Anda di halaman 1dari 27

HSI (HOSPITAL SAFETY INDEX)

NURUL DWI ANDRIANI, SKM


nurul.d.andriani@gmail.com
HVA VS HSI

MFK HV
6 A
EP 2

MFK 6
HSI
EP 3
MFK 6
STANDART JAWABAN
1. RS mempunyai regulasi manajemen 1) Regulasi tentang manajemen disaster RS
disaster meliputi a) sampai h) di maksud 2) Regulasi tentang adanya ruang dekontaminasi
dan tujuan.(R) dalam pedoman pelayanan IGD sesuai MFK 6 EP 4
2. RS mengidentifikasi bencana internal dan Bukti identifikasi risiko bencana internal dan eksternal,
eksternal yang besar seperti keadaan berupa hasil hazard and vulnerability assessment (HVA)
darurat di masyarakat, wabah dan Tim Penanggulangan bencana RS
bencana alam atau bencana lainnya, serta Penanggungjawab manajemen risiko
kejadian wabah besar yang bisa Tim K3RS
menyebabkan terjadinya risiko yang
signifikan. (D,W)
3. Rumah sakit telah melakukan self Bukti pelaksanaan Self Assessment Hospital Safety Index
assessment kesiapan menghadapi bencana Tim Penanggulangan bencana RS/Tim K3RS
dengan menggunakan hospital safety index Penanggung jawab manajemen risiko
dari WHO. (D,W)
4. Instalasi gawat darurat telah mempunyai Bukti denah ruang dekontaminasi Lihat fasilitas
ruang dekontaminasi sesuai dengan (1) dekontaminasi di IGD
sampai dengan (6) di maksud dan tujuan. Ka IGD
(D,O,W) Staf IGD
MFK 6.1
STANDART JAWABAN
1. Seluruh program, atau setidaknya Bukti pelaksanaan simulasi kesiapan
elemen-elemen kritis program dari c) hingga menghadapi kedaruratan, wabah dan
h) di maksud dan tujuan MFK 6 disimulasikan bencana (D)
setiap tahun. (D, W)

2.Pada akhir setiap simulasi, dilakukan Bukti pelaksanaan diskusi


diskusi (debriefing) mengenai simulasi (debriefing) Kepala unit terkait
tersebut dan dibuat laporan dan tindak Tim penanggulangan bencana RS
lanjut (D,W) Staf RS
Peserta simulasi

3.Peserta simulasi adalah semua Bukti daftar peserta simulasi


pegawai/staf rumah sakit, pegawai kontrak
dan pegawai dari tenant/penyewa lahan.
(D,W)
BENCANA ADALAH....
PERISTIWA atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam
dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis. (UU RI No 24 Tahun
2007 Tentang Penanggulangan
Bencana)
PERMASALAHAN RS DALAM
PENANGGU LANGAN BENCANA
Perlu persiapan matan

Perlunya persiapan Kekurangan logistik


komprehensif dan dan SDM, atau
intensif pada saat ada kerusakan
pasien dalam jumlah infrastruktur dalam
banyak. RS saat bencana.

PEDOMAN PERENCANAAN PENYIAGAAN BENCANA BAGI RS (DEPKES 2009)


PERMASALAHAN RS DALAM
PENANGGU LANGAN BENCANA
 RS juga dapat menjadi
bencana itu sendiri.
Rumah Sakit harus siap
dalam penanganan  RS juga harus dapat me
Rumah Sakit akan
korban gawat darurat
menjadi tujuan
sehari-hari dan bencana
akhir dalam
 fasilitas kesehatan
menangani korban
harus selalu siap
sehingga RS harus
menerima korban yang
melakukan
membutuhkan
persiapan yang
pertolongan cepat.
cukup.

PEDOMAN PERENCANAAN PENYIAGAAN BENCANA BAGI RS (DEPKES 2009)


HOSPITAL SAFETY
INDEX
HOSPITAL SAFETY INDEX

alat yang meningkatka


digunakan membuat dan
untuk menilai mempromosika n keamanan
rekomendasi dan
keamanan mengenai n tindakan
dan tindakan yang berbiaya rendah memperkuat
/ kesiapsiagaa
kerentanan diperlukan berdampak
rumah sakit tinggi
n darurat
OVERVIEW
Direvisi sekarang mensyaratkan 151 butir
dalam modul manajemen struktural,
nonstruktural dan manajemen keadaan
darurat dan bencana
Rincian persediaan dan
peralatan telah dimasukan Penjelasan dan
ke dalam submodul yang referensi untuk setiap
sama. butir telah diperluas.

Butir telah ditambahkan untuk memberikan


penekanan lebih besar pada
keamanan, ketersediaan staf, sistem
proteksi kebakaran dan sistem penekanan
untuk kebakaran internal, pemeliharaan
sistem penting, dan sistem untuk Bagian tentang perlindungan
koordinasi operasi darurat di rumah dan akses infrastruktur telah
sakit. ditambahkan

Butir telah dimodifikasi untuk


menangani semua jenis bahaya yang Beberapa butir telah
dapat mempengaruhi keamanan di dipindahkan di antara modul
rumah sakit atau menyebabkan (misalnya modul keamanan
keadaan darurat atau bencana struktural telah diperkuat
dimana rumah sakit harus oleh unsur dari modul
dipersiapkan untuk dapat
menanggapinya. nonstruktural).
HOSPITAL SAFETY INDEX

tujuan • memastikan bahwa fasilitas kesehatan tidak hanya akan tetap


berdiri jika terjadi keadaan darurat dan bencana, namun
berfungsi efektif dan tanpa gangguan

tujuan • Keadaan darurat dan bencana memerlukan peningkatan


kapasitas pengobatan, dan rumah sakit harus siap untuk
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada

• Rumah sakit juga harus memastikan bahwa petugas terlatih


tersedia untuk memberikan perawatan berkualitas tinggi,
penuh kasih sayang dan setara untuk korban dan orang yang
tujuan selamat dari keadaan darurat, bencana dan krisis lainnya
OUTPUT
Setelah evaluasi selesai, tim evaluasi menyajikan
temuannya ke manajemen senior dan staf rumah sakit
PERSONEL EVALUATOR
Evaluasi dilakukan oleh tim multidisiplin, sebaiknya termasuk:
 insinyur dengan pelatihan teknik struktural;
 arsitek dengan pelatihan desain;
 spesialis di sistem penting rumah sakit, teknik dan peralatan biomedis,
dan / atau pemeliharaan listrik dan mekanik;
 layanan kesehatan profesional (dokter, perawat, dll;
 spesialis dalam penanganan darurat dan bencana, termasuk
perencanaan dan / atau administrasi dan logistik; dan
 lainnya (spesialis keamanan, pemeriksa kota dll.).
BAGIAN DALAM HSI
Bagian metodologi memberikan evaluator gambaran umum mengenai
proses dan apa yang harus dipertimbangkan saat menggunakan daftar
periksa.
Formulir 1 "Informasi umum tentang rumah sakit" (Lampiran l) harus
dilengkapi sesuai dengan fasilitas yang dievaluasi.
Formulir 2 "Daftar Periksa Rumah Sakit Aman" (Lampiran 2) harus
dilengkapi oleh tim evaluasi.
Ada penjelasan mengenai bagaimana menyajikan temuan evaluasi
dan cara menghitung indeks keamanan rumah sakit.
Glosarium menyediakan kosakata standar untuk semua pihak yang
terlibat dalam proses tersebut.
YANG PERLU DISIAPKAN
 Panduan untuk evaluator dari Indeks Keamanan Rumah Sakit
(dokumen ini);
 peta daerah sekitar rumah sakit;
 peta bahaya lokal dan regional dan informasi terkait
bahaya lainnya;
 rencana lokasi rumah sakit yang menunjukkan bangunan dan
distribusi layanan;
 formulir (Formulir 1: Informasi umum; Formulir 2: Daftar Periksa
Rumah Sakit Aman);
FORMULIR
INFORMASI UMUM
FORMULIR
PERAWATAN DI RS
FORMULIR
2
 Bahaya yang
mempengaruhi
keamanan rumah sakit
dan peran rumah sakit
dalam penanganan
darurat dan
penanggulangan
bencana
FORMULIR
2
 Keamanan struktural
FORMULIR
2
 Keamanan
nonstruktural
FORMULIR
2
 Penanganan darurat
dan bencana
MODEL PEMBOBOTAN
Model 1: (dimana ada resiko gempa dan / atau angina topan yang
lebih tinggi)
• Keamanan struktural memiliki bobot nilai 50% dari indeks;
• modul nonstruktural memiliki bobot nilai 30%; dan
• manajemen darurat dan penanggulangan bencana memiliki bobot
sebesar 20%.
Model 2: semua modul diberikan bobot yang sama, sehingga
• Keamanan struktural memiliki bobot nilai 33,3% dari indeks;
• modul nonstruktural memiliki bobot nilai 33,3%; dan
• penanganan darurat dan penanggulangan bencana memiliki bobot
sebesar 33,3%.
HSI
HSI
HSI
REKOMENDASI UMUM UNTUK
INTERVENSI
Indeks Klasifikasi Apa yang harus dilakukan?
Keamanan

0 – 0.35 C Langkah intervensi yang mendesak sangat dibutuhkan. Rumah sakit


tidak mungkin berfungsi selama dan setelah keadaan darurat dan
bencana, dan tingkat keamanan dan manajemen darurat dan
bencana saat ini tidak memadai untuk melindungi kehidupan pasien
dan staf rumah sakit selama dan setelah keadaan darurat atau
bencana.
0.36 – 0.65 B Langkah-langkah intervensi dibutuhkan dalam jangka pendek.
Tingkat keamanan dan penanganan darurat dan manajemen rumah
sakit saat ini adalah sedemikian rupa sehingga keamanan pasien
dan staf rumah sakit, dan kemampuan rumah sakit untuk berfungsi
selama dan setelah bencana darurat berpotensi beresiko.
0.66 - 1 A Besar kemungkinan rumah sakit akan berfungsi dalam keadaan
darurat dan bencana. Namun, direkomendasikan untuk
melanjutkan langkah- langkah untuk memperbaiki kapasitas
penanganan darurat dan penanganan bencana dan untuk
melakukan langkah- langkah dalam jangka menengah dan panjang
untuk memperbaiki tingkat keamanan jika terjadi keadaan
darurat dan bencana.
SUCCESSFUL EMERGENCY
MANAGEMENT,
RELIES UPON EXPERIENCE AND
EXPERTISE

Anda mungkin juga menyukai