Anda di halaman 1dari 2

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menggelar rapat

persiapan percepatan pembangunan pusat panggilan darurat (Call Center) 112.

PENAJAM - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)
menggelar rapat persiapan percepatan pembangunan pusat panggilan darurat (Call Center) 112
bertempat di Ruang Rapat Dinas Komunikasi & Informatika Kab. PPU, Senin (06/06/22).

Rapat persiapan ini dihadiri oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat antara lain
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan
(Damkar), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Dinas Sosial (Dinsos), Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP) dan RSUD Ratu Aji Puteri Botung.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kab. Penajam Paser Utara (PPU), Budi Santoso,
AP menerangkan rapat persiapan kali ini sebelumnya sudah pernah dilakukan dan dari 5 (Lima)
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berpotensi untuk dapat menanggulangi kegawatdaruratan di
Kabupaten PPU kini berkembang hingga 10 (Sepuluh) OPD.

“Sebagai informasi bahwa untuk Call Center 112 ini kita mendapatkan dukungan dalam bentuk
Corporate Social Responsibiliy (CSR) dari perusahaan penyedia jasa Call Center, dukungan tersebut
diberikan dalam 1 (Satu) tahun anggaran, kami menindaklanjuti berdasarkan hasil diskusi bersama
rekan-rekan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lain, mengingat saat ini nomor-nomor yang ada
pada OPD untuk menanggulangi kedaruratan itu masih menggunakan nomor yang mereka sediakan
sendiri dengan banyak angka yang harus diingat dan disimpan oleh masyarakat.” Terang Budi.

Terdapat beberapa masukan dari rekan-rekan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari hasil rapat pagi
ini, antara lain mengenai Standard Operating Procedure (SOP), kedaruratan yang ditangani dan rencana
sosialisasi Call Center 112 kepada masyarakat. Call Center 112 ini juga akan terintegrasi dengan nomor
kedaruratan lainnya seperti 110 yang dimiliki oleh Kepolisian dan 119 milik Dinas kesehatan.

“Dari Diskominfo Kab. PPU sudah menyiapkan perangkat atau infrastruktur untuk Call Center 112,
kemudian dari OPD sudah memahami apa yang harus disiapkan, untuk selanjutnya akan dilaksanakan
Focus Group Discussion (FGD) dan akan dilakukan pelatihan untuk operator dan call taker.” Jelasnya.

Saat ini direncanakan operator untuk Call Center 112 akan ada di Dinas Komunikasi dan Informatika
(Diskominfo) Kabupaten PPU. Operator akan menerima informasi dari masyarakat melalui telepon dan
operator akan melanjutkan apa yang dilaporkan masyarakat ke OPD yang menanganinya. Tujuan dari
diselenggarakannya rapat persiapan ini guna untuk menggali informasi dari OPD mengenai hal apa saja
yang menjadi kewenangan OPD terkait untuk penanganan kedaruratan.

“Sejauh ini kita membuka layanan operator itu gratis (free), ketika masyarakat berada di dalam wilayah
hukum Kabupaten PPU, maka ketika menghubungi Call Center 112 akan langsung terkoneksi dengan
operator yang ada. Diharapkan dengan adanya Call Center 112 ini masyarakat mudah mengingat,
masyarakat mudah menyampaikan informasi tanpa harus bertanya pada yang lain.” Tutup Budi.

Anda mungkin juga menyukai