Anda di halaman 1dari 4

Pemberdayaan masyarakat, 

secara lugas dapat diartikan sebagai suatu proses yang membangun manusia
atau masyarakat melalui pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan perilaku masyarakat, dan
pengorganisasian masyarakat. Dari definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan
masyarakat yaitu mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan
mengorganisir diri masyarakat.

Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya banyak sekali seperti kemampuan untuk
berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan
dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat.  

Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya perilaku yang merugikan masyarakat atau yang
menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pengorganisasian masyarakat dapat dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur
dalam mengelola kegiatan atau program yang mereka kembangkan. Disini masyarakat dapat membentuk
panitia kerja, melakukan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain.

Pemberdayaan masyarakat muncul karena adanya suatu kondisi Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang
rendah mengakibatkan mereka tidak mampu dan tidak tahu. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan
masyarakat mengakibatkan produktivitas mereka rendah.

Pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui : (1) Pengembangan masyarakat, (2) Pengorganisasian


masyarakat

Apa yang dikembangkan dari masyarakat yaitu potensi atau kemampuannya dan sikap hidupnya.
Kemampuan masyarakat dapat meliputi antara lain kemampuan untuk bertani, berternak, melakukan
wirausaha, atau ketrampilan-ketrampilan membuat home industri; dan masih banyak lagi kemampuan
dan ketrampilan masyarakat yang dapat dikembangkan.

Dalam rangka mengembangkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat, dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Contoh dengan mengadakan pelatihan atau mengikutkan masyarakat pada pelatihan-
pelatihan pengembangan kemampuan dan ketrampilan yang dibutuhkan. Dapat juga dengan mengajak
masyarakat mengunjungi kegiatan ditempat lain dengan maksud supaya masyarakat dapat melihat
sekaligus belajar, kegiatan ini sering disebut dengan istilah studi banding.

Dapat juga dengan menyediakan buku-buku bacaan yang sekiranya sesuai dengan kebutuhan atau
peminatan masyarakat. Masih banyak bentuk lainnya yang bias diupayakan.

Sikap hidup yang perlu diubah tentunya sikap hidup yang merugikan atau menghambat peningkatan
kesejahteraan hidup. Merubah sikap bukan pekerjaan mudah. Mengapa ? karena masyarakat sudah
bertahun-tahun bahkan puluhan tahun sudah melakukan hal itu. Untuk itu memerlukan waktu yang
cukup lama untuk melakukan perubahan sikap.  

Caranya adalah dengan memberikan penyadaran bahwa apa yang mereka lakukan selama ini merugikan
mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan banyak informasi dengan menggunakan berbagai
media, seperti buku-buku bacaan, mengajak untuk melihat tempat lain, menyetel film penerangan, dan
masih banya cara lain.

Pada pengorganisasian masyarakat, kuncinya adalah menempatkan masyarakat sebagai pelakunya.


Untuk itu masyarakat perlu diajak mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan, sampai pemeliharaan
dan pelestarian.
Pelibatan masyarakat sejak awal kegiatan memungkinkan masyarakat memiliki kesempatan belajar lebih
banyak. Pada awal-awal kegiatan mungkin “Pendamping” sebagai pendamping akan lebih banyak
memberikan informasi atau penjelasan bahkan memberikan contoh langsung. Pada tahap ini masyarakat
lebih banyak belajar namun pada tahap-tahap berikutnya “Pendamping” harus mulai memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba melakukan sendiri hingga mampu atau bisa. Jika hal ini
terjadi maka dikemudian hari pada saat “Pendamping” meninggalkan masyarakat tersebut, masyarakat
sudah mampu untuk melakukannya sendiri atau mandiri.

Prinsip dasar pemberdayaan untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri:

a.   Penyadaran

Untuk dapat maju atau melakukan sesuatu, orang harus dibangunkan dari tidurnya. Demikian
masyarakat juga harus dibangunkan dari “tidur” keterbelakangannya, dari kehidupannya sehari-hari
yang tidak memikirkan masa depannya. Orang yang pikirannya tertidur merasa tidak mempunyai
masalah, karena mereka tidak memiliki aspirasi dan tujuan-tujuan yang harus diperjuangkan.

Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar bahwa mereka mempunyai
tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga mulai menemukan peluang-
peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumberdaya-sumberdaya yang ada ditempat itu yang
barangkali sampai saat ini tak pernah dipikirkan orang.

Masyarakat yang sadar menjadi semakin tajam dalam mengetahui apa yang sedang terjadi baik di
dalam maupun diluar masyarakatnya. Masyarakat menjadi mampu merumuskan kebutuhan-
kebutuhan dan aspirasinya.

b.   Pelatihan

Pendidikan di sini bukan hanya belajar membaca,menulis dan berhitung, tetapi juga meningkatkan
ketrampilan-ketrampilan bertani, kerumahtanggaan, industri dan cara menggunakan pupuk. Juga
belajar dari sumber-sumber yang dapat diperoleh untuk mengetahui bagaimana memakai jasa bank,
bagaimana membuka rekening dan memperoleh pinjaman. Belajar tidak hanya dapat dilakukan
melalui sekolah, tapi juga melalui  pertemuan-pertemuan informal dan diskusi-diskusi kelompok
tempat mereka membicarakan masalah-masalah mereka.

Melalui pendidikan, kesadaran masyarakat akan terus berkembang. Perlu ditekankan bahwa setiap
orang dalam masyarakat harus mendapatkan pendidikan, termasuk orangtua dan kaum wanita. Ide
besar yang terkandung dibalik pendidikan kaum miskin adalah bahwa pengetahuan menganggarkan
kekuatan.

c.   Pengorganisasian

Agar menjadi kuat dan dapat menentukan nasibnya sendiri, suatu masyarakat tidak cukup hanya
disadarkan dan dilatih ketrampilan, tapi juga harus diorganisir.

Organisasi berarti bahwa segala hal dikerjakan dengan cara yang teratur, ada pembagian tugas
diantara individu-individu yang akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas masing-masing
dan ada kepemimpinan yang tidak hanya terdiri dari beberapa gelintir orang tapi kepemimpinan
diberbagai tingkatan.

Tugas-tugas harus dibagikan pada berbagai kelompok, termasuk kaum muda, kaum wanita, dan
orangtua. Pembukuan yang sehat juga sangat penting. Semua orang harus mengetahui penggunaan
uang dan berapa sisanya. Pembukuan harus dikontrol secara rutin misalnya setiap bulan untuk
menghindari adanya penyelewengan.

d.   Pengembangan kekuatan

Kekuasaan berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Bila dalam suatu masyarakat tidak
ada penyadaran, latihan atau organisasi, orang-orangnya akan merasa tak berdaya dan tak
berkekuatan. Mereka berkata “kami tidak bisa, kami tidak punya kekuatan”.

e.   Membangun Dinamika

Dinamika masyarakat berarti bahwa masyarakat itu sendiri yang memutuskan dan melaksanakan
program-programnya sesuai dengan rencana yang sudah digariskan dan diputuskan sendiri. Dalam
konteks ini keputusan-keputusan sedapat mungkin harus diambil di dalam masyarakat sendiri, bukan
diluar masyarakat tersebut.

Lebih jauh lagi, keputusan-keputusan harus diambil dari dalam masyarakat sendiri. Semakin
berkurangnya kontrol dari masyarakat terhadap keputusan-keputusan itu, semakin besarlah bahaya
bahwa orang-orang tidak mengetahui keputusan-keputusan tersebut atau bahkan keputusan-
keputusan itu keliru. Hal prinsip bahwa keputusan harus diambil sedekat mungkin dengan tempat
pelaksanaan atau sasaran.

Pendamping dalam pemberdayaan masyarakat antara lain kabupaten, Fasilitator Kecamatan, Asisten
Fasilitator Kecamatan, Fasilitator Desa, Camat, atau nama pendamping lainnya. Pada dasarnya siapa saja
yang berperan mendampingi masyarakat dikategorikan sebagai pendamping.

Secara garis besar pendamping masyarakat memiliki 3 peran yaitu: pembimbing, enabler, dan ahli.

Sebagai pembimbing, pendamping memiliki tugas utama yaitu membantu masyarakat untuk
memutuskan/menetapkan tindakan. Disini pendamping perlu memberikan banyak informasi kepada
masyarakat, agar masyarakat memiliki pengetahuan yang memadai untuk dapat memilih dan
menetapkan tindakan yang dapat menyelesaikan masalah mereka.

Sebagai enabler, dengan kemampuan fasilitasinya pendamping mendorong masyarakat untuk


mengenali masalah atau kebutuhannya berikut potensinya. Mendorong masyarakat untuk mengenali
kondisinya, menjadi begitu penting karena hal ini adalah langkah awal untuk memulai kegiatan yang
berorientasi pada peningkatan kemampuan masyarakat. Ketrampilan fasilitasi dan komunikasi sangat
dibutuhkan untuk menjalankan peran ini.

Sebagai ahli, pendamping dengan ketrampilan khusus yang diperoleh dari lingkup pendidikannya atau
dari pengalamannya dapat memberikan keterangan-keterangan teknis yang dibutuhkan oleh masyarakat
saat mereka melaksanakan kegiatannya.

Keterangan-keterangan yang diberikan oleh pendamping bukan bersifat mendikte masyarakat melainkan
berupa penyampaian fakta-fakta saja. Biarkan masyarakat yang memutuskan tindakan yang akan
diambil. Untuk itu pendamping perlu memberikan banyak fakta atau contoh-contoh agar masyarakat
lebih mudah untuk mengambil sikap atau keputusan dengan benar.

Pendamping dalam ruang lingkup pemberdayaan  masyarakat perlu menyadari, bahwa peran utamanya
melakukan pembelajaran kepada masyarakat.

Berdasarkan peran pendamping sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka dapat diidentifikasi
persyaratan pendamping adalah sebagai berikut :
Mampu membangun kepercayaan bersama masyarakat.

1. Mampu mengenali potensi masyarakat


2. Mampu berkomunikasi dengan masyarakat.
3. Profesional dalam pendekatan kepada masy.
4. Memahami kondisi masyarakat.
5. Punya ketrampilan dasar untuk peningkatan kesejahteraan masy.
6. Mengetahui keterbatasan diri sehingga tahu :
 Kapan meminta nasehat
 Dimana mendapatkan nasehat tenaga ahli
 Siapa yang harus didekati
 Ruang lingkup tugas dari berbagai dinas
 Sumber-sumber bantuan tambahan.
 

Anda mungkin juga menyukai