Soal Dan Jawaban Hukum Pajak Perpajakan
Soal Dan Jawaban Hukum Pajak Perpajakan
1.“Masalah pajak adalah masalah Negara,juga menjadi masalah warga Negara“Jelaskan mengapa
disebut demikian!
Jawaban:
Hal ini terjadi karena Pajak merupakan sumber utama pendapatan Negara yang diambil dari
sebagian harta kekayaan warganya .Kelalaian tidak membayar pajak bisa menimbulkan
tindakan hukum.Loyalitas seseorang diukur dari dalam membayar pajak. Maka wajarlah
timbul ungkapan ”Warga Negara yang baik taat bayar pajak”.
2. Hukum Pajak atau Hukum Fiscal adalah keseluruhan peraturan yang meliputi wewenang
pemerintah untuk memungut sebagian kekayaan warga negara wajib pajak. Mengapa disebut
demikian,jelaskan!
Jawaban:
Disebut demikian karena Hukum Pajak merupakan Keseluruhan peraturan dimana terdapat
wewenang pemerintah sebagai pemungut pajak dan warga negara sebagai pembayar pajak
agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya dalam pemerintahan dan merupakan
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
13. Dokumen yang berbentuk apa saja yang dikenakan Bea Materai berdasarkan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai :
Jawaban :
1.Surat perjanjian dan surat-surat lainnya (Surat Kuasa, Surat Hibah, Surat Pernyataan) yang
dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pembuktian mengenai perbuatan,
kenyataan atau keadaan yang bersifat perdata.
2.Akta-akta Notaris termasuk salinannya.
3.Akta-akta yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) termasuk rangkap-
rangkapnya.
4.Surat yang memuat jumlah uang, yaitu:
• Yang menyebutkan penerimaan uang;
• Yang menyatakan pembukuan uang atau penyimpanan uang dalam rekening di Bank;
• Yang berisi pemberitahuan saldo rekening di Bank atau
• Yang berisi pengakuan bahwa hutang uang seluruhnya atau sebagiannya telah dilunasi
atau diperhitungkan.
• Surat berharga seperti wesel, promes (surat sanggup membayar), dan aksep
(penandatangan wesel untuk menyatakan setuju membayar utang).
5. Dokumen yang akan digunakan sebagai alat pembuktian dimuka Pengadilan, yaitu:
• Daftar ini dibuat tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai alat pembuktian, oleh
karena itu tidak dikenakan Bea Meterai. Apabila kemudian ada sengketa dan daftar harga
barang ini digunakan sebagai alat pembuktian, maka daftar harga barang ini terlebih
dahulu dilakukan pemeteraian kemudian.
• Surat-surat yang semula tidak dikenakan Bea Meterai berdasarkan tujuannya, jika
digunakan untuk tujuan lain atau digunakan oleh orang lain, selain dari maksud semula.
Surat-surat biasa dan surat-surat kerumahtanggaan, misalnya daftar barang.
22. Penghitungan PPh Pasal 21 menurut aturan yang baru tersebut, dibedakan menjadi 6 macam,apa
saja sebutkan !
Jawaban :
yaitu : PPh Pasal 21 untuk Pegawai tetap dan penerima pensiun berkala; PPh pasal 21 untuk
pegawai tidak tetap atau tenaga kerja lepas; PPh pasal 21 bagi anggota dewan pengawas atau
dewan komisaris yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap, penerima imbalan lain yang
bersifat tidak teratur, dan peserta program pensiun yang masih berstatus sebagai pegawai
yang menarik dana pensiun.
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008.
5. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31/PJ/2009 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-57/PJ/2009 tentang Pedoman Teknis Tata Cara
Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21/26.
25. Jelaskan Dasar Hukum Perhitungan Pajak Penghasilan PPh pasal 21 atas Pembayaran Uang
Pensiun !
Jawaban :
2. Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-31/PJ/2012 Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan,
Penyetoran, Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan Atau Pajak Penghasilan Pasal 26
Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa Dan Kegiatan Orang Pribadi
27. Sebutkan Dasar Hukum Pajak Penghasilan PPh pasal 21 di Indonesia yang terbaru !
Jawaban :
1. Peraturan Menteri Keuangan PMK-162/PMK.011/2012 tentang Penyesuaian Penghasilan
Tidak Kena Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
2. Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-31/PJ/2012 Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan,
Penyetoran, Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 Dan Atau Pajak Penghasilan Pasal 26
Sehubungan Dengan Pekerjaan, Jasa Dan Kegiatan Orang Pribadi.
28. Jelaskan pengertian Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan !
Jawaban :
pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan atau bangunan, yang selanjutnya disebut
pajak. Perolehan hak atas tanah dan atau bangunan adalah perbuatan atau peristiwa hukum yang
mengakibatkan diperolehnya hak atas dan atau bangunan oleh orang pribadi atau badan.
30. Apa yang dimaksud dengan Subjek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Jawaban :
adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan atau bangunan. Subjek BPHTB
yang dikenakan kewajiban membayar BPHTB menurut perundang-undangan perpajakan yang
menjadi Wajib Pajak.
31. Jelaskan Pengertian Subjek Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan menurut Pasal 4 ayat (1)
UU SPHTS
Jawaban :
adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan bangunan.
45. Berapa lama jangka waktu pelunasan SKBKB, SKBKBT, STB dan Surat Keputusan Pembetulan,
Surat Keputusan Keberatan, maupun Putusan Banding yang menyebabkan jumlah BPHTB yang harus
dibayar bertambah?
Jawaban :
BPHTB terutang dalam SKBKB, SKBKBT, STB dan Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, maupun Putusan Banding yang menyebabkan jumlah BPHTB yang
harus dibayar bertambah harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
diterima oleh Wajib Pajak.
Apabila sampai dengan jangka waktu 1 (satu) bulan sebagaimana dimaksud tidak atau kurang
dibayar, dapat ditagih dengan Surat Paksa, yaitu surat perintah membayar pajak dan tagihan
yang berkaitan dengan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang
mempunyai kekuatan sama dengan putusan pengadilan (parate executie).
49. Apa yang dapat disampaikan oleh Wajib Pajak sebelum keputusan keberatan BPHTB diterbitkan?
Jawaban :
Sebelum surat keputusan keberatan diterbitkan, Wajib Pajak dapat menyampaikan alasan
tambahan atau penjelasan tertulis.
50. Jelaskan Pengertian Pajak Pertambahan Nilai Atas Barang Mewah (PPN BM)
Jawaban :
PPnBM merupakan jenis pajak yang merupakan satu paket dalam Undang-undang Pajak
Pertambahan Nilai. Namun demikian, mekanisme pengenaan PPnBM ini sedikit berbeda
dengan PPN. Berdasarkan Pasal 5 Ayat (1) Undang-undang PPN, Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah dikenakan terhadap :
1. penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah yang dilakukan oleh Pengusaha
yang menghasilkan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah di dalam Daerah Pabean
dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya;
2. impor Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah.
Dengan demikian, PPnBM hanya dikenakan pada saat penyerahan BKP Mewah oleh pabrikan
(pengusaha yang menghasilkan) dan pada saat impor BKP Mewah. PPnBM tidak dikenakan
lagi pada rantai penjualan setelah itu. Adapun fihak yang memungut PPnBM tentu saja
pabrikan BKP Mewah pada saat melakukan penyerahan atau penjualan BKP Mewah.
Sementara itu, PPnBM atas impor BKP mewah dilunasi oleh importir berbarengan dengan
pembayaran PPN impor dan PPh Pasal 22 Impor.
53. Jelaskan Pengertian Tarif BKP Mewah Berdasarkan Pasal 8 Undang-undang PPN .
Jawaban :
1. Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah adalah paling rendah 10% (sepuluh persen) dan
paling tinggi 75% (tujuh puluh lima persen).
2. Atas ekspor Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah dikenakan pajak dengan tarif 0%
(nol persen).
3. Dengan Peraturan Pemerintah ditetapkan kelompok Barang Kena Pajak Yang Tergolong
Mewah yang dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
4. Jenis Barang yang dikenakan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah atas Barang Kena Pajak
Yang Tergolong Mewah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.”
55. Dalam bab I diatur tentang Ketentuan Umum yang memberikan penjelasaan tentang istilah-istilah
teknis atau definisi-definisi PBB. Sebutkan istilah-istilah PBB tersebut
Jawaban:
1. Bumi adalah permukaan bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Pengertian ini
berarti bukan hanya tanah permukaan bumi saja tetapi betul-betul tubuh bumi dari permukaan
sampai dengan magma, hasil tambang, gas material yang lainnya.
2. Bangunan adalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada
tanah dan/atau perairan.
56. Dalam pasal 77 ayat (2) Undang-Undang PDRD, sebutkan yang termasuk dalam pengertian
bangunan
Jawaban:
• jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan
emplasemennya dan lain-lain yang satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut,
• jalan TOL,
• kolam renang,
• pagar mewah,
• tempat olah raga,
• galangan kapal, dermaga,
• taman mewah,
• tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak,
• fasilitas lain yang memberikan manfaat.
57. Objek PBB adalah bumi dan/atau bangunan, jelaskan pengertian bumi dan/atau bangunan
Jawaban:
Bumi adalah permukaan bumi yang meliputi tanah dan perairan pedalaman serta laut wilayah
Indonesia, dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Bangunan, adalah kontruksi teknik yang di
tanam atau di lekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan.
58. Tidak semua objek bumi dan bangunan akan dikenakan PBB, ada juga objek yang di kecualikan
dari pengenaan PBB. Apa saja yang menyebabkan objek PBB yang dikecualikan dari pengenaan PBB
Jawaban:
• digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang ibadah, sosial,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksud-kan untuk
memperoleh keuntungan,
• digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau yang sejenis dengan itu,
• merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah
penggembalaan yang dikuasai oleh desa, dan tanah negara yang belum di bebani suatu hak,
• digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuan timbal
balik,
• digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan.
59.Sebutkan subjek-subjek dalam PBB
Jawaban:
orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh
manfaat atas bumi, dan/atau memiliki, menguasai, dan/atau memperoleh manfaat atas
bangunan.
60. apakah setiap yang membayar PBB adalah pemilik atas objek pajak?
Jawaban:
Surat tanda pemberitahuan atau dikenal dengan sebutan SPPT (Surat Pembayaran Pajak
Terhutang) atau bukti pelunasan bukanlah bukti pemilikan hak. Surat Tagihan Pajak atau bukti
pembayaran PBB adalah semata mata untuk kepentingan perpajakan dan tidak ada kaitannya
dengan status atau hak pemilikan atas tanah dan/atau bangunan.
61. Sebutkan beberapa metode yang digunakan untuk menilai objek properti
Jawaban:
Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach).
Pendekatan Biaya (Cost Approach).
Pendekatan Pendapatan (Income Approach).
62. Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai objek properti Pendekatan Data Pasar (Market
Data Approach).
Jawaban:
• NJOP dihitung dengan cara membandingkan Objek pajak yang sejenis dengan Objek
lain yang telah diketahui harga pasarnya.
• Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk menentukan NJOP tanah, namun
dapat juga dipakai untuk menentukan NJOP bangunan.
63. Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai objek properti Pendekatan Biaya (Cost Approach).
Jawaban:
Pendekatan ini digunakan untuk menentukan nilai tanah atau bangunan terutama untuk
menentukan NJOP bangunan dengan menghitung seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
membuat bangunan baru yang sejenis dikurangi dengan penyusutan phisiknya.
64. Jelaskan metode yang digunakan untuk menilai objek properti Pendekatan Pendapatan (Income
Approach).
Jawaban:
• Pendekatan ini digunakan untuk menentukan NJOP yang tidak dapat dilakukan
berdasarkan pendekatan data pasar atau pendekatan biaya, tetapi ditentukan berdasarkan hasil
bersih objek pajak tersebut,
• Pendekatan ini terutama digunakan untuk menentukan NJOP galian tambang atau
objek perairan.
74. Sebutkan ketentuan Persyaratan permohonan pengurangan wajib yang diajukan oleh WP ke KPP
Pratama
Jawaban:
1. Diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada Kepala KPP Pratama dengan
mencantumkan persentase pengurangan yg dimohonkan,
2. Untuk SKP hanya diberikan atas pokok pajak,
3. Diajukan dalam jangka waktu 3 bln sejak terima SPPT/SKP atau sejak bencana,
4. Dapat kolektif ( Ket. s/d Rp100.000,- ),
5. Kolektif selambatnya tgl 10 Januari (utk pengajuan sebelum SPPT terbit).
77. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) Undang-undang PPN 1984, terdapat dua jenis objek PPnBM,
sebutkan!
Jawaban:
1. penyerahan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah yang dilakukan oleh
pengusaha yang menghasilkan barang tersebut di dalam Daerah Pabean dalam kegiatan usaha
atau pekerjaannya; dan
2. impor Barang Kena Pajak yang tergolong mewah.
78. Sebutkan Sebab-sebab pemberian imbalan bunga dan besarnya imbalan bunga
Jawaban:
1. Keterlambatan penerbitan SKKP PBB dimana bunga diberikan 2% per bulan
terhitung sejak berakhirnya 12 bulan setelah permohonan restitusi diterima sampai dengan
terbitnya SKKP PBB.
2. Keterlambatan penerbitan SPMKP PBB dimana bunga diberikan 2% per bulan
terhitung dari sejak berakhir 1 bulan dari terbitnya SKKP PBB sampai dengan terbitnya
SPMKP PBB.
3. Kelebihan pembayaran PBB karena permohonan keberatan/banding diterima
sebagian atau seluruhnya, dimana bunga diberikan 2% per bulan maksimum 24 bulan yang
terhitung dari sejak pembayaran PBB sampai dengan terbitnya Surat Keputusan
Keberatan/Putusan banding.
4. Kelebihan pembayaran sanksi administrasi karena pengurangan/penghapusan sebagai
akibat diterbitkannya keputusan keberatan/banding, dimana bunga diberikan 2% per bulan
maksimum 24 bulan yang terhitung dari sejak pembayaran sampai dengan terbitnya
Keputusan Pengurangan/ Penghapusan Sanksi Administrasi.