Anda di halaman 1dari 1

Sepakati satu kekuatan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang menebalkan laku (mungkin tingkah

laku) peserta didik di kelas atau sekolah anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di
daerah anda yang dapat diterapkan

Segala yang berkaitan dengan tingkah laku peserta didik jika dikaitan dengan Filosofi
KHD biasa kita sebut dengan istilah budi pekerti. Pendidikan Budi Pekerti atau Karakter, yaitu
bulatnya jiwa manusia, bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan yang
akan menumbuhkan energi jiwa manusia sebagai makhluk individu dan sosial dan dapat
memerintah atau menguasai dirinya sendiri , mulai dari gagasan, pikiran, atau angan-angan
hingga menjadi tindakan. Ki Hadjar menyebutnya sebagai manusia yang beradab dan itulah
tujuan Pendidikan Indonesia secara garis besar (Sugiarta, Mardana, Adiarta, & Artanayasa,
2019). Menurut Ki Hadjar Dewantara, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan
perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan
tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa
(afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor).
Maka salah satu contoh lokal sosial budaya di daerah saya yang diterapkan di sekolah
adalah:
a. Memberi salam ketika bertemu guru di pagi hari.
b. Membungkukkan badan ketika melewati guru atau yang lebih tua.
c. Tidak memotong (menyela) pada saat guru mengajar kecuali dengan cara mengangkat
tangan terlebih dahulu
d. Asih, asah, asuh sesuai dengan filosofi Bahasa sunda (Prabu Siliwangi)

Anda mungkin juga menyukai