Pendahuluan
a. Alasan mengapa penelitian dilakukan
Pada penelitian ini dijelaskan bahwa Cedera kulit terus terjadi di tempat perawatan
kesehatan neonatal meskipun sebagian besar dapat dicegah. Cedera kulit pada bayi baru lahir
sangat merugikan bagi orang tua dan dapat mengakibatkan jaringan parut potensial, rawat
inap yang lebih lama di rumah sakit, dan peningkatan biaya rumah sakit
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan praktik penilaian kulit dan perawatan
kulit untuk neonatus di lingkungan neonatal regional dengan membantu perawat membuat
perubahan pada praktik mereka melalui penerapan alat penilaian risiko kulit.
Menurut kelompok kami pendahuluan dan tujuan penelitian ini belum sesuai karena
tidak dijelaskan alat yang digunakan berupa apa untuk mencegah skin injuri dan hanya
menjelaskan latrar belakang penelitian ini diambil serta tujuan dari penelitian ini.
Sedangkan pada penelitian Marzieh (2021) pendahuluan yang dipaparkan oleh
peneliti sudah jelas karena berisi latar belakang penelitian, prevelensi kejadian, penjelasan
dari tindakan yang akan dilakukan, penelitian terdahulu yang mendukung latar belakang dan
tujuan dari penelitian tersebut.
b. Kesesuaian desain yang di gunakan
Penelitian ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research. Action
Research didasarkan pada pandangan dunia partisipatif dan berasal dari konsep teori sosial
kritis (Koshy et al., 2011). Tujuan dari Action Research adalah untuk mengambil tindakan,
mengubah praktik atau untuk menghasilkan atau menyempurnakan teori (Koshy et al., 2011).
Penelitian Tindakan Partisipatif dipilih karena tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki
praktik kehidupan nyata dengan tujuan memahami dan meningkatkan praktik dan kualitas
perawatan neonatal (Kemmis dan McTaggart, 2008). Penelitian ini memiliki 4 fase yaitu fase
diagnosis, fase perencanaan aksi, fase mengambil Tindakan dan fase evaluasi Tindakan.
Sedangkan pada penelitian Marzieh (2021) menggunakan rancangan metode
campuran, yang akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama akan menggunakan
pendekatan penelitian tindakan partisipatif dalam tiga kegiatan berturut-turut (desain,
implementasi dan evaluasi) sebagai bagian dari pengenalan C-KMC. Tahap kedua dari studi
ini adalah studi kuantitatif sebelum dan sesudah yang bertujuan menilai efektivitas C-KMC.
4. Cara Kerja
a. Fase 1 : Diagnosis
Pada fase 1 diagnosis merefleksikan praktek saat ini, identifikasi masalah,
megidentifikasi praktik saat ini secara nasional melakukan tinjauan literatur.
Menurut kelompok kami penelitian ini pada fase kerja sudah sesuai dengan study
action research dimana terdapat empat fase yaitu diagnose, intervensi, implementasi dan
evaluasi. Dan setiap fase pada cara kerja dijelaskan secara rinci. Sedangkan pada penelitian
pembanding yaitu Marzieh (2021) penelitian ini menggunakan metode campuran yang akan
dilaksakan pada dua tahap yaitu tahap pertama pendekatan penel;itian action research
partisioatif dalam tiga metode yaitu desain, implementasi dan evaluasi dan secara kuantitatif
yaitu menilai efektifitas pre dan post tindakan.