Ariana Febrianti
Sejak diamanahkan menjadi Anggota Departemen Keislaman, kanda yunda Arin
telah menjalankan tugasnya dengan baik dan cukup aktif dalam berpartisipasi maupun
mengikuti seluruh agenda kegiatan di Departemen Keislaman. Untuk komunikasi dan
koordinasi dengan pimpinan departemen masih kurang tapi aktif dalam mengikuti proker
Departemen Keislaman. Ia juga bertanggungjawab dalam menjalankan amanah dan juga
memiliki kontribusi sangat baik di FoSEI. Secara keseluruhan aktif dalam program kerja
departemen maupun kegiatan FoSEI lainnya.
EVALUASI
Pada kepengurusan setengah periode 2022 ini Departemen Keislaman belum maksimal
dalam menjalankan amanah, sehingga masih memerlukan evaluasi dan bimbingan agar lebih
baik lagi dalam setengah periode selanjutnya. Dalam menjalankan amanah ini, dikatakan
belum maksimal karena masih kurangnya rasa kepemilikan atas proker tersebut yang
menyebabkan ada yang proker tidak rutin terlaksana. Meskipun sudah offline terdapat
beberapa anggota yang terlalu fokus dengan kuliahnya serta melalaikan tanggungjawabnya.
Mengingat dengan segala hambatan dan batas waktu. Adapun evaluasi dari program
kerja antara lain :
1. Kajian Rutin Keislaman (KUKIS): untuk pelaksanaan proker ini bisa dibilang sudah
efektif dan secara keseluruhan sudah dapat berjalan cukup lancar. Hal ini dikarenakan
dari departemen telah menyiapkan silabus kajian dan sebelum menghubungi pembicara
meminta pertimbangan dahulu dari BK, kemudian dilihat dari hasil kuis KUKIS sebagai
bentuk follow up dapat disimpulkan bahwa peserta sudah baik dalam memahami kajian.
Namun, kami menyadari masih terdapat kendala terkait dengan pelaksanaan kajian yakni
persiapan dari kami yang sering mepet deadline sehingga pengiriman pamflet H-1 baru
disebar. Selain itu terdapat kendala dalam kajian offline, seperti sulitnya peminjaman
tempat dan suara bising yang terkadang mengganggu jalannya sehingga peserta kajian
tidak dapat mendengar materi yang disampaikan, tetapi bisa teratasi dan dapat berjalan
lancar. Untuk peserta sudah cukup baik karena semangat dan antusiasnya menghadiri
acara Kajian Rutin Keislaman, baik via online maupun offline, meskipun pada saat sesi
tanya jawab masih kurang aktif dalam bertanya. Harapan untuk selanjutnya bisa lebih
lancar dan tidak mepet deadline dalam mempersiapkan kajian.
2. FoSEI In Frame : untuk pelaksanaan FoSEI in Frame ini sudah lancar karena sudah ada
silabusnya juga. Isi materi biasanya mengutip dari ayat Al-Qur’an dan Hadist dengan
bantuan media internet untuk pendalaman maknanya. Selama pelaksanaanya tentu masih
ada yang harus diperbaiki, mulai dari banyak dari anggota tidak bersedia saat akan
ditugaskan membuat pamflet, persiapan cari materi dan edit pamflet yang terlalu mepet
dikarenakan kesibukan dari masing-masing penanggung jawab. Penanggung jawab juga
telah mengusahakan untuk tepat waktu dalam membagikan pamflet dan jarkoman. FoSEI
in Frame ini dapat dikatakan kurang efektif karena dari kami belum bisa memantau
anggota secara keseluruhan. Harapannya semua angota FoSEI dapat membantu
meyukseskan FoSEI in Frame dan kedepannya materi dari FoSEI in Frame lebih
bervariasi, tidak hanya bentuk pamflet namun bisa dalam bentuk video.
3. FoSEI Mengaji (BAPERAN) : untuk pelaksanaan kegiatan tadarus ini masih belum
efektif, hal ini dikarenakan tidak sesuai dengan rencana awal. Acara tadarus ini
dilaksanakan selama 3 minggu secara berkelompok ikhwan dan akhwat dipisah, dan per
kelompok membaca 2 juz setiap harinya. Untuk pemantauan lewat grub wa, setiap CO
melaporkan sudah sampai 2 juz atau belum setiap harinya. Namun saat program berjalan
ada beberapa peserta yang tadarusnya melewati batas deadline laporan bahkan ada yang
tidak tadarus dihari tersebut sehingga kelompoknya tertinggal dari kelompok yang lain.
Selain itu tadarus ini dilaksanakan secara mandiri di rumah masing-masing dan tidak ada
pemantauan secara langsung, sehingga belum bisa menyampaikan atau memberikan
evaluasi bagi peserta terkait tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar.
Harapannya peserta tadarus ini bisa memaklumi dengan kondisi seperti ini dan tetap
semangat untuk membaca Al-Qur’an sendiri di rumah masing-masing.
4. FoSEI Mengaji (Kelas Tahsin): Pada kelas tahsin ini persiapan sebelum acara mungkin
kurang maksimal namun saat pelaksanaan secara keseluruhan sudah cukup baik.
Pembicara yang menyampaikan juga memberikan penjelasan yang jelas dan menguasai
dibidangnya sehingga peserta yang mengikuti setidaknya bisa paham dan menambah
wawasan. Untuk peserta sudah cukup baik karena semangat dan antusiasnya menghadiri
acara Kelas Tahsin meskipun ada beberapa kendala saat dilaksanakan secara offline,
meskipun pada saat sesi tanya jawab masih kurang aktif.
5. FoSEI Peduli (SOTR) : untuk kegiatan Sahur On The Road ini berjalan dengan maksimal
baik dari persiapan maupun pelaksanaan, pendistribusian makan sahur juga sudah
berajalan cukup baik dan tepat sasaran tapi ada beberapa sasaran yang menerima dobel.
Karena belum adanya kordinator lapangan,menyebabkan beberapa peserta ada yang salah
jalan saat menuju lokasi. Namun terlepas dari beberapa kendala tadi, acara berjalan
dengan lancar dan sangat baik.
6. FoSEI Peduli (Open Donasi) : untuk open donasi telah terlaksana 2 kali, yakni yang
pertama open donasi untuk Banjir Bandang Semarang, yang kedua Abrasi di Amurang.
Dalam pengadaan open donasi terdapat kendala yakni terbatasnya penyebaran pamflet
hanya lewat status WA, sehingga hasil yang donasi yang didapat juga terbatas. Selain itu
saat share pamflet dari kami belum bisa memantau secara keseluruhan siapa saja yang
sudah membantu share pamflet.
7. ZiGiTang (Zikir Pagi Petang) : Proker ini merupakan proker baru yang mangajak dan
mengingatkan anggota FoSEI untuk berdzikir setiap pagi dan sore hari. Setiap pekan
hanya dilaksanakan 2 kali, yaitu hari senin (pagi,sore) dan kamis (pagi,sore). Kendala
saat menjalankan proker ini adalah terkadang penanggungjawab lupa menshare pamflet
di sore harinya atau bahkan lupa menyebar pamflet dihari tersebut karena banyak
kesibukan lain.