Anda di halaman 1dari 21

Jakarta, 22 Februari 2024

ARAH KEBIJAKAN DAN HASIL PEMANTAUAN EVALUASI


URUSAN TATA RUANG DANA KEISTIMEWAAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Tahun 2025

Disampaikan oleh:

Farid Hidayat, S.T., M.T.


Sekretariat Direktorat Jenderal Tata Ruang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional
OUTLINE
1 Arah Kebijakan Penataan Ruang

2 Aspek Perencanaan dalam Urusan Tata Ruang Keistimewaan

3 Rekap Usulan Dana Keistimewaan Tahun 2025 Urusan Tata Ruang

Hasil Pemantauan Mandiri serta Masukan, Rekomendasi, dan Tindak Lanjut


4 Dana Keistimewaan DIY

Melayani, Profesional, Terpercaya 2


1 Arah Kebijakan Penataan Ruang Indonesia
1.1 Arah Kebijakan Penataan Ruang
Percepatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Mendukung Peningkatan Iklim Investasi Indonesia

Arahan Presiden untuk Percepatan Penyediaan RDTR Urgensi Percepatan Penyediaan RDTR
“Menteri Keuangan, garis bawahi bahwa anggaran
▪ Indonesia harus keluar dari Middle Income Trap (MIT) pada tahun
RDTR harus diberikan agar dapat menyelesaikan
2035
pembuatan RDTR di daerah. Pemerintah tidak dapat ▪ Agar keluar dari MIT, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus
mengharapkan sepenuhnya kepada daerah karena mencapai 6% (kondisi eksisting masih pada posisi 5%)
saat ini yang dibutuhkan adalah kecepatan. Siapkan ▪ Salah satu strategi keluar dari MIT adalah melalui reformasi
anggaran kepada Kementerian ATR/BPN untuk struktural dengan implementasi Undang-undang Cipta Kerja
menyelesaikan permasalahan RDTR.” ▪ Penyediaan RDTR terintegrasi OSS merupakan salah satu
“Tata ruang menjadi problem besar investasi kita.
implementasi Undang-undang Cipta Kerja
Sehingga saya minta ketua DPRD dengan Pemda segera
- Presiden Republik Indonesia - menyelesaikan urusan ini.”²
Arahan Presiden RI
-Presiden Republik Indonesia
Pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) 17 Januari 2023
dan Rapat Terbatas (Ratas) 11 Januari 2023

RDTR sebagai Payung Hukum Mereduksi waktu proses Mempercepat Menyerap Meningkatkan kondisi
dalam Pemberian KKPR perizinan berusaha realisasi investasi tenaga kerja sosio-ekonomi

Mengurangi peluang indikasi celah


korupsi dalam bidang perizinan

EoDB Index – Starting a Business • Legalitas kegiatan usaha


Penyusunan dan penetapan RDTR perlu
didukung oleh kebijakan K/L dan Pemda, • Mempersingkat waktu perizinan berusaha
IZIN
• Peningkatan jumlah proyek investasi
mereduksi waktu dari 24 bulan menjadi 12 • Jika daerah sudah mempunyai Perkada RDTR dan USAHA • Peningkatan realisasi nilai investasi
bulan terintegrasi dengan OSS maka KKPR akan • Peningkatan penyerapan tenaga kerja
diberikan dalam 1 hari melalui layanan OSS produktif

Melayani, Profesional, Terpercaya 4


Arah Kebijakan Penataan Ruang
1.2 Status RTR Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 1/3

RDTR Terintegrasi OSS


NO KABUPATEN RDTR STATUS
1 Kota Yogyakarta RDTR Kota Yogyakarta Terintegrasi OSS Status RDTR Provinsi DIY
2 Kabupaten Sleman RDTR Kawasan Sleman Timur Terintegrasi OSS
Terintegrasi OSS 4
3 Kabupaten Sleman RDTR Kawasan Sleman Barat Terintegrasi OSS

4 Kab, Gunungkidul RDTR BWP Siung-Wediombo Terintegrasi OSS


Perda/Perkada 4

Perda/Perkada Proses Penyusunan 12

NO KABUPATEN RDTR STATUS


Persub/Lintas Sektor 1
1 Kabupaten Bantul RDTR dan PZ BWP Sewon Perda No. 8 Tahun 2018

2 Kabupaten Bantul RDTR dan PZ BWP Kasihan Perda No. 9 Tahun 2018 Belum Menyusun 3

3 Kabupaten Sleman RDTR Kawasan Sleman Tengah Perbup No. 80 Tahun 2023

4 Kab. Kulonprogo RDTR Kawasan Sekitar Bandara Internasional Yogyakarta Perbup No. 47 Tahun 2023

Sumber: Database Direktorat Binda I (per tanggal 13 Februari 2024) Melayani, Profesional, Terpercaya 5
1.3 Arah Kebijakan Penataan Ruang
Status RTR Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2/3

Proses Penyusunan
NO KABUPATEN RDTR STATUS

1 Kab. Bantul RDTR Perkotaan Bantul Proses Penyusunan

2 Kab. Bantul RDTR Bantul Barat Proses Penyusunan

3 Kab. Bantul RDTR Bantul Timur Proses Penyusunan

4 Kab. Gunung Kidul RDTR Perkotaan Wonosari Proses Penyusunan

5 Kab. Gunung Kidul RDTR Pantai Selatan Bagian Timur Proses Penyusunan

6 Kab. Gunung Kidul RDTR Pantai Selatan Bagian Tengah Proses Penyusunan

7 Kab. Gunung Kidul RDTR Pantai Selatan Bagian Barat Proses Penyusunan

8 Kab. Gunung Kidul RDTR Baturagung Timur Proses Penyusunan

9 Kab. Sleman RDTR Kawasan Sleman Utara Proses Penyusunan

10 Kab. Kulon Progo RDTR Perkotaan Wates Proses Penyusunan

11 Kab. Kulon Progo RDTR Kulon Progo Utara Proses Penyusunan

12 Kab. Kulon Progo RDTR Sekitar Zona Otorita Kawasan Proses Penyusunan
Pariwisata Borobudur

Sumber: Database Direktorat Binda I (per tanggal 13 Februari 2024) Melayani, Profesional, Terpercaya 6
Arah Kebijakan Penataan Ruang
1.4 Status RTR Daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 3/3

Persetujuan Substansi/Lintas Sektor


NO KABUPATEN RDTR STATUS

1 Kab. Bantul RDTR Pantai Selatan Persub : PB. 01/2217-200/XII/2023


(21 Desember 2023)

Belum Menyusun
NO KABUPATEN RDTR STATUS
1 Kab. Gunung Kidul RDTR Baturagung Barat Belum Menyusun

2 Kab. Kulon Progo RDTR Kulon Progo Tengah Belum Menyusun

3 Kab. Kulon Progo RDTR Kulon Progo Selatan Belum Menyusun

Sumber: Database Direktorat Binda I (per tanggal 13 Februari 2024) Melayani, Profesional, Terpercaya 7
1.5 Arah Kebijakan Penataan Ruang
Penataan Ruang dalam Upaya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia (1/2)

Isu dan Tantangan: Perubahan Iklim dan Isu Lainnya

Perubahan Urbanisasi, Ketahanan Ketahanan Perkembangan Kawasan Perbatasan


Iklim Perkotaan, dan Pangan, Energi, SDGs Keterkaitan Ekosistem dan Iklim Isu-isu lainnya
dan Air Desa-Kota terhadap Bencana Investasi Teknologi Negara
New Urban Agenda

Penataan Ruang
Perencanaan Tata Ruang Pemanfaatan Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1. Sinkronisasi program pembangunan dengan Indikasi Program RTR untuk menjawab 1. Insentif dan Disinsentif
1. Penyediaan RTR yang lengkap dari level makro,
isu strategis terkait PI, Ketahanan Pangan-Energi-Air, Ketahanan Bencana, dll 2. Penilaian KKPR
meso, dan mikro
2. Perwujudan rencana struktur dan pola ruang serta indikasi program RTR 3. Penilaian perwujudan RTR dan penggunaan
2. Peningkatan kualitas RTR
3. Realisasi pemenuhan dan penyediaan RTH indikator (KPI) RTR yang spesifik dan terukur
❏ Internalisasi dan pengarusutamaan isu-isu
4. Implementasi perlindungan/pemertahanan lahan sawah dan pertanian (LP2B, LBS, 4. Inventarisasi dan pemanfaatan tanah terlantar,
strategis (Perubahan iklim, Ketahanan
LSD) dan pembangunan infrastruktur pendukung HGU habis
pangan-energi-air, dst) ke dalam RTR:
5. Implementasi perlindungan situ, danau, embung, dan waduk (SDEW) 5. Pengendalian SDEW
Tujuan/Kebijakan/Strategi dan Indikasi
6. Implementasi pengembangan perkotaan: low carbon development,low impact 6. Pengendalian lahan sawah dan pangan
Program RTR
development, Transit Oriented Development (TOD), Green City, Smart City, Spongy 7. Law enforcement/penertiban pelanggaran
❏ KPI RTR terkait isu-isu strategis tersebut
City, Water Sensitive Urban Design, dlst. pemanfaatan ruang
❏ Integrasi KLHS dan risiko bencana
7. dst 8. dst

Respons yang Respons yang Respons yang


Respons terhadap Perubahan Iklim
Komprehensif Integratif Transformatif

Ekosistem (Support System) Penataan Ruang dalam Pengurangan Dampak Perubahan Iklim dan Isu Lainnya
Data dan Informasi Partnership
Regulasi Bidang Sains, SDM Tata Kelola ❏ Kolaborasi
Penataan Ruang Teknologi, dan ❏ Spasial ❏ Pendanaan
❏ Non-spasial ❏ Partisipasi
(NSPK) Inovasi ❏ Kelembagaan masyarakat
❏ Bidang tanah
❏ Lainnya
Melayani, Profesional, Terpercaya 8
1.6 Arah Kebijakan Penataan Ruang
Penataan Ruang dalam Upaya Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia (2/2)

Kebijakan Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau


Pemenuhan 20% (dua puluh persen) Ruang Terbuka Hijau Publik dari luas Wilayah Kota/Kawasan Perkotaan, maka
diperlukan terobosan penyediaan Ruang Terbuka Hijau (Peraturan Menteri ATR/KaBPN No. 14 Tahun 2022).

Penguatan Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Tanah

Pelaksanaan pengendalian terutama penegakan hukum dalam pemanfaatan ruang, pemberian sanksi, insentif dan
disinsentif, dan perlindungan Situ, Danau, Embung, dan Waduk (SDEW).

Reforma Agraria
Kegiatan redistribusi tanah berkontribusi dalam mengurangi efek gas rumah kaca yang akan berkontribusi dalam
penyimpanan cadangan karbon untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Temuan Informasi: Jumlah stok karbon yang tersedia menurut hasil perhitungan dari kegiatan redistribusi tanah
tahun 2017 sebesar 55.577,42 Ton. Tahun 2018 sebesar 4.087.406,22 Ton. Tahun 2019 sebanyak 6.609.980,22 Ton,
dan Tahun 2020 sebanyak 3.065.909,49 Ton. Total karbon yang tercadangkan di lahan redistribusi tanah
Kalimantan Barat adalah sejumlah 13.818.873,35 Ton. (Pahlevi et. al, 2020)*

*Pahlevi, W., Taris, H., Permadi, A. S., Fauzan, N., Pertiwi, S. A. H., & Savitri, F. (2020). PERAN REFORMA AGRARIA DALAM MENYIMPAN CADANGAN KARBON UNTUK MENGURANGI
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT. Jurnal Pertanahan, 10(2).
Melayani, Profesional, Terpercaya 9
1.7 Arah Kebijakan Penataan Ruang
Tata Ruang Mendukung Perwujudan Ketahanan Pangan Nasional

Pemberdayaan Tanah Terlantar untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Pertanian


Kebijakan Pengendalian Hak Atas Tanah
Potensi Ketersediaan Tanah untuk Pengembangan Komoditas Pertanian
Hak (RIGHT)
Registration and Security of Tenure Position
Kriteria

RTRW: Kawasan Status Kawasan: APL


Hortikultura/ Kawasan (Area Penggunaan RRR Kewajiban (RESPONSIBILITY)
Larangan (RESTRICTION)
Perkebunan/ Kawasan Lain/non-Kawasan Planning and control Land Social ethical commitment to
Pertanian Lahan Kering hutan) Use and Land environment sustainability
Development

Kesesuaian penggunaan Gambaran Umum Tools Pengendalian


tanah terhadap RTRW: Penguasaan Tanah : Peran Pemerintah
1. Inventarisasi Kawasan Terindikasi Terlantar
Mendukung (Non Selain HGU/HGB Daerah
2. Inventarisasi Tanah Terindikasi Terlantar
Pertanian/ Perkebunan (Terdaftar HM/ Belum
belum terbangun) terdaftar)
Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar

Evaluasi Pemberitahuan dan Peringatan


dilaksanakan oleh kelompok
kerja yang dibentuk dan
ditetapkan oleh Pimpinan
Instansi tidak melaksanakan
peringatan tertulis ketiga

Penetapan Kawasan/
Tanah Telantar
Usul dari Kakanwil BPN, untuk tanah terlantar

Melayani, Profesional, Terpercaya 10


Aspek Perencanaan dalam
2 Urusan Tata Ruang Keistimewaan DIY
2.1 Aspek Perencanaan dalam Urusan Tata Ruang Keistimewaan
Tata Ruang dalam Keistimewaan DIY

Kewenangan DIY pada Pengaturan Tata Ruang pada


Pasal 7 UU No. 13 Tahun 2012 Pasal 7 dan 8 Perda Is No.2 Tahun 2017

Tujuan pengaturan Tata Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten


Tata cara pengisian jabatan,
1 kedudukan, tugas, dan wewenang 1. Pengembangan kebudayaan, kepentingan sosial, dan kesejahteraan
Gubernur dan Wakil Gubernur masyarakat

2 2. Kelestarian lingkungan serta dipergunakan untuk membangun harmonisasi


Kelembagaan Pemerintah Daerah DIY
dengan Satuan Ruang lainnya

3 Kebudayaan Satuan Ruang Strategis

1. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan sarana dan prasarana


4 Pertanahan 2. Pengembangan jaringan sarana dan prasarana

Tata Ruang
5 Terbatas pada pengelolaan dan
Strategi Pengembangan Pola Ruang
pemanfaatan tanah Kasultanan dan tanah
Kadipaten
1. Penetapan Satuan Ruang Strategis Kasultanan dan Satuan Ruang Strategis
Meletakkan 4 nilai dasar (Hamemayu Hayuning Bawana, Kadipaten yang mempunyai pengaruh terhadap kepentingan sosial,
Sumbu Filosofi, Catur Gatra Tunggal, Pathok Negara) kesejahteraan masyarakat, dan/atau kelestarian lingkungan
sebagai “rujukan” sekaligus “panduan” dalam penataan 2. Harmonisasi Satuan Ruang Strategis Kasultanan atau Satuan Ruang Strategis
ruang DIY Kadipaten dengan Satuan Ruang lainnya dalam membentuk zona inti dan
zona penyangga

Melayani, Profesional, Terpercaya 12


2.2 Aspek Perencanaan dalam Urusan Tata Ruang Keistimewaan
Perencanaan Tata Ruang dalam Kewenangan Keistimewaan DIY

RTRW Provinsi (Skala 1:250.000)

Dapat diacu

RTRW Kabupaten (Skala 1:50.000) Sebagai acuan


RTRW Kota (Skala 1:25.000) pengaturan Tata Ruang
Tanah Kasultanan dan
Dapat diacu Tanah Kadipaten
Perda Is No.2 Tahun 2017

Rencana Induk SRS RTBL SRS


RDTR Kab/Kota (Skala 1:5.000) Skala 1:5.000 Skala 1:1.000
sinkronisasi Dapat diacu

Dapat diacu
Sebagai acuan pengaturan Tata Ruang secara
detail pada wilayah kabupaten/kota
DED SRS
Skala 1:100

Perdais Nomor 2 Tahun 2017 Tentang DILAKSANAKAN HARMONIS DENGAN


SATUAN SATUAN RUANG LAIN Terintegrasi dalam RTRW DIY
Tata Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten

Melayani, Profesional, Terpercaya 13


Rekapitulasi Alokasi, Realisasi 2013-2023, dan
3 Usulan Dana Keistimewaan DIY
3.1 Alokasi dan Realisasi Dana Keistimewaan
Seluruh Urusan Tahun Anggaran 2013-2023

Alokasi Dana Keistimewaan TA 2013-2023 Realisasi Anggaran Keuangan dan Fisik


1,420,000,000,000

Realisasi anggaran dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2013 ● Kinerja fisik terus berada diatas 97% yang menunjukkan adanya
hanya mencapai 23%. Hal ini dikarenakan belum lengkapnya regulasi dana efektivitas dalam pelaksanaan program dan proyek yang didanai
keistimewaan di daerah. melalui dana keistimewaan DIY.
● Kinerja keuangan berada diatas 96% yang menunjukkan efisiensi
pengelolaan anggaran.

Melayani, Profesional, Terpercaya 15


3.2 Usulan Anggaran Dana Keistimewaan
Urusan Tata Ruang Tahun Anggaran 2025

NO OPD USULAN ANGGARAN (Rp) NO OPD USULAN ANGGARAN (Rp)


USULAN DAIS TAHUN ANGGARAN 2025 695.663.509.400,00 D KABUPATEN GUNUNG KIDUL 77.976.000.910
A Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 547.722.904.490,00 20 BPBD 458.100.400
1 RS Jiwa Ghrasia 19.083.809.000,00 21 Dinas Lingkungan Hidup 9.340.000.000
22 Dinas Pariwisata 1.942.710.000
2 Dishub DIY 46.818.283.600,00
23 Dinas Perhubungan 2.000.000.000
3 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 906.736.000,00
24 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 750.000.000
4 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 8.477.710.000,00
25 Dinas Pertanian dan Pangan 785.890.000
5 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 1.538.397.000,00 26 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 1.281.447.000
Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi 27 Dinas PUPRKP 61.417.853.510
6 417.870.857.890,00
Sumber Daya Mineral E KABUPATEN KULON PROGO 24.881.438.200
7 Dinas Pariwisata 30.000.000.000,00 28 Dinas Lingkungan Hidup 1.147.156.200
8 Dinas Koperasi dan UMKM 18.923.630.000,00 29 Dinas Perhubungan 5.468.463.300
9 Dinas Kelautan dan Perikanan 726.024.000,00 30 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 432.854.300
10 BPBD 600.000.000,00 31 Dinas Pertanian dan Pangan 4.081.464.400
11 Biro Umum Humas dan Protokol Setda 2.490.992.000,00 32 Dinas PU dan PKP 13.751.500.000
F KABUPATEN BANTUL 15.258.560.000
Biro Pengembangan Infrastruktur wilayah dan
12 286.465.000,00 33 BPBD Kabupaten Bantul 988.535.000
Pembiayaan Pembangunan Setda
34 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian 128.113.000
B KOTA YOGYAKARTA 20.344.605.800
35 Dinas Lingkungan Hidup 8.466.025.000
14 Dinas Lingkungan Hidup 3.591.282.800 36 Dinas Perhubungan 5.520.000.000
15 Dinas Perdagangan 222.000.000 37 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 155.887.000
16 Dinas PUPKP 16.531.323.000
C KABUPATEN SLEMAN 9.480.000.000
17 Dinas PUKP 7.980.000.000
18 Dinas Pertanahan dan Tata Ruang 500.000.000
19 Dinas Perhubungan 1.000.000.000
Melayani, Profesional, Terpercaya 16
Hasil Pemantauan Mandiri serta
4 Masukan, Rekomendasi, dan Tindak Lanjut
Dana Keistimewaan DIY
4.1 Hasil Penilaian Mandiri Usulan Anggaran Tahun 2025
Garis Besar Catatan Pemantauan dan Evaluasi Dana Keistimewaan oleh Kementerian ATR/BPN (1/2)

Usulan kegiatan perlu mempertimbangkan arah kebijakan Perlu dilakukan penyelarasan basis data dan dokumen
1 4
penataan ruang diantaranya 1) percepatan penyusunan RDTR kelengkapan penyusunan Rencana Induk SRS dengan RDTR
guna peningkatan iklim investasi Indonesia, 2) upaya adaptasi sehingga mempermudah proses integrasi dengan Sistem
dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia, serta 3) Online Single Submission (OSS). Penting untuk dipastikan
peningkatan ketahanan pangan Indonesia. bahwa kegiatan ini diharapkan dapat mendukung secara efektif
terhadap percepatan penyusunan RDTR yang sedang
dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN.
Perlu dilakukan percepatan penetapan dokumen legal Rencana
2
Induk SRS Peraturan Gubernur, sehingga dapat dijadikan
sebagai acuan dalam pembangunan infrastruktur di wilayah
tersebut. Perlu diperhatikan bahwa pengadaan sarana dan prasarana
5
kantor hanya dapat dilakukan untuk kegiatan yang memiliki
Perlu dilakukan penyusunan regulasi/petunjuk teknis/proses fungsi pelayanan dan manfaat langsung dengan pelayanan
3 bisnis yang jelas sebagai landasan hukum dan teknis publik. Sebagai contoh yang perlu dikonfirmasi, terdapat usulan
penyusunan serta penetapan Rencana Induk SRS. Langkah ini pengadaan sepeda motor dan baju yang tercantum dalam KAK.
diperlukan untuk memastikan bahwa mekanisme, tahapan,
dan jangka waktu penyusunan terdefinisi dengan jelas dan
terukur.

Melayani, Profesional, Terpercaya 18


4.2 Hasil Penilaian Mandiri Usulan Anggaran Tahun 2025
Garis Besar Catatan Pemantauan dan Evaluasi Dana Keistimewaan oleh Kementerian ATR/BPN (2/2)

6 Perlu pengecekan kembali terkait konsistensi program 9 Pengusulan program lanjutan (program tetap) perlu
dan/atau luaran yang tercantum dalam RKA dan KAK untuk mempertimbangkan hasil pemantauan dan evaluasi kinerja
setiap program yang diajukan dalam tahun anggaran 2025. pengelolaan Dana Keistimewaan tahun sebelumnya.
Sebagai contoh yang perlu dikonfirmasi,
- Usulan pengadaan becak tenaga alternatif pelu
Perlu adanya standarisasi format penulisan KAK dan RKA
7 mempertimbangkan realisasi anggaran tahun 2023
sehingga tingkat kerincian masing-masing program seragam
yang menyebutkan penyerapan anggaran tidak
guna memudahkan proses penilaian mandiri.
dapat dilakukan 100% pada program yang sama
yaitu bagian pemeliharaan becak.
- Usulan rehab sanitasi perlu mempertimbangkan
Perlu dilakukan peninjauan ulang terhadap rincian satuan dan
8 hambatan yang tercantum dalam laporan realisasi
perhitungan total anggaran yang tercantum dalam RKA.
2023 berupa penolakan oleh warga serta kesulitan
Sebagai contoh yang perlu dikonfirmasi, ditemukan kesalahan
mencari pengganti penerima bantuan.
perhitungan dalam RKA. Disebutkan terdapat luaran berupa 2
akun, dengan satuan harga Rp20 juta, namun anggaran yang
diajukan adalah sebesar Rp150 juta.

Melayani, Profesional, Terpercaya 19


4.3 Masukan terhadap Kegiatan Penyusunan, Pemantauan, dan Evaluasi Pelaksanaan
Program dan Kegiatan Urusan Tata Ruang Daerah Istimewa Yogyakarta

Perencanaan Program dan Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Program dan Kegiatan

Pemantauan dan evaluasi dilakukan terhadap usulan program dan kegiatan


Perlu melihat kesesuaian antara:
1 1 dan kinerja pengelolaan Dana Keistimewaan yang mengacu pada PMK 163
a. tujuan pengaturan Keistimewaan DIY pada UU No 13 Tahun 2012;
b. kewenangan dalam urusan Keistimewaan DIY pada Perda Istimewa DIY No Tahun 2023 tentang Pengelolaan Dana Keistimewaan Daerah Istimewa
1 Tahun 2013; Yogyakarta. Pemantauan dan evaluasi ini dilakukan oleh kementerian
c. dokumen Rencana Induk Dana Keistimewaan DIY; Keuangan bersama Kementerian PPN, Kemendagri, dan
d. dokumen rencana tata ruang daerah; kementerian/Lembaga terkait Bersama dengan pemerintah Daerah DIY.
e. dokumen rencana pembangunan daerah; dan
f. kebutuhan masyarakat serta keselarasan terhadap program-program Penyusunan rencana program dan kegiatan serta penyusunan indikasi
prioritas nasional dan dokumen rencana tata ruang nasional. 2 kebutuhan anggaran Dana Keistimewaan dapat mempertimbangkan hasil
pemantauan dan evaluasi kinerja pengelolaan Dana Keistimewaan tahun
2 Usulan rencana kebutuhan Dana Keistimewaan perlu mengacu pada: sebelumnya
a. prinsip efektivitas;
b. prinsip efisiensi;
c. value for money; dan
d. penggunaan indikator kinerja yang berprinsip SMART-C (specific,
measurable, agreeable, realistic, time-bounce, and
Continuously-improved).

I I!\

Melayani, Profesional, Terpercaya 20


TERIMA KASIH
TERIMA KASIH
Kementerian AgrariaAgraria
Kementerian dan Tata
danRuang /
Tata Ruang/
Direktorat Jenderal Tata Ruang
BadanBadan
Pertanahan Nasional
Pertanahan Nasional

Tata Ruang Pintu Masuk Terbaik Bagi Investasi

@ditjentataruang @DitjenTataRuangID @DitjenTataRuangID @Ditjen Tata Ruang Tataruang,atr-bpn,go,id gistaru,atrbpn,go,id/rtronline

Anda mungkin juga menyukai