Anda di halaman 1dari 5

Journal

JPCS
Peqguruang: Conference Series Vol. 3 No. 1 Mei 2021

eISSN: 2686–3472

Graphical abstract GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PADA


PEMILIK JAMBAN PLENGSENGAN DI DESA MINAKE
KECAMATAN TANDUKKALUA KABUPATEN MAMASA
1*Asri, 2
Andi Liliandriani, 3 Kharisma
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar

Corresponding email:
asriunasman272@gmail.com

Abstract Abstrak
A healthy environment is an environment free from pollution that Lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bebas dari
is conducive to the realization of a healthy state, namely an polusi yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat, yaitu
environment free from pollution, the availability of clean water, lingkungan yang bebas dari polusi, ketersedian air bersih,
adequate environmental sanitation, housing, healthy settlements, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan, pemukiman
regional planning with a health perspective, and the realization of yang sehat, perncanaan kawasan yang berwawasan
a community life that helps help in maintaining the cultural kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang
values of the nation. The environment has two main elements that tolong menolong dalam memelihara nilai nilai budaya bangsa.
are closely related to each other, namely physical and social Lingkungan mempunyai dua unsur pokok yang sangat terkait
elements. The physical environment has a direct relationship with satu sama lain yaitu unsur fisik dan sosial. Lingkungan fisik
health and behavior related to health, such as water pollution due mempunyai hubungan langsung dengan kesehatan dan
to the disposal of factory waste into rivers or in inappropriate perilaku sehubungan dengan kesehatan seperti polusi air
places which can cause various kinds of diseases such as diarrhea, akibat pembuangan limbah pabrik ke sungai atau ke tempat
worms and others. The social environment such as social injustice yang tidak semestinya dapat menimbulkan berbagai macam
that can lead to poverty which has an impact on the health status penyakit seperti diare, kecacingan dan Lain lain. Lingkungan
of the community. In this study, the author uses qualitative sosial seperti ketidakadilan sosial yang dapat menyebabkan
research in liter artur research methods, qualitative is not only kemiskinan yang berdampak terhadap status kesehatan
interpreted as a type of data, but also relates to data analysis and masyarakat. Pada penelitian kali ini, Penulis menggunakan
interpretation of the object of study. The results showed that from jenis penelitian kualitatif dalam liter artur metode
the knowledge variable, it was known that the ownership of the penelititan, kualitatif tidak hanya dimaknai sebagai jenis
latrine with knowledge that was included in the poor category was data, tetapi juga berhubungan dengan analisis data dan
26 (35.1%) people while those for the sufficient category were 48 interpretasi atas objek kajian. Hasil penelitian menunjukkan
(64.9%) people. Based on the results of the study, it was shown bahwa dari variabel pengetahuan di ketahui jika kepemilikan
that the attitude of respondents about the ownership of the latrine jamban pelengsengan dengan pengetahuan yang masuk
which included a bad attitude was 40 (54.1%), and those who had a dalam kategori kurang adalah sebanyak 26 (35,1%) orang
good attitude were 34 (45.9%). sedangkan yang untuk kategori cukup adalah 48 (64,9%)
Keywords; Latrine Ownership, Knowledge, Attitude orang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa
sikap responden tentang kepemilikan jamban plengsengan
yang termasuk sikap buruk sebanyak 40 (54,1%), dan yang
memiliki sikap baik sebanyak 34 (45,9%).
Kata kunci; Kepemilikan jamban, Pengetahuan, Sikap

Article history
DOI: https://dx.doi.org/10.35329/jp.v3i1.2591
Received : 25 Februari 2021 | Received in revised form : 21 Maret 2021 | Accepted : 28 April 2021

Journal Peqguruang: Conference Series/Volume 3, Nomor 1, Mei (2021) | eISSN: 2686–3472


159
Kharisma, Asri, Andi Liliandriani / Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pada Pemilik Jamban…

1. PENDAHULUAN penduduk buang air besar sembarangan (BABS).


Terdapat di 10 negara dan di indonesia sebagai
Lingkungan yang sehat adalah lingkungan negara kedua terbanyak di temukan masyarakat
yang bebas dari polusi yang kondusif bagi buang air besar di area terbuka, yaitu India 58%,
terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang Indonesia 12,9%, Cina 4,5%, Ethopia 4,4%, Pakistan
bebas dari polusi, ketersedian air bersih, sanitasi 4,3%, Sudan 1,2% Nepal 1,3%, Brazil 1,3% Niger 1,1%.
lingkungan yang memadai, perumahan, pemukiman Masalah yang dihadapi Indonesia terkait
yang sehat, perncanaan kawasan yang berwawasan masalah sanitasi lingkungan masih sangat besar.Data
kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat WHO tahun 2015 menyebutkan bahwa 13% penduduk
yang tolong menolong dalam memelihara nilai nilai dunia masih buang air besar di area terbuka.Di
budaya bangsa. Lingkungan mempunyai dua unsur wilayah Asia Tenggara sendiri terdapat 34%. Data
pokok yang sangat terkait satu sama lain yaitu unsur WHO tahun 2015, menyebutkan bahwa penduduk yang
fisik dan sosial. Lingkungan fisik mempunyai buang air besar sembarangan di Indonesia mengalami
hubungan langsung dengan kesehatan dan perilaku penurunan sebesar 18%, semula 40% pada tahun 1990
sehubungan dengan kesehatan seperti polusi air akibat menjadi 22% pada tahun 2015 (WHO, 2015).
pembuangan limbah pabrik ke sungai atau ke tempat Hasil penelitian Gandha Sunaryo Putra tahun
yang tidak semestinya dapat menimbulkan berbagai 2017 tentang Faktor-faktor yang berhubungan dengan
macam penyakit seperti diare, kecacingan dan Lain kepemilikan Jamban sehat Di Desa Empakan
lain. Lingkungan sosial seperti ketidakadilan sosial Kecamatan Kayan Hulu menunjukkan ada hubungan
yang dapat menyebabkan kemiskinan yang berdampak yang bermakna antara pendidikan (p=0,000), tingkat
terhadap status kesehatan masyarakat yang ekonomi (p=0,000), pengetahuan (p=0,000), sikap
mengakibatkan timbulnya penyakit berbasis (p=0,000), dan budaya (p=0,00) dengan kepemilikan
lingkungan. (Ahmadi, 2017) jamban sehat.
Hubungan antara pembuangan tinja dengan Penelitian F. Novitry tahun 2016 mengenai
status kesehatan penduduk bias langsung dan tidak Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa
langsung. Efek langsung bisa mengurangi incidence Sukomulyo Martapura Palembangmenunjukkan ada
penyakit yang ditularkan karena kontaminasi dengan hubungan yang bermakna antara kepemilikan jamban
tinja seperti kolera, disentri, typus, dsb.Efek tidak sehat dengan pendidikan (p value 0, 001), pengetahuan
langsung dari pembuangan tinja berkaitan dengan (p value 0, 001), sikap (p value 0, 001) dan pendapatan
komponen sanitasi lingkungan seperti menurunnya keluarga (p value 0, 001).
kondisi higiene lingkungan. Hal ini akan Berdasarkan data puskesmas Malabo tahun
mempengaruhi perkembangan sosial masyarakat 2019 163 masih menggunakan jamban plengsengan di
dengan mengurangi pencemaran tinja manusia pada Desa Minake Kecamatan Tandukkalua’ Kabupaten
sumber air minum penduduk. Mamasa. Berdasarkan hasil observasi awal di beberapa
Masalah penyehatan lingkungan pemukiman rumah responden, pembuangan tinja langsung
khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah kesungai, tidak tersedia air, dan tidak di memiliki
satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu atap pelindung dan dinding. Berdasarkan
mendapatkan prioritas.Pencemaran lingkungan adalah latarbelakang diatas, peneliti tertarik untuk
yang salah satu contoh pengelolaan lingkungan itu melaksanakan penelitian tentang gambaran
sendiri yang tidak memenuhi syarat sehat seperti Pengetahuan Dan Sikap Pada Pemilik Jamban
pengelolaan jamban. Pelengsengan Di Desa Minake, Kecamatan
Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian Tandukkalua, Kabupaten Mamasa.
khusus karena merupakan salah satu bahan buangan
yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang
2. METODE PENELITIAN
kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti
diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal- Pada penelitian kali ini, Penulis menggunakan
gatal.Selain itu dapat menimbulkan pencemaran jenis penelitian kualitatif dalam liter artur metode
lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta penelititan, kualitatif tidak hanya dimaknai sebagai
estetika. (Azwar, 2015) jenis data, tetapi juga berhubungan dengan analisis
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku data dan interpretasi atas objek kajian. Secara historis,
masyarakat dalam kepemilikan jamban dipengaruhi implementasi penelitian kualitatif bermula dari
oleh beberapa faktor seperti pengetahuan, sikap dan pengamatan sebagai perbandingan pada penelitian
tindakan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003 ) kuantitatif, pengamatan berkenaan dengan
Menurut World Health Organization tahun pengukuran tingkatan dengan suatu cirri tertentu.
2010, tentang kurangnya pengguna jamban di dunia Namun penelitian kuaitatif menunjuk pada segi
dan di perkirakan sebesar 1 milyar orang atau 17% alamiah yang di pertentangkan dengan kuantum
penduduk dunia masih buang air besar di area (jumlah). Maksudnya, Penelitian kualitatif tidak di
terbuka, dari data tersebut diatas sebesar 81% maksudkan untuk mengadakan penghitungan secara

Journal Peqguruang: Conference Series/Volume 3, Nomor 1, Mei (2021) | eISSN: 2686–3472


160
Kharisma, Asri, Andi Liliandriani / Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pada Pemilik Jamban…

kuantitas. Hal ini berbeda dengan pengamatan pada Pengetahuan dapat berasal dari pengalaman yang
penelitian kuantitatif yang pengamatannya dimiliki seseorang ataupun informasi dari sumber lain
berdasarkan perhitungan persentase. (Prastowo, 2011) yang lebih tahu, seperti guru, orang tua, teman,
Penelitian yang dilakukan menggunakan buku, majalah, dan lainnya.Hal serupa juga
metode analisis deskriptif, dimana penelitian yang dikemukakan oleh teori Green dimana perilaku
dilakukan yaitu memecahkan masalah yang ada terbentuk atas 3 faktor utama yaitu faktor
dilapangan berdasarkan fakta dan data secara actual predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat.
dan mendalam, melakukan pemusatan masaah yang Faktor predisposisi mencakup pengetahuan dan sikap
terjadi pada masa sekarang (Moleong, 2018) masyarakat, tradisi dan kepercayaan masyarakat
terhadap hal yang berkaitan, sistem nilai yang dianut
masyarakat, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ekonomi. Faktor pemungkin meliputi ketersediaan
sarana dan prasarana bagi masyarakat. Sikap dan
a. Pengetahuan Responden Tentang Jamban perilaku tokoh yang disegani menjadi faktor penguat
Plengesengan terbentuknya perilaku. (Notoatmodjo, 2003 )
Pada pembahasan hasil penelitian ini akan Fungsi pengetahuan menurut fungsi ini manusia
dijelaskan bahwa objek utama hasil penelitian hasil mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu, untuk
penelitian terhadap tujuan penelitian yang mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan
dilaksanakan. Sebagai tujuan utama dari penelitian pengalamannya. Sikap berfungsi sebagai suatu skema,
ini adalah untuk memperoleh gambaran karakteristik yaitu suatu cara strukturisasi agar dunia di sekitar
umum dari variabel yang berkaitan dengan tampak logis dan masuk akal. Sikap digunakan untuk
kepemilikan jamban pelengsengan serta menilai melakukan evaluasi terhadap fenomena luar yang ada
hubungan antara pengetahuan dengan dan mengorganisasikannya.
kepemilikan jamban pelengsengan. Dan sekali lagi banyak faktor lain yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari mempengaruhi pengetahuan seperti adanya faktor
variabel pengetahuan diketahui jika kepemilikan umur, Intelegensi seseorang, lingkungan, sosial
jamban pelengsengan dengan pengetahuan yang budaya, informasi yang diterima, pendidikan dan
masuk dalam kategori kurang adalah sebanyak 26 pengalaman seseorang. Kemudian dalam penelitian ini
(35,1%) orang sedangkan yang untuk kategori cukup juga mendapatkan bahwa masih ada responden yang
adalah 48 (64,9%) orang. sudah memiliki pengetahuan cukup tentang
Dari hasil diatas disimpulkan bahwa pengetahuan kepemilikan jamban plengsngan, berdasarkan
masyarakat tentang jamban plengsengan sudah wawancara saat penelitian beberapa responden juga
masuk kategori baik akan tetapi masih harus mengaku bahwa alasan tidak memiliki jamban yang
meningkatkan pengetahuan mengenai jamban agar sehat adalah karena faktor ekonomi yang tidak
dapat mendorong masyrakat untuk memiliki jamban mendukung.
yang lebih sehat.
Pengetahuan juga dipengaruhi oleh pengalaman b. Sikap Responden Tentang Jamban Plengsengan
seseorang faktor- faktor luar orang tersebut Berdasarkan hasil penelitian seperti yang
(lingkungan), baik fisik maupun non fisik dan sosial ditnjukkan pada table 6 sikap responden tentang
budaya yang kemudian pengalaman tersebut diketahui, kepemilikan jamban plengsengan yang termasuk sikap
diapresiasikan, diyakini sehingga menimbulkan buruk sebanyak 40 (54,1%), dan yang memiliki sikap
motivasi serta niat untuk bertindak dan akhirnya baik sebanyak 34 (45,9%).
terjadi perwujudan niat berbentuk perilaku. Dapat dilihat bahwa sikap masyarakat terhadap
Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi jamban plengsengan masih termasuk kategori
beberapa faktor diantarnya pendidikan, pengalaman, buruk. Sebagian besar masyarakat tidak mengetahui
paparan media massa, ekonomi dan hubungan sosial. bahwa penyakit diare disebabkan oleh tinja.
Tingkat pendidikan yang tinggi dapat Sebagaimana yang diungkapkan oleh Green (2000)
memungkinkan seseorang dengan mudah memperoleh bahwa predisposing faktor yang meliputi sikap akan
informasi yang didapat dari berbagai sumber media, berpengaruh terhadap motivasi seseorang atau
seperti media cetak, media elektronik dan media sekelompok orang untuk melakukan suatu tindakan.
massa. Sikap tersebut masuk dalam area psikologis seseorang
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan World dimana sikap merupakan respon dari seseorang baik
Health Organization (WHO) yang menyebutkan bahwa itu berupa respon positif atau berupa respon negatif
perilaku, dalam hal ini tindakan, terbentuk oleh yang nantinya bisa jadi akan dikeluarkan dalam
beberapa faktor, yaitu pikiran dan perasaan, orang bentuk tindakan nyata. (Green, 2020)
yang berarti (panutan), sumber daya, dan budaya. Sikap merupakan persoalan krusial dalam
Pikiran dan perasaan dibentuk oleh pengetahuan, pendidikan. Setinggi apapun pengetahuan dan
kepercayaan, sikap, dan nilai yang dimiliki. keterampilan yang dihasilkan dari proses

Journal Peqguruang: Conference Series/Volume 3, Nomor 1, Mei (2021) | eISSN: 2686–3472


161
Kharisma, Asri, Andi Liliandriani / Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pada Pemilik Jamban…

pembelajaran, tidak akan bermakna ketika orang Model sikap tricomponent, sikap terdiri dari tiga
tersebut tidak kecendrungan perilaku yang baik. komponen utama: komponen kognitif, komponen
Terlebih di mata masyarakat, keberhasilan pendidikan afektif, dan komponen konatif. Bagian pertama dari
pada umumnya diukur dari Sikap seseorang. model sikap tricomponent terdiri dari kognitif
Sikap terbentuk atas dasar pengalaman dalam seseorang, yaitu pengetahuan dan persepsi yang
hubungannya dengan objek di luar dirinya. Sikap diperoleh oleh kombinasi pengalaman langsung
seseorang akan bertambah kuat atau sebaliknya dengan objek sikap dan informasi yang terkait dari
tergantung pada pengalaman-pengalaman masa lalu, berbagai sumber. Pengetahuan dan persepsi
oleh situasi saat sekarang dan oleh harapan- yang dihasilkan umumnya mengambil bentuk
harapan di masa yang akan datang. Pada dasarnya keyakinan, yaitu konsumen percaya bahwa objek
Sikap itu merupakan faktor pendorong bagi seseorang sikap memiliki berbagai variasi atribut dan bahwa
untuk melakukan kegiatan. perilaku tertentu akan menghasilkan suatu hasil yang
Untuk dapat memahami Sikap perlu diketahui ciri- spesifik. Emosi atau perasaan konsumen tentang
ciri yang melekat pada Sikap. ciri-ciri Sikap atau produk tertentu atau merek merupakan komponen
attitude adalah Attitude bukan dibawa orang sejak ia afektif dari sikap. Emosi dan perasaan sering
dilahirkan, melainkan dibentuk atau dipelajarinya diperlakukan oleh peneliti konsumen terutama sebagai
sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan evaluasi primer alami, yaitu, mereka melakukan
dengan objeknya. Attitude itu dapat berubah-ubah, penilaian individu secara langsung atau secara global
karena itu attitude dapat dipelajari orang; atau mengenai objek sikap (yaitu, sejauh mana tingkat
sebaliknya, attitude-attitude itu dapat dipelajari, objek sikap individu sebagai "menguntungkan" atau
karena attitude-attitude itu dapat dapat berubah pada "tidak menguntungkan", "baik" atau "buruk").
orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat- Conation, komponen terakhir dari model sikap
syarat tertentu yang mempermudah berubahnya tricomponent, berkaitan dengan kemungkinan atau
attitude pada orang itu. Attitude itu tidak berdiri kecenderungan bahwa seseorang akan melakukan
sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu tindakan tertentu atau berperilaku dengan cara
terhadap suatu objek. Objek attitude itu dapat tertentu berkaitan dengan obyek sikap. Menurut
merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga beberapa interpretasi, komponen konatif mungkin
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi termasuk perilaku aktual itu sendiri. (Schiffman dan
attitude itu dapat berkenaan dengan satu objek saja, Kanuk, 2010:251). Sikap memiliki tiga komponen
tetapi juga berkenaan dengan sederetan objek-objek utama: (1) komponen kognitif, yang menyumbang
yang serupa. Attitude mempunyai segi-segi motivasi persepsi individu dan pengetahuan tentang objek, (2)
dan segi-segi perasaan. (Zuchdi, 2015) komponen afektif, yang menggambarkan perasaan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Sikap individu atau reaksi emosional (suka / tidak suka)
yaitu Sikap sebagai hasil belajar, yaitu Sikap yang terhadap objek, dan (3) komponen konatif, yang
diperoleh melalui pengalaman yang mempunyai meliputi kecenderungan untuk bertindak dengan cara
unsur-unsur emosional. Sikap mempunyai dua unsur tertentu terhadap objek. (Loudon dan Bitta,
yang bersifat perseptual dan afektif. Artinya bahwa 1993:433) Sikap terdiri dari tiga komponen: kognisi,
Sikap itu bukan saja yang diamati oleh seorang siswa afeksi, dan perilaku. Komponen kognitif clan sikap
melainkan juga bagaimana ia mengamatinya. mengacu pada keyakinan, pendapat, pengetahuan,
Sikap mempengaruhi pengajaran lainnya, atau informasi yang dimiliki oleh seseorang.
yang berarti bahwa apabila seorang siswa mempunyai Keyakinan bahwa "diskriminasi adalah salah"
Sikap positif terhadap gurunya maka anak tersebut menggambarkan kognisi. Komponen afektif sikap
akan senang pada pelajaran yang diberikan oleh guru adalah bagian emosional atau perasaan sikap.
yang berangkutan. Situasi ini akan memberi jalan (Schiffman, 2011)
kepada anak ke arah pengalaman belajar yang sukses Menggunakan contoh kita, komponen ini akan
dan akan menyebabkan ia belajar lebih efektif dan tercermin dengan pernyataan, "Saya tidak suka Pat
menimbulkan sukses yang besar. karena 44 Anggraeni & Rosiani: Hubungan Antara
Sikap memiliki tiga komponen, yaitu: kognitif Komponen Kognitif, Komponen Afektif. Dia
(kepercayaan), afektif (perasaan), dan perilaku mendiskriminasikan kelompok minoritas. "Akhirnya,
(kecenderungan tanggapan). Komponen kognitif pengaruh tersebut dapat menyebabkan hasil dan
terdiri dari kepercayaan konsumen terhadap suatu perilaku.
objek (Hawkins dan Mothersbaugh, 2010:392). Komponen perilaku dari sikap mengacu pada niat
Komponen afektif adalah perasaan atau reaksi untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap
emosional terhadap suatu objek (Hawkins dan seseorang atau sesuatu. Pada akhirnya saya
Mothersbaugh, 2010:395). Komponen perilaku adalah mungkin memilih untuk menghindari Pat karena
suatu kecenderungan untuk menanggapi dengan perasaan saya tentang dia. (Robbins dan Coulter,
tingkah laku tertentu terhadap suatu objek atau 2007:420).
aktivitas. (Hawkins, 2012) Katz (Azwar, 2005:53-55) menerangkan macam-

Journal Peqguruang: Conference Series/Volume 3, Nomor 1, Mei (2021) | eISSN: 2686–3472


162
Kharisma, Asri, Andi Liliandriani / Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Pada Pemilik Jamban…

macam fungsi Sikap bagi manusia, yaitu Fungsi DAFTAR PUSTAKA


instrumenal, fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat
Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan
Ahmadi, A. (2017). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka
Sikapnya berusaha untuk memaksimalkan hal-hal
Cipta.
yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang
Azwar, S. (2015). Sikap Manusia Teori dan
tidak diinginkan. Dengan demikian, individu akan
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
membentuk Sikap positif terhadap hal-hal yang
Darmadi. (2017). Pengembangan Model dan Metode
dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan
Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa.
membentuk Sikap negatif terhadap hal-hal yang
Yogyakarta: CV Budi Utama.
menurut perasaannya akan merugikan dirinya.
Green, L. K. (2020). Health Promotion Planning An
Fungsi pertahanan ego, Sikap dalam hal ini,
Educational and Environmental Approach.
merefleksikan problem kepribadian yang tidak
London: Mayfield Publishing Company.
terselesaikan.Fungsi pernyataan nilai, nilai adalah
Hawkins, D. I. (2012). Consumer Behavior: Building
konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan
Marketing Strategy. New York: McGraw-Hill
diinginkan. Dengan fungsi ini seseorang sering kali
Irwin.
mengembangkan Sikap tertentu untuk memperoleh
Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif.
kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
yang sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep
Notoatmodjo. (2003 ). Pendidikan Dan Perilaku
dirinya.
Kesehatan . Jakarta : PT. Raneka.
Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri Prastowo, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam
atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap membuat Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta:
seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau Ar-Ruzz Media.
objek lain. Sikap biasanya mencontoh perilaku Schiffman, L. G. (2011). Consumer Behavior. New
sebelumnya. Perubahan perilaku akan dapat terjadi Jersey: Pearson Education, Inc.
apabila terjadi motivasi untuk berubah (Notoatmodjo, Zuchdi, D. (2015). PEMBENTUKAN SIKAP. Cakrawala
2003). ?I!ndidikan, no. 3.
Sikap menggambarkan suka atau tidak suka
seseorang terhadap objek. Sikap adalah bagaimana
pendapat atau penilaian seseorang terhadap kesehatan,
sehat dan sakit dan faktor risiko yang terkait dengan
kesehatan. Sikap juga merupakan sebuah respon
tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek
tertentu, yang sudah melibatkan faktor emosi yang
bersangkutan misalnya senang-tidak senang, setuju-
tidak setuju, baik-tidak baik.
Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam
kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam
menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan
sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan
untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif
terhadap obyek atau situasi.

4. SIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
variabel pengetahuan di ketahui jika kepemilikan
jamban pelengsengan dengan pengetahuan yang
masuk dalam kategori kurang adalah sebanyak 26
(35,1%) orang sedangkan yang untuk kategori cukup
adalah 48 (64,9%) orang.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa sikap responden tentang kepemilikan jamban
plengsengan yang termasuk sikap buruk sebanyak 40
(54,1%), dan yang memiliki sikap baik sebanyak 34
(45,9%).

Journal Peqguruang: Conference Series/Volume 3, Nomor 1, Mei (2021) | eISSN: 2686–3472

Anda mungkin juga menyukai