Anda di halaman 1dari 25

TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

UNTUK PROMOSI EKOWISATA MANGROVE

KOTA TARAKAN

Oleh :

YOKI BAGUS SADEWA

NIM : 2090241058

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

INSTITUT TEKNOLOGI AHMAD DAHLAN

JAKARTA

2022

i
HALAMAN PERSETUAJUAN

TUGAS AKHIR

Nama : Yoki Bagus Sadewa


NIM : 2090241058
Prodi : S1-Desain Komunikasi Visual
Judul : Perancangan Desain Komunikasi Visual
Untuk Promosi Ekowisata Mangrove
Kota Tarakan

Disetujui Oleh:

Samodro S.Sn, M.Hum.


NIP. 000001212131313

Mengetahui:

Dekan Ketua Prodi

………………. Lyscha Novitasari, S.Sn.,M.Ds.

NIP. 000001122334455

ii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK

PROMOSI EKOWISATA MANGROVE

KOTA TARAKAN

Oleh:
Yoki Bagus Sadewa
NIM : 2090241058

Disahkan:
Jakarta, 15 Oktober 2022
Penguji 1 Penguji 2

ABCDEFGH TUVWXYZ
NIP. 0000012345 NIP. 0000067899
Ketua Prodi
Desain Komunikasi Visual

Lyscha Novitasari, S.Sn.,M.Ds.


NIP. 000001122334455

iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir

dengan judul:

PERANCANGAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK PROMOSI

EKOWISATA MANGROVE

KOTA TARAKAN

Adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam laporan Tugas Akhir ini tidak terdapat

karya orang lain yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar di suatu

perguruan tinggi dan atau sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya

atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara

tertulis diacu dalam Laporan Tugas Akhir ini dan disebutkan dalam daftar

Pustaka.

Apabila pernyataan ini tidak sesuai dengan kenyataan, maka saya siap menerima

sanksi akademik yang berlaku.

Tarakan, 10 Nopember 2022

Yoki Bagus Sadewa

2090241058

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini ku persembahkan untuk:

Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Puji syukur

atas segala rahmat dan karunia-Nya.

Kedua orangtuaku, istri dan anak-anakku yang selalu berjuang

untukku, memberikan motivasi dan menguatkanku dalam

menjalani hidup. Mungkin aku banyak salah kepada kalian, tapi

akan kubuktikan suatu saat nanti aku bisa membuat kalian

bahagia.

Dosen pembimbingku Bapak Samodro dengan kesabaran beliau

dalam mengajar banyak ilmu dan motivasi yang kami dapatkan

sehingga tugas ini dapat diselesaikan.

v
HALAMAN MOTTO

Kegagalan terjadi karena terlalu banyak berencana tapi sedikit

berpikir.

Jangan malas, tantangan menanti di depanmu.

Kesalahan akan membuat orang belajar dan menjadi lebih baik.

Menuntut ilmu bisa kapan saja dan di mana saja.

Jika orang lain bisa, maka aku juga termasuk bisa.

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas pertolongan dan

Rahmat-Nya, penulis mamapu menyelsaikan laporan Tugas Akhir ini tepat waktu

dengan usaha maksimal. Laporan Tugas Akhir ini penulis buat sebagai salah satu

tugas mata kuliah STUDIO DKV-4. Dalam penyusunan laporan ini penulis

berusaha dengan segenap kemampuan penulis, sebagia pemula tentunya.

Dengan selesainya penulisan tugas akhir ini penulis berterima kasih

kepada sejumlah pihak yang telah membantu penulis selama proses mengerjakan

tugas ini. Terkhusus untuk dosen mata kuliah ini bapak Samodro S.Sn, M.Hum.

yang selalu sabar dalam membimbing, mensupport dan menyemangati dalam

proses pembuatan tugas ini.

Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu penulis sangat menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun

agar lebih baik kedepanya.

Tarakan, 10 Nopember 2022

Yoki Bagus Sadewa

vii
ABSTRAK

Pulau Tarakan merupakan sebuah kota mandiri yang di mana kota ini dikenal

kaya akan minyak alamnya, selain itu Tarakan menjadi sebuah penghubung

transportasi menuju ke kota pedalaman yang dekat dengan perbatasan dan kita

juga dapat bepergian ke Negara tetangga Malaysia melalui Kota ini.

Keberadaannya yang sering kali hanya menjadi kota transit membuat masyarakat

kurang mengenal potensi wisata yang di miliki oleh Pulau Tarakan. Padahal

Tarakan menyimpan potensi wisata yang sangat layak untuk di tonjolkan dan

menjadi contoh bagi wilayah di Nusantara lainnya, khususnya Kawasan

Konservasi Hutan Mangrove dan Bekantan yang berada di Pulau Tarakan.

Dengan adanya desain komunikasi visual sebagai media promosi, komunikasi dan

informatif, wisata ini sangatlah tepat untuk masyarakat yang gemar berwisata.

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................ 3
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.4. Batasan dan Ruang Lingkup Perancangan .......................................... 4
1.5. Tujuan Perancangan ............................................................................ 5
1.6. Metode Perancangan ........................................................................... 5
1.7. Sistematika Penulisan .......................................................................... 6
BAB II PERSPEKTIF TEORI .................................................................... 8
2.1. Pengertian Desain Komunikasi Visual ................................................ 8
2.2. Pengertian Promosi dan Media Promosi ............................................. 9
2.3. Kota Tarakan ....................................................................................... 12
2.4. Ekowisata Mangrove ........................................................................... 13
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ............................................ 14
3.1. Jenis Perancangan ............................................................................... 14
3.2. Lokasi dan Waktu Perancangan .......................................................... 14
3.3. Subyek dan Obyek Perancangan ......................................................... 14
3.4. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 14
3.5. Metode Analisis Data .......................................................................... 15
3.6. Analisis SWOT ................................................................................... 15

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hutan Mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, didominasi

oleh beberapa jenis pohon Mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada

daerah pasang-surut, pantai berlumpur (Bengen, 2003). Ekosistem ini mempunyai

sifat yang unik dan khas, dengan fungsi dan manfaat yang beraneka ragam bagi

manusia dan makhluk hidup lainnya. Ekosistem hutan Mangrove merupakan

kawasan hutan di wilayah pantai. Ekosistem hutan ini tersusun oleh flora yang

termasuk dalam kelompok Rhizoporaceae, Combretaceae, Meliaceae,

Sonneratiaceae, Euphorbiaceae dan Sterculiaceae, sedangkan pada zona ke arah

darat ditumbuhi oleh jenis paku-pakuan (Acrostichum aureum).

Kota Tarakan merupakan kota terbesar di provinsi Kalimantan Utara,

Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 250,80 km² dan sesuai dengan data

Badan Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana, Kota Tarakan

berpenduduk sebanyak 243.769 jiwa. Tarakan atau juga dikenal sebagai Bumi

Paguntaka, berada pada sebuah pulau kecil yang terletak di utara pulau

Kalimantan. Semboyan dari kota Tarakan adalah Tarakan Kota "BAIS" (Bersih,

Aman, Indah, Sehat dan Sejahtera). Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari

bahasa tidung “Tarak” (bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah

dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta

melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Tarakan merupakan

1
sebuah kota mandiri yang di mana kota ini dikenal dengan kaya akan minyak

alamnya, selain itu Tarakan menjadi sebuah penghubung transportasi menuju ke

kota pedalaman yang dekat dengan perbatasan juga kita dapat bepergian ke negara

tetangga Malaysia melalui kota ini.

Pulau Tarakan juga memiliki banyak macam tempat wisata, di antaranya

pantai Amal, perumahan adat suku tidung, air terjun, taman oval, dan hutan

Mangrove. Sebuah pulau kecil yang dikelilingi oleh laut tentunya membutuhkan

cara untuk mencegah terjadinya suatu bencana yang tidak diinginkan. Salah

satunya adalah dengan penanaman pohon bakau (Mangrove). Namun tanaman ini

juga dimanfaatkan menjadi wahana rekreasi yang dan menarik di tengah kota.

Awal mulanya, ide membangun konservasi hutan Mangrove tersebut muncul oleh

mantan wali kota Tarakan Jusuf SK. Ia dengan bangga memperkenalkan

landscape kota itu dengan menunjuk sebuah hutan bakau yang ditata rapi seluas

21 hektare di tengah kota Tarakan. Di dalam hutan yang segar dan sejuk itu juga

digunakan sebagai tempat penangkaran hewan seperti bekantan, burung dan

binatang lainnya.

Fokus utama penangkaran hewan di hutan Mangrove ini adalah Bekantan,

di mana Bekantan (Nasalis larvatus) adalah sejenis monyet berhidung panjang

dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies

dalam genus tunggal monyet nasalis. Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan

dari monyet lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan

terhadap spesies bekantan jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan

sendiri masih tidak jelas, namun hal ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam.

2
Monyet betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya.

Karena hidungnya juga, bekantan dikenal sebagai monyet Belanda.

1.2. Identifikasi Masalah

Ekowisata Mangrove Tarakan adalah salah satu tempat wisata yang

memiliki potensi di Provinsi Kalimantan Utara. Ekowisata Mangrove Tarakan

memiliki potensi keindahan alam dan kekayaan budaya yang bernilai tinggi dalam

pasar industri ekowisata. Fasilitas yang ada di ekowisata Mangrove terbilang

cukup banyak. Selain berkeliling hutan dengan joging tracknya. Tersedia juga

kedai-kedai yang menjual berbagai macam makanan khususnya hidangan khas

Tarakan yaitu kepiting soka dan udang windu dan berbagai macam oleh-oleh khas

Tarakan seperti ikan kerupuk tipis, cumi-cumi kering asin, dan dodol rumput laut.

Selain itu ada juga buah khas Tarakan yaitu buah elai. Pihak pengelola wisata

Mangrove juga menyediakan lahan untuk para wisatawan yang ikut peduli dengan

pelestarian lingkungan seperti penanaman pohon Mangrove.

Permasalahannya adalah kurang dikenalnya wisata alam tersebut karena

kurangnya promosi sehingga tidak dikenal oleh masyarakat sekitar. Selain itu

promosi via media sosial belum maksimal hingga saat ini akun instagram

Mangrove Tarakan baru memiliki 5.646 folower dan 372 postingan dan belum ada

video promosi terkait wisata ini.

Sebelum pandemi covid-19 jumlah pengunjung ekowisata ini cukup

banyak. Akan tetapi semenjak wabah virus ini meningkat jumlah pengunjung

semakin sedikit dan sempat ditutup beberapa bulan. Ekowisata ini dibuka kembali

pertengahan bulan Juli tahun 2021. Kurangnya tindakan dalam melakukan

3
promosi pasca pandemi membuat makin menurunnya jumlah wisatawan yang

datang baik dalam kota maupun luar kota. Akibatnya mengalami kendala dalam

pengembangan dari fasilitas-fasilitas pada tempat ekowisata Mangrove Tarakan.

1.3. Rumusan Masalah

Harjanto (2009:262) mengatakan bahwa Promosi merupakan kegiatan

penting yang berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan

menginformasikan potensi suatu produk agar keberadaannya, lebih dikenal oleh

khalayak luas dan dapat mendorong khalayak untuk berkunjung ke produk atau

objek yang dipromosikan.

Dari sinilah diharapkan pengetahuan akan peran serta pentingnya

Mangrove dapat tersalurkan ke masyarakat luas lewat tempat wisata ini. Salah

satu tindakan promosi yang dapat dilakukan adalah membuat suatu identitas

visual dan media promosi yang edukatif dan persuasif. Untuk merancang media

promosi khususnya ekowisata Mangrove Tarakan, maka perlu beberapa media

promosi yang efektif di mana terdapat semua informasi yang akan disampaikan

kepada masyarakat agar terciptanya Brand Awareness sehingga masyarakat dan

wisatawan tertarik untuk ke ekowisata Mangrove Tarakan.

Berdasarkan uraian masalah tersebut, maka saya mengambil tema tugas

DKV 4 ini. Perancangan desain komunikasi visual untuk promosi Ekowisata

Mangrove Tarakan.

1.4. Batasan dan Ruang Lingkup Perancangan

Pembahasan dalam tugas ini agar terfokus dan tidak terlalu meluas, maka

diperlukan batasan-batasan masalah dalam melakukan perancangan ini yaitu :

4
1. Perancangan identitas visual yang dibuat adalah media promosi yang

difokuskan untuk ekowisata Mangrove Tarakan.

2. Media promosi yang dibuat adalah iklan billboard, iklan brosur, iklan

poster, konten media sosial. Iklan video promosi dan merchandise.

1.5. Tujuan Perancangan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini, sesuai dengan

permasalahan di atas adalah sebagi berikut:

1. Menjelaskan proses perancangan desain visual promosi Ekowisata

Mangrove Tarakan.

2. Menjelaskan penerapan elemen desain grafis yang baik pada media

promosi.

3. Menjelaskan media turunan dan pemilihan material pada media promosi.

1.6. Metode Perancangan

Perancangan ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu penelitian

dengan maksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian. Menurut Sugiyono ( 2017:9) menyatakan bahwa “Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme atau enterpretif, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang

alamiah, di mana peneliti adalah instrumen kunci, teknik pengumpulan data

dilakukan secara triangulasi (gabungan observasi, wawancara, dokumentasi), data

yang diperoleh cenderung kualitatif, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan

hasil penelitian bersifat untuk memahami makna, memahami keunikan,

mengkonstruksi fenomena, dan menemukan hipotesis. Adapun fokus

5
perancangan yang akan ditentukan, yaitu tentang desain komunikasi visual

promosi pariwisata, dilihat dari aspek :

1. Desain Komunikasi Visual Media Promosi Offline

a. Periklanan (Advertising)

b. Promosi Penjualan

c. Publikasi (Publication)

2. Desain Komunikasi Visual Media Promosi Online dengan Media Sosial

seperti : Youtube, Facebook, Twitter, Instagram dan lain sebagainya.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini disusun secara terstruktur

dalam beberapa sub bab yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini mendeskripsikan latar belakang perancangan desain

komunikasi visual media promosi Ekowisata Mangrove Tarakan, rumusan

masalah, ruang lingkup pembahasan, tujuan dari penelitian ini.

BAB II PERPEKTIF TEORI

Pada bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan sebagai

dukungan dalam perancangan media promosi. Pembahasan tersebut

tentang teori tinjauan umum, tinjauan khusus, dan terminologi istilah.

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

Pada bab ini membahas tentang metode penelitian dan teknik

pengumpulan data guna mengumpulkan data dan fakta Ekowisata

Mangrove serta analisisnya. Selain itu, pada bab ini juga membahas

6
tentang profil Hutan Mangrove Tarakan, hasil data dan riset, dan juga

arahan kreatif guna mempermudah perancangan media promosi.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Pada bab ini membahas tentang proses penentu konsep visual, proses

desain, hasil akhir desain, dan pengaplikasian pada media turunan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil

perancangan media promosi Ekowisata Mangrove Tarakan.

7
BAB II

PERSPEKTIF TEORI

2.1. Pengertian Desain Komunikasi Visual

Desain Komunikasi Visual atau yang dikenal desain grafis merupakan salah

satu bagian dari ilmu desain. Seperti halnya desain sebagai bagian dari seni rupa.

Desain Komunikasi Visual menempatkan seni sebagai keunikan sekaligus

kekuatan khas yang dapat mendatangkan nilai-nilai pengalaman sendiri (seperti

unik, nyaman, dsb) bagi khalayak pengguna atau penikmat. Desain Komunikasi

Visual disamakan pula dengan seni terapan. Sebagai hasil karya seni, proses

penciptaan desain tidak terlepas dari keindahan-keindahan seni, oleh sebab itu

karya desain harus dipertanggung jawabkan, berguna, bisa membawa inovasi baru

dalam dunia desain itu sendiri, serta kehidupan yang lebih luas.

Desain Komunikasi Visual juga bisa berarti perencanaan yang memerlukan

pengalaman emosional. Desain menitikberatkan pada pengembangan bentuk

lambang, gambar, serta disusun dengan mempertimbangkan unsur visual, yang

dilihat oleh indra penglihatan sehingga diperoleh karya seni yang menarik,

inovatif, serta bisa mempengaruhi orang yang melihatnya. Desain Komunikasi

Visual juga berkaitan erat dengan dunia bisnis, sehingga banyak orang yang

berpendapat bahwa desain grafis atau desain komunikasi visual serta proses cetak

merupakan “pengantar” antara dunia bisnis dan dunia komunikasi informasi.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi visual

berlandaskan pada hal perencanaan yang mengembangkan bentuk lambang-

8
lambang, gambar yang dapat dipilih lewat indra penglihatan sebagai bahasa pesan

informasinya dan dapat mempengaruhi individu yang sedang berkomunikasi.

Bila didasarkan pada arti desain dan komunikasi visual, maka desain

komunikasi visual bisa berarti proses perencanaan yang memerlukan pengalaman

visual dan emosional. Desain menitikberatkan pada pengembangan bentuk

lambang, gambar serta, disusun dengan mempertimbangkan unsur visual dan

elemen desain, Bisa dilihat oleh indra penglihatan sehingga diperoleh karya seni

yang menarik dan inovatif serta bisa mempengaruhi orang yang melihatnya.

Desain Komunikasi Visual dalam pengertian modern adalah desain yang

dihasilkan dari rasionalitas dan sesuai dengan penerapannya. Dilandasi

pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis.

Jagat Desain Komunikasi Visual senantiasa dinamis, penuh gerak, dan

perubahan. Hal itu karena jiwa zaman, peradaban manusia, dan ilmu pengetahuan

modern memungkin semuanya itu terjadi. Artinya, sebagai produk kebudayaan

yang terkait dengan sistem sosial dan ekonomi, produk Desain Komunikasi Visual

juga berhadapan pada konsekuensi sebagai produk massal dan konsumsi massa.

2.2. Pengertian Promosi dan Media Promosi

Promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atau

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Tjiptono (2002: 219)

Pada kesempatan ini, produk yang hendak dipromosikan adalah Obyek Wisata

Ekowisata Mangrove Tarakan. Obyek wisata ini merupakan salah satu bagian

9
terpenting dari pengembangan pariwisata di Kalimantan Utara khususnya di

Tarakan. Penulis menganggap obyek wisata ini perlu dipromosikan sama seperti

produk-produk lain yang juga membutuhkan media-media promosi agar

masyarakat tertarik datang mengunjungi wisata ini.

Promosi dapat diartikan sebagai upaya untuk memberitahukan atau

menawarkan produk kepada masyarakat. Berangkat dari pengertian ini, dapat

diartikan kalau media promosi adalah sarana atau media yang digunakan untuk

menawarkan produk kepada masyarakat. Media promosi memiliki bentuk-bentuk

yang beragam diantaranya:

1. Brosur

Brosur mungkin semakin jarang digunakan. Namun jika desainnya

dibuat dengan baik dan dibagikan kepada audience yang tepat, media

promosi yang satu ini bisa cukup efektif menjangkau dan memikat calon

pembeli potensial.

Selain sebagai media promosi, brosur juga bisa digunakan untuk

menyebarkan informasi dan juga sering digunakan sebagai media edukasi.

Dari berbagai macam media promosi, brosur merupakan salah satu media

promosi yang paling murah.

2. Baliho

Media Promosi ini hingga saat ini masih sangat populer. Baliho

juga masih efektif untuk menjangkau banyak orang, terlebih jika dipasang

di jalan yang ramai dan lingkungan padat penduduk.

3. Spanduk

10
Media promosi yang satu ini biasanya dibuat dari bahan kain dan

dipasang di luar ruangan. Isinya juga dibuat ringkas agar mudah dipahami

secara sekilas. Jika dibuat dengan baik dan dipasang di tempat yang tepat,

spanduk dapat memenuhi fungsi media promosi dengan efektif.

4. Banner

Media promosi yang satu ini biasanya dibuat dari bahan MMT dan

dapat ditempatkan di dalam maupun di luar ruangan. Biasanya, banner

dipasang dengan penyangga berbentuk Y atau X. Jenis media promosi

yang satu ini juga lebih sering dipasang di depan toko atau tempat yang

mudah terlihat.

5. Poster

Poster biasanya dibuat dari kertas dan ditempelkan di tembok atau

di tempat-tempat yang mudah terlihat. Ukurannya juga tidak terlalu besar,

yakni hanya sebesar kertas ukuran A3. Fungsi media promosi yang satu ini

juga sama dengan media promosi yang lain. Hanya saja, poster umumnya

lebih sering digunakan untuk mempromosikan event atau jasa.

6. Media Sosial

Media sosial adalah salah satu jenis media promosi yang banyak

digemari oleh para pelaku usaha. Ada beberapa macam media promosi

yang dapat dimanfaatkan di platform media sosial. Selain cara gratisan,

ada juga layanan iklan berbayar, seperti Facebook Ads dan Instagram Ads

untuk menjangkau audience yang lebih luas dan lebih tertarget.

11
Jumlah pengguna media sosial yang sangat besar menawarkan

eksposur yang sangat besar bagi para pelaku usaha. Jadi bisa dibayangkan

berapa banyak audience yang dapat dijangkau dengan memanfaatkan

promosi melalui media sosial.

2.3. Kota Tarakan

Kota Tarakan adalah sebuah kota di Provinsi Kalimantan Utara, Indonesia

dan juga merupakan kota terbesar di Kalimantan Utara. Kota ini memiliki luas

wilayah 249,65 km² dan sesuai dengan data Badan Pusat Statistik 2021, kota

Tarakan berpenduduk sebanyak 244.185 jiwa (2022).[1] Tarakan atau juga

dikenal sebagai Bumi Paguntaka, berada pada sebuah pulau kecil. Semboyan dari

Kota Tarakan adalah Tarakan Kota "BAIS" (Bersih, Aman, Indah, Sehat dan

Sejahtera).

Kota Tarakan beriklim tropis dengan suhu udara minimum 24,1 °C dan

maksimum 31,1 °C, kondisi ini membuat Kota Tarakan memiliki Kelembapan

rata-rata ±84%. Curah hujan dalam 5 tahun terakhir rata-rata sekitar

308,2 mm/bulan dan penyinaran rata-rata 49,82%, telah memberikan julukan

tersendiri bagi pulau ini sebagai daerah yang tak kenal musim.

Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung “Tarak”

(bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat

para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil

tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat

pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.

12
2.4. Ekowisata Mangrove Tarakan

Kawasan hutan Mangrove ini terletak di jalan Gajah Mada. Luas areanya

sekitar 21 hektar. Dulunya Kota Tarakan dikelilingi oleh hutan-hutan Mangrove

yang lebat, namun area tersebut sudah banyak menghilang digantikan oleh

kawasan pemukiman. Walikota Tarakan mempunyai ide untuk menyelamatkan

hutan mangrove tersebut yang kemudian di sulap menjadi obyek wisata.

Kawasan hutan mangrove selain menjadi obyek wisata juga mempunyai

fungsi lain yaitu sebagai paru-paru Kota Tarakan serta menjadi benteng yang

melindungi kota dari abrasi air laut. Di hutan Mangrove ini juga menjadi habitat

alami pohon-pohon bakau dan fauna-fauna khas Tarakan. Pohon-pohon yang

berada di Hutan Mangrove ini rata-rata sudah berumur puluhan bahkan ratusan

tahun. Hutan Mangrove ini juga dijadikan sebagai laboratorium hidup yang

dimanfaatkan oleh peneliti-peneliti baik dari dalam maupun luar negeri. Hasil

penelitan tersebut sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Di hutan mangrove ini Anda juga bisa melihat hewan-hewan khas yang

tinggal didalam hutan. Diantara hewan-hewan khas tersebut yang paling menarik

yaitu bekantan. Bekantan merupakan salah satu hewan yang di lindungi. Monyet

ini beda dengan monyet-monyet lain, yang paling unik dari monyet ini yaitu

hidungnya yang panjang. Karena hidungnya yang panjang tersebut monyet ini

dijuluki sebagai "monyet Belanda". Walaupun memiliki tubuh besar bekantan

tetap lincah berayun-ayun dari satu dahan ke dahan lain, menjadi hiburan

tersendiri bagi pengunjung.

13
BAB III

DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1. Jenis Perancangan

Jenis perancangan yang digunakan untuk menyusun tugas ini menggunakan

jenis studi kasus, yaitu perancangan visual desain yang dilakukan hanya terhadap

obyek tetentu sehingga desain komunikasi visual promosi yang dihasilkan hanya

sebatas pada obyek yang diteliti.

3.2. Lokasi dan Waktu Perancangan

Perancangan ini dilaksanakan di Ekowisata Mangrove Tarakan yang

beralamat di jalan Gajah Mada, Karang Rejo, Tarakan Barat, Kota Tarakan.

Waktu perancangan dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober sampai 30 Desember

2022.

3.3. Subyek dan Obyek Perancangan

Subyek dari perancangan ini adalah Dinas Pariwisata Kota Tarakan. Dinas

Pariwisata merupakan perangkat daerah di Kota Tarakan yang mengurusi urusan

pemerintah bidang pariwisata. Objek perancangan dalam tugas ini adalah

Ekowisata Mangrove Tarakan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan data dan informasi dengan

cara melakukan pengamatan dan pencatatan langsung di lapangan.

14
Observasi dilakukan pada kegiatan promosi yang dilakukan pihak pengelola

Ekowisata Mangrove ini.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data dari internet, media sosial, dan

laporan dari pihak pengelola wisata. Dengan menggunakan metode ini dapat

diperoleh data tentang strategi promosi yang digunakan pengelola wisata

Mangrove Tarakan.

3.5. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode

diskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan atau menggambarkan kondisi yang

terjadi secara nyata dan konkret mengenai desain komunikasi visual promosi.

3.6. Analisis SWOT

Analisis SWOT ini bertujuan untuk mengungkap kelebihan dan kekurangan

Ekowisata Mangrove Tarakan dari segi visual desain, promosi, dan kemungkinan

ancaman dari pesaing.

1. Strength (kekuatan)

Ekowisata Mangrove ini memang sudah dikenal sejak dulu, sekarang ini

tanpa adanya pesaing menjadikan wisata ini menjadi satu-satunya tempat

wisata yang masih eksis di Kalimantan Utara. Untuk tiket masuk tergolong

sangat murah yakni Rp.20.000,-/orang.

2. Weakness (kelemahan)

Seperti halnya wisata-wisata di kota kecil, pengelola belum begitu

memikirkan visual branding wisata ini. Branding hanya dibuat seadanya

15
tanpa menunjukan ciri khas wisata ini. Selain itu pengelola belum

maksimal dalam pengelolaan, pemeliharaan, dan dalam menjaga

kebersihan tempat wisata. Banyak infrastruktur yang sudah rusak belum

diperbaiki sehingga terbengkalai.

3. Oportunity (kesempatan)

Ekowisata Mangrove ini merupakan satu-satunya wisata alam edukatif

yang dimiliki di Kalimantan Utara berlokasi di Tarakan. Sehingga peluang

wisatawan untuk datang dari kabupaten dan kota yang ada Kalimantan

Utara sangat besar.

4. Threat (ancaman)

Semakin banyaknya wisata-wisata kekinian hadir di kota Tarakan

menjadikan wisata ini kurang diminati masyarakat. Ditambah lagi dengan

tempat wisata yang terlihat kurang terurus membuat wisatawan ragu untuk

berkunjung ke Ekowisata Mangrove ini. Kurangnya inovasi dari pihak

pengelola membuat wisata ini semakin ditinggal oleh wisatawan baik dari

dalam kota maupun luar kota.

16

Anda mungkin juga menyukai