DISUSUN OLEH:
MUHSIN AL-KASYAF
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang "Cabang-
cabang Filsafat".
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah turut memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan
bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu,
saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan dan terwujud. Nilai yang terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-
petuah, nasihat, wejangan peraturan, perintah dan semacamnya. Pada dasarnya
memberi kita orientasi bagaimana dan kemana kita harus melangkah dalam hidup ini.
B. Rumusan Masalah
1. Defenisi Etika
2. Pembagian Etika
3. Sistematika Etika
4. Pendapat dan aliran dalam Etika
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan moral yang menentukan dan terwujud
dalam sikp dan dola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun kelompok.
Menurut Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan suatu ajaran.
Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik
sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-petuah,
nasihat, wejangan peraturan, perintah dan semacamnya yang bersifat turun temurun.
Jadi moralitas adalah petunjuk konkrit yang siap pakai tentang bagaimana kita
harus hidup sedangkan etika adalah perwujudan secara kritis dan rasional ajaran moral
yang siap pakai itu.
Pada dasarnya keduanya memberi kita orientasi bagaimana dan kemana kita
harus melangkah dalam hidup ini. Tetapi bedanya moralitas langsung mengatakan
“inilah caranya harus melangkah”, Sedangkan etika justru mempersoalkan “apakah
harus melangkah dengan cara ini dan mengapa harus dengan cara ini”
B. Pembagian Etika
Dalam kaitannya dengan nilai dan norma, kita menemukan 2 macam etika:
➢ Etika deskriptif, berbicara mengenai fakta apa adanya, yakni mengenai nilai dan
pola prilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas
konkrit yang membudaya
➢ Etika normatif, berbicara mengenai norma-norma yang menentukan tingkah
laku manusia, serta memberi penilaian dan himbauan kepada manusia untuk
bertindak sebagaimana seharusnya berdasarkan norma-norma.
3. Universitas
Berarti umum. Universalisme sebagai ajaran etika berarti sesuatu dapat
dinilai baik bila dapat memberikan kebaikan kepada orang banyak. Universalisem
berarti memikirkan kepentingan umum dimana kepentingan individu tidak terpadat
di dalamnya.
4. Ntuitionisme
Berasal dari kata intuition: ilham, bisikan kalbu. Paham ini berpendapat
bahwa baik buruknya atau susah tidaknya dapat merupakan suatu pertimbangan
rasa yang timbul dari bisikan kalbu. Bukan merupakan pemikiran secara analisis tapi
dengan jalan perenungan dan semadi.
Menurut psikologi dan sosiologi, ada 2 sumber kekuatan yang mempengaruhi
perbuatan dan kelakuan seseorang:
➢ Ekstern : pengaruh pergaulan, ajaran/pendidikan, kebudayaan
➢ Intern : pengaruh cara berpikir, karsa/kemauan, insting, dan kejiwaan.
5. Hedonism
Berasal dari kiat hedone : pleasure : kesenangan. Prinsipnya bahwa sesuatu
dianggap baik sesuai dengan kesenangan yang didatangkan. Jadi semua yang
mendatangkan kesusahan dianggap tidak baik.
Pengatnut ajaran ini biasanya boros dan memburu kesenangan tanpa melihat
halal-haramnya
6. Eudemonisme
Berasal dari kata eudaemonisme : happy : bahagia, dengan menitik beratkan
pada rasa.
Prinsip ajaran menilai baik buruk sesuatu berdasarkan ada tidaknya
kebahagiaan yang didatangkan. Walau menempuh jalan yang susah tapi didapatkan
perasaan bahagia maka cara ini dianggap baik oleh aliran ini.
7. Altruisem
Berasal dari kata alteri : others : prinsipnya mengutamakan kepentingan
orang sebagai lawan kepentingan diri sendiri.
8. Tradisional
Berasal dari kata tradisional : kebiasaan, adat-istiadat. Menurut paham ini
susah tidaknya dinilai dari sebagai kebiasaan atau adat istiadat yang berlaku. Apa
yang memperkukuh tradisi dianggap baik dan yang menentang dianggap tidak baik.
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma
moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan pola perilaku hidup
manusia, baik secara pribadi maupun kelompok.
Dalam kaitannya dengan nilai dan norma, kita menemukan 2 macam etika,
yaitu etika deskriptif dan etika normatif. Adapun sistematika etika juga di bagi
menjadi 2 kategori, yaitu etika umum dan etika khusus.
Sedangkan pendapat dan aliran dalam etika terbagi atas 8 bagian, yaitu:
1. Etika edontologi
2. Etika teleologis
3. Etika universalisme
4. Etika intunisionisme
5. Etika hedonism
6. Etika eudemonisme
7. Etika altruisme
8. Etika tradisionalisme
B. Saran
Dalam pergaulan sehari-hari di kita dituntut memiliki etika yang baik agar
dapat hidup berdampingan secara damai dan harmonis dengan orang lain yang
memiliki adat, budaya, suku, ras, agama dan keyakinan yang berbeda dengan kita.