin unit pelayanan kesehatan kerja atau kedokteran okupasi