Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN PRAKTEK LAPANGAN

PENYEHATAN PERMUKIMAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PADANG
TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di Indonesia, masih banyak sekali penduduk yang tinggal di tempat- tempat


kumuh karena kekurangan sulitnya mendapatkan biaya untuk menghidupi dirinya dan
keluarganya. Akhirnya mereka menyewa rumah dengan harga yang murah. Biasanya
karena harga murah tersebut, lingkungan yang ada di sekitarnya itu jauh dari kata bersih.
Mulai dari pembuangan kotorannya hingga penyediaan air bersih. Masih banyak
penduduk Indonesia yang tidak memiliki tempat pembuangan tinja dan melakukan
praktik BAB sembarangan. Padahal kebersihan lingkungan,terkaitpembuangan BAB
sembarangan akan berhubungan dengan tercemarnya air di sekitar lingkungan rumah
penduduk tersebut. Hal tersebut membuat Indonesia memiliki image yang kotor dan
kumuh. Oleh karena itu, perlu bagi pemerintah Indonesia menggalakkan program tentang
sanitasi lingkungan. Dan harusnya juga menitik beratkan hal tersebut karena hal itu juga
menjadi permasalahan dunia.
Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang digunakan sebagai
tempat   tinggal   dari   sekelompok  manusia yang saling berinteraksi serta berhubungan
setiap hari dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat yang tenteram, aman dan damai.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang
berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan. Dengan demikian maka
diperlukan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pembangunan
kesehatan, diantaranya tenaga kesehatan lingkungan.

Untuk menghasilkan tenaga kesehatan lingkungan yang berkualitas, maka diperlukan


kurikulum pendidikan kesehatan lingkungan berbasis kompetensi yang dilakasanakan oleh
pendidikan tinggi kesehatan. Pendidikan tinggi kesehatan merupakan jenjang kelanjutan dari
pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Sesuai dengan tugas
dan fungsinya Pendidikan Tenaga kesehatan mempunyai misi antara lain meningkatkan
mutu lulusan, mutu institusi diknakes dan meningkatkan kemitraan serta kemandirian
dalam melaksanakan pendidikan tenaga kesehatan. Pelaksanaan pembelajaran yang
terjadi tidak terbatas di dalam kelas saja, pengajaran dapat dilakukan di luar kelas bahkan
diluar institusi (lingkungan permukiman atau kehidupan masyarakat).
Dalam hal ini praktek kerja lapangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem program pengajaran serta merupakan wadah yang tepat untuk mengaplikasikan
pengetahuan, sikap dan keterampilan (KAP) yang diperoleh pada proses belajar
mengajar.
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Jurusan Kesehatan Lingkungan
Padang merupakan salah satu institusi pendidikan kesehatan dibawah naungan
Kementerian Kesehatan RI, berupaya menghasilkan tenaga kesehatan yang bermutu dan
profesional. Pelaksanaan proses belajar mengajar mengacu pada Kurikulum Pendidikan
tinggi Diploma 3 sanitasi. Pada Kurikulum D3 sanitasi Mahasiswa semester V (lima)
diwajibkan mengikuti perkuliahan dalam bentuk praktek Sanitasi. Salah satu praktek
Sanitasi tersebut adalah Penyehatan Permukiman.
Maka isu/permasalahan yang diangkat dalam praktek Penyehatan Permuk adalah
Identifikasi permasalahan lingkungan permukiman dan penyakit berbasis lingkungan
serta upaya penanggulangan. Diharapkan melalui praktek ini disamping dalam memenuhi
proses pembelajaran, juga dapat dijadikan bahan masukan untuk mendapatkan need
assestment pelayanan kesehatan khususnya kesehatan lingkungan.
Untuk melaksanakan kegiatan tersebut diperlukan persiapan-persiapan baik materi
maupun pengorganisasiannya. Persiapan tersebut tertuang dalam bentuk Pedoman Kerja
Penyehatan Permuk .

2. Tujuan
Tujuan Umum
Praktek sanitasi lingkungan permukiman bertujuan untuk memberikan
pengalaman dan keterampilan mengumpulkan, mengolah,menganalisis data serta
menyusun perencanaan dan intervensi pada permukiman masyarakat.
Tujuan khusus
Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu:
a. Mengidentifikasi permasalahan lingkungan permukiman , perumahan dan rumah
b. Mengidentifikasi penyakit berbasis lingkungan permukiman
c. Menganalisis penyebab masalah lingkungan permukiman
d. Mencari alternatif pemecahan masalah
e. Menyusun perencanaan kegiatan lingkungan permukiman
f. Melakukan kegiatan intervensi baik secara fisik maupun non fisik .
g. mengevaluasi program lingkungan permukiman
BAB II

PERENCANAAN PRAKTEK PENYEHATAN


PERMUKIMAN

Adapun garis besar mata kuliah yang dijadikan pembelajaran dalam praktek
Penyehatan permukiman adalah :

GBMK TIK POKOK BAHASAN PBM


C D P L
Konsep Mahasiswa mampu Pengertian dan ruang 16
Penyehatan memahami pengertian lingkup permukiman: jam
permukiman, tujuan a. pengertian
kebijakan dan ruang lingkup Sanitasi b. tujuan
program permukiman c. ruang lingkup
Survai penyakit Mahasiswa mampu Penemuan kasus 32
berbasis pengumpulan, pengolahan penyakit akibat jam
lingkungan dan analisis data penyakit permukiman tidak
berbasis lingkungan sehat:
a. pengump
ulan data
b. pengolaha
n data
c. analisis
data
d. penyajian
data

Survai Mahasiswa mampu Sanitasi dasar (jaga, 32


lingkungan pengumpulan, pengolahan sab, spal dan jam
sanitasi dasar dan analisis data sanitasi pengelolaan sampah):
lingkungan dasar lingkungan a. pengumpulan data
permukiman permukiman b. pengolahan data
c. analisis data
d. penyajian data

Pendataan sarana Mahasiswa mampu Sarana dan fasilitas 32


dan Prasarana melakukan Pengumpulan lingkungan
lingkungan data sarana dan fasilitas permukiman,perumahan
permukiman lingkungan permukiman dan rumah (pendidikan,
kesehatan,ibadah dan
umum)
a. pengumpulan data
b. pengolahan data
c. analisis data
d. penyajian data

Penanggulangan Mahasiswa mampu Upaya penanggulangan: 32


permasalahan mengidentifikasi upaya a. pengumpulan data
lingkungan Penanggulangan b. pengolahan data
permukiman permasalahan lingkungan c. analisis data
permukiman oleh d. penyajian data
pemerintah, swasta dan
lembaga

Perencanaan Mahasiswa mampu Pelayanan kebutuhan 32


sarana sanitasi menghitung kebutuhan sarana sanitasi jam
lingkungan sarana sanitasi, a. menghitung
permukiman merencanakan penyediaan kebutuhan sarana
sarana ,permukiman, sanitasi
menghitung dan b. merencanakan
merencanakan pembiayaan penyediaan sarana
dan pembuatan sarana permukiman
sanitasi c. praktik
pembuatan sarana
sanitasi
Pemberdayaan Mahasiswa mampu Pemberdayaan 32
masyarakat memberdayakan masyarakat masyarakat dalam jam
dalam pengadaan dan pengadaan dan
pemeliharaan sarana sanitasi pemeliharaan sarana
permukiman sanitasi permukiman
a. peren
canaan
pemberdayaan
b. pelak
sanaan
c. evalu
asi

3. RPS MATA KULIAH


Berdasarkan GBMK Penyehatan Permukiman, maka selanjutnya disusun rencana
pembelajarn sebagai berikut :
MATA KULIAH : Penyehatan Permukiman
SEMESTER : Semester V
TAHUN AJARAN ; 2022/2023
DOSEN : 1. Muchsin Riviwanto SKM,M.Si
2. Dr.Wijayantono,SKM, M.Kes

INSTRUKTUR : 1. Sanitarian dan petugas puskesmas


BEBAN SKS : 2 SKS (T=1, P=1)
DESKRIPSI MATA KULIAH:
Mata kuliah ini melatih mahasiswa untuk dapat mengenal permasalahan
kesehatan lingkungan permukiman, analisa penyebab, merumuskan alternatif pemecahan
masalah dan pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan dan pemeliharaan sarana
kesehatan lingkungan permukiman dan membahas konsep ilmu.
Silabus mata kuliah
Hari Tujuan Instruksional khusus Pokok bahasan dan Sub Pokok Dosen
ke- Bahasan

Mahasiswa mampu memahami Konsep dasar Sanitasi lingkungan Tim


1 Konsep dasar Sanitasi permukiman dan kebijakannnya dosen
lingkungan permukiman dan - Pengertian Sanitasi
kebijakannnya permukiman
- Ruang lingkup Sanitasi
permukiman
- Sarana dan prasarana
lingkungan permukiman
- Persyaratan kesehatan
lingkungan permukiman
- Penyakit berbasis lingkungan
- Kebijakan dan program pokok
lingkungan permukiman

1 Mahasiswa mampu a. Pengumpulan data


pengumpulan, pengolahan dan b. Pengolahan data
analisis data lingkungan c. Analisis data
permukiman d. Penyajian data
1 Mahasiswa mampu a. Identifikasi masalah,
mengidentifikasi masalah, b. Prioritas masalah
prioritas masalah, penyebab c. Penyebab masalah
masalah dan alternative d. Alternative pemecahan
pemecahan masalah lingkungan masalah lingkungan
permukiman permukiman
Mahasiswa mampu memahami a. rencana kegiatan intervensi
rencana kegiatan dan b. kegiatan intervensi lingkungan
melaksanakan kegiatan permukiman
intervensi
Mahasiswa mampu melakukan Persiapan pengumpulan data Tim
2 persiapan pengumpulan data lingkungan permukiman dosen
a. Instrumen pengumpulan data
b. Sasaran pengumpulan data
(populasi dan sampel)
c. Administrasi surat menyurat

Mahasiswa mampu Pelaksanaan pengumpulan data


3-7 pengumpulan data lingkungan lingkungan permukiman
permukiman a. wawancara
b. pengamatan langsung
c. pengambilan data sekunder

8-10 Mahasiswa mampu mengolah Pengolahan


dan analisis data lingkungan a. editing
permukiman b. entry data
c. tabulasi data
Analisis data

11-12 Mahasiswa mampu menyusun Laporan survei


laporan survey lingkungan 1. latar belakang dan tujuan survey
permukiman 2. metode survey
3. hasil survey
4. Penetapan masalah dan penyebab
masalah
5. rencana intervensi
13-20 Mahasiswa mampu memahami Penetapan kegiatan intervensi Tim
dan malakukan kegiatan lingkungan permukiman (kegiatan dosen
intervensi lingkungan fisik dan non fisik
permukiman (kegiatan fisik dan
non fisik)
22 Mahasiswa mampu melakukan - penyusunan hipopoc table Tim
Evaluasi program intervensi - Identifikasi faktor penghambat dosen
lingkungan permukiman dan penunjang kegiatan praktek
lingkungan permukiman

23-24 Mahasiswa mampu memahami Penyusunan laporan kegiatan praktek Tim


dan menyusun laporan kegiatan Sanitasi lingkungan permukiman dosen
praktek Sanitasi lingkungan - Teknis penyusunan laporan
permukiman - Materi laporan

25 Seminar laporan

References :
Depkes RI. Keputusan Menteri kesehatan RI N). 829/menkes/SK/VII/1999 tanggal 20
Juli 1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan
Frick,heins. 1993. Rumah Sederhana Kebijakan Perencanaan Dan Konstruksi.
Jogyakarta.
Gunawan dan Haryanto.1999. Pedoman Perencanaan Rumah Sehat. Jokyakarta.
Muchsin,dkk. 2011. Sanitasi Perumahan. Penerbit Gosyen Yogyakarta
UU No 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan permukiman

BAB III
MATERI PRAKTEK SANITASI LINGKUNGAN
PERMUKIMAN

1. Lokasi lahan praktek


a. Praktek dilakukan di Kecamatan Nanggalo Kota Padang dengan satuan analisis
wilayah kerja puskesmas Nanggalo. Wilayah yang berpotensi mempunyai tingkat
kerawanan penyakit berbasis lingkungan
b. Lahan praktek adalah Permukiman masyarakat RW di Kelurahan Gurun laweh
dan Kurao pagang

2.Peserta dan Pembagian kelompok


a. Penetapan mahasiswa yang berhak mengikuti praktek penyehatan permukiman
adalah mahasiswa yang memenuhi syarat teknis pendidikan administrasi yang
ditentukan oleh jurusan.
b. Mahasiswa akan dibagi atas 4 kelompok dengan jumlah mahasiswa 9 atau 10
orang, yang dipimpin oleh seorang ketua kelompok.

3. Jadwal kegiatan
Tahap I : Pembekalan
Tahap II : pelaksanaan kegiatan (pengumpulan data, pengolahan data, analisis data,
penyajian data dan perencanaan dan intervensi)
Tahap III : Seminar dan penilaian akhir

4. Alat dan bahan


Alat
a. Pedoman wawancara
b. Daftar pengamatan
Bahan
a. Alat-alat tulis
b. Flip chart

5. Prosedur kerja
Pembekalan materi sanitasi lingkungan permukiman
Penyusunan instrumen pengumpulan data
a. Penjelasan kerangka konsep definisi variabel
b. Pembuatan instrumen
c. Uji coba instrumen
Pengumpulan data
a. Jenis data
1. Data sekunder
i. Data kepadatan penduduk di masing-masing wilayah kerja.
ii. Data kasus penyakit berbasis lingkungan di masing-masing
wilayah kerja selama tahun 2021.
iii. Data akses pelayanan puskesmas
2. Data primer
i. Persentase rumah sehat
ii. Persentase akses air bersih dan jamban keluarga
iii. Resiko pencemaran sarana air bersih
iv. Kepadatan Jentik nyamuk
v. Persentase pemahaman penyakit lingkungan
vi. Persentase penanganan penyakit lingkungan
vii. Persentase pencegahan penyakit lingkungan dalam keluarga
viii. Persentase pencegahan penyakit lingkungan dalam lingkungan
permukiman

b. Cara pengumpulan data


1. Penelusuran dokumen di kantor kelurahan dan puskesmas serta
kecamatan.
2. Wawancara dan daftar pengamatan
c. Populasi dan sampel
Populasi adalah Keseluruhan kepala keluarga yang mempunyai balita berada

dalam satu unit rumah. Sampel adalah sebagian KK dalam satu unit rumah

dengan jumlah sesuai rumus besar sampel.

d2 P x Q (N – n)
-------- = ------------------
Zc2 n (N – 1)
Keterangan :
n = jumlah sampel
Zc = derajat kepercayaan yang diinginkan (95%=1,96, 90% =1,64, 99%=2,58)
P = proporsi kejadian pada populasi yang sukses (dapat digunakan p = 0,5)
Q = proporsi kejadian pada populasi yang gagal (1 – P)
D = presisi mutlak (1%, 2%, 5%, 10%)
N = Populasi

Masing-masing titik lokasi sampling diambil sampel KK yang terdistribusi

dengan proporsional sample size.

Rumus :
Ni Ni= Populasi (KK) masing-masing RW
ni = ---- n n = Jumlah sampel
N N= Populasi Seluruh RW
ni= jumlah sampel masing-masing RW
30
nA =------- x 60

100
nA =18

Data sasaran yang diperoleh dari beberapa sumber dicatat dalam Daftar sampling
(lihat contoh pada lampiran), kemudian dilakukan pengambilan sampel dengan metode
acak sederhana, acak sistematik, acak strata, acak cluster. Sampel yang terpilih agar
dipetakan (maping) untuk memudahkan dalam pengumpulan data.

Tabel 3.1. Distribusi Jumlah KK Lokasi Wilayah survey permukiman

LOKASI SAMPLING (RT) JUMLAH KK JUMLAH SAMPEL


1.A
30 (NA) n A (?) 18
2.B 20 n 2 (?) 12
3.C 40 n 3 (?) 24
4.D 10 n 4 (?) 6
JUMLAH 100 (N) 60 (n)

Pengolahan Data
Dilakukan dengan proses editing, coding dan tabulating . untuk melihat penyebaran
kasus menurut wilayah,
Analisis data
a. Analisis univariat
Beberapa ukuran analisis univariat diantaranya frekuensi dan persentase (untuk data yang
dikelompokkan), ukuran pemusatan seperti rata-rata, nilai tengah, modal dan ukuran variasi
seperti range, standar deviasi, varian (untuk data yang tidak dikelompokkan/data numerik).
Pada analisis univariat juga dilakukan interpretasi :
1) Membandingkan angka yang didapat dengan data sekunder di lokasi survei atau
dengan data kota
2) Membandingkan dengan teori yang ada tentang variabel yang bersangkutan.
3) Memperkirakan penyebab jika data yang didapatkan jauh berbeda dibandingkan
dengan data sekunder/teori.

b. Analisis Bivariat
Yaitu analisis melihat keterkaitan 2 variabel. Analisis bivariat dilakukan dengan
membuat tabel silang .Variabel yang akan dibuat ke dalam tabel silang mengacu
kepada kerangka konsep pengumpulan data (untuk masalah prioritas saja).Tujuan
analisis bivariat adalah salah satu cara untuk menemukan faktor penyebab timbulnya
masalah. Salah satu uji statistik yang digunakan yaitu chi square untuk melihat
hubungan variabel independen dengan dependen, apabila bermakna variabel tersebut
diperkirakan sebagai faktor risiko. Sedangkan bila tidak bermakna namun ada
kecendrungan dilihat dari proporsinya dan secara teoritis mempunyai hubungan yang
erat, maka variabel tersebut dimasukkan sebagai faktor risiko
Rumus uji chi square untuk tabel 2x2 sebagai berikut :

Tabel 4.5. Contoh Penggunaan uji chi square untuk tabel 2x2

Anak Menderita Diare


Kualitas Air Jumlah
Ya (+) Tidak (-)
Tidak memenuhi syarat (+) 35 15
40
A B
Memenuhi Syarat (-) 8 12 20
C D
Jumlah
33 27 60

4,65

Analisis lain yang dapat dilakukan adalah analisis spatial dengan menghitung
hasil pembobotan dari masing pembobotan kemudian dilakukan pengklasifikasian tingkat
kerawanan penyakit berbasis lingkungan.
A. Penyakit demam berdarah
a.   Jumlah kasus DBD
b.  Pemahaman penyakit DBD dan penanganannya
c. Prilaku penangananya penyakit dalam keluarga
d. Prilaku pencegahan penyakit dalam keluarga
e. Prilaku pencegahan penyakit lingkungan rumah (permukiman)
f.   Angka breteu Indeks
B. Penyakit Ispa
a. Jumlah kasus ISPA
b.  Pemahaman penyakit ISPA dan penanganannya
c. Prilaku penangananya penyakit dalam keluarga
d. Prilaku pencegahan penyakit dalam keluarga
e. Prilaku pencegahan penyakit lingkungan rumah (permukiman)
f.   Persentase rumah sehat
C. Penyakit Diare
a. Jumlah kasus Diare
b.  Pemahaman penyakit Diare dan penanganannya
c. Prilaku penangananya penyakit dalam keluarga
d. Prilaku pencegahan penyakit dalam keluarga
e. Prilaku pencegahan penyakit lingkungan rumah (permukiman)
f.   Persentase akses air bersih
g. Resiko pencemaran sarana air bersih
Perumusan masalah
Hal yang menunjukan adanya permasalahan kesehatan lingkungan permukiman
adalah :
a. Beratnya masalah
b. Kemudahan dalam penanggulangan
c. Tersedianya sumber daya (dana, tenaga dan alat)
d. Tingkat resiko penularan penyakit
Misalnya: - rendahnya kepemilikan sarana jamban keluarga yang memenuhi syarat
kesehatan
- tingginya kepadatan jentik nyamuk di lingkungan rumah
Prioritas masalah masalah

Prioritas masalah merupakan mengurutkan masalah masalah utama untuk dikaji


faktor risikonya. Prioritas masalah dapat dilakukan menggunakan beberapa metode, salah
satu yang digunakan dalam praktek Sanitasi lingkungan permukiman ini adalah metode
pembobotan. Pembobotan adalah proses pemberian nilai terhadap kriteria yang telah
dipilih. Hal ini dimaksudkan agar dapat membandingkan satu kriteria dengan kriteria
lainnya dengan melihat nilai bobotnya.

Langkah-langkah pelaksanaan metode ini adalah :


1. Kriteria yang sudah ditetapkan dikaji dan dibahas secara rinci sehingga kesahihan setiap
kriteria dapat diterima oleh setiap anggota kelompok
2. Masing-masing anggota memberikan bobot terhadap kriteria yang ada. Biasanya bobot
yang diberikan nilainya berkisar antara 1-5.
3. Kemudian untuk setiap kriteria, dicari nilai bobot rata-rata, yakni dengan membagi
jumlah nilai bobot seluruh anggota dengan jumlah anggota yang ada
4. Melakukan skoring, prosesnya sama dengan cara melakukan pembobotan terhadap
kriteria. Nilai skor yang digunakan adalah 1-10. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh
variasi nilai skor yang cukup luas.

Tabel 4.6 . Format Metode Pembobotan


Kriteria Bobot Masalah Bobot Rank
A B C x skor
Besarnya masalah (prevalensi)
Akibat yang ditimbulkan dari
masalah(severity)
Keinginan masyarakat yang tidak
terpenuhi (unmeet need)
Keuntungan sosial (social benefit)
Rasa prihatin masyarakat (concern
public)
Kelayakan teknologi
Sumber daya tersedia (dana,
tenaga,sarana)

Skor berkisar dari 1 - 10

Prioritas masalah yang dipilih tiap kelompok minimal 4 masalah untuk dikaji faktor
risikonya.

Alternatif pemecahan masalah


Pertimbangan dalam memilih tindakan intervensi adalah:
a. Waktu yang tersedia
b. Dana yang ada dan mampu didukung oleh masyarakat
c. Ketersediaan peralatan
d. Kemudahan dalam pelaksanaan
e. Kesesuaian dengan profesi mahasiswa
Beberapa alternatif pemecahan masalah antara lain;
a. Pembuatan jamban keluarga percontohan
b. Pembangunan sarana air bersih percontohan
c. Pembuatan tempat sampah
d. Penyuluhan rumah sehat
Penyusunan POA
Plan of action (POA) adalah ringkasan rencana intervensi dalam bentuk matrik
yang memuat :
a. kegiatan
b. tujuan
c. sasaran
d. waktu
e. tempat
f. biaya
g. penangggung jawab
Untuk melihat kegiatan mahasiswa dalam pelaksanaan POA maka perlu dibuat
Gant chart.

Penyusunan laporan survey


Laporan hasil survei harus dilaporkan untuk mempertanggungjawabkan kepada yang
telah ditetapkan oleh. Komponen-komponen laporan survei mencakup hal-hal berikut :
a. Judul laporan
b. Kata pengantar
c. Isi laporan
1) Pendahuluan (latar belakang, tujuan survei, dan manfaat)
2) Metode survei (disain, populasi dan sampel, pengumpulan
data, pengolahan dan analisis data, kerangka konsep dan definisi operasional
3) Hasil survei (analisis univariat dan bivariat) untuk data keterangan
rumah tangga dan keterangan individu Data variabel hasil analisis univariat dari
dependen variabel digunakan untuk menentukan prioritas masalah. .Data variabel hasil
analisis bivariat yang mengacu kepada kerangka konsep pengumpulan data untuk
masalah prioritas saja. Data variabel hasil analisis bivariat untuk menentukan faktor
penyebab timbulnya masalah berupa estimasi faktor risiko (Ods Ratio = OR).
4) Pembahasan/diskusi dan rencana intervensi
5) Kesimpulan dan saran

Intervensi
Intervensi dilakukan berdasarkan masalah yang ditemukan di masyarakat dan POA
yang telah disusun serta mendapat persetujuan masyarakat dalam musyawarah dengan
masyarakat. Bentuk intervensi depat berbentuk fisik maupun non fisik.
Contoh Kegiatan Fisik: pembangunan saringan air bersih percontohan
Contoh Kegiatan Non fisik: demontstrasi pembuatan kompos
Laporan hasil kegiatan
Laporan kegiatan praktek lapangan disusun oleh mahasiswa disetujui pembimbing
kelompok dan diserahkan kepada jurusan Kesehatan lingkungan. Berdasarkan laporan
tersebut dijadikan sebagai bahan seminar akhir.
Laporan akhir kegiatan Praktek Penyehatan Permukiman merupakan kegiatan kegiatan
survei dan kegiatan intervensi pada masyarakat. Laporan Kelompok/mahasiswa yang disusun oleh
mahasiswa dan disetujui oleh pembimbing dan diserahkan pada Puskesmas dan Jurusan Kesehatan
lingkungan. Adapun sistematika laporan kelompok mahasiswa adalah sebagai berikut:

COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
c. Manfaat :Untuk Masyarakat, Mahasiswa dan Poltekkes
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI
a. Gambaran Geografi
b. Gambaran Demografi
c. Gambaran Fasilitas Sarana dan Prasarana permukiman

BAB III PELAKSANAAN SURVEI

3.1. Metode survei


a. Disain survei
b. Populasi dan Sampel
c. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
d. Pengolahan, Penyajian dan Analisa Data
3.2. Hasil dan pembahasan survei
a. Hasil Analisis Univariat
b. Hasil analisis bivariat
3.3. Langkah pemecahan masalah
a. Penetapan Masalah
a. Prioritas Masalah
b. Analisis Penyebab Masalah
c. Alternatif Pemecahan Masalah
d. Kegiatan Tindakan Terpilih
e. POA

BAB IV KEGIATAN INTERVENSI LINGKUNGAN PERMUKIMAN


a. Latar belakang dilaksanakan kegiatan ini (Daftar Masalah)
b. Tujuan kegiatan
c. Tahap-tahap pelaksaan
d. Resouces/partisipasi (Biaya/dana, tenaga, waktu & material, dukungan
politis, dukungan moral)
BAB V. EVALUASI KEGIATAN
a. Kesesuaian Kegiatan dengan rencana
b. Faktor Pendorong & Penghambat

BAB VI. PENUTUP


LAMPIRAN
a. Listing populasi sampel
b. Pemetaan sampling
c. Hasil proses penentuan prioritas masalah sampai POA
d. Dokumentasi proses pelaksanaan kegiatan (foto kegiatan intervensi, peta wilayah,

6. Pembimbing dan nara sumber


Pembimbing dan nara sumber dalam penyelenggaraan praktek Penyehatan
Permukiman berasal dari :
a. Dosen penanggung jawab mata kuliah Praktek Penyehatan permukiman
b. Clinical Instruktur dari institusi lahan praktek
Penunjukan dosen mata kuliah dan Clinical instruktur dilakukan dengan surat
Keputusan Direktur Politeknik Kesehatan Padang, sedangkan nara sumber diluar jurusan
dengan pendekatan ke instansi terdekat.

7. Sumber biaya
Sumber biaya berasal dari anggaran rutin Politeknik Kesehatan Padang (DIPA).

8. Pengurusan izin dan surat perjanjian kerja sama (MOU)


Penguruan izin lahan lahan praktek sanitasi lingkungan permukiman tergantung
kondisi daerah masing-masing. Surat izin permohonan penggunaan lahan praktek
ditujukan ke pemerintah daerah setempat dengan dilampiri proposal. Untuk tindak lanjut
atau kegiatan rutin perlu dibuat surat perjanjian kerja sama atau MOU (Memorandum of
Understanding) yang disusun oleh Politeknik Kesehatan Padang.

9. Evaluasi
a. Tujuan evaluasi adalah menilai kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori
baik secara teknis maupun administrasi
b. Sasaran evaluasi adalah mahasiswa semester V, pembimbing praktek, sistem
penyelenggaraan praktek Penyehatan permukiman.
c. Aspek evaluasi mahasiswa terdiri dari Sikap ( bobot 30%), keterampilan (bobot
30 %) , dan aspek seminar laporan (bobot 40 %)
d. Instrumen evaluasi disusun oleh dosen mata kuliah yang berbentuk format
evaluasi
BAB IV

P E N U T U P

Demikianlah buku Buku Pedoman Praktek Penyehatan permikiman ini disusun


untuk dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan praktek Penyehatan Permukiman bagi
mahasiswa, Dosen pembimbing, dan instruktur. Kita berharap segala permasalahan yang
dapat mengganggu dan menghambat pelaksanaan kegiatan ini dapat dikembalikan pada
Buku pegangan ini dan apabila segala sesuatu yang tidak diatur dalam buku pegangan ini
dapat diambil kebijakan .
Kita berharap pelaksanaan Praktek penyehatan Permukiman mahasiswa
kesehatan lingkungan dapat berjalan dengan baik dengan kerjasama pihak Puskesmas
Nanggalo Kota Padang dan Poliktenik Kesehatan Kemenkes Padang
Lampiran A
FORM PENILAIAN KETERAMPILAN
PRAKTEK PENYEHATAN PERMUKIMAN
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
NAMA MAHASISWA :_____________________
Kelurahan :______________
RW : ______________
RT : ______________

NO. ASPEK YANG DINILAI BOBOT


NILAI Bobot
(0 – 100) xNilai
I. PENGUMPULAN DATA
1. kemampuan melakukan wawancara pada responden.
2. kemampuan melakukan pengamatan lingkungan
3. kemampuan menemukan penyakit berbasis lingkungan
4. kemampuan mengenal program dan pencapaian hasil 0,1
program puskesmas

II. PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS


DATA
1. kemampuan melakukan proses editing,coding, dan
tabulating baik manual maupun komputerisasi
2. kemampuan melakukan analisis univariat (frekuensi,
rata-rata, dan standar deviasi)
3. kemampuan melakukan analisis bivariat (hubungan 1
variabel dengan variabel lain) 0,3
4. kemampuan pemetaan kerawanan lingkungan
permukiman
III PROBLEM SOLVING
1. kemampuan menetapkan dan merumuskan masalah 0,1
2. kemampuan memprioritaskan masalah
3. kemampuan menentukan penyebab masalah
4. kemampuan menentukan alternatif pemecahan
masalah
5. kemampuan menyusun rencana kegiatan (POA)
IV MUSYAWARAH MASYARAKAT RW/KEL
Kemampuan mempresentasikan hasil identifikasi
masalah kesehatan dan alternatif pemecahannya 0,1
V. KEGIATAN INTERVENSI
1. kemampuan melakukan intervensi pada
masyarakat
0,2
VI EVALUASI
1. Pencapaian hasil kegiatan dengan rencana 0,1
2. Identifikasi faktor penghambat
3. Identifikasi faktor penunjang
VII PENYUSUNAN LAPORAN 0,1
1. kemampuan dan keaktifan
dalam menyusun laporan
2. kemampuan menjelaskan
isi laporan
3.

Nilai akhir = Jumlah Bobot x nilai (I + II + III +IV+V+VI+VII) =___________

……., _________________2022
DOSEN

(________________________)
Lampiran B
FORM PENILAIAN SIKAP MAHASISWA
PRAKTEK PENYEHATAN PERMUKIMAN
MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN PADANG TAHUN 2022

NAMA MAHASISWA :_________________________


Kelurahan :_________________________
RW : ________________________
RT : ________________________

NO ASPEK YANG DINILAI N I L A I (0 – 100)

1. Tanggung jawab
2 Disiplin
3. Sopan santun
4. Kerja sama
5. Kesungguhan
6. Inisiatif
Nilai Akhir = I + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 =
6

………______________ 2022

Dosen ,

( ____________________ )

Keterangan :
1. Tanggung jawab : Usaha menyelesaikan kewajiban dengan baik dan mandiri
2. Disiplin : Kesadaran untuk mematuhi segala ketentuan yang berlaku pada pembekalan dan lokasi
Puskesmas
3. Sopan santun : Kemauan untuk menyesuaikan diri sesama mahasiswa, masyarakat dan pembimbing.
4. Kerja sama : Menghargai pendapat orang lain dan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok dengan baik
5. Kesungguhan : Bersemangat dalam mengikuti Praktek penyehatan permukiman nitasi, tekun, teliti, dan
serius
6. Inisiatif : Mampu mengemukakan ide, pendapat, solusi selama mengikuti Praktek penyehatan
permukiman
Lampiran C
TAHAPAN KEGIATAN PRAKTEK PENYEHATAN PERMUKIMAN

PERSIAPAN
- Administrasi
- Pedoman Praktek

PEMBEKALAN
- Gambaran umum
lokasi
- Materi Praktek

MAPING
- Pendataan Populasi
- Penyusunan frame sampling
- Pemetaan sampling

PENGUMPULAN, PENGOLAHAN
DAN ANALISIS DATA

PROBLEM SOLVING
- Identifikasi masalah
PENYUSUNAN
- Prioritas Masalah HASIL SURVEI
- Alternative pemecahan masalah -
- Penyusunan rencana kegiatan

INTERVENSI Musyawarah
- Non fisik masyarakat RW
- Fisik

PENYUSUNAN PENILAIAN
LAPORAN
Lampiran D
KERANGKA SAMPEL (FRAME SAMPLING)
Wilayah Kerja Puskesmas :_______________
Kelurahan :_______________
RW : _______________
RT : _______________
No. N a m a KK Alamat KK Jumlah anggota KK
1

Dst..

Lampiran E
SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Wilayah Kerja Puskesmas:_______________
Kelurahan :______________
RW : ______________
RT : ______________
No. Jenis sarana dan Jumlah Kondisi
prasarana yang ada Rusak Rusak Rusak
berat Sedang ringan
1. Sarana Ibadah
a. Mesjid
b. Mushalla
2 Sarana
Pendidikan
a. SLTA
b.SLTP
c.SD
3. Sarana
kesehatan
a. puskesmas
b. Pustu
c. Posyandu
d. Toko obat
e. klinik
4. Sarana
Pemerintah
5 Sarana
perdagangan
6 Sarana olah raga
7 Jalan
8 Listrik
9 Air bersih
10 Spal/riol kota
11 Tempah
pengumpulan
sampah

PEDOMAN KERJA
PRAKTEK PENYEHATAN PERMUKIMAN

- GARIS-GARIS BESAR MATA KULIAH


- SILABUS DAN RPP
- MATERI PRAKTEK
- PENILAIAN

DISUSUN OLEH:

TIM DOSEN MATA KULIAH

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG


PRODI D3 SANITASI
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai