Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

Jalan Parasamya, Beran, Tridadi, Sleman, Yogyakarta, 55511


Telepon (0274) 865473, Faksimile (0274) 868405, (0274) 868405 Pesawat 7832
Laman: www.slemankab.go.id, Pos-el: dinkop_ukm@slemankab.go.id

NOTULEN BIMTEK FASILITASI HALAL GRATIS


(Sub Kegiatan pemberdayaan kelembagaan potensi dan pengembangan usaha mikro)

Nama kegiatan : Sosialisasi Fasilitasi Halal Gratis bagi pelaku UMKM Kalurahan
Madurejo
Hari, Tanggal : Kamis, 10 November 2022
Pukul : 09.00 WIB – selesai
Tempat : Pendopo Ayodya Tuladha Kalurahan Madurejo
Peserta : 20 orang
Panitia : 5 orang
Notulis : Ahmad Bintar Muzaki
Hasil :
CARA MENGAJUKAN SERTIFIKAT HALAL SELF DECLARE
a) Ada dua skema pengajuan sertifikat halal terkait ketentuan tarif bagi pelaku UMK
yang diamanatkan oleh UU dan Peraturan Pemerintah,yaitu Self declare dan
Reguler. Melalui skema self declare, biaya permohonan sertifikasi halal dikenakan
tarif nol rupiah atau gratis.Sedangkan untuk layanan sertifikasi halal lewat jalur
reguler, biaya dibebankan kepada pelaku usaha.
b) Pada kali ini saya akan men-share cara mengajukan Sertifikat Halal bagi pelaku
Usaha Mikro Kecil Self Declare, berdasarkan pengalaman yang saya lakukan.
1. Pelaku usaha (PU),
i. pertama-tama harus memastikan bahwa produk dan proses produksi nya itu
halal dan bahannya dapat dipastikan kehalalannya. Pastikan alat, bahan,
sarana produksi higienis, bersih dan tidak tercampur hal-hal yang tidak halal.
Misalnya pelaku usaha minuman sinom, kripik tempe, tahu krispi dll.
Ii. Pelaku Usaha menyiapakn KTP
Iii. PU memiliki NIB (Nomor Izin Berusaha).
NIB-pun bisa diurus dengan cara online. NIB harus diurus dahulu sebelum
mengajukan Sertifikat Halal.
iv. Pelaku Usaha menyiapkan Data diri dan mendaftar lewat akun si-Halal
v. Pelaku Usaha menyiapkan Data diri dan mendaftar lewat akun si-Halal
(ptsp.halal.co.id). Pelaku usaha mennyiapkan identitas sebagai berikut:
1. - Nama Perusahaan
2. - Nama Produk dan merk dagang (jika ada)
3. - Nama Pemilik Usaha
4. - Alamat Usaha
5. - No Hp dan e-mail pemilik usaha
6. - Alamat produksi (Pabrik) dan Outlet jika berbeda. tetapi jika
sama cukup satu alamat saja
7. - Nama Penyelia Halal+KTP
8. - Foto produk yang didaftarkan
9. . PU menuliskan Daftar Nama Bahan.
Contoh : Nama Produk: gado-gado. Maka Pu menuliskan
daftar bahan-bahan saja yang diperlukan untuk membuat
gado-gado.Mis: kentang,tomat,kubis,selada,telur,kacang,
bawang merah,bawang putih,lontong, kecambah,
tahu,tempe,minyak goreng dll.
10. Intinya SEMUA bahan yang dibutuhkan untuk
membuat menu tersebut,tanpa terkecuali. Daftar Nama
Bahan ini nantinya akan diberikan ke petugas pendamping
PPH.
11. Proses Produksi.
Pelaku usaha menulis langkah-langkah membuat
menu/produk tersebut. Mulai dari persiapan bahan-bahan,
pencucian bahan-bahan,cara memasak, hingga
menghasilkan produk, kemudian cara mengemas/
penyajian juga harus ditulis. Seperti anda membaca buku
resep masakan, mirip seperti itu, yakni bagian langkah-
langkah memasak.
12.. Setelah semua lengkap,
13. Pelaku Usaha menyerahkan dokumen tersebut ke Petugas
Pendamping PPH. Petugas pendamping PPH akan
mengecek kelengkapan dokumen, menanyakan hal-hal
yang dianggap kurang jelas. Namanya juga pendamping,
maka petugas Pendamping PPH akan mendampingi
bapak/ibu pelaku usaha untuk proses pengajuan sertifikat.
14. Setelah dokumen dinyatakan lengkap, maka Petugas
Pendamping PPH akan melakukan verfikasi dan validasi
(verval), dan jika sudah diverval maka petugas pendamping
PPH akan merekomendasikan permohonan SH pelaku
usaha kepada BPJPH (lewat online). Dokumen tersebut
akan diperiksa oleh Auditor Halal dana LPH sebelum ke
tangan BPJPH.
Selesai acara ini berjalan dengan lancar hingga pukul 12.30 WIB.
Demikian notulen kami buat untuk dipergunakan sebagimana mestinya.
Sleman, 10 November 2022
Notulis

Ahmad Bintar Muzaki

Anda mungkin juga menyukai