Anda di halaman 1dari 97

DOKUMEN BLUD

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS


BENAI

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS BENAI


Jl. AGUSSALIM, DESA BENAI KECIL
KECAMATAN BENAI
KUANTAN SINGINGI

ii
TAHUN 2021

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-
Nya sehingga pelaksanaan penyusunan Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan
Puskesmas Benai Tahun 2021 telah selesai disusun. Penyusunan Tata Kelola BLUD
UPTD Kesehatan Puskesmas Benai Tahun 2021 ini memuat berbagai laporan dan
informasi tentang Uraian Tata Kelola BLUD.
Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung tersusunnya
laporan Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai kami mengucapkan
banyak terima kasih.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tata Kelola BLUD UPTD
Kesehatan Puskesmas Benai masih terdapat kekurangan, sehingga kritik dan saran
sangat diharapkan.
Semoga laporan Penyusunan Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan
Puskesmas Benai dapat bermanfaat dalam rangka penerapan PPK – BLUD di UPTD
Kesehatan Puskesmas Benai untuk mencapai dan meningkatkan mutu pelayanan.

Kepala UPTD Kesehatan


Puskesmas Benai

Ns. ADAM SMET, S. Kep


Pembina
NIP.19750111 199501 1 001

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………..iii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………......iv
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................................... 1
B. PENGERTIAN POLA TATA KELOLA.......................................................... 2
C. TUJUAN PENERAPAN POLA TATA KELOLA............................................ 2
D. RUANG LINGKUP TATA KELOLA.............................................................. 3
E. DASAR HUKUM POLA TATA KELOLA....................................................... 3
F. PERUBAHAN POLA TATA KELOLA........................................................... 4
G. SISTEMATIKA.............................................................................................. 4
BAB II KELEMBAGAAN
A. KELEMBAGAAN.......................................................................................... 5
B. PROSEDUR KERJA.................................................................................... 37
C. PENGELOMPOKAN FUNGSI...................................................................... 64
D. PENGELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA............................................... 66
E. PENGELOLAAN KEUANGAN..................................................................... 75
F. PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH.......................................... 89
BAB III PENUTUP

ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1…………………………………………………………………………………….. 38
Tabel 2…………………………………………………………………………………….. 66

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ………………………………………………………………………………….. 9
10
Gambar 2 ………………………………………………………………………………….. 21
Gambar 3 ………………………………………………………………………………….. 59
Gambar 4 ………………………………………………………………………………….. 59
Gambar 5 ………………………………………………………………………………….. 60
Gambar 6 ………………………………………………………………………………….. 60
Gambar 7………………………………………………………………………………… ...61
Gambar 8 …………………………………………………………………………………...61
Gambar 9 …………………………………………………………………………………...62
Gambar 10 ………………………………………………………………………………….62
Gambar 11 ………………………………………………………………………………….63
Gambar 12 ………………………………………………………………………………….63

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas mempunyai fungsi sebagai
penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya
Kesehatan Perorangan tingkat pertama.
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan, antara lain meliputi promosi kesehatan, pemberantasan
penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi dan peningkatan kesehatan
keluarga. Sedangkan pelayanan kesehatan perorangan, yaitu pelayanan yang
bersifat pribadi (private goods), dengan tujuan utama penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit, baik berupa rawat jalan maupun rawat
inap.
Mengingat beban kerja puskesmas yang berat, pengelolaan kegiatan yang
tidak memberikan keleluasaan bagi puskesmas untuk menetapkan program dan
kegiatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat serta tututan
puskesmas untuk meningkatkan kinerjanya, sedangkan sistem pembiayaan
masih belum memberikan keleluasaan bagi puskesmas untuk berupaya dalam
peningkatan pelayanan, maka dipandang perlu untuk mengelola puskesmas
secara entepreneur bukan secara birokratik lagi. Untuk itu Puskesmas perlu
melakukan perubahan mendasar sehingga lebih mandiri dan mampu
berkembang menjadi lembaga yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah dimana memberikan peluang bagi

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 1


puskesmas untuk menerapkan pola pengelola keuangan BLUD yang memberikan
fleksibilitas dalam pengelolaannya.
Dalam rangka menerapkan pola pengelolaan keuangan BLUD perlu
disusun Pola Tata Kelola yang merupakan aturan internal puskesmas dengan
memperhatikan prinsip-prisip tranparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan
independensi.

B. PENGERTIAN POLA TATA KELOLA


Berdasarkan Pasal 38 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun
2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pola tata kelola merupakan
tata kelola Unit Pelaksana Teknis Dinas/Badan Daerah yang akan menerapkan
BLUD dan ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Selanjutnya dalam
Pasal 39 dan Pasal 40 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
disebutkan bahwa pola tata kelola memuat antara lain:
1. Kelembagaan yang memuat posisi jabatan, pembagian tugas, fungsi,
tanggung jawab, hubungan kerja dan wewenang.
2. Prosedur kerja yang memuat ketentuan hubungan dan mekanisme kerja
antar posisi jabatan dan fungsi.
3. Pengelompokan fungsi yang memuat pembagian fungsi pelayanan dan
fungsi pendukung sesuai dengan prinsip pengendalian internal untuk
efektifitas pencapaian.
4. Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang memuat kebijakan mengenai
pengelolaan sumber daya manusia yang berorientasi pada peningkatan
pelayanan kepada masyarakat.

C. TUJUAN PENERAPAN POLA TATA KELOLA


Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Badan Layanan Umum Daerah
Puskesmas bertujuan untuk:
1. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, agar puskesmas
memiliki daya saing yang kuat.
2. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan
efisien, serta memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ
puskesmas.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 2


3. Mendorong agar organ puskesmas dalam membuat keputusan dan
menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial puskesmas terhadap
stakeholder.
4. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum
masyarakat melalui pelayanan kesehatan.

D. RUANG LINGKUP TATA KELOLA


Ruang lingkup tata kelola Puskesmas meliputi peraturan internal
puskesmas dalam menerapkan BLUD. Tata kelola dimaksud mengatur
hubungan antara organ Puskesmas sebagai UPT yang menerapkan BLUD, yaitu
Kepala OPD, Pemerintah Daerah, Dewan Pengawas, dan Pejabat Pengelola
serta Pegawai berikut tugas, fungsi, tanggungjawab, kewajiban, kewenangan dan
haknya masing-masing.

E. DASAR HUKUM POLA TATA KELOLA


Dasar Hukum untuk menyusun Pola Tata Kelola Puskesmas adalah:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum yang diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah kedua kalinya dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
7. Peraturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah Kabupaten Kuantan Singingi (Lembaran Daerah
Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2016 Nomor 18).

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 3


8. Peraturan Bupati Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 26 tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan, Tugas, Fungsi dan Tata kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Kuantan Singingi.
9. Keputusan Bupati Kabupaten Kuantan Singing Nomor : 176 tanggal 24 bulan
April tahun 2019 tentang Penetapan Puskesmas Pembantu menjadi Pusat
Kesehatan Masyarakat .
10. Peraturan Bupati Kuantan Singingi No. 34 tahun 2017 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta tata kerja unit pelaksana teknis
Dinas Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi.
11. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi Nomor
440/SK/I/2017 tentang Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Puskesmas
Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi.

F. PERUBAHAN POLA TATA KELOLA


Pola Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan tugas,
fungsi, tanggung jawab, dan kewenangan organisasi puskesmas serta perubahan
lingkungan.

G. SISTEMATIKA
Sistematika penyusunan dokumen tata kelola, sebagai berikut:
Pengantar
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : A. KELEMBAGAAN
1. Gambaran Singkat Puskesmas
2. Struktur Organisasi Dan Tata Laksana
B. PROSEDUR KERJA
C. PENGELOMPOKAN FUNGSI
D. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
E. PENGELOLAAN KEUANGAN
F. PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH
Bab III : PENUTUP
LAMPIRAN

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 4


BAB II
KELEMBAGAAN

A. KELEMBAGAAN
1. GAMBARAN SINGKAT PUSKESMAS BENAI
UPTD Kesehatan Puskesmas Benai merupakan salah satu UPTD
Kesehatan yang terletak di wilayah Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan
Singingi. Dengan luas wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Benai
113.83 Km, jarak Kecamatan Benai dari ibu kota Kabupaten Kuantan singingi
sejauh 11 km.
UPTD Puskesmas ditetapkan menjadi Puskesmas Benai Rawat Jalan
dan mempunyai surat Izin Operasional yang ditetapkan oleh Pemerintah dan
Perizinan Nomor: Kpts.295/VIII/2019 tentang Izin Opesional Unit Pelayanan
Teknis Dinas Kesehatan Puskesmas.
UPTD Kesehatan Puskesmas Benai Kabupaten Kuantan Singingi
berlokasi di Jalan Agussalim, Desa Benai Kecil Kecamatan Benai Kabupaten
Kuantan Singingi dengan wilayah kerja sebanyak 15 Desa dan 1 Kelurahan
dari 15 desa dan 1 kelurahan di wilayah kecamatan Benai UPTD Kesehatan
Puskesmas Benai didukung jaringan dibawahnya sebanyak 2 Pustu, 11
Ponkesdes, 18 Posyandu Balita serta 16 Posyandu Lansia serta 7 Jejaring
BPS dan BPM.
UPTD Kesehatan Puskesmas Benai sebagai Puskesmas Rawat Jalan
mempunyai Ruang Pelayanan yaitu:
a. Ruang Pelayanan Pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis (RPRM)
b. Ruang Konseling Gizi, Sanitasi dan Promosi Kesehatan (RK)
c. Ruang Pemeriksaan Umum (RPU)
d. Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak (RMTBS)
e. Ruang Pemeriksaan Gigi (RPG)
f. Ruang Laboratorium (RLAB)
g. Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular (RP2M)
h. Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Imunisasi (RKIA)
i. Ruang Tata Usaha (RTU)
j. Ruang Pelayanan Farmasi (RPF)
k. Ruang Pelayanan Unit Gawat Darurat (UGD)

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 5


Sebagai fasilitas pelayanan kesehatan strata/tingkat pertama,
puskesmas Benai bertanggungjawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
tingkat pertama berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Upaya Kesehatan Perorangan, yaitu pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods), dengan tujuan utama penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit melalui pelayanan rawat jalan. Sedangkan Upaya
Kesehatan Masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public (public goods)
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab Puskesmas Benai meliputi:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Keluarga Berencana
- Kesehatan Reproduksi
4) Upaya Gizi
5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Pencegahan dan Pengendalian Tuberkulosis
- Pencegahan dan Pengendalian Kusta
- Imunisasi
- Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue
- Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
- Surveilans
- Pencegahan dan Pengendalian ISPA/Diare
- Kesehatan Jiwa

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 6


6) Perawatan Kesehatan Masyarakat

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


1) Pencegahan dan Pengendalian Hepatitis
2) Kesehatan Usia Lanjut
3) Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
4) Usaha Kesehatan Sekolah
5) Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
6) Pengobatan Tradisional Komplementer
7) Kesehatan Kerja dan Olah Raga
8) Kesehatan Indera
9) Kesehatan Batra / Haji
10) Tim Reaksi Cepat
11) Pengawasan Obat & Makmin
Sedangkan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab Puskesmas Benai meliputi:
a. Rawat Jalan:
1) Pemeriksaan Umum
2) Pemeriksaan Gigi
3) Pemeriksaan Lansia
4) Pemeriksaan Anak/MTBS
5) Pemeriksaan Ibu dan Anak
6) Pemeriksaan Pre-Eklampsia
7) Pelayanan Keluarga Berencana
8) Pelayanan Imunisasi Balita
9) Konseling Gizi dan Sanitasi
10) Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
11) Pemeriksaan Deteksi Kanker Leher Rahim
12) Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual dan HIV
13) Pelayanan Obat
14) Pelayanan Laboratorium
b. Pelayanan Gawat Darurat
Selain itu UPTD Kesehatan Puskesmas Benai juga melaksanakan
pelayanan rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 7


2. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
Struktur organisasi adalah bagan yang menggambarkan tata hubungan
kerja antar bagian dan garis kewenangan, tanggungjawab dan komunikasi
dalam menyelenggarakan pelayanan dan penunjang pelayanan.
UPTD Kesehatan Puskesmas Benai merupakan Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi yang bertanggungjawab
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat tingkat pertama di wilayah kerja Puskesmas Benai Kecamatan
Benai, dimana tata kerjanya diatur melalui Peraturan Bupati Kuantan Singingi
No. 34 tahun 2017 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Tugas dan
Fungsi serta tata kerja unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Pusat
Kesehatan Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi.
UPTD Kesehatan Puskesmas Benai mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara
paripurna kepada masyarakat di kecamatan Benai sesuai dengan kedudukan
dan/atau wilayah kerja dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok
Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi Puskesmas dipimpin oleh
seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan.
Struktur organisasi dan uraian tugas puskesmas dalam rangka
penerapan PPK BLUD disajikan dalam dua kondisi, yaitu kondisi sebelum dan
sesudah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD, sebagai berikut:
a. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Sebelum Penerapan BLUD
1) Struktur Organisasi
Sebelum penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),
Puskesmas Benai merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten Kuantan Singingi Struktur Organisasi UPTD Puskesmas
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Kuantan Singingi Nomor 440 tanggal 15 Bulan Januari Tahun 2017
dimana dalam struktur tersebut telah mengakomodasi Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014.
Bagan Struktur Organisasi UPTD Kesehatan Puskesmas Benai
sebagaimana berikut:

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 8


STRUKTUR ORGANISASI UPTD KESEHATAN
PUSKESMAS BENAI

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi UPTD Kesehatan Puskesmas Benai

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 9


b. Struktur organisasi UPTD Kesehatan Pusksmas Benai Kabupaten Kuantan
Singingi terdiri dari: KA. TU
1) Kepala Puskesmas SURATMAN

2) Kepala Sub Bagian Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu


KEUANGAN
SP2TP
UP
Kepala Puskesmas dalam pengelolaan Keuangan, Umum dan
RUTH
RATNA
SURATMAN
RESA
DWI H.
A

Kepegawaian serta Perencanaan dan Pelaporan. Terdiri dari:


a) Pelaksana Keuangan:
 Pelaksana Bendahara JKN
 Pelaksana Bendahara BOK
 Pelaksana Bendahara Umum
b) Pelaksana Umum dan Kepegawaian:
 Pelaksana Sarana Prasarana Lingkungan / Bangunan
 Pelaksana Pengelolaan Barang
 Pelaksana Sarana Prasarana Kendaraan
 Pelaksana Administrasi dan Kepegawaian
c) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
3) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas).
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) bertanggung
jawab membantu Kepala Puskesmas dalam mengkoordinasikan
kegiatan Pelaksana Upaya yang terbagi dalam:
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
1. Pelaksana Promosi Kesehatan
2. Pelaksana Kesehatan Lingkungan
3. Pelaksana Gizi
4. Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
 Pelaksana Keluarga Berencana
 Pelaksana Kesehatan Reproduksi
5. Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
 Pelaksana Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
 Pelaksana Pencegahan Penyakit Kusta
 Pelaksana Imunisasi
 Pelaksana Surveilans

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 10


 Pelaksana Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD)
 Pelaksana Pencegahan Penyakit ISPA/Diare
 Pelaksana Pencegahan Penyakit HIV-AIDS
 Pelaksana Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
 Pelaksana Kesehatan Jiwa
6. Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
b) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
1. Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
2. Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
3. Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer
4. Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
5. Pelaksana Kesehatan Indera
6. Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
7. Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis
8. Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
9. Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
10. Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)
11. Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman
4) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian
dan Laboratorium:
a) Penanggung Jawab Ruang Pendaftaran, Administrasi dan Rekam
Medis
b) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Umum
c) Konseling Gizi, Sanitasi dan Promosi Kesehatan
d) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
e) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
f) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak,
Keluarga Berencana dan Imunisasi
g) Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
h) Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
i) Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
j) Penanggung Jawab Ruang UGD

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 11


5) Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)
a) Puskesmas Pembantu
 Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu
b) Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)
 Penanggung Jawab Ponkesdes
c) Penanggung Jawab Jejaring Fasilitas Pelayanan Kesehatan

c. Hubungan Antar Struktur Organisasi


1) Kedudukan Sruktur Organisasi Puskesmas dengan Dinas Kesehatan
Puskesmas Benai berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis di
bawah Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kesehatan. Sebagai unsur
pelaksana teknis, UPTD Kesehatan Puskesmas Benai melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang
tertentu.
Kegiatan teknis operasional UPTD Kesehatan Puskesmas secara
langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat. Kegiatan teknis
penunjang dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan tugas
organisasi induk yaitu Dinas Kesehatan dengan gambaran hubungan
sebagai berikut:
- Sekretariat Dinas Kesehatan
Dilaksanakan oleh Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas meliputi
administrasi dan kepegawaian, pengelolaan sarana prasarana, dan
pengelolaan keuangan.
- Bidang Pelayanan Kesehatan
Dilaksanakan oleh Penanggung Jawab dan pelaksana UKP,
kefarmasian dan laboratorium serta penanggung jawab jaringan dan
jejaring puskesmas
- Bidang Kesehatan Masyarakat
- Dilaksanakan oleh Penanggung Jawab dan pelaksana UKM
esensial dan UKM pengembangan Puskesmas
- Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Dilaksanakan oleh Penanggung Jawab dan pelaksana UKM
esensial dan UKM pengembangan Puskesmas

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 12


- Bidang Sumber Daya Kesehatan
Dilaksanakan oleh penanggung jawab sarana prasarana alat
kesehatan, penanggung jawab kepegawaian dan penanggung
jawab kefarmasian
Sebagai Unit Pelaksana Teknis, Kepala Puskesmas bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan.
2) Kedudukan Kepala Puskesmas dan Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Kepala UPT Puskesmas berwenang memberikan penugasan kepada
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan pegawai puskesmas lainnya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertanggung jawab langsung terhadap
Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas. Penanggung jawab dan
pelaksana UKM esensial dan pengembangan, penanggung jawab dan
pelaksana UKP, kefarmasian dan laboratorium serta penanggung dan
pelaksana jaringan dan jejaring puskesmas bertanggung jawab
langsung kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.
3) Kedudukan Penanggung Jawab dan pelaksana teknis kegiatan
Penanggung jawab UKM esensial dan UKM pengembangan
berkedudukan sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan UKM esensial
dan pengembangan.
Penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium berkedudukan
sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan UKP dan penunjang.
Penanggung jawab jejaring dan jaringan puskesmas berkedudukan
sebagai koordinator pelaksanaan kegiatan pembinaan jejaring di
wilayah kerja puskesmas dan pelaksanaan jaringan pustu dan
ponkesdes di wilayah kerja puskesmas.
Penanggung jawab dan pelaksana UKM, UKP dan jaringan berada
dalam garis koordinasi untuk menggkoordinasikan masing-masing
kegiatan secara lintas program.
4) Tugas Pokok dan Fungsi:
a) Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas
Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas berada dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan dan secara
operasional bertanggung jawab kepada Camat di wilayah kerjanya.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 13


Kapala UPTD Kesehatan Puskesmas memiliki tugas pokok
mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dan melaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan.
Fungsi Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas adalah :
- Menggerakkan pembangungan berwawasan kesehatan
- Melaksanakan pemberdayaan kesehatan masyarakat
- Melaksanakan pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi
UKM dan UKP
- Melaksanakan pengelolaan keuangan
- Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pelayanan
kesehatan di wilayah kerja
- Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala
Dinas Kesehatan sesuai dengan bidang tugasnya
b) Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh tenaga struktural Kepala Sub
Bagian Tata Usaha yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas pokok
melaksanakan kegiatan pengelolaan keuangan, umum dan
kepegawaian serta perencanaan, pencatatan dan pelaporan dan
melaporkan kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.
c) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat dan Perkesmas
UKM dan perkesmas dilaksanakan oleh tenaga medis, paramedis
dan tenaga kesehatan fungsional lainnya yang dikoordinir oleh
Penanggung Jawab UKM dan Perkesmas.
Penanggung Jawab UKM dan Perkesmas bertugas
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan UKM dan Perkesmas dan
bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.
d) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian
dan Laboratorium
UKP, Kefarmasian dan Laboratorium dilaksanakan oleh tenaga
medis, paramedis, dan tenaga kesehatan fungsional lain sesuai
bidang keahliannya yang dikoordinir oleh Penanggung Jawab UKP,
Kefarmasian dan Laboratorium.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 14


Penanggung Jawab UKP, Kefarmasian dan Laboratorium bertugas
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan UKP dan bertanggung
jawab kepada Kepala UPT Puskesmas.
e) Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasyankes
Jaringan Pelayanan Kesehatan di UPTD Kesehatan Puskesmas
dilaksanakan oleh tenaga fungsional paramedis dan struktural
adminstratif yang dikoordinir oleh Penanggung Jawab Jaringan
Pelayanan dan Jejaring Fasyankes yang bertanggung jawab
kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.
Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan dan Jejaring Fasyankes
memiliki tugas pokok mengkoordinasikan pelayanan kesehatan di
jejaring pelayanan Pustu dan Ponkesdes, serta mengkoordinasikan
kegiatan pembinaan pada jejaring Fasyankes di wilayah kerja
Puskesmas dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD
Kesehatan Puskesmas.
f) Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu dipimpin oleh seorang penanggungjawab
Puskesmas Pembantu yang merupakan tenaga fungsional
Paramedis.
PenanggungJawab Puskesmas Pembantu bertugas
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja
Pustu dan bertanggung jawab kepada Kepala UPTD Kesehatan
Puskesmas.
g) Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)
Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) dipimpin oleh seorang
penanggungjawab Ponkesdes yang merupakan tenaga fungsional
Paramedis.
PenanggungJawab Ponkesdes bertugas mengkoordinasikan
pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerja dan secara
teknis bertanggungjawab kepada Kepala UPTD Kesehatan
Puskesmas dan secara administratif bertanggung jawab kepada
Kepala Desa.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 15


5) Uraian Tugas
Uraian tugas masing-masing struktur yang terdapat dalam bagan
organisasi seperti diuraikan di atas adalah sebagai berikut:
a) Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPTD Kesehatan
Puskemas.
– Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPTD Kesehatan
Puskesmas.
– Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja
UPTD Kesehatan Puskesmas.
– Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPTD
Kesehatan Puskesmas.
– Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan tingkat
pertama.
– Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
pertama.
– Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat.

– Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas.

– Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standart,


pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan
kesehatan dasar dan kesehatan masyarakat.
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan
UPT.
b) Kepala Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas:
– Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha.

– Menyiapkan bahan bahan pelaksanaan kegiatan di bidang


pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
– Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan
pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang pelayanan kesehatan dasar dan
pelayanan kesehatan masyarakat.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 16


– Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan
Indikator Kerja Puskesmas.
– Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat
menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,
kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan
masyarakat.
– Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di
lingkungan UPTD Kesehatan Puskesmas Benai.
– Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen
UPTD Kesehatan Puskesmas Benai.
– Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPTD
Kesehatan Puskesmas Benai.
– Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
Sub Bagian Tata Usaha.
c) Penanggungjawab UKM
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPTD Kesehatan
Puskesmas.
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM.
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM.

– Melaporkan kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.


d) Penanggungjawab UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPTD Kesehatan
Puskesmas.
– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP.
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP.

– Melaporkan kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.


e) Penanggungjawab Jaringan dan Jejaring
– Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan
pelayanan kesehatan.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 17


– Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM
dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan
UKP di jaringan pelayanan kesehatan.
– Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan.
– Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
jejaring pelayanan kesehatan.
– Melaporkan kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.
f) Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan
– Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan dan hasil kegiatan
dalam penyusunan perencanaan kegiatan UPTD Kesehatan
Puskesmas/ Perencanaan Tingkat Puskesmas.
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka
Acuan Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan.
– Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan.

– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana


Pelaksanaan Kegiatan Puskesmas.
– Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan.

– Melaporkan kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.


g) Pelaksana Keuangan
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan.
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosdeur Kerja dan Kerangka
Acuan Kegiatan pengelolaan keuangan.
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan.

– Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian


keuangan.
– Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan.

– Melaporkan kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.


h) Pelaksana Umum dan Kepegawaian

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 18


– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan adminstrasi umum.
– Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka
Acuan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum.
– Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan kepegawaian,
sarana prasarana dan administrasi umum.
– Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan
administrasi umum.
– Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum.
– Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum.
– Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana
prasarana dan administrasi umum.
– Melaporkan kepada Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas.
i) Pelaksana UKM
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kegiatan UKM.
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM.

– Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan


Kegiatan, Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan
Kegiatan UKM.
– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan.
j) Penanggungjawab Ruang UKP
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan.

– Menyiapkan bahan, dokumen dna kebijakan perencanaan


kegiatan pelayanan.
– Menyusun pedoman kerja ruang pelayanan dan prosedur kerja
pelayanan.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 19


– Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan
bahan kerja.
– Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi
hasil kegiatan pelayanan.
k) Pelaksana Pelayanan UKP
– Menyiapkan bahan dan alat kerja pelayanan.

– Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur


yang berlaku.
– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan.

– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab


pelayanan.
l) Penanggungjawab Pustu dan Ponkesdes
– Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
kegiatan pelayanan.
– Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja.

– Menyusun perencanaan kegiatan, Rencanan Usulan Kegiatan,


Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan.
– Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan.

– Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan.

– Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas.


m) Pelaksana Pelayanan Pustu dan Ponkesdes
– Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan.

– Melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

– Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan.

– Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab.

d. Struktur Organisasi, Pembina dan Pengawas serta Uraian Tugas


Setelah Penerapan BLUD
1) Struktur Organisasi
Dalam rangka penerapan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),
organisasi Puskesmas perlu disesuaikan berdasarkan Peraturan

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 20


Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.
Susunan organisasi dalam penerepan pola pengelolaan keuangan,
Pejabat Pengelola Badan Layanan Umum Daerah terdiri dari:
a) Pemimpin BLUD
b) Pejabat Keuangan
c) Pejabat Teknis
Pejabat Pengelola BLUD Puskesmas diangkat dan diberhentikan oleh
Bupati/Walikota. Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung jawab
terhadap Bupati/Walikota, sedangkan Pejabat Keuangan dan Pejabat
Teknis bertanggung jawab kepada Pemimpin BLUD Puskesmas.

STRUKTUR ORGANISASI BLUD UPTD KESEHATAN


PUSKESMAS BENAI

PIMPINAN BLUD
Kepala Puskesmas

SPI Kepala Tata Usaha


PEJABAT

Bendahara Bendahara
Penerimaan Pengeluaran

Pejabat Teknis UKM Pejabat Teknis Pejabat Teknis Pejabat Teknis Pejabat
Esensial, UKM dan Upaya Kesehatan Upaya Kesehatan Bangunan, Teknis Mutu
Keperawatan Perorangan Jaringan dan Prasarana dan
Kesehatan Kefarmasian dan Jejaring Peralatan
Masyarakat Laboratorium

Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 21


2) Uraian Tugas Penjabat Pengelola
Dari bagan tersebut terlihat bahwa struktur organisasi BLUD UPTD
Kesehatan Puskesmas Kabupaten Kuantan Singingi terdiri dari:
a. Pemimpin BLUD dijabat oleh Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas
b. Pejabat Keuangan dijabat oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c. Pejabat Teknis dijabat oleh Penanggung Jawab Pelayanan
Kesehatan yang terdiri dari:
1. Penanggung jawab Pelayanan Kesehatan Perorangan,
kefarmasian dan laboratorium meliputi:
a) Ruang Pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis
b) Ruang Pemeriksaan Umum
c) Ruang Pemeriksaan Lanjut Usia (Lansia)
d) Ruang Konseling Gizi dan Sanitasi
e) Ruang Pemeriksaan MTBS / Anak
f) Ruang Pemeriksaan Gigi
g) Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
h) Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
i) Ruang Pelayanan Farmasi
j) Ruang Laboratorium
k) Ruang Pelayanan Unit Gawat Darurat
2. Penanggung Jawab Pelayanan Kesehatan Masyarakat meliputi:
a) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
b) Pelaksana Promosi Kesehatan
c) Pelaksana Kesehatan Lingkungan
d) Pelaksana Gizi
e) Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Deteksi Dini Tumbuh Kembang
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduksi
f) Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
g) Pelaksana Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
h) Pelaksana Pencegahan Penyakit Kusta
i) Pelaksana Imunisasi

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 22


j) Pelaksana Surveilans
k) Pelaksana Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD)
l) Pelaksana Pencegahan Penyakit ISPA/Diare
m) Pelaksana Pencegahan Penyakit HIV-AIDS
n) Pelaksana Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
o) Pelaksana Kesehatan Jiwa
p) Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
q) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
– Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah

– Pelaksana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat

– Pelaksana Kesehatan Tradisional dan Komplementer

– Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga

– Pelaksana Kesehatan Indera

– Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)

– Pelaksana Pencegahan Penyakit Hepatitis

– Pelaksana Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

– Pelaksana Kesehatan Matra/Haji

– Pelaksana Tim Reaksi Cepat (TRC)

– Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman


3. Penangung jawab Jaringan pelayanan dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan terdiri atas:
a) Puskesmas Pembantu
b) Ponkesdes
c) Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Perubahan lainnya dari struktur organisasi UPTD Kesehatan
Puskesmas Kabupaten Kuantan Singingi yang perlu disesuaikan
dengan ketentuan dalam penerapan BLUD adalah sebagai berikut:
a. Penyebutan Pejabat Pengelola BLUD disesuaikan dengan
nomenklatur pemerintah daerah setempat, sebagai berikut:
1. Kepala UPT Puskesmas sebagai Pemimpin BLUD,
2. Pejabat Keuangan direpresentasikan dengan jabatan Kepala Sub

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 23


Bagian Tata Usaha
3. Pejabat Teknis direpresentasikan dengan jabatan Penanggung
Jawab Upaya
b. Pemimpin BLUD dapat membentuk Satuan Pengawasan Intern
(SPI) dalam rangka meningkatkan sistem pengawasan dan
pengendalian internal Puskesmas terhadap kinerja pelayanan,
keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam menyelenggarakan
Praktik Bisnis yang Sehat. Satuan Pengawas Internal dapat
direpresentasikan dengan Tim Manajemen Mutu Puskesmas.
c. Adanya penambahan fungsi dalam penatausahaan keuangan BLUD
yaitu fungsi akuntansi, verifikasi dan pelaporan.

e.Pembina dan pengawas terdiri dari:


1. Pembina Teknis dan Pembina Keuangan
Pembina teknis BLUD Puskesmas adalah Kepala Dinas Kesehatan
sedangkan pembina keuangan adalah Kepala Badan Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD).
2. Satuan Pengawas Internal
Satuan Pengawas Internal berkedudukan langsung di bawah
pemimpin BLUD.
3. Dewan Pengawas
Pembentukan Dewan Pengawas dilakukan apabila Puskesmas
telah memenuhi persyaratan tentang Dewan Pengawas yaitu:
1. Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 3 (tiga) orang
apabila:
a. Realisasi pendapatan menurut Laporan Realisasi Anggaran 2
(dua) tahun terakhir sebesar Rp. 30.000.000.000,- (Tiga Puluh
Miliar Rupiah) sampai dengan Rp. 100.000.000.000,- (Seratus
Miliar Rupiah); atau
b. Nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir sebesar Rp.
150.000.000.000,- (Seratus Lima Puluh Miliar Rupiah) sampai
dengan Rp. 500.000.000.000,- (Lima Ratus Miliar Rupiah)
2. Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak 5 (lima) orang
apabila:

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 24


a. Realisasi pendapatan menurut Laporan Realisasi anggaran 2
(dua) tahun terakhir, lebih besar dari Rp.100.000.000.000,-
(Seratus Miliar Rupiah); atau
b. Nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir lebih besar dari
Rp. 500.000.000.000,- (lLima Ratus Miliar Rupiah)

3) Tata Laksana
a. Dewan Pengawas
Dewan Pengawas BLUD adalah satuan fungsional yang bertugas
melakukan pembinaan dan pengawasan dan pengendalian internal
terhadap pengelolaan BLUD yang dilakukari oleh pejabat pengelola
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, Dewan
Pengawas dibentuk dengan keputusan Kepala Daerah.
1. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Pengawas
i. Keanggotaan Dewan Pengawas
Anggota Dewan Pengawas yang berjumlah 3 (tiga) orang
dapat terdiri dari unsur-unsur:
1) 1 (satu) orang pejabat Dinas Kesehatan yang
membidangi Puskesmas;
2) 1 (satu) orang pejabat Pendapatan, Pengelola Keuangan
dan Aset Daerah;
3) 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan
BLUD Puskesmas.
Anggota Dewan Pengawas yang berjumlah 5 (lima) orang
dapat terdiri dari unsur-unsur:
1. 2 (dua) orang pejabat Dinas Kesehatan yang membidangi
Puskesmas,
2. 2 (dua) orang pejabat Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah,
3. 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan
BLUD Puskesmas.
2. Tenaga ahli dapat berasal dari tenaga profesional atau
perguruan tinggi yang memahami tugas fungsi, kegiatan dan
layanan BLUD Puskesmas.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 25


3. Anggota Dewan Pengawas dapat diangkat menjadi anggota
Dewan Pengawas pada 3 (tiga) BLUD.
4. Pengangkatan anggota Dewan Pengawas dilakukan setelah
pengangkatan Pejabat Pengelola.
5. Syarat untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan Pengawas,
yaitu:
a. Sehat jasmani dan rohani;
b. Memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman,
jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi untuk
memajukan dan mengembangkan BLUD;
c. Memahami penyelenggaraan pemerintahan daerah;
d. Memiliki pengetahuan yang memadai tugas dan fungsi
BLUD;
e. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan
tugasnya;
f. Berijazah paling rendah S-1;
g. Berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun;
h. Tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan Pengawas,
atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan
badan usaha yang dipimpin dinyatakan pailit;
i. Tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
j. Tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon kepala
daerah atau calon wakil kepala daerah, dan/atau calon
anggota legislatif.
6. Masa Jabatan Dewan Pengawas
a. Masa jabatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan
selama 5 (lima) tahun, dan dapat diangkat kembali untuk
satu kali masa jabatan berikutnya apabila belum berusia
paling tinggi 60 (enam puluh) tahun.
b. Dalam hal batas usia anggota Dewan Pengawas sudah
berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun, Dewan
Pengawas dari unsur tenaga ahli dapat diangkat kembali
untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 26


c. Anggota Dewan Pengawas diberhentikan oleh Bupati
Kuantan Singingi karena:
1. Meninggal dunia;
2. Masa jabatan berakhir;
3. Diberhentikan sewaktu-waktu.
d. Anggota Dewan Pengawas diberhentikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) huruf c, karena:
1) tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;
2) tidak melaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
3) terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD
Puskesmas;
4) Dinyatakan bersalah dalam putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
5) Mengundurkan diri;
6) Terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan
kerugian pada BLUD Puskesmas, negara dan/atau
daerah.
7. Sekretaris Dewan Pengawas
a. Bupati Kuantan Singingi dapat mengangkat Sekretaris
Dewan Pengawas untuk mendukung kelancaran tugas
Dewan Pengawas.
b. Sekretaris Dewan Pengawas bukan merupakan anggota
Dewan Pengawas.
8. Biaya Dewan Pengawas
Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
Dewan Pengawas termasuk honorarium Anggota dan Sekretaris
Dewan Pengawas dibebankan pada BLUD Puskesmas dan
dimuat dalam Rencana Bisnis Anggaran.
9. Pelaksanaan tugas Dewan Pengawas
Dewan Pengawas memiliki tugas:
a. Memantau perkembangan kegiatan BLUD;

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 27


b. Menilai kinerja keuangan maupun kinerja non keuangan
BLUD dan memberikan rekomendasi atas hasil penilaian
untuk ditindaklanjuti oleh Pejabat Pengelola BLUD;
c. Memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja
dari hasil laporan audit pemeriksa eksternal pemerintah;
d. Memberikan nasehar kepada Pejabat Pengelola dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya;
e. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati/Walikota
mengenai:
1. RBA yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola;
2. Permasalahan yang menjadi kendala dalam pengelolaan
BLUD; dan
3. Kinerja BLUD.
f. Penilaian kinerja keuangan diukur paling sedikit meliputi:
1) Memperoleh hasil usaha atau hasil kerja dari layanan
yang diberikan (rentabilitas);
2) Memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas);
3) Memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas); dan
4) Kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk
membiayai pengeluaran.
g. Penilaian kinerja non keuangan diukur paling sedikit
berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal
pelayanan, pembelajaran, dan pertumbuhan;
h. Dewan Pengawas melaporkan tugasnya kepada Kepala
Daerah secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu
tahun atau sewaktu-waktu jika diperlukan.

b. Pemimpin BLUD
Dengan mengacu pada Pasal 32 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 23 Tahun 2005 dan Pasal 6 ayat (2) Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018, Kepala UPTD Kesehatan
Puskesmas Benai bertindak sebagai Pemimpin BLUD Puskesmas.
1. Pengangkatan dan pemberhentian Pemimpin BLUD

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 28


a) Pemimpin BLUD Puskesmas diangkat dan diberhentikan
oleh Kepala Daerah
b) Pemimpin BLUD Puskesmas bertanggung jawab kepada
Kepala Daerah.
c) Pemimpin BLUD diangkat dari pegawai negeri sipil
dan/atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja,
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
d) BLUD Puskesmas dapat mengangkat pemimpin BLUD dari
profesional lainnya sesuai dengan kebutuhan,
profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan
prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam
meningkatkan pelayanan.
e) Pemimpin BLUD Puskesmas yang berasal dari tenaga
profesional lainnya dapat dipekerjakan secara kontrak atau
tetap.
f) Pemimpin BLUD Puskesmas dari tenaga profesional
lainnya diangkat untuk masa jabatan paling lama 5 (lima)
tahun dan dapat diangkat kembali untk 1 (satu) kali periode
masa jabatan berikutnya jika paling tinggi berusia 60 (enam
puluh) tahun.
g) Standar Kompetensi Pemimpin BLUD Puskesmas
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Berijazah setidak-tidaknya Strata Satu (S-1) dibidang
Kesehatan.
3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Mampu memimpin, membina, mengkoordinasikan dan
mengawasi kegiatan Puskesmas dengan seksama.
5) Mampu melakukan pengendalian terhadap tugas dan
kegiatan Puskesmas sedemikian rupa sehingga dapat
berjalan secara lancar, efektif, efisien dan berkelanjutan.
6) Cakap menyusun kebijakan strategis Puskesmas dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
7) Mampu merumuskan visi, misi, dan program

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 29


Puskesmas yang jelas dan dapat diterapkan,
diantaranya meliputi:
– Peningkatan kreativitas, prestasi, dan akhlak mulia
insan Puskesmas.
– Penciptaan suasana Puskesmas yang asri, aman,
dan indah.
– Peningkatan kualitas tenaga medis, paramedis dan
non medis puskesmas.
– Pelaksanaan efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas
program.
2. Fungsi Pemimpin BLUD
Sesuai dengan Pasal 8 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 tahun 2018, Pemimpin BLUD mempunyai fungsi
sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan di
Puskesmas. Pemimpin BLUD bertindak selaku Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA)/Kuasa Pengguna Barang Puskesmas.
Dalam hal pemimpin BLUD tidak berasal dari Pegawai Negeri
Sipil maka pejabat keuangan ditunjuk sebagai Kuasa Pengguna
Anggaran/Kuasa Penggunan Barang.
3. Tugas Pemimpin BLUD
a) Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan
BLUD agar lebih efisien dan produktivitas;
b) Merumuskan penetapan kebijakan teknis BLUD serta
kewajiban lainnya sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan Kepala Daerah;
c) Menyusun Rencana Strategis;
d) Menyiapkan RBA;
e) Mengusulkan calon pejabat keuangan dan pejabat teknis
kepada kepala daerah sesuai dengan ketentuan;
f) Menetapkan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan BLUD
selain pejabat yang telah ditetapkan dengan peraturan
perundang-undangan;

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 30


g) Mengoordinasikan pelaksanaan kebijakan BLUD yang
dilakukan oleh pejabat keuangan dan pejabat teknis,
mengendalikan tugas pengawasan internal, serta
menyampaikan dan mempertanggunjawabkan kinerja
operasional serta keuangan BLUD kepada kepala daerah;
h) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah sesuai
kewenangannya.

c. Pejabat Keuangan
Dengan mengacu pada Pasal 10 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018 Kepala Sub Bagian Tata Usaha bertindak
sebagai Pejabat Keuangan dan berfungsi sebagai penanggung
jawab keuangan puskesmas yang meliputi fungsi berbendaharaan,
fungsi akuntansi, fungsi verifikasi dan pelaporan.
1. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Keuangan
a) Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas diangkat dan
diberhentikan oleh Kepala Daerah.
b) Pejabat Keuangan bertanggung jawab kepada Pemimpin
BLUD Puskesmas.
c) Pejabat Keuangan dalam melaksanakan tugasnya dibantu
oleh Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran,
d) Pejabat Keuangan, Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran harus dijabat oleh Pegawai Negeri Sipil.
e) Standard Kompetensi:
1) Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Berijazah setidak-tidaknya D3.
3) Sehat jasmani dan rohani.
4) Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas
pokokdan fungsi jabatan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
kepegawaian.
6) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
perkantoran.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 31


7) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
barang.
8) Mempunyai kemampuan melaksanakan administrasi
rumah tangga.
9) Mempunyai kemampuan melaksanakan administras
penyusunan program dan laporan
2. Tugas Pejabat Keuangan BLUD
Selain melaksanakan tugas sebagai Kepala Sub Bagian Tata
Usaha, Pejabat Keuangan BLUD Puskesmas memiliki tugas
sebagai berikut:
a) Merumuskan kebijakan terkait pengelolaan keuangan;
b) Mengoordinaskan penyusunan RBA;
c) Menyiapkan DPA;
d) Melakukan pengelolaan pendapatan dan belanja;
e) Menyelenggarakan pengelolaan kas;
f) Melakukan pengelolaan utang, piutang, dan investasi;
g) Menyusun kebijakan pengelolaan barang milik daerah yang
berada di bawah penguasaannya;
h) Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan
keuangan; dan
i) Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah dan/atau
pemimpin BLUD sesuai dengan kewenangannya.

d. Pejabat Teknis.
Dengan mengacu pada Pasal 11 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018, Koordinator Pelayanan Kesehatan bertindak
sebagai Pejabat Teknis dan berfungsi sebagai penanggung jawab
teknis operasional dan pelayanan di bidangnya.
1. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis
a. Pejabat Teknis BLUD diangkat dan diberhentikan oleh
Kepala Daerah
b. Pejabat Teknis bertanggung jawab kepada Pemimpin BLUD.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 32


c. Pejabat Teknis BLUD dapat terdiri dari pegawai negeri sipil
dan/atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja,
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
d. BLUD Puskesmas dapat mengangkat Pejabat Teknis BLUD
dari profesional lainnya sesuai dengan kebutuhan,
profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan
prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam meningkatkan
pelayanan.
e. Pejabat Teknis BLUD Puskesmas yang berasal dari tenaga
profesional lainnya dapat dipekerjakan secara kontrak atau
tetap.
f. Pejabat Teknis BLUD Puskesmas dari tenaga profesional
lainnya diangkat untuk masa jabatan paling lama 5 (lima)
tahun dan dapat diangkat kembali untk 1 (satu) kali periode
masa jabatan berikutnya jika paling tinggi berusia 60 (enam
puluh) tahun.
g. Pengangkatan dan pemberhentian Pejabat Teknis BLUD
yang berasal dari pegawai negeri sipil disesuaikan dengan
ketentuan perundangan-undangan di bidang kepegawaian.
h. Pengangkatan dalam jabatan dan penempatan Pejabat
Teknis BLUD ditetapkan berdasarkan kompetensi dan
kebutuhan praktik bisnis yang sehat. Kompetensi merupakan
kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh Pejabat Teknis
BLUD berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku
yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas. Kebutuhan
praktik bisnis yang sehat merupakan kesesuaian antara
kebutuhan jabatan, kualitas dan kualifikasi dengan
kemampuan keuangan BLUD.
2. Standar Kompetensi:
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berijazah setidak-tidaknya D3.
c. Sehat jasmani dan rohani.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 33


d. Cakap melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi jabatan sesuai dengan peraturan perundang
undangan yang berlaku.
e. Menguasai secara umum tentang segala fasilitas dan
pelayanan UPT Puskesmas.
f. Menguasai pedoman pelayanan, prosedur pelayanan dan
standar pelayanan sesuai dengan bidang tugasnya.
g. Memiliki komitmen kuat terhadap peningkatan mutu
pelayanan Puskesmas.

3. Tugas Pejabat Teknis


Selain melaksanakan tugas koordinasi pelaksanaan pelayanan
medis dan pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat,
tugas Pejabat Teknis berkaitan dengan mutu, standarisasi,
administrasi, peningkatan kualitas SDM dan peningkatan
sumber daya lainnya. Adapun Pejabat Teknis BLUD Puskesmas
mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun perencanaan kegiatan teknis operasional dan
pelayanan di unit kerjanya;
b. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan pelayanan
berdasarkan RBA;
c. Memimpin dan mengendalikan kegiatan teknis operasional
dan pelayanan di unit kerjanya; dan
d. Tugas lainnya yang ditetapkan oleh kepala daerah dan/atau
pemimpin BLUD sesuai dengan kewenangannya.

e. Satuan Pengawasan Internal (SPI)


Pemimpin BLUD Puskesmas dapat membentuk Satuan
Pengawasan Internal yang merupakan aparat internal puskesmas
untuk pengawasan dan pengendalian internal terhadap kinerja
pelayanan, keuangan dan pengaruh lingkungan sosial dalam
menyelenggarakan Praktek Bisnis Yang Sehat.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 34


Satuan Pengawasan Internal dipimpin oleh seorang ketua yang
bertanggung jawab secara langsung di bawah Pemimpin BLUD
Puskesmas, dengan mempertimbangkan:
1. Keseimbangan antara manfaat dan beban;
2. Kompleksitas manajemen; dan
3. Volume dan/atau jangkauan pelayanan.
Satuan Pengawasan Internal terdiri dari tim audit bidang
administrasi dan keuangan, tim audit bidang pelayanan medis, serta
tim audit bidang kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan
puskesmas.
Satuan Pengawasan Internal melaksanakan audit secara rutin
terhadap seluruh unit kerja di lingkungan puskesmas meliputi
bidang administrasi dan keuangan, bidang pelayanan medis, dan
bidang kesehatan masyarakat.
1. Persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Satuan Pengawas
Internal Puskesmas:
a) Sehat jasmani dan rohani;
b) Memiliki keahlian, integritas, pengalaman, jujur, perilaku yang
baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan
mengembangkan BLUD;
c) Memahami penyelenggaraan pemerintahan daerah;
d) Memahami tugas dan fungsi BLUD;
e) Memiliki pengalaman teknis pada BLUD;
f) Berijazah paling rendah D3;
g) Pengalaman kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;
h) Berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun dan paling tinggi
55 (lima puluh lima) tahun pada saat mendaftar pertama kali;
i) Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara atau keuangan daerah;
j) Tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan
k) Mempunyai sikap independen dan obyektif.
2. Fungsi Satuan Pengawas Internal
a) Membantu Pemimpin BLUD Puskesmas dalam melakukan
pengawasan internal puskesmas.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 35


b) Memberikan rekomendasi perbaikan untuk mencapai
sasaran puskesmas secara ekonomis, efisien, dan efektif.
c) Membantu efektivitas penerapan pola tata kelola di
puskesmas.
d) Menangani permasalahan yang berkaitan dengan indikasi
terjadinya KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) yang
menimbulkan kerugian puskesmas sama dengan unit kerja
terkait.
3. Tugas Satuan Pengawasan Internal
Tugas Satuan Pengawas Internal adalah membantu
manajemen Puskesmas untuk:
a) Pengamanan harta kekayaan;
b) Menciptakan akurasi sistem informasi keuangan;
c) Menciptakan efisiensi dan produktivitas; dan
d) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam
penerapan Praktek Bisnis Yang Sehat.
4. Kewenangan Satuan Pengawas Internal
a) Mendapatkan akses secara penuh dan tidak terbatas
terhadap unit-unit kerja puskesmas, aktivitas, catatan-
catatan, dokumen, personel, aset puskesmas, serta
informasi relevan lainnya sesuai dengan tugas yang
ditetapkan oleh Pemimpin BLUD Puskesmas.
b) Menetapkan ruang lingkup kerja dan menerapkan teknik-
teknik audit yang diperlukan untuk mencapai efektivitas
sistem pengendalian internal.
c) Memperoleh bantuan, dukungan, maupun kerjasama dari
personel unit kerja yang terkait, terutama dari unit kerja
yang diaudit.
d) Mendapatkan kerjasama penuh dari seluruh unsur Pejabat
Pengelola Puskesmas, tanggapan terhadap laporan, dan
langkah-langkah perbaikan.
e) Mendapatkan dukungan sumberdaya yang memadai untuk
keperluan pelaksanaan tugasnya.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 36


f) Mendapatkan bantuan dari tenaga ahli, baik dari dalam
maupun luar puskesmas, sepanjang hal tersebut diperlukan
dalam pelaksanaan tugasnya.

f. Pegawai BLUD
1. Pegawai BLUD menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung
kinerja BLUD.
2. Pegawai BLUD berasal dari Pegawai Negeri Sipil dan/atau
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Pegawai BLUD dapat diangkat dari tenaga profesional lainnya
sesuai dengan kebutuhan profesionalitas, kemampuan
keuangan dan berdasarkan prinsip efisiensi, ekonomis dan
produktif dalam meningkatkan pelayanan.
4. Pegawai BLUD dari tenaga profesional lainnya dapat
dipekerjakan secara kontrak atau tetap dan dilaksanakan sesuai
dengan jumlah dan komposisi yang telah disetujui BPPKAD.
5. Pengangkatan dan penempatan pegawai BLUD berdasarkan
kompetensi yaitu pengetahuan, keahlian, ketrampilan, integritas,
kepemimpinan, pengalaman, dedikasi dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan sesuai dengan
kebutuhan Praktek Bisnis Yang Sehat.

B. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja dalam tata kelola Puskesmas menggambarkan pola
hubungan dan mekanisme kerja antar posisi jabatan dan fungsi dalam
organisasi. Prosedur kerja puskesmas dalam rangka memberikan pelayanan
kepada masyarakat baik pelayalanan kesehatan perorangan maupun pelayanan
kesehatan masyarakat dituangkan dalam bentuk Standar Operating Prosedur
(SOP) pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang kesehatan serta pelayanan
manajemen, meliputi:
1. Ruang Pendaftaran, Administrasi dan Rekam Medis
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Ruang Pemeriksaan Lanjut Usia

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 37


4. Ruang Konseling Gizi dan Sanitasi
5. Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
6. Ruang Pemeriksaan Gigi
7. Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga Berencana dan Imunisasi
8. Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9. Ruang Pelayanan Farmasi
10. Ruang Laboratorium
11. Ruang Pelayanan Unit Gawat Darurat
12. Tata Usaha/Administrasi
13. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
14. Pelayanan Jaringan Puskesmas

SOP diusulkan oleh pelaksana kegiatan sesuai kebutuhan kemudian


ditetapkan oleh Kepala UPTD Puskesmas/Pemimpin BLUD. SOP tersebut
kemudian disosialisaikan kepada pihak-pihak terkait baik internal maupun
eksternal. SOP yang telah disusun dilakukan evaluasi secara berkala dan dapat
dibuat SOP baru atau revisi jika diperlukan. Berikut ini SOP yang berlaku di
Puskesmas Benai:
Tabel 2.1 Standar Operasional Prosedur UPTD Kesehatan Puskesmas Benai
NO Nama SOP Nomor SOP Tanggal Keterangan
terbit
1 Penanganan akne 440/1/UPTD KES PKM- 14 Februari LayananKlinis
Vulgaris BNI/SOP/1/2018 2018 (7.4.1,1)
2 Penanganan Alergi 440/2/UPTD KES PKM- 14 Februari Poli Umum
Makanan BNI/SOP/1/2018 2018
3 Penanganan Asthma 440/3/UPTD KES PKM- 14 Februari Poli Umum
Bronchial BNI/SOP/1/2018 2018
4 Penanganan 440/4/UPTD KES PKM- 14 Pebruari Poli Umum
Astigmatisma BNI/SOP/1/2018 2018
5 Penanganan Bells Palsy 440/5/UPTD KEs PKM- 14 Pebruari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018
6 Penanganan Blefaritis 440/6/UPTD KES PKM- 14 Pebruari Poli Umum
BNI/sOP/1/2018 2018
7 Penanganan Campak 440/7/UPTD KES PKM - 15 Pebruari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 38


8 Penanganan cutaneous 440/8/UPTD KES PKM- 15 Februari Poli Umum
Larva Migran BNI/SOP/1/2018 2018
9 Penanganan Dermatitis 440/9/UPTD KES PKM- 15 Februari Poli Umum
Atopik BNI/SOP/1/2018 2018
10 Penangan Dermatitis 440/10/UPTD KES PKM- 15 Februari Poli Umum
Perioral BNI/SOP/1/2018 2018
11 Penanganan Dermatitis 440/11/UPTD KES PKM- 15 februari Poli Umum
Siboroik BNI/SOP/1/2018 2018
12 Penanganan DM Tipe 2 440/12/UPTD KES PKM- 15 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018
13 Penanganan 440/13/UPTD KES PKM- 15 Februari Poli Umum
exathanmateus drug BNI/SOP/1/2018 2018
eruption
14 Penanganan FIlariasis 440/14/UPTD KES PKM- 16 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018
15 Penanganan gangguan 440/15/UPTD KES PKM- 16 Februari Poli Umum
somatoform BNI/SOP/1/2018 2018
16 Penanganan Gerd 440/16/UPTD KES PKM- 16 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018
17 Penanganan Hidradenitis 440/17/UPTD KES PKM- 16 Februari Poli Umum
Supuratif BNI/SOP/1/2018 2018
18 Penanganan 440/18/UPTD KES PKM- 17 Februari Poli Umum
hipermetropia BNI/SOP/1/2018 2018
19 Penanganan Herdiolum 440/19/UPTD KES PKM- 17 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018
20 Penanganan infeksi 440/20/UPTD KES PKM- 17 Februari Poli Umum
pada umbulikalis BNI/SOP/1/2018 2018
21 Penanganan Insomnia 440/21/UPTD KES PKM- 17 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018
22 Penanganan ISPA 440/22/UPTD KES PKM- 17 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018
23 Kandidosis Mukokutan 440/23/UPTD KES PKM- 19 Februari Poli Umum
Ringan BNI/SOP/1/2018 2018
24 Katarak Sinilis 440/24/UPTD KES PKM- 19 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018
25 Penanganan Mata 440/25/UPTD KES PKM- 19 Februari Poli Umum
Kering BNI/SOP/1/2018 2018

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 39


26 Penanganan Obesitas 440/26/UPTD KES PKM- 19 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1/2018 2018
27 Penanganan Pedikulosis 440/27/UPTD KES PKM- 19 Februari Poli Umum
Kapitis BNI/SOP/1/2018 2018
28 Perdarahan Sub 440/28/UPTD KES PKM- 20 Feruari Poli Umum
Konjungtiva BNI/SOP/1I /2018 2018
29 PPOK 440/29/UPTD KES PKM- 20 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
30 Presbiopia 440/30/UPTD KES PKM- 20 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
31 Priasis Rosea 440/31/UPTD KES PKM- 20 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
32 Rabies 440/32/UPTD KES PKM- 20 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
33 Reaksi Anafilaktif 440/33/UPTD KES PKM- 20 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
34 Rhenitis Akut 440/34/UPTD KES PKM- 21 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
35 Rhenitis Vasomotor 440/35/UPTD KES PKM- 21 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
36 Rhenitis Alergi 440/36/UPTD KES PKM- 21 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
37 Skabies 440/37/ UPTD KES PKM- 22 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
38 SyokAnafilaktif 440/38/UPTD KES PKM- 22 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
39 Tension Headche 440/39/UPTD KES PKM- 22 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
40 Tinia Ckruris 440/40/UPTD KES PKM- 22 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
41 Trikiasis 440/41/UPTD KES PKM- 23 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
42 Urtikaria Akut 440/42/UPTD KES PKM- 23 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
43 Varisela 440/43/UPTD KES PKM- 23 Februari Poli Umum
BNI/SOP/1I /2018 2018
44 Vertigo 440/44/UPTD KES PKM- 24 Februari Pelayanan poli

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 40


BNI/SOP/1I /2018 2018 gigi
45 Abses pada gigi 440/45/UPTD KES PKM- 24 Februari Pelayanan poli
BNI/SOP/1I /2018 2018 gigi
46 Pencabutan gigi 440/46/UPTD KES PKM- 24 Februari Pelayanan poli
Permanen BNI/SOP/1I /2018 2018 gigi
47 Pencabutan gigi Susu 440/47/UPTD KES PKM- 25 Februari Pelayanan poli
BNI/SOP/1I /2018 2018 gigi
48 Sterilisasi Alat 440/48/UPTD KES PKM- 25 Februari
BNI/SOP/1I /2018 2018
49 Stomatitis Apthosa 440/49/UPTD KES PKM- 28 Februari
BNI/SOP/1I /2018 2018
50 Surat Rujukan 440/50/UPTD KES PKM- 01 Maret
BNI/SOP/1II /2018 2018
51 Tambalan Sementara 440/51/UPTD KES PKM- 02 Maret
BNI/SOP/1II /2018 2018
52 Penanganan KTD 440/52/UPTD KES PKM- 03 Maret 9.1.1.6
BNI/SOP/1II /2018 2018
53 Penyampaian Informasi 440/53/UPTD KES PKM- 04 Maret 9.4.4
BNI/SOP/1II /2018 2018
54 Penyampaian Informasi 440/54/UPTD KES PKM- 05 Maret
hasil PMKP BNI/SOP/1II /2018 2018
55 Pengkajian Awal Klinis 440/55/UPTD KES PKM- 27 Maret
BNI/SOP/1II /2018 2018
56 Akses Terhadap Rekam 440/56/UPTD KES PKM- 08 Maret 7.1.1 EP 1
Medik BNI/SOP/1II /2018 2018
57 SOP Pendaftaran Pasien 440/57/UPTD KES PKM- 09 Maret 7.1.1 Ep 1
BNI/SOP/1II /2018 2018
58 Penilaian Kepuasan 440/58/UPTD KES PKM- 10 Maret 7.1.1 Ep 5
Pelanggan BNI/SOP/1II /2018 2018
59 Identifikasi Pasien 440/59/UPTD KES PKM- 11 Maret 7.1.1 EP 7
BNI/SOP/1II /2018 2018
60 Kerahasian Rekam 440/60/UPTD KES PKM- 12 Maret 7.1.1
Medik BNI/SOP/1II /2018 2018
61 Keluhan Pelanggan 440/61/UPTD KES PKM- 14 Maret 7.1.1.1
Melalui Telepon BNI/SOP/1II /2018 2018
62 Mencuci Tangan Dengan 440/62/UPTD KES PKM- 15 Maret
Hand Rub BNI/SOP/1II /2018 2018

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 41


63 Mengisi Register Pasien 440/63/UPTD KES PKM- 16 Maret 7.1.1.a c
BNI/SOP/1II /2018 2018
64 Pembuatan buku Indeks 440/64/UPTD KES PKM- 17 Maret 7.1.1 a c
utama pasien family BNI/SOP/1II /2018 2018
folder
65 Penomoran Rekam 440/65/UPTD KES PKM- 19 Maret 7.1.1 a c
Medik BNI/SOP/1II /2018 2018
66 Pembuatan Kartu Tanda 440/66/UPTD KES PKM- 20 Maret 7.1.1 a c
Berobat BNI/SOP/1II /2018 2018
67 Penata Rekam Medis 440/67/UPTD KES PKM- 21 Maret 7.1.1 a c
BNI/SOP/1II /2018 2018
68 Penyampaian Hak dan 440/68/UPTD KES PKM- 21 Maret 7.1..3
Kewajiban pasien BNI/SOP/1II /2018 2018
69 Koordinasi dan 440/69/UPTD KES PKM- 21 Maret 7.1.3
komunikasi antar BNI/SOP/1II /2018 2018
Pendaftar dengan unit
Unit Penunjang Terkait
70 Alur Pelayanan 440/70/UPTD KES PKM- 21 Maret 7.1.4
BNI/SOP/1II /2018 2018
71 Penyusunan Rencana 440/71/UPTD KES PKM- 21 Maret 7.1.4
layanan Klinis BNI/SOP/1II /2018 2018
72 Penyusunan Rencana 440/72/UPTD KES PKM- 22 Maret 7.4.1.1a
Layanan Medis BNI/SOP/1II /2018 2018
73 Penyusunan Rencana 440/73/UPTD KES PKM- 22 Maret 7.4.1.1b
Layanan Terpadu BNI/SOP/1II /2018 2018
74 Evaluasi Rencana 440/74/UPTD KES PKM- 22 Maret 7.4.1.3
Layanan Klinis Dengan BNI/SOP/1II /2018 2018
Rencana
Terapi/Rencana Asuhan
75 Pemberian Informasi 440/75/UPTD KES PKM- 22 Maret 7.4.3.5
Tentang Efek Samping BNI/SOP/1II /2018 2018
Dan Resiko Pengobatan
76 Pendidikan/Penyuluhan 440/76/UPTD KES PKM- 22 Maret 7.4.3.7
Pada Pasien BNI/SOP/1II /2018 2018
77 Inform Consent 440/77/UPTD KES PKM- 23 Maret 7.4.4.3
BNI/SOP/1II /2018 2018
78 Evaluasi Informed 440/78/UPTD KES PKM- 23 Maret 7.4.4.5

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 42


Consent BNI/SOP/1II /2018 2018
79 Rujukan 440/79/UPTD KES PKM- 23 Maret 7.5.1.1
BNI/SOP/1II /2018 2018
80 Pemberian Anestesi 440/80/UPTD KES PKM- 23 Maret 7.7.1.3
Lokal Di Puskesmas BNI/SOP/1II / 2018 2018
81 Program Keluarga 440/81/UPTD KES PKM- 23 Maret 7.8.1.1
Berencana BNI/SOP/1II / 2018 2018
82 Penyimpanan Rekam 440/82/UPTD KES PKM- 24 Maret 8.4.3.3
Medis BNI/SOP/1II / 2018 2018
83 Penilaian Kelengkapan 440/83/UPTD KES PKM- 24 Maret 8.4.4.2
Dan Ketepatan Isi BNI/SOP/1II /2018 2018
Rekam Medis
84 Audit Internal 440/84/UPTD KES PKM- 24 Maret
BNI/SOP/1II /2018 2018
85 Audit Klinis 440/85/UPTD KES PKM- 24 Maret
BNI/SOP/1II /2018 2018
86 Prosedur Pelayanan Di 440/86/UPTD KES PKM- 24 Maret
Unit Gawat Darurat BNI/SOP/1II /2018 2018
87 Koordinasi Dan 440/87/UPTD KES PKM- 26 Maret
Komunikasi Antara BNI/SOP/1II /2018 2018
Pendaftaran Dengan
Unit-Unit Penunjang
Terkait
88 Outopsi Verbal Kematian 440/88/UPTD KES PKM- 26 Maret KIA
Maternal dan Perinatal BNI/SOP/1II /2018 2018
89 Kelas ibu hamil 440/89/UPTD KES PKM- 26 Maret
BNI/SOP/1II /2018 2018
90 Pemberian Vitamin A Ibu 440/90/UPTD KES PKM- 26 Maret Gizi
Nifas BNI/SOP/1II/2018 2018
91 Pemberian Garam 440/91/UPTD KES PKM- 26 Maret Gizi
Beryodium BNI/SOP/1II / 2018 2018
92 Posyandu Balita 440/92/UPTD KES PKM- 27 Maret
BNI/SOP/1II /2018 2018
93 Pencatatan,Pemantauan 440/93/UPTD KES PKM- 27 Maret Pelayanan Di
, Pelaporan Efek BNI/SOP/1II/ 2018 2018 Apotik
Samping Obat dan KTD (8.2.4.2)
94 Penyediaan Obat 440/94/UPTD KES PKM- 27 Maret Pelayanan Di

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 43


Emergency Di Unit Kerja BNI/SOP/1II/ 2018 2018 Apotik
(8.2.6.1)
95 Monitoring Penyediaan 440/95/UPTD KES PKM- 27 Maret Pelayanan Di
Obat Emergency Di Unit BNI/SOP/1II/ 2018 2018 Apotik
Kerja (8.2.6.3)
96 Pengendalian 440/96/UPTD KES PKM- 27 Maret Pelayanan Di
Persediaan Obat BNI/SOP/1II/ 2018 2018 Apotik
Emergency (8.2.6.3)
97 Penilaian Pengendalian 440/97/UPTD KES PKM- 28 Maret
Penyediaan Dan BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Penggunaan Obat
98 Penyimpanan Obat 440/98/UPTD KES PKM- 28 Maret
Emergency Di Unit BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Pelayanan
99 Peresepan Narkotika 440/99/UPTD KES PKM- 28 Maret
Dan Psikotropika BNI/SOP/1II/ 2018 2018
100 Peresepan, Pemesanan, 440/100/UPTD KES PKM- 28 Maret
Dan Pengelolaan Obat BNI/SOP/1II/ 2018 2018
101 Evaluasi Ketersediaan 440/101/UPTD KES PKM- 28 Maret
Obat Terhadap BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Formularium
102 Identifikasi Dan 440/102/UPTD KES PKM- 29 Maret
Pelaporan Kesalahan BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Pemberian Obat Dan
KNC
103 Penyediaan Dan 440/103/UPTD KES PKM- 29 Maret 8.2.1.2
Penggunaan Obat BNI/SOP/1II/ 2018 2018
104 Penyediaan Obat Yang 440/104/UPTD KES PKM- 29 Maret 8.2.1.4
Menjamin Ketersediaan BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Obat
105 Evaluasi Kesesuaian 440/105/UPTD KES PKM- 29 Maret 8.2.1.8
Peresepan Dengan BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Formularium
106 Menjaga Tidak 440/106/UPTD KES PKM- 29 Maret 8.2.2.5
Terjadinya Pemberian BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Obat Kadaluwarsa
107 Pengawasan Dan 440/107/UPTD KES PKM- 30 Maret 8.2.2.9

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 44


Pengendalian BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Penggunaan Obat
Psikotoprika Dan
Narkotika
108 Penyimpanan Obat 440/108/UPTD KES PKM- 30 Maret 8.2.3.1
BNI/SOP/1II/ 2018 2018
109 Pemberian Obat Kepada 440/109/UPTD KES PKM- 30 Maret 8.2.3.3
Pasien Dan Pelabelan BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Obat
110 Pemberian Informasi 440/110/UPTD KES PKM- 30 Maret 8.2.3.4
Penggunaan Obat BNI/SOP/1II/ 2018 2018
111 Pemberian Informasi 440/111/UPTD KES PKM- 30 Maret 8.2.3.5
Tentang Efek Samping BNI/SOP/1II/ 2018 2018
Obat Atau Efek Yang
Tidak Diharapkan
112 Petunjuk Penyimpanan 440/112/UPTD KES PKM- 31 Maret 8.2.3.6
Obat Di Rumah BNI/SOP/1II/ 2018 2018
113 Penanganan Obat 440/113/UPTD KES PKM- 31 Maret 8.2.3.7
Kadaluwarsa/Rusak BNI/SOP/1II/ 2018 2018
114 Pelaporan Efek Samping 440/114/UPTD KES PKM- 31 Maret 8.2.4.1
Obat BNI/SOP/1II/ 2018 2018
115 Tindak Lanjut Efek 440/115/UPTD KES PKM- 31 Maret 8.2.4.4
Samping Obat Dan KTD BNI/SOP/1II/ 2018 2018
116 Pelacakan Pelayanan TB 440/116/UPTD KES PKM- 31 Maret
Mangkir BNI/SOP/1II/ 2018 2018
117 Pedoman 440/117/UPTD KES PKM- 2 April 2018
Penanggulangan BNI/SOP/IV/ 2018
HIV/AIDS di Puskesmas
118 SOP Pemeriksaan 440/118/UPTD KES PKM- 2 April 2018
Kesehatan Bagi Calon BNI/SOP/IV/ 2018
Jemaah Haji Indonesia
119 Pengawasan Penelan 440/119/UPTD KES PKM- 2 April 2018
Obat (PMO) TB Paru BNI/SOP/IV/ 2018
120 Pelacakan KIPI 440/120/UPTD KES PKM- 2 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
121 Pelacakan TB Paru 440/121/UPTD KES PKM- 2 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 45


122 Vaksinasi Campak 440/122/UPTD KES PKM- 3 April 2018 Pelayanan
BNI/SOP/IV/ 2018 Imunisasi
123 Vaksinasi DPT-HB-HIB 440/123/UPTD KES PKM- 3 April 2018 Pelayanan
BNI/SOP/IV/ 2018 Imunisasi
124 Pemberian Vaksin Polio 440/124/UPTD KES PKM- 3 April 2018 Pelayanan
BNI/SOP/IV/ 2018 Imunisasi
125 Pemberian Vaksin BCG 440/125/UPTD KES PKM- 3 April 2018 Pelayanan
BNI/SOP/IV/ 2018 Imunisasi
126 Pemberian Vaksin DT 440/126/UPTD KES PKM- 3 April 2018 Pelayanan
Anak Sekolah BNI/SOP/IV/ 2018 Imunisasi
127 SOP Pemeliharaan 440/127/UPTD KES PKM- 4 April 2018 Pelayanan
Lemari Es BNI/SOP/IV/ 2018 Imunisasi
128 SOP Penyimpanan 440/128/UPTD KES PKM- 4 April 2018 Pelayanan
Vaksin Dan Pelarut BNI/SOP/IV/ 2018 Imunisasi
Program Imunisasi
Tingkat Puskesmas
129 Identifikasi Kebutuhan 440/129/UPTD KES PKM- 4 April 2018 Admin
Masyarakat BNI/SOP/IV/ 2018 (1.1.2.2)
130 Koordinasi Dan Integrasi 440/130/UPTD KES PKM- 4 April 2018 Admin
Penyelenggaraan BNI/SOP/IV/ 2018 (1.2.5.1)
Program Dan Pelayanan
131 Keluhan Dan Umpan 440/131/UPTD KES PKM- 4 April 2018 Admin
Ballik Dari Masyarakat BNI/SOP/IV/ 2018 (1.2.6.1)
132 Kajian Dan Tindak Lanjut 440/132/UPTD KES PKM- 5 April 2018 Admin(1.2.5.3)
Terhadap Masalah BNI/SOP/IV/ 2018
Spesifik Dalam
Penyelenggaraan
Program Dan Pelayanan
Di Puskesmas
133 Koordinasi Dalam 440/133/UPTD KES PKM- 5 April 2018 Admin(1.2.5.9)
Pelaksaan Program BNI/SOP/IV/ 2018
134 Deteksi Dini HIV/AIDS 440/134/UPTD KES PKM- 5 April 2018 Admin
Pada Ibu Hamil dan BNI/SOP/IV/ 2018 (1.2.5.10)
Populasi Beresiko
135 Penyelenggaraan 440/135/UPTD KES PKM- 5 April 2018 Admin
Pelayanan BNI/SOP/IV/ 2018 (1.2.5.10)
136 Tertib 440/136/UPTD KES PKM- 6 April 2018 Admin

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 46


Administratif,Pengemban BNI/SOP/IV/ 2018 (1.2.5.10)
gan Teknologi Untuk
Mempercepat Proses
Pelayanan
137 Keluhan Dan Umpan 440/137/UPTD KES PKM- 6 April 2018 Admin
Balik Dari BNI/SOP/IV/ 2018 (1.2.6.1)
Masyarakat,Pengguna
Pelayanan,Media
Komunikasi Yang
Disediakan Untuk
Menyampaikan Umpan
Balik
138 Penilaian Kinerja Oleh 440/138/UPTD KES PKM- 6 April 2018 Admin(1.3.1.1)
Kepala Puskesmas Dan BNI/SOP/IV/ 2018
Penaggung Jawab
139 Bendahara Biaya 440/139/UPTD KES PKM- 6 April 2018 Admin
Operasional Kesehatan BNI/SOP/IV/ 2018
140 Bendahara Kapitasi JKN 440/140/UPTD KES PKM- 6 April 2018 Admin
BNI/SOP/IV/ 2018
141 Penanganan Surat 440/141/UPTD KES PKM- 7 April 2018 Admin
Keluar BNI/SOP/IV/ 2018
142 Penanganan Surat 440/142/UPTD KES PKM- 7 April 2018 Admin
Masuk BNI/SOP/IV/ 2018
143 SOP Kesehatan Jiwa di 440/143/UPTD KES PKM- 7 April 2018 Gizi
Puskesmas Benai BNI/SOP/IV/ 2018
144 Monitoring Garam 440/144/UPTD KES PKM- 7 April 2018 Gizi
Beryodium BNI/SOP/IV/ 2018
145 Pelacakan Gizi Buruk 440/145/UPTD KES PKM- 7 April 2018 Gizi
BNI/SOP/IV/ 2018
146 Pemberian makanan 440/146/UPTD KES PKM- 7 April 2018 Gizi
Tambahan Ibu Hamil BNI/SOP/IV/ 2018
147 Pemberian Tablet 440/147/UPTD KES PKM- 8 Apri 2018 Gizi
tambah darah/Fe BNI/SOP/IV/ 2018
148 Penyuluhan Gizi 440/148/UPTD KES PKM- 8 Apri 2018 Gizi
BNI/SOP/IV/ 2018
149 Pemantauan Status gizi 440/149/UPTD KES PKM- 8 Apri 2018 Gizi
BNI/SOP/IV/ 2018

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 47


150 Pemeriksaan Malaria 440/150/UPTD KES PKM- 8 Apri 2018 Pelayanan
BNI/SOP/IV/ 2018 Loboratorium
151 Easy Tauch GCU 440/152/PTD KES PKM- 8 Apri 2018 Pelayanan
BNI/SOP/IV/ 2018 Loboratorium
152 Sentrifuge 440/152/UPTD KES PKM- 9 April 2018 laboratorium
Mikrohematokrit BNI/SOP/IV/ 2018
153 Urin Analizer 440/153/UPTD KES PKM- 9 April 2018 laboratorium
BNI/SOP/IV/ 2018
154 Asam Urat 440/154/UPTD KES PKM- 9 April 2018 laboratorium
BNI/SOP/IV/ 2018
155 Pemeriksaan BTA 440/155/UPTD KES PKM- 9 April 2018 laboratorium
BNI/SOP/IV/ 2018
156 Pemeriksaan DHF 440/156/UPTD KES PKM- 9 April 2018 laboratorium
BNI/SOP/IV/ 2018
157 Pemeriksaan Glukosa 440/157/UPTD KES PKM- 9 April 2018 laboratorium
Darah BNI/SOP/IV/ 2018
158 Pemeriksaan golongan 440/158/UPTD KES PKM- 11 April 2018 laboratorium
Darah BNI/SOP/IV/ 2018
159 Pemeriksaan HB Sahli 440/159/UPTD KES PKM- 11 April 2018 laboratorium
BNI/SOP/IV/ 2018
160 Pemeriksaan HBSAG 440/160/UPTD KES PKM- 11 April 2018 laboratorium
BNI/SOP/IV/ 2018
161 Pemerisaan Hitung 440/161/UPTD KES PKM- 11 April 2018 laboratorium
Jumlah Trombisit BNI/SOP/IV/ 2018
162 Pemeriksaan HIV 440/162/UPTD KES PKM- 11 April 2018 laboratorium
BNI/SOP/IV/ 2018
163 Pemeriksaan Kolesterol 440/163/UPTD KES PKM- 12 April 2018 laboratorium
BNI/SOP/IV/ 2018
164 Pemeriksaan Mlaria 440/164/UPTD KES PKM- 12 April 2018 laboratorium
(RAPID) BNI/SOP/IV/ 2018
165 Pengukuran Tinggi 440/165/UPTD KES PKM- 12 April 2018 Giza
Badan dengan BNI/SOP/IV/ 2018
Mikrotoice
166 Pengukuran Berat Badan 440/166/UPTD KES PKM- 20 April 2018 Gizi
Dengan Timbang Injak BNI/SOP/IV/ 2018

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 48


167 Pencabutan Dengan 440/167/UPTD KES PKM- 12 April 2018 Gigi
Anastesi Infiltrasi BNI/SOP/IV/ 2018
168 Kontrol Peralatan, 440/168/UPTD KES PKM- 12 April 2018 Gigi
Testing dan Perawatan BNI/SOP/IV/ 2018
Rutin Peralatan Klinis
169 Anastesi Infiltrasi 440/170/UPTD KES PKM- 13 April 2018 Gigi
BNI/SOP/IV/ 2018
170 Pencabutan Gigi Dengan 440/170/UPTD KES PKM- 13 April 2018 Gigi
Topikal Anastesi BNI/SOP/IV/ 2018
171 Pemberian Tablet 440/171/UPTD KES PKM- 13 April 2018 Gizi
Tambah Darah Untuk BNI/SOP/IV/ 2018
Remaja Putri
172 Pemberian Tablet 440/172/UPTD KES PKM- 13 April 2018
Tambah Darah Untuk Ibu BNI/SOP/IV/ 2018
Hamil
173 Pemberian Vitamin A 440/173/UPTD KES PKM- 13 April 2018
Pada Balita BNI/SOP/IV/ 2018
174 Pelaporan Program 440/174/UPTD KES PKM- 13 April 2018
Keselamatan dan BNI/SOP/IV/ 2018
Pelaporan Insiden
Keselamata Pasien
175 Penyimpanan dan 440/175/UPTD KES PKM- 14 April 2018
Distribus Reagensia BNI/SOP/IV/ 2018
176 Pemantauan Pelaksnaan 440/176/UPTD KES PKM- 14 April 2018
Prosedur Pemeriksaan BNI/SOP/IV/ 2018
Laboratorium
177 Evaluasi terhadap 440/177/UPTD KES PKM- 14 April 2018
Rentang Nilai BNI/SOP/IV/ 2018
178 Persiapan Pelayanan 440/178/UPTD KES PKM- 14 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
179 Penilaian Ketepatan 440/179/UPTD KES PKM- 14 April 2018
Waktu Penyampaian BNI/SOP/IV/ 2018
Hasil
180 Perbaikan alat 440/181/UPTD KES PKM- 14 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
181 Monitoring Pelaksanaan 440/181/UPTD KES PKM- 15 April 2018
Prosedur Penyampaian BNI/SOP/IV/ 2018

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 49


Hasil Laboratorium Yang
Kritis
182 Pelebelan Reagensia 440/182/UPTD KES PKM- 15 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
183 Penerapan Menajemen 440/183/UPTD KES PKM- 15 April 2018
Resiko Laboratorium BNI/SOP/IV/ 2018
184 Pelayanan diluar Jam 440/184/UPTD KES PKM- 15 April 2018
Kerja BNI/SOP/IV/ 2018
185 Oreantasi Prosedur 440/185/UPTD KES PKM- 15 April 2018
Praktek Keselamatan BNI/SOP/IV/ 2018
186 Rujukan Laboratorium 440/186/UPTD KES PKM- 15 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
187 Pemeriksaan 440/187/UPTD KES PKM- 15 April 2018
Loboratorium Yang BNI/SOP/IV/ 2018
Beresiko Tinggi
188 Pelatihan Pendidikan 440/188/UPTD KES PKM- 16 April 2018
Untuk Prosedur baru BNI/SOP/IV/ 2018
Bahan Berbahaya dan
Peralatan Baru
189 Kesehatan Dan 440/189/UPTD KES PKM- 16 April 2018
Keselamatan Kerja bagi BNI/SOP/IV/ 2018
Petuas
190 Penjaringan Kesehatan 440/190/UPTD KES PKM- 16 April 2018
Gigi dan Mulut BNI/SOP/IV/ 2018
191 Pemantauan Lingkungan 440/191/UPTD KES PKM- 16 April 2018 8.5.1.1
Fisik BNI/SOP/IV/ 2018
192 Pemeliharaan dan 440/192/UPTD KES PKM- 16 April 2018 8.5.1.2
Pemantauan Instalasi BNI/SOP/IV/ 2018
Listrik, Air, Ventilasi dan
Sistem Lainnya
193 Penanganan Kebakaran, 440/193/UPTD KES PKM- 16 April 2018 8.5.1.3
Ketersediaan BNI/SOP/IV/ 2018
Apar,Pelatihan jika
terjadi Kebakaran
194 Pemantauan,Pemelihara 440/194/UPTD KES PKM- 16 April 2018 8.5.1.4
an, Perbaikan Sarana BNI/SOP/IV/ 2018
Dan Peralatan

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 50


195 Inventaris,Pengelolaan 440/195/UPTD KES PKM- 16 April 2018 8.5.2.1
Penyimpanan, BNI/SOP/IV/ 2018
Penggunaan Bahan
Berbahaya
196 Penendalian Dan 440/196/UPTD KES PKM- 16 April 2018
Pembuangan Bahan BNI/SOP/IV/ 2018
Berhahaya
197 Pelayanan Kunjungan 440/197/UPTD KES PKM- 17 April 2018
Rumah Pasien ODGJ BNI/SOP/IV/ 2018
198 Konseling Pada Kasus 440/198/UPTD KES PKM- 17 April 2018
Gangguan Jiwa BNI/SOP/IV/ 2018
199 ODGJ Mengamuk 440/199/UPTD KES PKM- 17 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
200 Penggantian Dan 440/200/UPTD KES PKM- 17 April 2018 8.6.2.5
Perbaikan Alat Yang BNI/SOP/IV/ 2018
Rusak
201 Kredensial 440/201/UPTD KES PKM- 17 April 2018 8.7.1
BNI/SOP/IV/ 2018
202 Penilaian kualifikasi 440/202/UPTD KES PKM- 18 April 2018
Tenaga Dan Penetapan BNI/SOP/IV/ 2018
Kewenangan
203 Peningkatan Kopentensi 440/203/UPTD KES PKM- 18 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
204 Kajian Ulang Uraian 440/204/UPTD KES PKM- 18 April 2018
Tugas BNI/SOP/IV/ 2018
205 Mimisahkan Alat yang 440/205/UPTD KES PKM- 18 April 2018
Bersih dan Alat Yang BNI/SOP/IV/ 2018
Kotor, Alat yag
Memerlukan Sterlisasi,
Alat yang Mebutuhkan
Perawatan yang Lebuh
Lanjut dan Persyaratan
Khusus Peletakkannya
206 Penggunaan Alat 440/206/UPTD KES PKM- 18 April 2018
Pelindung Diri BNI/SOP/IV/ 2018
207 Pelatihan Dokter Kecil 440/207/UPTD KES PKM- 18 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 51


208 Pengelolaan Bahan 440/208/UPTD KES PKM- 18 April 2018
Berhaya beracun BNI/SOP/IV/ 2018
209 Pengelolaan Limbah 440/209/UPTD KES PKM- 18 April 2018
Hasil Pemeriksaan BNI/SOP/IV/ 2018
210 Monev dan Pembinaan 440/210/UPTD KES PKM- 19 Apri 2018
Dokter Kecil BNI/SOP/IV/ 2018
211 Dekontaminasi Peralatan 440/211/UPTD KES PKM- 19 Apri 2018
Habis Pakai BNI/SOP/IV/ 2018
212 Evakuasi Keadaan 440/212/UPTD KES PKM- 19 Apri 2018
Darurat Banjir BNI/SOP/IV/ 2018
213 ASI EKLUSIF 440/214/UPTD KES PKM- 19 Apri 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
214 Kontrol peralatan, testing 440/214/UPTD KES PKM- 19 Apri 2018
dan perawatan rutin BNI/SOP/IV/ 2018
peralatan klinis
215 Penangan Bantuan 440/215/UPTD KES PKM- 19 Apri 2018
Peralatan BNI/SOP/IV/ 2018
216 Prosedur Monitoring Dan 440/216/UPTD KES PKM- 19 Apri 2018
Evaluasi Terhadap BNI/SOP/IV/ 2018
Program Keamanan
Lingkungan
217 Pelyanan pemeriksaan 440/217/UPTD KES PKM- 20 April 2018
ibu nifas BNI/SOP/IV/ 2018
218 Penilaian Ketepatan Dan 440/218/UPTD KES PKM- 20 April 2018
Kelengkapan Rekam BNI/SOP/IV/ 2018
Medis
219 Scalling 440/219/UPTD KES PKM- 01 Januari Poli Gigi
BNI/SOP/IV/ 2018 2019
220 MengukurTekanan 445/220/UPTD KES PKM- 12 April 2019 Keperawatan
Darah BNI/SOP/I/ 2019
221 Mengukur Denyut Nadi 445/221/UPTD KES PKM- 12 April 2019 Keperawatan
BNI/SOP/I/ 2019
222 Mengukur Pernafasan 445/222/UPTD KES PKM- 12 April 2019 Keperawatan
BNI/SOP/IV/ 2019
223 Mengukur Suhu 445/223/UPTD KES PKM- 12 April 2019
BNI/SOP/IV/ 2019
224 Surat Keterangan 445/224/UPTD KES PKM- 13 April 2019 Admin

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 52


Berbadan Sehat BNI/SOP/IV/ 2019
225 Asuhan Keperawatn 445/225/UPTD KES PKM- 13 April 2019 7.2.1.3 b
BNI/SOP/IV/ 2019
226 Insfeksi Sanitasi Sekolah 445/226/UPTD KES PKM- 14 April 2019 Kesling
BNI/SOP/IV/ 2019
227 Insfeksi sanitasi Depot 445/227/UPTD KES PKM- 14 April 2019 Kesling
Air Minum BNI/SOP/I/V 2019
228 Pengambilan Sampel 445/228/UPTD KES PKM- 14 April 2019 Kesling
Depot Air Minum BNI/SOP/IV/ 2019
229 Insfeksi Sanitasi Hygiene 445/229/UPTD KES PKM- 14 April 2019 Kesling
Rumah Makan BNI/SOP/IV/ 2019
230 Pemberian Obat Cacing 445/230/UPTD KES PKM- 15 April 2019 Cacing
BNI/SOP/IV/ 2019
231 Mengganti Balutan 445/231/UPTD KES PKM- 15 April 2019 Kerewatan
BNI/SOP/IV/ 2019
232 Pemeriksaan ANC 445/232/UPTD KES PKM- 20 April 2019 KIA
BNI/SOP/IV/ 2019
233 Penjaringan Kesehatan 445/233/UPTD KES PKM- 15 April 2019 UKGM
gigi Dan Mulut BNI/SOP/IV/ 2019
234 Penyuluhan Kesehatan 445/234/UPTD KES PKM- 15 April 2019 UKGM
Gigi Dan Mulut BNI/SOP/IV/ 2019
235 Pembinaan Dan 445/235/UPTD KES PKM- 15 April 2019 Promkes
Pengembangan BNI/SOP/IV/ 2019
Desa/Kelurahan Siaga
Aktif
236 Identifikasi Kebutuhan 445/236/UPTD KES PKM- 16 April 2019 4.1.1
dan Harapan BNI/SOP/IV/ 2019
Masyarakat/Sasaran
Program
237 Pengaturan Jika Terjadi 445/237/UPTD KES PKM- 16 April 2019 4.2.2
PerubahanWaktu dan BNI/SOP/IV/ 2019
Tempat Pelaksanaan
Kegiatan UKM
238 Penyusunan Jadwal Dan 445/238/UPTD KES PKM- 16 April 2019 4.2.4
Tempat Pelaksanaan BNI/SOP/IV/ 2019
Kegiatan Yang
Mencerminkan

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 53


Kesepakatan Bersama
Dengan Sasaran
Kegiatan UKM Atau
Masyarakat
239 Monitoring Pelaksanaan 445/239/UPTD KES PKM- 16 April 2019 4.2.4
Kegiatan Program UKM BNI/SOP/IV/ 2019
240 Evaluasi Pelaksanaan 445/240/UPTD KES PKM- 16 April 2019 4.2.4
Kegiatan UKM BNI/SOP/IV/ 2019
Puskesmas
241 Pembinaan Pada 445/241/UPTD KES PKM- 16 April 2019 5.1.4
Pelaksana Dalam BNI/SOP/IV/ 2019
Melaksanakan Kegiatan
242 Koordinasi Lintas 445/242/UPTD KES PKM- 17 April 2019 5.1.4
Program dan Lintas BNI/SOP/IV/ 2019
Sektor
243 Pelaksanaan Survei 445/243/UPTD KES PKM- 17 April 2019 5.1.6
Mawas Diri BNI/SOP/IV/ 2019
244 Komunikasi Dengan 445/244/UPTD KES PKM- 17 April 2019 5.1.6
Msyarakat BNI/SOP/IV/ 2019
245 Pembahasan Hasil 445/245/UPTD KES PKM- 17 April 2019 5.2.3
Monitoring BNI/SOP/IV/ 2019
246 MTBM 445/246/UPTD KES PKM- 17 April 2019 KIA
BNI/SOP/IV/ 2019
247 Pelayanan Calon 445/247/UPTD KES PKM- 17 April 2019 5.3.3
Pengantin BNI/SOP/VI/ 2019
248 Pencabutan KB implant 445/248/UPTD KES PKM- 18 April 2019 KIA
BNI/SOP/IV/ 2019
249 Pengelolaan dan 445/249/UPTD KES PKM- 18 April 2019 5.5.1
Pelaksanaan UKM BNI/SOP/VI/ 2019
Puskesmas
250 Penyimpanan dan 445/251/UPTD KES PKM- 18 April 2019 5.5.1
Pengendalian Dokumen BNI/SOP/I/ 2019
Eksternal dan
Pelaksanaan
Pengendalian Dokumen
Eksternal

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 54


251 Monitoring Pengelolaan 445/251/UPTD KES PKM- 18 April 2019 5.5.2
Dan Pelaksanaan BNI/SOP/I/ 2019
Monitoring Program

252 Evaluasi Kerja UKM 445/2552/UPTD KES PKM- 18 April 2019 5.5.3
BNI/SOP/I/ 2019
253 Monitoring Kesesuaian 445/253/UPTD KES PKM- 18 April 2019 5.6.1
Proses Pelaksanaan BNI/SOP/I/ 2019
Program Kegiatan
254 Pertemuan Penilaian 445/254/UPTD KES PKM- 18 April 2019 5.6.3
Kinerja BNI/SOP/I/ 2019
255 Sosialisasi Hak Dan 445/255/UPTD KES PKM- 19 April 2019 5.7.1
Kewajiban BNI/SOP/I/ 2019
256 Penanganan TB Dengan 445/256/UPTD KES PKM- 19 April 2019 6.1.10
Strategi DOTS BNI/SOP/I/ 2019
257 MTBS (Manajemen 445/257/UPTD KES PKM- 20 April 2019
Terpadu Balitas Sakit BNI/SOP/IV/ 2019
258 Posyandu Lansia 445/258/UPTD KES PKM- 20 April 2019
BNI/SOP/IV/2019
259 Pelayanan Antenatal 445/259/UPTD KES PKM- 20 April 2019
Care BNI/SOP/IV/2019
260 Pemasangan KB IUD 445/260/UPTD KES PKM- 20 April 2019
BNI/SOP/IV/2019
261 SDIDTK 445/261/UPTD KES PKM- 20 April 2019
BNI/SOP/I/2019
262 Kunjungan Ibu Hamil 440/262/UPTD KES PKM- 20 April 2019
Resiko Tinggi BNI/SOP/I/2021/2
263 SOP Penata laksanaan 440/263/UPTD KES PKM- 20 April 2019
INC
BNI/SOP/I/2021/2
264 Penyelidikan 440/257/UPTD KES PKM- 05 Maret Surveilans
Epidemiologi Covid-19 BNI/SOP/III/2020/01 2020
265 Edukasi Publik mengenai 440/UPTD KES 05 Maret PROMKES
Covid-19 PKM-BNI/SOP/III/2020/2 2020
266 Desinfektan Tempat 440/UPTD KES 05 Maret KESLING
Tempat Umum dalam PKM-BNI/SOP/III/2020/3 2020
mencegah Covid-19
267 Manajemen Pencatatan 440/UPTD KES 02 Februari IMUNISASI
Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 55
Mutasi Vaksin Covid-19 PKM-BNI/SOP/I/2021/1 2021
268 Manajemen Pengiriman 440/UPTD KES 02 Februari IMUNISASI
Vaksin Covid-19 PKM-BNI/SOP/I/2021/2 2021
269 Penanganan Situasi 440/UPTD KES 02 Februari IMUNISASI
Darurat Penyimpanan PKM-BNI/SOP/I/2021/3 2021
Vaksin Covid-19
270 Manajemen 440/UPTD KES 03 Februari IMUNISASI
Pemusnahan Vial bekas PKM-BNI/SOP/I/2021/4 2021
Vaksinasi Covid-19
271 Pemantauan Suhu 440/UPTD KES 03 Februari IMUNISASI
Vaksin Covid-19 PKM-BNI/SOP/I/2021/5 2021
272 Penyimpanan Vaksin 440/UPTD KES 03 Februari IMUNISASI
Covid-19 PKM-BNI/SOP/I/2021/1 2021
273 P4K 440/273/UPTD KES PKM- 21 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
274 Suntik KB 3 Bulan 440/274/UPTD KES PKM- 21 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
275 Pemasangan KB Implant 440/275/UPTD KES PKM- 21 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
276 Pencabutan KB IUD 440/276/UPTD KES PKM- 21 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
277 Kekerasan Tajam 440/277/UPTD KES PKM- 21 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
278 Demam Tifoid 440/278/UPTD KES PKM- 22 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
279 Gastritis 440/279/UPTD KES PKM- 22 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
280 Gastroenteritis 440/280/UPTD KES PKM- 22 April 2018
(Termasuk Kolera, BNI/SOP/IV/ 2018
Gardiasis)
281 Parotitis 440/281/UPTD KES PKM- 22 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
282 Ulkus Mulut (Stomatitis 440/282/UPTD KES PKM- 22 April 2018
Artosa Rekuens, BNI/SOP/IV/ 2018
Stomatitis Herpes )

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 56


283 Candiasis Oral 440/283/UPTD KES PKM- 23 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
284 Tuberculosis Paru Tanpa 440/284/UPTD KES PKM- 23 April 2018
Komplikasi BNI/SOP/IV/ 2018
285 Pneumonia, 440/285/UPTD KES PKM- 23 April 2018
Bronkopneumonia BNI/SOP/IV/ 2018
286 Laringitis Akut 440/286/UPTD KES PKM- 23 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
287 Tosilitis Akut 440/287/UPTD KES PKM- 23 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
288 Faringitis Akut 440/288/UPTD KES PKM- 24 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
289 Fertusis 440/289/UPTD KES PKM- 24 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
290 Epistaksis 440/290/UPTD KES PKM- 24 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
291 Ferunkel Hidung 440/291/UPTD KES PKM- 24 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
292 Mabuk Perjalanan 440/292/UPTD KES PKM- 24 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
293 Serumen Prop 440/293/UPTD KES PKM- 25 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
294 Otitis Media Akut 440/294/UPTD KES PKM- 25 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
295 Otitis Eksterna 440/295/UPTD KES PKM- 25 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
296 Episkleritis 440/296/UPTD KES PKM- 25 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
297 Migrain 440/297/UPTD KES PKM- 26 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
298 Tetanus 440/298/UPTD KES PKM- 26 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
299 HIV/AIDS Tanpa 440/299/UPTD KES PKM- 26 April 2018
Komplikasi BNI/SOP/IV/ 2018
300 Tetanus Neunatorum 440/300/UPTD KES PKM- 26 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 57


301 Kejang Demam 440/301/UPTD KES PKM- 26 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018
302 Hipertensi Esensial 440/302/UPTD KES PKM- 26 April 2018
BNI/SOP/IV/ 2018

303 Sterilisasi Alat dan 440/303/UPTD KES PKM- 26 April 2018


Bahan BNI/SOP/IV/2018

Selain melalui SOP, mekanisme kerja pelayanan di Puskesmas Benai


digambarkan juga dalam Alur Pelayanan yaitu:
1. Alur Pelayanan Pendaftaran
2. Alur Pelayanan Pemeriksaan Umum
3. Alur Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut
4. Alur Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
5. Alur Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit
6. Alur Pelayanan Ruang Pelayanan Lanjut Usia (Lansia)
7. Alur Pelayanan Skrening Pre Eklampsia
8. Alur Pelayanan Kamar Obat
9. Alur Pelayanan Laboratorium
10. Alur Pelayanan Gawat Darurat

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 58


DIAGRAM ALUR PROSEDUR PELAYANAN
UPTD KESEHATAN PUSKESMAS BENAI

1. Alur Pelayanan Pendaftaran


PASIEN DATANG
DATANG

PASIEN MENGAMBIL NOMOR ANTRIAN DI MESIN ANTRIAN

PASIEN MELETAKKAN KARTU BERKUNJUNG DAN MENUNGGU


N
DIPANGGIL

PETUGAS MEMANGGIL PASIEN DAN MENDATA PASIEN DAN


MENANYAKAN TUJUAN PASIEN

N
R.RUJUKAN R.MTBS R. GIGI R.LANSIA R. UMUM R. KIA/KB. R. IVA
R.PE

Gambar 3. Alur Pelayanan Pendaftaran

2. Alur Pelayanan Pemeriksaan Umum

R. PELAYANAN RUJUKAN PULANG

R.
PENDAFTARAN
KAMAR OBAT PULANG

LAB

R. PELAYANAN
GAWAT DARURAT
R PELAYANAN
UMUM
KAMAR OBAT

KIA

PULANG
R PELAYANAN GIGI

Gambar 4. Alur Pelayanan Pemeriksaan Umum

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 59


3. Alur Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut

RUJUKAN KE RS

RUJUKAN KE PELAYANAN LAIN PULANG

PENDAFTARAN R PELAYANAN LAB


GIGI
KAMAR PULANG
OBAT

TINDAKAN PULANG

Gambar 5. Alur Pelayanan Pemeriksaan Gigi dan Mulut

4. Alur Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

R. PENDAFTARAN

R. PELAYANAN KIA

LAB

Pemeriksaan oleh Dokter umum R. PELAYANAN KIA Rujukan Ke RS

R. PELAYANAN GIGI

KAMAR OBAT

PULANG

Gambar 6. Alur Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 60


5. Alur Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit

RAWAT INAP
LAB

KAMAR
PULANG
OBAT

R. R PELAYANAN
PENDAFTARAN MTBS RUJUKAN

KAMAR
UGD PULANG
OBAT

Gambar 7. Alur Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit

6. Alur Pelayanan Ruang Pelayanan Lanjut Usia (Lansia)

LAB

R. PELAYANAN
R. LANSIA R. PELAYANAN KAMAR PULANG
PENDAFTARAN
RUJUKAN OBAT

R.
PELAYANAN
GAWAT
DARURAT

Gambar 8. Alur Pelayanan Ruang Pelayanan Lanjut Usia (Lansia)

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 61


7. Alur Pelayanan Skrening Pre Eklampsia

Negatif KAMAR
OBAT
R. PENDAFTARAN

R. PEL. KIE LAB R.PEL. SKRINING


R.KIA (Albumin) PE
SKRINI hasil
NG PE Skrinin
(PEM g PULANG
ROT,
MAP,
BMI

Positif

Motivasi
kunjunga KAMAR
n ulang OBAT
Konsul
Dokter

Rujuk

Gambar 9. Alur Pelayanan Skrening Pre Eklampsia

8. Alur Pelayanan Kamar Obat

R PELAYANAN UMUM

R PELAYANAN KIA

R PELAYANAN MTBS

R PELAYANAN LANSIA KAMAR OBAT PULANG

R PELAYANAN GIGI

R PELAYANAN IVA

R PELAYANAN PRE
EKLAMPSIA

Gambar 10. Alur Pelayanan Kamar Obat

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 62


9. Alur Pelayanan Laboratorium

R PELAYANAN UMUM R PELAYANAN UMUM

R PELAYANAN KIA/KB R PELAYANAN KIA/KB

R PELAYANAN MTBS
R PELAYANAN MTBS

R PELAYANAN GIGI
R PELAYANAN GIGI
LABORATORIUM
R. PELAYANAN GAWAT
DARURAT R. PELAYANAN GAWAT
DARURAT

R PELAYANAN LANSIA
R PELAYANAN LANSIA

R PELAYANAN RAWAT
INAP R PELAYANAN RAWAT
INAP

PONED
PONED

Gambar 11. Alur Pelayanan Laboratorium

10. Alur Pelayanan Gawat Darurat

TERAP PULAN
IDENTIFIKASI ANAMNESA PEMERIKSAAN DIAGNOSA I G
FISIK

PASIE
N DARURA
DATAN T
G
ya tidak
STABI MERAH
HIJAU L

RESUSITAS
KUNING
I
RUJU
ya K

RESUSITA STABI tidak


MERAH
SI L

HITAM PERAWATAN PULANG


JENAZAH

Gambar 12. Alur Pelayanan Gawat Darurat

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 63


C. PENGELOMPOKAN FUNGSI
Pengelompokan fungsi Puskesmas Benai menggambarkan pembagian
yang jelas dan rasional antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang
sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam rangka efektifitas pencapaian
organisasi. Dari uraian struktur organisasi tersebut di atas, tergambar bahwa
organisasi puskesmas telah dikelompokkan sesuai dengan fungsi sebagai
berikut:
1. Telah dilakukan Pemisahan fungsi yang tegas antara Dewan Pengawas dan
Pejabat Pengelola BLUD yang terdiri dari Pemimpin BLUD, Pejabat
Keuangan, dan Pejabat Teknis.
2. Pembagian fungsi pelayanan kesehatan, fungsi penunjang pelayanan
kesehatan dan fungsi penyelenggaraan administrasi.
3. Pembagian tugas pokok dan kewenangan yang jelas untuk masing masing
fungsi dalam organisasi yang ditetapkan melalui keputusan Kepala
Puskesmas.
4. Fungsi audit internal di lingkungan Puskesmas dengan membentuk Satuan
Pengawas Internal (SPI).
Fungsi Organisasi Puskesmas dijabarkan sebagai berikut:
1. Fungsi pelayanan kesehatan (service)
Fungsi pelayanan di puskesmas dijalankan oleh penanggung jawab dan
pelaksana kegiatan UKM dan UKP sebagai berikut:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial
1) Upaya promosi kesehatan
2) Upaya gizi masyarakat
3) Upaya kesehatan lingkungan
4) Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit
a) P2 Tuberkulosis
b) P2 kusta
c) Imunisasi
d) Surveilans
e) P2 Demam Berdarah Dengue
f) P2 Infeksi Saluran Pernafasan Akut & Diare
g) P2 HIV-AIDS

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 64


h) P2 Tidak Menular/PTM
i) Kesehatan jiwa
5) Upaya kesehatan ibu dan anak
a) Keluarga Berencana/KB
b) Kesehatan reproduksi
6) Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

b. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan


1) Upaya kesehatan sekolah (UKS)
2) Kesehatan gigi dan mulut masyarakat
3) Kesehatan tradisional dan komplementer
4) Kesehatan kerja dan olah raga
5) Kesehatan indera
6) Kesehaan lanjut usia
7) P2 Hepatitis
8) Deteksi dini kanker leher rahim
9) Kesehatan matra/haji
10)Tim reaksi cepat (TRC)
11)Pengawasan obat, makanan dan minuman

c. Upaya Kesehatan Perorangan


1) Pelayanan pendaftaran dan administrasi
2) Pelayanan pemeriksaan umum
3) Pelayanan pemeriksaan lanjut usia
4) Pelayanan konseling gizi dan sanitasi
5) Pelayanan pemeriksaan MTBS/Anak
6) Pelayanan pemeriksaan gigi
7) Pelayanan pemeriksaan kesehatan ibu dan anak dan imunisasi
8) Pelayanan Keluarga Berencana/KB
9) Pelayanan pemeriksaan IVA dan IMS-HIV
10)Pelayanan pemeriksaan Pre-eklampsia
11)Pelayanan Unit gawat darurat

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 65


2. Fungsi Penyelenggaraan Administrasi
Fungsi penyelenggaraan administrasi dilaksanakan oleh sub bagian tata
usaha meliputi kegiatan:
a. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian
b. Penyelenggaraan pengelolaan keuangan
c. Penyelenggaraan pengelolaan barang, sarana dan prasarana termasuk
gedung dan kendaraan ambulans

3. Fungsi Pendukung/Penunjang
Fungsi pendukung/penunjang di puskesmas dilaksanakan oleh penanggung
jawab dan pelaksana:
a. Laboratorium dan pemeriksaan penunjang
b. Kefarmasian dan obat-obatan
c. Pengelolaan alat kesehatan/kedokteran

D. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Pengelolaan sumber daya manusia merupakan pengaturan dan
pengambilan kebijakan yang jelas, terarah dan berkesinambungan mengenai
sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam rangka memenuhi
kebutuhannya baik pada jumlah maupun kualitas yang paling menguntungkan
sehingga organisasi dapat mencapai tujuan secara efisien,efektif, dan ekonomis.
Organisasi modern menempatkan karyawan pada posisi terhormat yaitu sebagai
aset berharga (brainware) sehingga perlu dikelola dengan baik mulai
penerimaan, selama aktif bekerja maupun setelah purna tugas.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia meliputi: ABK
Tabel 2.2 Analisis Beban Kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Benai
No Jenis Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan Kekurangan
Kebutuhan Analisis (+/-)
Beban Kerja

1 Dokter 1 1 PNS 1 1 0

2 Dokter gigi 2 1 PNS 1 1 +1


1 CPNS

3 Apoteker 0 0 1 1 1
4 Asisten Apoteker 1 1 PNS 1 1 0

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 66


No Jenis Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan Kekurangan
Kebutuhan Analisis (+/-)
Beban Kerja
5 Administrasi 0 0 1 1 1
Kepegawaian

6 Bendahara 0 0 2 2 2

7 Pengadministarasi 2 2 PNS 3 3 1
Umum

8 Sistem Informasi 0 0 1 1 1
Kesehatan

9 Pengelola Barang 0 0 1 1 1
Aset Negara

10 Pengelola
Program dan 0 0 1 1 1
Pelaporan

11 Perekam Medis 0 0 2 2 2

12 Kebersihan 1 1 honor 2 2 1

13 Sopir Ambulan 1 1 PNS 1 1 0

14 Penjaga 0 0 1 1 1
keamanan

15 Perawat 9 9 PNS  5 5  +4

16 Perawat gigi 0 0 1 1 1
17 Bidan 5 5 PNS 4 4 +1

Bidan 15 15 PNS 16 16 1
pustu/ponkesdes

18 Nutrisionist 0 0 1 1 1
19 Pranata Lab 0 0 1 1 1
20 Sanitarian 1 1 CPNS 1 1 0

21 Promkes 1 1 PNS 1 1 0

   
JUMLAH 39 38 PNS, 1 49 49 -16
Honorer +6

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 67


1. Perencanaan Pegawai
Perencanaan Pegawai merupakan proses yang sistimatis dan Strategis untuk
memprediksi kondisi Jumlah PNS atau Non PNS ,jenis Kualifikasi, keahlian
dan kompetensi yang diinginkan dimasa depan melalui Analisis Beban Kerja
dan diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik agar pelayanan di
Puskesmas dapat lebih baik dan hasilnya meningkat

2. Pengangkatan Pegawai
Pola rekruitmen SDM baik tenaga medis, paramedis maupun non medis pada
UPTD Kesehatan Puskesmas Benai Kabupaten Kuantan Singingi adalah
sebagai berikut:
a. SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
UPTD Kesehatan Puskesmas Benai Kabupaten Kuantan Singingi
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.
b. SDM yang berasal dari Tenaga Profesional Non-PNS.
Pola rekruitmen SDM yang berasal dari tenaga profesional non-PNS
dilaksanakan sebagai berikut:
1) Pengangkatan pegawai berstatus Non PNS dilakukan sesuai dengan
kebutuhan profesionalitas, kemampuan keuangan dan berdasarkan
pada prinsip efisiensi, ekonomis dan produktif dalam rangka
peningkatan pelayanan.
2) Rekruitmen SDM dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong atau
adanya perluasan organisasi dan perubahan pada bidang-bidang yang
sangat mendesak yang proses pengadaannya tidak dapat dipenuhi oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota.
3) Jumlah dan komposisi pegawai Non PNS telah disetujui oleh BPKP.
4) Tujuan rekruitmen SDM adalah untuk menjaring SDM yang profesional,
jujur, bertanggung jawab, netral, memiliki kompetensi sesuai dengan
tugas/jabatan yang akan diduduki sesuai dengan kebutuhan yang
diharapkan serta mencegah terjadinya unsur KKN (kolusi, korupsi, dan
nepotisme) dalam rekruitmen SDM.
5) Rekruitmen SDM dilakukan berdasarkan prinsip netral, objektif,

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 68


akuntabel, bebas dari KKN serta terbuka.
6) Mekanisme pengangkatan pegawai berstatus Non PNS lebih lanjut
akan diatur dalam Peraturan Bupati Kuantan Singingi.
7) Pengangkatan dan penempatan pegawai BLUD berdasarkan
kompetensi yaitu pengetahuan, keahlian, ketrampilan, integritas,
kepemimpinan, pengalaman, dedikasi dan sikap perilaku yang
diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan sesuai dengan kebutuhan
Praktek Bisnis Yang Sehat.

3. Penempatan Pegawai
Penempatan pegawai BLUD berdasarkan kompetensi yaitu pengetahuan,
keahlian, ketrampilan, integritas, kepemimpinan, pengalaman, dedikasi
dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan sesuai
dengan kebutuhan Praktek Bisnis Yang Sehat

4. Sistem Remunerasi
1) Pengaturan Remunerasi
Pejabat pengelola BLUD dan Pegawai BLUD dapat diberikan
remunerasi sesuai dengan tingkat tanggung jawab dan profesionalisme.
Komponen Remunerasi meliputi:
a) Gaji yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap setiap
bulan;
b) Tunjangan tetap yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapatan di luar gaji setiap bulan;
c) Insentif yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat tambahan
pendapatan di luar gaji;
d) Bonus atas prestasi yaitu imbalan kerja berupa uang yang bersifat
tambahan pendapatan di luar gaji, tunjangan tetap dan insentif, atas
prestasi kerja yang dapat diberikan 1 (satu) kali dala 1 (satu) tahun
anggaran setelah BLUD memenuhi syarat tertentu;
e) Pesangon yaitu imbalan kerja berupa uang santunan purna jabatan
sesuai dengan kemampuan keuangan; dan/atau
f) Pensiun yaitu imbalan kerja berupa uang.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 69


2) Pengaturan Remunerasi ditetapkan oleh Bupati/Walikota berdasarkan
usulan yang disampaikan oleh pemimpin BLUD dengan
mempertimbangkan prinsip proporsionalitas, kesetaraan, kepatutan,
kewajaran dan kinerja dan dapat memperhatikan indeks harga
daerah/wilayah.

3) Bupati/Walikota dapat membentuk tim pengaturan remunerasi yang


keanggotaannya dapat berasal dari unsur:
a) Dinas Kesehatan;
b) Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah;
c) Perguruan Tinggi; dan
d) Lembaga Profesional.

4) Indikator Remunerasi meliputi:


a) Pengalaman dan masa kerja;
b) Ketrampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku;
c) Risiko kerja;
d) Tingkat kegawatdaruratan;
e) Jabatan yang disandang; dan
f) Hasil/capaian kinerja.

5) Remunerasi bagi Pejabat Pengelola meliputi:


a. Bersifat tetap berupa gaji;
b. Bersifat tambahan berupa tunjangan tetap, insentif, dan bonus atas
prestasi kerja; dan
c. Pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja dan
profesional lainnya serta pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil.

6) Indikator tambahan bagi remunerasi pemimpin BLUD


mempertimbangkan faktor:
a) Ukuran dan jumlah aset yang dikelola, tingkat pelayanan serta
produktivitas;
b) Pelayanan sejenis;
c) Kemampuan pendapatan; dan

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 70


d) Kinerja operasional berdasarkan indikator keuangan, pelayanan,
mutu dan manfaat bagi masyarakat.

7) Remunerasi bagi pejabat keuangan dan pejabat teknis ditetapkan


paling banyak sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari remunerasi
pemimpin.

8) Remunerasi bagi Pegawai meliputi:


a) Bersifat tetap berupa gaji;
b) Bersifat tambahan berupa tunjangan tetap, insentif, dan bonus atas
prestasi kerja; dan
c) Pesangon bagi Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja dan
profesional lainnya serta pensiun bagi Pegawai Negeri Sipil.

9) Remunerasi bagi Dewan Pengawas berupa honorarium sebagai


imbalan kerja berupa uang, bersifat tetap dan diberikan setiap bulan.
Honorarium Dewan Pengawas sebagai berikut:
a) Honorarium Ketua Dewan Pengawas paling banyak sebesar 40%
(empat puluh persen) dari gaji dan tunjangan pemimpin;
b) Honorarium anggota Dewan Pengawas paling banyak sebesar 36%
(tiga puluh enam persen) dari gaji dan tunjagan pemimpin; dan
c) Honorarium sekretaris Dewan Pengawas paling banyak sebesar
15% (lima belas persen) dari gaji dan tunjangan pemimpin.

10) Pemberian gaji, tunjangan dan pensiun bagi PNS sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

5. Suksesi Manajemen/Jenjang Karir


Kepala Puskesmas mengusulkan persyaratan jabatan dan proses seleksi
untuk jabatan tertentu sesuai dengan kebutuhan Puskesmas dalam
menjalankan strategi.
1) Penetapan persyaratan jabatan dan proses seleksi untuk jabatan
tersebut diatas harus dilaporkan kepada Kepala Daerah melalui
kepala dinas.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 71


2) Kepala Puskesmas mengusulkan program pengembangan
kemampuan pegawai Puskesmas baik fungsional maupun struktural
secara transparan

6. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)


Program pengembangan sumber daya manusia Puskesmas lima tahun ke
depan diarahkan pada pemenuhan jumlah SDM agar berada pada rasio
yang ideal. Selain itu, pengembangan sumber daya manusia juga
diarahkan agar memenuhi kualifikasi SDM sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar pelayanan kesehatan kepada
pasien/masyarakat dapat berjalan sebagaimana mestinya. Program
pengembangan SDM pada UPTD Kesehatan Puskesmas Benai
Kabupaten Kuantan Singingi dijabarkan sebagai berikut :
1) Melakukan kerjasama dengan perguruan tinggi terpercaya dalam
rangka memenuhi tenaga medis dan paramedis sesuai dengan
kebutuhan puskesmas.
2) Mengembangkan tenaga medis dan paramedis yang potensial ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar
negeri.
3) Merintis kegiatan-kegiatan yang mengarah kepada pengembangan
kemampuan SDM baik tenaga medis, paramedis maupun administrasi
melalui kegiatan penelitian, kegiatan ilmiah, diskusi panel, seminar,
simposium, lokakarya, pelatihan/diklat, penulisan buku, studi banding,
dll.
4) Meningkatkan standar pendidikan tenaga administratif yang potensial,
terutama ke jenjang Diploma III dan S1.

7. Pemutusan Hubungan Kerja


1) Hubungan kerja antara Puskesmas dan Pegawai dapat berakhir karena
satu atau lebih sebab-sebab berikut:
a) Pegawai diberhentikan dengan hormat antara lain:
1. Meninggal dunia
2. Atas permintaan sendiri
3. Mencapai batas usia pensiun

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 72


4. Tidak cakap jasmani dan atau rohani
5. Adanya penyederhanaan organisasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
b) Pegawai diberhentikan tidak dengan hormat:
1. Melakukan usaha dan atau kegiatan yang bertujuan mengubah
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 atau terlibat dalam
gerakan atau melakukan kegiatan yang menentang Negara dan
Pemerintah.
2. Dipidana penjara atau kurungan berdasarkan ketentuan
pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap,
karena melakukan suatu tindak pidana kejahatan yang ada
maupun tidak ada hubungannya dengan jabatan.
c) Batas Usia Pensiun sebagai berikut:
1. Batas usia pensiun bagi PNS termasuk yang memangku jabatan
Dokter yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan
kesehatan sesuai peraturan perundang-undangan.
2. Bagi Pegawai yang memiliki keahlian tertentu yang dibutuhkan
Puskesmas sebagaimana angka 1, dapat diperpanjang setiap
tahun.
3. Keahlian pada angka 2 tersebut ditentukan oleh Kepala
Puskesmas.
4. Apabila terjadi penyederhanaan organisasi, Pegawai dapat
diberhentikan dengan hormat setelah mendapat persetujuan
Kepala Puskesmas.
5. Pegawai yang diberhentikan tidak dengan hormat, tidak
mendapat hak hak kepegawaian.
6. Setiap proses pemutusan hubungan kerja akan dilaksanakan
dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan kepegawaian
yang berlaku.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 73


8.Reward dan Punishment
 Reward
Dalam memotivasi kerja staf untuk reward yang telah diberlakukan
adalah penambahan point bagi staf berdasarkan beban kerja dan
prestasi kerja dalam penambahan jasa pelayanan di UPTD Kesehatan
Puskesmas Benai.
 Punishment
1. SDM yang berasal dari PNS
Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri
Sipil untuk mentaati kewajiban dan menghindari larangan yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan atau peraturan
kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar akan dijatuhi
hukuman disiplin. Berdasarkan PP No.53 Tahun 2010 tentang disiplin
Pegawai Negeri Sipil, maka bila terdapat pelanggaran disiplin atau
indisipliner, pegawai negeri sipil yang bersangkutan akan di jatuhi
hukuman disiplin sesuai dengan tingkat hukuman disiplin yang terdiri
dari :
a. Hukuman disiplin ringan
b. Hukuman disiplin sedang
c. Hukuman disiplin berat.
Adapun jenis hukuman disiplin sesuai dengan tingkatannya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Jenis hukuman disiplin ringan terdiri atas :
 Teguran lisan
 Teguran tertulis
 Pernyataan tidak puas secara tertulis.
Jenis hukuman disiplin sedang terdiri atas :
 Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun
 Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun
 Penundaan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun.
Jenis hukuman disiplin berat sebagaimana dimaksud dalam PP no 53
tahun 2010 adalah sebagai berikut :
 Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun
 Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 74


 Pembebasan dari jabatan
 Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai
PNS
 Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS.

E. PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Struktur Anggaran
Struktur anggaran BLUD Puskesmas terdiri dari:
a. Pendapatan BLUD
Pendapatan BLUD terdiri dari:
1) Jasa Layanan
Jasa layanan berupa imbalan yang diperoleh langsung oleh puskesmas
dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat. Jasa layanan
puskesmas diperoleh dari jenis layanan yang diberikan kepada pasien
yang berkunjung atau mendapatkan pelayanan kesehatan puskesmas
meliputi: kunjungan loket, konsultasi, pemeriksaan, tindakan dan
pemeriksaan penunjang. Komponen jasa layanan puskesmas meliputi:
jasa sarana dan jasa pelayanan yang ditetapkan dalam tarif layanan.
2) Hibah
Pendapatan hibah diperoleh puskesmas dari masyarakat atau badan
lain yang bersifat terikat atau tidak terikat. Pendapatan dari hibah yang
bersifat terikat, digunakan sesuai dengan tujuan pemberi hibah, sesuai
dan selaras dengan tujuan puskesmas, sebagaimana tercantum dalam
naskah perjanjian hibah.
3) Hasil kerjasama dengan pihak lain
Pendapatan hasil kerjasama diperoleh puskesmas dari hasil kerjasama
dengan pihak lain.
4) APBD
Pendapatan puskesmas dari APBD diperoleh dari alokasi DPA APBD
untuk puskesmas seperti anggaran operasional puskesmas serta honor
subsidi dan non subsidi puskesmas.
5) Lain-lain pendapatan BLUD yang sah
Pendapatan lain-lain yang sah meliputi:
1. Jasa giro;

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 75


2. Pendapatan bunga;
3. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing;
4. Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan
dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa BLUD;
5. Investasi;
6. Pengembangan usaha. Pengembangan usaha dilaksanakan
dengan cara pembentukan unit usaha yang merupakan bagian dari
puskesmas yang bertujuan untuk peningkatan dan pengembangan
layanan.
Pendapatan BLUD dilaksanakan melalui rekening kas BLUD
puskesmas dan dikelola langsung untuk membiayai pengeluaran
puskesmas sesuai RBA kecuali yang berasal dari hibah yang terikat.

b. Belanja BLUD
Belanja BLUD puskesmas terdiri dari:
1) Belanja Operasi
Belanja operasi mencakup seluruh belanja untuk menjalankan tugas
dan fungsi meliputi:
a) Belanja pegawai;
b) Belanja barang dan jasa;
c) Belanja bunga dan belanja lainnya.
2) Belanja Modal
Belanja modal mencakup seluruh belanja untuk perolehan aset
tetapdan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari 12 (dua belas)
bulan untuk digunakan dalam kegiatan puskesmas.
Belanja modal meliputi belanja tanah, belanja peralatan dan mesin,
belanja gedung dan bangunan, belanja jalan, belanja irigasi dan
jaringan, dan belanja aset tetap lainnya.

c. Pembiayaan BLUD
Pembiayaan BLUD Puskesmas adalah semua penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik
pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun tahun anggaran
berikutnya.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 76


Jenis pembiayaan meliputi:
1) Penerimaan pembiayaan
Penerimaan pembiayaan puskesmas meliputi:
a) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya;
b) Divestasi;
c) Penerimaan utang/pinjaman.
2) Pengeluaran pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan meliputi:
a) Investasi;
b) Pembayaran pokok utang/pinjaman.

2. Perencanaan dan Penganggaran BLUD


Puskesmas merencanakan anggaran dan belanja BLUD dengan menyusun
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) yang mengacu kepada Renstra puskesmas.
RBA puskesmas disusun berdasarkan:
a. Anggaran berbasis kinerja, yaitu analisis kegiatan yang berorientasi pada
pencapaian output dengan penggunaan dana secara efisien.
b. Standar satuan harga, merupakan harga satuan setiap unit barang/jasa
yang berlaku di Pemerintah Daerah.
c. Kebutuhan belanja dan kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan
diperoleh dari layanan yang diberikan kepada masyarakat, hibah, hasil
kerjasama dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya, APBD, dan
sumber pendapatan BLUD lainnya. Belanja dirinci menjadi belanja modal
dan belanja operasi.

Penyusunan RBA puskesmas meliputi:


a. Ringkasan pendapatan dan belanja.
b. Rincian anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan yang merupakan
rencana anggaran untuk seluruh kegiatan tahunan yang dinyatakan dalam
satuan uang yang tercermin dari rencana pendapatan, belanja dan
pembiayaan.
c. Perkiraan harga, merupakan estimasi harga jual produk barang/jasa
setelah memperhitungkan biaya per satuan dan tingkat margin yang
ditentukan seperti tercermin dalam Tarif Layanan.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 77


d. Besaran persentase ambang batas, yaitu besaran persentase perubahan
anggaran bersumber dari pendapatan operasional yang diperkenankan
dan ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional
BLUD.
e. Perkiraan maju/forward estimate, yaitu perhitungan kebutuhan dana untuk
tahun anggaran berikutnya dari tahun yang direncanakan guna
memastikan kesinambungan program dan kegiatan yang yang telah
disetujui dan menjadi dasar penyusunan anggaran tahun berikutnya.

RBA Puskesmas menganut pola anggaran fleksibel dengan suatu presentase


ambang batas. RBA juga disertai Standar Pelayanan Minimal.
Konsolidasi perencanaan anggaran BLUD puskesmas dalam APBD
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pendapatan BLUD yang berasal dari jasa layanan, hibah, hasil kerjasama
dan pendapatan lain yang sah, dikonsolidasikan ke dalam RKA
puskesmas pada akun pendapatan daerah pada kode rekening kelompok
pendapatan asli daerah pada jenis lain pendapatan asli daerah yang sah
dengan obyek pendapatan dari BLUD;
b. Belanja BLUD yang sumber dananya berasal Pendapatan BLUD (jasa
layanan, hibah, hasil kerjasama dan pendapatan lain yang sah) dan Sisa
Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) BLUD dikonsolidasikan ke dalam
RKA puskesmas pada akun belanja daerah yang selanjutnya dirinci dalam
1 (satu) program, 1 (satu) kegiatan, 1 (satu) output dan jenis belanja.
Belanja BLUD tersebut dialokasikan untuk membiayai program
peningkatan pelayanan serta kegiatan pelayanan dan pendukung
pelayanan;
c. Pembiayaan BLUD dikonsolidasikan ke dalam RKA Puskesmas yang
selanjutnya dikonsolidasikan pada akun pembiayaan pada Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah;
d. BLUD Puskesmas dapat melakukan pergeseran rincian belanja sepanjang
tidak melebihi pagu anggaran dalam jenis belanja pada DPA untuk
selanjutnya disampaikan kepada PPKD;
e. Rincian belanja dicantumkan dalam RBA.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 78


3. Ketentuan konsolidasi RBA dalam RKA sebagai berikut:
a. RBA dikonsolidasikan dan merupakan kesatuan dari RKA puskesmas.
b. RKA beserta RBA disampaikan kepada PPKD sebagai bahan penyusunan
rancangan peraturan daerah tentang APBD.
c. PPKD menyampaikan RKA beserta RBA kepada tim anggaran pemerintah
daerah untuk dilakukan penelaahan.
d. Hasil penelaahan antara lain digunakan sebagai dasar pertimbangan
alokasi dana APBD untuk BLUD.
e. Tim anggaran menyampaikan kembali RKA beserta RBA yang telah
dilakukan penelaahan kepada PPKD untuk dicantumkan dalam rancangan
peraturan daerah tentang APBD yang selanjutnya ditetapkan menjadi
Peraturan Daerah tentang APBD.
f. Tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan RBA mengikuti
tahapan dan jadwal proses penyusunan dan penetapan APBD dan diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Kepala Daerah.

4. Pelaksanaan Anggaran
Tahapan pelaksanaan anggaran BLUD puskesmas meliputi ketentuan
sebagai berikut:
a. Puskesmas menyusun DPA BLUD berdasarkan peraturan daerah tentang
APBD untuk diajukan kepada PPKD. DPA memuat pendapatan, belanja
dan pembiayaan BLUD.
b. PPKD mengesahkan DPA sebagai dasar pelaksanaan anggaran BLUD.
c. DPA yang telah disahkan PPKD menjadi dasar pelaksanaan anggaran
yang bersumber APBD yang digunakan untuk belanja pegawai, belanja
modal dan belanja barang dan/atau jasa yang mekanismenya dilakukan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan
anggarannya dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan yang
telah ditetapkan dengan memperhatikan anggaran kas dalam DPA
memperhitungkan: jumlah kas yang tersedia, proyeksi pendapatan dan
proyeksi pengeluaran. Pelaksanaan anggaran dilengkapi dengan
melampirkan RBA.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 79


d. DPA yang telah disahkan dan RBA menjadi perjanjian kinerja yang
ditandatangani oleh Bupati/Walikota. Perjanjian kinerja memuat
kesanggupan untuk:
1) meningkatkan kinerja pelayanan bagi masyarakat;
2) meningkatkan kinerja keuangan dan meningkatkan manfaat bagi
masyarakat.
e. Pemimpin BLUD menyusun laporan pendapatan BLUD, laporan belanja
BLUD dan laporan pembiayaan BLUD secara berkala dan dilaporkan
kepada PPKD. Laporan dilampiri dengan Surat Pernyataan
Tanggunjawab yang ditandatangani pemimpin BLUD.
f. Berdasarkan laporan BLUD tersebut, Kepala Dinas Kesehatan
menerbitkan Surat Permintaan Pengesahan Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan untuk disampaikan kepada PPKD (SP3B).
g. PPKD kemudian mengesahkan dan menerbitkan Surat Pengesahan
Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan (SP2B).

Penatausahaan keuangan BLUD dilaksanakan dengan ketentuan:


a. Pemimpin BLUD membuka rekening kas BLUD untuk keperluan
pengelolaan kas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
b. Rekening kas BLUD digunakan untuk menampung penerimaan dan
pengeluaran kas yang sumber dananya berasal dari Pendapatan BLUD
yaitu jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dan pendapatan lain yang sah.
c. Penyelenggaraan pengelolaan kas BLUD meliputi:
1) Perencanaan penerimaan dan pengeluaran kas.
2) Pemungutan pendapatan atau tagihan.
3) Penyimpanan kas dan dan mengelola rekening BLUD.
4) Pembayaran.
5) Perolehan sumber dana untuk menutupi defisit jangka pendek.
6) Pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh pendapatan tambahan.
d. Penerimaan BLUD dilaporkan setiap hari kepada pemimpin melalui
Pejabat Keuangan.
e. Penatausahaan keuangan BLUD paling sedikit memuat:
1) Pendapatan dan belanja.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 80


2) Penerimaan dan pengeluaran.
3) Utang dan piutang.
4) Persediaan, aset tetap dan investasi.
5) Ekuitas.

5. Pengelolaan Belanja
Pengelolaan Belanja BLUD diberikan fleksibilitas dengan mempertimbangkan
volume kegiatan pelayanan. Fleksibilitas yang dimaksud adalah belanja yang
disesuaikan dengan perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA dan
DPA yang telah ditetapkan secara definitif. Fleksibilitas dilaksanakan
terhadap Belanja BLUD yang bersumber dari Pendapatan BLUD yang
meliputi: jasa layanan, hibah, hasil kerjasama dan pendapatan lain yang sah
serta hibah tidak terikat.
Ambang batas RBA merupakan besaran persentase realisasi belanja yang
diperkenankan melampaui anggaran dalam RBA dan DPA dengan
memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a. Dalam hal belanja BLUD melampaui ambang batas, terlebih dulu
mendapat persetujuan Bupati/Walikota.
b. Dalam hal terjadi kekurangan anggaran, Puskesmas mengajukan usulan
tambahan anggaran dari APBD kepada PPKD.
c. Besaran persentase ambang batas dihitung tanpa memperhitungkan
saldo awal kas.
d. Besaran persentase ambang batas memperhitungkan fluktuasi kegiatan
operasional meliputi:
1) Kecenderungan/tren selisih anggaran pendapatan BLUD selain APBD
tahun berjalan dengan realisasi 2 (dua) tahun anggaran sebelumnya.
2) Kecenderungan/tren selisih pendapatan BLUD selain APBD dengan
prognosis tahun anggaran berjalan.
3) Besaran persentase ambang batas dicantumkan dalam RBA dan DPA
berupa catatan yang memberikan informasi besaran persentase
ambang batas.
4) Persentase ambang batas merupakan kebutuhan yang dapat
diprediksi, dicapai, terukur, rasional dan dipertanggungjawabkan.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 81


e. Ambang batas digunakan apabila Pendapatan BLUD (jasa layanan, hibah,
hasil kerjasama dan pendapatan lain yang sah) diprediksi melebihi target
pendapatan yang telah ditetapkan dalam RBA dan DPA tahun yang
dianggarkan.

6. Pengelolaan Barang
Pengadaan barang dan/atau jasa di puskesmas BLUD mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
a. Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersumber dari APBD
dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundangan mengenai
barang/ jasa pemerintah.
b. Pengadaan barang dan/atau jasa yang bersumber dari jasa layanan,
hibah tidak terikat, hasil kerjasama dan lain-lain pendapatan BLUD yang
sah, diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruhnya
dari peraturan perundangan-undangan mengenai pengadaan barang/jasa
pemerintah.
c. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan barang dan/atau jasa diatur
dengan Peraturan Bupati/Walikota untuk menjamin ketersediaan barang
dan/atau jasa yang lebih bermutu, lebih murah, proses pengadaan yang
sederhana, cepat, serta mudah menyesuaikan dengan kebutuhan untuk
mendukung kelancaran pelayanan puskesmas.
d. Pengadaan barang dan/atau jasa yang dananya berasal dari hibah terikat,
dilakukan sesuai dengan kebijakan pengadaan dari pemberi hibah atau
Peraturan Bupati/Walikota sepanjang disetujui oleh pemberi hibah.
Pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa dengan ketentuan:
a. Pengadaan barang dan/atau jasa dilakukan oleh pelaksana pengadaan
yaitu panitia atau unit yang dibentuk pemimpin untuk BLUD puskesmas
untuk melaksanakan pengadaan barang dan/atau jasa BLUD.
b. Pelaksana pengadaan terdiri atas personil yang memahami tata cara
pengadaan, substansi pekerjaan/kegiatan yang bersangkutan dan bidang
lain yang diperlukan.
Ketentuan pengelolaan barang BLUD puskesmas mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai barang milik daerah.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 82


7. Tarif Layanan
Puskesmas mengenakan Tarif Layanan sebagai imbalan atas penyediaan
layanan barang/jasa kepada masyarakat berupa besaran Tarif dan/atau Pola
Tarif. Penyusunan Tarif Layanan sesuai ketentuan berikut:
a. Tarif Layanan bisa disusun atas dasar:
1) Perhitungan biaya per unit layanan. Bertujuan untuk menutup seluruh
atau sebagian dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
barang/jasa atas layanan yang disediakan puskesmas. Cara
perhitungan dengan akuntansi biaya.
2) Hasil per investasi dana. Menggambarkan tingkat pengembalian dari
investasi yang dilakukan oleh puskesmas selama periode tertentu.
3) Jika Tarif Layanan tidak dapat ditentukan atas dasar perhitungan biaya
per unit layanan atau hasil per investasi, maka Tarif ditentukan dengan
perhitungan atau penetapan lain yang berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b. Besaran Tarif disusun dalam bentuk:
b. Nilai nominal uang; dan/atau
c. Persentase atas harga patokan, indeks harga, kurs, pendapatan
kotor/bersih, dan/atau penjualan kotor/bersih.
c. Pola Tarif merupakan penyusunan Tarif Layanan dalam bentuk formula.

Proses penetapan Tarif Layanan sebagai berikut:


a. Pemimpin BLUD puskesmas menyusun Tarif Layanan puskesmas dengan
mempertimbangkan aspek kontinuitas, pengembangan layanan,
kebutuhan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, dan
kompetisi sehat dalam penetapan Tarif Layanan yang dikenakan kepada
masyarakat serta batas waktu penetapan Tarif.
b. Pemimpin BLUD puskesmas mengusulkan Tarif Layanan puskesmas
kepala Bupati/Walikota berupa usulan Tarif Layanan baru dan/atau usulan
perubahan Tarif Layanan.
c. Usulan Tarif Layanan dilakukan secara keseluruhan atau per unit layanan.
d. Untuk penyusunan Tarif Layanan, pemimpin BLUD dapat membentuk tim
yang terdiri dari:
1) Dinas Kesehatan

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 83


2) Pengelolaan Keuangan Daerah
3) Unsur Perguruan Tinggi
4) Lembaga profesi
e. Tarif Layanan diatur dengan Peraturan Bupati/Walikota dan disampaikan
kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

8. Piutang dan Utang/Pinjaman


Ketentuan pengelolaan piutang BLUD puskesmas sesuai ketentuan berikut:
a. Piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa, dan/atau transaksi
yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan BLUD
puskesmas.
b. Penagihan piutang pada saat piutang jatuh tempo, dilengkapi dengan
asministrasi penagihan.
c. Jika piutang sulit tertagih, penagihan piutang diserahkan kepada
Bupati/Walikota dengan melampirkan bukti yang sah.
d. Piutang dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat. Tata caranya diatur
melalui Peraturan Bupati.
Ketentuan pengelolaan utang BLUD puskesmas sebagai berikut:
a. Utang/pinjaman sehubungan dengan kegiatan operasional dan/atau
perikatan pinjaman dengan pihak lain.
b. Utang/pinjaman dapat berupa:
1) Utang/pinjaman jangka pendek. Yaitu utang/pinjaman yang
memberikan manfaat kurang dari 1 (satu) tahun yang timbul karena
kegiatan operasional dan/atau yang diperoleh dengan tujuan untuk
menutup selisih antara jumlah kas yang tersedia ditambah proyeksi
jumlah penerimaan kas dengan proyeksi jumlah pengeluaran kas
dalam 1 (satu) tahun anggaran. Dibuat dalam bentuk perjanjian
utang/pinjaman yang ditandatangani oleh pemimpin BLUD puskesmas
dan pemberi utang/pinjaman.
2) Pembayaran kembali utang/pinjaman jangka pendek harus dilunasi
dalam tahun anggaran berkenaan dan menjadi tanggung jawab
Puskesmas. Pembayaran bunga dan pokok utang/pinjaman yang
telah jatuh tempo menjadi kewajiban puskesmas.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 84


Pemimpin BLUD puskesmas dapat melakukan pelampauan
pembayaran bunga dan pokok sepanjang tidak melebihi nila ambang
batas yang telah ditetapkan dalam RBA.
Mekanisme pengajuan utang/pinjaman jangka pendek diatur dengan
Peraturan Bupati/Walikota.
3) Utang/pinjaman panjang. Yaitu utang/pinjaman yang memberikan
manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dengan masa pembayaran kembali
atas utang/pinjaman tersebut lebih dari 1 (satu) tahun anggaran.
Utang/pinjaman jangka panjang hanya untuk pengeluaran belanja
modal.
Pembayaran utang/pinjaman jangka panjang merupakan kewajiban
pembayaran kembali utang/pinjaman yang meliputi pokok
utang/pinjmana, bunga, dan biaya lain yang harus dilunasi pada tahun
anggaran berikutnya sesuai dengan persyaratan perjanjian
utang/pinjaman yang bersangkutan.
Mekanisme pengajuan utang/pinjaman jangka panjang sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

9. Kerjasama BLUD
Puskesmas dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan berdasarkan prinsip efisiensi,
efektivitas, ekonomis dan saling menguntungkan. Prinsip saling
menguntungkan dapat berbentuk finansial dan/atau non finansial.

Bentuk kerjasama tersebut meliputi:


a. Kerjasama operasional. Dilakukan melalui pengelolaan manajemen dan
proses operasional secara bersama dengan mitra kerjasama dengan tidak
menggunakan barang milik daerah.
b. Pemanfaatan barang milik daerah. Dilakukan melalui pendayagunaan
barang milik daerah dan/atau optimalisasi barang milik daerah dengan
tidak mengubah status kepemilikan untuk memperoleh pendapatan dan
tidak mengurangi kualitas pelayanan umum yang menjadi kewajiban
Puskesmas. Pelaksanaan kerjasama dalam bentuk perjanjian.
Pendapatan dari pemanfaatan barang milik daerah yang sepenuhnya

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 85


untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi kegiatan puskesmas yang
bersangkutan merupakan Pendapatan BLUD. Pemanfaatan barang milik
daerah mengikuti peraturan perundang-undangan. Tata cara kerjasama
dengan pihak lain mengikuti Peraturan Kepala Daerah.

10. Investasi BLUD


BLUD puskesmas dapat melakukan investasi sepanjang memberikan
manfaat bagi peningkatan pendapatan dan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat serta tidak mengganggu likuiditas keuangan dengan tetap
memperhatikan rencana pengeluaran.
Investasi yang diperbolekan adalah investasi jangka pendek. Yaitu investasi
yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua
belas) bulan atau kurang. Investasi jangka pendek dapat dilakukan dengan
mengoptimalkan surplus kas jangka pendek dengan memperhatikan rencana
pengeluaran.
Investasi jangka pendek meliputi:
a. Deposito pada bank umum dengan jangka waktu 3 (tiga) sampai dengan
12 (dua belas) bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara otomatis
b. Surat berharga negara jangka pendek
Karakteristik investasi jangka pendek yaitu:
a. Dapat segera diperjualbelikan
b. Ditujukan untuk manajemen kas
c. Instrumen keuangan dengan risiko rendah

11. SiLPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) BLUD


Sisa lebih perhitugan anggaran (SiLPA) merupakan selisih lebih antara
realisasi penerimaan dan pengeluaran puskesmas selama 1 (satu) tahun
anggaran. Dihitung berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) pada 1
(satu) periode anggaran. Ketentuan mengenai SiLPA sebagai berikut:
a. SiLPA dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya, kecuali atas
perintah kepala daerah disetorkan sebagian atau seluruhnya ke kas
daerah dengan mempertimbangkan posisi likuiditas dan rencana
pengeluaran puskesmas.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 86


b. Pemanfaatan SiLPA dalam tahun anggaran berikutnya dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
c. Pemanfaatan SiLPA dalam tahun anggaran berikutnya yang digunakan
untuk membiayai program dan kegiatan harus melalui mekanisme APBD.
d. Dalam kondisi mendesak, pemanfaatan SiLPA tahun anggaran berikutnya
dapat dilaksanakan mendahului perubahan APBD.
e. Kondisi mendesak yang dimaksudkan adalah:
1) Program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat yang
anggarannya belum tersedia dan/atau belum cukup anggarannya pada
tahun anggaran berjalan.
2) Keperluan mendesak lainnya yang apabila ditunda akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

12. Defisit
Defisit anggaran merupakan selisih kurang antara pendapatan dengan
belanja BLUD. Dalam hal anggaran diperkirakan defisit, ditetapkan
pembiayaan untuk menutupi defisit tersebut antara lain dapat bersumber dari
SiLPA tahun anggaran sebelumnya dan penerimaan pinjaman.

13. Laporan Keuangan


Puskesmas menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan. Laporan keuangan BLUD terdiri atas:
a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
b. Laporan perubahan saldo anggaran lebih
c. Neraca
d. Laporan Operasional (LO)
e. Laporan arus kas
f. Laporan perubahan ekuitas, dan
g. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP).
Laporan keuangan disertai dengan laporan kinerja yang berisikan informasi
pencapaian hasil atau keluaran BLUD.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 87


Laporan keuangan diaudit oleh pemeriksa eksternal pemerintah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Penyusunan laporan keuangan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:


a. Pemimpin BLUD menyusun laporan keuangan semesteran dan tahunan
b. Laporan keuangan disertai dengan laporan kinerja paling lama 2 (dua)
bulan setelah periode pelaporan berakhir, setelah dilakukan review oleh
bidang pengawasan di Pemerintah Daerah.
c. Laporan keuangan diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam laporan
keuangan Dinas Kesehatan, untuk selanjutnya
diintegrasikan/dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Pemerintah
Daerah.
d. Hasil review merupakan kesatuan dari laporan keuangan BLUD
puskesmas.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 88


F. PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN LIMBAH
Kepala Puskesmas yang menerapkan BLUD menetapkan kebijakan
pengelolaan sampah dan limbah baik limbah kimia, fisik dan biologik. Kebijakan
pengelolaan lingkungan dan limbah yang diselenggarakan di UPTD Kesehatan
Puskesmas Benai yaitu:
1. Pengelolaan limbah di UPTD Kesehatan Puskesmas Benai dengan
menggunakan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah). Alur pembuangan
limbah di Puskesmas semua dialirkan menjadi satu saluran pipa pembuangan
yang berakhir pada IPAL. IPAL ini terdiri dari 4 tahap di mulai dengan inlet
masuk di tahap 1 pada sistem ini ada penambahan bakteri starter, kemudian
masuk tahap 2 disini dilakukan penyaringan dengan bio ball dan batu zeolit
kemudian masuk tahap 3 disini ada proses aerasi, setelah itu masuk pada
tahap 4 dilakukan penyaringan lagi, setelah itu baru air limbah keluar melalui
outlet. UPTD Kesehatan Puskesmas Benai dalam pengoperasian IPAL belum
dilakukan uji baku mutu air limbah yang sesuai dengan standar kualitas baku
mutu air limbah.
2. Pengelolan sampah di UPTD Kesehatan Puskesmas Benai dibedakan
menjadi 2 yaitu untuk pengelolaan sampah medis dan non medis. Untuk
pembuangan sampah medis UPTD Kesehatan Puskesmas Benai masih di
simpan di TPS seperti sampah b3 di letakkan disaftybox dan vial diletakkan
didalam tempat tertutup. Sedangkan Pembuangan sampah Non Medis UPTD
Kesehatan Puskesmas Benai ditimbun dengan cara membuat lobang khusus
untuk pembuangan sampah non medis yang dapat terurai dan sampah yang
tidak dapat diurai di manfaatkan kembali.
3. UPTD Kesehatan Puskesmas Benai memiliki tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan. Hal ini diwujudkan dalam upaya pencegahan penyakit yang dapat
ditimbulkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Tidak hanya itu UPTD
Kesehatan Puskesmas Benai juga memiliki komitmen dalam masalah limbah
dan sampah dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 89


BAB III
PENUTUP

Pola Tata Kelola yang diterapkan pada Puskesmas yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah bertujuan untuk:
A. Memaksimalkan nilai puskesmas dengan cara menerapkan prinsip transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas dan independensi, agar puskesmas memiliki daya
saing yang kuat.
B. Mendorong pengelolaan puskesmas secara profesional, transparan dan efisien,
serta memberdayakan fungsi dan peningkatan kemandirian organ puskesmas.
C. Mendorong agar organisasi puskesmas dalam membuat keputusan dan
menjalankan kegiatan senantiasa dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta
kesadaran atas adanya tanggung jawab sosial puskesmas terhadap stakeholder.
D. Meningkatkan kontribusi puskesmas dalam mendukung kesejahteraan umum
masyarakat melalui pelayanan kesehatan.

Untuk dapat terlaksananya aturan dalam Pola Tata Kelola perlu mendapat
dukungan dan partisipasi seluruh karyawan Puskesmas serta perhatian dan
dukungan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi baik bersifat materiil,
administratif maupun politis.

Pola Tata Kelola puskesmas ini akan direvisi apabila terjadi perubahan
terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan pola tata kelola
puskesmas sebagaimana disebutkan di atas, serta disesuaikan dengan fungsi,
tanggung jawab, dan kewenangan organ puskesmas serta perubahan lingkungan.

Pola Tata Kelola BLUD UPTD Kesehatan Puskesmas Benai 90


Pola Tata Kelola BLUD Puskesmas  Daftar isi

Anda mungkin juga menyukai