dr. Luwiharsih,MSc
• dr. Luwiharsih, MSc
• JABATAN :
• Ka Divisi Diklat KARS, sejak tahun 2011 -
Sekarang
• Surveior akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Pembimbing akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Dewan Penilai, sejak 2015 - sekarang
• PENDIDIKAN
• S-I Fakultas Kedokteran Unair
• S-II Pasca Sarjana UI, Manajemen RS
• PENGALAMAN KERJA
• Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 – 2010 )
• Ka Sub Dit RS Pendidikan, Kemkes ( 2005 – 2007 )
• Ka Sub Dit RS Swasta, Kemkes ( 2001 – 2005 )
• Ka Sub Dit Akreditasi RS, Kemkes (1995 – 2001)
Outline
1. Pendahuluan
2. HIS dan HVA dalam bab MFK SNARS edisi 1.1
3. Hospital Safety Index (HIS)
4. Hazard Vulnerable Assessment (HVA)
5. Penutup
1. Pendahuluan
• Situasi darurat yang terjadi di masyarakat, kejadian epidemi, atau
bencana alam akan melibatkan RS, seperti gempa bumi yang
menghancurkan area rawat inap pasien atau ada epidemi flu yang akan
menghalangi staf masuk kerja.
• Penyusunan program harus di mulai dengan identifikasi jenis bencana yang
mungkin terjadi di daerah dimana RS berada dan dampaknya terhadap RS.
Melakukan identifikasi dampak bencana sama pentingnya dengan mencatat
jenis bencana yang terjadi.
HSI dan HVA dalam
bab MFK SNARS edisi 1.1
Standar MFK 6
RS mengembangkan, memelihara, program
manajemen disaster untuk menanggapi keadaan
disaster dan bencana alam atau lainnya yang
memiliki potensi terjadi dimasyarakat
Elemen penilaian MFK 6 Telusur Skor
2. RS mengidentifikasi bencana internal D Bukti identifikasi risiko bencana internal dan 10 TL
dan eksternal yg besar seperti keadaan eksternal, berupa hasil hazard and 5 TS
darurat di masyarakat, wabah dan vulnerability assessment (HVA) atau bukti 0 TT
bencana alam atau bencana lainnya, pengisian self assessment modul I hospital
serta kejadian wabah besar yang bisa safety index
menyebabkan terjadinya risiko yang ▪ Tim Penanggulangan bencana RS
signifikan. (D,W) W • Penanggungjawab manajemen risiko
• Tim K3RS
3. RStelah melakukan self assessment D Bukti pelaksanaan Self Assessment Hospital 10 TL
kesiapan menghadapi bencana dengan Safety Index - -
menggunakan hospital safety index dari 0 TT
WHO. (D,W) W • Tim Penanggulangan bencana RS/Tim
K3RS
• Penanggung jawab manajemen risiko
HOSPITAL
SAFETY
INDEX
Pentingnya Hospital Safety Index
dalam Membentuk SAFE
HOSPITAL di Negara Rawan
Bencana
Program Hospital safety adalah
untuk memastikan bahwa fasilitas
kesehatan tidak hanya akan tetap
berdiri jika terjadi keadaan darurat
dan bencana, namun berfungsi efektif
dan tanpa gangguan
1. Alat yang dirancang untuk menilai keamanan dari RS
karena RS tersebut memiliki peran paling penting dalam
Hospital Safety menanggapi keadaan darurat dan bencana.
Index
(Index
Keamanan
2. Memberikan pendekatan penting terhadap manajemen
RS)
resiko darurat dan bencana untuk sektor kesehatan,
dengan fokus pada pencegahan, mitigasi dan kesiapan
Hospital Safety Index untuk tanggap darurat dan pemulihan
- Formulir 1 : Data Umum
RS
3. Bila masih ada gap di RS maka memungkinkan
- Formulir 2 : Daftar
perbaikan di RS dari waktu ke waktu
periksa Hospital Safety
HSI_0221
• insinyur dengan pelatihan teknik struktural;
• arsitek dengan pelatihan desain;
• spesialis di sistem penting rumah sakit, teknik dan peralatan
Evaluasi dilakukan
biomedis, dan / atau
oleh tim multidisiplin,
• pemeliharaan listrik dan mekanik;
sebaiknya termasuk:
• layanan kesehatan profesional (dokter, perawat, dll;
• spesialis dalam penanganan darurat dan bencana, termasuk
perencanaan dan / atau administrasi dan logistik; dan lainnya
Informasi umum: nama dan alamat rumah sakit; rincian kontak;
nama staf manajemen senior dan manajemen darurat /
penanggulangan bencana; jumlah tempat tidur: tingkat hunian
tempat tidur rumah sakit: jumlah personil; diagram fasilitas dan
lingkungan sekitarnya; peran dalam jaringan layanan kesehatan
Formulir 1.
Informasi dll.
umum
tentang RS Pelayanan di RS dan kapasitas operasi: jumlah tempat tidur
dengan layanan (misalnya obat-obatan, operasi, perawatan
intensif); staf medis, staf bedah dan nonklinis; ruang operasi;
operasi darurat dan bencana; kapasitas ekspansi jika terjadi
keadaan darurat dan bencana.
HSI_0221
Modul 1. Modul 2. Keamanan struktural
Bahaya yang mempengaruhi keamanan 1.1 Kejadian dan bahaya sebelumnya
rumah sakit (internal & eksternal) dan yang mempengaruhi keamanan
peran rumah sakit dalam penanganan struktural
darurat dan penanggulangan bencana 1.2 Membangun integritas
→ Tidak masuk diperhitungan
Formulir 2
Daftar
Modul 3. Keamanan nonstruktural Periksa Modul 4. Penanganan darurat & bencana
4.1 Koordinasi kegiatan darurat dan penanganan
Hospital bencana
3.1 Keamanan arsitektur
Safety 4.2 Perencanaan tanggap darurat dan bencana
3.2 Perlindungan, aksesibilitas dan di rumah sakit dan perencanaan pemulihan
4.3 Manajemen komunikasi dan informasi
keamanan fisik 4.4 Sumber daya manusia
4.5 Logistik dan keuangan
3.3 Sistem penting 4.6 Layanan perawatan pasien dan dukungan
4.7 Evakuasi, dekontaminasi dan keamanan
3.4 Peralatan dan perlengkapan
HSI_0221
Modul 1 tidak memberikan pengukuran; Juga tidak merupakan bagian dari
perhitungan indeks keamanan rumah sakit. Namun, penilaian setiap butir
dalam daftar periksa harus mengacu pada bahaya di lingkungan rumah
sakit atau kejadian dimana rumah sakit harus siap untuk menanggapi.
Informasi ini akan memberikan indikasi dari jumlah dan tipe pasien yang
diantisipasi dan harus disiapkan oleh rumah sakit untuk memberikan
layanan dalam situasi darurat atau bencana.
HSI_0221
MODUL DAN APLIKASI HSI DI SISMADAK
HSI_0221
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC
Langkah pertama dalam menghitung indeks keamanan RS (IKRS/HSI) adalah agar tim evaluasi
melakukan evaluasi dan menyelesaikan proses daftar periksa mengenai keempat modul tersebut.
Tingkat bahaya yang diberikan ke lokasi RS, termasuk tingkat bahaya karena karakteristik tanah, tidak
dihitung saat menghitung indeks keamanan RS (Modul 1)
Langkah kedua dari evaluasi, yg harus dilakukan oleh entitas yg berwenang atau kelompok koordinasi
secara independen dari tim evaluasi, adalah memasukkan hasil dari daftar periksa ke aplikasi HSI di
Sismadak, yg merupakan aplikasi yg memiliki serangkaian formula yg menetapkan nilai spesifik untuk
setiap butir. Perhitungan didasarkan pada bagaimana evaluator menilai setiap butir dan kepentingan
relatif dari butir tersebut di setiap modul dan terhadap keseluruhan keamanan di RS jika terjadi
keadaan darurat dan bencana.
HSI_0221
Memasukkan data ke dalam aplikasi HSI di Sismadak
• Ketika formula diterapkan pada data dari daftar periksa, aplikasi akan menetapkan bobot nilai
dari setiap butir, bagian, submodul dan modul. Rumus untuk menghitung nilai dan indeks
spesifik untuk masing-masing modul manajemen struktural, nonstruktural, manajemen darurat
dan bencana, dan menghitung indeks keamanan keseluruhan rumah sakit.
• Hasil daftar periksa dimasukkan sebagai nomor 1 pada sel yang sesuai dan halaman
perhitungan secara otomatis menerapkan serangkaian rumus untuk melakukan langkah-
langkah berikut:
• secara otomatis memperbaiki kesalahan masukan;
HSI_0221
Memasukkan data ke dalam aplikasi HSI di Sismadak
• menjelaskan pertanyaan yang sengaja dikosongkan dengan menyesuaikan
penyebut untuk perhitungan;
• memberikan bobot nilai untuk keamanan dari setiap butir, bagian, submodul
• modul (manajemen struktural, nonstruktural, dan manajemen darurat dan
bencana);
• menghitung dan mencatat keamanan relatif dan indeks keamanan khusus
untuk setiap modul;
HSI_0221
Memasukkan data ke dalam aplikasi HSI di Sismadak
• secara otomatis mengklasifikasikan indeks spesifik modul sebagai "a", "b" atau "c" ("c" sesuai
dengan skor dari O sampai 0,35, "b" dari 0,36 sampai 0,65, dan "a" dari O.66 sampai 1). (Catatan:
rekomendasi umum pada Tabel 1 juga berlaku pada indeks khusus modul);
• menghitung dan membuat grafik indeks keamanan keseluruhan rumah sakit (berdasarkan
pembobotan ketiga modul);
• secara otomatis mengklasifikasikan rumah sakit sebagai "A", "B" atau "C" dan
• menurut klasifikasi keamanan di rumah sakit, memberikan rekomendasi umum tentang
bagaimana memperbaiki kekurangan yang ada.
HSI_0221
Rekomendasi umum untuk intervensi
Indeks Klasifi Apa yang harus dilakukan?
Keamanan kasi
0 – 0.35 C
Langkah intervensi yg mendesak sangat dibutuhkan. RS tidak mungkin
berfungsi selama dan setelah keadaan darurat dan bencana, dan tingkat
keamanan dan manajemen darurat dan bencana saat ini tidak memadai untuk
melindungi kehidupan pasien dan staf RS selama dan setelah keadaan
darurat atau bencana.
0.36 – 0.65 B
Langkah-2 intervensi dibutuhkan dalam jangka pendek. Tingkat keamanan &
penanganan darurat & manajemen RS saat ini adalah sedemikian rupa
sehingga keamanan pasien & staf RS, dan kemampuan RS untuk berfungsi
selama dan setelah bencana darurat berpotensi beresiko.
HSI_0221
Rekomendasi umum untuk intervensi
Indeks Klasifi Apa yang harus dilakukan?
Keamanan kasi
0.66 - 1 A
Besar kemungkinan rumah sakit akan berfungsi dalam keadaan darurat dan
bencana. Namun, direkomendasikan untuk melanjutkan langkah-
Besar kemungkinan rumah sakit akan berfungsi dalam keadaan darurat dan
bencana. Namun, direkomendasikan untuk melanjutkan langkah-
langkah untuk memperbaiki kapasitas penanganan darurat dan penanganan
bencana dan untuk melakukan langkah-langkah dalam jangka menengah dan
panjang untuk memperbaiki tingkat keamanan jika terjadi keadaan darurat dan
bencana.
HSI_0221
Hazard
Vulnerability
Assessment/
Analysis
(HVA)
HVA adalah proses untuk mengidentifikasi
kerentanan (vulnerabilitas) tertinggi RS terhadap
bahaya alam & buatan manusia serta dampak
langsung & tidak langsung bahaya ini terhadap RS
dan masyarakat. ASESMEN
RS harus mendokumentasikan tinjauan HVA
RISIKO
mereka setiap tahun dan menginformasikan
keseluruh staf RS
HVA bukan pengganti program kesiapsiagaan darurat (Disaster plan) yg komprehensif. RS yg
menggunakan HVA ini bertanggung jawab penuh atas penilaian bahaya dan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan
Penetapan Konteks
KOMUNIKASI DAN KONSULATSI