Anda di halaman 1dari 57

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya Pola Tata

Kelola ini dapat tersusun.

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan, maka Puskesmas Patianrowo akan

melaksanakan Penerapan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Hal ini sesuai dengan amanat

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 tahun 2018 tentang

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Guna memenuhi salah satu persyaratan menjadi BLUD, maka Puskesmas Patianrowo menyusun Pola Tata Kelola.

Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk sebagai Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, akan menjalankan pola tata kelola

ini sebagai perangkat aturan, untuk menerapkan praktik-praktik pengelolaan manajemen yang sehat sebagai amanat menuju

Penerapan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

Pola Tata Kelola sebagai suatu perangkat aturan, maka prinsip-prinsip good govermance melandasi isi dari pola tata

kelola ini yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independen, yang diharapkan akan melandasi setiap

aturan operasional pelayanan kesehatan Puskesmas.

Dengan diberlakukannya Pola Tata Kelola ini, maka diharapkan setiap unit pelayanan menggunakannya sebagai acuan

memaksimalkan kinerjanya.

Dengan demikian praktik-praktik pengelolaan manajemen yang sehat sebagai dasar yang melandasi Puskesmas Patianrowo

Kabupaten Nganjuk menerapkan PPK-BLUD, dapat tercapai.

Nganjuk, 25 Juli 2022

Kepala Puskesmas Patianrowo

Kabupaten Nganjuk

dr. YUSMAN EFFENDI

NIP. 197607032006041018

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................................................ 2

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................................................................... 5

A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................................................... 5

B. PENGERTIAN POLA TATA KELOLA........................................................................................................................ 6

C. TUJUAN PENERAPAN POLA TATA KELOLA.......................................................................................................... 7

D. RUANG LINGKUP TATA KELOLA............................................................................................................................ 7

E. DASAR HUKUM POLA TATA KELOLA..................................................................................................................... 8

F. PERUBAHAN POLA TATA KELOLA......................................................................................................................... 9

G. SISTEMATIKA............................................................................................................................................................ 10

BAB II KELEMBAGAAN........................................................................................................................................................... 11

A. KELEMBAGAAN..................................................................................................................................................... 11

B. PROSEDUR KERJA...............................................................................................................................................39

C. PENGELOMPOKAN FUNGSI................................................................................................................................ 41

D. PENGELOLAAN SDM............................................................................................................................................ 42

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................................................... 50

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................................................................... 51

BAB I

PENDAHULUAN

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 3


A. LATAR BELAKANG

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis

operasional Dinas Kesehatan dan ujung tombak pembangunan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

75 Tahun 2014 yang saat ini sudah diubah dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019, Puskesmas

mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perorangan

tingkat pertama.

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan, antara lain meliputi promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, dan

peningkatan kesehatan keluarga. Sedangkan pelayanan kesehatan perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat pribadi (private

goods), dengan tujuan utama penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan

kesehatan dan pencegahan penyakit, baik berupa rawat jalan maupun rawat inap.

Mengingat beban kerja puskesmas yang berat, pengelolaan kegiatan yang tidak memberikan keleluasaan bagi

puskesmas untuk menetapkan program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat serta tuntutan puskesmas

untuk meningkatkan kinerjanya, sedangkan sistem pembiayaan masih belum memberikan keleluasaan bagi puskesmas untuk

berupaya dalam peningkatan pelayanan, maka dipandang perlu untuk menglola puskesmas secara entepreneur bukan secara

birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas perlu melakukan perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu berkembang

menjadi lembaga yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah dimana memberikan peluang

bagi puskesmas untuk menerapkan pola pengelola keuangan BLUD yang memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya.

Dalam rangka menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD perlu disusun Pola Tata Kelola yang merupakan aturan

internal puskesmas dengan memperhatikan prinsip-prisip tranparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi.

B. PENGERTIAN POLA TATA KELOLA


Berdasarkan pasal 38 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD), pola tata kelola merupakan tata kelola Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan BLUD dan

ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Selanjutnya dalam pasal 39 dan Pasal 40 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

79 Tahun 2018 disebutkan bahwa pola tata kelola memuat antara lain:

1. Kelembagaan yang memuat posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi, tanggung jawab, hubungan kerja dan wewenang.

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 4


2. Prosedur kerja yang memuat ketentuan hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi.

3. Pengelompokan fungsi yang memuat pembagian fungsi pelayanan dan fungsi pendukung sesuai dengan prinsip

pengendalian internal untuk efektifitas pencapaian.

4. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang memuat kebijakan mengenai pengelolaan sumber daya manusia yang

berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

C. TUJUAN PENERAPAN POLA TATA KELOLA


Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Badan Layanan Umum Daerah Puskesmas bertujuan untuk:

1. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan

independensi, agar puskesmas memiliki daya saing yang kuat.

2. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan

peningkatan kemandirian organ puskesmas.

3. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan

nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kesadaran atas

adanya tanggung jawab sosial puskesmas terhadap stakeholder.

4. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum masyarakat melalui pelayanan kesehatan.

D. RUANG LINGKUP TATA KELOLA


Ruang lingkup tata kelola puskesmas meliputi peraturan internal puskesmas dalam menerapkan BLUD. Tata kelola

dimaksud mengatur hubungan antara organisasi puskesmas sebagai UPT yang menerapkan BLUD, yaitu Kepala OPD,

Pemerintah Daerah, Dewan Pengawas, dan Pejabat Pengelola serta Pegawai berikut tugas, fungsi, tanggung jawab, kewajiban,

kewenangan dan haknya masing-masing.

E. DASAR HUKUM POLA TATA KELOLA

Dasar Hukum untuk menyusun Pola Tata Kelola Puskesmas adalah:

1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah

dengan Peraturan

2. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah

diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 5


6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah.

7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang

diperbarui dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan

Masyarakat.

8. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk No. 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah No. 8 Tahun

2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah.

9. Peraturan daerah Kabupaten Nganjuk No.99 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi

Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Nganjuk yang diubah dengan

Peraturan Bupati Nganjuk No. 28 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Nganjuk.

10. Peraturan Bupati Nganjuk No. 75 Tahun 2019 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kesehatan

Kabupaten Nganjuk.

11. Peraturan Bupati Nganjuk Nomor 69 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pengelolaan Keuangan, Badan Layanan Umum

Daerah Pada Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Nganjuk.

12. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk Nomor: 445/2147/417.302/2/2013 tanggal 2 September 2013

tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat kepada Puskesmas Patianrowo di Kabupaten Nganjuk.

13. Standar Puskesmas dari Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2013.

F. PERUBAHAN POLA TATA KELOLA

Pola Tata Kelola Puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-undangan yang

terkait dengan pola tata Kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas, fungsi, tanggung

jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan lingkungan.

G. SISTEMATIKA
Sistematika penyusunan dokumen tata kelola, sebagai berikut:

Pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : A. KELEMBAGAAN

1. Gambaran Singkat Puskesmas

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 6


2. Struktur Organisasi Dan Tata Laksana

B. PROSEDUR KERJA

C. PENGELOMPOKAN FUNGSI

D. PENGELOLAAN SDM

Bab III : PENUTUP

LAMPIRAN

BAB II

KELEMBAGAAN

A. KELEMBAGAAN

1. GAMBARAN SINGKAT PUSKESMAS

Berdasarkan Keputusan Bupati Nganjuk Nomor:188/217/K/411.012/2020, tentang Penetapan Kategori Pusat

Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Karakteristik Wilayah Kerja dan kemampuan pelayanan, Puskesmas Patianrowo

merupakan Puskesmas Rawat Inap di lingkungan Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk yang beralamat di Jalan Raya

Ngepung No.1 Desa Ngepung Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk.

Puskesmas Patianrowo ditetapkan menjadi Puskesmas Rawat Inap dan mempunyai surat Izin Operasional yang

ditetapkan oleh Bupati Nganjuk dalam Keputusan Bupati Nganjuk Nomor: 503/910/411.308/2019 tentang Izin Penyelenggaraan

Puskesmas Patianrowo.

Puskesmas Patianrowo mempunyai wilayah kerja sebanyak 11 desa. Puskesmas Patianrowo didukung jaringan di

bawahnya sebanyak 4 (empat) Pustu, 9 (Sembilan) Polindes, 56 Posyandu Balita, Serta 25 Posyandu Lansia, Serta jejaring 6

(enam) Bidan Praktek Mandiri, 2 (dua) Dokter Praktek Mandiri, 1 (satu) Klinik, Serta 2 (dua) Apotek. Puskesmas Patianrowo

sebagai Puskesmas Rawat Inap mempunyai Ruang Pelayanan yaitu :

a. Ruang Loket Pendaftaran

b. Ruang UGD

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 7


c. Ruang Rawat Inap

d. Poli Umum

e. Poli Gigi

f. Poli MTBS

g. Poli KIA

h. Poli KB

i. Imunisasi

j. Laboratorium

k. Obat ( Kamar Obat & Gudang Obat )

l. Poli PKPR

m. Konsultasi Asman

n. Ruang Bersalin

o. Pojok Laktasi

p. Klinik Sanitasi

Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama, puskesmas Patianrowo bertanggung jawab menyelenggarakan

tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43

Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Upaya Kesehatan Perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat pribadi (private goods), dengan tujuan utama

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit melalui pelayanan rawat jalan. Sedangkan Upaya Kesehatan Masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public ( public

goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan yang menjadi tanggung jawab Puskesmas

Patianrowo meliputi :

a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Perkesmas

1) Upaya Promosi Kesehatan

2) Upaya Kesehatan Lingkungan

3) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana, Anak Usia Sekolah

4) Upaya Gizi

5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) :

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 8


- P2P Tuberkulosis

- P2P Diare

- P2P Demam Berdarah Dengue (DBD)

- P2P Kusta, Malaria

- P2P ISPA

- P2P HIV & NAPZA

- P2P SURVEILANS/KLB

- P2P PTM

- P2P Imunisasi

- P2P Hepatitis

6) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

a) Program Lansia

b) Program Kesehatan Jiwa

c) Program Kesehatan Tradisional dan Komplementer

d) Program Kesehatan Kerja dan Olahraga

e) Program Kesehatan Indera

Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas Patianrowo

meliputi :

1) Rawat Jalan :

a. Poli Umum

b. Poli Gigi

c. Poli MTBS

d. Poli KIA

e. Poli KB

f. Imunisasi

g. Poli PKPR

h. Konsultasi Asman

i. Pojok Laktasi

j. Klinik Sanitasi

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 9


2) Pelayanan 24 Jam :

a. UGD

b. Rawat Inap

c. Mampu Bersalin

3) Upaya Penunjang :

a. Loket Pendaftaran

b. Laboratorium

c. Obat ( Kamar Obat & Gudang Obat )

2. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan tata hubungan kerja antar bagian dan garis kewenangan,

tanggung jawab dan komunikasi dalam menyelenggarakan pelayanan dan penunjang pelayanan.

Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah Kecamatan Patianrowo.Struktur Organisasi

Puskesmas didasarkan pada Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk Nomor 188/3898/K/411.303/2020

Tentang Penetapan Organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat secara Fungsional.

Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan dan

pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di Kecamatan Patianrowo sesuai dengan kedudukan

dan/atau wilayah kerja dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk.

Struktur organisasi dan uraian tugas puskesmas dalam rangka penerapan PPK BLUD disajikan dalam dua kondisi,

yaitu kondisi sebelum dan sesudah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD, sebagai berikut:

1) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Sebelum Penerapan BLUD

a. Struktur Organisasi

Sebelum penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), Puskesmas Patianrowo merupakan Unit Pelaksana Teknis

Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk. Struktur Organisasi Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk, terakhir ditetapkan

dengan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor: 188/2040/411.303/2019 Tentang Struktur Organisasi

Tata Kerja Puskesmas Secara Operasional.

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 10


Kepala Puskesmas

Kepala Tata Usaha

Koordinator Sistem Koordinator


Informasi Puskesmas Kepegawaian

Koordinator Rumah Koordinator


Tangga Keuangan

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Penanggung Jawab
UKM Esensial dan Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Bangunan, sarana, Penanggung Jawab
UKP, Kefarmasian
Keperawatan UKM Pengembangan Puskesmas dan dan prasarana Mutu
dan Laboraturium
Kesehatan Masyarakat Jejaring Puskesmas puskesmas

Koordinator Koordinator Koordinator Koordinator


Pelayanan Promosi Pelayanan Kesehatan Pelayanan Puskesmas
Kesehatan Gigi Masyarakat Pemeriksaan Umum Pembantu

Koordinator Kesehatan Koordinator


Koordinator
Pelayanan Kesehatan Tradisional Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Keliling
Lingkungan Komplementer Gigi dan Mulut

Koordinator Koordinator
Koordinator
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Koordinator Polindes
Keluarga bersifat Keluarga Bersifat
Olahraga
UKM UKP

Koordinator Koordinator Koordinator


Koordinator Jejaring
Pelayanan Gizi Pelayanan Kesehatan Pelayanan Gizi
Puskesmas
bersifat UKM Kerja Bersifat UKP

Koordinator
Koordinator Koordinator
Pencegahan dan
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Persalinan
Pengendalian
Jiwa (PONED)
Penyakit

Koordinator
Pelayanan Koordinator Koordinator
Keperawatan Pelayanan Kesehatan Pelayanan Rawat
Kesehatan Lansia Inap
Masyarakat

Koordinator Koordinator
Pelayanan UKS Pelayanan UGD

Koordinator
Koordinator
Pelayanan
Pelayanan Indera
Kefarmasian

Koordinator
Koordinator
Pelayanan
Pelayanan Matra
Laboraturium

b. Struktur organisasi Puskesmas Patianrowo terdiri dari:

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 11


a) Kepala Puskesmas

b) Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam pengelolaan:

1. Kepegawaian

2. Keuangan

3. Rumah Tangga

4. Sistem Informasi

c) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas

dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam :

a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial dan Perkesmas

1. Koordinator Pelayanan Program Promosi Kesehatan

2. Koordinator Pelayanan Kesehatan Lingkungan

3. Koordinator Pelayanan Kesehatan Keluarga bersifat UKM

4. Koordinator Pelayanan Gizi bersifat UKM

5. Koordinator Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

6. Perawatan Kesehatan Masyarakat ( Perkesmas )

b) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan

1. Koordinator Pelayanan Lansia

2. Koordinator Pelayanan Kesehatan Jiwa

3. Koordinator Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer

4. Koordinator Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga

5. Koordinator Pelayanan Kesehatan Indera

6. Koordinator Pelayanan Matra

d) Penanggung Jawab UKP, Laboratorium, dan Farmasi

1. Koordinator Pelayanan UGD

2. Koordinator Pelayanan Rawat Inap

3. Koordinator Pelayanan Poli Umum

4. Koordinator Pelayanan Poli Gigi

5. Koordinator Pelayanan Poli MTBS

6. Koordinator Pelayanan Poli KIA

7. Koordinator Pelayanan Poli KB

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 12


8. Koordinator Pelayanan Imunisasi

9. Koordinator Pelayanan Laboratorium

10. Koordinator Pelayanan kefarmasian

11. Koordinator Pelayanan Persalinan

e) Penanggung Jawab Jaringan & Jejaring :

1. Koordinator Puskesmas Pembantu

2. Koordinator Puskesmas Keliling

3. Koordinator Polindes

4. Koordinator Jejaring Puskesmas

c. Hubungan Antar Struktur Organisasi

1) Kedudukan Struktur Organisasi Puskesmas dengan Dinas Kesehatan

Puskesmas Patianrowo berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis di bawah Organisasi Perangkat Daerah Dinas

Kesehatan. Sebagai unsur pelaksana teknis, Puskesmas Patianrowo melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau

kegiatan teknis penunjang tertentu.

Kegiatan teknis operasional Puskesmas secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Kegiatan teknis

penunjang dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan tugas organisasi induk yaitu Dinas Kesehatan dengan gambaran

hubungan sebagai berikut :

- Sekretariat Dinas Kesehatan

Dilaksanakan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas meliputi administrasi dan kepegawaian, Keuangan, Rumah

Tangga dan Sistem Informasi Puskesmas.

- Bidang Pelayanan Kesehatan

Dilaksanakan oleh Penanggung Jawab dan pelaksana UKP, laboratorium, dan farmasi serta penanggung jawab jaringan dan

jejaring Puskesmas.

- Bidang Kesehatan Masyarakat

Dilaksanakan oleh penanggung jawab dan pelaksana UKM essensial dan UKM pengembangan Puskesmas.

- Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Dilaksanakan oleh penanggung jawab dan pelaksana UKM essensial dan UKM pengembangan Puskesmas.

- Bidang Sumber Daya Kesehatan

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 13


Dilaksanakan oleh penanggung jawab sarana prasarana alat kesehatan,penanggung jawab kepegawaian dan penanggung

jawab kefarmasian.

Sebagai Unit Pelaksana Teknis, Kepala Puskesmas bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan.

2) Kedudukan Kepala Puskesmas dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Puskesmas berwenang memberikan penugasan kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan pegawai

Puskesmas lainnya. Penanggung Jawab Tata Usaha bertanggung jawab langsung tehadap Kepala Puskesmas. Penanggung

jawab dan pelaksana UKM esensial dan pengembangan, penanggung jawab dan pelaksana UKP, kefarmasian dan laboratorium

serta penanggung dan pelaksana jaringan dan jejaring puskesmas bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas.

3) Kedudukan Penanggung Jawab dan pelaksana teknis kegiatan

Penanggung jawab UKM esensial dan UKM pengembangan berkedudukan sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan

UKM esensial dan pengembangan.

Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium berkedudukan sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan UKP

dan penunjang.

Penanggung jawab jejaring dan jaringan puskesmas berkedudukan sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan

pembinaan jejaring di wilayah kerja puskesmas dan pelaksanaan jaringan pustu dan ponkesdes di wilayah kerja Puskesmas.

Penanggung jawab dan pelaksana UKM, UKP dan jaringan berada dalam garis koordinasi untuk mengkoordinasian

masing-masing kegiatan secara lintas program.

4) Tugas Pokok dan Fungsi:

a) Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan dan secara operasional

bertanggung jawab kepada Camat di wilayah kerjanya.

Kepala Puskesmas memiliki tugas pokok mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah

kerjanya dan melaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan.

Fungsi Kepala Puskesmas adalah :

- Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

- Melaksanakan pemberdayaan kesehatan masyarakat.

- Melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi UKM dan UKP.

- Melaksanakan pengelolaan keuangan.

- Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerja.

- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya.

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 14


b) Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas. Kepala Sub

Bagian Tata Usaha memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan pengelolaan kepegawaian dan umum, SP2T & SIK,

Keuangan, dan Rumah Tangga serta perencanaan, pencatatan dan pelaporan dan melaporkan kepada Kepala Puskesmas.

c) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertugas mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan UKM.

d) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Laboratorium, dan Farmasi


Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Laboratorium, dan Farmasi dilaksanakan oleh tenaga medis, paramedis, dan

tenaga kesehatan fungsional lain sesuai bidang keahliannya yang dikoordinir oleh Penanggung Jawab UKP, Laboratorium, dan

Farmasi.

Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Laboratorium, dan Farmasi bertugas mengkoordinasikan

kegiatan pelayanan UKP dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.

e) Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring

Jaringan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dilaksanakan oleh tenaga fungsional paramedis dan struktural

administratif yang dikoordinir oleh Penanggung Jawab jaringan pelayanan dan jejaring yang bertanggung jawab kepada Kepala

Puskesmas.

Penanggung Jawab Jaringan pelayanan dan Jejaring Fasyankes memiliki tugas pokok mengkoordinasikan pelayanan

kesehatan di jejaring pelayanan Pustu dan Polindes, serta mengkoordinasikan kegiatan pembinaan pada jejaring Fasyankes di

wilayah kerja Puskesmas dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.

f) Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pembantu dipimpin oleh seorang penanggung jawab Puskesmas Pembantu yang merupakan tenaga

fungsional Paramedis.

Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu bertugas mengkoordinasikan kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Pustu

dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.

g) Polindes

Pondok Bersalin Desa (Polindes) dipimpin oleh seorang penanggung jawab Polindes yang merupakan tenaga

fungsional Paramedis. Penanggung jawab Polindes Bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah

kerja dan secara teknis bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas dan secara administratif bertanggung jawab kepada

Kepala Desa.

5) Uraian Tugas

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 15


a) Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Kesehatan dan dalam menyelanggarakan tugasnya atau berkoordinasi dengan Camat. Untuk melaksanakan tugas pokok

tersebut, Kepala puskesmas mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan perencanaan operasional puskesmas dan program kesehatan;

b. Pelaksanaan penggerakan pusat pembangunan berwawasan kesehatan;

c. pelaksanaan penggerakan pusat pemberdayaan masyarakat;

d. Pelaksanaan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya;

e. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan upaya pelayanan medik dasar swasta di wilayah kerjanya;

f. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pertanggung jawaban di Puskesmas;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kepala Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk sesuai dengan kewenangannya dapat membentuk unit-unit kerja non

struktural berupa UKP (upaya kesehatan perorangan), UKM (upaya kesehatan masyarakat), Puskesmas Pembantu, Puskesmas

Keliling, dan Bidan desa serta unit penunjang lainnya yang merupakan fasilitas penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat.

b) Kepala Sub Bagian Tata Usaha

a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha

b. Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan

masyarakat.

c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional

di bidang pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat.

d. Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja Puskesmas.

e. Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat-menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,

kerumah tanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat.

f. Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan Puskesmas.

g. Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen Puskesmas.

h. Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan Puskesmas.

i. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, pelaporan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha.

c) Penanggung Jawab UKM

a. Mengkoordinasikan kegiatan UKM Puskesmas

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 16


b. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan,kepatuhan prosedur & analisis kegiatan UKM.

c. Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM.

d. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas.

d) Penanggung Jawab UKP

a. Mengkoordinasikan kegiatan UKP Puskesmas.

b. Melakukan monitoring pelaksanaan pelayanan, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan Puskems

c. Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKP.

d. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas

e) Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring

a. Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP dijaringan pelayanan kesehatan.

b. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan UKM dan UKP

c. Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKP.

d. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas.

2) Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Setelah Penerapan PPK- BLUD

(1) Struktur Organisasi

Dalam rangka penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD), organisasi

Puskesmas perlu disesuaikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Susunan organisasi dalam penerepan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan

Umum Daerah terdiri dari:

a. Pemimpin BLUD

b. Pejabat Keuangan

c. Pejabat Teknis

Pejabat Pengelola BLUD Puskesmas diangkat dan diberhentikan oleh Bupati.Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung jawab

terhadap Bupati, sedangkan Pejabat Keuangan dan Pejabat Teknis bertanggung jawab kepada Pemimpin BLUD Puskesmas.

SOTK Setelah BLUD

TIM BLUD PUSKESMAS PATIANROWO 17


Dari bagan tersebut terlihat bahwa struktur organisasi BLUD Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk terdiri dari:

a. Pemimpin BLUD dijabat oleh Kepala Puskesmas

b. Pejabat Keuangan dijabat oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha

c. Pejabat Teknis dijabat oleh Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan terdiri dari

1. Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Perorangan meliputi:

a) Pelaksana Loket Pendaftaran

b) Pelaksana UGD

c) Pelaksana Rawat Inap

d) Pelaksana Poli Umum

e) Pelaksana Poli Gigi

f) Pelaksana Poli MTBS

g) Pelaksana Poli KIA

h) Pelaksana Poli KB

i) Pelaksana Imunisasi

j) Pelaksana Laboratorium

k) Pelaksana Kamar Obat

l) Pelaksana Persalinan

2. Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan Masyarakat meliputi:

(a)
UKM Esensial terdiri atas:

1) promosi kesehatan

2) kesehatan lingkungan

3) KIA – KB

4) gizi

5) pencegahan dan pengendalian penyakit

6) Perawatan Kesehatan Masyarakat

(b)
UKM Pengembangan terdiri atas:

1) kesehatan Lansia

2) kesehatan Jiwa

3) kesehatan kesehatan tradisional dan komplementer

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


18 |
4) kesehatan kerja dan olahraga

5) kesehatan indera

6) matra

3. Penangung jawab Jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan terdiri atas:

1) Puskesmas Pembantu

2) Puskesmas Keliling

3) Polindes

4) Jejaring Puskesmas

5) Satuan Pengawas Intern

Perubahan lainnya dari struktur organisasi Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk yang perlu disesuaikan dengan

ketentuan dalam penerapan BLUD adalah sebagai berikut :

1) Penyebutan Pejabat Pengelola BLUD disesuaikan dengan nomen klatur pemerintah daerah setempat, sebagai berikut:

a. Kepala Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD.

b. Pejabat Keuangan direpresentasikan dengan jabatan Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

c. Pejabat Teknis dipresentasikan dengan jabatan Penanggung Jawab Upaya.

2) Pemimpin BLUD dapat membentuk Satuan Pengawasan Intern (SPI) dalam rangka meningkatkan sistem pengawasan dan
pengendalian internal Puskesmas terhadap kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dam

menyelenggarakan Praktik Bisnis yang Sehat, Satuan Pengawas Internal dapat dipresentasikan dengan Tim Manajemen

Mutu Puskesmas.

3) Adanya penambahan fungsi dalam penatausahaan keuangan BLUD yaitu fungsi akuntansi, verifikasi dan pelaporan.
4) Pembina dan pengawas terdiri dari:
a. Pembina Teknis dan Pembina Keuangan

Pembina Teknis BLUD Puskesmas adalah Kepala Dinas Kesehatan sedangkan pembina keuangan adalah Kepala

Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD).

b. Satuan Pengawas Internal

Satuan Pengawas Internal berkedudukan langsung di bawah pemimpin BLUD.

c. Dewan Pengawas

Pembentukan Dewan Pengawas dilakukan apabila Puskesmas telah memenuhi persyaratan tentang Dewan

Pengawas.

(2) Tata Laksana

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


19 |
(2.1) Dewan Pengawas

a. Dewan Pengawas BLUD adalah satuan fungsional yang bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap

pengelolaan BLUD yang dilakukan oleh pejabat pengelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. Dewan Pengawas dibentuk dengan keputusan kepala daerah atas usulan pemimpin BLUD mengacu pada Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah;

Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas

1) Keanggotaan Dewan Pengawas

Anggota Dewan Pengawas dapat terdiri dari unsur-unsur :

a. pejabat satuan kerja perangkat daerah yang berkaitan dengan kegiatan Puskesmas;

b. pejabat di lingkungan satuan kerja pengelola keuangan daerah;

c. tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan Puskesmas.

Pengangkatan anggota Dewan Pengawas tidak bersamaan waktunya dengan pengangkatan Pejabat Pengelola.

2) Kriteria yang dapat diusulkan menjadi Dewan Pengawas, yaitu :


a. memiliki dedikasi dan memahami masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan Puskesmas, serta dapat

menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya;

b. mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak pernah menjadi anggota

Direksi atau Komisaris, atau Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah sehingga menyebabkan suatu badan

usaha pailit atau tidak pernah melakukan tindak pidana yang merugikan daerah;

c. mempunyai kompetensi dalam bidang manajemen keuangan, sumber daya manusia dan mempunyai komitmen

terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik.

3) Masa Jabatan Dewan Pengawas

a. Masa jabatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan selama 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk satu

kali masa jabatan berikutnya.

b. Anggota Dewan Pengawas dapat diberhentikan sebelum waktunya oleh Bupati Nganjuk

c. Pemberhentian anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan apabila;

- tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;

- tidak melaksanaan ketentuan perundang-undangan;

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


20 |
- terlibat dalam Tindakan yang merugikan Puskesmas atau dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan

tindak pidana dan/atau kesalahan yang berkaitan dengan tugasnya melaksanakan pengawasan atas

Puskesmas.

4) Sekretaris Dewan Pengawas

a. Bupati Nganjuk dapat mengangkat Sekretaris Dewan Pengawas untuk mendukung kelancaran tugas Dewan

Pengawas.

b. Sekretaris Dewan Pengawas bukan merupakan anggota Dewan Pengawas.

5) Biaya Dewan Pengawas

Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Dewan Pengawas termasuk honorarium Anggota dan

Sekretaris Dewan Pengawas dibebankan pada Puskesmas dan dimuat dalam Rencana Bisnis Anggaran.

6) Kewajiban dan tanggung jawab Dewan Pengawas

a. memberikan pendapat dan saran mengenai RBA yang diusulkan oleh pejabat pengelola;

b. mengikuti perkembangan kegiatan BLUD dan memberikan pendapat serta saran kepada kepala daerah mengenai

setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan BLUD;

c. melaporkan kepada kepala daerah tentang kinerja BLUD;

d. memberikan nasehat kepada pejabat pengelola dalam melaksanakan pengelolaan BLUD;

e. melakukan evaluasi dan penilaian kinerja baik keuangan maupun non keuangan, serta memberikan saran dan

catatan-catatan penting untuk ditindaklanjuti oleh pejabat pengelola BLUD;

f. memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja.

g. Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah secara berkala paling sedikit 1 (satu)

kali dalam satu tahun dan sewaktu-waktu apabila diperlukan.

2.2 Pemimpin BLUD

Dengan mengacu pada pasal 32 ayat 2 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 dan pasal 37

ayat 2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007, Kepala Puskesmas Patianrowo bertindak sebagai Pemimpin

BLUD dan berfungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan Puskesmas.

1) Pengangkatan dan pemberhentian pimpinan BLUD


a. Pemimpin BLUD diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Nganjuk.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


21 |
b. Pemimpin BLUD dapat diangkat dari pegawai negeri sipil dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil

sesuai dengan kebutuhan BLUD

c. Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BLUD yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan

ketentuan perundangan-undangan di bidang kepegawaian.

d. Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BLUD/tenaga profesional yang berasal dari bukan pegawai negeri

sipil dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan

Instansi Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

e. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan pejabat pengelola BLUD ditetapkan berdasarkan kompetensi dan

kebutuhan praktik bisnis yang sehat. Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh pejabat

pengelola BLUD berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas.

Kebutuhan praktik bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi

dengan kemampuan keuangan BLUD.

f. Pemilihan Pemimpin BLUD dilakukan dengan mekanisme uji kelayakan dan kepatutan ( fit and proper test) yang

dilakukan secara transparan, profesional, mandiri, dan dapat dipertanggung jawabkan.

g. Masa jabatan Pemimpin BLUD ditetapkan selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa

jabatan berikutnya.

h. Pemimpin BLUD diberhentikan oleh Bupati Nganjuk, setelah masa jabatannya habis.

i. Pemimpin BLUD dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya oleh Bupati Nganjuk setelah berkoordinasi

dengan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Daerah.

j. Standar Kompetensi Pemimpin BLUD

Persyaratan menjadi Pemimpin BLUD sebagai berikut:

- Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

- Berijazah setidak-tidaknya Strata Satu (S-1) dibidang Kesehatan.

- Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter independen.

- Mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun pernah bekerja di Puskesmas, Dinas kesehatan atau institusi

kesehatan lainnya.

- Mampu memimpin, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan Puskesmas dengan seksama.

- Mampu melakukan pengendalian terhadap tugas dan kegiatan Puskesmas sedemikian rupa sehingga dapat

berjalan secara lancar , efektif, efisien dan berkelanjutan.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


22 |
- Cakap menyusun kebijakan strategis Puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

- Bersedia dicalonkan dan mencalonkan diri menjadi Kepala Puskesmas/BLUD secara tertulis.

- Mampu merumuskan visi, misi, dan program Puskesmas yang jelas dan dapat diterapkan, diantaranya meliputi:

a. Peningkatan kreativitas, prestasi, dan akhlak mulia insan puskesmas.

b. Penciptaan suasana Puskesmas yang asri, aman, dan indah.

c. Peningkatan kualitas tenaga medis, paramedis dan non medis puskesmas.

d. Pelaksanaan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas program.

k. Kewajiban dan tanggung jawab pimpinan BLUD

Disamping melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan dalam uraian tugas sebelum Puskesmas Patianrowo

Kabupaten Nganjuk menerapkan PPK-BLUD., Kepala Puskesmas memiliki kewajiban sebagai berikut;

- Mengusulkankan Standar Pelayanan Minimum.

- Menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB).

- Menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan.

- Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

- Menyampaikan pertanggung jawaban kinerja operasional dan keuangan puskesmas.

2.3 Pejabat Keuangan

Dengan mengacu pada pasal 10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Kepala Sub Bagian Tata

Usaha bertindak sebagai Pejabat Keuangan dan berfungsi sebagai sebagai penanggung jawab keuangan puskesmas yang

meilputi fungsi berbendaharaan, fungsi akuntansi, fungsi verifikasi dan pelaporan.

1) Pengangkatan dan pemberhentian

a. Pejabat Keuangan BLUD diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Nganjuk.


b. Pejabat Keuangan BLUD bertanggung jawab kepada Pemimpin BLUD Puskesmas.
c. Pejabat Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara

Pengeluaran,

d. Pejabat Keuangan, Bendahara penerimaan dan Bendahara Pengeluaran harus dijabat oleh Pegawai Negeri Sipil.
e. Standard Kompetensi
- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

- Berijazah setidak-tidaknya D3.

- Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat dari dokter independent.

- Mempunyai pengalaman kerja, diutamakan pernah 1 tahun dalam jabatan setingkat kepala urusan di bidang

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


23 |
pelayanan Kesehatan.

- Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi jabatan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

- Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi kepegawaian.

- Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi perkantoran.

- Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi barang.

- Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi rumah tangga.

- Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi penyusunan program dan laporan.

f. Kewajiban dan tanggung jawab

- Mengkoordinasikan penyusunan rencana strategis bisnis (RSB).

- Menyiapkan dokumen pelaksanaan anggaran puskesmas.

- Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja.

- Menyelenggarakan pengelolaan kas.

- Melakukan pengelolaan hutang dan piutang.

- Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap, dan investasi Puskesmas.

- Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.

- Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.

2.4 Pejabat Teknis.

Dengan mengacu pada pasal 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018, Koordinator Pelayanan

Kesehatan bertindak sebagai Pejabat Teknis dan berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di unit kerjanya.

1) Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis


a. Pejabat Teknis BLUD diangkat dan diberhentikan oleh Bupati Nganjuk.
b. Pejabat Teknis BLUD dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan/atau tenaga profesional non pegawai negeri sipil

sesuai dengan kebutuhan BLUD

c. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis BLUD yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan

ketentuan perundangan-undangan di bidang kepegawaian.

d. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis BLUD /tenaga profesional yang berasal dari bukan pegawai negeri

sipil dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/02/M.PAN/1/2007 Tanggal 25 Januari 2007 tentang Pedoman Organisasi Satuan Kerja Di Lingkungan Instansi

Pemerintah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


24 |
e. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan Pejabat Teknis BLUD ditetapkan berdasarkan kompetensi dan

kebutuhan praktik bisnis yang sehat. Kompetensi merupakan kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh Pejabat

Keuangan BLUD berupa pengetahuan, ketrampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas.

Kebutuhan praktik bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi

dengan kemampuan keuangan BLUD.

f. Pemilihan Pejabat Teknis BLUD dilakukan dengan mekanisme uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang
dilakukan secara transparan, profesional, mandiri, dan dapat dipertanggungjawabkan.

g. Masa jabatan Pejabat Teknis BLUD ditetapkan selama 5 tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa

jabatan berikutnya.

h. Pejabat Teknis BLUD diberhentikan oleh Bupati Nganjuk, setelah masa jabatannya habis.

i. Pejabat Teknis BLUD dapat diberhentikan sebelum habis masa jabatannya oleh Bupati Nganjuk setelah

berkoordinasi dengan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) Daerah.

j. Standar Kompetensi

- Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

- Berijazah setidak-tidaknya D3.

- Sehat jasmani dan rohani.

- Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi jabatan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

- Menguasai secara umum tentang segala fasilitas dan pelayanan Puskesmas

- Menguasai pedoman pelayanan, prosedur pelayanan dan standar pelayanan sesuai dengan bidang tugasnya.

- Memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan mutu pelayanan Puskesmas.

k. Tugas Pejabat Teknis

Selain melaksanakan tugas mengkoordinir pelaksanaan pelayanan medis dan pelaksanaan pelayanan kesehatan

masyarakat, Koordinator Pelayanan Kesehatan memiliki kewajiban sebagai berikut:

- Menyusun perencanaan kegiatan teknis di unit kerjanya.

- Melaksanakan kegiatan teknis berdasarkan RBA.

Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasional dan pelayanan di unit kerjanya.

- Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah dan/atau pemimpin BLUD sesuai dengan kewenangannya.

2.5 Satuan Pengawas Internal (SPI)

1) Organisasi

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


25 |
a. Pimpinan Puskesmas dapat membentuk Satuan Pengawas Internal yang merupakan aparat internal puskesmas
untuk membantu Pimpinan Puskesmas dalam mendukung terciptanya sistem pengendalian intern yang efektif di

lingkungan puskesmas

b. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh seorang kepala yang

bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala Puskesmas.

c. Satuan Pengawas Internal terdiri dari tim audit bidang administrasi dan keuangan, tim audit bidang pelayanan medis,
serta tim audit bidang lainnya sesuai dengan kebutuhan puskesmas.

d. Satuan Pengawas Internal melaksanakan audit secara rutin terhadap seluruh unit kerja di lingkungan puskesmas
meliputi bidang administrasi dan keuangan, bidang pelayanan medis, ketenagakerjaan dan bidang-bidang lainnya.

e. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja Satuan Pengawas Internal ditetapkan dengan keputusan
Kepala Puskesmas.

2) Fungsi Satuan Pengawas Internal


a. Membantu Kepala Puskesmas dalam melakukan pengawasan internal puskesmas

b. Memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai sasaran puskesmas secara ekonomis, efisien, dan efektif.

c. Membantu efektivitas penerapan pola tata kelola di puskesmas.

d. Menangani permasalahan yang berkaitan dengan indikasi terjadinya KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) yang

menimbulkan kerugian puskesmas sama dengan unit kerja terkait.

3) Tugas Satuan Pengawas Internal


Tugas Satuan Pengawas Internal adalah membantu manajemen Puskesmas untuk :

a. Pengamana harta kekayaan;

b. Menciptakan akurasi sistem informasi keuangan;

c. Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan

d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam penerapan Praktek Bisnis Yang Sehat.

4) Kewenangan Satuan Pengawas Internal


a. Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas terhadap unit-unit kerja puskesmas, aktivitas, catatan-catatan,

dokumen, personel, aset puskesmas, serta informasi relevan lainnya sesuai dengan tugas yang ditetapkan oleh

Kepala Puskesmas.

b. Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan teknik-teknik audit yang diperlukan untuk mencapai efektivitas

sistem pengendalian intern.

c. Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari personel unit kerja yang terkait, terutama dari unit kerja

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


26 |
yang diaudit.

d. Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh unsur Pejabat Pengelola Puskesmas, tanggapan terhadap laporan, dan

langkah-langkah perbaikan.

e. Mendapatkan dukungan sumberdaya yang memadai untuk keperluan pelaksanaan tugasnya.

f. Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari dalam maupun luar puskesmas, sepanjang hal tersebut diperlukan

dalam pelaksanaan tugasnya.

2.6 Pegawai BLUD

a. Pegawai BLUD menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung kinerja BLUD

b. Pegawai BLUD berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan / atau pegawai

pemerintah dengan perjanjian kerja, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan

c. Pegawai BLUD dapat diangkat dari tenaga profesional lainnya sesuai dengan kebutuhan profesionalitas,kemampuan

keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam meningkatkan pelayanan.

d. Pegawai BLUD dari tenaga profesional lainnya dapat dipekerjakan secara kontrak atau tetap dan dilaksanakan

sesuai dengan jumlah dan komposisi yang telah disetujui BPPKAD.

e. Pengangkatan dan penempatan pegawai BLUD berdasarkan kompetensi yaitu pengetahuan, keahlian, ketrampilan,

integritas, kepemimpinan, pengalaman, dedikasi dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan

sesuai dengan kebutuhan Praktek Bisnis Yang Sehat.

B. PROSEDUR KERJA

Prosedur kerja dalam tata kelola Puskesmas menggambarkan pola hubungan dan mekanisme kerja antar posisi

jabatan dan fungsi dalam organisasi. Prosedur kerja puskesmas dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat baik

pelayalanan kesehatan perorangan maupun pelayanan kesehatan masyarakat dituangkan dalam bentuk Standar Operating

Prosedur (SOP) pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang kesehatan serta pelayanan manajemen, meliputi:

1. Rawat Jalan :

a. Poli Umum

b. Poli Gigi

c. Poli MTBS

d. Poli KIA

e. Poli KB

f. Imunisasi

g. Poli PKPR

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


27 |
h. Konsultasi Asman

i. Pojok Laktasi

j. Klinik Sanitasi

2. Pelayanan 24 Jam :

a. UGD

b. Rawat Inap

c. Mampu Bersalin

3. Upaya Penunjang :

a. Loket Pendaftaran

b. Laboratorium

c. Obat ( Kamar Obat & Gudang Obat )

4. Adinistrasi

5. UKM

SOP diusulkan oleh pelaksana kegiatan sesuai kebutuhan kemudian ditetapkan oleh Kepala Puskesmas/Pemimpin BLUD.

SOP tersebut kemudian disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait baik internal maupun eksternal. SOP yang telah disusun

dilakukan evaluasi secara berkala dan dapat dibuat SOP baru atau revisi jika diperlukan. Jenis-jenis SOP yang berlaku di

Puskesmas Patianrowo lebih lengkap dicantumkan pada Lampiran. Selain melalui SOP, mekanisme kerja pelayanan di

Puskesmas Patianrowo digambarkan juga dalam Alur Pelayanan yaitu :

1. Alur Pelayanan Loket Pendaftaran

2. Alur Pelayanan UGD

3. Alur Pelayanan Rawat Inap

4. Alur pelayanan Poli Umum

5. Alur Pelayanan Poli Gigi

6. Alur pelayanan MTBS

7. Alur pelayanan KIA

8. Alur Pelayanan KB

9. Alur Pelayanan Imunisasi

10. Alur Pelayanan Laboratorium

11. Alur Pelayanan Obat

12. Alur Pelayanan Persalinan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


28 |
C. PENGELOMPOKAN FUNGSI

Pengelompokan fungsi Puskesmas Patianrowo menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional antara fungsi

pelayanan dan fungsi pendukung yang sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian

organisasi. Dari uraian struktur organisasi tersebut di atas, tergambar bahwa organisasi puskesmas telah dikelompokkan sesuai

dengan fungsi sebagai berikut:

1) Telah dilakukan pemisahan fungsi yang tegas antara Dewan Pengawas dan Pejabat Pengelola BLUD yang terdiri dari

Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis.

2) Pembagian fungsi pelayanan kesehatan, fungsi penunjang pelayanan kesehatan dan fungsi penyelenggaraan administrasi.

3) Pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk masing masing fungsi dalam organisasi yang ditetapkan melalui

keputusan Kepala Puskesmas.

4) Fungsi audit internal di lingkungan Puskesmas dengan membentuk Satuan Pengawas Internal (SPI).

D. PENGELOLAAN SDM

Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan

berkesinambungan mengenai sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi kebutuhannya baik pada

jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien,efektif, dan

ekonomis. Organisasi modern menempatkan karyawan pada posisi terhormat yaitu sebagai aset berharga ( brainware) sehingga

perlu dikelola dengan baik mulai penerimaan, selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia meliputi :

No. Jenis Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan ABK Kekurangan

Kebutuhan

1 Dokter 4 4 PNS 4 4 0

2 Dokter gigi 1 1 PNS 1 1 0

3 Apoteker 0 0 1 1 Kurang 1

4 Asisten Apoteker 2 1PNS 2 2 0

1 PPPK

5 Administrasi Kepegawaian 0 0 1 1 Kurang 1

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


29 |
6 Pengelola Keuangan 1 1 MOU 3 3 Kurang 2

7 Pengadministrasi Umum 9 1 PNS 9 9 0

7 MOU

1SUKWAN

12 Perekam Medis 0 0 1 1 Kurang 1

13 Kebersihan 2 2 MOU 2 2 0

14 Sopir Ambulance 1 1 Kontrak 1 1 0

15 Penjaga Keamanan 0 0 2 2 Kurang 2

17 Perawat 16 8 MOU 16 16

7 PNS

1 PPPK

18 Perawat Gigi 1 1 PNS 2 2 Kurang 1

19 Bidan 28 19 PNS, 2 28 28 0

PPPK,

3 MOU,4

SUKWAN

22 Nutrisionis 1 1 PNS 2 2 Kurang 1

23 Pranata Lab 3 1 PNS, 1 3 3 0

PPPK, 1 MOU

24 Sanitarian 1 1 MOU 1 1 0

25 Promkes 2 1 PNS, 1 MOU 2 2 0

Jumlah 74 74 81 81 7

1. Rekruitmen Pegawai

Pola rekruitmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis pada Puskesmas Patianrowo Kab Nganjuk adalah

sebagai berikut:

a. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Pola rekruitmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Puskesmas Patianrowo Kabupaten Nganjuk dilaksanakan
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
30 |
sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk.

b. SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS.

Pola rekruitmen SDM yang berasal dari tenaga profesional non-PNS dilaksanakan sebagai berikut:

a) Pengangkatan pegawai berstatus Non PNS dilakukan berdasarkan pada prinsip efisiensi, ekonomis dan

produktif dalam rangka peningkatan pelayanan.

b) Rekruitmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong atau adanya perluasan organisasi dan

perubahan pada bidang-bidang yang sangat mendesak yang proses pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh

Pemerintah Daerah.

c) Tujuan rekruitmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang profesional, jujur, bertanggung jawab, netral, memiliki

kompetensi sesuai dengan tugas/jabatan yang akan diduduki sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan serta

mencegah terjadinya unsur KKN (kolusi, korupsi, dan nepotisme) dalam rekruitmen SDM.

d) Rekruitmen SDM dilakukan berdasarkan prinsip netral, objektif, akuntabel, bebas dari KKN, serta terbuka dengan

ketentuan:

- Setiap Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat dapat mengikuti seleksi tanpa membedakan jenis

kelamin, suku, agama, ras, golongan, atau daerah.

- Pengumuman rekruitmen SDM diumumkan secara luas dengan menggunakan media yang tersedia

(internet, televisi, radio, surat kabar, papan pengumuman, dll) oleh Panitia Rekruitmen yang ditunjuk oleh

Pimpinan Puskesmas dengan memuat persyaratan pelamar, jenis ketenagaan, kualifikasi pendidikan,

jumlah lowongan jabatan, tujuan lamaran, waktu pendaftaran, dan tempat pendaftaran.

- Seleksi dilakukan secara objektif, terbuka dan adil.

- Hasil ujian diolah dengan komputer.

- Proses pengangkatan SDM berpegang teguh pada prinsip kebenaran, tata aturan, objektif, transparan, dan

rasional agar terjaring SDM yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, taat beribadah, berwawasan luas,

handal, dan profesional.

- Setiap penerimaan pegawai harus dibuatkan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan Pegawai atau perjanjian

dengan pegawai dibuat secara tertulis dengan memuat hak dan kewajiban setiap pihak secara jelas

termasuk pemutusan hubungan kerja.

e) Mekanisme pengangkatan pegawai berstatus Non PNS lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan Bupati

Nganjuk tersendiri.

f) Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan Puskesmas dengan tetap memperhatikan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


31 |
penempatan karyawan (dropping) dari Pemerintah Kabupaten Nganjuk.

2. Penempatan Pegawai

Penempatan pegawai BLUD berdasarkan kompetensi yaitu pengetahuan, keahlian, ketrampilan, integritas, kepemimpinan,

pengalaman, dedikasi dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan sesuai dengan kebutuhan Praktek

Bisnis Yang Sehat.

3. Sistem Remunerasi

a. Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat diberikan remunerasi sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan

tuntutan profesionalisme yang diperlukan.

b. Remunerasi, merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi,

pesangon, dan/atau pensiun.

c. Remunerasi ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan usulan yang disampaikan oleh pemimpin BLUD melalui

Sekretaris Daerah.

4. Suksesi Manajemen/Jenjang Karir

a. Penetapan persyaratan jabatan dan proses seleksi untuk jabatan tersebut diatas harus dilaporkan kepada bupati

Nganjuk.

b. Kepala Puskesmas menetapkan program pengembangan kemampuan pegawai Puskesmas baik fungsional maupun

struktural secara transparan

5. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Program pengembangan sumber daya manusia Puskesmas lima tahun ke depan diarahkan pada pemenuhan jumlah SDM agar

berada pada rasio yang ideal. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga diarahkan agar memenuhi kualifikasi SDM

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelayanan kesehatan kepada pasien/masyarakat dapat

berjalan sebagaimana mestinya.

Program pengembangan SDM pada Puskesmas patianrowo Kabupaten Nganjuk dijabarkan sebagai berikut :

a. Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi terpercaya dalam rangka memenuhi tenaga medis dan paramedis sesuai

dengan kebutuhan puskesmas.

b. Mengembangkan tenaga medis dan paramedis yang potensial ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik di dalam

maupun di luar negeri.

c. Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan kemampuan SDM baik tenaga medis, paramedis

maupun administrasi melalui kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah, diskusi panel, seminar, simposium, lokakarya,

pelatihan/diklat, penulisan buku, studi banding, dll.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


32 |
d. Meningkatkan standar pendidikan tenaga administratif yang potensial, terutama ke jenjang Diploma III dan S1.

6. Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban ASN diatur dalam ketentuan Pasal 21 – Pasal 24 Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara.

a. Hak – hak tersebut adalah

PNS berhak memperoleh :

- Gaji, Tunjangan dan Fasilitas

- Cuti

- Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua

- Perlindungan

- Pengembangan Kompetensi

PPPK berhak memperoleh:

- Gaji, Tunjangan dan Fasilitas

- Cuti

- Perlindungan

- Pengembangan Kompetensi

b. Kewajiban pegawai :

a) Setia dan taat pada Pancasila, Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI dan

Pemerintah yang sah

b) Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa

c) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang

berwenang

d) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,kejujuran kesadaran dan tanggung jawab

e) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik

didalam maupun di luar kedinasan

f) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan

peundang – undangan

g) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI

7. Sitem Reward dan Punishment

Sistem pemberian reward dan punishment kepada pegawai ASN disesuaikan dengan peraturan perundang – undangan yang

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


33 |
berlaku. Sementara untuk pegawai non ASN lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan Bupati Nganjuk.

8. Pemutusan Hubungan Kerja

a. Hubungan kerja antara Puskesmas dan Pegawai dapat berakhir karena satu atau lebih sebab-sebab berikut :

1) Pegawai diberhentikan dengan hormat antara lain :


a) Meninggal dunia

b) Atas permintaan sendiri

c) Mencapai batas usia pension

d) Tidak cakap jasmani dan atau rohani

e) Adanya penyederhanaan organisasi

2) Pegawai diberhentikan tidak dengan hormat:


a) Melakukan usaha dan atau kegiatan yang bertujuan mengubah

Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 atau terlibat dalam

gerakan atau melakukan kegiatan yang menentang Negara dan Pemerintah.

b) Dipidana penjara atau kurungan berdasarkan ketentuan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum

yang tetap, karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang ada maupun tidak ada hubungannya

dengan jabatan.

9. Batas Usia Pensiun

a. Batas usia pensiun adalah 58 tahun.

b. Batas usia pensiun 60 (enam puluh) tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan Dokter yang

ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan.

c. Batas usia pensiun; sebagaimana dimaksud pada poin (9.a), bagi Pegawai yang memiliki keahlian tertentu

yang dibutuhkan Puskesmas, dapat diperpanjang setiap tahun sampai setinggi-tingginya usia 60 tahun.

d. Keahlian pada poin (9.b) tersebut ditentukan oleh Kepala Puskesmas.

e. Apabila terjadi penyederhanaan organisasi, Pegawai dapat diberhentikan dengan hormat setelah mendapat

persetujuan Kepala Puskesmas.

f. Pegawai yang diberhentikan tidak dengan hormat, tidak mendapat hak hak kepegawaian

g. Setiap proses pemutusan hubungan kerja akan dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan

kepegawaian yang berlaku.

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


34 |
BAB III

PENUTUP

Pola Tata Kelola yang diterapkan pada puskesmas yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Umum Daerah bertujuan untuk:

a. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan

independensi, agar puskesmas memiliki daya saing yang kuat.

b. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan efisien, serta memberdayakan fungsi dan

peningkatan kemandirian organ puskesmas.

c. Mendorong agar organisasi puskesmas dalam membuat keputusan dan menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi

dengan nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta

kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial puskesmas terhadap stakeholder.

d. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum masyarakat melalui pelayanan

kesehatan.

Untuk dapat terlaksananya aturan dalam Pola Tata Kelola perlu mendapat dukungan dan partisipasi seluruh karyawan

Puskesmas serta perhatian dan dukungan Pemerintah Kabupaten Nganjuk baik bersifat materiil, administratif maupun politis.

Pola Tata Kelola Puskesmas Patianrowo ini akan direvisi apabila terjadi perubahan terhadap peraturan perundang-

undangan yang terkait dengan pola tata Kelola puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi,

tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan lingkungan.

DAFTAR

LAMPIRAN

Struktur Organisasi sebelum BLUD

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


35 |
Kepala
Puskesmas

Kepala Tata
Usaha

Koordinator
Koordinator
Sistem Informasi
Kepegawaian
Puskesmas

Koordinator Koordinator
Rumah Tangga Keuangan

Penanggung Jawab Penanggung Penanggung


Penanggung
UKM Esensial dan Jawab UKP, Jawab Jaringan Penanggung Penanggung Jawab
Jawab UKM
Keperawatan Kefarmasian dan Pelayanan Jawab Bangunan, Mutu
Pengembangan
Kesehatan Laboraturium Puskesmas dan sarana, dan
Masyarakat Jejaring prasarana
Puskesmas puskesmas
Koordinator Koordinator
Pelayanan Pelayanan
Koordinator Kesehatan Gigi Pemeriksaan
Pelayanan Masyarakat Umum Koordinator
Promosi Puskesmas
Kesehatan Pembantu
Kesehatan
Tradisional Koordinator
Koordinator Komplementer Pelayanan Koordinator
Pelayanan Kesehatan Gigi Puskesmas
Kesehatan dan Mulut Keliling
Lingkungan Koordinator
Pelayanan
Kesehatan
Koordinator Olahraga Koordinator
Pelayanan Koordinator
Pelayanan
Kesehatan Polindes
Kesehatan
Keluarga bersifat Koordinator Keluarga Bersifat
UKM Pelayanan UKP
Kesehatan Kerja
Koordinator
Jejaring
Koordinator Koordinator Puskesmas
Pelayanan Gizi Koordinator Pelayanan Gizi
bersifat UKM Pelayanan Bersifat UKP
Kesehatan Jiwa

Koordinator
Pencegahan dan Koordinator
Pengendalian Koordinator
Pelayanan Pelayanan
Penyakit Persalinan
Kesehatan Lansia
(PONED)
Koordinator
Pelayanan
Keperawatan Koordinator Koordinator
Kesehatan Pelayanan UKS Pelayanan Rawat
Masyarakat Inap

Koordinator
Pelayanan Indera Koordinator
Pelayanan UGD

Koordinator Koordinator
Pelayanan Matra Pelayanan
Kefarmasian

Koordinator
Pelayanan
Laboraturium

Struktur Organisasi Sesudah BLUD

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


36 |
DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
POLI UMUM
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/363/411.303.10/2022 PROSEDUR PENGUKURAN BERAT BADAN DEWASA

2 800.08/364/411.303.10/2022 PROSEDUR PENGUKURAN SUHU TUBUH

3 800.08/365/411.303.10/2022 PROSEDUR PENGUKURAN TINGGI BADAN

4 800.08/371/411.303.10/2022 OBSERVASI PASIEN GAWAT

5 800.08/372/411.303.10/2022 PENANGANAN SYOCK ANAFILATIK

6 800.08/373/411.303.10/2022 RUJUKAN EMERGENCY

7 800.08/374/411.303.10/2022 STERILISASI INSTRUMEN LOGAM

8 800.08/375/411.303.10/2022 PERDARAHAN

9 800.08/386/411.303.10/2022 TRIASE

10 800.08/321/411.303.10/2022 ASMA BRONCHIALE

11 800.08/322/411.303.10/2022 DERMATITIS ATOPIK

12 800.08/322B/411.303.10/2022 DERMATITIS ALERGI

13 800.08/323/411.303.10/2022 DISENTRI BASILER

14 800.08/324/411.303.10/2022 PENATALAKSANAAN FARINGITIS

15 800.08/325/411.303.10/2022 PENATALAKSANAAN REAKSI GIGITAN SERANGGA

16 800.08/328/411.303.10/2022 PENATALAKSANAAN ISPA

17 800.08/329/411.303.10/2022 NASOPHARINGITIS

18 800.08/329/411.303.10/2022 PAROTITIS

18 800.08/331/411.303.10/2022 PROSEDUR PENATALAKSANAAN DIABETES MELLITUS TIPE 2

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


37 |
20 800.08/332/411.303.10/2022 SCABIES

21 800.08/340/411.303.10/2022 PENATALAKSANAAN INFLUENZA

22 800.08/341/411.303.10/2022 ISPA NON BAKTERI

23 800.08/343/411.303.10/2022 MABUK PERJALANAN

24 800.08/344/411.303.10/2022 MIGRAIN

25 800.08/326/411.303.10/2022 KONJUNGTIVITIS

26 800.08/345/411.303.10/2022 PENATALAKSANAAN OSTEOARTRITIS

27 800.08/346/411.303.10/2022 OTITIS EKSTERNA

28 800.08/347/411.303.10/2022 OTITIS MEDIA AKUT

29 800.08/351/411.303.10/2022 VERTIGO

30 800.08/358/411.303.10/2022 INFEKSI SALURAN KEMIS

31 800.08/357/411.303.10/2022 GASTROENTERITIS AKUT

32 800.08/319/411.303.10/2022 DERMATITIS KONTAK IRITAN

33 800.08/387/411.303.10/2022 TONSILITIS

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POLI GIGI

No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/219/411.303.10/2022 PENCATATAN DAN PELAPORAN PETUGAS POLI GIGI

2 800.08/220/411.303.10/2022 PENGOBATAN BP GIGI

3 800.08/221/411.303.10/2022 INFEKSI RONGGA MULUT

4 800.08/222/411.303.10/2022 INJEKSI DENGAN METODE INFILTRASI

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


38 |
5 800.08/223/411.303.10/2022 ANASTESI BLOK MANDIBULA

6 800.08/224/411.303.10/2022 PENCABUTAN GIGI SULUNG

7 800.08/225/411.303.10/2022 SCALING/PEMBERSIHAN KARANG GIGI

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MTBS
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/228/411.303.10/2022 MTBS

2 800.08/290/411.303.10/2022 MTBM

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POLI KIA
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/092/411.303.10/2022 PENANGANAN GAWAT DARURAT BAYI BARU LAHIR

2 800.08/093/411.303.10/2022 PENANGANAN GAWAT JANIN

3 800.08/095/411.303.10/2022 PENANGANAN PERDARAHAN ANTEPARTUM

4 800.08/094/411.303.10/2022 PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


39 |
5 800.08/096/411.303.10/2022 EPISIOTOMI

6 800.08/097/411.303.10/2022 ASUHAN PERSALINAN NORMAL

7 800.08/098/411.303.10/2022 PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC)

8 800.08/099/411.303.10/2022 PELAYANAN KESEHATAN USILA

9 800.08/100/411.303.10/2022 SDIDTK

10 800.08/104/411.303.10/2022 ALAT PROTEKSI DINI (APD)

11 800.08/105/411.303.10/2022 CUCI TANGAN

12 800.08/106/411.303.10/2022 STERILISASI INSTRUMEN LOGAM

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POLI KB
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/084/411.303.10/2022 PELAYANAN PAPSMEAR

2 800.08/085/411.303.10/2022 PELAYANAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK


(PPIA)

3 800.08/086/411.303.10/2022 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) PEMASANGAN IUD

4 800.08/087/411.303.10/2022 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) PELEPASAN IUD

5 800.08/088/411.303.10/2022 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) SUNTIKAN

6 800.08/089/411.303.10/2022 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) PEMASANGAN IMPLAN

7 800.08/090/411.303.10/2022 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) PIL

8 800.08/091/411.303.10/2022 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) KONDOM

9 800.08/083/411.303.10/2022 PELAYANAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA)

10 800.08/082/411.303.10/2022 PENGELOLAAN BAHAN HABIS PAKAI POLI KIA-KB

11 800.08/081/411.303.10/2022 PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) PELEPASAN IMPLAN

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


IMUNISASI
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/177/411.303.10/2022 ALUR PELAYANAN POLI IMUNISASI

2 800.08/069/411.303.10/2022 PELAYANAN IMUNISASI DALAM GEDUNG

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


40 |
3 800.08/068/411.303.10/2022 PELAYANAN IMUNISASI LUAR GEDUNG

4 800.08/067/411.303.10/2022 PENDISTRIBUSIAN VAKSIN KE PELAYANAN LUAR GEDUNG

5 800.08/066/411.303.10/2022 PENYIMPANAN VAKSIN DAN PELARUT VAKSIN

6 800.08/065/411.303.10/2022 PEDOMAN TATALAKSANA KEJADIAN IKUTAN PASCA


IMUNISASI (KIPI)

7 800.08/064/411.303.10/2022 IMUNISASI BCG

8 800.08/063/411.303.10/2022 PELAKSANAAN BIAS IMUNISASI DT & TD

9 800.08/062/411.303.10/2022 IMUNISASI MR

10 800.08/061/411.303.10/2022 IMUNISASI IPV

11 800.08/060/411.303.10/2022 IMUNISASI DPTHbHib

12 800.08/059/411.303.10/2022 PENGGUNAAN ALAT SUNTIK DAN TEKNIK PENYUNTIKAN

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


POLI PKPR
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/207/411.303.10/2022 PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


UGD DAN RAWAT INAP
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/199/411.303.10/2022 PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT

2 800.08/192/411.303.10/2022 PEMULANGAN PASIEN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

3 800.08/181/411.303.10/2022 PENGKAJIAN AWAL KLINIS

4 800.08/189/411.303.10/2022 TRANSPORTASI RUJUKAN

5 800.08/190/411.303.10/2022 ALTERNATIF PENANGANAN PASIEN YANG MEMERLUKAN


RUJUKAN TETAPI TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN

6 800.08/197/411.303.10/2022 PEMBERIAN ANASTESI LOKAL DAN SEDASI

7 800.08/201/411.303.10/2022 TINDAK LANJUT TERHADAP UMPAN BALIK DARI SARANA


KESEHATAN RUJUKAN YANG MERUJUK BALIK

8 800.08/182/411.303.10/2022 RUJUKAN PASIEN EMERGENCY

9 800.08/184/411.303.10/2022 DOUBLE CHECK

10 800.08/183/411.303.10/2022 TRIASE

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


41 |
11 800.08/196/411.303.10/2022 PEMASANGAN INFUS

12 800.08/206/411.303.10/2022 TINDAKAN PEMBEDAHAN

13 800.08/185/411.303.10/2022 ASUHAN KEPERAWATAN

14 800.08/193/411.303.10/2022 PEMESANAN, PENYIAPAN, DISTRIBUSI DAN PEMBERIAN


MAKANAN PADA PASIEN RAWAT INAP

15 800.08/202/411.303.10/2022 INFOMED CONSENT PENOLAKAN PASIEN

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


MAMPU BERSALIN
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/140/411.303.10/2022 STERILISASI INSTRUMEN LOGAM

2 800.08/128/411.303.10/2022 STABILISASI PRA RUJUKAN

3 800.08/122/411.303.10/2022 PERSALINAN LAMA

4 800.08/118/411.303.10/2022 KETUBAN PECAH DINI

5 800.08/115/411.303.10/2022 BAYI BERAT LAHIR RENDAH

6 800.08/115/411.303.10/2022 BAYI BERAT LAHIR SANGAT RENDAH

7 800.08/116/411.303.10/2022 EKLAMPSIA

8 800.08/117/411.303.10/2022 KEJANG NEONATUS

9 800.08/119/411.303.10/2022 NEONATAL ASFIKSIA

10 800.08/121/411.303.10/2022 PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER

11 800.08/123/411.303.10/2022 PREEKLAMPSIA DENGAN PEMBERAT

12 800.08/124/411.303.10/2022 RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME

13 800.08/125/411.303.10/2022 SEPSIS/INFEKSI BERAT

14 800.08/126/411.303.10/2022 SEPSIS NEONATORIUM

15 800.08/141/411.303.10/2022 ANCAMAN PERSALINAN PREMATUR

16 800.08/127/411.303.10/2022 STABILISASI PRA RUJUKAN

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


LOKET PENDAFTARAN DAN REKAM MEDIS
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


42 |
1 800.08/318/411.303.10/2022 PENYIMPANAN REKAM MEDIS SMILE

2 800.08/318B/411.303.10/2022 PENYIMPANAN REKAM MEDIS MANUAL

3 800.08/102/411.303.10/2022 MENJAGA KERAHASIAAN REKAM MEDIS

4 800.08/191/411.303.10/2022 PENILAIAN KELENGKAPAN DAN KETEPATAN REKAM


MEDIS

5 800.08/101/411.303.10/2022 AKSES REKAM MEDIS

6 800.08/103/411.303.10/2022 TATA CARA PENGAMBILAN REKAM MEDIS

7 800.08/190/411.303.10/2022 PENETAPAN ISI REKAM MEDIS

8 800.08/107/411.303.10/2022 EVALUASI INFORMED CONSENT

9 800.08/175/411.303.10/2022 SOP RESEPSIONIS DAN PENYAMPAI INFORMASI

10 800.08/179/411.303.10/2022 SOP PENILAI KEPUASAN PELANGGAN

11 800.08/180/411.303.10/2022 ALUR PELAYANAN PASIEN

12 800.08/109/411.303.10/2022 KUNJUNGAN RUMAH PERKESMAS

13 800.08/178/411.303.10/2022 SOP INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

14 800.08/176/411.303.10/2022 ALUR PELAYANAN POLI MTBS/MTBN

15 800.08/108/411.303.10/2022 IDENTIFIKASI PASIEN DI LOKET

16 800.08/204/411.303.10/2022 IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN KELUHAN PASIEN

17 800.08/174/411.303.10/2022 SOP PENDAFTARAN

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


LABORATORIUM
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/281/411.303.10/2022 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


YANG KRITIS

2 800.08/282/411.303.10/2022 PENETAPAN NILAI AMBANG KRITIS UNTUK TIAP


TES

3 800.08/283/411.303.10/2022 PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM


YANG KRITIS

4 800.08/284/411.303.10/2022 PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL (PME)

5 800.08/246/411.303.10/2022 PERBAIKAN, BUKTI PELAKSANAAN PERBAIKAN

6 800.08/245/411.303.10/2022 KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN

7 800.08/199/411.303.10/2022 PELATIHAN DAN PENDIDIKAN UNTUK PROSEDUR


BARU, BAHAN BERBAHAYA, PERALATAN BARU

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


43 |
8 800.08/236/411.303.10/2022 PENERAPAN MENEJEMEN RESIKO LABORATORIUM

9 800.08/235/411.303.10/2022 PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH


BERBAHAYA

10 800.08/252/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN LABORATORIUM

11 800.08/254/411.303.10/2022 INTERPRETASI HASIL PETUGAS LABORATORIUM

12 800.08/239/411.303.10/2022 PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

13 800.08/240/411.303.10/2022 PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMERIKSAAN


LABORATORIUM

14 800.08/287/411.303.10/2022 PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN BAHAN


BERBAHAYA

15 800.08/241/411.303.10/2022 PENGELOLAAN REAGEN

16 800.08/242/411.303.10/2022 PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH


BERBAHAYA

17 800.08/255/411.303.10/2022 PERMINTAAN PEMERIKSAAN, PENERIMAAN


SPESIMEN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN
SPESIMEN

18 800.08/251/411.303.10/2022 NOMOR ANTREAN LABORATORIUM

19 800.08/261/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN VDRL

20 800.08/257/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN ASAM URAT

21 800.08/256/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN TES HCG

22 800.08/258/411.303.10/2022 PENGAMBILAN DARAH VENA

23 800.08/259/411.303.10/2022 PENGAMBILAN DARAH KAPILER

24 800.08/260/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP ALAT SFRI H18


LIGHT

25 800.08/262/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN HBsAg

26 800.08/263/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN PROTEIN URIN METODE STRIP

27 800.08/264/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN REDUKSI URIN METODE STRIP

28 800.08/265/411.303.10/2022 PEWARNAAN ZIEHL NEELSEN

29 800.08/266/411.303.10/2022 PENGAMBILAN DAHAK

30 800.08/267/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN BTA (ZIEHL NEELSEN)

31 800.08/268/411.303.10/2022 PEMELIHARAAN MIKROSKOP

32 800.08/269/411.303.10/2022 PEMBUATAN SEDIAAN DAHAK

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


44 |
33 800.08/271/411.303.10/2022 PEMBACAAN SEDIAAN

34 800.08/270/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

35 800.08/272/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN WIDAL

36 800.08/274/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH

37 800.08/275/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN GULA DARAH

38 800.08/276/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN HIV

39 800.08/276B/411.303.10/2022 PEMERIKSAAN KOLESTROL

40 800.08/277/411.303.10/2022 PEMANTAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR


PEMERIKSAAN LAB, HASIL PEMANTAUAN, TINDAK
LANJUT PEMANTAUAN

41 800.08/279/411.303.10/2022 PENILAIAN KETEPATAN WAKTU PENYERAHAN


HASIL, HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT HASIL
EVALUASI

42 800.08/237/411.303.10/2022 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BAGI


PETUGAS

43 800.08/286/411.303.10/2022 PEMANTAUAN WAKTU PENYAMPAIAN HASIL


PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK PASIEN
GAWAT DARURAT

44 800.08/288/411.303.10/2022 PENYIMPANAN DISTRIBUSI REAGEN

45 800.08/289/411.303.10/2022 PELABELAN

46 800.08/249/411.303.10/2022 RUJUKAN LABORATORIUM

47 800.08/244/411.303.10/2022 PENGENDALIAN MUTU

48 800.08/198/411.303.10/2022 ORIENTASI PROSEDUR DAN PRAKTEK


KESELAMATAN/KEAMANAN KERJA

49 800.08/234/411.303.10/2022 PELAPORAN PROGRAM KESELAMATAN DAN


PELAPORAN INSIDEN, BUKTI LAPORAN

50 800.08/285/411.303.10/2022 EVALUASI TERHADAP RENTANG NILAI, HASIL


EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


KAMAR OBAT
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/292/411.303.10/2022 PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT

2 800.08/293/411.303.10/2022 PENYEDIAAN OBAT YANG MENJAMIN KETERSEDIAAN


OBAT

3 800.08/296/411.303.10/2022 EVALUASI KETERSEDIAAN OBAT TERHADAP


FORMULARIUM

4 800.08/297/411.303.10/2022 EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN DENGAN


FORMULARIUM

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


45 |
5 800.08/312/411.303.10/2022 TINDAK LANJUT EFEK SAMPING OBAT DAN KTD

6 800.08/311/411.303.10/2022 PENCATATAN, PEMANTAUAN, PELAPORAN ESO, KTD

7 800.08/309/411.303.10/2022 PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT

8 800.08/316/411.303.10/2022 MONITORING OBAT-OBAT EMERGENCY

9 800.08/291/411.303.10/2022 PENILAIAN, PENYEDIAAN, DAN PENGGUNAAN OBAT

10 800.08/315/411.303.10/2022 PENYIMPANAN OBAT-OBAT EMERGENCY

11 800.08/314/411.303.10/2022 PENYEDIAAN OBAT-OBAT EMERGENCY

12 800.08/294/411.303.10/2022 PERESEPAN

13 800.08/295/411.303.10/2022 PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

14 800.08/299/411.303.10/2022 MENJAGA TIDAK TERJADINYA PEMBERIAN OBAT


KADALUARSA

15 800.08/300/411.303.10/2022 PENGGUNAAN OBAT YANG DIBAWA SENDIRI OLEH


PASIEN DAN KELUARGANYA

16 800.08/301/411.303.10/2022 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGAWASAN


DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA
DAN NARKOTIKA

17 800.08/302/411.303.10/2022 PENYIMPANAN OBAT

18 800.08/304/411.303.10/2022 PELABELAN

19 800.08/306/411.303.10/2022 PEMBERIAN INFORMASI TENTANG EFEK SAMPING OBAT

20 800.08/307/411.303.10/2022 PETUNJUK PENYIMPANAN OBAT DI RUMAH

21 800.08/308/411.303.10/2022 PENANGANAN OBAT RUSAK/KADALUARSA

DAFTAR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


ADMINISTRASI
No Nomor SOP Judul SOP Keterangan

1 800.08/013/411.303.10/2022 KOORDINASI DAN KOMUNIKASI LINTAS PROGRAM


DAN LINTAS SEKTOR

2 800.08/014/411.303.10/2022 SEMINAR, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

3 800.08/015/411.303.10/2022 KOMUNIKASI VISI MISI, TUJUAN, DAN TATA NILAI


PUSKESMAS

4 800.08/016/411.303.10/2022 PENINJAUAN KEMBALI TATA NILAI DAN TUJUAN


PUSKESMAS

5 800.08/017/411.303.10/2022 PENILAIAN KINERJA YANG MENCERMINKAN


PENILAIAN KESESUAIAN TERHADAP VISI MISI,
TUJUAN TATA NILAI PUSKESMAS

6 800.08/018/411.303.10/2022 PENGARAHAN DAN PEMBINAAN KEPALA PUSKESMAS

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


46 |
ATAU PENANGGUNG JAWAB PROGRAM KEPADA
PELAKSANA

7 800.08/019/411.303.10/2022 PENILAIAN KINERJA

8 800.08/021/411.303.10/2022 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

9 800.08/022/411.303.10/2022 KOMUNIKASI DENGAN SASARAN PROGRAM

10 800.08/023/411.303.10/2022 PENILAIAN AKUNTABILITAS PENANGGUNG JAWAB


PROGRAM DAN PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN

11 800.08/024/411.303.10/2022 PENDELEGASIAN WEWENANG

12 800.08/025/411.303.10/2022 UMPAN BALIK (PELAPORAN)

13 800.08/026/411.303.10/2022 KOMUNIKASI DAN KOORDINASI DENGAN PIHAK-


PIHAK TERKAIT

14 800.08/027/411.303.10/2022 EVALUASI PERAN PIHAK TERKAIT

15 800.08/029/411.303.10/2022 PENGENDALIAN DOKUMEN

16 800.08/030/411.303.10/2022 KOMUNIKASI INTERNAL

17 800.08/031/411.303.10/2022 KAJIAN DAMPAK NEGATIF KEGIATAN PUSKESMAS


TERHADAP LINGKUNGAN

18 800.08/032/411.303.10/2022 AUDIT PENILAIAN KINERJA PENGELOLA KEUANGAN

19 800.08/033/411.303.10/2022 PENGUMPULAN, PENYIMPANAN, DAN RETRIEVING


(PENCARIAN KEMBALI DATA)

20 800.08/034/411.303.10/2022 ANALISA DATA

21 800.08/035/411.303.10/2022 PELAPORAN DAN DISTRIBUSI INFORMASI

22 800.08/036/411.303.10/2022 MONITORING PIHAK KETIGA

23 800.08/037/411.303.10/2022 MEMENUHI HAK DAN KEWAJIBAN

24 800.08/038/411.303.10/2022 PENGENDALIAN REKAMAN

Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas


47 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
48 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
49 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
50 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
51 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
52 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
53 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
54 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
55 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
56 |
Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas
57 |

Anda mungkin juga menyukai