Syarat pemungutan pajak antara lain adanya syarat yuridis dan syarat
keadilan. Jelaskan pengertian masing-masing dan berikan contohnya. Apa
hubungan antara kedua syarat tersebut.
Jawaban :
Syarat keadilan lebih pada filosofis, dimana wajib pajak harus
diperlakukan sama. Keadilan diwujudkan dengan adanya hak bagi
wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan pembayaran,
gugatan dan banding kepada pengadilan pajak.
Contohnya :
Apabila ada kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan, namun kenaikan
tersebut ternyata sangat tinggi hingga mengalami kenaikan 50%.
Wajib pajak tersebut dapat mengajukan keberatan mengapa
kenaikannya sangat tinggi.
Syarat yuridis lebih pada format, segala sesuatu diatur secara formal,
dimana adanya pengaturan untuk memberikan jaminan hukum baik
kepada negara maupun warganegaranya. Bahwa semua pungutan
harus dengan persetujuan yang dipungut.
Contohnya :
Wajib pajak harus mengetahui dan setuju atas semua pungutan pajak
terhadapnya. Dan semuanya harus dijelaskan secara rinci.
Asas Certainty : pajak yang dibayar oleh seseorang harus terang dan
tidak mengenal kompromi. Dalam asas ini kepastian hukum yang
diutamakan adalah mengenaisubjek pajak, objek pajak, tarif pajak, dan
ketentuan mengenai pembayarannya.
Contoh :
Jumlah pajak atau hutang pajak yang harus dibayar harus jelas. Jelas
dalam identitas. Tidak mengenal kompromi dalam artian bahwa apa
yang sudah ditetapkan oleh fiscus sudag final.
3. Jelaskan:
a. Perlawanan Aktif & Perlawanan Pasif;
b. Penghindaran Pajak & Penggelapan Pajak, berikan masing-masing
contohnya;
c. Hubungan antara Hukum Pajak dengan Hukum Pidana; dan
d. Hubungan antara Hukum Pajak dengan Hukum Perdata.
Jawaban :
a. Perlawanan Aktif, yaitu hambatan-hambatan yang terjadi dalam upaya
pemungutan pajak yang berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi
masyarakat disuatu negara.
Perlawanan Pasif yaiu serangkaian usaha yang dilakukan oleh wajib pajak
untuk tidak membayar pajak atau mengurangi jumlah pajak yang
seharusnya dibayar.
Sumbangan
Sumbangan juga merupakan sumber penerimaan negara yang
dapat diperoleh dari dalam maupun luar negeri.
Hasil/keuntungan BUMN/BUMD
Sebagai pemilik BUMN, pemerintah pusat berhak memperoleh
bagian laba yang diperoleh BUMN. Demikian pula dengan
BUMD, pemerintah daerah sebagai pemilik BUMD berhak
memperoleh bagian laba BUMD.
Pinjaman
Sumber lainnya dari penerimaan negara adalah Pinjamam
Negara, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pinjaman
dalam negeri ada dua, yakni pinjaman jangka pendek dan
pinjaman jangka panjang. Pinjaman jangka pendek dengan cara
pemberian pembukaan uang muka oleh Bank Indonesia kepada
pemerintah sebelum penerimaan negara masuk ke kas negara.
Pemberian uang muka ini untuk mencegah kevakuman dalam
rangka pemerintah melakukan pengeluaran-pengeluaran.
Pinjaman jangka panjang dilaksanakan dengan cara
menerbitkan obligasi berjangka waktu. Penjualan obligasi untuk
membiayai pembangunan.
Pasal 1
(1) Kementerian Keuangan berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Presiden.
(2) Kementerian Keuangan dipimpin oleh Menteri Keuangan.
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 379
Pasal 380
Pasal 381