Anda di halaman 1dari 15

KURIKULUM TAHUN 1952

MAKALAH

Disusun dan diajukan guna memenuhi tugas terstruktur:

Mata Kuliah : Telaah Kurikulum

Dosen Pengampuh : Desty Dwi R, M.Pd

Oleh :

Syamsul Huda NIM. 297174041

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JOMBANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga saya bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah berjudul “Kurikulum Tahun 1952”.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad


SAW yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan menuju terang
benderang.

Penyusunan makalah ini bertujuan sebagai tugas mata kuliah Telaah


Kurikulum dan sebagai bahan perkuliahan. Saya mengucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu memberikan informasi dalam
pembuatan makalah ini.

Makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan atas
semua itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Jombang, 06 September 2022

Penulis,

SYAMSUL HUDA

NIM. 2197174041

3
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
B. Sejarah Terbentuknya Kurikulum 1952
C. Komponen Kurikulum 1952
D. Isi dan Struktur Kurikulum 1952
E. Penilaian/Evaluasi Kurikulum 1952
F. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 1952

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dalam sejarah peradaban anak manusia adalah salah
satu komponen kehidupan yang paling penting. Semenjak manusia
berinteraksi dengan aktivitas pendidikan ini manusia telah berhasil
merealisasikan perkembangan dan kemajuan dalam segala lingkup
kehidupan mereka. Bahkan pendidikan adalah suatu yang alami dalam
perkembangan peradaban manusia. Secara paralel proses pendidikan pun
mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik dalam bentuk metode, sarana
maupun target yang akan dicapai. Karena hal ini merupakan salah satu
sifat dan keistimewaan dari pendidikan, yaitu selalu bersifat maju. Dan
apabila sebuah pendidikan tidak mengalami serta tidak menyebabkan
suatu kemajuan atau malah menimbulkan kemunduran maka tidaklah
dinamakan pendidikan.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,
pemerintah terus berupaya melakukan berbagai reformasi dalam bidang
pendidikan. Dan sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan
maka diperlukan sebuah kurikulum. Dalam sebuah kurikulum memuat
suatu tujuan yang ingin dicapai dalam suatu sistem pendidikan. Untuk itu
tujuan dalam suatu kurikulum memegang peranan yang sangat penting,
karena tujuan mengarahkan semua kegiatan pengajaran dan mewarnai
komponen-komponen kurikulum lainnya. Barulah setelah memahami
kurikulum dan tujuannya tersebut kita dapat dipahami bagaimana dan
mengapa kurikulum terus saja berkembang, yang akan dibahas selanjutnya
dalam makalah ini.

3
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2. Bagaimana sejarah Kurikulum 1952?
3. Apa saja komponen dari Kurikulum 1952?
4. Apa saja isi dan struktur Kurikulum 1952?
5. Bagaimana proses dan penilaian dalam Kurikulum 1952?
6. Apa saja kelebihan dan kekurangan Kurikulum 1952?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari kurikulum.
2. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya Kurikulum 1952.
3. Untuk mengetahui apa saja komponen dari Kurikulum 1952.
4. Untuk mengetahui apa saja isi dan struktur Kurikulum 1952.
5. Untuk mengetahui bagaimana proses dan penilaian yang digunakan
dalam Kurikulum 1952.
6. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan Kurikulum 1952.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Istilah “kurikulum” berasal dari bahasa Latin, yakni curriculum
awalnya mempunyai pengertian a running course dan dalam bahasa
Perancis yakni courier berarti to run: berlari (Idi, 1999:3). Dari pengertian
secara bahasa ini kemudian berkembang pengertian kurikulum
berdasarkan perkembangan zaman.
S. Nasution (1989:5), mendefinisikan: “kurikulum adalah suatu
rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di
bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah.”
Dalam Bab I Ketentuan Umum pasal 1, ayat 19 Undang-Undang
RI Nomor 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa
yang dimaksud dengan kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan kata lain, kurikulum dapat
diartikan sebagai program pengajaran suatu jenjang pendidikan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum
merupakan kegiatan dan pengalaman bejaran yang dirumuskan,
direncanakan, dan diorganisir untuk dilakukan dan dialami oleh anak didik
baik di dalam maupun di luar sekolah agar dapat mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.

3
B. Sejarah Terbentuknya Kurikulum 1952
Saat itu Kurikulum 1947 masih berbasis politik dan menganut
sistem pendidikan kolonial. Sehingga dibuatlah Kurikulum 1952 sebagai
penyempurnaan sekaligus mengubah sistem pendidikan kolonial menjadi
sistem pendidikan nasional. Setelah Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun
1952 kurikulum di Indonesia mengalami penyempurnaan. Pada tahun 1952
ini diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Kurikulum ini sudah
mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional. Yang paling menonjol
dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran
harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari. Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran dengan
merinci silabus setiap mata pelajaran.

C. Komponen Kurikulum 1952


Dalam Kurikulum 1952 memiliki komponen-komponen yang
saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu: tujuan, materi,
strategi, dan penilaian/evaluasi, berikut penjabarannya:
1. Tujuan
Dalam Kurikulum 1952 bertujuan untuk membentuk manusia yang
susila dan cakap, warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab akan kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
2. Materi
Dalam Kurikulum 1952 materinya sama dengan Kurikulum1947 yaitu
moral, kecerdasan, emosional, keterampilan, dan jasmani).
3. Strategi
Dalam Kurikulum 1952 strategi yang digunakan yaitu Kontekstual
atau menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
4. Penilaian/ Evaluasi
Penilaian dari Kurikulum 1952 yaitu Ujian Negara, Ulangan Harian,
Ulangan Catur Wulan.

3
D. Isi dan Struktur Kurikulum 1952
Isi Kurikulum 1952 jauh lebih rinci dibandingkan dengan
Kurikulum 1947. Oleh karena itu Kurikulum 1952 disebut dengan
Rencana Pelajaran Terurai 1952. Berikut ini rincian isi Kurikulum 1952:
1. Kelompok Bahasa
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- Bahasa Daerah
2. Kelompok Pengetahuan Alam
- Ilmu Alam/Kimia
- Ilmu Hayat
3. Kelompok Ilmu Pasti
- Berhitung dan aljabar
- Ilmu ukur
4. Kelompok Pengetahuan Sosial
- Ilmu Bumi
- Sejarah
5. Kelompok Ekonomi
- Hitung dagang
- Pengetahuan dagang
6. Kelompok Ekspresi
- Seni suara
- Menggambar
- Pekerjaan tangan/kerajinan wanita
7. Pendidikan Jasmani
- Agama
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan
mata pelajaran bahasa dan agama, sebagaimana dicantumkan
dalam UU No. 4 tahun 1950 Bab IV pasal 5 ayat 1 dan 2, di
antaranya:
Ayat 1:

3
“Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah bahasa
pengantar di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.”
Ayat 2:
“Di taman kanak-kanak dan tiga kelas yang terendah di sekolah
rendah, bahasa daerah boleh dipergunakan sebagai bahasa
pengantar.”
Berkaitan dengan pelajaran agama, dalam struktur
kurikulum pelajaran agama memang diberi jam khusus namun
dalam pelaksanaannya diserahkan pada masing-masing orang tua.
Hal itu dipertegas pada UU No. 4 tahun 1950 Bab XII pasal 20
ayat 1 dan 2 sebagai berikut:
Ayat 1:
Dalam sekolah-sekolah Negeri diadakan pelajaran agama; orang
tua murid menetapkan apakah anaknya akan mengikuti pelajaran
tersebut.
Ayat 2:
Cara menyelenggarakan pengajaran agama di sekolah-sekolah
Negeri diatur dalam peraturan yang ditetapkan oleh Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan bersama Menteri Agama.
Dari petikan dua ayat itu tersirat maksud bahwa pelajaran agama
merupakan pilihan. Apabila si murid masih kanak-kanak,
keikutsertaan murid ditentukan atas seizing orang tua. Orang tua
memiliki hak untuk membolehkan atau melarang ikut pelajaran
agama. Apabila siswa telah dewasa, dia boleh menetapkan ikut dan
tidaknya pelajaran agama.
- Budi pekerti
Pendidikan budi pekerti sebagai pendidikan moral sudah
diangkat sebagai mata pelajaran di kurikulum 1952. Namun, mata
pelajaran budi pekerti yang berisi pendidikan moral itu masih
nmenjadi mata pelajaran yang bersifat pilihan. Oleh karena itu
dalam struktur nkurikulum belum disediakan jumlah jam pelajaran

3
secara khusus diperuntukkan bagi pendidikan budi pekerti. Berikut
ini struktur kurikulum yang dimaksud.
Table Struktur Program Kurikulum SMP 1952

Kelompok Mata Kelas


Pelajaran I II IIIA IIIB
I Kel. Bahasa
B. Indonesia 5 5 6 5
B. Inggris 4 4 4 4
B. Daerah 2 2 2 1
Sub jumlah 11 11 12 10
II Kelompok Ilmu
Pasti
Berhitung dan 4 3 2 4
aljabar
Ilmu ukur 4 3 4
Sub jumlah 8 6 2 8
III Kelompok
Pengetahuan
Alam
Ilmu 2 3 2 2
Alam/kimia
Ilmu Hayat 2 2 2 2
Sub jumlah 4 5 4 4
IV Kelompok
Pengetahuan
Sosial
Ilmu Bumi 2 2 3 3
Sejarah 2 2 2 2
Sub jumlah 4 4 5 5
V Kelompok
Ekonomi
Hitung dagang 1 2
Pengetahuan 2
dagang
Sub jumlah 1 4
VI Kelompok
ekspresi
Seni suara 1 1 1 1
Menggambar 2 2 2 2
Pekerjaan 2 2 2 2
tangan/kerajinan
wanita.

3
Sub jumlah 5 5 5 5
VII Pendidikan 3 3 3 3
jasmani
VIII Budi pekerti 1)
IX Agama 2) 2 2 2 2
Jumlah 37 37 37 37

E. Proses Pembelajaran Kurikulum 1952


Dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai model yang
menerapkan etika, moral, nilai, dan aturan-aturan yang berlaku.
Kedisiplinan, kerajinan, sopan-santun, dan jiwa nasionalisme ditanamkan
melalui tingkah laku guru dan penegakan peraturan sekolah yang tegas.
Sayangnya proses belajar mengajar berpusat pada guru. Siswa ditempatkan
sebagai objek yang menerima informasi sebanyak-banyaknya dari guru.

F. Penilaian/Evaluasi Kurikulum 1952


Sistem penilaian pada kurikulum 1952 hampir sama dengan
kurikulum 1947, yakni dilakukan melalui ulangan harian, ulangan umum
catur wulan, dan ujian Negara. Ulangan harian dan ulangan umum catur
wulan dipakai sebagai dasar untuk menentukan apakah seorang siswa naik
atau tinggal kelas.
Ujian penghabisan yang kemudian diubah namanya menjadi Ujian
Negara pada sekitar tahun 1958 digunakan untuk menentukan kelulusan.
Seorang siswa SMP dapat dinyatakan lulus jika memiliki maksimal nilai 5
sebanyak 4 mata pelajaran atau equivalennya (nilai 4 equivalen dengan
dua nilai 5, nilai 3 equivalen dengan nilai angka 5).

G. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 1952


1. Kelebihan
- Kurikulum 1952 telah mengarah pada sistem pendidikan nasional,
walaupun belum merata pada seluruh wilayah di Indonesia, namun
dapat mencerminkan suatu pemahaman dan cita-cita para praktisi

3
pendidikan akan pentingnya pemerataan pendidikan bagi seluruh
bangsa Indonesia.
- Pada kurikulum 1952, materi pelajaran sudah berorientasi pada
kebutuhan hidup para siswa, sehingga hasil pembelajaran dapat
berguna ketika di tengah masyarakat.
- Karena setiap guru mengajar satu mata pelajaran, maka memiliki
keuntungan untuk lebih menguasai bidang pengajarannya dengan
lebih baik, pada mengajar berbagai mata pelajaran.
2. Kekurangan
- Karena Kurikulum 1952 baru mengarah pada sistem pendidikan
nasional, maka belum mampu menjangkau seluruh wilayah
Indonesia.
- Materi pelajaran belum orientasi masa depan, karena yang
diajarkan berorientasi kebutuhan untuk hidup di masyarakat saat
itu, dengan demikian belum memiliki visi kebutuhan di masa
mendatang.
- Kurang membangkitkan kreatifitas dan inovasi guru, karena setiap
mata pelajaran sudah terinci dalam rencana pelajaran terurai, hal
ini mempersempit kreatifitas dan inovasi guru baik dalam
perencanaan, pelaksanaan, maupun menentukan sumber materi
pelajaran- pelajaran.

3
BAB III

PENUTUP

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Kurikulum merupakan kegiatan dan pengalaman belajar yang dirumuskan,


direncanakan, dan diorganisir untuk melakukan dan dialami oleh anak
didik baik di dalam maupun di luar sekolah agar dapat mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
2. Sejarah terbentuknya Kurikulum 1952 yaitu saat itu Kurikulum 1947
masih berbasis politik dan menganut sistem pendidikan kolonial. Sehingga
dibuatlah Kurikulum 1952 sebagai penyempurnaan sekaligus mengubah
sistem pendidikan kolonial menjadi sistem pendidikan nasional.
3. Komponen pada kurikulum 1952 ini ada empat, yaitu tujuan, materi,
strategi, dan penilaian/evaluasi. Tujuannya yaitu untuk membentuk
manusia yang bersusila dan cakap, dan menyejahterakan masyarakatnya.
Materi di kurikulum 1952 itu hampir sama dengan kurikulum 1947 yaitu
berisi kecerdasan, keterampilan, emosional, jasmani, dan moral. Strategi
yaitu dengan konstektual atau mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari. Dan evaluasi yaitu ada ulangan harian, catur wulan dan Ujian
Negara.
4. Isi dan struktur pada kurikulum 1957 yaitu lebih rinci daripada kurikulum
1947. Dan strukturnya dibagi menjadi 7 kelompok, yaitu kelompok
Bahasa, kelompok sejarah, kelompok jasmani, kelompok pengetahuan
alam, kelompok pengetahuan sosial, kelompok ilmu pasti, kelompok
ekonomi, dan kelompok ekspresi.
5. Proses pembelajaran pada kurikulum 1952 yaitu guru dijadikan sebagai
model dan murid dijadikan sebagai objek, sehingga murid hanya
menerima informasi dari guru.
6. Evaluasi/penilaian kurikulum 1952 ini dengan ulangan harian, ulangan
catur wulan, dan Ujian Negara.
3
7. Kelebihan dan kekurangan kurikulum 1952
a. Kelebihan:
- Mengarah pada sistem pendidikan nasional.
- Materi berorientasi pada kebutuhan hidup siswa.
- Setiap guru mengajar satu mata pelajaran.
b. Kekurangan
Karena materi berorientasi pada kehidupan sehari-hari maka kurikulum
belum berorientasi pada masa depan.

3
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Jihad, Asep. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi


Pressindo

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2012. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
Tim Penyusun. 2009. Perkembangan Kurikulum SMP: Struktur Program, Proses
Pembelajaran, dan Sistem Penilaian Sejak Zaman Penjajahan Sampai
dengan Era Reformasi. Jakarta: Depdiknas.
Jonatan. 2013. “ Kurikulum-Kurikulum yang pernah Berlaku di Indonesia.
(online). (https://jonatanlima99.wordpress.com/2013/10/31/telaah-
kurikulum/ , diakses pada tanggal 6 September 2022 )
Maulida. 2017. “Telaah Kurikulum 1952 dan KTSP” (online) (https://slide-
share.net/2017/03/telaah-kurikulum-1952-dan-KTSP.net, diakses pada
tanggal 7 September 2022)

Trianingsih. 2014 “Sejarah Perkembangan Kurikulum 1952” (online)


(https://rimatrian.blogspot.co.id/2014/01/sejarah-perkembangan
kurikulum-1952.html, diakses pada tanggal 8 September 2022)

Anda mungkin juga menyukai