Anda di halaman 1dari 14

PANDUAN PERLINDUNGAN

TERHADAP KEKRASAN

RUMAH SAKIT PELENGKAP MEDICAL CENTER


Jl. Ir. H. Juanda 03 Jombang Telp. 0321-877945 Fax. 0321-869826

JOMBANG
KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT
PELENGKAP MEDICAL CENTER JOMBANG
NOMOR : 351/SK/DIR.PMC/XII/2021
TENTANG

PANDUAN PERLINDUNGAN
TERHADAP KEKRASAN

BISMILLAIHRRAHMANIRRAHIM
DIREKTUR RUMAH SAKIT PELENGKAP MEDICAL CENTER JOMBANG
Menimbang : a. bahwa perlindungan terhadap kekerasan fisik di Rumah Sakit
Pelengkap Medical Center Jombang merupakan hak dari seluruh
penghuni yang berada di lingkungan rumah sakit sehingga perlu
adanya kebijakan sebagai acuan dalam pelayanan kesehatan yang
mengaturnya;
b. bahwa untuk maksud diatas tersebut pada butir (a) perlu ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur RumahSakit Pelengkap Medical
Center Jombang.
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang - Undang Republik Indonesia no. 8 tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen;
3. Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan
ketentuan hukum;
4. Undang – undang No. 32 tahun 2004 tentang Hak Asasi Manusia;
5. Undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 11 Tahun 2017 Tentang
Keselamatan Pasien;
7. Keputusan PT. Pelengkap Medika Sejahtera Nomor
051/SK/DIR.PMS/VIII/2021 tentang penunjukan dan pengangkatan
Direktur Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Jombang.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PELENGKAP
MEDICAL CENTER JOMBANG TENTANG PANDUAN
PERLINDUNGAN KEKERASAN;
Kesatu : Menetapkan Panduan Perlindungan Kekerasan Rumah Sakit Pelengkap
Medical Center Jombang sebagaimana terlampir dalam keputusan ini;
Kedua : Mengamanatkan kepada fungsional K3RS dan Scurity untuk
melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan atau kesalahan akan dilakukan perubahan dan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jombang
Pada tanggal : 04 Oktober 2022
Direktur
Rumah Sakit Pelengkap Medical Center
Jombang

dr. Icus G Marsudi, M.Kes


NIK : 59. 221001.683
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga Panduan Perlindiungan Kekerasan ini dapat tersusun. Saat ini Rumah sakit
semakin dituntut untuk meningkat kan mutu, kesiapan sarana dan keamanan yang terjamin
di Rumah sakit dan untuk itu perlu dilakukan standarisasi serta upaya penerapan program
Fasilitas dan keselamatan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah
Sakit Pelengkap Medical Center Jombang meningkat.
Dalam kaitan keamanan tersebut dan setiap rumah sakit perlu melakukan upaya
nyata antara lain melalui kebijakan dan perencanaan kontinjensi dan rencana operasional
selama proses pelayanan. Pada dasarnya buku panduan ini merupakan implementasi dari
Facility Management and Safety yang mencakup keamanan baik bagi pengunjung, pasien
maupun petugas. Dengan harapan buku panduan ini dapat dijadikan petunjuk dan dapat
dipergunakan dalam upaya meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit Pelengkap Medical
Center Jombang. Apabila buku ini dikemudian hari ada banyak kekurangan dan hal-hal
yang perlu diperbaiki maka akan dilakukan penyempurnaan.
Jombang, 04 Oktober 2022
Ketua K3
Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Penyusun
Jombang Sekertaris K3RS

dr.Abdul Jafar Sidik Aldian Eka Rusdianto S.Kep


NIK 92.190201.485 NIK 94.170112.362

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
SK DIREKTUR ......................................................................................................1
BAB I DEFINISI..............................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP..............................................................................2
BAB II KEBIJAKAN .......................................................................................4
BAB IV TATA LAKSANA................................................................................5
BAB V DOKUMENTASI.................................................................................6
BAB VI PENUTUP.............................................................................................8
DOKUMEN PROSES

ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT PELENGKAP MEDICAL CENTER JOMBANG

PANDUAN PERLINDUNGAN KEKERASAN

TANDA
NAMA KETERANGAN TANGGAL
TANGAN

Aldian Eka R S.Kep Pembuat Dokumen

Ns. Gusty Aji Oktavia S.Kep Authorized Person

dr.Icus G Marsudi Direktur RS PMC

Lampiran 1

Keputusan Direktur Rumah Sakit Pelengkap Medical


Center Jombang
Nomor : /SK/DIR.PMC/XII/2021
Tentang : Panduan Perlindungan Kekerasan
Tanggal :

iii
BAB I
DEFINISI
Jenis kekerasan di tempat kerja umumnya ada dua. Pertama, kekerasan verbal,
seperti memarahi, mencaci maki, melecehkan, atau mengancam. Kedua, kekerasan fisik,
seperti meludahi, melempar benda, menampar atau memukul, menggigit, meremas,
menendang, memperkosa, membunuh, dan tindakan fisik lainnya. 
Tindakan intimidasi atau kekerasan, diskriminasi dan pelecehan itu bukan hanya
merugikan bagi pekerja yang menjadi korban tapi juga bisa merugikan dan berdampak
buruk bagi perusahaan karena dapat mengarah pada memburuknya kinerja yang pada
gilirannya menekan tingkat produktivitas, membuat citra perusahaan menjadi buruk,
tingkat keluar masuk karyawan (turn over) yang semakin tinggi dan produktivitas menjadi
turun atau rendah, sehingga pada gilirannya berpengaruh pada menurunnya daya saing bagi
tempat kerja tersebut.
Kekerasan fisik adalah ekspresi dari apa yang dilakukan secara fisik yang
mencerminkan tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang.
Kekerasan fisik dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang.

BAB II
RUANG LINGKUP

Kekerasan fisik di Rumah Sakit dapat dialami oleh:


1. Bayi

iv
Bayi baru lahir (Neonatus) dan Anak – Anak Kekerasan terhadap bayi meliputi
semua bentuk tindakanl perlakuan menyakitkan secara fisik,pelayanan medis yang tidak
standar seperti inkubator yang tidak layak pakai, penculikan, bayi tertukar dan
penelantaran bayi.

2. Anak
Kekerasan pada anak (child abuse) di rumah sakit adalah perlakuan kasar yang dapat
menimbulkan penderitaan. kesengsaraan. penguniayaan fisik, seksual, penelantaran
(ditinggal oleh orangtuanya di ruruah sak it), maupun ernosional, yang diperoleh dari
orang dewasa yang ada dilingkungan rumah sakit. Hal tersebut mungkin diiakukan oleh
orang tuanya sendiri, pasien lain atau pengunjung atau oleh staf rumah sakit. Terjadinya
kekerasan fisik adalah dengan penggunaan kekuasaan atau otoritasnya, terhadap anak
yang tidak berdaya yang seharusnya diberikan perlindungan.

3. Lansia
Dalam kehidupan sosial, kita mengenal adanya kelompok rentan, yaitu semua
orang yang menghadapi hambatan atau keterbatasan dalam menikmati standar
kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan berlaku umum bagi suatu masyarakat yang
berperadaban. Salah satu contoh kelompok rentan tersebut adalah orang-orang lanjut
usia (Iansia). Temyata, walau sudah memiliki keterbatasan, lansia juga rentan terhadap
kekerasan. Menurut statistik, lebih dari dua juta lansia mengalami kekerasan setiap
tahunnya. Kekerasan pada lansia adalah suatu kondisi ketika seorang lansia mengalami
kekerasan oleh orang lain. Dalam ban yak kasus, kekerasan fisik datang dari orang-
orang yang mereka percayai. Karenanya, mencegah kekerasan pada lansia dan
meningkatkan kesadaran akan hal ini, menjadi suatu tugas yang sulit.

4. Kekerasan pada Perempuan


Kekerasan di rumah sakit dapat berupa perkosaan, yaitu hubungan seksual yang
dilakukan seseorang atau lebih tanpa persetujuan korbannya. Namun perkosaan tidak
semata-mata sebuah serangan seksual akibat pelampiasan dari rasa marah, bisa juga
disebabkan karena godaan yang timbul sesaat seperti melihat bagian tubuh pasien
wanita yang tidak ditutupi pakaian atau selimut, mengintip pasien pada saat mandi dan
sebagainya.

v
5. Orang dengan gangguan j iwa
Pasien dengan gangguan jiwa terkadang tidak bisa mengendalikan perilakunya, sehingga
pasien tersebut perlu dilakukan tindakan pernbatasan gerak (restraint) atau menernpatkan
pasien di kamar isolasi. Tindakan ini bertujuan agar pasien dibatasi pergerakannya karen a dapat
mencederai orang lain atau dicederai orang lain, Bila tindakan isolasi tidak bermanfaat dan
perilaku pasien tetap berbahaya, berpotensi melukai diri sendiri atau orang lain maka alternatif
lain adalah dengan melakukan pengekanganlpengikatan fisik (restraint). Kekerasan fisik pada
pasien jiwa yang dilakukan restrain di rumah sakit, bisa disebabkan oleh tindakan restrain yang
tidak sesuai prosedur, atau menggunakan pengikat yang tidak standar. Selain itu, pasien jiwa
yang dilakukan restrain mudah rnenerima kekerasan fisik, baik dari pengunjung lain, sesama
pasien jiwa, maupun oleh tenaga medis. Hal ini disebabkan oleh karena kondisi pasien yang "
terikat " sehingga mudah mendapatkan serangan

6. Pasien koma
Kekerasan fisik bagi pasien yang koma di rumah sakit, bisa disebabkan oleh pemberian
asuhan medis yang tidak standar, penelantaran oleh perawat, diperlakukan secara kasar oleh
tenaga kesehatan yang bertugas sampai pada menghentikan bantuan hidup dasar pada pasien
tanpa persetujuan keluarga / wali.

BAB III
KEBIJAKAN

1. Undang – Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;


vi
2. Undang - Undang Republik Indonesia no. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen;
3. Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan ketentuan hukum;
4. Undang – undang No. 32 tahun 2004 tentang Hak Asasi Manusia;
5. Undang-undang no. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien;

BAB IV
TATA LAKSANA

1. Pencegahan pengunjung rawat inap di luar jam besuk.

vii
2. Hubungi keluargaJpenunggu pasien bagi pengunjung yang datang di luar jam besuk
untuk melakukan konfirmasi.
3. Catat nama, tanggal, jam, keperluan bagi pengunjung rawat inap di luar jam besuk
4. Lakukan pemantauan melalui jadwal keliling security diluar jam besuk pada area-area
rawan.
5. Memberikan tanda pengenal diluar jam besuk.
6. Melindungi pasier. dengan 3 (tiga) kode darurat non medis sebagai berikut:
No Code Keterangan Respon Sekunder Respon Primer
1 Code Black Situasi berbahaya Lindungi/ Berusaha untuk
(Ganguan berhubungan dengan pertahankan diri rnengurangi
Keamanan) kejahatan yang sendiri dan tingkat risiko/
mengancam fisik hubungi pusat bahaya dengan
komando Untuk memantau ketat
mengaktifkan daerah / ruang
Code Grey perawatan yang
terpencil
2 Code Pink Bayi / Anak hilang / di  Lakukan Segera lakukan
(Penculikan culik dari Rumah pemeriksaan secara pemeriksaan pada
Bayi) Sakit berkala pada ruang seluruh area RS, jika
rawat bayi sasaran terlihat jangan
 Monitor seluruh dihentikan sendiri,
wilayah dengan hubungi pusat
CCTV komando scurity dan
 Awasi ketat pintu laporkan lokasi
keluar terhadap temuan
seluruh orang yang
akan meninggalkan
rumah sakit
dengan anak bayi
3 Code Black Adanya informasi  Segera ke lokasi Melaporkan ke
(Ancaman ancaman bom lewat tempat barang koordinator bawa
Bom) telpon / media sosial yang dicurigai keadaan gedung
lain sebagai bom dalam pengawasan

viii
diletakan keamanan dan
 Jangan di sentuh konsultasi dengan
serta isolasi area / kepolisian setempat
benda yang di serta
curigai mempertimbankan
untuk mengevakuasi
 Melaporkan ke penghuni gedung
post scurity untuk
menghidupkan
code back

BAB V
DOKUMENTASI

1. Daftar Pengunjung Rumah Sakit di Luar Jam Besuk


2. Bukti patroli scurity di dokumentaskan dalam buku laporan patroli
ix
BAB VI
PENUTUP

x
Demikian Panduan Perlindungan Kekerasan Rumah Sakit Pelengkap Medical
Center Jombang tahun 2022 yang telah kami susun. Diharapkan dukungan, kerjasama serta
partisipasi dari semua pihak yang terkait.
Semoga Panduan Perlindungan Kekerasan ini dapat menjadi acuan untuk
terlaksanya monitori area beresiko kekerasan di Rumah Sakit demi keamanan dan
keselamatan di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Jombang.

Jombang, 04 Oktober 2022


Direktur
Rumah Sakit Pelengkap Medical Center
Jombang

dr. Icus G Marsudi, M.Kes


NIK : 59. 221001.683

xi

Anda mungkin juga menyukai