Tentu kita ingin menjadi kelompok orang yang nomor 4. Bagaimana cara menjadikan syetan
sebagai betul-betul musuh kita?
- Memahami strategi syetan
- Berusaha mengakali setiap strategi yang dilakukan oleh syetan
Mengapa seseorang mudah ditunggangi syetan? Karena dia tidak mengetahui strategi syetan.
Surat Fatir ayat 6 : semoga kita termasuk orang yang beriman yang merespon panggilan Allah
untuk menjadikan syetan sebagai betul-betul musuh. Tapi, orang yang memahami strategi
syetan saja belum tentu menang setiap waktu. Tapi orang yang tahu strategi syetan saja masih
bisa kalah, apalagi orang yang tidak tahu.
Buku halaman 27
Di antara yang dilakukan syetan yaitu, syetan tahu betul bahwa menghadapi orang yang
berilmu itu lebih sulit daripada orang yang beribadah tanpa ilmu. Sehingga yang dilakukan
syetan yaitu dengan melestarikan kebodohan. Orang yang paling gampang untuk dikelabui
syetan adalah orang bodoh. Yang dimaksudkan kebodohan di sini yaitu bukan kebodohan
urusan duniawi, tetapi urusan akhirat. Semakin tinggi ilmu akhiratnya, maka semakin sulit untuk
dikelabui syetan. Kenapa islam menitik beratkan pada ilmu? Supaya kita bisa ngaji dan jadi
tawadhu. Dan juga karena dengan menuntut ilmu dan keberkahan-keberkahan yang ada di
dalamnya membuat seseorang jadi sulit untuk digoyahkan. Orang yang paham ilmu itu akan
mengakar ke dalam dirinya dan tidak mudah goyah. Sesungguhnya ilmu itu luar biasa, makanya
syetan itu tidak suka orang yang berilmu. Orang yang bodoh akan mudah dikuasai nafsu,
perasaan, dan hal-hal yang trending. Bodoh itu memiliki tingkatan. Walaupun secara duniawi
dia pintar, tetapi dia tidak berada dalam jalan kebenaran maka dia itu bodoh. Ilmu itu membuat
mata tidak mudah tertipu oleh segala ilusi. Orang yang lemah ilmunya, ketika terkena ilusi saja
dia sudah tertipu. Jadi, salah satu yang dapat menggagalkan strategi syetan itu dengan berilmu.
Karena itu, salah satu strategi syetan yaitu dengan membuat orang malas untuk menuntut ilmu.
Meninggalkan majelis ilmu karena takut beramal itu dosanya jauh lebih besar dibandingkan
orang berilmu yang masih jatuh bangun dalam beramal. orang yang tidak memiliki ilmu, akan
menjadi orang yang cepat kagum terhadap orang. Kalau kita berilmu, kitatidak akan mudah
menyandarkan standard kepada ornag yang belum jelas. Jadilah apa yang terjadi hari ini yang
Allah sampaikan pada surat Ar-Rum sebagai produk alumni pada zaman ini (mereka tahu
urusan dunia secara detail tetapi tidak mengetahui urusan akhirat). Inilah alasan kenapa orang
yang mengkaji ilmu itu pahalanya lebih utama daripada ibadah sunnah. Karena, fondasi agama
itu adalah ilmu. Kita harus mengkaji ilmu secara sistematik. Jangan mengkaji ilmu dari social
media. Ilmu itu tidak akan kamu memberi kamu apa-apa kalau kamu mengkajinya dengan
sekedarnya (missal kamu sambal main handphone). Ilmu akan memberikan kamu bongkahan
yang besar apabila kamu mengkajinya dan memberinya bongkahan yang besar pula. Hormati
pula orang yang memberi kepada kamu ilmu meski hanya satu huruf.
Bagaimana proses belajar yang benar? Menyadari bahwa ia tidak tahu dst (penting, tapi aku
ketinggalan)