Anda di halaman 1dari 25

Analisis Artikel “Implementasi Model Pembelajaran Batu Akik pada Pelajaran

Matematika SD dengan Pemanfaatan Potensi Lokal” Ditinjau dari Penggunaan Ejaan


Yang Disempurnakan Edisi V

Devy Kamilina Nofiyanti


Email : devikamilinanofiyanti02@gmail.com
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP PGRI Sumenep

ABSTRACT
This study aims to analyze the errors and correctness of the use of Indonesian in the form of (1)
the use of punctuation marks, (2) the use of letters, (3) the writing of words, and (4) the writing
of absorption elements. The research was conducted by analyzing the use of Indonesian
properly and correctly in the article "Implementation of the Agate Learning Model in
Elementary Mathematics Lessons by Utilizing Local Potential" by reviewing the EYD V
(Spelling Yang Perfected Edition V) through reading, taking notes, and marking. The results
showed that there were errors in the use of Indonesian, namely the use of periods (.), use of
commas (,), use of hyphens (-), use of capital letters, use of italics, writing standard words, and
writing typo/typography words. , and there is truth in the use of the Indonesian language,
namely the use of periods (.), use of commas (,), use of hyphens (-), use of brackets ((...)), use of
colons (:), use of capital letters, use of italics, use of bold letters, writing prepositions, writing
abbreviations, writing pronouns, writing numbers, and numbers.

Keywords : letters, punctuation marks, words, EYD V


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan dan kebenaran penggunaan bahasa
Indonesia berupa (1) Penggunaan tanda baca, (2) Penggunaan huruf, (3) Penulisan kata, dan (4)
Penulisan Unsur Serapan. Penelitian dilakukan dengan menganalisis penggunaan bahasa
Indonesia secara baik dan benar dalam artikel “Implementasi Model Pembelajaran Batu Akik
pada Pelajaran Matematika SD dengan Pemanfaatan Potensi Lokal“ dengan meninjau dari
EYD V (Ejaan Yang Disempurnakan Edisi V) melalui membaca, mencatat, dan menandai.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia
yaitu penggunaan tanda titik (.), penggunaan tanda koma (,), penggunaan tanda hubung (-),
penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf miring, penulisan kata baku, dan penulisan kata
tipo/tipografi, serta terdapat kebenaran dalam penggunaan bahasa Indonesia yaitu penggunaan
tanda titik (.), penggunaan tanda koma (,), penggunaan tanda hubung (-), penggunaan tanda
kurung ((...)), penggunaan tanda titik dua (:), penggunaan huruf kapital, penggunaan huruf
miring, penggunaan huruf tebal, penulisan kata depan, penulisan singkatan, penulisan kata
ganti, penulisan angka, dan bilangan.

Kata Kunci : Huruf, Tanda Baca, Kata, EYD V

1
PENDAHULUAN penulisan sebuah karya tulis pasti terdapat
Bahasa memiliki peran yang kesalahan. Kesalahan yang umum terjadi
sangat penting dalam kehidupan sehari- adalah kesalahan penggunaan huruf,
hari, terutama dalam berkomunikasi. penulisan kata, penggunaan tanda baca,
Komunikasi yang dilakukan dapat berupa penulisan unsur serapan, penggunaan kata
lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi baku, dan kata tipografi. Agar
seseorang harus menggunakan bahasa mempermudah dalam menemukan
yang baik dan benar. Bahasa dengan kesalahan maupun kebenaran sebuah karya
manusia tidak dapat dipisahkan karena tulis saat ini dapat menggunakan aplikasi
saling berhubungan. Bahasa merupakan atau situs web EYD V (Ejaan Yang
sistem lambang bunyi yang arbitrer Disempurnakan Edisi V) yang dikeluarkan
digunakan oleh manusia untuk bekerja oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan
sama, berkomunikasi, dan Bahasa. EYD V merupakan pedoman
mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam resmi yang dapat dipergunakan oleh
Chaer, 2012:32). Penggunaan bahasa instansi pemerintah dan swasta, serta
adalah salah satu alat komunikasi yang masyarakat dalam penggunaan bahasa
digunakan untuk menyampaikan suatu hal Indonesia secara baik dan benar. Dengan
atau informasi kepada pembaca maupun adanya EYD V seseorang dapat
pendengar. berpedoman ketika akan membuat sebuah
Penggunaan bahasa yang baik dan karya tulis sehingga kesalahan dalam
benar sesuai kaidah Ejaan Yang penulisannya akan semakin berkurang.
Disempurnakan (EYD) adalah faktor Dalam EYD V dijelaskan secara bertahap
utama yang harus diperhatikan dalam kaidah penulisan, mulai dari penggunaan
penulisan karya secara tertulis. Biasanya huruf kapital, penggunaan huruf tebal,
mahasiswa seringkali mendapatkan tugas penggunaan huruf miring, penulisan kata
berupa karya tulis ilmiah. Karya tulis depan, penulisan singkatan, penggunaan
ilmiah merupakan karangan yang tanda titik, penggunaan tanda koma, dan
dipublikasikan atau dipaparkan dari hasil sebagainya.
pemantauan, pengamatan, dan peninjauan Berdasarkan hasil analisis yang
dalam sistematika penulisan yang baik. dilakukan pada artikel berjudul
Penulisan karya tulis ilmiah yang baik “Implementasi Model Pembelajaran Batu
harus menggunakan kaidah penulisan yang Akik pada Pelajaran Matematika SD
telah ditentukan, baik dari segi tata bahasa dengan Pemanfaatan Potensi Lokal”,
maupun segi penulisannya. Dalam ditemukan beberapa kebenaran dan

2
kesalahan dalam ditinjau dari EYD V Pada kalimat
(Ejaan Yang Disempurnakan Edisi V). tersebut tidak menggunakan
Kebenaran dan kesalahan yang terdapat tanda titik (.) sesudah
dalam artikel tersebut, diantaranya : menuliskan singkatan alamat.
penggunaan huruf, penulisan kata, Berdasarkan EYD V (Ejaan
penggunaan tanda baca, penulisan kata Yang Disempurnakan Edisi
baku, dan penulisan kata tipo. V) dalam penulisan singkatan
Oleh karena itu, tujuan dari alamat ditulis dengan dua
analisis yang dilakukan untuk memberikan huruf atau lebih dan diakhiri
petunjuk kepada penulis artikel dan tanda titik dan Ghufron
mengetahui tata cara penggunaan bahasa (2017) menjelaskan tanda
Indonesia yang baik dan benar sesuai titik digunakan pada akhir
dengan kaidah dalam EYD V sehingga singkatan yang terdiri atas
penulisan karya tulis yang akan dibuat tiga huruf atau lebih.
selanjutnya lebih sempurna dari yang Penulisan yang benar :
sebelumnya. - Penelitian ini bertujuan
untuk untuk
PEMBAHASAN menghasilkan desain
Kesalahan Penulisan pada Artikel tentang model
A. Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pembelajaran Batu Akik
 Kesalahan Tanda Titik (.) pada Pelajaran
1. Penelitian ini bertujuan untuk Matematika dengan
untuk menghasilkan desain Pemanfaatan Potensi
tentang model pembelajaran Kearifan Lokal Kec.
Batu Akik pada Pelajaran Bluto, dan
Matematika dengan mendiskripsikan
Pemanfaatan Potensi implementasi model
Kearifan Lokal Kec Bluto, pembelajaran Batu Akik
dan mendiskripsikan pada Pelajaran
implementasi model Matematika kelas IV SD.
pembelajaran Batu Akik pada 2. Puskur dalam Muqoyyanah
Pelajaran Matematika kelas dkk, 2010:44-55
IV SD. Pada kalimat
tersebut tidak menggunakan

3
tanda titik (.) sesudah Fitrah (2021) menjelaskan
menuliskan singkatan dkk. bahwa tanda titik digunakan
Berdasarkan EYD V (Ejaan pada akhir setiap kalimat.
Yang Disempurnakan Edisi Penulisan yang benar :
V) dalam penulisan singkatan - Berdasarkan hasil data
yang terdiri atas lebih dari tersebut dapat
dua huruf yang lazim disimpulkan bahwasanya
digunakan dalam dokumen implementasi model
atau surat-menyurat diikuti pembelajaran BATU
dengan tanda titik. Penulisan AKIK pada pembelajaran
yang benar : matematika dapat
- Puskur dalam dikatakan efektif.
Muqoyyanah dkk., 4. Depdiknas. 2006. Standar
2010:44-55 Kompetensi dan Kompetensi
3. Berdasarkan hasil data Dasar dalam KTSP mata
tersebut dapat disimpulkan pelajaran matematika
bahwasanya implementasi Sekolah Dasar/Madrasah
model pembelajaran BATU Ibtiaiyah. Jakarta :
AKIK pada pembelajaran Depdiknas
matematika dapat dikatakan Pada kalimat
efektif tersebut tidak menggunakan
Pada kalimat tanda titik (.) diakhir
tersebut tidak menggunakan penulisan daftar pustaka.
tanda titik (.) diakhir kalimat. Menurut Ariyanti (2019),
Berdasarkan EYD V (Ejaan tanda titik dipakai dalam
Yang Disempurnakan Edisi daftar pustaka di antara nama
V) dalam penulisan akhir penulis, tahun, judul tulisan,
kalimat pernyataan harus dan tempat terbit. Penulisan
menggunakan tanda titik. yang benar :
Penulisan tersebut juga - Depdiknas. 2006. Standar
dijelaskan oleh Ariyanti Kompetensi dan
(2019), tanda titik dipakai Kompetensi Dasar dalam
pada akhir kalimat KTSP mata pelajaran
pernyataan. Sejalan dengan matematika Sekolah

4
Dasar/Madrasah - Penelitian ini dilakukan
Ibtiaiyah. Jakarta : pada siswa kelas 4 SDN
Depdiknas. Aengbaja Raja dan
 Kesalahan Tanda Koma (,) Aengbaja Kene’ Kec.
1. Penelitian ini dilakukan pada Bluto, Sumenep,
siswa kelas 4 SDN Aengbaja Madura.
Raja dan Aengbaja Kene’ 2. Hasil dari penelitian ini
Kec Bluto Sumenep diperoleh bahwasanya 81%
Madura. hasil belajar siswa tuntas,
Pada kalimat aktivitas siswa selama
tersebut tidak menggunakan pembelajaran di kelas
tanda koma (,) setelah menjadi aktif, kreatif,
menuliskan nama tempat dan inovatif dan respon siswa
wilayah yang ditulis baik serta kecintaan siswa
berurutan. Berdasarkan EYD terhadap budaya dan potensi
V (Ejaan Yang lokal daerah semakin tinggi.
Disempurnakan Edisi V) Pada kalimat
dalam penulisan nama tempat tersebut tidak menggunakan
dan wilayah yang ditulis tanda koma (,) sebelum kata
secara berurutan harus “dan” dan “serta”.
dipisah dengan tanda koma Berdasarkan EYD V (Ejaan
(,). Penulisan tanda koma (,) Yang Disempurnakan Edisi
juga dijelaskan oleh V) dalam penulisan unsur-
Hasibuan (2017) penulisan unsur dalam perincian berupa
alamat yang disebutkan kata, frasa, atau bilangan
secara berurutan harus harus menggunakan tanda
menggunakan tanda koma (,) koma (,). Penulisan ini juga
diantaranya (1) nama dan dijelaskan oleh Andini
alamat, (2) bagian-bagian (2018), tanda koma (,)
alamat, (3) tempat dan dipakai di antara unsur-unsur
tanggal, serta (4) nama dalam suatu perincian atau
tempat dan wilayah atau pembilangan. Penulisan yang
negeri. Penulisan yang benar benar :
:

5
- Hasil dari penelitian ini penghubung “tetapi” dan
diperoleh bahwasanya “sedangkan”. Berdasarkan
81% hasil belajar siswa EYD V (Ejaan Yang
tuntas, aktivitas siswa Disempurnakan Edisi V)
selama pembelajaran di dalam penulisan tanda koma
kelas menjadi aktif, (,) sebelum kata penghubung
kreatif, inovatif, dan seperti tetapi, melainkan,
respon siswa baik, serta sedangkan, dalam kalimat
kecintaan siswa terhadap pertentangan harus diberi
budaya dan potensi lokal tanda koma (,). Penulisan
daerah semakin tinggi. tersebut juga dijelaskan oleh
3. Guru sebagai pendidik tidak Waridah (2008), tanda koma
hanya sekedar mentransfer dipakai untuk memisahkan
ilmu pengetahuan yang suatu kalimat setara yang satu
dimiliki tetapi seorang guru dari kalimat setara berikutnya
diharapkan mampu yang didahului oleh kata
membangkitkan aktivitas hubung seperti tetapi,
belajar siswa serta mampu melainkan, dan sedangkan.
membuat siswa lebih Penulisan yang benar :
memahami materi yang - Guru sebagai pendidik
disampaikan. tidak hanya sekedar
4. Berdasarkan kriteria mentransfer ilmu
ketuntasan minimal yang pengetahuan yang
ditetapkan dapat diperoleh dimiliki, tetapi seorang
prosentase ketuntasan belajar guru diharapkan mampu
yakni 12 siswa tuntas membangkitkan aktivitas
sedangkan 4 orang siswa belajar siswa serta
tidak tuntas dengan rata rata mampu membuat siswa
nilai 63,13 dan prosentase lebih memahami materi
siswa yang tuntas mencapai yang disampaikan.
81%. - Berdasarkan kriteria
Pada kalimat ketuntasan minimal yang
tersebut tidak menggunakan ditetapkan dapat
tanda koma (,) sebelum kata diperoleh prosentase

6
ketuntasan belajar yakni Muqoyyanah dkk, 2010:44-
12 siswa tuntas, 45).
sedangkan 4 orang siswa 8. Misalnya potensi rumput
tidak tuntas dengan rata laut, keris ukir, budaya petik
rata nilai 63,13 dan laut yang dapat
prosentase siswa yang diintegrasikan menjadi
tuntas mencapai 81%. pembelajaran matematika
5. Selain itu pembelajaran berbasis budaya lokal.
langsung dengan Pada kalimat
memanfaatkan potensi lokal tersebut tidak menggunakan
yang ada disekitar siswa akan tanda koma (,) di belakang
mendorong siswa untuk lebih kata penghubung selain itu,
mudah memahami dengan demikian,
matematika dan menciptakan selanjutnya, dan misalnya.
suasana belajar matematika Berdasarkan EYD V (Ejaan
lebih menyenangkan. Yang Disempurnakan Edisi
6. Dengan demikian V) dalam penulisan tanda
kemampuan berpikir kritis koma (,) di belakang kata
siswa dapat tumbuh dengan atau ungkapan penghubung
logis, sistematis, cermat, antarkalimat, seperti oleh
efektif, dan efisien dalam karena itu, jadi, dengan
memecahkan masalah serta demikian, sehubungan
mampu menggunakan dengan itu, meskipun
matematika dalam kehidupan demikian, selain itu,
sehari-hari. selanjutnya, dan misalnya
7. Selanjutnya pembelajaran harus diberi tanda koma (,).
terintegrasi atau Penulisan tersebut juga
pembelajaran terpadu dijelaskan oleh Ariyanti
merupakan model (2019), tanda koma dipakai
pembelajaran dengan di belakang kata atau
melibatkan/mengaitkan ungkapan penghubung
materi dengan kehidupan antarkalimat, seperti oleh
nyata yang dialami oleh karena itu, jadi, dengan
siswa (Puskur dalam demikian, sehubungan

7
dengan itu, dan meskipun. - Misalnya, potensi rumput
Penulisan yang benar : laut, keris ukir, budaya
- Selain itu, pembelajaran petik laut yang dapat
langsung dengan diintegrasikan menjadi
memanfaatkan potensi pembelajaran matematika
lokal yang ada disekitar berbasis budaya lokal.
siswa akan mendorong  Kesalahan Tanda Hubung (-)
siswa untuk lebih mudah 1. Pendidikan berbasis potensi
memahami matematika lokal dapat dikembangkan
dan menciptakan suasana melaui pembelajaran, salah
belajar matematika lebih satunya melalui pembelajaran
menyenangkan. matematika dimana
- Dengan demikian, matematika merupakan
kemampuan berpikir sarana untuk berpikir dengan
kritis siswa dapat tumbuh jelas dan logis serta sebagai
dengan logis, sistematis, wadah dalam
cermat, efektif, dan mengembangkan kreativitas
efisien dalam untuk memecahkan masalah
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari hari.
serta mampu 2. Dari angket yang diisi oleh
menggunakan siswa dapat diperoleh rata-
matematika dalam rata pada total skor angket
kehidupan sehari-hari. 24,31, sedangkan rata-rata
- Selanjutnya, jawaban siswa pada masing
pembelajaran terintegrasi masing soal adalah
atau pembelajaran menjawab dengan skor 4.
terpadu merupakan model Pada kata sehari-hari
pembelajaran dengan penulisannya tidak
melibatkan/mengaitkan menggunakan tanda hubung.
materi dengan kehidupan Berdasarkan EYD V (Ejaan
nyata yang dialami oleh Yang Disempurnakan Edisi
siswa (Puskur dalam V) tanda hubung digunakan
Muqoyyanah dkk, untuk menyambung unsur
2010:44-45). bentuk ulang dan Hasibuan

8
(2017) juga menjelaskan adalah menjawab
bentuk ulang ditulis dengan dengan skor 4.
menggunakan tanda hubung B. Kesalahan Penggunaan Huruf
di antara unsur-unsurnya.  Kesalahan Huruf Kapital
Sejalan dengan Ghufron 1. siswa juga belajar dengan
(2017), tanda hubung dipakai asyik dan menyenangkan
untuk menyambung unsur serta materi yang dipelajari
kata ulang dan penulisan di terasa bermakna dalam
antara unsur kata ulang tanpa kehidupan nyata siswa.
spasi. Penulisan yang benar : Pada huruf pertama
- Pendidikan berbasis awal kalimat tidak
potensi lokal dapat menggunakan huruf kapital.
dikembangkan melaui Berdasarkan EYD V (Ejaan
pembelajaran, salah Yang Disempurnakan Edisi
satunya melalui V) dalam penulisan huruf
pembelajaran pertama pada awal kalimat
matematika dimana harus menggunakan huruf
matematika merupakan kapital dan Ariyanti (2019)
sarana untuk berpikir juga menjelaskan huruf
dengan jelas dan logis kapital dipakai sebagai huruf
serta sebagai wadah pertama awal kalimat.
dalam mengembangkan Penulisan yang benar :
kreativitas untuk - Siswa juga belajar
memecahkan masalah dengan asyik dan
dalam kehidupan sehari- menyenangkan serta
hari. materi yang dipelajari
- Dari angket yang diisi terasa bermakna dalam
oleh siswa dapat kehidupan nyata siswa.
diperoleh rata-rata pada 2. Desain dan implemantasi
total skor angket 24,31, model pembelajaran batu
sedangkan rata-rata akik
jawaban siswa pada 3. Depdiknas. 2006. Standar
masing-masing soal Kompetensi dan Kompetensi
Dasar dalam KTSP mata

9
pelajaran matematika - Depdiknas. 2006.
Sekolah Dasar/Madrasah Standar Kompetensi dan
Ibtiaiyah. Jakarta : Kompetensi Dasar
Depdiknas. Dalam KTSP Mata
Pada huruf pertama Pelajaran Matematika
setiap kata tidak Sekolah Dasar/Madrasah
menggunakan huruf kapital. Ibtiaiyah. Jakarta :
Berdasarkan EYD V (Ejaan Depdiknas.
Yang Disempurnakan Edisi 4. Selain peneliti melakukan
V) dalam penulisan huruf diskusi dan wanawancara
kapital digunakan sebagai dengan pihak sekolah,
huruf pertama setiap kata peneliti juga melakukan
(termasuk kata unsur wawancara dengan camat
berulang utuh) di dalam judul Bluto, dimana dari
buku, karangan, artikel, dan wawancara tersebut diketahui
makalah, serta nama media terdapat 1 desa yang paling
massa, kecuali kata tugas dikenal oleh masyarakat
yang tidak terletak pada terkait dengan hasil kerajinan
posisi awal dan Ariyanti batik ini, yakni desa
(2019) juga menjelaskan pakandangan.
huruf kapital sebagai huruf 5. Selain itu peneliti juga
pertama setiap kata (termasuk melakukan wawancara
unsur kata ulang sempurna) tentang sejauh mana siswa
di dalam judul buku, mengenal dan mengetahui
karangan, artikel, dan kerajinan batik yang
makalah, serta majalah dan dihasilkan masyarakat bluto,
surat kabar, kecuali kata seni ukir dan kuliner sate
tugas di, ke, dan, dari, yang, yang menjadi khas di kec
dan untuk yang tidak terletak Bluto.
pada posisi awal. Penulisan 6. Siswa mengenal seni ukir
yang benar : dari desa Palongan dan
- Desain dan Implemantasi karduluk yang menjadi
Model Pembelajaran pusat ukiran kayu.
Batu Akik

10
Pada huruf pertama - Selain itu, peneliti juga
yang menunjukkan nama melakukan wawancara
geografi atau nama tempat tentang sejauh mana
tidak menggunakan huruf siswa mengenal dan
kapital. Berdasarkan EYD V mengetahui kerajinan
(Ejaan Yang Disempurnakan batik yang dihasilkan
Edisi V) dalam penulisan masyarakat Bluto, seni
huruf pertama pada nama ukir dan kuliner sate
geografi harus menggunakan yang menjadi khas di
huruf kapital dan Ariyanti Kec. Bluto.
(2019) juga menjelaskan - Siswa mengenal seni
huruf kapital dipakai sebagai ukir dari desa Palongan
huruf pertama nama geografi. dan Karduluk yang
Sejalan dengan Apriliana dan menjadi pusat ukiran
Martini (2018) menjelaskan kayu.
huruf kapital ditulis pada  Kesalahan Huruf Miring
setiap huruf pertama nam 1. Abstract
geografi. Penulisan yang Students, in learning
benar : mathematics, still face many
- Selain peneliti difficulties especially in
melakukan diskusi dan finding concepts, applying
wanawancara dengan concepts, and solving
pihak sekolah, peneliti problems with the context in
juga melakukan real life. Therefore, there
wawancara dengan needs to be innovation in
camat Bluto, dimana dari learning by exploiting local
wawancara tersebut potency of region. Based on
diketahui terdapat 1 desa this, the researcher is eager to
yang paling dikenal oleh apply the formulation of Batu
masyarakat terkait Akik, (an acronym) learning
dengan hasil kerajinan model, which stands for
batik ini, yakni desa Meaningful, Integrated,
Pakandangan. Superior, Active, Creative,
Innovative, Conceptual

11
through which the students models, and initial design
can learn mathematics reviews, on experimental
meaningfully and in the design experiments the steps
context of their environment. taken were data collection
This study aims to produce a and pilot testing at SDN
design about Batu Akik Aengbaja Kene 'Bluto. The
learning model in results of this study showed
Mathematics Lesson by the 81% that the students’
use of Potential Local learning outcomes were
Wisdom of Bluto District, increasing, the students’
and to describe the activity during classroom
implementation of Batu Akik learning became active,
learning model in creative, innovative and the
Mathematics lesson of garde students’ as well responses
IV elementary school. This was good and the students'
research was conducted on love of local culture and local
4th grade students of SDN potential was higher.
Aengbaja Raja and Aengbaja Keywords: Design
Kene Bluto District Sumenep Research, Batu Akik,
Madura. The approach of this Potential, Local
research used design research 2. Pendekatan dalam penelitian
where the stage of the design ini menggunakan design
research implementation was research dimana tahapan
done through three stages of pelaksanaan design research
preparation stage, the melalui tiga tahapan yaitu
implementation stage of the tahap persiapan, tahap
experimental design, the data pelaksanaan desain
analysis phase obtained from eksperimen, tahap analisis
the previous stage. The steps data yang diperoleh dari
taken at the preparatory stage tahapan sebelumnya.
were to review the literature, 3. Menggabungkan syntax
discussions with teachers and model pembelajaran Batu
community leaders, Akik dengan keunggulan atau
designing the learning potensi lokal kec Bluto.

12
4. Ibrahim & Suparni. 2012. Students, in learning
Pembelajaran Matematika mathematics, still face
Teori dan many difficulties
Aplikasinya.Yogyakarta: especially in finding
SUKA-Press UIN Sunan concepts, applying
Kalijaga concepts, and solving
problems with the
Pada data tersebut
context in real life.
kesalahan huruf miring yaitu
Therefore, there needs to
pada bagian 1 isi abstrak,
be innovation in learning
bagian 2 kata “design
by exploiting local
research”, bagian 3 kata
potency of region. Based
“syntax”. Kata tersebut
on this, the researcher is
termasuk kata asing yaitu
eager to apply the
bahasa Inggris, seharusnya
formulation of Batu Akik,
ditulis dengan huruf miring
(an acronym) learning
sesuai dengan EYD V (Ejaan
model, which stands
Yang Disempurnakan edisi
forMeaningful,
V) dan oleh Sugiarto (2017)
Integrated, Superior,
juga dijelaskan penulisan
Active, Creative,
huruf miring untuk
Innovative, Conceptual
menuliskan kata atau
through which the
ungkapan dalam bahasa
students can learn
daerah atau bahasa asing.
mathematics
Pada bagian 4 dan 5
meaningfully and in the
penulisan judul buku dalam
context of their
daftar pustaka, seharusnya
environment. This study
ditulis dengan huruf miring
aims to produce a design
sesuai dengan EYD V (Ejaan
about Batu Akik learning
Yang Disempurnakan edisi
model in Mathematics
V). Penulisan yang benar,
Lesson by the use of
sebagai berikut :
Potential Local Wisdom
- Abstract of Bluto District, and to
describe the

13
implementation of Batu collection and pilot
Akik learning model in testing at SDN Aengbaja
Mathematics lesson of Kene 'Bluto. The results
garde IV elementary of this study showed 81%
school. This research that the students’
was conducted on 4th learning outcomes were
grade students of SDN increasing, the students’
Aengbaja Raja and activity during classroom
Aengbaja Kene Bluto learning became active,
District Sumenep creative, innovative and
Madura. The approach the students’ as well
of this research used responses was good and
design research where the students' love of local
the stage of the design culture and local
research implementation potential was higher.
was done through three Keywords: Design
stages of preparation Research, Batu Akik,
stage, the Potential, Local
implementation stage of - Pendekatan dalam
the experimental design, penelitian ini
the data analysis phase menggunakan design
obtained from the research dimana tahapan
previous stage. The steps pelaksanaan design
taken at the preparatory research melalui tiga
stage were to review the tahapan yaitu tahap
literature, discussions persiapan, tahap
with teachers and pelaksanaan desain
community leaders, eksperimen, tahap
designing the learning analisis data yang
models, and initial diperoleh dari tahapan
design reviews, on sebelumnya.
experimental design - Menggabungkan syntax
experiments the steps model pembelajaran
taken were data Batu Akik dengan

14
keunggulan atau potensi 3. Dalam proses pembelajaran,
lokal kec Bluto. peneliti juga menjelaskan
- Ibrahim & Suparni. proses pembuatan kain batik
2012. Pembelajaran dan filosofi penggunaan batik
Matematika Teori dan di jaman kerajaan keraton
Aplikasinya. Sumenep.
Yogyakarta : SUKA- 4. Dari kegiatan pendahuluan,
Press UIN Sunan terlihat bahwasanya
Kalijaga. kemampuan siswa dalam
C. Kesalahan Penulisan Kata menjawab pertanyaan yang
 Kesalahan Kata Baku berkaitan dengan
1. Penelitian ini bertujuan untuk pengetahuan prasyarat dapat
untuk menghasilkan desain dikategorikan telah terpenuhi.
tentang model pembelajaran 5. Berdasarkan kriteria
Batu Akik pada Pelajaran ketuntasan minimal yang
Matematika dengan ditetapkan dapat diperoleh
Pemanfaatan Potensi prosentase ketuntasan
Kearifan Lokal Kec Bluto, belajar yakni 12 siswa tuntas
dan mendiskripsikan sedangkan 4 orang siswa
implementasi model tidak tuntas dengan rata rata
pembelajaran Batu Akik pada nilai 63,13 dan prosentase
Pelajaran Matematika kelas siswa yang tuntas mencapai
IV SD. 81%.
2. Adapun instrumen tes Pada kalimat-
peneliti gunakan untuk kalimat di atas terdapat kata
mengetahui hasil belajar yang tidak baku dalam KBBI
siswa, sedangkan lembar V (Kamus Besar Bahasa
observasi peneliti gunakan Indonesia Edisi V) di
untuk mengetahui aktifitas antaranya mendiskripsikan,
siswa dengan penerapan aktifitas, jaman, bahwasanya,
model pembelajaran batu dan prosentase. Penulisan
akik pada materi segi banyak yang benar :
dan sudut. - Penelitian ini bertujuan
untuk untuk

15
menghasilkan desain siswa dalam menjawab
tentang model pertanyaan yang
pembelajaran Batu Akik berkaitan dengan
pada Pelajaran pengetahuan prasyarat
Matematika dengan dapat dikategorikan telah
Pemanfaatan Potensi terpenuhi.
Kearifan Lokal Kec - Berdasarkan kriteria
Bluto, dan ketuntasan minimal yang
mendeskripsikan ditetapkan dapat
implementasi model diperoleh persentase
pembelajaran Batu Akik ketuntasan belajar yakni
pada Pelajaran 12 siswa tuntas,
Matematika kelas IV SD. sedangkan 4 orang siswa
- Adapun instrumen tes tidak tuntas dengan rata
peneliti gunakan untuk rata nilai 63,13 dan
mengetahui hasil belajar persentase siswa yang
siswa, sedangkan lembar tuntas mencapai 81%.
observasi peneliti  Kesalahan Kata Tipo/Tipografi
gunakan untuk 1. Media dalam pembelajaran
mengetahui aktivitas bisa berbentuk apalikasi
siswa dengan penerapan nyata yang kita temukan
model pembelajaran batu dalam kehidupan sekitar
akik pada materi segi siswa.
banyak dan sudut. 2. Misalnya saja di kecamatan
- Dalam proses Bluto, banyak potensi lokal
pembelajaran, peneliti dapat dimanafaatkan
juga menjelaskan proses sebagai media dalam
pembuatan kain batik pembelajaran matematika
dan filosofi penggunaan seperti sentra kerajinan Batik,
batik di zaman kerajaan keris, penghasil rumput laut,
keraton Sumenep. penghasil buah srikaya, hasil
- Dari kegiatan laut, kerupuk dan olahan
pendahuluan, terlihat makanan lainnya yang telah
bahwa kemampuan

16
terkenal menjadi potensi 7. Tidak hanya digaunakan
lokal daerah. sebagai bahan dalam rumah
3. Cakupan pengukuran tangga seperti jendela yang
berkaitan dengan diukir, juga terdapat keris
perbandingan kuantitas suatu yang dibentuk dan diukir
obyek, penggunaan satuan sedemikan hingga menjadi
ukuran dan pengukuran. benda yang memilki nilai jual
4. Aktif dan kreatif serta yang lebih dibandingkan
inovatif merupak 3 hal yang yang lainnya.
sangat diperluakan dalam 8. Penggunaan konteks potensi
pembelajaran di kelas. lokal kec Bluto seperti batik,
5. Dari hasil diskusi bersama jendela ukir dan sate, ke
anatar peneliti, kepala dalam materi pembelajaran
sekolah dan guru kelas matematika pada materi segi
diperoleh informasi tentang banyak dan sudut, tentunya
potensi lokal kec Bluto yakni akan terkonsstruk pada fase
di Kec Bluto dikenal dengan model pembelajaran Batu
kecamatan penghasil Batik, Akik.
penghasil rumput laut, keris, 9. Setelah siswa menemukan
kayu ukir, dan kuliner khas kembali konsep segi banyak,
berupa sate. kemudian siswa dimnta
6. Selain peneliti melakukan untuk menuliskan manfaat
diskusi dan wanawancara segi banyak dalam kehidupan
dengan pihak sekolah, sehari hari.
peneliti juga melakukan Pada kalimat-
wawancara dengan camat kalimat di atas terdapat kata
Bluto, dimana dari yang termasuk dalam
wawancara tersebut diketahui kesalahan tipografi/kesalahan
terdapat 1 desa yang paling tipo karena penulisan katanya
dikenal oleh masyarakat salah yang membuat makna
terkait dengan hasil kerajinan katanya tidak jelas
batik ini, yakni desa (Oktaviani, dkk., 2018).
pakandangan. Penulisan yang benar :

17
- Media dalam kelas diperoleh informasi
pembelajaran bisa tentang potensi lokal
berbentuk aplikasi nyata Kec. Bluto yakni di Kec.
yang kita temukan dalam Bluto dikenal dengan
kehidupan sekitar siswa. kecamatan penghasil
- Misalnya saja di Batik, penghasil rumput
kecamatan Bluto, banyak laut, keris, kayu ukir, dan
potensi lokal dapat kuliner khas berupa sate.
dimanfaatkan sebagai - Selain peneliti
media dalam melakukan diskusi dan
pembelajaran wawancara dengan
matematika seperti sentra pihak sekolah, peneliti
kerajinan Batik, keris, juga melakukan
penghasil rumput laut, wawancara dengan
penghasil buah srikaya, camat Bluto, dimana dari
hasil laut, kerupuk, dan wawancara tersebut
olahan makanan lainnya diketahui terdapat 1 desa
yang telah terkenal yang paling dikenal oleh
menjadi potensi lokal masyarakat terkait
daerah. dengan hasil kerajinan
- Cakupan pengukuran batik ini, yakni desa
berkaitan dengan Pakandangan.
perbandingan kuantitas - Tidak hanya digunakan
suatu objek, penggunaan sebagai bahan dalam
satuan ukuran dan rumah tangga seperti
pengukuran. jendela yang diukir, juga
- Aktif dan kreatif, serta terdapat keris yang
inovatif merupakan 3 dibentuk dan diukir
hal yang sangat sedemikian hingga
diperlukan dalam menjadi benda yang
pembelajaran di kelas. memilki nilai jual yang
- Dari hasil diskusi lebih dibandingkan yang
bersama antara peneliti, lainnya.
kepala sekolah dan guru

18
- Penggunaan konteks dipakai pada akhir kalimat
potensi lokal Kec. Bluto pernyataan.
2. Guru harus melakukan
seperti batik, jendela
tindakan inovatif dengan
ukir, dan sate ke dalam beberapa cara sebagaimana
materi pembelajaran berikut :
1. Selalu menemukan dan
matematika pada materi
menggunakan materi batu
segi banyak dan sudut, yang berguna.
tentunya akan 2. Menggunakan ragam
pendekatan pembelajaran
terkonstruk pada fase
dengan gaya baru.
model pembelajaran 3. Memodifikasi pola
Batu Akik. pembelajaran yang
- Setelah siswa konvensional menjadi
pembelajaran yang
menemukan kembali menarik dihadapan siswa.
konsep segi banyak, 4. Menggunakan perangkat
kemudian siswa diminta teknologi pembelajaran.
Tanda titik
untuk menuliskan
Berdasarkan EYD V
manfaat segi banyak (Ejaan Yang Disempurnakan
dalam kehidupan sehari- Edisi V) penggunaan tanda
titik pada kalimat tersebut
hari.
benar yaitu tanda titik
digunakan di belakang angka
Kebenaran Penulisan pada Artikel
atau huruf dalam suatu daftar,
A. Kebenaran Penggunaan Tanda Baca perincian, tabel, atau bagan.
 Kebenaran Tanda Titik (.) Sejalan dengan Ariyanti
1. Pembelajaran kontekstual (2019) tanda titik dipakai di
merupakan model belakang angka atau huruf
pembelajaran dimana dalam suatu bagan, ikhtisar,
pengalaman siswa dijadikan atau daftar.
referensi untuk memecahkan  Kebenaran Tanda Koma (,)
masalah matematika. 1. Guru dituntut mampu
Berdasarkan EYD V menciptakan situasi
(Ejaan Yang Disempurnakan pembelajaran yang aktif,
Edisi V) penggunaan tanda kreatif, inovatif, efektif, dan
titik pada kalimat tersebut menyenangkan dalam proses
benar yaitu tanda titik pembelajaran.
digunakan pada akhir kalimat Berdasarkan EYD V
pernyataan. Sejalan dengan (Ejaan Yang Disempurnakan
Ariyanti (2019) tanda titik Edisi V) penggunaan tand
koma pada kalimat tersebut

19
benar yaitu tanda koma pada ranking 38 dari 42
digunakan di antara unsur- Negara
unsur dalam perincian berupa Berdasarkan EYD V
kata, frasa, atau bilangan. (Ejaan Yang Disempurnakan
Sejalan dengan Ariyanti Edisi V) penggunaan tanda
(2019) tanda koma dipakai di kurung pada kalimat tersebut
anatra unsur-unsur dalam benar yaitu tanda kurung
suatu perincian atau digunakan untuk mengapit
pembilangan. keterangan tambahan, seperti
 Kebenaran Tanda Hubung (-) singkatan atau padanan kata
1. Dari hal itu dapat terlihat asing. Sejalan dengan
bahwasanya siswa dapat Ariyanti (2019) tanda hubung
diarahkan untuk dipakai untuk mengapit
mengintegrasikan tambahan keterangan atau
pembelajaran baru dengan penjelasan.
menghubungkan konsep itu 2. Efektivitas pembelajaran
dengan konsep-konsep lain matematika dengan BATU
dalam sebuah unit pelajaran. AKIK dikatakan efektif
2. Agar konsep yang dipelajari apabila: (a) ketuntasan hasil
tidak bersifat abstrak maka belajar siswa mencapai
perlu adanya alat atau media minimal 75% dari siswa, (b)
untuk menghubungkan konsep aktivitas pembelajaran
matematika dengan kehidupan minimal mencapai kategori
sehari-hari. aktif, dan (c) respon siswa
Berdasarkan EYD V dalam pembelajaran mencapai
(Ejaan Yang Disempurnakan kategori baik dan mampu
Edisi V) penggunaan tanda menumbuhkan kecintaan
hubung pada kalimat tersebut siswa terhadap keunggulan
benar yaitu tanda hubung dan potensi lokal yang ada di
digunakan untuk Kec. Bluto.
menyambung unsur berulang. Berdasarkan EYD V
Sejalan dengan Ariyanti (Ejaan Yang Disempurnakan
(2019) tanda hubung dipakai Edisi V) penggunaan tanda
untuk menyambung unsur kurung pada kalimat tersebut
kata ulang. benar yaitu tanda kurung
 Kebenaran Tanda Kurung ((...)) digunakan untuk mengapit
1. Hasil studi TIMSS 2011 huruf atau angka sebagai
(Trends in International penanda perincian yang ditulis
Mathematics anad Science ke samping atau ke bawah di
Study) menyatakan bahwa dalam kalimat. Sejalan
siswa di Indonesia rata-rata dengan Ariyanti (2019) tanda
skor matematika masih di hubung dipakai untuk
bawah rata-rata dan berada mengapit huruf atau angka

20
yang digunakan sebagai Edisi V) penggunaan huruf
penanda pemerincian. kapital pada kalimat tersebut
 Kebenaran Tanda Titik Dua (:) benar yaitu huruf kapital
1. Ibrahim dan Suparni, 2012:79 digunakan sebagai huruf
2. Asmani, 2013:61 pertama awal kalimat. Sejalan
Berdasarkan EYD V dengan Ariyanti (2019) huruf
(Ejaan Yang Disempurnakan kapital dipakai sebagai huruf
Edisi V) penggunaan tanda pertama pada awal kalimat.
titik dua pada kalimat tersebut  Kebenaran Huruf Miring
benar yaitu tanda kurung 1. Jenis penelitian ini adalah
digunakan di antara (a) jilid design research.
atau nomor dan halaman, (b) 2. Dibenak siswa matematika
surah dan ayat dalam kitab sudah melekat image
suci, serta (c) judul dan anak bahwasanya pelajaran
judul suatu karangan. Sejalan matematika merupakan
dengan Ariyanti (2019) tanda pelajaran yang sulit dan
titik dua dipakai di antara (a) ditakuti oleh siswa, bahkan
jilid atau nomor dan halaman, ada yang tidak senang sama
(b) suarh dan ayat dalam kitab sekali terhadap pelajaran
suci, (c) judul dan anak judul, matematika.
serta (d) nama kota dan 3. Sedangkan pembelajaran
penerbit dalam daftar pustaka. asyik adalah membuat
B. Kebenaran Penggunaan Huruf suasana belajar mengajar yang
 Kebenaranan Huruf Kapital menyenangkan, sehingga
1. Agusriyanti Puspitorini, Lilis siswa memusatkan
Mariyatul Fitriyah, dan Iwan perhatiannya secara penuh
Kuswandi pada belajar dan waktu curah
Berdasarkan EYD V anak pada pelajaran menjadi
(Ejaan Yang Disempurnakan tinggi (time on task)
Edisi V) penggunaan huruf Berdasarkan EYD V
kapital pada kalimat tersebut (Ejaan Yang Disempurnakan
benar yaitu huruf kapital Edisi V) penggunaan huruf
digunakan sebagai huruf miring pada kalimat tersebut
pertama unsur nama orang, benar yaitu huruf miring
termasuk julukan. Sejalan digunakan untuk menuliskan
dengan Ariyanti (2019) huruf kata atau ungkapan dalam
kapital dipakai sebagai huruf bahasa daerah atau bahasa
pertama unsur nama orang. asing. Sejalan dengan
2. Media dalam pembelajaran Sugiarto (2017) huruf miring
bisa berbentuk apalikasi nyata dipakai untuk menuliskan kata
yang kita temukan dalam atau ungkapan dalam bahasa
kehidupan sekitar siswa. asing.
Berdasarkan EYD V  Kebenaran Huruf Tebal
(Ejaan Yang Disempurnakan 1. PENDAHULUAN

21
Setiap daerah tebal pada kalimat tersebut
mempunyai keunggulan yang benar yaitu huruf tebal
perlu dilestarikan dan digunakan untuk menegaskan
dikembangkan dan bagian karangan, seperti bab
pendidikan merupakan jalan atau subbab. Sejalan dengan
utama dalam menghasilkan Sugiarto (2017) huruf miring
SDM yang memiliki dipakai untuk menuliskan kata
pengetahuan, sikap dan atau ungkapan dalam bahasa
keterampilan berbasis asing.
kearifan lokal. Potensi lokal C. Kebenaran Penulisan Kata
yang ....  Kebenaran Kata Depan
2. METODE PENELITIAN 1. Menurut Sagala (2009:71)
Jenis penelitian ini pengajaran konsep (concept
adalah design research dimana teaching), adalah cara di
dalam penelitian ini peneliti mana guru dapat membantu
ingin memperoleh Desain siswa untuk memperoleh dan
model pembelajaran Batu mengembangkan konsep-
Akik (Bermakna, Asik, konsep dasar yang dibutuhkan
Terintegrasi, Unggul, Aktif, untuk pembelajaran lebih
Kreatif, inovatif, Konseptual) lanjut dan pemikiran tingkat
pada Pelajaran Matematika tinggi.
dengan Pemanfaatan Potensi 2. Di dalam pembelajaran
Kearifan Lokal Kec Bluto BATU AKIK juga terdapat
serta penerapannya selama pembelajaran unggul, aktif,
proses pembelajaran. Data kreatif, inovatif dan
yang dihasilkan melalui .... Konseptual.
3. Desain dan Implementasi 3. Rata-rata skor matematika
Model Pembelajaran Batu masih di bawah rata-rata.
Akik Berdasarkan EYD V
Untuk menghasilkan (Ejaan Yang Disempurnakan
desain dan implemantasi Edisi V) penulisan kata depan
model pembelajaran Batu pada kalimat tersebut benar yaitu
Akik, terdapat beberapa kata depan, seperti di, ke, dan dari
tahapan yang dilakukan oleh ditulis terpisah dari kata yang
peneliti yaitu tahap Persiapan, mengikutinya. Sejalan dengan
tahap Uji Coba lapangan dan Ariyanti (2019) kata depan di, ke,
pengumpulan data, tahap dan dari ditulis terpisah dari kata
pelaksanaan desain model yang mengikutinya.
pembelajaran batu akik, tahap  Kebenaran Singkatan
Analisis data. Dari tahapan 1. Setiap daerah mempunyai
yang telah diuraikan .... keunggulan yang perlu
Berdasarkan EYD V dilestarikan dan
(Ejaan Yang Disempurnakan dikembangkan dan pendidikan
Edisi V) penggunaan huruf merupakan jalan utama dalam

22
menghasilkan SDM yang yakni 12 siswa tuntas
memiliki pengetahuan, sikap sedangkan 4 orang siswa tidak
dan keterampilan berbasis tuntas dengan rata rata nilai
kearifan lokal. 63,13 dan prosentase siswa
2. Pelaksanaan desain yang tuntas mencapai 81%.
eksperimen langkah yang Berdasarkan EYD V
dilakukan adalah (Ejaan Yang Disempurnakan
pengumpulan data dan uji Edisi V) penulisan angka dan
coba di SDN Aengbaja Kene’ bilangan pada kalimat tersebut
Bluto. benar yaitu bilangan dalam teks
3. Peneliti merencanakan yang dapat dinyatakan dengan
perangkat pembelajaran satu kata ditulis dengan huruf,
matematika berbasis potensi kecuali jika digunakan secara
lokal kec Bluto yaitu silabus, berurutan seperti dalam perincian.
RPP, bahan ajar, LKS, media Sejalan dengan Ariyanti (2019)
pembelajaran berbasis potensi bilangan dalam teks dapat
lokal. dinyatakan dengan satu atau dua
4. Adapun penerapan model kata ditulis dengan huruf, kecuali
BATU AKIK ini diterapkan jika dipakai secara berurutan.
pada materi di kelas IV yaitu  Kebenaran Kata Ganti ku, kau-, -
segi banyak dan menghitung ku, -mu, dan –nya
sudut. Singkatan termasuk 1. Materi-materi tersebut
akronim yang terdiri atas tentunya tidak mudah untuk
huruf awal setiap kata ditulis menyampaikannya.
dengan huruf kapital tanpa 2. Setelah itu, kemudian peneliti
tanda titik. meminta siswa untuk
Berdasarkan EYD V memberikan argumen tentang
(Ejaan Yang Disempurnakan apa yang diamatinya.
Edisi V) penulisan singkatan pada Berdasarkan EYD V
kalimat tersebut benar yaitu (Ejaan Yang Disempurnakan
singkatan, termasuk akronim, Edisi V) penulisan kata ganti pada
yang terdiri atas huruf awal setiap kalimat tersebut benar yaitu kata
kata ditulis dengan huruf kapital ganti –ku, -mu, dan –nya ditulis
tanpa tanda titik. Sejalan dengan serangkai dengan kata yang
Ariyanti (2019) singkatan yang mendahuluinya. Sejalan dengan
terdiri dari huruf awal setiap kata Ariyanti (2019) kata ganti –ku, -
yang bukan nama diri ditulis mu, dan –nya ditulis serangkai
dengan huruf kapital tanpa tanda dengn kata yang mendahului.
titik.
 Kebenaran Angka dan Bilangan
1. Berdasarkan kriteria KESIMPULAN
ketuntasan minimal yang Berdasarkan hasil analisis yang
ditetapkan dapat diperoleh
dilakukan pada artikel “Implementasi
prosentase ketuntasan belajar

23
Model Pembelajaran Batu Akik pada Radar Mojokerto Edisi Bulan
Pelajaran Matematika SD dengan Januari 2018 Relevansinya dalam
Pemanfaatan Potensi Lokal” terdapat Pembelajaran Bahasa Indonesia di
beberapa kesalahan yang tidak sesuai dan SMA”. Jurnal Keilmuan Bahasa,
kebenaran yang sesuai dengan EYD V Sastra, dan Pengajarannya Vol. 1
(Ejaan Yang Disempurnakan Edisi V). No. 2.
Kesalahan yang terdapat dalam artikel, Apriliana, Anggi Citra dan Martini,
yaitu penggunaan tanda titik, penggunaan Aviani. 2018. “Analisis
tanda koma, penggunaan tanda hubung, Kesalahan Ejaan dalam Karangan
penggunaan huruf kapital, penggunaan Narasi pada Siswa Kelas V
huruf miring, penulisan kata baku, dan Sekolah Dasar Kecamatan
penulisan kata tipo/tipografi. Kemudian Sumedang Selatan”. Jurnal
terdapat kebenaran dalam artikel, yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar
penggunaan tanda titik, penggunaan tanda Fakultas Keguruan dan Ilmu
koma, penggunaan tanda hubung, Pendidikan Universitas Riau Vol.
penggunaan tanda kurung, penggunaan 7 No. 2.
tanda titik dua, penggunaan huruf kapital, Ariyanti, Riri. 2019. “Analisis Kesalahan
penggunaan huruf miring, penggunaan Penggunaan Huruf Kapital, Tanda
huruf tebal, penulisan kata depan, Baca, dan Penulisan Kata pada
penulisan singkatan, penulisan kata ganti, Koran Mercusuar”. Jurnal
penulisan angka, dan bilangan. Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 4.
Penggunaan bahasa Indonesia Badan Pengembangan Bahasa dan
pada artikel tersebut kurang sempurna Perbukuan. 2022. Kamus Besar
karena terdapat beberapa kesalahan. Untuk Bahasa Indonesia Edisi V (KBBI
itu, dalam penulisan sebuah karya tulis V). Jakarta : Kemendikbud.
harus diteliti terlebih dahulu agar tidak Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
terdapat kesalahan-kesalahan seperti yang Badan Pengembangan dan Pembinaan
dahulu. Bahasa. 2020. Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan
DAFTAR PUSTAKA (EYD V). Jakarta : Kemendikbud.
Andini, Indria Devi. 2018. “Analisis Diakses tanggal 18 Oktober 2022.
Kesalahan Kaidah Ejaan Bahasa Chaer, Abdul. 2012. Linguistik Umum.
Indonesia (EBI) dalam Artikel Yogyakarta : Rineka Cipta.
Keseharan dan Artikel Hiburan

24
Fitrah, Dzihni Nadaiah. 2021. “Analisis Waridah, Ernawati. 2008. EYD dan
Kesalahan Penggunaan Huruf Seputar Kebahasa-Indonesiaan.
Kapital dan Tanda Baca pada Jakarta : Kawan Pustaka.
Hasil Menulis Siswa Kelas V
Sekolah Dasar Negeri 67 Kota
Bengkulu”. Jurnal Riset
Pendidikan Dasar Vo. 4 No. 3.
Ghufron, Syamsul. 2017. “Kesalahan
Berbahasa Siswa Sekolah Dasar
di Kabupaten Lamongan”. Jurnal
Bastra Vo. 4 No. 1.
Hasibuan, Nikmah Sari. 2017. “Analisis
Kesalahan Berbahasa pada
Penulisan Media Luar Ruang di
Wilayah Kota Medan”. Jurnal
Bahasa dan Sastra Vol. 2 No.1.
Kuswandi, Iwan. 2017. “Implementasi
Model Pembelajaran Batu Akik
pada Pelajaran Matematika SD
dengan Pemanfaatan Potensi
Lokal”. Jurnal Sigma Vol. 3 No.
1.
Oktaviani, Feny dkk. 2018. “Analisis
Kesalahan Berbahasa Indonesia
pada Karangan Eksposisi Siswa
Kelas X MIPA (Studi Kasus di
SMA Negeri 4 Surakarta)”.
Jurnal Basastra Vol. 6 No. 1.
Sugiarto, Eko. 2017. Kitab PUEBI
Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Yogyakarta : CV.
ANDI Offset.

25

Anda mungkin juga menyukai