Bawi kuwu mencoba untuk tidak menghiraukan rengekan dan tangisan anaknya tapi lama
kelamaan, kesabaran ibunya hilang.Dengan marah ibunya mengayunkan solet yang secara
tidak sengaja meghantam kepala sang anak sehingga mengalir darah segar dari kepala sang
anak.
“Heeh! Pergi kau dari rumah ini” sang ibu hilang kesabaran
Si anak pun keluar dari rumah,dia merasa ibu-nya sudah tidak sayang lagi sama diri-
nya.Melihat anaknya yang menangis, Bawi kuwu merasa menyesal dan mengejarnya tapi dia
kalah cepat.Bawi Kuwu pun mencari anaknya kesana kemari. Tapi dia tidak berhasil
menemukan anaknya juga.Diapun menyesali dirinya karena telah memukuli kepala anaknya.
Si anak bersembunyi di atas kapal yang sedang singgah di dermaga.Kapal itu berasal dari
Cina.Si anak tidak tahu bahwa kapal itu sudah selesai bongkar muat di dermaga dan Sudah
terlambatlah baginya untuk kembali ke kampungnya saat kapal itu melepas jauh dan berlayar
kembali ke negeri Cina.Saat Kapten Kapal berkeliling memeriksa kapalnya, dia menemukan
si anak yang bersembunyi di balik suatu peti.
Kapten itu bertanya, “Hai anak kecil, dari mana kamu berasal, dan mengapa kau ada di
kapalku?”
Anak itu menjawab dengan gemetar ketakutan, “Saya melarikan diri dari rumah tuan…”
Anak itu menjawab, “Karena dipukul oleh ibu saya, karena itu saya melarikan diri dari
rumah, saya merasa bahwa ibu saya tidak menginginkan saya lagi.”
Kapten itu kemudian berkata, “Baiklah, karena kau tidak mungkin kembali ke kampungmu,
maka ku ijinkan kau untuk ikut kapalku. Tapi, kau harus bekerja seperti anak buahku yang
lain.”
Kemudian oleh Kapten kapal, anak itu dibawa menghadap Saudagar pemilik kapal itu.
Saudagar menyuruh supaya luka di kepala anak itu dirawat sampai sembuh. Dan oleh
Saudagar kapal, anak itu diberi nama Kilin. Kilin tumbuh menjadi seorang pemuda yang
tampan dan kuat. Selain pandai, dia juga rajin bekerja. Saudagar semakin sayang padanya,
karena dia tidak mempunyai seorang anakpun, Kilin diperlakukan seperti anaknya
sendiri.Kilin di didik dengan berbagai ilmu. Setelah dewasa, Kilin pun dipercaya untuk
berlayar ke negara-negara tetangga untuk menjual dagangan mereka. Bersama Kapten kapal
yang menemukannya dulu, mereka berlayar dari negeri ke negeri. Dari pulau ke pulau dan
dari laut ke laut serta mengarungi samudera hingga sampailah mereka ke tempat kampung si
Kilin tadi berasal, di tepi sungai Sebangau.Saat mereka singgah ke kampung ini terlihatlah
oleh Kilin seorang wanita cantik yang membawa barang-barang hasil bumi untuk ditukarkan
pada dagangan yang dibawa kapal miliknya. Saat itu lah Kilin jatuh cinta pada wanita itu.